Tampilkan postingan dengan label Gedung Socrates. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gedung Socrates. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Oktober 2024

Bulan Oktober 2024 Ini, Dinkes Kabupaten Malang Adakan Skrining Faktor Risiko PTM Bagi Pegawainya

Sejak menginisiasi Posbindu Institusi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang secara rutin dan konsisten selalu mengadakan hajatan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi pegawainya yang berada di lingkungan Kantor Dinkes yang beralamatkan di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tahun 2024 ini, Dinkes kembali menggelar skrining faktor risiko PTM selama tiga hari, yang dimulai pada hari ini, Rabu (09/10) hingga Jumat (11/10). Pemeriksaan untuk Rabu (09/10), dijadwalkan untuk pegawai Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), cleaning service, Bidang P2P, dan UPT. Labkesmas. Pemeriksaan untuk hari Kamis (10/10) diperuntukkan bagi pegawai Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), UPT. Kalibarasi, Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), dan PSC. Sedangkan untuk hari Jumat (11/10), pemeriksaan diagendakan bagi pegawai sekretariat, koperasi dan kantin yang ada di dalam lingkungan Kantor Dinkes.

Hari ini, kegiatan skrining dipusatkan di Gedung Socrates. Alur pelayanan pemeriksaannya: pendaftaraan; anamnese; pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut); pengukuran tekanan darah; pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat; CO Analyzer, skrining jiwa, konsultasi, dan EKG (elektrokardiogram).

Cek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat

Pemeriksaan skrining faktor risiko PTM ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menjadi pegawai di lingkungan Dinkes. Sementara itu, untuk konsultasi kesehatan menghadirkan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yakni dr. Hadaya Trias Ramadhani. Sedangkan, untuk pemeriksaan EKG dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PACCE (Pakisaji Cardiovascular Center) di UPT Labkesmas, yang berada di sebelah timurnya Gedung Socrates.

Yang menarik dan membedakan dari skrining faktor risiko PTM yang diadakan oleh Dinkes Kabupaten Malang ini pada umumnya, adalah adanya CO Analyzer, skrining jiwa yang dilakukan oleh staf Kesehatan Jiwa (Keswa) Substansi PTM dan Keswa, dan pemeriksaan EKG.

Dalam pemeriksaan CO Analyzer, digunakan Micro Advance Smokerlyzer – Portable CO Analyzer, yaitu monitor karbon monoksida napas dengan fungsionalitas canggih yang terpasang sehingga ideal untuk penggunaan menyeluruh dalam pemantauan CO napas dan udara sekitar. Monitor ini memiliki tiga mode yang dapat dipilih untuk pengujian pada orang dewasa, remaja, dan wanita hamil. Mode udara sekitar juga dapat dipilih untuk menguji kadar CO di lingkungan sekitar.

CO Analyzer

Menurut Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Koordinator KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan UBM (Upaya Berhenti Merokok) Dinkes, dalam rangka melaksanakan program PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan UBM, Dinkes telah menganggarkan CO Analyzer bagi 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Setiap Puskesmas memiliki 1 alat CO Analyzer, dan untuk Dinkes sendiri mempunyai 2 alat CO Analyzer. Semua CO Analyzer yang dimiliki produk dari pabrikan Bedfont Scientific Limited Seri CM9181691920.

Alat CO Analyzer ini, kata Bastamil, terdiri dari tiga bagian, yaitu Smoke analyzer, D-piece (alat filternya), dan Mouth pieces (semacam sedotan untuk sarana meniup). Smoke analyzer merupakan detektor alat hitungnya. D-piece merupakan alat filter yang menjembatani antara Smoke Analyzer dan Mouth pieces. D-piece akan diganti dalam penggunaannya setelah pengukuran untuk 20 orang. Sedangkan, mouth pieces diganti setiap pengukuran seseorang, atau sekali pakai saja.

Kemudian Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM menambahkan bahwa semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang telah mendapatkan pelatihan PANDU PTM dari UPT Latkesmas Murnajati di bawah Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Pemeriksaan EKG

Dengan adanya PANDU PTM, setiap Puskesmas memiliki Klinik PANDU PTM di mana di dalamnya ada PPOK. Tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas sudah dilatih secara umum terkait PANDU PTM dan secara khusus berkenaan dengan PPOK.

Kemudian untuk skrining jiwa, menurut staf Keswa Imam Ghozali, S.Kep.Ners, instrumennya menggunakan SRQ (Self-Reporting Questionnaiere) 20. SRQ 20 yang terdiri dari 20 item pertanyaan tersebut dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mendeteksi tekanan psikologis nonspesifik; subskala meliputi depresi/kecemasan, gejala somatik, energi vital yang berkurang, dan pikiran depresif. Karena pilihan responsnya adalah ya/tidak, hal ini dapat dipahami oleh banyak individu.

Instrumen SRQ-20 berisi 20 pertanyaan dalam bahasa sederhana, yang menanyakan responden tentang gejala dan masalah yang terkait dengan gangguan mental umum (common mental disorder). Setiap pertanyaan memerlukan respons ya/tidak dan karenanya diberi skor "0" atau "1", dengan skor "1" menunjukkan bahwa gejala tersebut ada dalam sebulan terakhir, dan skor "0" menunjukkan bahwa gejala tersebut tidak ada (Beusenberg & Orley, 1994).

Konsultasi kesehatan dengan dokter fungsioalis Puskesmas Kepanjen

Sementara itu, pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) yang memerlukan ruangan khusus itu ditangani oleh dokter dan perawat terampil dari Klinik PACCE. EKG adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.

Elektrokardiogram, atau yang disebut juga dengan pemeriksaan rekam jantung, dilakukan dengan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas listrik jantung akan terpantau dan tampak berupa grafik yang ditampilkan di layar monitor.

Kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilaksanakan oleh Dinkes ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan rutin yang telah berjalan selama 3 tahun ini, sangat membantu dalam melakukan deteksi dini bagi pegawai yang bekerja dalam lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang. *** [101024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 24 Agustus 2023

Team Leader SMARThealth UB Ikut Deteksi Dini PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Hari ketiga, atau hari terakhir, pelaksanaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Pasalnya, pada hari penutupan skrining faktor risiko PTM ini, di samping dilayani oleh tenaga kesehatan (nakes) dari lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen, dan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE), juga mendapat kunjungan dari Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dalam perjalanan menghadiri undangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, menyempatkan diri singgah ke Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 11.52 WIB.

Nakes Dinkes Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen berpose bersama Team Leader SMARThealth UB di Gedung Socrates

Di Gedung Socrates itu, Team Leader SMARThealth menyapa nakes yang bertugas, dan dirinya sekaligus juga ikut berpartisipasi dalam deteksi dini faktor risiko PTM. Diawali dari pendaftaran kemudian pengukuran tekanan darah, dan lanjut ke pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat.

Dari situ, lalu Team Leader SMARThealth UB menuju ke Gedung UPT Laboratorium Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang dilayani oleh nakes dari PACCE yang berseragam merah maron.

Suasana skrining faktor risiko PTM hari ketiga di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Usai periksa EKG, Team Leader SMARThealth melakukan konsultasi dengan dokter dari PACCE perihal hasil EKG tersebut, dan terakhir mengikuti skrining kesehatan jiwa yang dilakukan oleh staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Selesai skrining PTM Team Leader SMARThealth UB sekaligus berakhir pula persinggahan perjalanan menuju ke Bappeda yang lokasinya tak jauh dari Dinkes Kabupaten Malang, tepatnya arah selatan dari Dinkes.

Konsultasi jantung dilayani dokter dari PACCE dan konsultasi PTM ditangani dokter fungsional Puskesmas Kepanjen di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai jadwal, deteksi dini faktor risko hari ketiga ini, Kamis (24/08), diikuti oleh karyawan Bagian Sekretariat, Koperasi, dan Kantin. Namun tak menutup kemungkinan bagi bidang lain yang pada hari pertama dan kedua tidak bisa hadir karena sebelumnya sedang dinas luar.

Begitu pula halnya pada hari kedua yang tak sempat dihadiri oleh nakes dari Puskesmas Kepanjen, hari terakhir ini nakes Puskesmas Kepanjen berformasikan dua perawat (Anis Fatati Nuriana, A.Md.Kep dan Yunaita, A.Md.Kep) dan dr. Hadaya Trias Ramadhani yang bertindak memberikan konseling kesehatan maupun faktor risiko PTM.

Pada kegiatan deteksi dini hari terakhir ini dilakukan mulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB dengan terperiksa sebanyak 36 orang, serta diakhir dengan melakukan foto bersama antara nakes yang bertugas melakukan skrining faktor risiko PTM, baik dari lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen dan PACCE, dengan Team Leader SMARThealth UB. *** [240823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 23 Agustus 2023

Agenda Hari Kedua Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Hari kedua, Rabu (23/08), deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang diikuti oleh segenap karyawan dari Bidang SDK (Sumber Daya Kesehatan), UPT Kalibrasi, dan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) yang di dalamnya termasuk Public Safety Center (PSC) 119.

Namun dalam prakteknya juga terlihat karyawan dari Bidang P2P maupun yang lainnya yang pada hari pertama kemarin tidak bisa datang lantaran sedang dinas luar. Hari kedua ini yang bertugas dalam melakukan deteksi dini juga ada perubahan. Terlihat ada karyawan dari SDK, PTM dan Keswa serta Yankes.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat turut serta dalam skrining faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang di hari kedua

Hari kedua ini kebetulan dokter dari Puskesmas Kepanjen juga tidak bisa hadir sehingga untuk konsultasinya digantikan oleh staf PTM dan Keswa Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners. Namun demkian, untuk konsultasi jantung masih tampak dokter dari Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE) yang menanganinya.

Pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM di hari kedua ini masih sama dengan pemeriksaan di hari pertama, yaitu meliputi kegiatan skrining PTM, konsultasi dokter, skrining kesehatan jiwa, dan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG).

Suasana skrining faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Kegiatan skrining PTM, konsultasi dokter, dan skrining kesehatan jiwa dilakukan oleh insan kesehatan dari lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan pemeriksaan EKG di Gedung Laboratoriun Kesehatan beserta konsultasi dokternya ditangani oleh tenaga kesehatan dari PACCE.

Dalam kegiatan skrining sebagai upaya deteksi dini faktor risiko PTM di hari kedua, sedikit mengalami perbedaan pola penempatan mejanya. Kalau di hari pertama, meja tertata dari selatan ke utara, sedangkan pada hari kedua ini penataan mejanya menjadi bentuk L. Hal ini disebabkan karena pada hari kedua ini, di dalam Gedung Socrates di sisi utara telah ditempati timbunan material kits pesanan Dinkes Kabupaten Malang dari PT ENDO Indonesia Surabaya.

Tenaga kesehatan yang akan cek kadar gula, kolesterol dan asam urat dibantu memegangi tangan karyawan yang takut jarum suntik

Perbedaan yang mencolok lagi adalah di hari pertama, kita bisa menyaksikan seragam berwarna-warna, seperti ASN mengenakan seragam cokelat muda, karyawan kontrak memakai seragam putih hitam, satpol PP menggunakan seragam cokelat muda, cleaning service berseragam biru hitam, dan tenaga kesehatan PACC mengenakan seragam merah maron.

Hari kedua, seragamnya hampir didominasi warna putih hitam, Hanya tenaga kesehatan dari PACC yang masih tetap memakai seragam merah maron dan celana panjang warna hitam.

Acara deteksi dini faktor risiko PTM Dinkes Kabupaten Malang hari kedua ini dilaksanakan dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pemeriksaan hari kedua ini berhasil melakukan skrining PTM terhadap 43 karyawan di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [230823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 22 Agustus 2023

Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2023

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengadakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi karyawannya secara rutin setiap tahunnya. Tahun 2023 ini, Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menyelenggarakan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Deteksi dini ini dilakukan selama tiga hari dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2023 yang dipusatkan di Gedung Socrates dan UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang. Tiga hari kegiatan tersebut mengacu kepada pembagian jadwal pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM.

Suasana kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang di hari pertama (Selasa, 22/08)

Jadwal hari pertama dikhususkan untuk Bidang Kesmas (Kesehatan Masyarakat), Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), UPT Labkes (Laboratorium Kesehatan), Satpol PP, dan Cleaning Service.

Kemudian pada hari kedua, akan dijadwalkan bagi karyawan di lingkungan Bidang SDK (Sumber Daya Kesehatan), Bidang Yankes (Pelayanan Kesehatan), UPT Kalibrasi, dan Public Safety Center (PSC) 119, dan hari ketiga diikuti oleh karyawan di lingkungan Sekretariat, Koperasi dan Kantin.

Kepala Bidang P2P sedang dicek kadar gula darah, kholesterol, dan asam urat dalam rangka ikut deteksi dini faktor risiko PTM

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 ini Dinkes Kabupaten Malang menjalin kerja sama dengan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE). Jadi, dalam deteksi dini faktor risiko PTM tahun 2023 ini tidak melulu melakukan kegiatan skrining PTM dan konsultasi tapi juga mengadakan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang ditempatkan di Gedung UPT Labkes.

Seluruh karyawan yang berumur 45 tahun ke atas bisa ikut dalam EKG yang dilayani oleh tenaga medis berpengalaman dari PACCE dengan menggunakan Bionet Cardio ECG, yaitu alat yang digunakan untuk merekan aktivitas listrik (elektrik) di jantung pasien untuk mengetahui apakah ada gangguan di jantung pasien atau tidak.

Antrean karyawan Dinkes Kabupaten Malang yang akan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter Puskesmas Kepanjen

Pada deteksi dini faktor risiko PTM yang digelar bagi karyawan Dinkes beserta rekanannya itu, juga menghadirkan dokter dari Puskesmas Kepanjen untuk memberikan edukasi bagi karyawan yang memiliki indikasi faktor risiko tinggi, dan sekaligus bisa berkonsultasi kesehatan dengannya.

Selain itu, di antara deretan meja pemeriksaan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari lingkungan Dinkes sendiri, juga terlihat satu meja yang dikhususkan untuk melakukan skrining kesehatan jiwa dengan instrumen Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Pemeriksaan Elektor kardiografi (EKG) oleh tenaga kesehatan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE) di Gedung UPT Laboratorium Kesehatan Dinkes Kabupaten Malang

SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Pada hari pertama deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.13 WIB, berhasil memberikan layanan skrining sebanyak 57 orang dengan rincian 28 laki-laki dan 29 perempuan. *** [220823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 16 Juni 2022

Hari Keempat Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Dalam suasana mendung, deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten masih berjalan seperti biasa di Gedung Socrates. Hari ini, Kamis (15/06/2022), merupakan hari keempat pelaksanaan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM.

Pada hari keempat ini seharusnya jadwal pemeriksaan untuk struktural dan staf Sekretariat dan Satpol PP di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. Namun, bagi yang longgar dari bidang mana saja boleh memeriksakan diri.

Petugas sedang mengukur tinggi badan salah seorang staf Evapor Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai nota dinas nomor 005/2859/35.07.103/2022, setiap harinya ada sebagian pergantian petugas yang melayani pemeriksaan dalam deteksi dini tersebut. Akan tetapi untuk alur pemeriksaannya masih sama.

Peserta akan mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2, dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Reni Meyla, A,Md. Keb., dari Sekretariat.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Nara Elkarima, A.Md. Keb (Sekretariat) di meja 3. Lalu, diteruskan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Peserta sedang menjajal Serenity CO Analyser Pro

Dari meja 3, peserta bisa menjajal Serenity CO Analyser Pro untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuh terlebih dahulu, atau langsung menuju ke meja 4. Di meja 4, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd di meja 4 sisi selatan. Kemudian peserta akan menerima layanan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace, yang hasil pengukurannya bisa keluar dalam bentuk print out.

Usai diukur tensinya, peserta bergeser ke meja 4 sisi utara. Di meja itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM dan langsung mendapatkan layanan pengecekan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Ada 2 petugas yang melayani laborat sederhana tersebut, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Urutan berikutnya, peserta menuju ke meja 5 yang letaknya tepat berada di sebelah utara meja 4. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan akan diwawancarai dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). Di meja 5 terdapat 2 petugas, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi dari Seksi PTM Keswa.

Seorang dokter Puskesmas Kepanjen sedang memeriksa hasil pengukuran di KMS FR PTM untuk bahan konseling kepada peserta

Dari meja 5, peserta menyerahkan KMS FR PTM ke meja 6. Meja 6 merupakan meja konsultasi hasil pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM, dan pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus). Petugas yang memberikan konseling ada 2 orang, yaitu Marina Anjarwati, A.Md. Kep., dan dr. Muhammad Abdul Razak. Keduanya dari Puskesmas Kepanjen. Sedangkan, petugas yang melakukan visus adalah Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md. Kep., dari Puskesmas Kepanjen.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas input data di meja 7. Biasanya petugasnya ada 2 orang, akan tetapi hari ini cuma terlihat 1 orang, yaitu Ulinati, mantan mahasiswi magang Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

KMS FR PTM itu langsung diinput saat itu juga. Hasil data yang diinput akan terlaporkan ke dalam jejaring Puskesmas Kepanjen, sehingga bisa menambah kumulatif capaian harian skrining di bulan deteksi dini ini.

Peserta bagian umum ikut deteksi dini faktor risiko PTM menjelang kegiatan ditutup

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini berakhir pada pukul 12.42 WIB dengan hasil terperiksa sebanyak 38 orang. Rinciannya, 11 laki-laki, dan 27 perempuan. Seperti biasanya, mengakhiri kegiatan ini, para petugas mendapatkan snack dan nasi, yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Tak terkecuali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.

Dalam kotak snack, berisi risoles, putu ayu, kacang kapri, jeruk, dan air mineral Cleo botol kecil. Sedangkan, di kotak nasi terdapat nasi bundar yang dikelilingi telur bali, cap jay, perkedel, udang/ikan tepung, kering tempe, sambal asli (origin chilli sauce) Sasa, kerupuk udang, dan sebutir buah pisang serta air mineal Aqua dalam bentuk gelas. *** [160622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog