Tampilkan postingan dengan label AREEMA RISPRO Tahun 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AREEMA RISPRO Tahun 3. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Maret 2025

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI dari LPDP dan DIPI

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI AREEMA

Penelitian “An Innovative Multifaceted Mobile Technology for Community Mitigation Management of COVID-19 Pandemic in Rural Indonesia”, atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19’, telah diselesaikan oleh Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) Universitas Brawijaya (UB) dalam tiga tahap penerimaan dana hibah dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia), yang dimulai pada tahun 2021.

Pada tahun 2025, program RISPRO KI yang diselenggarakan LPDP dan DIPI memasuki tahap evaluasi tahun akhir, mengundang perhatian dari berbagai pihak terkait. Program ini bertujuan untuk mendukung riset-riset unggul yang berkolaborasi secara internasional, mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai bidang. 

Untuk memastikan efektivitas dan dampak program ini, LPDP dan DIPI melibatkan dua tim reviewer independen serta tim evaluasi keuangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan penelitian, pada Selasa (18/02) melalui platform Zoom.


Evaluasi Kinerja Penelitian: Perspektif Reviewer

Dua reviewer yang diundang untuk mengevaluasi program ini, masing-masing dari latar belakang akademisi dan riset, memberikan analisis mendalam terkait pencapaian dan hambatan yang dihadapi oleh para peneliti.

Dikutip dari M. Pratama,s Site, Mahardhika Pramata adalah Associate Professor-Level Enterprise Fellow in AI,  STEM, University of South Australia (UniSA), Adelaide, Australia, yang menyoroti beberapa proyek yang sukses menghasilkan terobosan dalam pembelajaran mendalam di mana ia merupakan peneliti aktif dalam pembelajaran berkelanjutan, pembelajaran seumur hidup, pembelajaran inkremental, pembelajaran aliran, jaringan saraf fuzzy, dan sistem kontrol cerdas.

"Kami melihat ada kemajuan signifikan pada kolaborasi yang melibatkan universitas dan lembaga riset internasional. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi memberikan indikasi bahwa program RISPRO telah mencapai tujuan utamanya dalam mendorong riset unggulan berikutnya," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mahardhika menghimbau kepada Ketua Tim RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D untuk menindaklanjuti artikel yang telah disubmit kepada editornya, dan menyarankan penelitian ke depannya bisa dielaborasi dengan IT.

Selain itu, Mahardhika juga mengucapkan selamat kepada Sujarwoto atas kenaikan Index Scopus dari 3 menjadi 11 setelah menjalankan program RISPRO KI dari LPDP dan DIPI ini. Ia pun berharap agar ke depannya, Sujarwoto tidak fokus ke kuantitas dalam penelitian tapi juga kualitasnya, karena berdasarkan index tersebut berarti Sujarwoto sudah mulai terkenal di dalam dunia penelitian.

Sementarai itu reviewer kedua, yaitu Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T., Profesor Pertama di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang sekaligus reviewer LPDP ini mencatat beberapa keterlambatan submit ke jurnal bereputasi. 

Kendati Tim RISPRO KI AREEMA talah melampaui jumlah publish dalam jurnal bereputasi internasional dari 5 yang disyaratkan, dan terbit 6 artikel. Namun, Retno mendasarkan diri pada aturan dalam LPDP untuk grant yang ketiga belum publish. Sudah submit dua tapi masih di tangan reviewer.

Sujarwoto pun menyadari bahwa submit ke jurnal bereputasi internasional itu memang memerlukan waktu. Idealnya antara 6 bulan hingga 1,5 tahun. Hal ini menjadi persoalan di kalangan peneliti yang menerima hibah LPDP dan DIPI tersebut, karena berpacu dengan penggunaan anggaran yang berdasarkan perjanjian. Misalnya, hibah RISPRO adalah delapan bulan, mulai dari desain, pengumpulan data hingga laporan. Submit ke jurnal masuk dalam range delapan bulan tersebut, namun menurut Sujarwoto belum ada jaminan akan cepat terbit sesuai dengan pagu anggarannya. ‘Sebuah dilemma bagi peneliti,” jelas Sujarwoto.


Evaluasi Keuangan: Memastikan Efektivitas Penggunaan Anggaran

Dalam hal evaluasi keuangan, tim yang dipimpin oleh ahli keuangan dan auditor LPDP dan DIPI melakukan penilaian untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan oleh LPDP dan DIPI digunakan secara efisien. 

Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan oleh para penerima dana RISPRO, tim evaluasi menemukan bahwa sebagian besar dana digunakan untuk operasional implementasi riset dan perjalanan internasional guna mendukung kolaborasi lintas negara.

Dalam evaluasi keuangan ini, auditor menyoroti batalnya pembiayaan perjalanan dari mitra internasional yang dalam waktu yang mepet berhalangan hadir ke Indonesia karena tiba-tiba mitra tersebut jatuh sakit. Hal ini yang menjadi perdebatan bagaimana mengatasinya. Karena memang pada umumnya hal ini kurang terantisipasi dalam perjanjian klausul yang jelas.


Evaluasi tahun akhir RISPRO KI AREEMA yang dimulai pada pukul 09.05 WIB dan berakhir pada pukul 11.03 WIB ini, menunjukkan adanya pencapaian signifikan dalam meningkatkan kualitas riset Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi para peneliti untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para ilmuwan internasional. Meskipun ada beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya dan keuangan, secara keseluruhan program ini memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan riset ilmiah dan teknologi. Optime successus! *** [180325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 15 Februari 2025

Diseminasi Hasil Penelitian AREEMA SMARThealth COVID-19: Menjembatani Ilmu dan Solusi

Penelitian ilmiah seringkali dianggap hanya relevan bagi kalangan akademik, padahal hasil-hasilnya dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat luas. Diseminasi atau penyebaran hasil penelitian kepada publik adalah langkah penting untuk menjembatani dunia riset dan solusi nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan mendiseminasikan hasil penelitian, masyarakat tidak hanya memperoleh informasi terbaru yang berbasis ilmiah, tetapi juga diberdayakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kebijakan publik. Pengetahuan yang tersebar ini bisa mempengaruhi perubahan pola pikir, mendorong inovasi, dan bahkan memecahkan masalah sosial yang ada.

Kades Talangsuko Burhanuddin memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara diseminasi hasil penelitian di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang

Selain itu, diseminasi juga meningkatkan akuntabilitas para peneliti dan lembaga riset, karena hasil-hasil penelitian yang dikomunikasikan secara terbuka dapat menjadi bahan evaluasi dan diskusi. Maka dari itu, penting bagi para peneliti untuk tidak hanya mengandalkan publikasi ilmiah, tetapi juga mencari cara yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat untuk memperkenalkan temuan-temuan mereka.

Delapan hari ini, Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) berjudul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19”, melakukan tur diseminasi hasil penelitian di Kabupaten Malang.

Materi 1 disampaikan oleh Sub Koordinator Subtansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Tur diseminasi yang diadakan oleh Tim RISPRO KI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang ini mencakup Desa Rembun, Kecamatan Dampit (Jumat,07/02); Desa Talok, Kecamatan Turen (Sabtu, 08/02); Desa Talangsuko, Kecamatan Turen (Selasa, 11/02); Desa Kemulan, Kecamatan Turen (Rabu, 12/02); Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir (Kamis, 13/02); Desa Parangargo, Kecamatan Wagir (Jumat, 14/02); Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung (Sabtu, 15/02); dan Desa Senggrong, Kecamatan Sumberpucung (Selasa, 18/02).

Kedelapan desa merupakan locus dari enumeration area (EA) dalam penelitian tersebut, yang terlibat dalam pengumpulan data, mulai dari AREEMA 1 (2021), AREEMA 2 (2002), dan AREEMA 3 (2023), yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP) Kementerian Keuangan dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Materi 2 disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA UB

Dalam tur diseminasi AREEMA ini, dalam kegiatan di setiap desanya dihadiri oleh 20 kader kesehatan yang pernah terlibat dalam pengumpulan data di lapangan, tenaga kesehatan Ponkesdes, Pj. PTM dan Pj. Surveilans Puskesmas, perangkat desa, sejumlah Tim RISPRO KI AREEMA UB dan personil Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, ada pemaparan tiga materi. Pemateri pertama disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan judul “Long COVID-19: Tahukah Kamu? 5-20% pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.”

Materi 3 disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Kemudian materi yang kedua dibawakan oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D selaku Team Leader RISPRO KI AREEMA UB, dengan titel “Pembelajaran Pandemi COVID-19: Apa Yang Sebaiknya Kita Bersama Lakukan?”

Dan, materi yang ketiga disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep., Ners dengan judul “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Malang.”

Suasana diseminasi hasil penelitian AREEMA di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko

Umumnya setiap acara tur diseminasi hasil penelitian ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Melalui kolaborasi antara dunia riset dan masyarakat, kita bisa mengoptimalkan potensi penelitian untuk menciptakan kemajuan yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Temuan-temuan dari hasil penelitian memberikan petunjuk tentang cara untuk lebih efektif melibatkan para pembuat kebijakan, yang mengarah pada kemungkinan yang lebih besar untuk menerjemahkan bukti-bukti penelitian menjadi tindakan kebijakan. 

Melibatkan pembuat kebijakan sejak dini sebagai anggota tim peneliti yang berkontribusi, menjaga komunikasi selama proses penelitian, dan menyajikan temuan relevan dengan cara yang jelas dan ringkas dapat memberdayakan baik peneliti maupun pembuat kebijakan untuk lebih jauh menerapkan bukti ilmiah guna meningkatkan kebijakan di Kabupaten Malang. *** [150225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Agustus 2024

Diskusi Progress RISPRO AREEMA 3 Di Gedung A Lantai 6 FKUB

Diskusi Progress Riset  Inovatif Produktif (RISPRO) Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Tahun Ke-3 atau RISPRO AREEMA 3 diadakan di Ruang Kuliah 2 GBP Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Selasa (13/08).

RISPRO merupakan program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau penerapan kebijakan/tata kelola atau publikasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerja sama dengan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Principal Investigator RISPRO AREEMA 3 mempresentasikan progress

Kebetulan RISPRO yang dijalankan oleh Tim Peneliti AREEMA ini merupakam RISPRO Kolaborasi Internasional (RISPRO KI). RISPRO KI adalah pendanaan riset dengan tema yang sudah ditetapkan oleh LPDP untuk skim riset dasar melalui pelaksanaan kerja sam,a dengan pihak lain berupa joint-call, dan lain-lain.

Diskusi ini dihadiri oleh Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D (University of Machester), sejumlah anggota Tim Peneliti RISPRO AREEMA (Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP; dr. Holipah, Ph.D; saya), NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), dan sejumlah mahasiswa S1, S2, S3 FKUB.

RISPRO AREEMA 3

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 09.35 WIB. Mula-mula Principal Investigator Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D memberikan gambaran mengenai RISPRO AREEMA 3 dan progress (kemajuan) dari penelitian yang telah dipercayakan untuk ketiga kalinya oleh LPDP kepada Tim Peneliti AREEMA dari Universitas Brawijaya (UB).

Pada kesempatan itu, Sujarwoto mempresentasikan terlebih dahulu mengenai RISPRO AREEMA 3 atau yang dalam judul aslinya adalah “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia RISPRO-KI-648/DIPI/2021 Universitas Brawijaya-DIP-LPDP 2023.”

Kegiatan RISPRO 3 dalam bingka foto

Menurut Sujarwoto, RISPRO AREEMA ini bertujuan untuk mengembangkan dan membangun layanan kesehatan primer yang inovatif dan multifaset dengan dukungan teknologi seluler untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, jelas Sujarwoto, Tim Peneliti AREEMA menetapkan tujuan dalam tiga tahapan yang terbagi dalam AREEMA 1, AREEMA 2, dan AREEMA 3. Nomor 1 hingga 3 menunjukkan pendanaan dari LPDD tahun pertama (2021), tahun kedua (2022), dan tahun ketiga (2023).

Presentasi Process evaluation data (qualitative interviews)

Pada AREEMA 1, Tim Peneliti AREEMA melakukan analisis komprehensif tentang efektivitas teknologi aplikasi seluler yang ada untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di negara-negara berkembang. Lalu, pada AREEMA 2, Tim Peneliti AREEMA mengembangkan, membangun, dan menerapkan sistem SMARThealth COVID-19 untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan Indonesia. Sedangkan, pada AREEMA 3, Tim Peneliti AREEMA melakukan uji efektivitas sistem SMARThealth COVID-19 dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di pedesaan Indonesia.

Selanjutnya, Principal Investigator Sujarwoto yang tidak lain juga Team Leader AREEMA, juga menjelaskan bahwa tahun ketiga ini diminta merevisi apa yang sudah dilakukan pada tahun 1 hingga 3 termasuk harus menambah submit artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Karena sebelumnya sebenarnya sudah mengirimkan, namun berhubung submit lebih awal sebelum AREEMA 3 dideklarasikan maka Tim Peneliti AREEMA harus submit lagi artikel ilmiah.

Usai dilanda gempa magnitudo 4,5, presentai dan diskusi pindah ke Ruang Kuliah 202 di lantai 2

Selain itu, Sujarwoto juga menguraikan secara gamblang kegiatan apa saja yang telah dilakukan dalam RISPRO KI AREEMA ini, seperti pematenan HAKI, pelatihan kader kesehatan, data collecting, diseminasi hingga capacity building melalui pelatihan analisis statistik.

Pada saat pemaparan progress RISPRO AREEMA 3 di lantai 6 FKUB, sekitar pukul 10.03 WIB peserta diskusi dikejutkan oleh gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Indonesia itu menyebabkan peserta diskusi yang semula berlindung di bawah meja, kemudian berhamburan turun ke lantai 2. Begitu sudah dirasa aman, acara presentasi dan diskusi dilanjutkan di Ruang Kelas 202  Lantai 2 FKUB.

Meski acara presentasi dan diskusi formal usai, tapi diskusi informal yang tak kalah gayengnya masih berlanjut

Memasuki diskusi yang dimotori dan dikomentari oleh Prof. Delvac dari University of Manchester, Inggris, diskusi menjadi hidup dan melahirkan sejumlah ide dalam penulisan di jurnal internasional lagi, seperti pola penyakit kronis sebelum, selama, dan setelah pandemic; hipertensi pada kehamilan antar wilayah geografi (pegunungan, pantai, kota); dan satu paper evaluasi dengan komprehensif outcome.

Tidak hanya itu saja, menurut Sujarwoto, ke depannya juga telah disiapkan tahapan berikutnya dalam pengembangan dunia penelitian, antara lain mempersiapkan proposal untuk mengembangkan SMARThealth untuk kesehatan mental secara digital; menunggu pengumuman British Council International Science Partnership Fund (BC ISPF) putaran kedua dalam project MOVE; serta menunggu pengumuman dari UK Research and Innovation (UKRI) mengenai Psychological suppoRt fOr cliMate-related mental difficulties in cOasTal communitiEs (PROMOTE) in Indonesia. *** [140824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 29 Mei 2024

Empat Desa Ikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Hari Kedua

Hari pertama (Selasa, 28/05) kemarin, pelatihan dan endline survey SMARThealth CIVID-19 diikuti oleh empat desa, yakni Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Talok, Kemulan, dan Talangsuko termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Parangargo termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir.

Sementara itu, pada hari kedua ini (Rabu, 29/05), pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 diikuti oleh empat desa lagi yang berbeda dari hari sebelumnya. Keempat desa tersebut meliputi Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), Jatiguwi dan Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Desa Rembun menghadirkan 20 kader dan seorang bidan desa. Desa Pandanrejo mendatangkan 17 kader dan perawat desa. Desa Jatiguwi dan Senggreng memunculkan masing-masing 20 kader dan seorang perawat desa.

Usai berikan sambutan dan membuka secara resmi, Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Tampak hadir pula Penanggung jawab PTM maupun Surveilans dari Puskesmas Pamotan, Wagir, dan Sumberpucung dalam pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 yang diadakan di Grand Miami Ballroom Lantai 7, Hotel Grand Miami yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1, Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Selain itu, terlihat pula sejumlah personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehaan (Dinkes) Kabupaten Malang yang menjadi panitia dalam penyelenggaraan pelatihan ini serta beberapa anggota Tim RISPRO KI AREEMA.

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.57 WIB yang diawali dengan salam dan sapa dari Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners kepada para kader yang menghadiri pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP dari Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dan setelahnya langsung diteruskan dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes.

Arahan dari Kadinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA dan Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang

Diawali dengan Salam Germas dan Selamat Pagi, Tri Awignami mengatakan bahwa terkait COVID-19 untuk saat ini masih ada da cara pencegahannya bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

Kematian karena COVID-19 yang disertai komorbit, menurut Tri Awignami, 15 persen diabetes melitus, 6 persen hipertensi, 5 persen jantung, 1 persen PPOK dari 100 orang yang pernah mengalami COVID-19.

Usai memberikan sambutan, Tri Awignami berkenan membuka pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian Tri Awignami pun mengajak foto bersama dengan peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19  hari kedua ini.

Selesai seremonial pembukaan, acara diisi dengan penyampaian materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang Sujatno, ST.

Peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, Sujatno pun melontarkan sejumlah quiz dengan doorprize yang menarik kepada peserta pelatihan. Tujuan dari quiz ini untuk melihat seberapa tinggi, peserta pelatihan menyimak dari materi yang disampaikannya. Selain itu, pemateri pun juga membuka sesi tanya jawab terhadap peserta pelatihan.

Selesai penyampaian materi pertama, acara diisi dengan ice breaking dengan melakukan senam peregangan yang iramanya diputar dalam layar besar yang berada di kiri kanan podium. Peserta akan mengikuti gerakan-gerakan yang ada dalam senam tersebut.

Usai lima menit meliuk-liukkan tubuh dalam gerakan senam, acara diteruskan dengan pemaparan materi berikutnya yang bertitel “Long COVID-19” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Pada kesempatan itu, Paulus Gatot menjelaskan bahwa penderita COVID-19 umumnya akan memiliki gejala-gejala seperti demam, batuk, kurang nafsu makan, kurang penciuman, dan hilang perasa. 

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan mengenai endline survey SMARThealth COVID-19

Penderita COVID yang mengalami long COVID-19, menurut Paulus Gatot, 5 – 20 persennya bergejala atau mempunyai tanda COVID yang terus menerus yang masih dirasakan oleh penderita yang sudah sembuh.

Pukul 11.08 WIB, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr. Nur Syamsu Dhuha tiba di Grand Miami Ballroom, dan kemudian berkenan memberikan arahan pada pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Pada kesempatan itu. Kadinkes mengatakan bahwa COVID-19 masih ada realitanya tapi karena sudah adaptasi maka sudah terbiasa. Ada dampak dari COVID-19 ini. Sebelumnya tidak komorbit namun setelah long COVID-19, mereka ada komorbit seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Kadinkes berharap agar masyarakat memiliki pola hidup dengan CERDIK, dan juga berharap kepada Tim RISPRO KI AREEMA agar hasil dan penelitiannya bisa disampaikan ke Dinkes supaya nantinya bisa menjadi pegangan untuk program-program Dinkes selanjutnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa berikan doorprize kepada salah seorang peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Sebelum meninggalkan tempat, Kadinkes juga melakukan foto bersama dengan seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19, dan setelahnya baru ishoma (istirahat, sholat, dan makan) selama satu jam.

Panitia menunjukkan lokasi mushola dan tempat makan siang yang dipusatkan di resto utama Grand Miami yang berada di lantai 1. Menu yang dihidangkan pihak Grand Miami meliputi gado-gado, es doger, mineral water, infused water, orange juice, steamed rice, cah tauge ikan asin, bola-bola tahu, cumi cabai hijau, ayam Vietnam, soup asparagus, sambal terasi, acar, dan assorted slice fruit.

Pukul 12.31 WIB, peserta memasuki Grand Miami Ballroom lagi. Acara dilanjutkan dengan penjelasan endline survey SMARThealth COVID-19 yang disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam penjelasannya, Sujawoto mengatakan bahwa kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran sebelum telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas-tugasnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA menutup secara resmi pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Setelah itu, langsung disambung dengan penjelasan materi kuesioner oleh staf PTMdan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Herawan, S.Kom yang termaktub dalam google form yang linknya dibagikan kepada seluruh peserta untuk melakukan pengumpulan data di desanya masing-masing.

Pada kesempatan itu, Candra pun juga membuka tanya jawab maupun quiz yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pelatihan di hari kedua ini berakhir pada pukul 14.20 WIB dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA. *** [290524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 28 Mei 2024

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen

Sebelum pukul 08.00 WIB, kader dari empat desa (Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo) telah berdatangan di Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka berkumpul di halaman depan hotel dan berpotret di patung singa sebelum naik ke Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Kader sebanyak 79 orang datang ke Grand Miami dalam rangka mengikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Tim Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) atau yang dikenal juga dengan sebutan Tim AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri COVID-19) atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan dIPI (Indonesian Science Fund).

Dalam pelatihan tersebut juga tampak hadir dari perawat dari empat desa tersebut ditambah dengan Penanggung jawab PTM Puskesmas Turen dan Wagir. Perlu diketahui tiga desa, yakni Talok, Kemulan dan Talangsuko masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Desa Parangargo masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir. Selain itu, juga terlihat hadir beberapa personil Tim RISPRO KI AREEMA dan personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Seluruh peserta Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 berpose bersama

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 ini akan diadakan selama dua hari, yaitu Selasa (28/05) dan Rabu (29/05). Hari pertama ini diikuti oleh kader dari Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Kemudian hari berikutnya akan diikuti oleh kader dari empat desa lagi, yaitu Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), dan Jatiguwi maupun Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.46 WIB. Master of ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep. Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan susunan acara pada kegiatan ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan opening speech dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam memahami faktor risiko dini dalam long COVID-19.

Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang berikan materi

Selesai opening speech, langsung diteruskan dengan pemaparan materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Sujanto, ST.

Dalam paparannya, Sujatno menjelaskan apa itu virus corona, apa itu COVID-19, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejala COVID-19, pandemi menuju endemi, Kabupaten Malang status: risiko rendah, total kasus COVID-19 Kecamatan Kabupaten Malang, total kasus COVID-19 meninggal dunia Kecamatan Kabupaten Malang, tren rilis kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2020-2024, penyakit berpotensi COVID-19, strategi penanggulangan COVID-19, apa itu pelacakan kontak erat, pelacakan kontak erat di masyarakat, siapa saja yang diperbolehkan menjadi tracer, target & indikator pencapaian, tugas dan fungsi tracer, target & indikator pencapaian pelacakan, sasaran pemberian imunisasi, dan total cakupan vaksinasi.

Usai memberikan paparan, Sujanto berkenan memberikan quiz bagi peserta untuk melihat tingkat pemahaman dalam menyerap hasil penjelasannya tadi. Setiap peserta yang bisa menjawab akan diberikan doorprize yang telah disediakan oleh panitia.

Suasana Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Hotel Kepanjen

Pukul 10.05 WIB dilakukan ice breaking dengan melakukan senam peregangan dari UPT Puskesmas Bantur yang disorotkan ke layar besar di sisi kiri kanan podium. Peserta berdiri dan langsung mengikuti gerakan yang ditampilkan dalam layar tersebut.

Kurang lebih selama enam menit melakukan senam, acara disambung dengan pemaparan materi dari Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus Gatot sekaligus membawakan dua materi sekaligus. Materi pertama berjudul “Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular” dan materi kedua bertitel “ Long COVID-19: Tahukah Kamu?”

Seperti pada pemaparan materi sebelumnya, Paulus Gatot juga memberikan quiz kepada peserta pelatihan, dan bagi yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia.

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan Endline Survey SMARThealth COVID-19

Pukul 11.07 WIB acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Lokasi makan siang disiapkan di resto utama yang berada di lantai satu. Dalam pelatihan ini, pihak Grand Miami Hotel telah menyiapkan hidangan yang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur.

Menu yang tersaji meliputi salad buah, es mocca cincau, steamed rice, mie goreng seafood, angsio tofu, ayam lada hitam, udang sauce Singapore, sambal terasi, acar, kerupuk, soup merah, assorted slice fruit, kiwi juice, infused water, dan mineral water.

Peserta masuk Grand Miami Ballroom lagi pada pukul 12.32 WIB, dan acara diisi dengan penjelasan Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto menjelaskan prinsip dari Endline Survey SMARThealth COVID-19. Kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran kedua telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menerangkan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes berikan materi kuesioner survei individu pada Endline Survey SMARThealth COVID-19

Selesai memberikan penjelasan, Sujarwoto langsung berpamitan untuk kembali ke Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) untuk mengajar mahasiswanya, dan acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait Survei Individu yang akan dijalankan dalam Endline Survey ini, yang disampaikan oleh staf komputer pada Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom.

Usai menjelaskan materi kuesioner, Candra juga berkesempatan membagi-bagikan doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di hari pertama ini selesai pada pukul 14.17 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh staf PTM dan Keswa serta salah seorang Tim RISPRO KI AREEMA. Sebagai penutupnya dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta Pelatihan dan Endline SMARThealth COVID-19. *** [280524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog