Tampilkan postingan dengan label Penyuluhan Jantung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyuluhan Jantung. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Mei 2021

Giat Posbindu PTM dan Penyuluhan Jantung di Desa Kendalpayak

Giat Posbindu PTM yang ketiga kalinya di Desa Kendalpayak pada Sabtu pagi ini (29/05/2021) sedikit berbeda dengan giat sebelum-sebelumnya. Pasalnya, dalam giat Posbindu PTM yang diselenggarakan di Ruang Kelas III dan IV SD Islam Lukman Hakim yang beralamatkan di Jalan Raya Kendalpayak 349 Dusun Watudakon RT 12 RW 07 Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur ini, tidak sekadar pemeriksaan faktor risiko PTM saja tetapi juga diadakan penyuluhan jantung.

Penyuluhan jantung ini diisi oleh dua dokter yang saat ini sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, yaitu dr. Oktafin Srywati Pamuna dan dr. Akhmad Isna Nurudinulloh.


dr. Oktafin beri penyuluhan jantung koroner dalam giat Posbindu PTM Desa Kendalpayak

Acara penyuluhan jantung ini sempat mundur selama satu jam lamanya mengingat warga yang datang dalam giat Posbindu PTM belum banyak. Dari undangan pukul 09.00 WIB, penyuluhan jantung baru dimulai pada pukul 10.14 WIB.

Acara dibuka oleh Koordinator Program PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns. Dalam pengantar pembukanya, Nur Ani Sahara mengatakan bahwa tidak banyak dalam giat Posbindu PTM yang dibarengi dengan penyuluhan jantung. Karena tidak gampang mendatangkan dokter spesialis jantung. Oleh karena itu, giat Posbindu PTM Desa Kendalpayak ini beruntung bisa kedatangan dokter yang kesehariannya berada di RSUD Dr Saiful Anwar Malang.


Peserta penyuluhan yang terdiri dari warga yang mengantri pemeriksaan di Posbindu PTM

Pemateri penyuluhan jantung yang pertama dilakukan oleh dr. Oktafin dengan judul materi “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik”. Materi yang dijelaskan meliputi Penyakit Jantung Koroner (PJK), spektrum PJK, faktor risiko kardiovaskular, klasifikasi nyeri dada secara umum, angina pada Sindrom Koroner Akut, diagnosis PJK, terapi PJK, revaskularisasi pada PJK, dan pengelolaan PJK.

Materi yang ditampilkan dr. Oktafin kebetulan bersinggungan dengan pemeriksaan pada giat Posbindu PTM, sehingga warga yang mengikuti penyuluhan masalah jantung menjadi tertarik. Terlebih ketika dr. Oktafin memaparkan tabel klasifikasi tekanan darah dan kolesterol serta gula darah. Karena selama ini, warga hanya mendengar hasil pemeriksaan terkait tekanan darah, kolesterol dan gula darah hanya terima hasilnya: tinggi, sedang, atau rendah, tanpa paham akan klasifikasinya.


dr. Isna beri penyuluhan tentang aplikasi Detak

Usai materi yang pertama, kemudian disusul dengan materi penyuluhan yang kedua. Materi kedua disampaikan oleh dr. Isna perihal “Aplikasi Detak”. Aplikasi ini diberi nama Detak, merupakan kepanjangan dari deteksi jantung cepat dan akurat. Aplikasi ini dkembangkan oleh kelompok Kajian Kardiovaskular FKUB.

Aplikasi Detak penting sebagai skrining atau deteksi dini gejala dan tanda Sindrom Koroner Akut (SKA). SKA adalah kondisi darurat medis ketika suplai darah ke jantung terhambat tiba-tiba. Kondisi ini butuh penanganan segera.


Koordinator Program PTM Dinkes Kabupaten Malang beri kata pembuka dalam penyuluhan jantung

Aplikasi Detak selain menyediakan layanan deteksi dini, juga memberi rekomendasi perawatan lanjutan hingga memberi saran rumah sakit terdekat jika terjadi potensi serangan mendadak. Sehingga, warga yang mengikuti penyuluhan ini nantinya tidak hanya bisa menolong diri dan keluarganya tapi juga tetangga-tetangganya dengan mengunduh aplikasi Detak dari Play Store.

Pada materi penyuluhan yang kedua ini, warga juga diajak mencoba untuk mengunduh, menginstal, dan sekaligus mengoperasikan aplikasi Detak. Dalam prosesi ini, dr. Isna dibantu oleh dr. Oktafin untuk mendampingi warga yang berkenan untuk mempraktekkan aplikasi ini.


Giat Posbindu PTM Desa Kendalpayak

Setelah kedua materi penyuluhan selesai, dibukalah sesi tanya jawab. Warga dipersilakan bertanya, dan dokter akan menjawab. Ada 3 penanya dalam penyuluhan tersebut. Pertanyaannya sekitar masalah jantung, seperti pengertian jantung lemah, ciri-ciri jantung sakit, dan apa sih sebenarnya penyebab PJK?

Dr. Oktafin menjawab ketiga pertanyaan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga warga menjadi mengerti, dan sang dokter pun berpesan jika warga merasakan seperti yang ditanyakan tersebut maka jangan ditunda-tunda dan bawa segera ke rumah sakit.

“Semakin lama kita tunda, semakin sakit jantungnya meluas”, jelas dr. Oktafin kepada warga yang mengikuti penyuluhan jantung tersebut.


Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Desa Kendalpayak

Pesan ini sekaligus mengakhiri kegiatan penyuluhan jantung dalam giat Posbindu PTM di Desa Kendalpayak, dan selanjutnya dokter mengajak foto bersama kepada warga yang telah mengikuti penyuluhan tersebut.

Selesai penyuluhan jantung, Koordinator Program PTM Dinkes berpamitan karena ada acara lainnya. Sementara itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) masih mendampingi giat Posbindu PTM yang digelar di serambi/teras lantai pertama SD Islam Lukman Hakim Kendalpayak.

Meja untuk pemeriksaan ditata berjajar memanjang dari selatan ke utara mengikuti tekstur serambi sekolahan tersebut. Meja 1 dimulai dari arah selatan. Di meja 1 ini ada dua kader Posyandu Balita yang siap melakukan pendaftaran terhadap warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM tersebut. Kedua kader tersebut adalah Lilik dan Kasri.

Setelah didaftar, warga akan menerima layanan pengukuran suhu badan oleh kader Posyandu Balita Puji Rahayu. Pengukuran suhu badan ini menggunakan Infrared Forehead Thermometer Dikang HG03 buatan Tiongkok. Caranya dengan menyorotkan ke jidat dan segera akan muncul hasilnya.

Dari sorot jidat itu, warga kemudian akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Ada dua kader Posyandu Balita yang bertugas dalam pengukuran tersebut, yaitu Nur Imama dan Endah Rismawati. Nur Imama mengukur tinggi dan berat badan, sedangkan Endah Rismawati melakukan pengukuran lingkar perut dengan menggunakan metlin.

Setelah itu, warga akan menuju ke meja 2. Di meja 2 itu ada bidan Desa Kendalpayak Siti Maisaroh, S.Tr. Keb., yang akan melakukan pengukuran tekanan darah kepada warga. Meja itu satu bangku dengan meja 3 yang diisi oleh perawat Desa Kendalpayak Ardianse Ria Saputra, A.Md. Kep. Perawat itu bertugas melayani pemeriksaan laborat sederhana seperti gula darah dan kolesterol.

Selain itu, perawat dan bidan juga akan menerima konsultasi perihal keluhan fisik yang dihadapi oleh warga tersebut. Bila warga terindikasi memiliki risiko tinggi PTM (highrisk) maka petugas kesehatan akan memberikan kepada warga tersebut.

Usai jumpa petugas kesehatan, warga akan menuju ke meja 4 dan 5. Kedua meja ini situasional sifatnya. Bila di meja 4 sedang ada antrian, warga bisa menuju ke meja 5 terlebih dahulu. Meja 4 adalah meja pencatatan berdasarkan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM, dan meja 5 merupakan meja untuk melakukan wawancara dengan warga secara langsung berdasarkan pertanyaan yang ada di dalam aplikasi eKader, termasuk warga harus bertanda tangan di dalamnya sebagai manifestasi infomed consent.

Kader yang bertugas melakukan pencatatan itu dilakukan oleh kader SMARThealth Reny Purniawati, dan yang melakukan wawancara online dengan aplikasi eKader adalah kader SMARThealth Rahmawati Sri Wahyuni dan Fitria Winarni.

Acara giat Posbindu PTM ini selesai pada pukul 12.16 WIB dan berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 45 warga dengan rincian laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan sejumlah 38 orang. *** [290521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 24 April 2021

Ada Penyuluhan Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Desa Sidorahayu

Giat Posbindu PTM yang keempat semenjak pelatihan di Hotel Ollino Garden Malang di Desa Sidorahayu ini sedikit berbeda dengan giat-giat Posbindu sebelumnya. Yang membedakan giat hari ini adalah adanya penyuluhan jantung dalam giat Posbindu PTM yang dilakukan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Jurusan Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah.

Giat Posbindu PTM dan penyuluhan jantung diadakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (24/04/2021).


PPDS FKUB, Dinkes, Puskesmas, Ponkesdes, dan kader SMARThealth

Warga yang hendak memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM kali ini harus bersabar sedikit karena mereka dihimbau untuk mengikuti penyuluhan jantung terlebih dahulu. Jadi, kendati layanan giat Posbindu PTM telah dibuka pada pukul 08.30 WIB, namun warga dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan oleh penyelenggara giat tersebut sambil menunggu warga yang lainnya.

Acara penyuluhan jantung dimulai pada pukul 09.43 WIB dengan diawali kata pembuka dari staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan diteruskan dengan pemaparan materi pertama dengan judul "Penyakit Jantung Koroner". Pemateri pertama dalam penyuluhan ini adalah dr. Teguh Aryanugraha yang dalam kesehariannya bertugas di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA).


Sambutan dari Dinkes Kabupaten Malang

Dalam penyuluhan itu, dr. Teguh Aryanugraha menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Ada 7 juta lebih kematian yang diakibatkan oleh PJK. PJK ini terjadi karena ada penyempitan arteri koroner akibat adanya plak aterosklerosis. Plak ini jika pecah akan menyebabkan bekuan darah sehingga aliran darah pada arteri koroner terhenti atau kerap disebut dengan sindrom koroner akut (SKA).

Lebih lanjut, dr. Teguh Aryanugraha menjelaskan bahwa ada 2 macam faktor risiko kardiovaskular, yaitu yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Yang dapat dimodifikasi (Modifiable Risk Factors) adalah merokok, dyslipidemia, hipertensi, diabetes mellitus, sindrom metabolik, dan kurang aktivitas fisik. Sedangkan, yang tidak dapat dimodifikasi (Non-Modidiable Risk Factors) meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga.


Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner

Usai penyuluhan, dr. Teguh Aryanugraha memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya. Ada tiga penanya yang mengajukan kepada dr. Teguh seputar masalah jantung seperti faktor risikonya dan ada pula yang tertarik menanyakan perihal pemasangan ring. Semua pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Teguh Aryanugraha dengan penjelasan-penjelasan tambahan agar supaya penanya benar-benar mengerti.

Pukul 10.20 WIB, acara dilanjutkan dengan penyuluhan yang kedua oleh dr. Gallusena Erickatulistiawan dengan materi "Aplikasi Detak". Menurut dr. Eric, panggilan akrab dr. Gallusena Erickatulistiawan, aplikasi Detak ini bertujuan memudahkan pasien /keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengenali nyeri dada karena penyakit jantung dan mengarahkan pasien agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keluhan.


Penyuluhan Aplikasi Detak

Sehingga sudah sepantasnya, peserta penyuluhan yang memiliki masalah dengan jantung atau ada keluarga yang mengalami masalah jantung perlu menginstal aplikasi temuan dari FKUB ini di handphone androidnya. Aplikasi bisa diunduh secara gratis dari Play Store.

Aplikasi ini merupakan terobosan digital untuk memotong jalur registrasi pasien jantung, sehingga pasien bisa tertolong atau tertangani dengan cepat. Kegawatan biar menjadi simple dalam penanganannya.


Meja pendaftaran

Kemudian dr. Eric mempersilakan seorang peserta penyuluhan untuk maju ke depan guna diajari cara melakukan instalasi aplikasi Detak ke dalam handphonenya, dan sekaligus mengajari bagaimana mengoperasikannya. Sedangkan, peserta penyuluhan yang lainnya akan dibantu oleh dr. Teguh Aryanugraha dalam menginstal aplikasi Detak.

Pukul 10.43 WIB, acara penyuluhan berakhir, dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan kedua dokter yang memberikan penyuluhan tersebut. Setelah itu, kedua dokter tersebut berpamitan untuk kembali ke Malang.


Meja pemeriksaan

Usai penyuluhan, peserta yang hadir dalam penyuluhan bisa melanjutkan pemeriksaan dari meja yang satu ke meja yang lainnya hingga tuntas setelah mengisi buku daftar hadir. Ada 4 kader SMARThealth yang bertugas dalam memberikan layanan dalam giat Posbindu PTM yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu ini, yaitu Sri Marianah, Sumartiani, Beny Yuliaty, dan Sri Ribut.

Kader Sri Marianah telah melakukan pendaftaran warga yang memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM sebelum penyuluhan jantung di mulai, dan kemudian standby di meja pendaftaran untuk mengantisipasi warga yang hadir setelah penyuluhan.


Meja konseling

Sedangkan, mereka yang telah mendaftarkan diri usai penyuluhan langsung melanjutkan periksa ke meja berikutnya. Mereka akan dilayani pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut oleh kader Sumartiani yang merangkap pengukuran tekanan darah.

Setelah warga mendapatkan layanan antropometri, mereka akan menuju ke meja pengukuran tekanan darah. Hasilnya akan dicatatkan di dalam Form Skrining PTM, sama halnya dengan hasil pengukuran antropometri tadi.


Tempat duduk diberi jarak

Dari meja pengukuran tekanan darah, warga bergeser ke sebelah timur untuk mendapatkan layanan pengukuran gula darah, kolesterol maupun asam urat dari kader Beny Yuliaty. Hasil pengukurannya dituliskan dalam Form Skrining PTM.

Selesai melakukan pemeriksaan laborat ringan itu, warga akan diwawancarai oleh kader Sri Ribut dengan Tablet Samsung Galaxy Tab A yang berisi aplikasi eKader. Kader tersebut akan menanyakan sesuai pertanyaan yang ada dalam aplikasi tersebut.

Usai diwawancarai, warga akan menuju ke meja konseling sambil membawa Form Skrining PTM tersebut. Di meja konseling itu ada dr. Yuanita Faradiba dari Puskesmas Wagir yang siap memberikan diagnosa maupun konseling dari hasil pengukuran sebelumnya yang ada di Form Skrining PTM. Warga boleh menyampaikan keluhan terkait yang dirasakan dalam fisiknya itu. Jika dalam diagnosa itu warga terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), dokter akan meresepkan obat yang diambil di meja sampingnya.

Di meja obat itu, ada perawat Dimas Kurniawan, A.Md. Kep yang siap memberikan obat sesuai yang dituliskan oleh dokter kepada warga yang memiliki risiko tinggi tadi. Di meja itu juga terlihat hadir juga pemegang program PTM Puskesmas Wagir Fenny Noviana, A.Md. Kep.

Dalam giat Posbindu PTM ini berhasil diperiksan sebnyak 26 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 5 orang, dan perempuan sebanyak 21 orang. Hasil pemeriksaan itu juga langsung bisa dilihat di ePuskesmas pada saat itu juga.

Selesai giat Posbindu PTM, Tim SMARThealth UB berpamitan duluan karena rasa kantuk yang masih bercokol. Malam sebelumnya, Tim SMARThealth UB menghadiri skrining PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth Desa Mendalanwangi dan perawat Chorina Kusbiantoro, A.Md. Kep yang digelar bakda salat Tarawih di Dusun Tenggulunan, Desa Sidorahayu. *** [240421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 17 April 2021

Penyuluhan Kesehatan Jantung di Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi

Penyuluhan kesehatan jantung yang ketiga diadakan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Jurusan Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah, pada minggu pertama di bulan puasa. Tepatnya pada Sabtu (17/04/2021).

Penyuluhan ini berbarengan dengan giat Posbindu PTM yang dihelat di rumah Ibu Suparmi yang beralamatkan di Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi giat Posbindu berada di antara Mushola Waqaf Subulus Salam dan rumah Ketua RT 05 RW 01, yang tak lain adalah menantu Ibu Suparmi.


PPDS FKUB, Dinkes, Puskesmas Sumberpucung, Ponkesdes Jatiguwi, Kepala Desa Jatiguwi, Kader, Tim SMARThealth UB

Tampak hadir dalam kegiatan penyuluhan itu adalah Kepala Desa Jatiguwi Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi, Bagian Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., Kader Posbindu, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola M., A.Md. Keb., Tim SMARThealth UB, dan masyarakat yang hadir dalam giat Posbindu PTM.

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.19 WIB. Materi pertama disampaikan oleh dr. Sawitri Satwikajati dengan judul “Penyakit Stroke Akibat Gangguan Jantung”. Menurut dr. Sawitri, stroke adalah suatu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat (otak) yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah maupun sumbatan pada pembuluh darah otak. Stroke ini bisa disebabkan oleh darah tinggi yang tidak terkontrol, gangguan jantung atrial fibrilasi maupun kolesterol tinggi.


dr. Sawitri Satwijati beri penyuluhan jantung dan stroke

Lebih lanjut, dr. Sawitri menjelaskan tentang tanda dan gejala stroke. Stroke biasanya muncul tiba-tiba, bisa didahului oleh keluhan sakit kepala yang diikuti mual muntah nyembur hingga penurunan kesadaran, atau bisa tanpa sakit kepala, namun tiba-tiba didapati sudut bibir asimetris, tangan/kaki menjadi sulit digerakkan, atau tiba-tiba pelo.

Lalu apa yang harus dilakukan jika muncul gejala tersebut? Dr. Sawitri menyarankan segeralah mencari pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat. Karena jika lebih dari enam jam, kecacatan bersifat permanen.


Peserta Penyuluhan Jantung

Setelah paparan materi penyuluhan selesai, dr. Sawitri membuka pertanyaan kepada semua yang hadir dalam penyuluhan tersebut. Ada seorang kader yang bertanya mengenai nyeri dada dan pada umur berapa penyakit jantung itu menyerang seseorang. Dr. Sawitri menjawab dengan gamblang atas pertanyaan dari kader tersebut. Nyeri, tergantung kepada kasusnya. Karena nyeri bisa disebabkan oleh jantung maupun lambung. Sementara itu, mengenai penyakit jantung bisa dari ketika masih bayi belum lahir hingga tutup usia.

Pukul 10.01 WIB, penyuluhan dilanjutkan dengan penjelasan aplikasi Detak. Aplikasi ini diberi nama Detak berasal dari singkatan deteksi jantung secara cepat dan akurat. Aplikasi Detak merupakan aplikasi yang berbasis algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggunakan gawai atau smartphone.


dr. Yuri Afifah mengajari aplikasi Detak

Dengan menggunakan aplikasi ini, masalah keterlambatan penanganan pasien serangan jantung bisa diminimalisir serta bisa menyelamatkan pasien serangan jantung. Pengguna cukup mengisi data diri dan menjawab beberapa pertanyaan tentang nyeri dada yang dialami pada aplikasi tersebut.

Dari beberapa pertanyaan tersebut nantinya akan diketahui apakah nyeri yang dialami pasien adalah serangan jantung atau tidak. Jika kemungkinan besar pasien mengalami sindrom koroner akut (SKA), maka aplikasi akan mengarahkan ke rumah sakit atau dokter jantung yang terdekat dengan tempat tinggal pasien.


Kepala Desa Jatiguwi sedang mencoba aplikasi Detak

Oleh karena itu, untuk mengenal aplikasi Detak ini, peserta penyuluhan menyimak aplikasi tersebut mulai dari instal hingga menjalankannya. Dr. Yuri Afifah, PPDS FKUB lainnya, menyorotkan materi cara instal aplikasi itu dengan LCD ke layar dan kemudian membantu peserta penyuluhan untuk melakukan instal bersama dr. Sawitri. Aplikasinya bisa diinstal dari Play Store.

Karena umumnya yang datang kebanyakan Lansia, maka yang mempraktekkan instalasi aplikasi Detak hanyalah beberapa orang yang belum Lansia, seperti kader Posbindu, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi.


Kasi PTM dan Keswa pantau giat Posbindu di Jatiguwi

Usai penyuluhan kemudian diisi oleh Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto sebagai penutup rangkaian acara penyuluhan. Dalam kesempatan itu, Paulus mengucapkan terima kasih kepada PPDS Jantung FKUB yang telah berkenan memberikan penyuluhan dalam giat Posbindu ini dan berharap kepada hadirin agar melakukan pemeriksaan secara rutin ke Posbindu guna deteksi dini hipertensi, diabetes maupun penyakit jantung.

Setelah itu kemudian dilakukan foto bersama antara PPDS FKUB, Puskesmas Sumberpucung, Kepala Desa Jatiguwi, Dinkes Kabupaten Malang, kader SMARThealth dan kader Posbindu serta Tim SMARThealth UB. Setelah itu, PPDS FKUB, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi meninggalkan tempat.


Staf PTM Dinkes berkeliling meja untuk monitoring

Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola yang sekaligus menjadi penanggung jawab program SMARThealth di Sumberpucung, serta Tim SMARThealth UB pulangnya agak belakangan. Hal ini karena masih melihat giat Posbindu PTM hingga paripurna.

Menurut Istitik Wahyuni, giat Posbindu PTM ini merupakan kolaborasi Posbindu SMARThealth dengan Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi. Perlu diketahui, bahwa di Desa Jatiguwi ini telah ada kader Posbindu di setiap RW. Jadi bila ada giat Posbindu, mereka saling bersinergi.


dr. Ganesa periksa pasien lansia dan terus memberikan obat

Hingga kelar, giat Posbindu ini dihadiri oleh warga sebanyak 49 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 6 orang dan perempuan sejumlah 43 orang. Dari jumlah itu berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 20 orang.

Dalam giat Posbindu itu melibatkan 5 orang kader SMARThealth dan 4 orang kader Posbindu. Mereka menyebar di setiap meja yang jumlahnya ada 6. Meja 1 merupakan meja pendaftaran diisi oleh dua orang kader Posbindu, yaitu Suwanti dan Kasmiatin, dan kader SMARThealth Ana Dwityaningsih.


Kasi PTM dan Keswa sedang bincang-bincang dengan Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung

Meja 2 yang menjadi meja untuk administrasi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut dilakukan oleh kader Posbindu Yuliana dan kader SMARThealth Yuli Prastyorini. Meja 4 yang digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan darah, dilakukan oleh kader Posbindu Ferinda dan kader SMARThealth Parlindaning Rahayu.

Sementara itu, meja 4 merupakan meja cek laborat untuk pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja 4 ini diisi oleh kader SMARThealth Umi Hanik. Lalu, meja 5 merupakan meja untuk melakukan entry data menggunakan aplikasi eKader. Yang melakukan entry data adalah kader SMARThealth Winarsih.

Sedangkan, meja terakhir adalah meja pengobatan. Di meja itu terdapat 3 orang petugas kesehatan, yaitu perawat Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Kep., dan dr. Ganesa, seorang dokter internship Puskesmas Sumberpucung. *** [170421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Sabtu, 03 April 2021

Penyuluhan Jantung dalam Giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen

Penyuluhan jantung kembali digelar oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PPDS FKUB). Kali ini, penyuluhan diadakan berbarengan dengan giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen.

Mengingat tempatnya yang tidak terlalu luas dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen, maka penyuluhan jantung diadakan di rumah Ketua RW 01, Luluk Tamawati, yang beralamatkan di Jalan Banurejo No. 98 RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (03/04/2021).

Lokasi untuk penyuluhan ini tidak jauh dari giat Posbindu SMARThealth. Kalau penyuluhan berada di rumah Ketua RW 01, giat Posbindu SMARThealth berada di sebelah timur rumah Ketua RW 01 yang berjarak sekitar 30 m.


Peserta Penyuluhan Jantung di Kepanjen, Malang

Sambil menunggu perwakilan kader dari seluruh RW yang ada di Kelurahan Kepanjen hadir, kedua dokter yang akan memberikan penyuluhan tersebut diajak oleh seorang kader SMARThealth untuk meninjau giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen. Tapi sebelumnya, kedua dokter itu diajak mengunjungi komunitas rajut yang lagi berkegiatan di samping rumah Ketua RW 01.

Di Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen, kedua dokter menyaksikan dari dekat pemeriksaan warga untuk beberapa saat. Posbindu SMARThealth ini merupakan salah satu inovasi layanan yang dikembangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Jadi, boleh dibilang Posbindu SMARThealth ini merupakan salah satu giat dalam program pengendalian kasus jantung di bagian hulu. Aplikasi eKader perluasan dari aplikasi SMARThealth membantu kader SMARThealth melakukan skrining terhadap warga berumur 15 tahun ke atas, apakah warga tersebut memiliki faktor risiko rendah, sedang, atau tinggi.


Penyuluhan Jantung oleh dr. RA Lukitasari Ayu Galuh Ardhi, PPDS FKUB

Setelah itu, kedua dokter PPDS kembali ke rumah Ketua RW 01 untuk memberikan penyuluhan kepada perwakilan kader yang ada di Kelurahan Kepanjen ini. Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.40 WIB dengan dibuka oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd, Koordinator Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA Dinkes Kabupaten Malang.

Materi penyuluhan yang pertama disampaikan oleh dr. RA Lukitasari Ayu Galuh Ardhi dengan judul “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik”. Dengan bantuan proyektor, materi tersebut disorotkan ke layar yang besar sehingga para kader yang mengikuti penyuluhan bisa sambil membacanya.

Dalam penyuluhan itu, baik dokter maupun kader duduk di lantai dengan beralaskan babut (lesehan). Sehingga suasananya terlihat lebih akrab. Pada penyuluhan itu, dr. Galuh menyampaikannya materinya dengan bahasa yang mudah dimengerti, perlahan dan menggunakan intonasi yang jelas. Bahkan, dr. Galuh juga menjelaskan bahwa pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tensi, dan gula darah berkaitan dengan upaya deteksi dini dalam upaya pengendalian penyakit jantung atau kardiovaskular.


Penyuluhan Aplikasi Detak oleh dr. Akita Rukmana Akbar, PPDS FKUB

Hal inilah yang membuka wawasan kader akan pentingnya pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut serta pemeriksaan tekanan darah maupun gula darah terhadap kesehatan jantung atau pembuluh darah lainnya.

Setelah itu, kader diberi kesempatan untuk bertanya kepada dokter. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa kader untuk menanyakan perihal penyakit jantung. Ada yang menanyakan tentang penyakit jantung bawaan, dan ada pula yang menanyakan bagaimana agar pasien yang menderita jantung mau periksa. Semua pertanyaan yang diajukan ini dijawab oleh dr. Galuh dengan gamblang.

Usai pemaparan dr. Galuh, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi penyuluhan yang kedua. Materi kedua disampaikan oleh dr. Akita Rukmana Akbar terkait dengan aplikasi Detak. Aplikasi ini bisa diunduh dari Play Store. Kader tinggal ketikkan Detak Apps pada bar telusuri aplikasi & game di bagian atas. Kemudian akan muncul DETAK yang berlogo jantung dengan latar warna dominan merah, lalu diklik dan muncul tulisan Instal. Tulisan Instal itu tinggal diklik saja, dan terjadilah proses instalasi aplikasi Detak (Detak Apps).


Dokter PPDS FKUB membantu instal aplikasi Detak

Menurut dr. Akita, aplikasi Detak ini akan membantu ibu-ibu kader dalam mencari rujukan untuk periksa bagi penderita jantung. Aplikasi ini akan menunjukkan rumah sakit terdekat yang memiliki layanan jantung untuk penderita jantung.

Aplikasi Detak merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang membantu mengarahkan pasien dengan keluhan pada jantung. Pengguna akan mendapat rekomendasi penanganan jantung sekaligus membantu tenaga medis mengurangi kegawatan akibat serangan jantung.

Penyuluhan ini selesai pada pukul 10.34 WIB, dan ditutup oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang. Dalam kata penutupnya itu, Kasi PTM dan Keswa mengucapkan terima kasih kepada kedua dokter yang telah berkenan turun ke lapangan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat, dan berharap agar dokter masih berkenan untuk memberikan penyuluhan di desa yang pada saat ini sedang menjalankan replikasi SMARThealth.


Dokter PPDS FKUB, dokter Puskesmas Kepanjen, petugas kesehatan Ponkesdes Panji Husada, dan kader SMARThealth


Setelah itu, dr. Galuh dan dr. Akita berpamitan untuk kembali ke Malang. Sedangkan, Kasi PTM dan Keswa kemudian meninjau giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen yang baru saja selesai pemeriksaannya.

Dari giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini, terperiksa 30 orang dengan rincian 23 perempuan dan 7 laki-laki. Kader yang bertugas dalam giat itu adalah Agustin Shintowati, Indri Astutik, Wiwik Setiyo, Sri Handayani, dan Edi Hartutik, yang dibantu oleh mahasiswi STIKes Kepanjen Profesi Ners, Shynta Dinar Audia.

Selain itu, ada perawat Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep., bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md. Keb., dan dr. Gia Noor Pratami dari Puskesmas Kepanjen serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang menjaga Sekretariat. *** [030421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Sabtu, 20 Maret 2021

Mahasiswa PPDS FKUB Beri Penyuluhan Jantung Dalam Giat Posbindu SMARThealth di Desa Karangduren

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melakukan kegiatan penyuluhan penyakit jantung dan sosialiasi penggunaan aplikasi Detak.

Acara ini diadakan bersempena giat Posbindu SMARThealth yang diselenggarakan di Aula Balai Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Simpang Pakisaji No. 60-62 Dusun Golek RT 02 RW 03 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu (20/03/2021).


PPDS FKUB, Seksi PTM Dinkes Kab. Malang, Puskesmas Pakisaji, dan Ponkesdes Karangduren

Tampak hadir dalam giat Posbindu ini adalah Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang beserta dua stafnya, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Karangduren, pemegang program PTM Puskesmas Pakisaji, Tim SMARThealth UB, dan 11 orang mahasiswa PPDS FKUB, yang 2 di antaranya menjadi narasumber dalam penyuluhan tersebut.

Warga yang berduyun-duyun pergi ke giat Posbindu itu, dalam menunggu antrian periksa dari meja yang satu ke meja yang lainnya, dipersilakan duduk di kursi yang telah diatur dengan jarak tertentu (physical distancing) untuk mendengarkan penyuluhan jantung tersebut.


Penyuluhan pertama oleh  dr. Yordan Wicaksono A

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.12 WIB dengan diawali sambutan dari Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengucapkan selamat datang kepada rombongan PPDS FKUB dan mengucapkan terima kasih kepada rombongan yang berkenan memberikan penyuluhan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat di Posbindu SMARThealth Karangduren.

Tak lupa, Paulus juga memperkenalkan Posbindu SMARThealth yang merupakan pengejawantahan replikasi SMARThealth kepada rombongan dokter. SMARThealth sendiri merupakan program deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular berbasis android dalam bentuk aplikasi eKader.


Penyuluhan kedua oleh dr. M. Fadlan

Setelah sambutan dari Kasi PTM dan Keswa, dilanjutkan dengan penyuluhan dari dr. Yordan Wicaksono A., PPDS FKUB yang berdinas di RS Saiful Anwar, Malang, dengan materi “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik.”

Dengan bahasa yang mudah dimengerti kalangan awam, dr. Yordan menyampaikan masalah yang berhubungan dengan penyakit jantung yang istilahnya sudah akrab di telinga warga, seperti tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki.


dr. Krishna membantu instal Detak Apps

“Tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki itu terkait dengan permasalahan jantung, tapi yang sering didengar orang adalah angin duduk. Kenapa? Karena angin duduk ini yang sering membuat orang meninggal dunia” terang dr. Yordan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth.

Setelah paparannya selesai, dilakukan tanya jawab. Pada kesempatan ini, ada 3 orang penanya yang kesemuanya adalah kaum Hawa. Setiap pertanyaan dijawab oleh dr. Yordan.


Kasi PTM dan Keswa bantu instal Detak Apps

Setelah itu, acara diteruskan dengan penyuluhan yang kedua yang disampaikan oleh dr. M. Fadlan dengan memperkenalkan aplikasi ponsel pintar untuk mendeteksi atau membedakan nyeri dada akibat penyakit jantung atau di luar penyakit jantung.

Aplikasi yang dikenal dengan Detak (Detak Apps) ini diinisiasi oleh seorang dokter spesialis jantung FKUB. Aplikasi ini bertujuan memudahkan pasien/keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengenali nyeri dada karena penyakit jantung dan mengarahkan pasien agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keluhan.


Posbindu SMARThealth Karangduren

“Kalau dia terkena penyakit jantung, akan diarahkan oleh aplikasi Detak ke rumah sakit yang terdekat yang mempunyai dokter spesialis jantung” kata dr. M. Fadlan

Warga yang mengikuti penyuluhan itu kemudian diajari cara instal aplikasi Detak yang bisa didownload secara gratis di Play Store. Rombongan PPDS lainnya turut membantu warga dalam melakukan instalasi aplikasi Detak ke dalam handphone mereka hingga berhasil.

Usai instal aplikasi ini, rangkaian penyuluhan berakhir. Warga yang belum selesai pemeriksaannya bisa melanjutkan pemeriksaan sesuai dengan alur meja yang ada. Sedangkan bagi warga yang baru datang bisa langsung menuju ke meja 1. Di meja 1 ini merupakan meja pendaftaran. Warga tinggal menunjukkan KTP atau KK kepada kader yang bertugas di meja itu, yaitu kader Lia Suwandewi dan Istiyorini.

Dari meja 1 ini, warga akan diberikan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu. Kader di meja 1 akan mengisikan biodata saja sesuai dengan KTP. Kemudian form ini dibawa oleh warga menuju ke meja 2.

Di meja 2, warga akan diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut oleh kader Sunarmi. Hasil pengukurannya ini diisikan ke dalam faktor risiko fisik. Masih di meja yang sama, warga tersebut akan dilakukan skrining oleh kader Lusida dengan mewawancarai riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko perilaku, dan deteksi gangguan mental emosional dan perilaku dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Dari meja 2, warga akan meneruskan langkah menuju ke meja 3. Di meja 3 telah menanti kader Julaikah yang siap mengukur tekanan darah warga. Hasilnya dicatatkan di tekanan darah yang masuk dalam faktor risiko fisik.

Usai pengukuran tensi, warga bergeser ke arah selatan di meja 4. Di meja 4 ini, warga akan mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah dan kolesterol yang dilakukan oleh kader Sujiati. Hasilnya pun juga harus dituliskan di GDA dan kolesterol pada item faktor risiko fisik juga.

Kemudian dari meja 4, warga melanjutkan ke meja 5. Meja 5 ini merupakan meja konsultasi kesehatan. Di meja ini terdapat perawat Evi Dyah Prahesti, A.Md. Kep. dari Ponkesdes Karangduren. Warga yang didiagnosis tekanan darah atau gula darah maupun kolesterol yang tinggi akan menerima obat sesuai diagnosisnya oleh perawat Evi Dyah Prahesti.

Di meja 5 ini juga terdapat 2 kader SMARThealth, yaitu Siswanti dan Annisa Ayu Gita Swarga, yang bertugas mengentry data ke dalam aplikasi eKader. Di meja 5 ini, pemeriksaan warga dan perjalanan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu purna sudah. Warga sudah boleh meninggalkan kegiatan Posbindu dari meja 5 ini. *** [200321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog