Tampilkan postingan dengan label Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Februari 2023

Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth di Wilayah Puskesmas Sumawe Tahun 2023

Di penghujung bulan Februari ini, Puskesmas Sumbermanjing Wetan (Sumawe) mengadakan peningkatan kapasitas kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Sumawe tahun 2023, bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Kecamatan Sumawe yang beralamatkan di Jalan Argotirto No. 88 Dusun Krajan RT 11 RW 05 Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Selasa (28/02/2023).

Peningkatan kapasitas yang berupa pelatihan kader kesehatan menjadi kader SMARThealth, yang dilakukan Puskesmas Sumawe ini tegolong gercep (gerak cepat). Baru enam hari yang lalu menyelenggarakan Lokakarya Mini Lintas Sektor (Lokmin Linsek) I Tahun 2023 di Aula Puskesmas, Puskesmas Sumawe langsung menyambungnya dengan peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Berbeda dengan Lokmin Linsek, peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Kecamatan Sumawe yang berjarak sekitar 350 meter dari Puskesmas Sumawe ke arah selatan.

kader SMARThealth se-wilayah kerja Puskesmas Sumawe berpose bersama narasumber dan nakes

Pemindahan lokasi ini didasarkan karena daya tampung Aula Puskesmas kurang memadai bila digunakan untuk pelatihan kader SMARThealth dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Sumawe, yang meliputi Sumbermanjing Wetan, Harjokuncaran, Druju, Ringinsari, Argotirto, Klepu, Ringinkembar, Sekarbanyu, dan Tegalrejo.

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan yang akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth, ditambah dengan kehadiran tenaga kesehatan (nakes) dari masing-masing desa tersebut yang terdiri atas perawat dan bidan desa.

Acara peningkatan kapasitas atau pelatihan kader SMARThealth ini dimulai pada pukul 08.57 WIB dengan dibuka kata oleh Master of Ceremony (MC) Nuril Miqrotul Hidayah, A.Md. Keb, seorang bidan Desa Tegalrejo.

MC mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta peningkatan kapasitas, dan terus diikuti dengan membacakan susunan acara serta memandu doa dalam pelatihan kader SMARThealth ini, yang setelahnya dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Yessy Dita Agustin, A.Md.Keb, seorang bidan Desa Sumbermanjing Wetan.

Sambutan Kapus Sumawe dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth

Pukul 09.01 WIB, acara berikutnya diisi dengan sambutan Kepala Puskesmas (Kapus) Sumawe dr. Dian Rahmawati. Pada kesempatan itu, dr. Dian mengatakan bahwa istilah Posbindu mungkin sudah tak asing lagi bagi kader kesehatan. Tapi hari ini, kader kesehatan yang nantinya akan melaksanakan giat Posbindu PTM akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth.

Meningkatnya kasus serangan jantung, tambah dr Dian, Bupati Malang melakukan replikasi inovasi program SMARThealth. Cara menanganinya tidak cukup hanya melengkapi peralatan tapi perlu merambah ke hulu dengan melakukan deteksi dini.

Deteksi dini dengan melakukan skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular yang masuk dalam penyakit tidak menular (PTM), sangatlah penting dalam program SMARThealth. “Siapakah yang melakukan?” tanya Kapus dr. Dian kepada peserta peningkatan kapasitas kader SMARThealth. “ Kalau mengandalkan 58 nakes Puskesmas Sumawe untuk menangai 57 ribu tidaklah mungkin.”

Oleh karena itu, bantuan kader kesehatan sangat diperlukan. Kader SMARThealth sebagai ujung tombak dan pejuang kesehatan di desa. Dengan semangat mulia yang dilandasi ibadah, kader SMARThealth akan terus mengabdikan diri bagi kesehatan di desa.

Suasana pelatihan kader SMARThealth di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Sumawe

Sambutan berikutnya dibawakan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus Gatot menjelaskan bahwa kader SMARThealth itu sama dengan kader Posbindu. Hanya saja kader SMARThealth ada peningkatan kapasitas menjadi kader spesialis yang mampu melakukan deteksi dini penyakit kardiovaskular dengan bantuan aplikasi berbasis android.

Hari ini, kader kesehatan akan dilatih kemampuannya untuk bisa menggunakan SMARThealth Kit, seperangkat alat kesehatan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti alat ukur tinggi/berat badan, lingkar perut, tensimeter, dan glucometer.

Dengan kader kesehatan terlatih, diharapkan membantu mengendalikan kasus peningkatan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan PTM, seperti obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, dan kolesterol.

Pukul 09.24 WIB, MC mempersilakan istirahat 5 menit bagi peserta peningkatan kapasitas. Sementara itu, nakes memasang banner judul kegiatan acara yang selesai dicetak. Banner tersebut dipasang  di dinding yang berada di belakang meja utama.

Praktek menggunakan glucometer setelah diberi contoh oleh perawat desa

Setelah terpasang, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Deteksi Dini PTM Pada Usia Produktif dan Lansia” oleh Koordinator Promkes Puskesmas Sumawe, Arik Agung Setyawan, S.Kep.Ners.

Setelah disusul dengan penjelasan materi “Posbindu SMARThealth” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, dan disambung dengan praktek penggunaan SMARThealth Kit oleh seluruh peserta pelatihan kader SMARThealth.

Usai praktek itu, acara peningkatan kapasitas kader diteruskan dengan materi penggunaan aplikasi eKader yang diterangkan oleh Candra Hernawan, S.Kom. Hasil praktek penggunaan SMARThealth Kit itu kemudian menjadi bahan latihan untuk input data oleh kader dengan menggunakan aplikasi eKader tersebut.

Acara peningkatan kapasitas kader SMARThealth di wilayah Puskesmas Sumawe tahun 2023 ini selesai, dan ditutup dengan doa pada pukul 12.29 WIB, dan kemudian dilakukan foto bersama antara narasumber, nakes, dan seluruh kader SMARThealth. *** [280223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 01 Desember 2022

Pertemuan Refreshing Kader Posbindu PTM UPT Puskesmas Singosari Tahun 2022

Begitu rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tiba pada pukul 09.31 WIB, pertemuan refreshing kader Posbindu PTM UPT Puskesmas Singosari langsung dimulai. Kegiatan itu diadakan di Ruang Rapat/Aula Puskesmas Singosari Lantai 2 yang beralamatkan di Jalan  Tohjoyo Gang 3 No. 1 RT 07 RW 06 Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (01/12/2022).

Rombongan Dinkes itu terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) bersama dua staf PTM, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Master of Ceremony (MC) Setiasih Agustina, A.Md.Keb, bidan Desa Gunungrejo, menyambut dengan ucapan selamat datang kepada rombongan Dinkes setelah memasuki Ruang Rapat/Aula, dan mempersilakan duduk di tempat yang telah disediakan.

Peserta refreshing kader Posbindu PTM berpose bersama rombongan Dinkes dan panitia dari Puskesmas Singosari

Acara pun kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh dr. Yuanita Faradiba, seorang dokter fungsional Puskesmas Singosari, dengan tema “Penyakit Tidak Menular.” Dr. Fara ini sudah familiar dengan SMARThealth, kerena sebelum pindah ke Puskesmas Singosari, ia sudah turun lapangan menjalankan program SMARThealth semasa  masih di Puskesmas Wagir.

Dalam paparannya, dr. Fara menjelaskan secara gamblang perihal penyakit tidak menular (PTM). Diawali dengan kasus PTM yang semakin meningkat setiap tahunnya yang menyalip kasus penyakit menular, macam-macam PTM, prevalensi hingga upaya deteksi dini.

Usai pemaparan materi PTM, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua yang diuraikan oleh staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ns, dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Sambil menunggu penyiapan materi oleh Tim Operator Puskesmas Singosari, acara diisi dengan pengatar dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

“Kemarin Kepala Puskesmas Singosari berangkat menuju ke Cianjur untuk tugas relawan. Ini pekerjaan yang mulia. Hari ini ibu-ibu yang hadir di Aula ini juga dalam rangka tugas mulia menjadi kader yang akan melayani masyarakat dalam hal kesehatan,” urai Paulus dihadapan peserta pertemuan refreshing kader Posbindu PTM Tahun 2022.

Dokter fungsional Puskesmas Singosari beri materi tentang penyakit tidak menular

Selesai pengantar dari Sub Koordinator Subtantif PTM dan Keswa, pemaparan materi kedua dimulai. Pada kesempatan itu, Bastamil menerangkan bahwa kehadiran ibu-ibu di Puskesmas Singosari ini akan dilatih menjadi kader SMARThealth yang nantinya mampu melakukan deteksi dini dan sekaligus input data dengan aplikasi eKader.

Sesungguhnya, tambah Bastamil, SMARThealth ini sejalan dan mendukung program pemerintah, yaitu Posbindu PTM dalam memperbaiki tata kelola pencegahan penyakit jantung. Program SMARThealth semula diadakan di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol.

Hasilnya cukup baik, berbasis data dengan bantuan teknologi android, dan adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan terlatih (kader SMARThealth) yang mampu membantu petugas kesehatan di desa untuk melakukan deteksi dini dengan skrining faktor risiko PTM.

Hasil ini kemudian menjadi landasan Bupati Malang untuk melakukan replikasi SMARThealth ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap, dan tahun ini merupakan jadwalnya Puskesmas Singosari dalam melakukan replikasi SMARThealth.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes beri pengantar dalam pelatihan kader

Sehabis itu, acara diisi dengan praktik pengukuran dan pemeriksaan PTM. Acara ini dipandu oleh petugas kesehatan yang ada dengan didampingi oleh Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sesi praktik yang diiukti peserta dari 2 kelurahan (Pagentan, Candirenggo) dan 7 desa (Banjararum, Watugede, Tunjungtirto, Purwoasri, Klampok, Langlang, Gunungrejo) ini dibagi dua kelompok lantaran keterbatasan aula yang hanya berukuran 21,5 m².

Kelompok 1 berpraktik di Ruang Rapat/Aula, dan kelompok 2 menempati lobby yang berada di depan Ruang Rapat/Aula maupun Ruang Kepala Puskesmas dengan cara lesehan memakai tikar yang telah disediakan pihak Puskesmas Singosari.

Kelompok 1 ini dipandu oleh Moch Faiz Heryoto, A.Md.Kep (perawat Desa Tunjungtirto), Septian Angga P., A.Md.Kep (perawat Desa Purwoasri), dan Lutfita Nur Rahmi, A.Md.Kep (Sub Koordinator P2 PTM Puskesmas Singosari).

Sementara itu, kelompok 2 dibimbing oleh Diah Ayu Rahmawati M., SKM (Koordinator Pelayanan Promkes Puskesmas Singosari) dan Dian Rachmatina, A.Md.Kep (perawat Desa Gunungrejo).

Nakes berikan penjelasan cara pengukuran dan pemeriksaan di Ruang Rapat/Aula

Pada praktik itu, para petugas kesehatan (nakes) mengenalkan SMARThealth Kit yang akan digunakan oleh kader SMARThealth selepas pelatihan ini. Setelah itu dilanjutkan dengan bagaimana cara mengoperasikan alat kesehatan (alkes) tersebut secara tepat dan benar.

Baru kemudian, nakes akan memberikan contoh penggunaan alkes kepada peserta pertemuan refreshing kader Posbindu PTM ini. Dalam memberikan contoh itu, nakes juga sekaligus mengajarkan nilai normal dalam pengukuran IMT, hipertensi, dan kadar gula darah.

Usai memberikan contoh, semua peserta diminta untuk berpraktik satu persatu seperti apa yang telah dicontohkan oleh nakes tadi. Karena hasil praktiknya ini nanti yang bakal digunakan untuk praktik selanjutnya, yaitu melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Usai praktik pengukuran dan pemeriksaan kesehatan, semua peserta diminta untuk masuk kembali ke Ruang Rapat/Aula. Acara berikutnya adalah penyampaian materi mengenai instalasi dan cara pengoperasian aplikasi eKader untuk melakukan input data hasil skrining faktor risiko PTM.

Nakes berikan penjelasan pengukuran dan pemeriksaan di lobby secara lesehan

Penjelasan ini disampaikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Kemudian dalam praktik aplikasi eKader, semua rombongan Dinkes terlibat untuk mendampingi kader yang masih belum mengerti, termasuk perwakilan Tim SMARThealth yang sambil dokumentasi juga turut menemani kader dalam berpraktik aplikasi eKader.

Acara pertemuan refreshing kader Posbindu PTM menjadi kader SMARThealth ini selesai pada pukul 12.36 WIB, dan ditutup langsung oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. *** [011222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 29 November 2022

Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2022 di Puskesmas Tajinan

Peningkatan kapasitas kader Posbindu sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan tentang tugas dan peran kader Posbindu. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Puskesmas Tajinan melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth berbasis android di Tahun 2022.

Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Merdeka Puskesmas Tajinan yang terletak di Jalan Sriwangi No. 1 RT 11 RW 06 Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (29/11/2022), dan diikuti oleh 12 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tajinan, meliputi: Tambakasri, Sumbersuko, Tangkilsari, Jambearjo, Randugading, Jatisari, Gunungsari, Tajinan, Purwosekar, Pandanmulyo, Gunungronggo, dan Ngawonggo.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, penanggung jawab SMARThealth untuk Puskesmas Tajinan, dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sambutan Kepala Puskesmas Tajinan yang didampingi Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Acara ini dimulai pada pukul 09.14 WIB. Master of Ceremony (MC) Bagus Samudraning Pangestu, A.Md.Kep, perawat Desa Tajinan, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dan membacakan susunan acaranya.

Kemudian peserta dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Dirigen Amelia Tantira, A.Md.Kep, perawat Desa Sumbersuko, dengan birama 4/4, dan setelah selesai mereka diminta untuk duduk kembali.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Tajinan dr. Widya Damayanti, MMRS. Dalam sambutannya, Kapus mengatakan bahwa sekarang ini angka PTM terus meningkat. Tambah tahun tambah terus. Salah satu PTM yang cukup menonjol adalah penyakit jantung yang muncul karena hipertensi dan diabetes mellitus yang tidak terkendali.

Oleh karena itu, menurut Kapus perlu digalakkan upaya deteksi dini dengan melakukan skrining faktor risiko PTM melalui Pobindu SMARThealth. Semakin awal ditemukan faktor risikonya, kemungkinan tidak akan menjadi fatal. 

Kepala Puskesmas Tajinan ajak foto bersama peserta sebelum meninggalkan Aula Merdeka

SMARThealth ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2016, dan telah meraih sejumlah penghargaan. Karena dibilang berhasil dan bisa dijalankan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinkes melakukan replikasi SMARThealth ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahun, dan tahun 2022 ini kebetulan merupakan jadwal Puskesmas Tajinan untuk memulai replikasi SMARThealth.

Usai memberikan sambutan, Kapus berkenan membuka kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth, dan tepuk tangan peserta di Aula Merdeka pun bergemuruh sebagai tanda dimulainya kegiatan pelatihan secara resmi.

Sebelum meninggalkan tempat, Kapus pun mengajak foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam pelatihan ini. Ada 60 kader yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader untuk diupgrade menjadi kader SMARThealth.

Pukul 09.26 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh dr. Ayu Dwi Maharani, seorang dokter umum Puskesmas Tajinan. Pada kesempatan itu, dr. Ayu menjelaskan mengenai diabetes mellitus dan hipertensi yang menjadi fokus dalam melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular. 

Dokter Puskesmas Tajinan berikan materi pengantar tentang DM dan hipertensi kepada kader

Dalam Posbindu PTM nanti, kader SMARThealth akan senantiasa melakukan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah sebagai upaya deteksi dini. Sehingga, dr. Ayu merasa berkewajiban menerangkan masalah hipertensi dan diabetes mellitus tersebut.

Pukul 10.06 WIB pemaparan materi kedua oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Dalam paparannya, Paulus menguraikan bahwa transisi epidemiologi menyebabkan Indonesia menanggung beban ganda dalam masalah kesehatan. Penyakit menular belum sirna diiringi dengan peningkatan PTM yang kian menggerus beban biaya yang dkeluarkan Pemerintah melalui BPJS.

Strategi Pemerintah kemudian mengarah ke preventif dengan menggalakkan Posbindu PTM sebagai upaya deteksi dini. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat. Kader Posbindu perlu ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth, yang nantinya akan mampu melakukan deteksi dini PTM dengan dibantu aplikasi eKader.

Pukul 10.36 WIB pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan Sudarmi, S.ST memberikan materi “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” sebagai pijakan peserta pelatihan untuk praktek menggunakan SMARThealth Kit dalam rangka melakukan skrining faktor risiko PTM.

Para kader maju ke depan unuk praktek pengecekan kadar gula darah yang dipandu pengelola program PTM dan dokter Puskesmas Tajinan 

Pada kesempatan itu, Sudarmi memberikan teori terlebih dahulu bagaimana cara melakukan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut dan tekanan darah serta pengecekan kadar gula darah seseorang.

Selesai teori, pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan mempersilakan kader untuk mempraktekkannya. Namun karena banyak perawat desa yang seharusnya mendampingi para kadernya tidak bisa hadir, latihan tersebut sedikit menemui kendala.

Hal ini menyebabkan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes juga turut membantu kader bagaimana cara mempraktekkan SMARThealth Kit. Begitu pula halnya dengan Tim SMARThealth UB juga turut membantunya.

Karena jumlah pesertanya dari 12 desa maka tidak bisa terkejar waktunya. Oleh karena itu, akhirnya pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan bersama dr. Ayu mengajari para peserta pelatihan bagaimana mempraktekkan SMARThealth Kit tersebut di depan bersama sejumlah kader tersebut, dan jika nanti ternyata kader masih belum lancar, perawat desa yang akan mengajari selanjutnya.

Staf IT Seksi PTM dan Keswa pandu cara melakukan infput data dengan aplikasi eKader

Pukul 11.27 WIB acara kemudian disambung dengan pemaparan materi perihal instalasi aplikasi eKader dan cara melakukan input data. Materi ini disampaikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom.

Setelah kader praktek menggunakan aplikasi eKader, Candra kemudian memperlihatkan hasil input data kader melalui ePuskesmas. Antara aplikasi eKader dan ePuskesmas itu bridging sehingga terkoneksi. Apa yang diinput dari desanya masing-masing oleh kader, perawat desa juga akan bisa melihatnya melalui ePuskesmas, baik di Ponkesdes maupun Puskesmas.

Praktek aplikasi eKader pada pukul 12.28 WIB ini sekaligus menandai berakhirnya rangkaian acara dalam pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth yang digelar di Aula Merdeka Puskesmas Tajinan. *** [291122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 21 Oktober 2021

Puskesmas Pamotan Langsungkan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok

Selang 6 hari selenggarakan advokasi SMARThealth di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit, Puskesmas Pamotan mengadakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021.

Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Pojok yang beralamatkan di Jalan Kantor Desa No. 35 RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (21/10).

Pemaparan Materi 1: Posbindu SMARThealth

Pelatihan ini diikuti oleh 30 kader kesehatan dan perawat yang berasal dari 6 desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, yaitu Pamotan, Sumbersuko, Majangtengah, Rembun, Pojok, dan Jambangan. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatannya dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Acara dimulai setelah mobil Kijang Innova berplat merah N 547 DP memasuki halaman Gedung Serbaguna yang tepat berada di sebelah timur Balai Desa Pojok, yang tak jauh dari Kolam Pemancingan Pojok Indah “Kenta”.

Sambutan Camat Dampit

Mobil itu berisi perlengkapan alat-alat kesehatan dan rombongan Seksi PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang bakal menjadi narasumber, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah memasuki gedung, narasumber meminta kepada semua kader kesehatan untuk mengumpulkan handphonenya yang tidak berhasil melakukan instal. Handphone tersebut akan diinstal oleh narasumber 2 dan 3 serta dibantu mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Camat Dampit meninggalkan tempat, diantar Kepala Puskesmas keluar gedung

Pukul 08.49 WIB Kepala UPT Puskesmas Pamotan drg. Putri Lestari maju ke depan untuk menginformasikan bahwa acara pertemuan ini akan diisi materi dulu sambil menanti kedatangan Camat Dampit yang akan memberi sambutan dan sekaligus membuka pelatihan ini.

Materi pertama disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd., staf PTM dan Keswa sekaligus pemegang wilayah Puskesmas Pamotan, dengan judul “Posbindu SMARThealth”. Namun baru menerangkan penyebab utama beban penyakit, penyakit jantung di Indonesia, dan proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang, Camat Dampit hadir.

Senam peregangan dengan lagu Syantik

Akhirnya, waktu diserahkan kepada Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M. untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Camat Dampit mengatakan bahwa kemarin Puskesmas Pamotan sudah menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk advokasi SMARThealth, dan hari ini menuju ke pemahaman yang lebih mendalam mengenai menjadi kader SMARThealth.

“Barangsiapa membantu programnya pemerintah agar masyarakat sehat, maka kader akan masuk surga”, demikian seloroh Camat Dampit. 

Pemateri kedua memberi contoh cara menggunakan glucose meter

Lebih lanjut, Camat Dampit mengatakan bahwa uangnya mungkin tidak seberapa besar tapi pahalanya luar biasa. Tepuk tangan pun membahana di dalam gedung tersebut.

Sebelum meninggalkan tempat, Camat Dampit berjanji akan meminta keenam desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan berkenan menganggarkan untuk Posbindu SMARThealth. Kembali terdengar riuh tepuk tangan peserta pelatihan.

Perawat desa sedang mengajari kader SMARThealth melakukan pengukuran kesehatan

Usai Camat Dampit meninggalkan gedung, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama. Gatot Sujono meneruskan penjelasannya dalam materi pertama itu, antara lain: pandemi COVID-19, beban masalah PTM, PTM sebagai prioritas, kebijakan Posbindu, apa Posbindu PTM itu, Pandu PTM, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, prosedur pelayanan SMARThealth, pelatihan tenaga kesehatan, promkes, pengobatan, kunjungan ulang, apa saja keunggulan SMARThealth, road map pengembangan SMARThealth, regulasi, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Pukul 10.14 WIB pemaparan materi pertama selesai, dan peserta pelatihan dipersilakan untuk istirahat sejenak sambil menyantap snack yang telah dibagikan. Kemudian diteruskan dengan senam peregangan dengan mengambil lagu Syantik dari Youtube.

Tim SMARThealth melihat perawat desa mengajari kader

Pukul 10.22 WIB Kepala Puskesmas Pamotan izin untuk meninggalkan tempat karena ada tugas untuk melakukan monitor vaksinasi di desa yang menyelenggarakan. Acara pun kemudian disambung dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes.

Bastamil mengajarkan “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” yang diawali dengan pemahaman pengertian/konsep terlebih dahulu, baru kemudian disusul dengan praktek melakukan pengukuran kesehatan, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Mahasiswi magang bantu penggunaan aplikasi eKader

Dalam praktek, Bastamil meminta kepada perawat desanya untuk mendampingi kadernya masing-masing. Smentara, kader SMARThealth dari Majangtengah disebar dalam kelompok kader dari desa lainnya agar turut membantu menularkan pengalamannya dalam melakukan pengukuran kesehatan tersebut.

Selesai praktek pengukuran, acara diteruskan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf IT Seksi PTM Dinkes. Dalam paparannya, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi aplikasi eKader dan kemudian dilanjutkan dengan menerangkan cara menggunakan aplikasi eKader untuk melakukan skrining Faktor Risiko PTM.

Pemateri ketiga mengajari aplikasi kepada perawat desa

Setelah itu, para kader diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di dalam handphonenya masing-masing. Dalam pelatihan ini, ada handphone milik kader Pamotan yang tidak bisa terinstal karena RAM (random-access memory) tidak mencukupi.

Usai praktek, kemudian Candra memperlihatkan hasil inputan kader yang sukses pasti akan masuk secara langsung ke ePuskesmas. Yang bisa melihat hanyalah petugas kesehatan di desa. Jadi, jika kader SMARThealth lupa sudah berapa yang diinput, harus bertanya kepada perawat desa.

Selain itu, juga diajarkan oleh Candra perihal penggunaan aplikasi tenaga kesehatan. Setiap yang diinput kader pasti akan masuk ke dalam aplikasinya tenaga kesehatannya. Tujuannya agar tenaga kesehatan bisa menindaklanjuti hasil skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth. Setiap yang ditindaklanjuti, akan menghasilkan SPM usia produktif untuk PTM hipertensi dan diabetes.

Pukul 12.50 WIB materi ketiga selesai. Lalu, Gatot Sujono memberikan closing statement. Dalam closing statement, Gatot Sujono mengatakan bahwa kita tidak berhenti di sini tapi harus segera action. Bisa terlibat dalam vaksinasi atau menggelar Posbindu SMARThealth di setiap dusun yang ada di desanya masing-masing. “Orang yang baik adalah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain”. *** [211021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 19 Oktober 2021

Tahun 2021, Puskesmas Sumberpucung Lakukan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth

Kader kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama yang berkenaan dengan penyakit tidak menular (PTM). Sementara itu, dalam upaya penurunan angka kesakitan dan angka kematian penyakit jantung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan replikasi SMARThealth dengan penguatan Posbindu SMARThealth.

Posbindu SMARThealth adalah tempat dilaksanakannya kegiatan secara terintegrasi untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung berbasis masyarakat sesuai sumber daya dan kebiasaan masyarakat.

Salam CERDIK peserta pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Sumberpucung

Posbindu SMARThealth umumnya lebih kepada meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur dan lebih dikedepankan terhadap pengendalian penyakit kardiovaskular maupun pembuluh darah lainnya pada khususnya.

Dengan adanya kegiatan Posbindu SMARThealth di masyarakat maka mereka bisa melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit jantung. Deteksi dini di sini dimaksudkan untuk melakukan skrining dengan melalui pemeriksaan dengan menggali riwayat penyakit diri sendiri, riwayat penyakit keluarga, riwayat pola hidup, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, maupun cek kolesterol.

Sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Untuk meningkatkan kualitas kader kesehatan yang telah ada di setiap desa, Puskesmas Sumberpucung melakukan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada Senin (27/10/2021).

Pelatihan kader ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Sumberpucung yang terletak di Jalan TGP No. 2 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Aula Puskesmas Sumberpucung

Kegiatan ini dihadiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Sumberpucung, dan 35 kader kesehatan dari 7 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung, yaitu Jatiguwi, Karangkates, Ngebruk, Sambigede, Senggreng, Sumberpucung, dan Ternyang. 

Personil yang hadir dari Dinkes Kabupaten Malang terdiri atas Paulus Gatot Kusharyanto (Kasi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb. (Pemegang Wilayah), Kristina Dewi, A.Md. Keb. (staf PTM) dan 3 narasumber dari Seksi PTM.

Pemaparan Materi 1

Sedangkan yang datang dari Puskesmas Sumberpucung terdiri dari dr. Nur Eko Muhamad Samsudi (Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung), Istitik Wahyuni, A.Md. Keb. (Penanggung Jawab Program PTM), 7 perawat desa serta 7 bidan desa.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Farida Azizahnur. MC mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin di Aula Puskesmas Sumberpucung, dan selanjutnya membacakan susunan acaranya.

Pemaparan Materi 2

Setelah itu diteruskan dengan sambutan dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan kegiatan dibuka secara resmi oleh Kasi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan Kecamatan Sumberpucung Ir. Anik Tri Susilowati, M.P., yang mewakili Camat Sumberpucung yang berhalangan hadir.

Usai dibuka, acara disambung dengan pemaparan materi dari 3 narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pemateri pertama disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Pemaparan Materi 3

Dalam paparannya, Nur Ani memulai dengan memutar video mengenai pelaksanaan SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth itu bisa dimengerti oleh kader kesehatan yang hari ini ditingkatkan menjadi kader SMARThealth.

Setelah itu, Nur Ani baru menjelaskan Kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, jantung dan peredaran darah, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penyakit jantung koroner, faktor pemicu serangan jantung, faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM), jangka waktu pemantauan faktor risiko PTM, tindak lanjut dini, dan pencegahan dengan CERDIK.

Selesai materi pertama, diteruskan dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM”. Dalam paparannya, Bastamil menerangkan pengertian-pengertian dan tata cara dalam melakukan pengukuran kesehatan yang akan dilakukan oleh kader SMARThealth, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, serta pengukuran tekanan darah maupun cek gula darah.

Setelah itu, seluruh kader kesehatan diharuskan mempraktekkan secara satu per satu dengan didampingi oleh perawat desa, bidan desa maupun kader SMARThealth dari Jatiguwi dan Karangkates yang telah mendapat pelatihan lebih dulu. Sementara, personil dari Dinkes memantau jalannya praktek pengukuran ini.

Usai praktek pengukuran, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Heranwan, S. Kom dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader”. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi dan mengoperasikan aplikasi eKader.

Setelah itu, Candra mempersilakan para kader mempraktekkan penggunaan aplikasi eKader untuk melakukan input data pribadi masing-masing setelah tadi melakukan pengukuran. Kader harus melakukan skrining sesuai dengan instrumen yang ada dalam aplikasi tersebut.

Bila nanti lupa, kader bisa membaca kembali di Buku Saku Penggunaan Aplikasi eKader Pada Posbindu SMARThealth yang telah dibagikan ke semua kader yang hadir dalam pelatihan ini. Buku Saku ini dibuat sedemikian rupa agar mudah dibawa oleh kader.

Setelah kader melakukan entry data, Candra kemudian mengajari perawat desa maupun bidan desa mengenai bagaimana melihat hasil entrian kader melalui ePuskesmas. Selain itu, tenaga kesehatan tersebut juga diajari untuk menggunakan aplikasi tenaga kesehatan yang terhubung dengan aplikasi eKader.

Dalam pelaksanaan pelatihan kader ini pada umumny aberjalan dengan lancar dari mulai praktek pengukuran maupun entry oleh kader. Kendala yang ditemui hanya berupa handphone satu orang kader yang tidak bisa dilakukan instalasi karena RAM tidak cukup. *** [270921

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 18 Oktober 2021

Pelatihan Kader Kesehatan Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Di Puskesmas Ketawang

SMARThealth adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terhubung antara pasien, kader kesehatan, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.

Seorang kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari para masyarakat yang tugasnya membantu pengembangan kesehatan masyarakat. Sehingga, setiap desa umumnya memiliki kader kesehatan.

Sambutan dari Kepala UPT Puskesmas Ketawang, Kecamatan Gondanglegi

Tahun 2021 ini, Puskesmas Ketawang menyelenggarakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Ruang Rapat Bima Puskesmas Ketawang yang beralamatkan di Jalan Raya Ketawang No. 13 Dusun Krajan RT 29 RW 04 Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari tanggal 18 hingga 19 Oktober 2021.

Pelaksanaan pelatihan ini diadakan dalam 2 hari dikarenakan pada tanggal 18 Oktober 2021 ada 3 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ketawang sedang melaksanakan vaksinasi di desanya masing-masing. Sedangkan, tanggal 19 Oktober 2021, empat desa yang ikut pelatihan hari ini gantian jadwalnya vaksinasi.

Pemaparan Materi 1

Hari ini, Senin (18/10), pelatihan kader diikuti oleh 4 desa, yaitu Putat Lor, Urek-Urek, Ketawang, dan Putukrejo. Sementara, besoknya, hari Selasa (19/10) akan diikuti oleh 3 desa, yaitu Sumberjaya, Bulupitu, dan Ganjaran.

Acara kegiatan pelatihan ini dimulai pada pukul 08.45 WIB. Master of Ceremony (MC) Desi Ike, A.Md. Kep., seorang perawat Desa Ketawang, mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin dan kemudian langsung membacakan susunan acara dalam pelatihan hari ini.

Setelah itu, diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipimpin oleh dirigen Siti Hartini N., S.E., Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Ketawang.

Pemaparan Materi 2

Selesai menyanyikan lagu itu, acara berikutnya diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Ketawang dr. Yuliawati. Terus disusul dengan sambutan yang kedua oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Terakhir adalah sambutan dari pihak Kecamatan Gondanglegi, yang diwakili oleh Sri Budiarti, S.Sos., Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset Kecamatan Gondanglegi, dan sekaligus berkenan untuk membuka pelatihan kader kesehatan agar menjadi kader SMARThealth di Puskesmas Ketawang ini.

Kader kesehatan belajar cara mengukur lingkar perut dengan benar

Usai dibuka secara resmi, acara selanjutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh 3 narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Materi yang pertama disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Koordinator SMARThealth Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Dalam paparannya, Nur Ani memulai dengan memutar video giat kader SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Hal ini agar supaya peserta pelatihan di Puskesmas Ketawang ini mendapat visualisasi apa yang harus dilakukan oleh kader SMARThealth itu.

Perawat desa mengajari cara mengukur tekanan darah kepada kadernya

Setelah itu, Nur Ani menerangkan Posbindu PTM dan kebijakan Posbindu, kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, apakah itu SMARThealth, jantung dan peredaran darah, pencegahan dan pengendalian hipertensi, fakto pemicu serangan jantung, apa saja faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM), penilaian fakto risiko PTM, jangka waktu pemantauan faktor risiko PTM, tindak lanjut dini, dan pencegahan dengan CERDIK.

Pukul 10.54 WIB selesai pemaparan materi pertama, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang kedua oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes, dengan judul “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari cara melakukan cek gula darah

Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan pengertian-pengertian tentang pengukuran terlebih dahulu, baru kemudian diteruskan dengan mempraktekkannya. Setiap kader kesehatan diharuskan mempraktekkannya satu per satu.

Dalam praktek ini, Bastamil meminta perawat Ponkesdes dari 4 desa yang hadir dalam pelatihan kader tersebut untuk mendampinginya. Sehingga, pada sesi ini kursi yang tadinya berjajar menghadap ke selatan yang disertai jarak, kemudian diubah untuk membentuk kelompok per desa.

Pemaparan Materi 3

Posisi kelompok ada yang di meja depan, meja sebelah barat, dan ada yang menggunakan kursi saja dengan diatur sedemikian rupa. Sementara itu, staf Seksi PTM Dinkes lainnya, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan mahasiswa magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyebar secara bergantian untuk memantau pelaksanaan praktek pengukuran tersebut.

Pukul 12.20 WIB acara langsung disambung dengan pemaparan materi yang ketiga yang disampaikan oleh staf IT Seksi PTM Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparan itu, Candra menjelaskan perihal instalasi aplikasi eKader. Di mana aplikasi ini bisa berjalan, cara instalasi, dan cara melakukan input data dengan aplikasi eKader.

Staf PTM bantu kader cara melakukan input data dengan aplikasi eKader

Pada kesempatan itu, Candra juga mengingatkan kepada peserta pelatihan kader kesehatan agar supaya senantiasa membuka buku saku yang telah dibagikan, terutama di awal-awal kader SMARThealth baru mulai turun lapangan nanti.

Setelah mendapat penjelasan materi, semua peserta diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di handphone milik kader. Semua staf Seksi PTM Dinkes, Tim SMARThealth UB dan mahasiswi magang turut serta mendampingi kader yang sedang melakukan input data pribadi masing-masing.

Selesai melakukan input data, Candra mengajarkan pemantauan hasil entry oleh kader kepada perawat desa yang hadir dalam pelatihan ini melalui ePuskesmas dan aplikasi tenaga kesehatan. Karena di Puskesmas Ketawang sudah masuk Pandu PTM maka tenaga kesehatan harus mengisi charta WHO melalui ePuskesmas di item Pelayanan.

Pukul 13.21 WIB materi ketiga selesai. Dengan demikian, agenda pelatihan hari ini juga sudah berakhir. Dalam closing statement, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes berharap agar supaya Surat Keputusan (SK) Kader Posbindu SMARThealth segera dibuatkan oleh Kepala Desa. Setelah ada SK tersebut, kader bisa melakukan skrining door to door di desanya masing-masing.

Tak lupa, Kepala Seksi PTM juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPT Puskesmas Ketawang yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian materi tadi serta esok hari tidak bisa datang dalam pelatihan hari kedua karena ada undangan advokasi SMARThealth di Kecamatan Pakisaji. *** [181021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 14 Oktober 2021

Puskesmas Pakisaji Gelar Pelatihan SMARThealth Di Balai Desa Karangpandan Selama Dua Hari

Balai Desa Karangpandan, pagi itu ramai. Kader kesehatan dari tujuh desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji menghadiri pelatihan SMARThealth yang dipusatkan di Pendopo Balai Desa Karangpandan, yang beralamatkan di Jalan Garuda, Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (13/10).

Sesuai bannernya, nama kegiatan ini sebenarnya cukup panjang, yaitu Pembinaan Kader Posbindu Dengan Pelatihan SMARThealth Pada Program Pembimbingan Teknis Dan Supervisi Pengembangan Dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji, atau kalau disingkat menjadi Pelatihan Kader SMARThealth

Sambutan Kepala Puskesmas Pakisaji di hari pertama pelatihan kader SMARThealth

Karena pada dasarnya, pelatihan ini merupakan peningkatan kapasitas kader kesehatan menjadi kader SMARThealth. Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat, dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan.

Setiap desa memiliki kader kesehatan, dan dari sekian kader kesehatan yang ada, dipilih lima orang di setiap desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth. SMARThealth sendiri adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terkoneksi antara pasien, kader kesehatan desa, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.

Peserta pelatihan kader SMARThealth hari pertama diikuti oleh 7 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md. Kep., dari Puskesmas Pakisaji, mengawalinya dengan mengucapkan selamat datang kepada peserta pelatihan yang datang ke Pendopo Balai Desa Karangpandan.

Hari ini, pelatihan diikuti oleh 35 kader kesehatan ditambah 7 perawat desa dari Glanggang, Jatisari, Karangpandan, Pakisaji, Permanu, Sutojayan, dan Wadung.

Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan ini, dan setelah itu diteruskan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha.

Kepala Desa Karangpandan bersedia dicek gula darahnya oleh kader Pakisaji

Usai sambutan yang pertama, lalu disambung dengan sambutan yang kedua datang dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan terus disusul dengan sambutan yang ketiga dari Kepala Desa Karangpandan Djumain.

Setelah sambutan, acara pelatihan langsung memasuki pemaparan dari para narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Narasumber yang pertama adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Perawat desa Wadung beri contoh kadernya yang akan menjadi kader SMARThealth dalam praktek pengukuran

Dalam paparannya, Nur Ani mengawali dengan memutar video kader Kepanjen yang berkunjung dari rumah ke rumah dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) karena masa pandemi. Dari video itu, Nur Ani mulai bercerita perihal SMARThealth. Mulai dari apa itu SMARThealth hingga apa saja yang dikerjakan oleh kader SMARThealth. Kemudian juga dijelaskan tentang kebijakan Posbindu PTM, gaya hidup Cerdik, kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, prosedur pelayanan SMARThealth, jantung dan peredaran darah serta letak anatomis jantung.

Pada saat Nur Ani memberikan materi ini, layar proyektor dengan tripod (Tripod Screen Projector) jatuh sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 09.23 WIB, 09.43 WIB, dan 10.13 WIB. Jatuhnya layar ini disebabkan angin yang berhembus melintasi pendopo.

Tim SMARThealth UB melihat praktek pengukuran kesehatan kader SMARThealth Desa Karangpandan

Rencana sebelumnya memang diadakan di GOR Garuda, sebuah gedung pertemuan milik Desa yang berada di belakang Balai Desa yang menyatu dengan Kantor Kepala Desa, namun pada hari pelaksanaan acaranya diselenggarakan di Pendopo Balai Desa yang yang berada di depan.

GOR itu tidak bisa digunakan karena di depan pintu warna biru yang ada di gang itu bertuliskan: “ GOR Garuda Untuk Sementara Diliburkan Sementara, Menghindari Penyebaran Virus Corona COVID-19.” Akhirnya kegiatannya dipindahkan di Pendopo Balai Desa.

Paparan Nur Ani selesai pada pukul 10.17 WIB dan diteruskan dengan pemaparan yang kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Praktek Pengukuran Dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM bantu kader dalam praktek penggunaan aplikasi eKader

Namun sebelum praktek, Bastamil menjelaskan terlebih dahulu mengenai hipertensi, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penilaian faktor risiko PTM, pencegahan, tujuan pembelajaran, dan mengapa perlu dilakukan skrining PTM. Termasuk juga cara pengukuran yang benar dalam pengukuran tekanan darah, gula darah, tinggi dan berat badan serta lingkar perut.

Setelah itu, pemaparan konsep diselingi dengan senam peregangan (stretching) dengan mengambil dari Youtube yang berjudul “Chicken Dance dengan Costume.” Dalam menampilkan Youtube ini perlu 9 menit untuk mengkonekkan laptop dengan sound systemnya dulu.

Senam peregangan Chicken Dance

Selesai stretching, baru praktek. Dalam praktek ini setiap kader harus mencoba dan dibimbing langsung oleh perawat desanya masing-masing. Setiap desa yang menghadirkan 5 kadernya dalam pelatihan ini didampingi oleh seorang perawat di desanya.

Dalam praktek itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menyaksikan kader dari Desa Pakisaji mendapat kehormatan untuk melakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah Kepala Desa Karangduren. Selain itu, Tim SMARThealth UB juga melihat dari dekat praktek kader dari Desa Glanggang dan Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangpandan beri sambutan dan sekaligus buka pelatihan kader SMARThealth di hari kedua

Begitu praktek pengukuran selesai, acara langsung disambung dengan pemaparan materi yang ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparannya, Candra menerangkan perihal instalasi aplikasi eKader dan diteruskan dengan praktek skrining menggunakan aplikasi tersebut. 

Skrining ini sesungguhnya merupakan pemeriksaan faktor risiko PTM yang langsung diinput ke dalam aplikasi eKader. Setelah terinput, tenaga kesehatan desa akan langsung bisa melihat hasil skrining kadernya melalui ePuskesmas, dan bisa melakukan follow up dengan aplikasi eKader untuk tenaga kesehatan.

Pemateri 1 di hari kedua digantikan oleh Gatot Sujono, karena yang bersangkutan sedang sakit

Pukul 13.05 WIB acara pelatihan kader SMARThealth di hari pertama selesai. Esok hari, menurut Indah Ratri Ayunaningtyas, S.Tr. Keb., penanggung jawab program PTM Puskesmas Pakisaji, pelatihan kader SMARThealth di hari kedua akan diikuti oleh 5 desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari Kedua Pelatihan Kader SMARThealth

Hari kedua pelatihan kader SMARThealth dilaksanakan pada Kamis (14/10) diikuti oleh 5 desa berikutnya, yaitu Genengan, Karangduren, Kebonagung, Kendalpayak, dan Wonokerso. Dari 5 desa tersebut, dua desa di antaranya merupakan desa pilot project dalam implementasi program SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth di hari kedua diikuti oleh 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dua desa tersebut adalah Karangduren dan Kendalpayak. Desa Karangduren merupakan desa intervensi, dan Desa Kendalpayak merupakan desa kontrol pada waktu baseline. Sedangkan, pada replikasi SMARTealth, kedua desa tersebut menjadi desa intervensi. Artinya, di dalam desa intervensi itu ada pemberdayaan kader dalam membantu tenaga kesehatan untuk melakukan skrining deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darahnya lainnya.

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Rundown acara sama dengan hari pertama. Hanya saja sambutan di hari kedua ini, cuma diisi oleh dua orang, yaitu Kasi PTM dan Keswa Dinkes dan Kepala Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangduren dalam kapasitas mewakili Camat Pakisaji yang tidak bisa hadir, dan berkenan membuka acara pelatihan ini usai memberikan sambutan.

Setelah itu memasuki pemaparan materi. Susunan pemberian materinya juga masih sama dengan pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth di hari pertama. Akan tetapi untuk pemateri pertamanya disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St.,M.Pd., karena pemateri pertama di hari kedua ini sedang sakit.

Jadwal pelaksanaan pelatihan hari kedua ini tergolong lebih cepat ketimbang hari pertama. Karena dalam prakteknya, kader dari Karangduren dan Kendalpayak membantu perawat desa lainnya dalam mendampingi pengukuran kesehatan setiap kadernya.

Pelaksanaan pelatihan kader di hari kedua ini selesai pada pukul 11.58 WIB dengan closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan mengetes pelajaran yang diserap kader SMARThealth yang baru dan sekaligus menginformasikan agar supaya kader segera menjadwalkan untuk Posbindu PTM. *** [141021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog