Tampilkan postingan dengan label puskesmas sumberpucung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puskesmas sumberpucung. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Februari 2024

Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Rekam Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Pagi itu mentari bersinar terang. Pak Yoyo memasang bannerSay No To Hypertension” di terop sebelah timur, membantu kader kesehatan yang sedang bergiat dalam Posbindu PTM di Posyandu Lasegia (Lansia Sehat Bahagia) yang bertempat di rumah Ibu Veronika Mestini yang beralamatkan di Jalan Ajisoko, Dusun Krajan RT 14 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Posyandu Lasegia merupakan Posyandu mandiri yang dikelola oleh warga setempat melalui kader kesehatan yang ada di wilayahnya dengan dukungan pendanaan yang dikumpulkan sendiri. Dengan diinisiasi oleh Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01, didirikan Bank Sampah untuk membiayai kegiatan tersebut untuk menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, kolesterol, asam urat, alcohol swab, dan lancet.

Sebelum berikan sambutan, Kapus Sumberpucung berkenan melihat pengukuran antropometri dan pengecekan kadar gula darah/asam urat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih

Jadi, giat yang sudah berjalan rutin sejak Maret 2023 bisa tumbuh berkembang. Mereka tidak harap-harap cemas kehabisan BMHP karena memang menyediakan sendiri. Selain itu, dengan pendirian Bank Sampah juga membuat lingkungan sekitar tempat tinggal mereka menjadi bersih dari limbah rongsokan maupun rumah tangga, seperti jelantah (limbah minyak goreng).

Kamis (29/02) ini dimulai pukul 06.30 WIB, diadakan giat Posbindu PTM kemudian penyuluhan kesehatan perihal hipertensi dan pemeriksaan profil lipid dari Puskesmas Sumberpucung serta pemeriksaan rekam jantung dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE).

Sambutan Kapus Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM lengkap di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Sebuah kolaborasi nan elok antara kader kesehatan, Puskesmas Sumberpucung, dan Klinik PACCE tertampil dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia. Kemandirian Posyandu Lasegia dan pemberdayaan kader kesehatan (community health worker empowerment) sublim dalam memberikan kemaslahatan kepada orang banyak.

Delapan kader kesehatan (Posbindu dan Posyandu Lansia) yang terdiri dari Windarsih, Beni Ning Fitri, Kasiati, Nita Anggraini, Yuyun Sulistyowati, Setyorini, Ninik Riwayati, dan Endah Prasetyaningsih (kader SMARThealth), memberikan layanan pemeriksaan antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dan asam urat.

Pj PTM Puskesmas Sumberpucung berikan penyuluhan

Pemeriksaannya dalam Posbindu PTM yang dilakukan oleh kader tersebut mendahului seremonialnya. Seremonial giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali prakata dari Master of Ceremony (MC) Ani Waluyo, Ketua Kader Desa Sumberpucung. 

Kemudian diteruskan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Sumberpucung dr. Rahmawati Daha. Dalam sambutannya, Kapus Sumberpucung merasa senang dengan kemandirian kader kesehatan dalam Posyandu yang diberi nama Lasegia (Lansia, Sehat, Bahagia).

Pj Promkes Puskesmas Sumberpucung memompa semangat pra lansia dan lansia

“Meski sudah bisa melaksanakan giat sendiri secara mandiri,” menurut Kapus Sumberpucung “Agar segera diurus surat pengukuhan dari Kepala Desa sebagai wujud legalitas keberadaannya secara organisasional.”

Usai sambutan Kapus Sumberpucung, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan dari Penanggung jawab (Pj.) PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners. Menurut Istitik, giat kolaboratif ini bermula dari keinginan kader kesehatan yang menghadap kepadanya yang meminta Puskesmas Sumberpucung juga berkenan memberikan layanan pemeriksaan kepada masyarakat di lingkup kerja Posyandu Lasegia.

Antrean warga di bawah terop

Akhirnya, Puskesmas Sumberpucung memberikan penyuluhan kesehatan terkait hipertensi, dan pemeriksaan profil lipid. Pemeriksaan profil lipid adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Warga yang berumur 40 tahun ke atas akan menerima pemeriksaan ini dengan cara diambil darahnya dari lengan seseorang.

Pemeriksaan profil lipid adalah salah satu tes penting yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan seseorang. Profil lipid mengukur kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting tentang risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pemeriksaan profil lipid oleh nakes Puskesmas Sumberpucung

Pemeriksaan profil lipid ini segera dilakukan selesai penyuluhan kesehatan yang kedua dari Pj. Promkes Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners. Pada kesempatan itu, Pj. Promkes memompa semangat para pra lansia maupun lansia yang hadir agar senantiasa bahaga. Karena, kata Pj. Promkes, “Bagaimana kita mau bahagia atau ceria kalau tidak sehat?”

Himbauan Pj. Promkes ini ternyata juga menjadi motto lansia yang dipajang di pagar tralis rumah Ibu Veronika Mestini: “BAHAGIA”. B (Berat Badan Berlebih Dihindari);  A (Aturlah Makan dengan Gizi Seimbang); H (Hindari Faktor-Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular); A (Agar Terus Berguna, Lakukan Kegiatan Bermanfaat Sesuai Kemampuan); G (Gerak Badan Teratur Wajib Terus Dilakukan); I (Iman dan Takwa Ditingkatkan serta Kelola Stress); A (Awasi Tubuh dengan Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin).

Rekam jantung oleh nakes dari Klinik PACCE

Selesai penyuluhan dari Pj. Promkes, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan profil lipid bagi warga RT 14 RW 01 yang telah diperiksa di giat Posbindu PTM oleh kader kesehatan terlatih. Pemeriksaan profil lipid ini ditangani oleh tiga nakes Puskesmas Sumberpucung, yaitu Hevy Pujiati, S.Kep. Ners (Pj. Indra), Feby Sekarini, S.Kep. Ners (perawat Desa Sumberpucung), dan Alina Chandra Berliana, S.Kep.Ners. Mereka dibantu juga oleh Pj. Promkes.

Dari meja pemeriksaan profil lipid ini, warga akan mengantre menanti panggilan untuk masuk ruangan tertutup guna mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh 4 nakes Klinik PACCE dan seorang dokter dari PACCE yang akan memberikan konsultasi dari hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut.

Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus Ketua RT, berikan voucer belanja bagi tiga orang yang selama tiga bulan berturut-turut mampu mempertahankan kestabilan pengecekan takanan darah, kolesterol asam urat

Di meja konsultasi Klinik PACCE, Pj. PTM Puskesmas Sumberpucung mendampinginya untuk melihat warga-warga mana saja yang harus mendapatkan rujukan pemeriksaan lanjutan di Klinik PACCE di Pakisaji dan mana saja warga yang hanya harus memeriksakan di Poli Pandu Puskesmas Sumberpucung.

Dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia, tidak hanya pemeriksaan yang lengkap dengan alat-alat mutakhir yang kalau periksa sendiri konon menghabiskan uang 1 jutaan ini juga disediakan sarapan yang dikoordinir oleh Fiana Susanti, Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01.

Lokasi sarapan di antara aneka koleksi tanaman yang menawan

Ia juga memberikan voucer belanja di Indomaret bagi tiga orang warga, yaitu satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran hipertensi yang stabil sesuai kriteria sehat; satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut memiliki pengukuran kolesterol yang sehat; dan satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran asam urat yang stabil dalam indikator sehat.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang melakukan rekapitulasi dengan kader di bagian pendaftaraan, diketahui bahwa dalam giat Posbindu PTM dengan pemeriksaan lengkap di Posyandu Lasegia ini hingga pukul 12.18 WIB berhasil diperiksa sebanyak 66 orang, dengan rincian 21 laki-laki dan 45 perempuan. *** [290224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Februari 2024

Ribuan Siswa SMK Brantas Karangkates Ikuti Skrining PTM Dari Puskesmas Sumberpucung

Selama dua hari ini, Puskesmas Sumberpucung bersama SMK Brantas Karangkates mengadakan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap siswa SMK tersebut. Skrining ini merupakan kegiatan tahunan sebagai bentuk kolaborasi dalam Posbindu Institusi yang telah dimulai sejak 2022.

Tujuannya untuk melakukan deteksi dini terhadap siswa yang menuntut ilmu di SMK Brantas Karangkates dengan melakukan skrining PTM secara berkala setiap tahunnya. Dengan deteksi dini, SMK Brantas turut “menjaga” siswanya dalam kesehatan yang berimplikasi pada produktivitas siswa itu sendiri.

Nakes Puskesmas Sumberpucung berpose dengan dokter PPDS Mata RSSA dan dokter muda FK Unisma

Skrining ini dilaksanakan di ruang kelas yang berada di pojok barat laut yang berdekatan dengan ruang UKS, dan diikuti oleh ribuan siswa SMK Brantas Karangkates. SMK Brantas yang terkenal akan Museum Prestasinya itu memiliki siswa sekitar 2.400 an.

Dalam pelaksanaannya, selain tenaga kesehatan dari Puskesmas Sumberpucung, juga dibantu guru atau petugas UKS sekolah tersebut serta dokter PPDS Mata RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) maupun dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma).

Meja pendaftaran yang ditangani pihak sekolah

Skrining tersebut dilakukan bertahap. Guru atau pengurus sekolah mengatur sedemikian rupa agar dalam implementasi bisa berjalan tertib dan lancar. Setiap dua kelas akan dipanggil siswanya untuk mengikuti skrining tersebut sehingga tidak terjadi penumpukan atau antrean siswa yang penuh sesak.

Begitu tiba di lokasi, siswa akan didaftar oleh pihak sekolah yang terdiri dari tiga orang yang berada di serambi kelas. Kemudian mereka akan mendapatkan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut) yang dilakukan oleh antar siswa sendiri setelah mendapatkan pelatihan sesaat dalam pengukuran.

Suasana pemeriksaan di ruang kelas sebelah utara ruang UKS

Setelah mengikuti pengukuran antropometri di serambi, siswa akan dipersilakan masuk ke dalam ruang kelas yang berada di sebelah utara ruang UKS. Dalam ruangan tersebut, siswa akan mengikuti wawancara skrining yang dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung.

Setelah itu, siswa akan mengikuti pemeriksaan mata dengan visus mata dan tes ishihara. Tes visus mata yang dilakukan oleh dokter PPDS Mata RSSA berfungsi untuk menguji ketajaman penglihatan dengan menggunakan tabel Snellen (Snellen chart), dan tes ishihara yang dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung untuk memeriksa kemampuan mata dalam melihat dan membedakan warna (tes buta warna).

Pengukuran tinggi badan

Dari mata, siswa beralih ke pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Pemeriksaan TTV adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai tanda vital pada seseorang. Tujuan utamanya untuk mendeteksi gangguan, kelainan, maupun perubahan pada fungsi setiap organ tubuh. Salah satu di antara pemeriksaan TTV adalah pengukuran tekanan darah. Pemeriksaan TTV dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung dan dokter muda dari FK Unisma.

Lalu dilanjutkan dengan penilaian Head-to-Toe, yaitu pemeriksaan secara menyeluruh dari kepala hingga kaki, sepeti kebersihan rambut, mata, telinga, tenggorokan gigi, kuku, tiroid, dan kulit. Ini juga dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung dan dokter muda FK Unisma.

Dari Head-to-Toe Assessment, siswa akan mendapatkan pemeriksaan darah dari nakes Puskesmas Sumberpucung, seperti cek gula darah (laki-laki dan perempuan), hemoglobin (perempuan), dan hematokrit (perempuan). Cek gula darah adalah prosedur medis yang bertujuan mengukur kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes hemoglobin (Hb) adalah prosedur medis yang untuk mengukur protein yang berfungsi membawa oksigen menuju ke semua jaringan tubuh. Sedangkan, hematokrit adalah parameter dalam tes darah yang mengukur persentase volume sel darah merah dalam total volume darah.

Pemeriksaan kadar gula darah

Selesai pemeriksaan di ruang kelas, siswa diminta untuk menuju ke ruang UKS. Di ruang tersebut terdapat pemeriksaan karbon monoksida dalam tubuh siswa dengan menggunakan Micro+ Smokerlyzer.

Micro+ Smokerlyzer adalah perangkat yang memantau karbon monoksida (Co) tetapi cocok untuk setiap kebutuhan berhenti merokok. Alat ini bekerja dengan mengukur kadar Co dalam napas pasien dan memberikan representasi visual untuk memotivasi mereka agar akhirnya berhenti merokok.

Dokter Muda FK Unisma periksa telinga salah seorang siswa

Skrining PTM di SMK Brantas Karangkates ini dikoordinir oleh Istitik Wahyuni, A.Md.Keb (Penanggungjawab PTM Puskesmas Sumberpucung) dan Nur Khusniati (Penangungjawab UKS Puskesmas Sumberpucung).

Hari pertama skrining, yaitu Senin (12/02), Puskesmas Sumberpucung menurunkan sejumlah nakesnya yang terdiri dari Dewi Rimayatul F., A.Md.Keb; Edwin Irfansyah, A.Md.Kep; Novita, A.Md.Kep; Herlis Sujarwati, A.Md.Kep; Rahmad Kurniawan, A.Md.Kep; Istanti Wahyuni, A.Md.Keb; Feby Sekarini, A.Md.Kep; dan Naila Syaidah, A.Md.Gz.


Co Analyzer di Ruang UKS SMK Brantas Karangkates

Sedangkan dari dokter PPDS Mata RSSA terdiri dari tiga dokter muda dan ganteng, yaitu dr. I Nyoman Surya Ari W., dr. Rofiqi Rofiq, dan dr. Rizal. Pada hari Senin, ini belum ada dokter muda dari FK Unisma.

Kemudian pada hari kedua skrining, yaitu Selasa (13/02), Puskesmas Sumberpucung menurunkan nakes yang terdiri dari perawat dan bidan. Perawatnya terdiri atas Prianto, A.Md.Kep; Bima Agnam, A.Md.Kep; Yusvika, A.Md.Kep; dan Herlis Sujarwati, A.Md.Kep. Sedangkan, bidannya terdiri dari Iik Cayo, A.Md.Keb; Ida Nuryati, A.Md.Keb; Ikrima Ifada, A.Md.Keb; Atriyani Awaru, A.Md.Keb; dan Yeni Dwi Asputri, A.Md.Keb.

Kepsek SMK Brantas melihat pelaksanaan skrining PTM bersama Pj PTM Puskesmas Sumberpucung

Gelaran skrining PTM ini dimulai pada pukul 08.00 WB dan selesai pada Dhuhur. Pada hari pertama skrining, berhasil memeriksa sekitar 360 siswa dari 10 kelas, sedangkan untuk CO Analyzernya hanya mampu digunakan sampai 100 orang saja. Alatnya harus istirahat per seratus pemeriksaan siswa.

Sedangkan, pada skrining hari kedua terperiksa sebanyak 648 dari 18 kelas. Jadi, dalam dua hari skrining ini ribuan siswa SMK Brantas Karangkates turut aktif terlibat di dalamnya. *** [140224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 06 September 2023

Ratusan Pelajar SMPN 2 Sumberpucung Ikuti Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok dari Kemenkes dan UNICEF

Dalam rangka meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, penurunan prevalensi perokok usia 10-18 tahun menjadi salah satu sasaran pokok pembangunan dalam RPJMN 2020-2024. Peningkatan konsumsi rokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektronik menjadi ancaman serius terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia karena cenderung terlihat lebih besar pada kelompok anak dan remaja. Oleh karena itu, tren peningkatan perokok remaja harus diminimalisir.

Usai menggelar Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di SD Negeri (SDN) 1 Ngebruk dan SDN 4 Ngebruk seminggu yang lalu, hari ini, Rabu (06/09), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama UNICEF mengadakan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di Aula Sasana Krida Wiyata SMP Negeri (SMPN) 2 Sumberpucung, yang beralamatkan di Jalan TGP No. 9 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Usai pengalungan samir batik dari Kepala SMPN 2 Sumberpucung, dilakukan foto bersama

Acara ini dihadiri oleh Kemenkes, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Sumberpucung, Forum Anak Kabupaten Malang, Dokter Muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA), Dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Mata Universitas Brawijaya (UB), Kader SMARThealth Desa Sumberpucung, dan seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Kemenkes diwakili dua staf Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P), yaitu Yolmi Satri, SKM dan Anisa Meidriarti, SKM. Dari Dinkes Kabupaten Malang, hadir dua staf PTM dan Keswa, yakni Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dan Candra Hernawan, S.Kom.

Lalu, rombongan dari Puskesmas Sumberpucung terdiri dari drg. Rahmawati Daha, Sugianto, S.Kep.Ners., M.Kes, Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners, Feby Sekarini, A.Md.Kep., dan Yuniarto. Kemudian personil dari Forum Anak Kabupaten Malang ada Aryasta Keananda Pradipa Yudha dan Rosyida Puspa Indah Cinta Pribadi.

Sambutan dari perwakilan Kemenkes RI

Dokter Muda FK UNISMA yang sedang praktek klinik di Puskesmas Sumberpucung ada 4 orang, yaitu Danten Junomi, S.Ked, Muhammad Faisol, S.Ked, Shafwatul Fida, S.Ked, dan Ayu Alifaturrohmah, S.Ked. Dari Dokter PPDS Mata FKUB terdiri dari 3 orang, meliputi dr. Resky, dr. Savira, dan dr. Rastha.

Sementara itu, kader SMARThealth Desa Sumberpucung yang hadir ada 4 orang, yaitu Ana Hanifah, Yulianis Fadilah, Endah Prasetya Ningsih, dan Sinta Dinda Aprila.

Pelaksanaan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok ini dimulai pada pukul 08.39 WIB diawali dengan sambutan dari Kemenkes yang diwakili oleh Yolmi Satri, SKM. Dalam sambutannya, Yolmi mengatakan bahwa peningkatan konsumsi rokok dari pengguna di kalangan remaja semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, Kemenkes bersama UNICEF berusaha berkeliling untuk melakukan Sosialisasi dan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di berbagai sekolahan untuk mengeliminir konsumsi rokok yang membahayakan dan merugikan bagi kesehatan.

Sosialisasi bahaya merokok dari Forum Anak Kabupaten Malang

Usai sambutan dari Kemenkes, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala SMP Negeri (SMPN) 2 Sumberpucung H. Davit Harijono, S.Pd., M.Pd. Pada kesempatan itu, H. Davit memaparkan mengenai SMPN 2 Sumberpucung dulu didirikan oleh para pejuang yang tergabung dalam Tentara Genie Pelajar (TGP). Oleh karena itu, sekolah ini dikenal sebagai SMP TGP.

Kini, SMPN 2 Sumberpucung terus bergerak maju menjadi sekolah penggerak, sekolah budaya, dan sekolah adiwiyata. Sebagai sekolah adiwiyata, SMPN 2 Sumberpucung senantiasa harus menjaga kebersihan, sanitasi, dan drainase; penanaman dan pemeliharaan tanaman; konservasi air; konservasi energi, pengelolaan sampah; dan inovasi.

Konsekuensinya, tambah H. Davit, SMPN 2 Sumberpucung otomatis menjadi Kawasan Tanpa Rokok. “Seluruh lingkungan SMPN 2 Sumberpucung harus bebas rokok” tegas H. Davit, “Ndak tahu kalau ngrokoknya di luar halaman atau lingkungan sekolah.”

Skrining CO Analyzer

Selesai sambutan Kepala SMPN 2 Sumberpucung, acara diisi dengan pengalungan samir (syal batik bertuliskan huruf Jawa sebagai simbol sekolah budaya) kepada hadirin oleh Kepala SMPN 2 Sumberpucung, dan setelahnya dilakukan foto bersama siswa siswi yang mengikuti acara tersebut.

Setelah itu, acara diteruskan dengan sosialisasi bahaya merokok oleh Aryasta Keananda Pradipa Yudha yang didampingi Rosyida Puspa Indah Cinta Pribadi. Keduanya dari Forum Anak Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan itu, Arya mengajak ratusan pelajar SMPN 2 Sumberpucung yang begitu antusias dalam acara Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok yang digelar di Sasana Krida Wiyata SMPN 2 Sumberpucung, untuk tidak coba-coba merokok. “Karena merokok itu membuat ketagihan, dan berbahaya bagi kesehatan,” seloroh Arya.

Suasana skrining CO Analyzer di Sasana Krida Wiyata SMPN 2 Sumberpucung

Usai paparan Arya, acara berikutnya adalah skrining PTM dan CO Analyzer. Berhubung skrining PTM telah dilaksanakan terlebih dahulu oleh kader SMARThealth Desa Sumberpucung dan tenaga kesehatan dari Puskesmas sebelum pembukaan, maka ratusan pelajar yang terdiri dari siswa dan siswi langsung mengikuti skrining dengan CO Analyzer untuk mengetahui kadar CO di dalam tubuh seseorang.

Pelaksana untuk sikrining CO Analyzer di Sasana Krida Wiyata dilakukan oleh 4 orang Dokter Muda dari FK UNISMA. Untuk siswanya, skrining dilakukan di sisi timur dengan 2 dokter muda pria, dan bagi siswinya, diskrining oleh 2 dokter muda wanita di sisi barat.

Perlu diketahui, dari jumlah pelajar SMPN 2 Sumberpucung sebanyak 1097 orang hanya diambil sejumlah 205 orang untuk diambil sampel dalam skrining ini. Sedangkan untuk guru atau pendidiknya tidak dibatasi jumlah. Di SMPN 2 Sumberpucung memiliki 68 orang guru dan 13 tenaga pendidikan. Jadi, jumlahnya ada 81 orang ditambah dengan 6 orang Komite Sekolah yang aktif berkegiatan di sekolah.

Suasana skrining PTM dan Mata di Ruang UKS (School Health Clinic) SMPN 2 Sumberpucung

Pada acara ini, guru atau pendidik juga mengikuti skrining PTM dan CO Analyzer bertempat di ruang UKS (School Health Clinic) di sebelah barat Sasana Krida Wiyata. Skrining PTM dilakukan oleh kader SMARThealth Desa Sumberpucung dan Dokter PPDS Mata FKUB, sementara untuk skrining CO Analyzer dilakukan setelah skrining pelajarnya selesai dulu.

Acara Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di SMP 2 Sumberpucung ini selesai pada pukul 12.00 WIB.  *** [060923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Juli 2023

Dua Desa Ikuti Refreshing Kader AREEMA di Puskesmas Sumberpucung

Kader AREEMA dari dua desa, yaitu Jatiguwi dan Senggreng, mengikuti penyegaran (refreshing) terkait aplikasi  AREEMA di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan  TGP No. 2 Dusun Rekesan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Selasa (18/07) siang.

Didampingi oleh perawat desanya masing-masing, mereka hadir dalam refreshing tersebut. Setiap desa ada 20 orang kader AREEMA, namun kebetulan di setiap desa ada yang tidak bisa hadir satu orang karena sakit.

Tampak hadir dalam pertemuan itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM dan Keswa), dan Candra Heranawan, S.Kom (staf IT Substansi PTM dan Keswa). Kemudian terlihat juga Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, S.Kep. Ners dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Suasana refreshing kader AREEMA di Ruang Pertemuan Lanta2 Puskesmas Sumberpucung

Acara dimulai pada pukul 12.50 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam survey mengenai long COVID-19 ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta penatalaksanaan terkait COVID-19.

“Saya menyadari ibu-ibu kader terlah berbuat maksimal dalam melakukan wawancara secara door to door. Akan tetapi, karena aplikasi error melulu, maka ibu-ibu kader dikumpulkan dalam pertemuan penyegaran kader AREEMA ini,” jelas Paulus Gatot.

Oleh karena itu, ibu-ibu kader nanti akan dipandu oleh programmer Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang. “Mohon nanti ibu-ibu kader menyampaikan permasalahan yang dihadapi selama ini dalam melakukan input data dengan aplikasi AREEMA,” pungkas Paulus Gatot.

Peserta refreshing dari Desa Jatiguwi dan Senggreng

Selesai sambutan dari Sub Koordiantor Substansi PTM dan Keswa, waktu diserahkan kepada Wijayadi Saputra untuk memandu jalannya mengenai permasalahan yang dihadapi oleh kader AREEMA dalam input data.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa hasil entrian kader sebelum tanggal 2 Juli masih bisa terekap di server dalam bentuk excel. Namun yang dientri setelah tanggal 3 Juli, hasil entriannya tidak bisa masuk karena aplikasi error.

Dari problem yang ditemukan dari dua desa tersebut adalah kader sudah merasa menginput hasil skrining yang dilakukan tapi ternyata data tidak tersimpan di pencarian. Sehingga, kader merasa bingung dan khawatir kalau terjadi double entry.

Programmer berusaha mendeteksi permasalahan yang dijumpai kader Desa Senggreng

Permasalahan ini diatasi oleh programmer dengan menambahkan item draft dalam aplikasinya. Dalam hal ini kader AREEMA harus menginstal update terbaru, dan sebagian besar bisa melihat hasil entrian sebelumnya.

Akan tetapi, pada saat kader AREEMA mencoba melakukan input data yang setelah tanggal 3 Juli (yang tidak masuk/terekap) dengan aplikasi terbaru, masih ada kader yang mengalami sudah melakukan entri dan bisa disimpan tapi di draft tidak muncul.

Selain itu, temuan kasus yang dialami oleh kader AREEMA dari Desa Jatiguwi juga lebih banyak ketimbang dari Desa Senggreng. Kader Desa Jatiguwi mengalami jika salah memilih jawaban, tapi tidak bisa dimodif atau diperbaiki.

Programmer berusaha mengatasi permasalahan aplikasi yang ditemui oleh kader Desa Jatiguwi

Aplikasi tiba-tiba kembali ke awal lagi. Di file skrining bagian pertanyaan kuesioner berulang lagi, dan ketika disimpan gagal karena isian ada yang terlewat dan kader tidak bisa langsung menuju yang terlewat tersebut sehingga kader harus cek dari awal lagi.

Lalu, kader Desa Jatiguwi juga mengalami bahwa di aplikasi kader datanya terkirim tapi di perawat sebagian saja yang tampil. Persoalan ini akan menimbulkan mistafsir dalam penghitungan perolehan hasil skrining yang dilakukan oleh kader nantinya.

Sampai menjelang Ashar, sejumlah kasus terkait dengan aplikasi AREEMA masih bermunculan. Acara pun kemudian diakhiri mengingat masih belum fix-nya aplikasi. Programmer akan memperbaikinya dulu, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa mewanti-wanti kepada kader agar jangan mengentri dulu. Hal ini juga dipertegas oleh staf IT Substansi PTM dan Keswa agar kader menunggu sampai adanya update aplikasi yang baru. *** [180723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Juni 2023

Stand Puskesmas Sumberpucung Ramai Dikunjungi Jamaah Suling Bupati Malang di Masjid Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Tidak seperti biasanya jamaah yang datang untuk menunaikan sholat Subuh di Masjid Jami’ Nurul Akbar yang berada di Dusun Krajan RT 06 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di hari-hari biasa umumnya jamaah hanya satu hingga dua shaf saja.

Tapi Jumat (16/06) dini hari tadi terlihat berbeda. Ratusan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua tampak parkir berjajar mulai dari depan Balai Desa Jatiguwi hingga timur Masjid Nurul Akbar, memenuhi kiri kanan Jalan Raya Kepanjen-Karangkates sejauh 200 meter. Mobil plat merah tampak mendominasi.

Nakes Puskesmas Sumberpucung berpose bersama Kadinkes dan Bupati Malang

Unsur-unsur dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), OPD Kabupaten Malang, BPJS, perangkat Kecamatan Sumberpucung beserta 7 kepala desa yang ada di wilayahnya, Forum Klinik Swasta, pengusaha, Puskesmas Sumberpucung, tokoh masyarakat, dan jamaah lainnya, tumplek blek. 

Mereka menyemarakan masjid dalam acara Sholat Subuh Berjamaah Bersama Bupati Malang dan Forkopimda Kabupaten Malang. Masyarakat Kabupaten Malang menyebutnya dengan “Subuh Keliling” (Suling).

Sehingga, yang biasanya hanya satu hingga dua shaf, Subuh tadi semua shaf lantai bawah penuh. Yang tidak kebagian shaf bawah, jamaah langsung menuju ke lantai atas, termasuk seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang telah tiba di masjid sekitar pukul 04.00 WIB.

Subuh Keliling Bupati Malang di Masjid Jami' Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Suling merupakan salah satu program Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi M.M., yang telah dicanangkan sebelum pandemi COVID-19 namun sempat terhenti dengan adanya pandemi tersebut, dan setelah pandemi, Suling pun digiatkan kembali. Tujuan Suling ini, selain untuk memakmurkan masjid juga sekaligus untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat, khususnya terkait program-program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Dalam Suling kali ini yang dilaksanakan di Masjid Nurul Akbar, tidak hanya jamaahnya yang penuh tapi juga stand-stand yang ada di halaman masjid tersebut. Ada khitanan massal, sembako murah, BPJS, layanan KB, drive thru khusus pelayanan e-KTP dan KIA, serta stand Puskesmas Sumberpucung yang berada di sisi paling barat menghadap ke jalan raya.

Stand Puskesmas Sumberpucung menghadirkan skrining PANDU Mobile yang dibantu oleh kader SMARThealth Desa Jatiguwi, layanan pemeriksaan mata yang berkolaborasi dengan PPDS Mata UB, dan layanan vaksin COVID-19. Selain itu ada, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Sumberpucung menangani layanan KB di mobil KB milik BKBN yang warnanya biru, dan menggelar khitanan/sunatan massal di sebelah timur masjid.

Kadinkes Kabupaten Malang tinjau stand Puskesmas Sumberpucung dalam acara Subuh Keliling

Keterlibatan kader SMARThealth Desa Jatiguwi dalam acara Suling tersebut adalah membantu melakukan skrining PTM. Sebelum suara adzan Subuh berkumandang, sebenarnya lima kader SMARThealth Desa Jatiguwi sudah siap semua dengan berseragam kaos SMARThealth warna abu-abu. Namun pada pukul 05.04 WIB, ada salah seorang kader SMARThealth yang harus izin pulang karena tiba-tiba mendapat kabar kalau neneknya yang di rumah telah meninggal dunia.

Stand Puskesmas Sumberpucung cukup ramai. Hal ini tidak terlepas dari kepiawaian semua personil nakesnya yang dimotori oleh pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners bersama perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep.

Mereka bahu membahu dengan pembagian tugas. Ada 32 nakes yang dikordinir, baik dokter, perawat maupun bidan, yang aktif dalam stand Puskesmas Sumberpucung. Mereka ada yang melayani vaksinasi COVID-19, pemeriksaan mata, skrining, konsultasi dan terapi, wawancara dengan sejumlah OPD, video maker maupun foto, petugas sunat serta yang “humas” untuk mencari pasien di antara para jamaah tersebut.

Kader SMARThealth Desa Jatiguwi membantu nakes melakukan skrining PTM

Stand Puskesmas Sumberpucung dikunjungi banyak orang. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes., usai mengikuti sholat berjamaah di shaf pertama  berupaya meninjau stand Puskesmas Sumberpucung.

Kemudian terlihat Kepala RSUD Kanjuruhan juga ke stand Puskesmas Sumberpucung. Bupati Malang mengunjungi stand Puskesmas Sumberpucung usai menengok khitanan massal dan sarapan yang tempatnya berada di selatan stand Puskesmas Sumberpucung.

Setelah itu, sebagian jamaah Suling tadi mengikuti skrining PTM, pemeriksaan mata maupun ikut vaksinasi COVID-19. Ada takmir masjid, kepala desa, pengurus DMI Kabupaten Malang maupun jamaah lainnya.

Stand Puskesman Sumberpucung yang paling besar dan luas

Hingga ditutup pada pukul 07.09 WIB, Puskesmas Sumberpucung yang dibantu kader SMARThealth Desa Jatiguwi berhasil melakukan skrining PTM terhadap 117 orang dengan rincian 47 laki-laki dan 70 perempuan. Dari total yang diperiksa tersebut, terdapat 38 orang yang terindikasi hipertensi dan 8 orang diabetes.

Sementara itu, di meja pemeriksaan mata, dua dokter PPDS Mata UB berhasil memeriksa sebanyak 23 orang, di mana 5 orang di antaranya terindikasi katarak. Lalu, di meja vaksin berhasil menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 6 orang dengan rincian booster 1 ada 1 orang, dan boster 2 ada 5 orang. *** [160623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 31 Mei 2023

Kaji Banding Puskesmas Teja Pamekasan ke Puskesmas Sumberpucung

Puskesmas Teja dari Kabupaten Pamekasan melakukan kaji banding dalam rangka meningkatkan mutu dan sumber daya yang berkualitas pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) di Puskesmas Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Rabu (31/05).

Dalam rombongan yang ikut kaji banding itu terdiri dari 13 orang dari Puskesmas Teja, dan 2 orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, yakni Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Amir Chamdani, S.Kep.Ners, M.Kes dan Sub Koordinator Substansi PTM, Keswa dan NAPZA H. Rofiqi, S.Kep.Ners, M.AP. Mereka melakukan kaji banding ke sini dengan pertimbangan Puskesmas Sumberpucung telah memiliki dan melaksanakan Poli PANDU PTM dan UBM secara kontinyu dan berkembang.

Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung, Kepala Puskesmas (Kapus)  Sumberpucung drg. Rahmawati Daha bersama sejumlah stafnya, yaitu Sugianto, S,Kep.Ners, M.Kes (Kepala Tata Usaha), Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners (Pemegang Program PTM), dan Farida Azizah, S.Kep.Ners (Pemegang Program Promkes), menyambut kedatangan rombongan dari Puskesmas Teja dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan pada pukul 08.00 WIB.

Peserta kaji banding dari Puskesmas Teja dan Dinkes Kabupaten Pamekasan berpose dengan Puskesmas Sumberpucung dan Dinkes Kabupaten Malang

Tampak hadir pula Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; staf IT Sub-Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan, S.Kom; dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara kaji banding kemudian dimulai. Master of Ceremony (MC) Farida Azizah Nur, S.Kep.Ners, PP Promkes Puskesmas Sumberpucung, mengawali ucapan selamat datang kepada rombongan Puskesmas Teja yang didampingi oleh Dinkes Kabupaten Pamekasan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kapus Sumberpucung. Dalam sambutannya, Kapus Sumberpucung menceriterakan bahwa 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang sudah dibuatkan Surat Keputusan sebagai Puskesmas PANDU PTM, dan kebetulan Puskesmas Sumberpucung telah mendapat akreditasi nilai paripurna dengan dibukanya Poli PTM sejak April 2022.

Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Pamekasan berikan sambutan

Usai sambutan Puskesmas Sumberpucung, acara disambung dengan sambutan dari Kapus Teja Nur Rahma, S.ST, M.MKes. Pada kesempatan itu, Kapus Teja mengutarakan maksud kedatangan ke Puskesmas Sumberpucung dalam kaji banding itu dengan keinginan mendapatkan tips dan trik agar bisa menjadi Puskesmas terakreditasi paripurna.

Pukul 08.43 WIB Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Pamekasan Amir Chamdani memberikan sambutan. Kabid Yankes mengucapkan terima kasih atas sambutan yang energik dari semua staf dan Kapus Sumberpucung. “Ilmu dari sini nanti untuk membenahi pelayanan PTM di Puskesmas Pamekasan,” kata Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Pamekasan.

Selepas sambutan Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Pamekasan, acara diteruskan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus Gatot merasa tersanjung karena dijadikan tempat kaji banding.

Staf Puskesmas Teja berseragam batik Madura. Ada Kapus, dokter fungsional, pemegang program, bendahara, staf IT, dan lain-lain

“PTM memang sedang mencuat. Kabupaten Malang juga terus berusaha mencapai target skrining kendati sampai sekarang juga belum tercapai. Kita masih perlu mengupayakan integrasi semua program dalam 9 prioritas PTM, dan menyempurnakan aplikasi yang sudah ada, yaitu ePuskesmas dan eKader. Kita masih terus berproses. Oleh karena itu, marilah kita sharing,” jelas Paulus Gatot kepada rombongan kaji banding dari Puskesmas Teja dan Dinkes Kabupaten Pamekasan.

Usai memberikan sambutan, Paulus Gatot pun langsung membuka pelaksanaan kaji banding di Puskesmas Sumberpucung, dan langsung dilanjutkan dengan teknis kaji banding yang dipandu oleh Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni.

Pada kesempatan itu, Istitik terlebih dahulu mempresentasikan “Selayang Pandang PANDU PTM Puskesmas Eksotik Sumberpucung” yang berisikan profil Puskesmas Sumberpucung; Visi, Misi, Motto Puskesmas; Tata Nilai; Analisa Situasi; Pelayanan Unggulan Puskesmas Sumberpucung; Ketersedian SDM; Penggerakan dan Pelaksanaan PTM Puskesmas Sumberpucung; Perubahan Renstra Kemenkes Tahun 2020-2024; Program Unggulan P2PTM (Sesuai Perubahan Renstra); Alur Posbindu PTM Mobile; Pelaksanaan Posbindu SMARThealth; Inovasi PANDU & Posbindu SMARThealth; Posbindu di Institusi Pemerintahan; Skrining PANDU & Posbindu PTM pada guru dan staf sekolah; Skrining Indra oleh PPD Mata UB; Koordinasi skrining PTM dengan Pabrik Rokok Gudang Baru; Regulasi Pendukung Program SMARTealth Perbup N. 31 Tahun 2021; Apa itu SMARThealth; Aplikasi yang digunakan kader SMARThealth, Pembentukan kader SMARThealth; Pembagian SMARThealth Kit; Pelaksanan Posbindu SMARThealth, Kegiatan KTR, UBM, Implementasi PANDU PTM, Poli PANDU PTM; Kriteria Pelayanan PANDU PTM; Persiapan PANDU PTM; Algoritma PANDU PTM; Alur PANDU PTM PKM Sumberpucung; Pelaksanaan PANDU PTM Puskesmas; Alur Pemeriksaan Deteksi Dini IVA Sadanis; Dukungan Lintas Program Terkait; Tantangan dan hambatan pelayanan PANDU PTM di Puskesmas Sumberpucung; Solusi/strategi yang dilakukan; Prestasi sebagai Puskesmas Tertinggi ke-3 Dalam Skrining PTM Periode Januari-Juni 2022; Monev PANDU PTM PJPD Kementerian Kesehatan 15 September 2022; dan ePuskesmas.

PP PTM Puskesmas Sumberpucung usai presentasi Selayang Pandang Puskesmas Sumberpucung memandu observasi oleh Puskesmas Teja, mulai dari pasien datang, pendaftaran, layanan pemeriksaan hingga pulang

Selesai presentasi dari Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung, dilakukan diskusi dengan diisi tanya jawab. Ada 14 pertanyaan, baik datang dari Puskesmas Teja maupun Dinkes Kabupaten Pamekasan. Pertanyaannya, mulai dari pengadaan SMARThealth Kit, aplikasi ePuskesmas dan eKader, pelaporan, kerja kader SMARThealth, pelaksanaan Posbindu SMARThealth, kegiatan UBM dan media KTR. Diskusi ini berjalan selama 1 jam lebih 4 menit.

Selesai tanya jawab, acara diisi dengan foto bersama terlebih dahulu, dan kemudian diteruskan dengan melihat kegiatan PANDU PTM di Puskesmas Sumberpucung. Rombongan dari Pamekasan itu melihat dari mulai pasien masuk Puskesmas Sumberpucung, menerima layanan, hingga pulang.

Rombongan dari Puskesmas Teja dan Dinkes Kabupaten Pamekasan itu melakukan observasi di dalam gedung Puskesmas Sumberpucung hingga pukul 12.00 WIB, dan kemudian rombongan dipersilakan menikmati makan siang yang telah disediakan oleh Puskesmas Sumberpucung. *** [310523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 11 Februari 2023

Promkes dalam Deteksi Dini Faktor Risiko PTM melalui Giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) sempat ke sasar ke arah barat mengikuti google map menuju ke lokasi giat Posbindu PTM yang diadakan di rumah kader Posyandu Lansia, Minarsih, yang beralamatkan di Jalan Krajan, Dusun Krajan RT 16 RW 04 Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (11/02/2023). 

Kendati terlambat, Tim SMARThealth UB masih menyaksikan kemeriahan giat Posbindu PTM tersebut selama dua jam, hingga pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM)  tersebut dinyatakan ditutup oleh perawat Desa Ternyang, Nofita, A.Md.Kep.

Selang 10 menit tiba di lokasi, acara giat Posbindu PTM diisi dengan promosi kesehatan (promkes) oleh Penanggung Jawab Program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners.

Promkes PTM oleh Pj Program PTM Puskesmas Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Dalam promkes, Istitik menyampaikan pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM. Mengapa? PTM merupakan penyebab kematian terbesar secara global dan terus meningkat, seperti hipertensi dan diabetes. Salah satu upaya penanggulangan PTM di Indonesia adalah dengan deteksi dini faktor risiko PTM melalui Posbindu PTM ini.

Dengan deteksi dini tersebut, penanggulangan dan pencegahan akan menjadi lebih mudah. Bila diabaikan, dampak PTM berpotensi terus meningkat akibat faktor risiko PTM yang tidak dikelola dan ditemukan dalam giat Posbindu PTM akan meningkatkan angka kesakitan hingga kematian.

Oleh karena itu, pada kesempatan itu, Istitik berpesan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu PTM untuk secara rutin ikut skrining faktor risiko PTM. Bagi yang tidak bisa hadir, diharapkan yang hadir bisa menyebarkan informasi ini agar mau periksa rutin setiap ada giat Posbindu PTM di desanya.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Selesai memberikan promkes, Istitik juga menyempatkan membriefing kader SMARThealth sebentar sebelum berpamitan menuju ke Balai Desa Ngadilangkung untuk menjadi narasumber dalam pelatihan baby spa untuk kader di sana.

Dalam giat Posbindu PTM hari ini, ada 4 kader Posyandu Lansia dan 5 kader SMARThealth yang membantu perawat Nofita. Keempat kader Posyandu Lansia itu terdiri dari Andryani Candra Luckyta Asari, Sunarmi Tri Handayani, Robiyah Atu Manik, dan Minarsih. Sementara itu, kelima kader SMARThealth meliputi Supami, Titik Yuliati, Mei Shandy, Ranni Tia Andriani, dan Menik Suyanti.

Mereka berbagi peran. Kader Posyandu Lansia yang mengenakan seragam biru muda dan celana hitam itu menangani pendaftaran di meja 1 dan pengukuran antropomteri (berat/tinggi badan dan lingkar perut) di meja 2 dan 3. Sedangkan, kader SMARThealth yang mengenakan seragam warna ungu muda dengan lengan warna ungu tua, memberikan layanan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah di meja 4.

Kader SMARThealth dengan SMARThealth Kit melakukan pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Setiap warga yang hadir dalam giat Posbindu itu harus melalui meja-meja tersebut untuk mendapatkan skrining faktor risiko PTM sebagai wujud deteksi dini faktor risiko tersebut. Setelah 4 meja itu dilalui warga, mereka kemudian dipersilakan menuju ke meja 5, yaitu meja konseling dan pengobatan.

Di meja 5 itu, perawat Nofita akan melakukan identifikasi faktor risiko PTM, memberikan konseling/edukasi serta tindak lanjut lainnya. Bila dari hasil skrining faktor risiko PTM itu ada warga yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), maka perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari.

Acara giat Posbindu PTM yang diadakan di desa penghasil jeruk siam itu dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup layanan pemeriksaannya pada pukul 12.00 WIB. Dari target sasaran untuk warga RT 16 RW 04, RT 17 RW 05, dan RT 18 RW 05 itu, berhasil terperiksa sejumlah 46 orang dengan rincian 12 laki-laki dan 34 perempuan. *** [110223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Desember 2022

Melongok Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam Zam Hotel & Resort Batu

“Kecantikan seorang wanita bukanlah dari wajahnya tapi kecantikan sesungguhnya dari seorang wanita tercermin dari jiwanya. Kepedulian untuk memberikan semangat yang selalu ia tunjukkan. Kecantikan wanita bertumbuh dari tahun ke tahun.”

-Audrey Hepburn (1929-1993)

Ngomong-ngomong soal kepedulian, ada ceritera menarik dari kader kesehatan Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ceritera itu berasal dari penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung yang berkisah tentang rapat koordinasi (rakor) kader kesehatan Jatiguwi selama 2 hari, dari 21 hingga 22 Desember 2022.

Bermula dari adanya kepedulian teman-teman kader yang biasanya menghadiri kegiatan di hotel. Teman-teman tersebut kemudian berceritera kepada teman yang lainnya saat kumpulan mengenai kehadirannya dalam acara di hotel.

Kader kesehatan Desa Jatiguwi, Sumberpucung, berpose bersama

Teman-teman yang belum pernah sama sekali menjamah hotel ada yang berceletuk, “Gimana ya rasanya ke hotel?” Dari celetukan itu, lalu teman-teman berusaha menabung. Setiap dapat insentif kader, mereka sisihkan.

Dalam setahun mereka bisa mengumpulkan sekitar 350 ribu sampai 400 ribu per orang. Mereka mengumpulkannya ke bendahara kader. Tahun 2022 ini, bendahara langsung membikin acara rapat koordinasi kader kesehatan di akhir tutup tahun.

Tujuannya agar supaya pengalaman semua kader kesehatan bisa merasakan seperti apa sih kalau kegiatan di hotel itu. Lalu, mereka itu membentuk panitia rakor yang terdiri dari Anita Dewi, Yuliana Sri Utami, Mela Fitriningtyas, Sri Wahyuningtyas, Umi Hanik, Parlindaning Rahayu, Winarsih, dan Ana Dwitya.

Dengan inisiatifnya sendiri merencanakan kegiatan tersebut dan cari hotel sendiri. Tenaga kesehatan (nakes) dan penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung diberi tahu setelah semua persiapan beres semua.

Pemberian cinderamata kepada kader dengan dedikasi terlama oleh Kepala Desa Jatiguwi

Rakor kader kesehatan ini dilaksanakan di Zam Zam Hotel & Resort, yang merupakan hotel bintang empat yang telah tersertifikasi. Memiliki kamar terluas di kelasnya membuat para tamu merasa nyaman dan bebas ketika bermalam di Zam Zam Hotel & Resort Batu. 

Fasilitas lengkap di setiap kamar yaitu kasur kualitas King Koil, AC, amenities, deposit save box, kulkas, mini bar LED TV dengan channel favorit, dan lain-lain. Selain itu di hotel terdapat fasilitas free WiFi, convention hall, swimming pool, masjid, lounge, shuttle car, motorcyle rent, dan rooftop restaurant, dan lain-lain. 

Zam Zam Hotel & Resort beralamatkan di Jalan Abdul Gani Atas No. 9 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Lokasi hotel tersebut dekat dengan tempat wisata yang ada di Kota Batu.

Para kader kesehatan Jatiguwi tiba di hotel pada saat Dhuhur. Mereka kemudian istirahat sejenak, sholat, dan makan siang. Setelah itu mereka baru check in kepada resepsionis hotel yang telah mengatur kamar mereka masing-masing.

Posbindu SMARThealth di sela-sela Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam-Zam Hotel & Resort Batu

Lepas Ashar, mereka mulai registrasi untuk mengikuti rakor dalam rangka Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan Tahun 2023. Pembukaan rakor dimulai pada pukul 15.30 WIB, dan diikuti oleh 30 kader Posyandu Balita, 5 kader Posbindu SMARThealth, 25 kader Posyandu Lansia, dan perawat maupun bidan desa, serta penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung.

Setelah pembukaan langsung diisi dengan materi. Materi pertama disampaikan oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners, dengan bahasan perihal skrining yang bisa dilakukan oleh semua kader.

Pada kesempatan itu, Istitik meneruskan materi yang pernah dipresentasikan Sub Koordinator Substatif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, pada acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen, sehari sebelumnya.

Usai materi pertama, langsung disambung dengan materi kedua yang diisi oleh perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, tentang Capaian Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, dan rencana kerja tahun 2023.

Keseruan dalam peregangan yang dipandu oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung

Selesai materi, acara dilanjutkan ishoma (istirahat, sholat, makan). Kemudian malam harinya, acara dilanjutkan dengan pesan kesan kegiatan, fun game, pembagian doorprize fun game, dan pemberian cinderamata kepada kader yang memilik dedikasi terlama. 

Di sela-sela acara ini, kader SMARThealth (Yuli Prastyorini, Parlindaning Rahayu, Winarsih, Umi Hanik, dan Ana Dwityaningsih) bersama perawat Yusvika dan bidan Nur Khusniati, A.Md.Keb menggelar Posbindu SMARThealth di antara peserta rakor tersebut.

Dari jumlah kader yang hadir berjumlah 60 orang itu, yang ikut skrining faktor risiko PTM pada Posbindu SMARThealth ada sebanyak 50 orang, yang semuanya ibu-ibu. Setelah itu, dilanjutkan dengan penutupan acara di malam hari yang dilakukan oleh Kepala Desa Jatiguwi, Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas.

Senam pagi kader kesehatan Desa Jatiguwi di halaman Zam Zam Hotel & Resort Batu

Esok harinya, acara diisi dengan senam pagi di halaman hotel. Dalam senam itu, kader kesehatan mengenakan kaos warna pink, bawahan dan hijab yang didominasi warna hitam, serta sepatu warna putih.

Usai gerak badan, para kader istirahat sejenak dan kemudian menuju ke ruang makan untuk sarapan yang telah disediakan pihak hotel. Setelah sarapan, acaranya sudah bebas dan mereka check out sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kemandirian memang membutuhkan uang. Tapi kekurangan uang bukan alasan untuk tidak hidup mandiri." Dengan tekad kuat kader kesehatan Desa Jatiguwi, terwujudlah rakor di hotel. Keseruan dalam rakor ini telah memancarkan rona-rona kegembiraan di wajah-wajah para kader kesehatan Desa Jatiguwi selepas acara rakor tersebut. *** [241222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog