Tampilkan postingan dengan label gempa malang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gempa malang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 April 2021

Tiga Rumah Kader SMARThealth di Desa Sepanjang Alami Kerusakan Akibat Gempa

Pada waktu gempa mengguncang Kabupaten Malang beberapa waktu yang lalu (10/04/2021) pukul 14.00 WIB, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang bertugas menjaga Sekretariat SMARThealth mencoba mengirimkan WhatsApp (WA) kepada group kader SMARThealth setelah ada kejadian gempa tersebut.

Pesan WA yang dikirimkan Tim SMARThealth UB berbunyi: “Barusan gempa besar terasa di Dilem.” Dilem merupakan nama desa di mana lokasi Sekretariat SMARThealth berada. Pesan itu kontan ditanggapi oleh beberapa kader SMARThealth yang ada di masing-masing group tersebut.

Umumnya tanggapannya berucap “Di sini sama Pak. Tapi alhamdulillah aman.” Group kader SMARThealth yang ada di Tim SMARThealth UB seperti Sidorahayu, Mendalanwangi, Karangduren, Kendalpayak, Kepanjen, Cepokomulyo, dan Sepanjang banyak yang melontarkan tanggapan bahwa di daerahnya cukup aman dari kerusakan.


Rumah Kader SMARThealth di Dusun Sonokembang Alami Kerusakan yang lumayan banyak

Namun setelah, Tim SMARThealth UB menghadiri giat Posbindu PTM di Desa Sepanjang pada Senin kemarin, terbersit kabar bahwa ada tiga rumah kader SMARThealth Sepanjang yang mengalami kerusakan yang diakibatkan guncangan gempa yang berpusat di Samudera Indonesia, barat daya Kabupaten Malang, dengan magnitudo 6,7.

Kader SMARThealth adalah kader kesehatan yang ada di desa itu yang sudah mendapatkan pelatihan program SMARThealth, yaitu program deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan menggunakan aplikasi berbasis android.

Tiga rumah kader SMARThealth yang mengalami kerusakan itu adalah rumah kader SMARThealth Masito yang berada di Dusun Sonokembang RT 05 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi mengalami 5 titik kerusakan. Kamar tidur, ruang tamu, depan mushola arah ruang tamu, dan lantai atas depan TV mengalami kerusakan berupa dinding atau tembok retak yang cukup besar yang menyebabkan plesteran semennya mengelupas.


Ruang tamu kader SMARThealth di Dusun Sonokembang terdapat 2 titik kerusakan

Kemudian rumah kader SMARThealth Ifa Lutfiyah yang terletak di Dusun Kasin RT 07 RW 03 Desa Sepanjang mengalami kerusakan berupa tembok depan retak memanjang, plesteran semen kamar tidur mengelupas dan dinding mengalami retak di kiri dan kanannya, serta usuk dan reng dapur yang terbuat dari bambu mengalami patah sehingga gentengnya runtuh. Sedangkan, rumah kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah mengalami retak dindingnya antara ventilasi dan jendela.

Oleh karena itu, usai giat Posbindu PTM itu Tim SMARThealth UB mengunjungi rumah kader SMARThealth Masito. Di rumah kader tersebut, Tim SMARThealth UB mendapat cerita seputar kejadian gempa yang merusakkan rumahnya. Cukup memprihatinkan kerusakan yang dialami rumahnya.

Siang kejadian, sorenya ditinjau oleh aparat Desa Sepanjang, dan malam harinya tidur di teras rumah. Pada waktu Tim SMARThealth UB bertandang, rumah masih dibersihkan tapi sampai hari itu belum bersih mengingat banyaknya reruntuhan plesteran tembok yang berserakan.


Atap dapur rumah kader SMARThealth di Dusun Kasin rusak

Menurut catatan yang ada di Balai Desa Sepanjang, rumah yang terdampak gempa ada 91 buah rumah yang tersebar di 3 dusun, yaitu Krajan, Kasin, dan Sonokembang. Terbanyak ada di Dusun Kasin sejumlah 48 bangunan rumah, disusul Dusun Sonokembang sebanyak 27 bangunan rumah, dan terakhir Dusun Krajan ada 16 bangunan rumah.

Kerusakan rumah yang dialami oleh warga yang terdampak itu ada 1 rumah yang roboh, 2 rumah dindingnya runtuh, 53 rumah mengalami dinding retak, 5 rumah mengalami atap runtuh dan dinding retak, 24 rumah mengalami atap runtuh, 5 rumah alami atap retak, dan 1 rumah pelurannya runtuh. Sedangkan fasilitas publik yang terlaporkan ada 1 buah yaitu atap di atas mimbar masjid MTsN Malang 1 runtuh.

Selain itu, kejadian gempa di Desa Sepanjang juga menyebabkan korban luka. Menurut perawat Desa Sepanjang Istuning Nur Choirunnisa, A.Md. Kep., ada 2 orang mengalami luka. Satu orang mengalami luka berat kejatuhan genteng yang menyebabkan korban harus dijahit kepalanya di Puskesmas Gondanglegi. Sedangkan, 1 orang lagi hanya mengalami pusing dan sudah diobati oleh bidan Elly. *** [190421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 12 April 2021

Plafon Aula Pertemuan Puskesmas Sitiarjo Ambrol Saat Fajar

Masih terkenang dalam ingatan, ketika ikut mendampingi gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Program PTM dan Keswa di Aula Pertemuan Puskesmas Sitiarjo dua setengah bulan yang lalu. Aula itu berada di lantai 2 yang berada dalam kompleks ruangan Kepala Puskesmas, TU maupun administrasi lainnya yang ada di Puskesmas Sitiarjo.

Dari Aula itu dulu bisa melihat lalu lalang kendaraan yang melintas di depan bangunan Puskesmas Sitiarjo yang berada di Jalan Raya Sitiarjo No. 11 Dusun Palung RT 17 RW 04 Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, dan juga bisa menyaksikan kemegahan GKJW Jemaat Sitiarjo, sebuah bangunan gereja peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di sebelah barat daya Puskesmas Sitiarjo.


Tukang sedang mengecek reruntuhan plafon dan akan membersihkannya

Namun, kini kenangan itu terasa pupus. Terdengar kabar bahwa plafon Aula Pertemuan Puskesmas Sitiarjo ambrol saat fajar tadi, Senin (12/04/2021) pukul 05.15 WIB. Ambrolnya plafon itu akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Malang pada hari Sabtu (10/04/2021), dan guyuran hujan lebat pada Minggu dini hari.

Kerusakan tidak hanya menimpa lantai 2 gedung rawat jalan saja, tetapi juga terjadi pada gedung Poli Kespro, UGD, dan rawat inap. Sehingga untuk sementara ini Puskesmas Sitiarjo melayani rawat jalan dan vaksinasi COVID-19, sedangkan untuk layanan UGD dan rawat inap sementara ini ditutup hingga perbaikan kerusakan tersebut selesai.


Struktur Plafon Berkerangka Gavalum Puskesmas Sitiarjo

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa terkait ambrolnya plafon tesebut, namun hal itu telah menimbulkan kerugian material dan terhambatnya pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut.

Hari ini reruntuhan bangunan yang didirikan pada 2017 ini sedang dibersikan oleh sejumlah tukang. Mereka akan membongkar struktur kerangka plafon berbahan gavalum tersebut. Sedangkan pihak manajemen Puskesmas Sitiarjo juga mempersiapkan upaya usulan perbaikan bangunan tersebut dengan segera. Hal ini agar supaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Sitiarjo bisa segera berjalan seperti sedia kala. *** [120421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 10 April 2021

Gempa M 6,7 Rusakkan Puluhan Puskesmas di Kabupaten Malang

Gempa dengan magnitudo 6,7 mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya pada Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00 WIB. Menurut  data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di Samudera Indonesia, 90 km barat daya Kabupaten Malang pada koordinat 8,95° LS dan 112,48 BT di kedalaman 25 km.

Guncangan yang cukup besar ini mengakibatkan puluhan Puskesmas di Kabupaten Malang mengalami kerusakan. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas yang telah melaporkan kerusakannya ada 17 Puskesmas, yaitu Donomulyo, Kalipare, Bantur, Pagelaran, Sumbermanjing Kulon, Pagak, Gedangan, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Gondanglegi, Turen, Pamotan, Tirtoyudo, Ampelgading, Kromengan, Pakis, dan Tumpang.


Salah satu kerusakan di Puskesmas Bantur

Selain bangunan Puskesmas Induk, terdapat kerusakan pula sejumlah puskesmas pembantu (pustu) dan Ponkesdes/Polindes, seperti Pustu Kedungsalam (Wilayah Kerja/Wilker Puskesmas Donomulyo), Polindes Donomullyo (Wilker Puskesmas Donomulyo, Pustu Arjowilangun (Wilker Puskesmas Kalipare), Pustu Srigonco (Wilker Puskesmas Bantur), Polindes Rejosari (Wilker Puskesmas Wonokerto), Polindes Wonokerto (Wilker Puskesmas Wonokerto), Polindes Rejoyoso (Wilker Puskesmas Wonokerto), Pustu Karangsari (Wilker Puskesmas Wonokerto), Ponkesdes Kedungbanteng Bawah (Wilker Puskesmas Sitiarjo), Ponkesdes Tambakrejo (Wilker Puskesmas Sitiarjo), Pustu Sidomulyo (Wilker Puskesmas Sitiarjo), Ponkesdes Argotirto (Wilker Puskesmas Sumbermanjing Wetan), Ponkesdes Klepu (Wilker Puskesmas Sumbermanjing Wetan), Pustu Tawangrejeni (Wilker Puskesmas Turen), Pustu Sawahan (Wilker Puskesmas Turen), Pustu Kemulan (Wilker Puskesmas Turen), Pustu Sukodono (Wilayah Kerja Puskesmas Dampit), Ponkesdes Tirtoyudo (Wilker Puskesmas Tirtoyudo), dan Pustu Lebakharjo (Wilayah Kerja Puskesmas Ampelgading).
Jadi, jumlah bangunan sarana kesehatan yang mengalami kerusakan di Kabupaten Malang terdiri 17 Puskesmas Induk, 7 Pustu, 5 Ponkesdes, dam 4 Polindes.


Plafon Puskesmas Donomulyo jebol

Tak hanya itu saja, gempa yang berdurasi sekitar 30 detik ini juga menimbulkan beberapa korban manusia. Puskesmas Donomulyo melaporkan telah menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Kalipare merawat 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Bantur merawat 3 orang korban luka ringan dan merujuk 1 orang luka berat ke RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Puskesmas Pagak melaporkan 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Wonokerto mengobati 3 orang korban luka ringan, Puskesmas Sitiarjo menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Sumbermanjing Wetan mengobati 3 orang korban luka ringan, 1 orang korban serangan jantung waktu gempa dengan riwayat hipertensi dirujuk RS Bala Keselamatan Bokor, Puskesmas Pagelaran menangani 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Turen merawat 7 orang korban luka ringan, dan 1 orang korabn luka berat dirujuk ke RSSA dan 1 kasus luka lagi dirujuk ke RS Wava Husada, Puskesmas Ketawang menangani 2orang korban luka ringan, Puskesmas Gondanglegi melaporkan merawat 3 orang korban luka ringan, Puskesmas Pamotan mengobati 6 orang korban luka ringan dan 1 orang korban luka sedang yang kemudian dirujuk ke RSI Gondanglegi, Puskesmas Wagir melaporkan merawat 1 orang korban luka ringan, dan Puskesmas Poncokusumo menangani 1 orang korban luka berat (patah kaki kirinya) dan kemudian merujuk ke RS Bala Keselamatan Bokor. Sedangkan, Puskesmas Ampelgading telah melaporkan merawat 24 orang korban luka ringan, dan 3 orang korban luka berat di mana yang 2 orang dirujuk ke RSUD Kanjuruhan serta mencatat 3 orang korban meninggal dunia.


Puskesmas Pamotan mengalami keretakan tembok

Jadi total korban luka ringan sebanyak 56 orang, korban luka sedang 1 orang, dan korban luka berat sejumlah 8 orang, serta korban meninggal dunia sebanyak 3 orang.
 
Kerusakan yang dialami oleh bangunan Puskesmas, Pustu maupun Ponkesdes/Polindes, umumnya terjadi pada atap, rangka galvalum, genteng, dan plafon. Banyak genteng yang melorot dan plafonnya jebol akibat guncangan gempa tersebut.

Gempa yang terjadi di siang hari ini juga memicu guncangan sedang hingga kuat di beberapa wilayah Jawa Timur lainnya, seperti Trenggalek, Blitar, Lumajang, Gresik, Surabaya hingga Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah bagian selatan, Bali, Lombok hingga Sumbawa.


Kaca jendela Puskesmas Kromengan ambruk

Menurut informasi yang diliris BMKG, gempa di Malang ini tidak berpotensi tsunami. Meski demikian BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai terjadinya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Gempa hari ini telah menambah deretan kepiluan bagi masyarakat pada umumnya dan insan kesehatan di Kabupaten Malang. Rusaknya puluhan bangunan Puskesmas, Pustu maupun Ponkesdes/Polindes menjadi ‘beban’ sekaligus pekerjaan rumah bagi Dinkes Kabupaten Malang di tengah deraan pandemi Corona ini. *** [100421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog