Tampilkan postingan dengan label In-Dept Interview. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label In-Dept Interview. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Juli 2024

FGD dan In-Depth Interview di Puskesmas Sukomulyo dan Berkunjung ke Kantor Desa Suci

Dengan adanya penambahan satu desa lagi di lingkungan kerja Puskesmas Sukomulyo, Kabupaten Gresik, dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), berimbas kepada aktivitas pelaksanaan pengumpulan data kualitatif lagi.

Hari Rabu (17/07), Tim Penelitian NIHR melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan tenaga kesehatan (nakes) dari Desa Suci, Kecamatan Manyar ditambah dengan nakes dari Puskesmas Sukomulyo serta in-depth interview dengan nakes dari Desa Suci.

Desa Suci merupakan salah satu desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, namun masuk wilayah kerja Puskesmas Sukomulyo. Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Manyar ini memilki 3 Puskesmas, yakni Puskesmas Manyar, Puskesmas Sukomulyo, dan Puskesmas Sembayat.

Puskesmas Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Bertempat di Ruang Pertemuan Puskesmas Sukomulyo Lantai 2 yang beralamatkan di Jalan Kalimantan No. 104 Wonorejo, Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Tim Penelitian NIHR melaksanakan FGD dan in-depth interview.

Sambil menunggu nakes yang lainnya memasuki Ruang Pertemuan Puskesmas Sukomulyo, terlebih dahulu dilakukan in-depth interview dengan salah satu nakes dari Desa Suci yang telah hadir duluan. In-depth interview (wawancara mendalam) dipandu oleh Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH dari Tim Penelitiah NIHR dengan responden bidan Desa Suci Herlina, A.Md.Keb.

Dalam wawancara mendalam tersebut, juga disaksikan oleh Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop. (Manajer Program penelitian NIHR) dan Kepala Puskesmas Sukomulyo dr. Inna Widya Satvika.

In-depth interview dengan bidan Desa Suci

Sementara itu, berjarak sekitar 1 meter dalam Ruang Pertemuan Puskesmas Sukomulyo, saya selaku fasilitator NIHR melakukan FGD dengan perawat dan staf terkait lainnya dari Ponkesdes dan Puskesmas yang diikuti 6 orang.

Keenam orang peserta FGD tersebut terdiri dari Sri Budiarti, A.Md.Kep. (perawat Desa Suci/Ponkesdes), Siti Wulan Sari, A.Md.Kep. (Puskesmas Sukomulyo), Ummi Marhamah, S.T. (Puskesmas Sukomulyo), Agustin Nurmaya (Puskesmas Sukomulyo), Aldo Dwi Putra (Puskesmas Sukomulyo), dan Siti Shofiyah, A.Md.Kep. (Puskesmas Sukomulyo).

Dengan posisi kursi sedikit melingkar dan berjarak dekat tersebut, FGD berlangsung dari pukul 08.29 WIB hingga pukul 09.29 WIB, dan berjalan lancar dan mengalir. Dalam prosesi FGD itu, fasilitator NIHR dibantu notulis Hilda Irawati, S.Stat. dan Alifatul Nisa’, S.P. dalam dokumentasi.

FGD dengan perawat Desa Suci dan nakes dari Puskesmas Sukomulyo

Dari FGD ini, diketahui bahwa pengelolaan sampah di tempat asal peserta di Kabupaten Gresik umumnya sampah diambil oleh petugas mengingat karakteristik masyarakat di sana umumnya sudah urban dengan banyaknya sejumlah industri, baik berskala lokal, nasional hingga internasional.

Penduduknya yang padat dengan lahan yang terbatas, mereka senang dengan adanya layanan pengangkutan sampah dengan cara bayar bulanan yang beragam. Ada yang Rp 11ribu, Rp 12ribu, dan ada juga Rp 50ribu per bulan tapi sudah mencakup untuk iuran kegiatan kampung lainnya.

Di samping itu, juga terlontar ada peserta yang bercerita bahwa di daerahnya ada yang membakar sampah di lahan kosong dan tidak rutin, umumnya dedaunan kering yang ada di lahan kosong tersebut bukan sampah rumah tangga pada umumnya.

Tempat Penampungan Sampah Sementara Desa Suci

Sampah plastik umumnya dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga lainnya, yang memilah nanti adalah bank sampah yang ada di daerahnya masing-masing. Sisanya yang tidak mempunyai nilai jual akan dibuang ke Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) yang ada di wilayahnya.

Beberapa peserta mengatakan bahwa bank sampah di sini berjalan dengan baik dalam pengelolaan sampah, khususnya terkait sampah plastik. Di sisi lain, ada juga peserta yang menjelaskan bahwa di desanya telah ada pemilahan sampah karena sudah mendapatkan sosialiasi. Sehingga, sampah plastik ditaruh dalam plastik kresek tersendiri.

Berhubung minimnya pembakaran sampah yang ada di daerahnya peserta, fasilitator NIHR yang memoderatori FGD ini berusaha memantik dari pemetaan wilayah bermukimya peserta dengan berdirinya sejumlah indsutri yang ada di wilayahnya. Hampir semua peserta bisa bercerita terkait industri yang ada di wilayahnya masing-masing. 

Bersilaturahmi dengan Sekdes Suci 

Peserta umumnya sudah terbiasa berdamai dengan asap-asap cerobong industri yang ada. Peserta juga mengakui terkadang ada program dari industri yang ada dalam melakukan pengecekan kesehatan di beberapa daerah peserta.

Kemudian ketika fasilitator NIHR memantiknya dengan pertanyaan apakah menurut Bapak/Ibu nakes ada dampaknya bagi kesehatan masyarakat. Salah seorang peserta FGD mengatakan bahwa di daerah tempat tinggalnya begitu terasa pengaruh asap pabrik yang ada. Contohnya, ayahnya yang bersinggungan dengan asap pabrik di lingkungan kerja maupun lingkungan rumah, kini ia mengalami sakit pernapasan. Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit terkait paru-parunya sebelumnya.

Selesai FGD dan in-depth interview di Puskesmas Sukomulyo, Tim Penelitian NIHR mengajak perawat Desa Suci yang ikut FGD mengantarkan menjumpai Kepala Desa atau Sekretaris Desa Suci untuk bersilaturahmi dan membicarakan kegiatan dari Tim Penelitian NIHR di Desa Suci.

Warung Apung Rahmawati di Kebomas, Gresik

Dalam satu mobil, Tim Penelitian NIHR pun berangkat menuju ke Desa Suci. Di perjalanan, perawat Desa Suci pun menunjukkan TPS yang ada di desanya. Terlihat ada 2 kontainer besar bercat kuning dan sedang ada aktivitas bongkar muat dengan truk dari DLH.

Setibanya di Kantor Kepala Desa Suci, Tim Penelitian NIHR dan perawat Desa Suci diterima dengan baik oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Suci Mohammad Miftach di ruang kerja Kepala Desa. Fasilitator NIHR mengawali dengan mengutarakan maksud kedatangan Tim Penelitian NIHR sowan di Desa Suci ini, dan Sekdes Miftach pun merasa senang. Kebingungan kegiatan yang bakal digelar di Desa Suci itu pun akhirnya bisa dimengerti dan Pemerintah Desa Suci bersama perawat Sri Budiarti siap memfasilitasi dan menyiapkan personilnya pada Selasa (23/07) atau Rabu (24/07).

Usai bersilaturahmi dengan Sekdes Suci, Tim Penelitian NIHR mengantar dulu perawat Desa Suci yang motornya tadi diparkir di Puskesmas Sukomulyo sebelum balik ke basecamp. Mengingat dalam perjalanan pulang itu telah memasuki jam makan siang, maka Tim Penelitian NIHR mengajak perawat Desa Suci yang telah mengantarkan berjumpa dengan Sekdes Suci singgah dulu di Warung Aprung Rahmawati yang berada di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 109 Kebomas.

Dengan alunan musik Sunda, Tim Penelitian NIHR memesan makan siang di meja panjang bagian belakang yang dikelilingi aneka tanaman dan dua kolam ikan. Terasa benar-benar berada di saung dalam pedesaan di tlatah Sunda. *** [180724]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 27 Maret 2024

Minggu Ke-3 Maret 2024, In-Depth Interview di Puskesmas Gondanglegi

Sempat tertunda beberapa saat lantaran kesibukan dan kelelahan, dr. Arief Alamsyah, MMRS – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi pada Rabu (27/03).

In-depth interview ini dilaksanakan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Terakhir, sebulan yang lalu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview di Puskesmas Ngajum, dan hari ini agendanya in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi. Perlu diketahui, dalam penelitian disertasi ini ada 4 locus yang menjadi enumeration area (EA), yaitu Puskesmas Pakisaji, Puskesmas Kepanjen, Puskesmas Ngajum, dan Puskesmas Gondanglegi.

Audiensi dengan Kapus Gondanglegi, Kabupaten Malang

Kendati suratnya sudah masuk beberapa bulan sebelumnya, namun dr. Arief Alamsyah baru berkesempatan berkunjung ke Puskesmas Gondanglegi dalam rangka in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di lingkungan Puskesmas Gondanglegi.

Sebenarnya dr. Arief Alamsyah sudah tak asing lagi dengan Puskesmas Gondanglegi karena dulu ia pernah menjadi dokter muda (koas) di Puskesmas Gondanglegi. Tapi, kali ini kunjungannya dalam rangka penelitian mengenai health coaching hipertensi untuk memenuhi disertasinya.

In-depth interview dengan Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi

Begitu tiba di Puskesmas Gondanglegi, dr. Arief Alamsyah yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) langsung menghadap Kepala Puskesmas Gondanglegi drg. Imam Mashuda.

Di ruang kerja Kapus yang berada di ujung sisi selatan layanan Puskesmas tersebut, dr. Arief Alamsyah diterima oleh Kapus Imam, dan di dalam ruangan juga ada Penanggung jawab (Pj) PTM dan Promkes Puskesmas Gondanglegi.

In-depth interwiew dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi

Dr. Arief beraudiensi dengan Kapus Gondanglegi untuk kulo nuwun terlebih dahulu dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan kehadirannya dalam rangka in-depth interview guna menyusun disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.”

Kapus Imam menerima dengan baik kehadirian dr. Arief Alamsyah, dan mempersilakan untuk melakukan in-depth interview. Kemudian dr. Arief Alamasyah dipandu oleh Pj. PTM menuju ke ruang pertemuan Puskesmas Gondanglegi yang berada di Lantai 2.

In-depth interview dengan Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi

Di ruang pertemuan itu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview secara one by one. In-depth interview pertama bersama Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching yang selama ini telah dijalankan di lingkungan Puskesmas Gondanglegi. Wawancara mendalam tersebut memakan waktu sekitar 27 menit.

Kemudian, in-depth interview kedua dilaksanakan dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi Mohamad Amiril Mu’minin, SKM. Wawancara mendalam dengan bagian Promkes tersebut berlangsung selama 21 menit.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi

Setelah itu, dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi Dwi Ira Puspita, A.Md.Keb. Wawancara mendalam dengan Pj. Prolanis ini, dr. Arief Alamsyah memerlukan waktu sekitar 20 menit.

In-depth interview terakhir dilakukan dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi dr. Raudhatul Jannah, yang kebetulan alumni FKUB. Wawancara mendalam dengan dokter fungsional ini memerlukan waku sekitar 10 menit.

Rangkaian in-depth interview dengan 4 tenaga kesehatan di Puskesmas Gondanglegi itu berakhir menjelang pukul 11.00 WIB. Kemudian dr. Arief Alamsyah dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan kepada dr. Raudhatul mewakili Kapus Gondanglegi yang sedang menjalankan tugas lain usai menerima kunjungan dr. Arief Alamsyah. *** [270324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 21 Februari 2024

In-Depth Interview di Puskesmas Ngajum pada Minggu Ke-3 Bulan Februari 2024

Setelah 9 hari melakukan in-depth interview di Puskesmas Pakisaji, Rabu (21/02) ini dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview.

Pada Minggu ke-3 di bulan Februari 2024, sesusai jadwalnya, in-depth interview dilakukan di Puskesmas Ngajum. In-depth interview ini dilakukan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Audiensi dengan Kapus Ngajum untuk kulo nuwun dan izin in-depth interview

Sebelum melakukan in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Ngajum, terlebih dahulu dr. Arief Alamsyah mengutarakan maksud dan tujuannya kepada Kepala Puskesmas (Kapus Ngajum, dr. Maritha Devi.

Dr. Arief Alamsyah yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh Kapus Ngajum di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum pada pukul 09.25 WIB. Kebetulan dr. Devi adalah teman sekelas saat menempuh pendidikan S1 Kedokteran di FKUB, sehingga obrolan pun terlihat santai tapi tersampaikan maksud dan tujuannya.

In-depth interview bersama Pj PTM

Berhubung pengumpulan data tahap 1 bersifat kualitatif maka metode yang digunakan adalah dengan in-depth interview alias wawancara mendalam. Sehingga, prosesnya tidak mengganggu jalannya layanan di Puskesmas Ngajum, karena pada in-depth interview ini tidak sama seperti focus group discussion (FGD) yang semua respondennya perlu dikumpulkan secara bersamaan.

In-depth interview ini dilakukan secara one by one. Oleh karena itu, Kapus dr. Devi bisa mengaturnya dengan leluasa. Artinya, mana dulu nakes yang longgar bisa melakukan in-depth interview.

In-depth interview pertama bersama Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Ngajum Masfu Lailiyah, A.Md.Kep.  Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching selama ini yang telah dijalankan oleh pihak Puskesmas Ngajum. In-depth ini berlangsung sekitar 25 menit.

Menunggu mobil untuk meluncur ke Pustu Balesari

Kemudian setelah merampungkan in-depth interview dengan Pj. PTM, selanjutnya hendak mewawancara dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati, tapi sayangnya sang dokter baru sibuk melayani pasien yang sifatnya gawat darurat, sehingga dokter memintanya setelah menyelesaikan layanan kepada pasien-pasiennya tersebut.

Akhirnya, Kapus dr, Devi dan Pj. PTM mengajaknya untuk mewawancarai terlebih dahulu kepada Pj. Promkes dan Pj. Prolanis Puskesmas Ngajum terlebih dahulu. Tapi keduanya kebetulan sedang bertugas dalam Sub PIN Putaran 2 di Desa Balesari.

Sehingga, dr. Arief yang didampingi Kapus dan Pj. PTM serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB meluncur dengan mobilnya dr. Arief menuju ke Pustu Balesari, tempat mereka akan bertemu.

In-depth interview bersama Pj. Promkes

Pustu Balesari berada di lereng Gunung Kawi, sehingga perjalanan menuju ke sana bernuasa pegunungan yang berkelok-kelok dengan panorama yang asri karena banyaknya pepohonan di kiri kanan jalan yang dilaluinya dan berhawa sejuk.

Namun bila berpapasan dengan truk-truk pengangkut susu dari Pabrik Susu Greenfields Gunung Kawi yang letaknya berada di perbatasan antara Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wagir itu, diperlukan kehatian-hatian dalam berkendara karena banyak tikungan tajam dengan jalanan yang sempit. Kendaraan yang berpapasan harus mengalah yang satunya. 

In-depth interview bersama Pj. Prolanis

Di Pustu Balesari, dr. Arief melakukan in-depth interview di ruang pemeriksaan umum. Lokasi Pustu Balesari berada di Jalan Balesari, Dusun Balesari RT 01 RW 04 Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jarak dari Pustu Balesari ke Puskesmas Ngajum sekitar 10 kilometer.

In-depth pertama diruang pertemuan umum Pustu Balesari dalah dengan Pj. Promkes Puskesmas Ngajum Denok Pitra Rhena, SKM. Interview guideline-nya sama, hanya saja dari sisi kualitatifnya akan berbeda, karena hal ini menyangkut persepsi dan pengalamannya masing-masing.

Kunjungan staf pengajar FKUB diabadikan dalam foto bersama

Selesai dengan Pj. Promkes, dilanjutkan dengan wawancara mendalam bersama Pj. Prolanis Dedy Setya Darma, A.Md.Kep. Sama dengan yang lainnya, setiap akan diwawancarai diminta kesediannya untuk menandatangi consent form sebagai wujud kesediaan berpartisipasi dalam in-depth interview.

Selesai in-depth interview di Pustu Balesari, dr. Arief beserta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB sempat disuruh mencicipi lupis khas Desa Balesari. Aneka warna lupis memikat hati. Ada putih, hijau, dan pink.

In-depth interview bersama dokter fungsional

Sebelum meninggalkan tempat, dr. Arief diajak foto bersama di depan Pustu Balesari untuk kenang-kenangan atas kunjungannya selama di Pustu Balesari, dan setelahnya rombongan mobil dr. Arief langsung kembali ke Puskesmas Ngajum yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum.

Tiba di ruang pertemuan lantai 2 Puskesmas Ngajum, dr. Arief pun kemudian melakukan wawancara secara mendalam dengan dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati yang sudah longgar usai melayani pemeriksaan pasien. Dr. Indrawati ini juga terlibat dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Rangkaian in-depth interview selesai pada pukul 12.55 WIB, dan kemudian dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Malang guna mengerjakan transkrip rekaman hasil in-depth interview terhadap empat nakes di Puskesmas Ngajum. *** [210224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 Februari 2024

Minggu Ke-2 Bulan Ini, In-Depth Interview di Puskesmas Pakisaji

Setelah menyelesaikan in-depth interview selama dua hari dengan hari terpisah di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - yang sedang menyusun disertasi perihal health coaching di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, melanjutkan pengumpulan data kualitatif di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari ini, Senin (12/02), dr. Arief berkunjung ke Puskesmas Pakisaji. Di tengah kesibukan meeting terkait TBC dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Puskesmas (Kapus) Pakisaji dr. Yulia Rachamawati berkenan meluangkan waktu sebentar untuk menerima dr. Arief bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB di ruang kerjanya.

Kunjungan dr. Arief Alamsyah diterima Kapus Pakisaji di ruang kerjanya

Ternyata, Kapus Pakisaji merupakan adik kelas sewaktu belajar di SMA Negeri 3 Malang, dan kemudian menjadi adik kelas dalam menempuh kedokterannya, sehingga tanpa bertele-tele komunikasi pun lancar dalam kulo nuwun.

Kemudian Kapus dr. Yulia langsung menghubungi beberapa stafnya yang akan diajak in-depth interview oleh dr. Arief. Staf-staf itu meliputi dr. Herdiana (dokter fungsional yang terlibat dalam Prolanis), Mochammad Faizin (Penanggung jawab Promkes Puskesmas Pakisaji), dan Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep (Penanggun jawab PTM Puskesmas Pakisaji).

In-Depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Pakisaji

Mereka bertiga langsung berkumpul di ruang kerja Kapus. Namun karena metodologi yang digunakan adalah in-depth interview, maka kemudian mereka dipisah terlebih dahulu. Karena pengumpulan data dengan in-depth interview dengan focus group discussion berbeda.

Akhirnya, in-dept interview dilakukan one by one antara staf yang menjadi responden dengan meminjam ruang kerja Kapus. Selain pewawancara dan yang diwawancarai terdapat salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang bertindak sebagai saksi dalam pelaksanaan in-depth interview tersebut.

In-Depth interview dengan Pj Promkes Puskesmas Pakisaji

In-depth interview (wawancara mendalam) yang pertama ditujukan kepada dokter fungsional Puskesmas yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mengingat kesibukan dokter yang bertugas memeriksa pasien-pasien yang datang ke Puskesmas Pakisaji. Kebetulan habis libur panjang, aktivitas Puskesmas Pakisaji tadi pagi cukup ramai sekali. 

Wawancara mendalam dengan dr. Herdiana memakan waktu sekitar 20 menit saja, dan setelah itu dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Penanggung jawab (Pj Promkes) Mochammad Faizin. Wawancara juga dilaksanakan di ruang kerja Kapus, memakan waktu hampir sama dengan in-depth interview  bersama dr. Herdiana.

In-Depth interview dengan Pj PTM Puskesmas Pakisaji

Selesai dengan Pj. Promkes, kesempatan berikutnya adalah in-depth interview dengan Pj. PTM Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep. Waktu wawancara pun lamanya seukuran dengan Pj. Promkes. Fokus pertanyaan juga berkenaan dengan masalah promkes yang telah dijalankan oleh Puskesmas Pakisaji selama ini.

Begitu selesai, Pj. PTM menawarkan mencarikan pasien hipertensi yang aktif di Prolanis yang kebetulan sedang melakukan kontrol secara rutin di Puskesmas Pakisaji. Ia pun di antar ke ruang kerja Kapus setelah selesai melakukan kontrol pemeriksaan.

In-Depth interview dengan pasien yang aktif dalam Prolanis

Kira-kira, dr. Arief menunggu pasien tersebut di ruang kerja Kapus selama 23 menit. Setelah itu barulah bisa melakukan in-depth dengannya. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berumur 53 tahun asal Dusun Segaran, Desa Kebonagung, dan dalam kontrol tadi tekanan darahnya masih 200 an.

Rangkaian wawancara rampung pada pukul 10.37 WIB. Kemudian dr. Arief bersama salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan Kapus yang sedang berada di ruang pertemuan. In-depth berikutnya akan disambung usai coblosan, dengan lokasi yang ada giat Posbindu PTM di salah satu desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji, dan ini akan dikoordinasikan dengan Pj. PTM nantinya.

Setelah keluar hingga sampai area parkir, dr. Arief dengan berkendara mobil kembali ke rumah untuk melanjutkan transkrip hasil in-depth tadi. Sedangkan, anggota Tim SMARThealth UB yang mendampinginya juga melanjutkan langkah dengan berkendara motor untuk menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 4 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [120224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 11 Februari 2024

In-depth Dengan Dokter, Penanggung Jawab Prolanis dan Pasien Hipertensi di Puskesmas Kepanjen

Sebelumnya, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) telah melakukan eksplorasi dalam pengumpulan data tahap 1 (kualitatif) untuk bahan disertasinya di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan dengan in-depth interview terhadap Penanggung Jawab Promosi Kesehatan (Pj Promkes) di Aula Puskesmas Kepanjen dan Pj PTM Puskesmas Kepanjen di Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo pada Senin (05/02).

In-depth interview (wawancara mendalam) adalah teknik penelitian kualitatif yang melibatkan pelaksanaan wawancara individu secara intensif dengan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka mengenai ide, program, atau situasi tertentu.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas

Wawancara mendalam dijelaskan Andrea Fontana & James H. Frey (2000) sebagai jenis wawancara yang menggunakan pertanyaan terstruktur hingga 'teks negosiasi', namun mereka juga menggambarkannya sebagai wawancara terbuka dan etnografis. Lebih bermanfaat lagi, mereka mengatakan bahwa hal ini digunakan sebagai upaya “untuk memahami perilaku kompleks anggota masyarakat tanpa memaksakan kategorisasi a-priori yang dapat membatasi bidang penyelidikan”. Mereka juga menganggap pembentukan ‘hubungan antar manusia’, sebagai hal mendasar dalam wawancara mendalam.

Jadi, wawancara mendalam (in-depth interview), kata Steinar Kvale & Svend Brinkmann (2009), dianggap sebagai percakapan penelitian. Sebagai salah satu genre percakapan, wawancara mendalam memiliki konvensi dan aturan tersendiri, berbeda dengan obrolan dengan teman, interogasi hukum, sesi terapi, atau diskusi profesional. Yang membedakannya adalah tujuan pembicaraannya. Dalam penelitian kualitatif tujuannya adalah untuk 'menghasilkan' pengetahuan, “adalah wawancara dimana pengetahuan dikonstruksikan dalam interaksi antara pewawancara dan orang yang diwawancara”.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Cepokomulyo yang aktif dalam Prolanis

Hari Rabu (07/02) kemarin, dr. Arief kembali melakukan in-depth interview dengan dokter fungsional, Pj Prolanis, dan dua pasien hipertensi di Puskesmas Kepanjen. Waktu pelaksanaan fleksibel, mana yang longgar bisa in-depth terlebih dahulu.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Jatirejoyoso yang aktif dalam Prolanis

Di aula Puskesmas Kepanjen, dr. Arief yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB mula-mula melaksanakan in-depth interview dengan dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen dr. Hadaya Trias Ramadhani terkait health coaching untuk pengendalian hipertensi di layanan primer.

Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan pasien hipertensi yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

In-depth interview dengan Penanggung Jawab Prolanis Puskesmas

Setelah berhasil in-depth interview dengan dua pasien hipertensi yang aktif di Prolanis dari Kelurahan Cepokomulyo dan Desa Jatirejoyoso, kemudian dr. Arief mewawancarai Pj Prolanis Puskesmas Kepanjen Indri Puspaning Asri untuk mendapatkan gambaran kegiatan dan edukasi yang telah dilaksanakan selama ini.

Begitu selesai, dr. Arief Alamsyah langsung kembali untuk melakukan transkrip hasil rekaman in-depth interview dengan empat orang tersebut. Sementara, salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang turut mendampingi dan menyaksikan jalannya in-depth interview dari awal hingga akhir pun kemudian melanjutkan langkah untuk menghadiri giat Posyandu Anggrek 3 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [110224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog