Tampilkan postingan dengan label NIHR Global Health Research Group on Suistanable Care for Anxiety and Depression in Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NIHR Global Health Research Group on Suistanable Care for Anxiety and Depression in Indonesia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Oktober 2023

Sosialisasi GHG STAND Indonesia Di Desa Karangsari

Beberapa waktu yang lalu (23/09), salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) mengikuti sosialisasi NIHR Global Health Research Group on Suistanable Care for Anxiety and Depression in Indonesia, atau yang disingkat menjadi GHG STAND Indonesia yang diadakan di Balai Desa Karangsari yang terletak di Dusun Krajan RT 09 RW 02 Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

GHG STAND merupakan riset kolaborasi antara Universitas Indonesia dengan Universitas of Manchester dan Manchester University. Lokasi yang tersampel di Kabupaten Malang adalah Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang dan Desa Karangsari, Kecamatan Bantur.

Informasi mengenai riset ini didapat oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth UB saat bersua dengan Team Leader SMARThealth UB pada acara deteksi dini PTM di Dinkes Kabupaten Malang (24/08).

Suasana sosialisasi GHG STAND di Pendopo Bali Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang

Begitu mendapat info ini, Tim SMARThealth UB berusaha berkontak dengan Tim Enumerator GHG STAND. Setelah itu, ada dua orang Tim Enumerator yang berkunjung ke Sekretariat SMARThealth yang pernah terlibat menjadi enumerator dalam SMARThealth Baseline.

Dari info kedua orang tersebut, Tim SMARThealth UB melakukan kunjungan silaturahmi ke basecamp sewaktu di Desa Kasembon pada Senin (28/09). Basecamp di rumah bertingkat sebelah timur Balai Desa Kasembon. Di basecamp itu Tim SMARThealth UB berkesempatan berjumpa dengan seluruh Tim Enumerator GHC STAND UI, yang terdiri dari Slamet Hariono, S.Si, Elmi Kamilah, S.Adm, Anis Khruniawati, S.Sos, Arief Budi Santosa, S.Ak, Dewi Wardha Imania, S.Tr.Keb, dan Dhika Ainul Luthfi, S.Tr.Kom.

Setelah silaturahmi, Tim SMARThealth UB juga menyempatkan diri berkeliling desa tersebut sebentar. Desa Kasembon merupakan salah satu desa yang telah masuk replikasi SMARThealth, yang terdiri dari 4 dusun, yaitu Krajan, Meduran, Sukorejo, dan Kanigoro. Menjangkau desa tersebut cukup mudah. Dari selatan bisa lewat samping Balai Desa Kowulu ke utara. Atau dari Pasar Bululawang ke timur lewat jembatan Sukoharjo yang ikonik dan heritage.

Team Supervisor berikan penjelasan ruang lingkup riset dan pengambilan data GHG STAND

Kemudian pada Jumat (15/09), Tim SMARThealth UB diboncengin Team Supervisor bersama dua enumerator ikut berkunjung ke Desa Karangsari untuk mengurus perizinan. Di sana, Tim Enumerator GHG STAND ditemui oleh Kepala Desa Deni yang baru menjabat tiga bulan ini. Mereka disambut dengan baik.

Desa Karangsari merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Bantur, namun demikian Puskesmasnya ikut Pukesmas Wonokerto. Desa ini mudah dijangkau dari Kepanjen. Lokasi desa tersebut melewati Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, yang terkenal akan pembakaran batu gamping (lime stone) dengan limbah plastik.

Topografi ketinggian Desa Karangsari adalah berupa dataran sedang dengan ketinggian 156 meter di atas permukaan laut. Pemandangan khasnya berupa hutan jati milik Perhutani, dan sebagain besar penduduknya keturunan Madura.

Salah seorang enumerator menambahkan apa yang telah dsampaikan oleh Team Supervisor

Lalu, pada Sabtu (23/09) sore hari, Tim SMARThealth UB diboncengin lagi untuk ikut Sosialisasi GHG STAND di Balai Desa Karangsari. Sosialisasi itu dihadiri Kepala Desa berikut perangkatnya termasuk Kepala Dusun dan kader kesehatan setempat yang menjadi target sampel. Ada 3 dusun di lingkungan Desa Karangsari, yaitu Krajan, Gumuk Mas, dan Gunung Gebang.

Dalam sosialisasi tersebut bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai gambaran kerja dari Tim Enumerator GHG STAND nantinya ketika memasuki lapangan (field work). Mulai dari sampel sebanyak 1600 orang dipilih secara acak, dan bagaimana menentukannya. Hal ini agar supaya masyarakat mengerti.

Acara sosialisasi ini berlangsung selama satu jam lebih dan berakhir pada pukul 16.44 WIB. Setelah itu tidak langsung pulang namun masih berbincang dengan Kepala Desa hingga menjelang adzan Mahgrib. *** [081023]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog