Dusun Wiloso merupakan salah satu perdukuhan dari empat perdukuhan yang ada di Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir. Topografi perdukuhan ini berada di wilayah perbukitan lereng Gunung Kawi yang berhawa sejuk dengan ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.
Kendati harus melewati tanjakan maut di jurang Wiloso dari arah Jalan Parangargo-Gondowangi, namun jalannya terbilang lumayan bagus. Telah dilakukan pengerasan jalan dengan cor. Selain itu memasuki perdukuhan Wiloso terlihat perkampungan yang padat dan rapi.
|
Kader SMARThealth berpose bersama staf Dinkes, Puskesmas Wagir, dan perawat desa Gondowangi |
Dari tanjakan jurang Wiloso itu, pemandangan lembah menghijau menghiasi pandangan mata. Bahkan ke arah timur, pabrik gula Kebonagung juga terlihat berkilauan lantaran pantulan cahaya seng yang terkena sinar mentari.
Hari ini, Sabtu Legi (17/09/2022), dilaksanakan kegiatan (giat) Posbindu PTM bagi usia produktif maupun lansia di perdukuhan Wiloso. Giat Posbindu ini bertempat di rumah Bapak Kasir yang beralamakan di Jalan Kencana, Dusun Wiloso RT 23 RW 04 Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Giat Posbindu PTM yang dihadiri staf PTM Keswa Dinkes (Kristina Dewi, A.Md.Keb), Puskesmas Wagir (PP PTM Fenny Noviana, A.Md.Kep dan Koordinator P2 Sukmono Hadi, A.Md.Kep), dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) ini, bertujuan untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan sekaligus memantau kesehatan para lansia yang ada di Perdukuhan Wiloso.
|
Lokasi giat Posbindu PTM Perdukuhan Wiloso, Desa Gondowangi |
Acara giat ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Pemeriksaan digelar di teras dan ruang tamu rumah Bapak Kasir. Dipilihnya rumah ini, menurut Bapak Kasir, karena lokasi rumah ini pas berada di tengah-tengah perdukuhan Wiloso.
Warga yang berbondong-bondong menuju rumah ini akan menyerahkan fotokopi KTP untuk didaftar dalam giat pemeriksaan di Posbindu PTM ini. Mereka akan mengisi absensi yang dibantu oleh salah seorang warga di situ.
Setelah itu, mereka akan diukur tinggi/berat badan lingkar perutnya. Ada dua kader SMARThealth Desa Gondowangi yang bertugas melakukan pengukuran antropometri, yaitu Mila Jatmiko Wati dan Dian Purwanti. Kedua kader itu berbagi peran, satunya melakukan pengukuran dan yang satunya mencatat hasil pengukurannya, dan bisa bergantian perannya.
|
Pengukuran lingkar perut di teras |
Usai diukur tinggi/berat badan dan lingkar perutnya, mereka dipersilakan menghadap petugas yang melakukan skrining. Skriningnya dilakukan oleh perawat desa Gondowangi Darma Kusuma Raji, A.Md.Kep, tapi ketika Tim SMARThealth UB datang, juga dibantu oleh pemegang program (PP) PTM Puskesmas Wagir Fenny Noviana, A.Md.Kep.
Di meja itu, warga akan diwawancarai dengan menggunakan Kartu Kesehatan Posbindu PTM terkait riwayat penyakit pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko, diagnosa rujukan rumah sakit, dan terapi farmakologi.
Sehabis diskrining, warga akan bergeser duduknya ke sebelah utara. Di situ, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Juwita Kristiani. Hasil pengukuran tensi itu akan dituliskan ke dalam lembar Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.
|
Suasana giat Posbindu PTM di depan pintu utama rumah |
Selepas tensi, warga dipersilakan masuk ke ruang tamu. Di situ ada dua kader SMARThealth yang akan melakukan pemeriksaan laborat ringan berupa cek kadar gula darah. Kedua kader tersebut adalah Susianah dan Rita Fidia.
Mereka berdua juga berbagi peran, satunya melakukan pengecekan dan yang satunya mencatat hasilnya dan juga menyiapkan stripnya. Kadang beberapa pemeriksaan, mereka gantian perannya dalam laborat ringan tersebut.
Usai dicek kadar gula darahnya, warga terus menghadap ke dokter Puskesmas Wagir yang duduk di sebelah utara pemeriksaan cek gula darah. Dr. Faradina Puspitasari akan memberikan konseling dan edukasi yang berhubungan dengan hasil skrining faktor risiko PTM.
|
Pemilik rumah ikut pantau jalannya pemeriksaan |
Jika dalam konsultasi itu, warga terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka dr. Faradina akan memberikan sejumlah obat. Tapi bila obat yang dibutuhkan tidak ada, warga akan diresepi untuk beli sendiri atau periksa ke Puskesmas Wagir.
Di sela-sela giat Posbindu PTM itu, Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Puskesmas Wagir Sukmono Hadi memberikan quiz kepada salah seorang warga yang ikut giat Posbindu PTM untuk menghafalkan Pancasila.
Kebetulan ada seorang janda berumur 58 tahun bisa melafalkan sila-sila Pancasila dengan jelas dan benar. Pada kesempatan itu, Sukmono Hadi yang sudah cukup dikenal namanya di Dusun Wiloso, berkenan memberikan uang Rp 100ribu.
|
Suasana pemeriksaan di ruang tamu |
Acara giat Posbindu PTM Perdukuhan Wiloso ditutup pada pukul 11.18 WIB. Dari rekapitulasi yang dilakukan kader bersama PP PTM Puskesmas Wagir, berhasil terperiksa sebanyak 67 orang dengan rincian 17 laki-laki dan 50 perempuan.
Dari sebanyak 67 orang itu, hasil pemeriksaan yang memiliki faktor risiko PTM hipertensi ada 36 orang dan diabetes ada 33 orang serta 1 orang kholesterol tinggi. Hasil pemeriksaan ini nantinya akan diinput datanya oleh kader SMARThealth dengan menggunakan aplikasi ePuskesmas.
Pada waktu ditanya oleh Tim SMARThealth UB, ”Kenapa diinput dengan ePuskesmas?” Mereka menjawab, “Soalnya pernah input data dengan aplikasi eKader sampai banyak …eee…datanya malah gak masuk.”
|
Koordinator P2P Puskesmas Wagir beri quiz ke warga |
Mengakhiri acara giat itu, kemudian dilakukan foto bersama antara kader dengan staf PTM Keswa Dinkes, PP PTM Puskesmas Wagir, Koordinator P2P Puskesmas Wagir, dokter Puskesmas Wagir, dan perawat desa Gondowangi.
Usai foto bersama, pemilik rumah mempersilakan untuk mencicipi hidangan makan siang yang telah disiapkan. Ada nasi putih campur jagung, orak-arik, sayur gulai tahu telur, dan tempe mendol. *** [170922]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo