Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Lansia. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Lansia. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Januari 2023

Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpandan di GOR Garuda Bendo

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) berkolaborasi dengan Economic & Social Research Council (ESRC), Universitas Katolik Atma Jaya, dan University of Southampton, UK, mengadakan Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpandan di GOR Garuda yang beralamatkan di Jalan Garuda No. 17 Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dalam dua hari ini, yaitu Senin (16/01/2023) hingga Selasa (17/01/2023).

Kegiatan ini dihadiri 4 orang dari Bidang Kesmas, 4 orang dari Bidang P2P, jajaran Puskesmas Pakisaji, Kepala Desa Karangpandan, Sekretaris Desa Karangpandan, Kaur Kesra Desa Karangpandan, Ketua TP-PKK Desa Karangpandan, Koordinator Kader Desa Karangpandan, 25 kader Lansia Desa Karangpandan, 8 kader Posyandu Disabilitas Desa Pakisaji, 2 kader Lansia Desa Kebonagung, 2 kader Lansia Desa Genengan, 2 kader Lansia Desa Kendalpayak, 1 kader Lansia Desa Wadung, 1 kader Lansia Desa Jatisari, 1 kader Desa Permanu, 1 kader Desa Glanggang, 1 kader Desa Wonokerso, 1 kader Desa Sutojayan, 1 kader Lansia Desa Karangduren, dosen/peneliti University of Southampton beserta asistennya, Dokter Muda Komunitas Universitas Brawijaya (UB) yang bertugas di Desa Karangduren, dan perwakilan Tim SMARThealth UB.

Seluruh peserta Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpadan berpose bersama

Kolaborasi itu ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik perawatan kader pada masyarakat lanjut usia (lansia), dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan dibagikan kepada pengasuh lansia di keluarganya.

Hari pertama pelatihan kader ini, dimulai pada pukul 08.57 WIB, maju tiga menit dari yang dijadwalkan. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md.Kep, perawat Puskesmas Pakisaji, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan, dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh video yang disorotkan ke layar.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Gunawan Djoko Untoro, SKM, M.Si. Dalam sambutannya, Kabid Kesmas mengatakan bahwa memandang lansia tidak boleh dengan ketidakmampuan. Kelompok lansia ini masih memiliki eksistensi diri. 

Sambutan Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Malang

Kita harus menciptakan lansia yang masih bisa mengembangkan diri. Ada sebagian yang menganggap lansia sebagai beban karena adanya kemunduran-kemunduran. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan.

Kader Lansia sebagai ujung tombak dalam hal ini. Meningkatkan kompetensi kader berarti meningkatkan masyarakat, karena terwakili oleh kualitas individu kadernya. Secara individu dan role model, kader menjadi jembatan transfer informasi. Di sini, kader berfungsi dalam jangka panjang dalam pendampingan lansia.

Sehingga, kader diharapkan bisa memantau secara berkala terhadap lansia. “Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki perhatian terhadap pertemuan pelatihan ini,” ujar Kabid Kesmas mengakhiri sambutannya, dan terus berkenan membuka pelatihan ini.

Peserta Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangduren

Usai dibuka oleh Kabid Kesmas, acara berikutnya adalah sambutan dari Associate Professor dari University of Southampton, Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill. Mengawali sambutannya, dengan flashback. Dua puluh tahun lebih, Elisabeth sudah mengenal Desa Karangpandan dan orang yang sekarang menjadi Kepala Desa (Kades) Karangduren.

Setelah menghabiskan dua tahun sebagai peneliti di Institute of Population Research and Social Policy di Universitas Bielefeld, Jerman, Elisabeth kembali ke Inggris untuk pengajuan penelitian doktoralnya tentang tunjangan hari tua dan hubungan antar generasi di Indonesia dari tahun 1999-2000.

Penelitiannya tentang lansia di Desa Karangpandan telah mengantarkan Elisabeth memperoleh gelar D.Phill pada 2002. Sekarang ini, Elisabeth yang dikenal sebagai Gerontolog itu melakukan penelitian terkait lansia di 5 provinsi, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, NTT, dan Jawa Timur.

Melalui temuan awal dalam penelitian tersebut, Elisabeth mendorong untuk menyelenggarakan pelatihan kader Lansia di Desa Karangpandan. “Selain sebagai masukan, juga sekaligus sebagai rasa terima kasih saya kepada masyarakat Desa Karangdpandan,” terang Elisabeth.

Pukul 09.27 WIB, sambutan ketiga disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Karangpandan Djumain. Dalam sambutannya, Kades Djumain berpesan agar warga lansia jangan sampai terlantar. Peran keluarga sangatlah penting. Begitu juga dengan peningkatan kapasitas kader Lansia sangat diperlukan dalam pendampingan lansia di desa.

Sub Koordinator Substansi Kesgagizi, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, serta Dokter Ahli Geriatri dan Gerontologi FKUB-RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Selesai sambutan dari Kades Karangpadan, acara diisi dengan sesi foto bersama semua peserta dalam pelatihan ini, dan setelahnya semua kader minta foto tersendiri bersama Kades dan Elisabeth secara terpisah.

Pukul 09.51 WIB acara disambung pemaparan materi dari Bidang Kesmas Dinkes Kabupaten Malang, utamanya Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesgagizi). Materi 1 disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Kesgagizi dr. Helma Evi Yenni. Dalam materi 1 itu ada dua judul bahasan, yaitu  “Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas”, dan “Pemenuhan Gizi untuk Lanjut Usia.”

Kemudian materi 2 dibawakan oleh staf Substansi Kesgagizi, Mochamad Aditya Irawanto, S.T., dengan mengambil judul “Pelatihan Caregiver Bagi Kader Lansia Desa Karangpandan.” Sedangkan, untuk materi 3 diberikan oleh staf Substansi Kesgagizi, Restu Meida M., S.Kep.Ners, dengan titel “Pemanfaatan Toga Dan Akupresur Pada Lansia.”

Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill bersama asisten penelitinya, Dyah Rahayuningtyas, menyalami kader usai acara pelatihan kader Lansia dan Disabilitas

Selesai pemaparan 3 materi tersebut, kemudian dibuka sesi tanya jawab. Dalam sesi ini ada 4 penanya yang ditujukan, dan semuanya dijawab dengan penjelasan yang gamblang kepada 4 orang penanya.

Acara Pertemuan Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangduren hari pertama ini selesai pada pukul 13.20 WIB. Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill bersama asisten penelitinya, Dyah Rahayuningtyas, berusaha menyalami seluruh kader peserta pelatihan ini, tepat di dekat pintu keluar GOR Garuda. *** [160123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 17 Januari 2023

Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Hari Kedua di Desa Karangpandan

Enam camilan yang terdiri pangpang, lemper, sosis ayam, martabak, sus buah, dan pisang coklat keju, dalam kotak warna coklat ditambah sebotol air mineral, menemani peserta pelatihan kader menempati tempat duduk usai mengisi buku daftar hadir di meja panjang bagian belakang yang diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dari jajaran Puskesmas Pakisaji.

Sesuai jadwal, hari ini (Selasa, 17/01/2023), merupakan pelaksanaan hari kedua Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas di GOR Garuda yang lokasinya berada di halaman belakang Kantor Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Hari pertama kemarin diisi dengan opening ceremony dan pemaparan 3 materi dari Substansi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesgagizi), Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Sedangkan, untuk hari kedua ini, acara diisi dengan pemaparan 3 materi dari Divisi Geriatri dan Gerontologi Medik, Departemen IPD FKUB/RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, dan dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Malang, serta sekaligus closing ceremony.

Dokter Ahli Geriatri dan Gerontologi FKUB-RSSA Malang berikan contoh mempraktikkan pertolongan kepada lansia yang tersedak 

Acara pelatihan hari kedua ini dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh timekeeper Restu Meida M., S.Kep. Ners, penanggung jawab Program Kesga Substansi Kesehatan Gizi Masyarakat Dinkes.

Diawali dengan pemaparan materi 4 yang disampaikan oleh Dr. dr. Sri Sunarti, Sp.PD, K-Ger, FINASIM dari Divisi Geriatri dan Gerontologi Medik, Departemen IPD FKUB/RSSA Malang, dengan judul “Pencegahan dan Penatalaksanaan Masalah Geriatri.”

Dalam jadwal kegiatan, materi dr. Sri Sunarti disebut materi 4 karena kelanjutan dari pemaparan materi pada hari pertama, di mana hari sebelumnya terdiri atas 3 pemaparan materi.

Pada kesempatan itu, dr. Sri Sunarti menjelaskan bahwa jumlah lansia di dunia dan di Indonesia kian bertambah terus. Semakin membaiknya usia harapan hidup, maka akan semakin banyak lansia yang berumur panjang.

“Lansia itu jangan dilarang terus, biar tumbuh kemandirian. Perlu mengembalikan martabat lansia sebaik mungkin. Marwahnya sebagai manusia itu harus dijaga,” terang dr. Sri Sunarti para kader lansia dan disabilitas di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa jadi narasumber dalam pemaparan materi 5

Sindroma yang sering ditemui pada lansia itu, tambah dr. Sri Sunarti, adalah penurunan kognitif (pikun), Delirium (bingung/gelisah), jatuh, Sarcopenia (kelemahan otot) dan Inkontinensia (beser dan ngebrok).

Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terhadap kedaruratan pada lansia dengan penguatan caregiver lansia. Yang dimaksud caregiver dalam panduan ini adalah caregiver yang berasal dari keluarga, relawan, dan kader dengan memberikan bantuan dan pendampingan kepada lansia. Tugas caregiver memberikan bantuan dalam aspek fisik, mental, sosial budaya, dan spiritual.

Usai mempresentasikan materinya, dr. Sri Sunarti mempraktikkan pertolongan terhadap lansia yang tersedak bersama dokter muda dari FKUB yang hadir dalam pelatihan tersebut. Dibantu oleh dua dokter muda, dr. Sri Sunarti memberikan contoh dalam menolong lansia yang tersedak.

Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dalam materi 4 ini. Terkait pemaparan materinya dr. Sri Sunarti, ada dua pertanyaan dari kader, dan berhasil dijawab oleh narasumber dengan baik dan jelas. Sehigga kader menjadi mengerti.

Pukul 10.11 WIB, acara berikutnya adalah pemaparan materi kelima oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan titel “Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Lansia Di Kabupaten Malang.”

Staf Keswa yang jadi narasumber materi 6 bagikan SRQ-20 untuk diisi oleh kader dengan dibantu oleh penanggungjawab kesehatan jiwa Puskesmas Pakisaji

Dalam materinya, Paulus Gatot menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologis yang menyebabkan beban ganda dalam penganggaran kesehatan. Penyakit menular masih belum tuntas, kemunculan penyakit tidak menular (PTM) yang kian tahun terus bertambah itu cukup merepotkan negara.

Ada beberapa PTM yang dijumpai di masyarakat, seperti hipertensi, stroke, Diabetes Mellitus, penyakit jantung koroner, kanker, dan gagal ginjal. Kebetulan PTM ini juga banyak menghinggapi para lansia di Indonesia.

Oleh karena itu, Dinkes Kabupaten Malang berupaya melaksanakan action plan program PTM untuk lansia dengan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM, pelayanan Pandu PTM, program KTR dan UBM, serta pelayanan rujukan rumah sakit.

Kebijakan dan strategi program pencegahan PTM dilaksanakan dengan promosi kesehatan (promkes), deteksi dini, perlindungan khusus, dan penanganan kasus. Selain itu, Dinkes juga meluncurkan program unggulan sebagai strategi program pengendalian PTM, salah satunya adalah Posbndu SMARThealth.

Dalam Posbindu SMARThealth ini, kader dilatih secara khusus agar bisa melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus melakukan input data menggunakan aplikasi eKader yang datanya akan langsung bridging dengan ePuskesmas.

Asisten Peneliti Lansia, Dyah Rahayuningtyas, M.A., bagikan kuesioner evaluasi untuk kader peserta pelatihan

Sebelum memasuki sesi tanya jawab, Paulus Gatot mempersilakan dokter muda FKUB Fadhil Fawwwaz yang sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Genengan dan Karangpandan bersama tiga temannya ini, untuk menayangkan video perihal Resusitasi Jantung Paru (RJP). RJP atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. RJP sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

Selesai penayangan video, ada satu orang penanya yang ditujukan kepada Pauls Gatot, dan narasumber langsung menjawabnya. Kemudian pada kesempatan ini, staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners mencoba menambahkan, agar supaya peserta pelatihan mendapatkan gambaran mengenai Posbindu SMARThealth yang terkait dengan persoalan lansia.

Di sela-sela penjelasan dari Nur Ani, GOR Garuda yang menjadi tempat pelaksanaan pelatihan kader lansia dan disabilitas terasa bergoyang karena gempa M 5.1 guncang Malang sekitar pukul 11.36 WIB yang menurut laporan BMKG berpusat di Barat Daya Malang.

Selesai materi 5, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi 6 yang dibawakan oleh staf Keswa Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd, dengan tajuk “Kesehatan Jiwa Lansia Dan Caregiver Serta Pemenuhan Kebutuhan Psikososial Dan Spiritual.”

Baru mengawali presentasi, Gatot Sujono menghentikan sejenak karena terdengar suara adzan Dhuhur berkumandang. Setelah selesai adzan, Gatot Sujono berusaha meneruskan pemaparan materinya.

Closing ceremony oleh Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill yang didampingi oleh Sub Koordinator Substansi Kesgagizi dan Kades Karangpandan

Melalui materinya itu, Gatot Sujono menjelaskan pentingnya pendampingan/pengasuhan lansia dengan masalah kesehatan jiwa. Karena memasuki lansia, masalah yang sering terjadi adalah adanya gangguan bergerak, gizi lansia kurang baik, kesulitan BAB dan BAK, gangguan perilaku pada demensia, stress, sepi/sunyi, dan gangguan tidur.

Usai presentasi, Gatot Sujono berusaha mengedarkan Self-Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) kepada peserta pelatihan ini. SRQ-20 ini digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi tekanan psikologi yang dirasakannya, seperti gangguan kecemasan hingga bunuh diri.

Setelah semua mengisi SRQ-20, dibuka tanya jawab. Pada kesempatan ini, ada 1 penanya yang berhasil dijawab oleh narasumber, dan ketika timekeeper masih membuka untuk penanya berikutnya, ternyata sudah tidak ada yang mengajukan.

Akhirnya, pada pukul 12.29 WIB acara diselingi dengan relaksasi berupa senam peregangan dengan dipandu video yang ditayangkan melalui layar. Semua peserta pelatihan mengikuti gerakan yang ada dalam tayangan video tersebut, termasuk Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill juga ikut bergoyang.

Usai senam peregangan, acara diisi dengan pengisian kuesioner dari Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill untuk bahan evaluasi, dan setelahnya langsung memasuki closing ceremony. Dalam kesempatan itu, Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill merasa sangat senang sekali. “Saya enjoy mengikuti pelatihan kader lansia dan disabilitas selama dua hari ini,” pungkasnya. *** [170123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 22 April 2024

Giat Posyandu Lansia Di Dekat Lapangan Tunas Muda Bakalan Ramai Dikunjungi Warga

Bangunan kecil berukuran 3 x 4 m di pinggir Lapangan Tunas Muda Bakalan yang besebelahan dengan Poskamling itu ramai dikunjungi warga lanjut usia (lansia). Bangunan kecil itu dikenal sebagai Rumah Posyandu, yang dibangun PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan Swadaya Masyarakat pada tahun 2009, digunakan untuk giat Posyandu Mangga dan Posyandu Lansia “Barokah.”

Pagi ini, Senin (22/04), perawat Dian Pramono, A.Md.Kep bersama 4 kader Posyandu Lansia dan dibantu 2 mahasiswa magang mengadakan giat Posyandu Lansia “Barokah” di Rumah Posyandu yang beralamatkan di Dusun Bakalan RT 03 RW 02 Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Kader Posyandu Lansia Desa Bakalan berpose dengan perawat desa dan 2 mahasiswa magang

Keempat kader Posyandu Lansia tersebut adalah Siti Masfufa, Faiz Zafiyatul Masruroh, Mistri, dan Ririn Andayani. Sedangkan, 2 mahasiswa itu terdiri dari Ellis Monika Claudia Batanari dari Sosiologi Universitas Sam Ratulangi Manado, dan Arga Setyo Pambudi dari Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya.

Mereka membantu perawat Dian dalam memberikan layanan kesehatan kepada para lansia di sekitar Lapangan Tunas Muda Bakalan. Di situ, warga akan diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Rumah Posyandu Desa Bakalan ramai dikunjungi warga lansia

Keempat kader Posyandu Lansia dan 2 mahasiswa magang tersebut membantu dalam pengukuran antropometri. Sedangkan, untuk pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah ditangani oleh perawat Dian.

Selain skrining faktor risiko PTM, warga lansia juga mendapatkan konsultasi edukasi kesehatan dari perawat Dian. Mereka boleh menanyakan apa saja terkait kondisi kesehatan kepada perawat Desa Bakalan tersebut, utamanya  terkait PTM seperti hipertensi, diabetes, dan lain-lainnya.

Pengukuran tinggi badan warga lansia

Setelah selesai mengikuti alur pemeriksaan, warga lansia akan mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Menu PMT dalam giat hari ini terdiri dari puding susu dan tahu isi. Umumnya PMT tersebut dibawa pulang ke rumah.

Yang menariknya lagi, selain PMT, di 3 meja yang digunakan untuk giat Posyandu Lansia tersebut juga dipenuhi kue-kue dan roti. Toples-toples itu menandakan suasana Lebaran 1445 H di bulan Syawal ini masih terasa.

Salah seorang perangkat Desa Bakalan menyaksikan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah warga lansia oleh perawat desa

Giat Posyandu Lansia “Barokah” yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB ini dihadiri oleh salah seorang perangkat desa dan juga dikunjungi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dalam giat tersebut berhasil diperiksa sebanyak 55 warga lansia, dengan rincian 5 laki-laki dan 50 perempuan. Dari total terperiksa itu, yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) diabetes mellitus ada sebanyak 3 orang, dan hipertensi sejumlah 10 orang. 

Sementara itu, jumlah lansia yang dirujuk ke Puskesmas Bululawang ada 1 orang, dan jumlah lansia yang dikunjungi di rumahnya ada 1 orang. *** [220424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 26 November 2023

Tenaga Kesehatan Dari Lima Puskesmas Layani Skrining PTM Peserta Gebyar Senam Lansia

Ning kutho Solo muda lan mudi

Ing Taman Jurug ing pinggir

Bengawan Solo


Muda lan mudi awan lan mbengi

Do suko-suko nanging ojo ngiket

Janji

Sambutan Bupati Malang

Seiring terdengar lantunan lagu Taman Jurug versi koplo yang lagi ngehit saat ini dalam Gebyar Senam Lansia pada Ahad pagi (26/11), empat lapak pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang berada di Taman Lalu Lintas Polres Malang (Kompleks Stadion Kanjuruhan Kepanjen) juga turut marak.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang bersama Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang, dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya, dalam memperingati Hari Jadi ke-1263 Kabupaten Malang ini, menggelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Gebyar Senam Lansia, Lomba Senam Jantung Sehat Seri 3 Antar KJS (Klub Jantung Sehat) dan juga Peresmian Kios Relokasi.

Bupati berpose dengan peserta Gebyar Senam Lansia

Penyelenggara menggandeng Dinkes dalam melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para peserta Gebyar Senam Lansia yang umumnya memang diikuti oleh kaum lansia, menyediakan ambulance dan sekaligus tenaga medisnya.

Tenaga kesehatan dari lima Puskesmas (Ngajum, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, dan Ketawang) dikoordinir oleh dua staf PTM dan Keswa Dinkes, yaitu Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dan Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, melaksanakan skrining faktor risiko PTM di Taman Lalu Lintas yang berada tepat di belakang panggung Gebyar Senam Lansia, dekat kolam renang anak Stadion Kanjuruhan Kepanjen. 

Antre pemeriksaan kesehatan dalam lapak lima Puskesmas

Sementara itu, dua mobil Ambulance PSC 119 disiagakan di jalan masuk menuju panggung Gebyar Senam Lansia dengan sebuah mobil Ambulance biasa milik Puskesmas Ngajum yang diparkir di timur lapangan mini dalam lingkungan Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Luberan peserta Gebyar Senam Lansia banyak yang masuk ke dalam Taman Lalu Lintas. Selain menikmati sejuknya koleksi tanaman yang ada di di dalam taman, mereka umumnya, para lansia, tertarik untuk ikut pemeriksaan kesehatan. Bahkan, mereka yang sudah selesai skrining, langsung ikut turut merampungkan senam kreasi untuk lansia dengan lagu Taman Jurug yang dilantukan Happy Asmara versi koplo, di depan lapak pemeriksaan tersebut.

Lapak 1 pemeriksaan kesehatan sisi timur

Jangan dilihat umurnya yang sudah memasuki lanjut usia (lansia), ternyata mereka juga mampu bergoyang dan tak kalah dengan yang muda-muda. Mereka masih terlihat mampu megal-megol dengan gemulai dalam mengekspresikan olah tubuh menurut lantunan lagu Taman Jurug.

Skrining PTM yang digelar Dinkes bersama tenaga kesehatan dari lima Puskesmas tersebut, memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol, serta indra.

Suasana pemeriksaan lapak 2

Tenaga kesehatan telah bersiap diri pada pukul 06.00 WIB untuk memberikan layanan skrining PTM, namun lapak itu mulai kedatangan banyak pengunjung setelah dilakukan senam bagi peserta yang sudah hadir sambil menanti kedatangan rombongan Bupati Malang menuju ke panggung untuk meresmikan gempur rokok illegal, gebyar senam lansia dan merelokasi pedagang kios di Stadion Kanjuruhan.

Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M yang didampingi Wakil Bupati beserta sejumlah perangkat daerah lainnya naik ke panggung pada pukul 07.30 WIB untuk memberikan sambutan dan mengajak sholawat dan beristighfar sebentar bagi kedamaian negeri ini.

Suasana skrining PTM di lapak 3

Mengakhirinya, Bupati Malang berkenan memberikan bantuan sebanyak 3 juta kepada Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang dan berfoto dengan peserta Gebyar Senam Lansia. Yayasan Gerontologi Abiyoso (YGA) adalah yayasan yang bekerja sama dengan karang werda untuk menangani kelompok lanjut usia (lansia) yang ada di tiap kelurahan dan kecamatan. Tujuannya untuk melakukan aktivitas sosial, olahraga, kesehatan, dan masalah ekonomi kelompok lansia.

Rangkaian acara seremonial selesai pada pukul 08.41 WIB namun lombanya masih terus berjalan. Lapak pemeriksaan kesehatan ditutup pada pukul 09.00 WIB dengan target pemeriksaaan sebanyak 500 orang sesuai bahan medis habis pakai (BMHP) yang disediakan. *** [261123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 22 Februari 2024

Ratusan Warga Hadiri Giat Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung

Ratusan warga dari balita, usia produktif hingga lansia menghadiri giat Posyandu Dahlia 6 yang berada di Jalan Sidoluhur No. 7 dan 9, Dusun Ngadilangkung RT 05 RW 03 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Suasananya kemruyuk!

Lokasi giat tersebut menempati dua rumah. Yang nomor 7 adalah rumah milik kader Posyandu Balita Siti Masofah, dan yang nomor 9 rumah milik kader Posyandu Lansia Siti Rohmah. Keduanya masih bersaudara. Rumah nomor 7 bersebelahan dengan bengkel mobil Putra Sidoluhur di sisi timurnya, dan rumah yang nomor 9 berdampingan dengan INEZ Laundry di sisi baratnya.

Suasana pemeriksaan di Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung

Giat Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung dimulai pada pukul 08.00 WIB. Giat ini melayani pemeriksaan kesehatan mulai dari balita, usia produktif dan lanjut usia (lansia). Giat yang melayani balita berada di rumah nomor 7, yang ditangani oleh bidan Desa Ngadilangkung Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb dengan dibantu 5 orang kader Posyandu Balita, yaitu Siti Masofah, Hindun Novita Sari, Ucik Dian, Poniyem, dan Tien Yuniarti.

Kemudian giat yang melayani usia produktif dan lansia berada di rumah nomor 9 yang dikoordinir oleh perawat Desa Ngadilangkung Diana Savitri, A.Md.Kep dengan dibantu 7 orang kader dari Posbindu dan Posyandu Lansia.

Seorang ayah yang sayang anaknya pergi ke Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung, dan membantuk kader mengukur tinggi dan berat badan anaknya

Ketujuh kader tersebut meliputi Endang Purwanti (kader Posbindu), Sholikah (kader Posbindu), Siti Rohmah (kader Posyandu Lansia), Sutiani (kader Posyandu Lansia), Suwarno (kader Posyandu Lansia); Khoirotul (kader Posyandu Lansia), dan Sulistri (kader Posyandu Lansia).

Dalam giat Posyandu Balita terdapat penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A, dan Sub PIN Polio Putaran Kedua maupun imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Di ruang tamu rumah nomor 7, bidan melakukan imunisasi

Sedangkan dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia terdapat pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, konsultasi kesehatan dan pemberian obat. Dalam tradisi Desa Langkung, pengecekan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat dilakukan setiap 3 bulan sekali  dan gratis.

Pemerintah Desa (Pemdes) Ngadilangkung sangat concern dalam menjaga kesehatan warganya dengan memberikan support berupa BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan strip asam urat, melalui penganggaran dari dana desa.

Suasana pemeriksaan pada Posbindu dan Posyandu Lansia di Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung

Menariknya lagi, Pemdes juga memperhatikan gizi para warganya melalui PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk memberikan asupan gizi yang disesuaikan dengan usia mereka. Jadi, PMT dalam giat Posyandu Balita dengan Posbindu maupun Posyandu Lansia berbeda. 

Terlihat oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Univeristas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung, tempat untuk PMT sangat bagus. Kata kader, PMTnya harus ditempatkan yang higienis. Mereka akan membawa tempatnya, kemudian esok harinya akan dikembalikan ke Posyandu Dahlia 6 untuk digunakan dalam giat bulan berikutnya.

Setelah memberikan edukasi, perawat memberikan obat

Setiap dalam giat Posyandu yang ada di Desa Ngadilangkung diberikan maksimal 100 PMT. Namun pemeriksaannya tidak dibatasi hanya 100 orang. Jika lebih dari 100 orang tetap akan dilayani oleh tenaga kesehatan (nakes) maupun kader kesehatan yang bertugas.

Hingga pukul 10.28 WIB, salah seorang Tim SMARThealth UB mendapatkan hasil rekapitulasi dari bagian pendaftaran. Pada giat Posyandu Balita berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 65 balita. Terus, pada giat Posbindu terperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 29 perempuan. Adapun pemeriksaan dalam giat Posyandu Lansia, berhasil terperiksa sebanyak 21 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 16 perempuan. *** [220224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 17 Februari 2023

Di Desa Kebonagung, Posyandu Balita dan Lansia Jalan Bareng dalam Berkegiatan

Dari patung singa di tepi hamparan sawah Karangsono, terlihat gapura megah berbentuk paduraksa. Gapura tersebut merupakan penanda pintu masuk Gang 10. Dari gapura itu ke barat sekitar 50 meter hingga jumpa mushola kanan-kiri gang, terdengar hiruk-pikuk ibu-ibu menggendong/menggandeng balita.

Jumat (17/02/2023) pagi ini, di Gang 10 itu ada kegiatan Posyandu Dewi Arimbi untuk Lansia dan Balita yang jalan bareng di dua rumah yang saling berhimpitan. Kedua rumah itu berada dalam satu pagar, dan terletak di Dusun Karangsono RT 60 RW 12 Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Giat Posyandu Lansia berada di serambi depan rumah kader Posyandu Lansia Sri Yuliati dengan nomor rumah 12, dan giat Posyandu Balita di rumah Jubaedah dengan nomor rumah 16. Kedua rumah tersebut menghadap ke utara.

Kader Posyandu Balita dan Lansia berpose dengan perawat dan bidan Desa Kebonagung serta staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Menurut perawat Desa Kebonagung, Lailia Puji Rahayu, A.Md.Kep, setiap kegiatan Posyandu Lansia dan Balita, termasuk Posbindu PTM di Desa Kebonagung, senantiasa jalan bareng. Hanya saja, pas di RW 12 ini tidak terlihat kader SMARThealth.

“Karena di Dusun Karangsono ini kebetulan tidak ada kader yang ikut pelatihan SMARThealth. Kalau pas giatnya ada di tempat tinggal kader SMARThealth, pasti akan terlibat juga,” tandas perawat Lailia kepada staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners.

Di Desa Kebonagung, tambah perawat Lailia, setiap RW memiliki 5 kader Posyandu Lansia dan 5 kader Posyandu Balita. Sementara itu, kader SMARThealth di Desa Kebonagung hanya berjumlah 5 orang yang tersebar di 6 dusun yang ada di Desa Kebonagung.

Pengukuran tensi warga lansia oleh perawat Desa Kebonagung

Oleh karena itu, kader SMARThealth dijadwalkan oleh perawat Lailia melakukan skrining usia produktif dari rumah ke rumah (door to door) setahun sekali bagi setiap orang. Selain itu, kegiatan Posyandu maupun Posbindu PTM juga disupport oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung.

Selain seragam, dukungan dari Pemdes Kebonagung seperti dibuatkan buku tamu yang dicetak, kartu pemeriksaan dan intensif dimintakan ke desa bila ada kader yang tidak memperolehnya dari Dinkes Kabupaten Malang.

Tidak hanya itu, atas inisiatif perawat Lailia juga dibuatkan link input untuk Desa Kebonagung, sehingga apa yang terlapor ke Dinkes, Puskesmas Pakisaji maupun Pemdes Kebonagung akan sama hasilnya (matching). Hanya saja terkait dengan aplikasi eKader, mereka akan melakukan input data dua kali.

Suasana giat Posyandu Dewi Arimbi untuk balita

Acara giat Posyandu Dewi Arimbi ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan target sasaran balita dan lansia dari RT 59, RT 60 dan RT 61. Kader Posyandu Lansia yang bertugas adalah Nurul Mudawamah, Elly Yulia, Sri Yuliati, Dhaniar Vendiasih, dan Risna Royani yang didampingi oleh perawat Lailia.

Sedangkan dalam giat Posyandu Balita ada 5 kader, yaitu Linda Paramita, Tantri Wijayanti, Dewi Maria Ulfa, Nor Firdausin Nuzula, dan Dwinur Indahsari, dengan didampingi oleh bidan Desa Kebonagung, Eny Kurniati, A.Md.Keb.

Pada giat Posyandu Lansia, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri dan tekanan darah serta konsultasi/pengobatan dari perawat Desa. Sementara itu, pada giat Posyandu Balita terlihat ada penimbangan badan, ukur tinggi badan, ukur lingkar kepala, konsultasi bidan, dan pemberian vitamin A bagi yang sudah berumur 6 bulan ke atas.

Suasana giat Posyandu Dewi Arimbi untuk lansia

Acara giat Posyandu Dewi Arimbi ini ditutup layanan pemeriksaan sekitar pukul 10.50 WIB. Kemudian dilakukan rekapitulasi. Dalam giat Posyandu Lansia berhasil terperiksa sejumlah 43 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 40 perempuan. Dari total yang terperiksa itu ada 12 orang yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) terkait hipertensi.

Sedangkan, dalam giat Posyandu Balita terlaporkan bahwa dari target sasaran balita sebanyak 51 orang yang terdiri dari 27 laki-laki dan 24 perempuan itu, berhasil diperiksa sejumlah 42 orang dengan rincian 22 laki-laki dan 20 perempuan.

Sebagai penutup giat Posyandu Dewi Arimbi ini, dilakukan foto bersama antara staf PTM Dinkes yang menaungi SMARThealth di lingkungan Puskesmas Pakisaji, perawat, bidan, dan kader Posyandu Lansia maupun Balita. Perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang sedianya mau memotret, malah akhirnya disuruh ikut foto juga. *** [170223

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 September 2022

Giat Posyandu Balita Lansia dan Posbindu PTM di Gedung Posyandu RW 10 Jedong

Perawat dan bidan desa Jedong mengajak kader dari tiga pos pelayanan (Posyandu Balita, Posbindu/SMARThealth, Posyandu Lansia) mengadakan giat serempak di Gedung Posyandu RW 10 yang terletak di Gang Satria, Dusun Jurangwugu RT 05 RW 10 Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (14/09/2022).

Gedung Posyandu RW 10 merupakan gedung dengan ukuran 8 x 13 m yang dibangun dengan menggunakan dana desa dalam Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Dusun Jurangwugu, Desa Jedong.

Gedung ini masih terlihat baru kendati sudah diresmikan pada 2019. Di dalam gedung itu banyak terlihat pamflet kesehatan terkait dengan Posyandu dan Posbindu, foto kegiatan, jadwal menu Posyandu Balita, jadwal menu PMT Posyandu Lansia, susunan pengurus, dan tugas personilnya.

Kader Posyandu dan Posbindu berpose bersama perawat/bidan desa dan staf Puskesmas Wagir

Mungkin baru ini, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menjumpai kelengkapan sebuah pendukung bangunan gedung Posyandu yang selalu mutakhir, seperti jadwal kegiatan Posyandu Matahari, jadwal menu Posyandu Balita maupun Lansia mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2022.

Update dan lengkap, menandakan kader yang membawahi Gedung Posyandu RW 10 itu cukup aktif. Keaktifannya pun terpancar dalam giat tiga pos pelayanan pada hari ini. Tepat pukul 08.00 WIB, kader Posyandu Balita, kader Posbindu, dan kader Posyandu Lansia sudah mulai melayani warga yang berbondong-bondong menuju gedung Posyandu yang berada di sebuah gang dengan jalan setapak yang sudah dipaving block.

Menurut bidan desa Jedong Yovita Kartika, A.Md. Keb (koordinator Posyandu Balita), giat layanan di Posyandu Jurangwugu 2 Matahari ini menjangkau warga RT 05 hingga 07 di lingkungan RW 10. Karena daerahnya sudah tergolong padat, giat layanan ini dibagi menjadi dua. Yang satunya adalah Jurangwugu 1 Mawar yang mencakup RT 01 sampai dengan 04 di RW 10.

Gedung Posyandu RW 10 Desa Jedong, Kecamatan Wagir

Di Gedung Posyandu RW 10 ini, kendati ada tiga pos layanan namun pemeriksaannya di bagi dua pos. Posyandu Balita ditangani oleh kader Posyandu Balita, sementara untuk Posbindu PTM dan Posyandu Lansia menjadi satu giat pemeriksaan.

Giat tersebut dimulai dengan Posyandu Balita mengingat anak di bawah lima tahun sering rewel, dan tidak bisa menunggu lama-lama. Balita tersebut akan ditimbang berat badannya, diukur panjang badannya, imunisasi (bagi yang belum), dan terakhir akan mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Kader Posyandu Balita yang bertugas terdiri dari Sri Winarti (pendaftaran), Yuli Astuti (timbang berat badan), Riasih (ukur panjang badan/tinggi badan), Suci Lestari (pencatatan), dan Suningsih (bagian PMT).

Imunisasi oleh bidan desa Jedong

Sementara itu, pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia memiliki alur pemeriksaan tersendiri. Sama dengan giat Posyandu Balita, pemeriksaan untuk warga usia produktif dan lansia juga diawali dengan pendaftaran. Ada dua kader Posyandu Lansia yang bertugas untuk melakukan pendaftaran, yaitu Linda Ardiyanti dan Sumiatin.

Usai mendaftar, mereka dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan di depan meja pendaftaran. Mereka nanti akan dipanggil bila sudah terlihat ada kursi pemeriksaan di dalam gedung itu sudah longgar. Hal ini agar supaya tidak terjadi penumpukan warga di dalam gedung, mengingat situasi saat ini masih harus menegakkan protokol kesehatan (prokes).

Setelah dipanggil, mereka akan menuju ke meja skrining. Di meja itu ada kader SMARThealth Merri Widyana yang akan memberikan pertanyaan berdasarkan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM, seperti riwayat penyakit pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko, diagnosa rujukan rumah sakit maupun terapi farmakologi.

Suasana trilogi giat dari sudut timur laut

Selesai di meja skrining, mereka akan diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar perutnya oleh kader Posyandu Lansia Tyas Wijayarti. Hasil pengukurannya akan dituliskan di Kartu Skrining Kesehatan pada pemeriksaan gula, tekanan darah dan IMT.

Sehabis mendapat layanan pengukuran antropometri, mereka dipersilakan untuk menuju ke meja pengukuran tekanan darah. Ada kader Posyandu Lansia Wiwik Winarti yang akan mengukur tensi mereka. Bila ukuran tensinya tidak seperti biasanya, maka perawat desa Jedong Chemilia Chandra akan mengulanginya dengan memakai alat pengukur tensi manual.

Usai tensi, mereka bergeser ke selatan untuk dilanjutkan dengan cek kadar gula darah oleh kader Posyandu Lansia Lilik U.C. yang kadang-kadang didampingi oleh perawat Chemilia. Melihat hal ini, Tim SMARThealth UB bertanya kepada perawat Chemilia di mana kader SMARThealth yang lainnya.

Perawat desa Jedong mendampingi cek gula darah

Kata perawat Chemilia, “empat kader SMARThealth di luar hari Minggu tidak bisa. Karena mereka bekerja semua. Ada yang kerja di pabrik dan ada yang kerja di toko.”

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini, perawat desa berinisiatif melatih kader Posyandu Lansia untuk mengukur kadar gula darah. Tujuannya agar supaya giat Posbindu dan Posyandu Lansia tetap bisa berjalan ke depannya.

Selesai cek gula darah, lembar Kartu Skrining Kesehatan akan dilihat oleh perawat Chemilia dulu sebelum diserahkan ke kader Posyandu Lansia bagian pencatatan dan entri data dengan ePuskesmas (Eka Novitasari dan Fitria). Bila hasil pemeriksaan, mereka ada yang terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat Chemilia akan memberikan sejumlah obat dan sekaligus edukasi hidup sehat.

Suasana pemeriksaan dilihat dari sudut barat daya

Dalam giat pos pelayanan di Gedung Posyandu RW 10 ini tadi mendapat kunjungan dari Puskesmas Wagir. Kunjungan pertama dilakukan oleh Nurul Hidayati, A.Md. Kep (pemegang program Kesehatan Lingkungan/Kesling), Indah, SKM (pemegang program Promosi Kesehatan/Promkes), dan Sri Utami, A.Md.Keb (pemegang program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan).

Pada kesempatan itu, Indah, SKM memberikan promkes kepada warga usia produktif dan lansia di halaman sebelah barat gedung dengan “Perilaku CERDIK.” Penyuluhannya memakan waktu sekitar 10 menit.

Kemudian kunjungan yang kedua ditunaikan oleh Sunarmi, S.Kep.Ners (pemegang program Jejaring dan Jaringan) yang didampingi oleh perawat desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep. Pada kunjungan yang kedua ini sempat dilakukan foto bersama kader dan perawat serta bidan desa Jedong.

Penyuluhan Perilaku CERDIK oleh pemegang program Promkes Puskesmas Wagir

Selesai foto bersama, kader masih melayani dua warga yang ikut giat Posyandu Balita dan Posbindu sebelum ditutup acaranya. Acara giat tiga pos pelayanan ini ditutup pada pukul 11.18 WIB dengan mulai penghitungan rekapitulasi.

Untuk giat Posyandu Balita dihadiri oleh 41 Balita, dan Posbindu/Lansia berhasil terperiksa sebanyak 64 orang dengan rincian 7 laki-laki dan 57 perempuan. Menurut bidan Yovita yang diamini perawat Chemilia, kalau tidak dibarengkan seperti ini bisanya yang datang malah sedikit.

Mengakhiri giat ini, kader bersama dengan bidan, perawat, petugas dari Puskesmas Wagir serta Tim SMARThealth menyantap hidangan yang telah disediakan. Ada nasi sop, perkedel, sambal, dan kerupuk. *** [140922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 30 Januari 2023

Peneliti Manchester Metropolitan University Sambangi Ponkesdes Glanggang

Seputar Ponkesdes Wilujeng Glanggang terlihat ramai, ketika di kiri-kanannya banyak aktivitas orang, kendati mendung putih bergelayut di awan. Pemandangan hiruk-pikuk mewarnai sekeliling Ponkedes, ada imunisasi balita di Ponkesdes, gemuruh mesin penggilingan padi di belakangnya, serta panen padi di seberang jalannya.

Deretan tujuh gazebo bambu di atas saluran irigasi menambah eksotisme Dusun Krajan RT 10 RW 03 Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, di mana peneliti Manchester Metropolitan University, Inggris, mengagendakan mengunjungi Ponkesdes Wilujeng Glanggang.

Peneliti Manchester Metropolitan University berspose dengan Kaur Kesra, perawat, bidan, dan dua kader Posyandu Lansia di depan Ponkesdes Wilujeng Desa Glanggang, Kec. Pakisaji

Dengan didampingi salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), peneliti Manchester Metropolitan University dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, tiba di Ponkesdes Wilujeng Glanggang pada pukul 10.10 WIB dan langsung disambut oleh perawat Desa Glanggang Yulia Roikha, A.Md.Kep bersama dua kader Posyandu Lansia, yaitu Diah Purwatiningrum dan Krisdiawati.

Setelah diajak masuk ke ruang kerja perawat Yulia di bagian depan dari gedung Ponkesdes Wilujeng itu, peneliti Manchester Metropolitan University memperkenalkan diri dan kemudian mengajak diskusi dengan perawat dan dua kader lansia.

Dalam situasi yang santai, Dr. Asri mendiskusikan sejumlah hal yang ada di Desa Glanggang. Diawali dengan permasalahan pembakaran sampah, lansia, dan diteruskan dengan disabilitas. Dalam membahas lansia, peneliti sangat tertarik mengenai program-progam apa saja yang telah berjalan dalam Posyandu Lansia.

Peneliti University of Manchester tampak menyimak penjelasan perawat Desa Glanggang

Karena peneliti ingin tahu gambaran mengenai demensia (pikun). Apakah sudah ada skrining kognisi terhadap lansia? Mengingat skrining kognisi satu kali dalam satu tahun itu untuk melihat tingkat penurunan kognisi.

Beda budaya, biasanya juga beda cara penanganannya. Dr. Asri yang sudah bermukim di Manchester City selama 11 tahun pun berceritera mengenai lansia di Inggris, yang umumnya banyak ditnggal di panti. Karena di Inggris, anggota keluarga yang berumur 18 tahun ke atas sudah harus keluar rumah untuk berlatih mandiri, dan panti jompo di Inggris umumnya mempunyai banyak terapis bagi lansia.

Sementara itu, di Indonesia kerentaan dianggap sebagai loro tuwo. Jadi, dianggap lumrah oleh keluarganya. Tidak seperti di Inggris, banyak lansia di sini yang tinggal dengan sanak keluarganya. Oleh karena itu, caregivernya biasanya berasal dari salah seorang anggotanya keluarganya. Hanya saja permasalahannya, terkadang caregiver belum memiliki masalah kelansiaan.

Jelang akhir, diskusi bertambah personil: Kaur Kesra dan Bidan Desa Glanggang

Dalam hal ini, Dr. Asri mengingatkan bahwa bila menjumpai lansia berumur 65 tahun ke atas sedang melakukan diet dan turun berart badannya hingga 5% dalam setahun, menurutnya, membahayakan. Karena hal itu sangat berpengaruh ke massa otot tubuh.

Setelah lansia, diskusi pun mengarah ke bahasan mengenai disabilitas. Namun, mengingat kasus di Desa Glanggang tidak terlihat banyak, dan belum ada skrining khusus bagi disabilitas, perawat Yulia mengatakan bahwa di setiap kecamatan diharuskan minimal memiliki satu Posyandu Disabilitas.

Posyandu Disabilitas di Kecamatan Pakisaji, tambah perawat Yuli, adanya baru di Desa Pakisaji yang penanangannya dibantu Koramil setempat. Di Koramil itu, ada sekolah khusus orang disabilitas untuk meningkatkan ketrampilan sebagai bekal kemandirian nantinya.

Deretan tujuh gazebo bambu di seberang jalan dari Ponkesdes Wilujeng Glanggang

Selang sejam berdikusi, hadirlah Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Glanggang, Kasiono, dan bidan Desa Glanggang, Erna Kartika P., A.Md.Keb usai merampungkan imunisasi balita. Diskusi pun semakin gayeng menjelang akhir kunjungan peneliti Manchester Metropolitan University ke Ponkesdes Wilujeng Glanggang.

Kunjungan peneliti Manchester Metropolitan University yang memakan waktu sekitar 1 jam 21 menit itu, diakhiri dengan mencicipi hidangan lemet dan risoles buatan kader Posyandu Lansia, dan diteruskan dengan foto bersama dengan latar belakang bangunan gedung Posyandu Wilujeng Glanggang yang cukup “mewah” (mepet sawah) dengan semilir angin yang segar. *** [300123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 20 Februari 2024

Kemeriahan Giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung

Rumah besar berhalaman luas milik H. Buari di Jalan Sido Utomo Permai No. 77 Dusun Ketawang RT 04 RW 02 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, terlihat ramai. Puluhan balita, usia produktif dan lansia berkunjung ke rumah tersebut.

Hari ini, Selasa (20/02), di rumah H. Buari sedang diadakan giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung. Sintesa semangat kader kesehatan dan semangat warga melahirkan kemeriahan yang layaknya seperti orang sedang mengadakan hajatan. Bahkan, terlihat juga salesgirl dari Promina yang menjajakan produk-produk untuk makanan balita dengan sejumlah balon warna-warni turut menyemarakkannya.

Giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung

Bagi yang menghadiri giat Posyandu Dahlia 2 ini, tidak hanya melihat kumpulan orang yang cukup banyak tapi bisa juga menyaksikan koleksi tanaman pemilik rumah yang tak kalah ramainya. Ada puluhan tanaman buah-buahan maupn tanaman bunga menghiasi halaman rumah tersebut.

Giat Posyandu Dahlia 2 dimulai pada pukul 08.00 WIB, dan merupakan giat Posyandu dalam siklus hidup manuasia. Di situ terdapat layanan Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu) dan Posyandu Lansia.

Pengukuran lingkar kepala balita

Dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Ngadilangkung, yaitu perawat Diana Saviri, A.Md.Kep dan bidan Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb, bersama 12 kader kesehatan berusaha memberikan layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu tersebut.

Kedua belas kader kesehatan tersebut terdiri dari Hartatik (Posyandu Balita), Sumarsih (Posyandu Balita), Jumani (Posyandu Balita), Tutik Harining Widayati (Posyandu Balita), Titik Winarti (Posyandu Balita), Utami Suliastiningsih (Posbindu yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth), Faridatul Anissah (Posbindu), Eni Kasih (Posyandu Lansia), Purwati (Posyandu Lansia), Khusnul Maulidiyah (Posyandu Lansia yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth), Yuni Astuti (Posyandu Lansia), dan Lia Mayasari (Posyandu Lansia).

Bidan sedang melakukan imunisasi polio tetes

Meja giat Posyandu Balita berada di serambi depan rumah sisi selatan, dan meja bidannya berada di ruang tamu. Sedangkan, meja giat Posbindu dan Posyandu Lansia ditempatkan serambi depan rumah sisi utara yang menyatu dengan halaman rumah Ketua RT 04 RW 02, dan meja perawat untuk tempat konsultasi berada di tengah-tengah serambi rumah menghadap ke timur.

Giat Posyandu Balita diisi dengan layanan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A, Sub Pin Polio Putaran 2 dan imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pnemococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Meja Posbindu dan Posyandu Lansia di sebelah utara serambi depan rumah

Kemudian pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia adalah sama, yang membedakannya adalah masalah usia saja. Dalam Posbindu dan Posyandu Lansia itu, warga mendapatkan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dan pengukuran tekanan darah saja.

Sementara untuk pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat dilakukan setiap tiga bulan sekali dan itu dilakukan sebagai layanan gratis bagi warga Desa Ngadilangkung. Pemerintah Desa(Pemdes) Ngadilangkung pro aktif dalam turut menjaga kesehatan warganya melalui anggaran Dana Desa dalam menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan asam urat.

Konsultasi kesehatan dengan perawat

Layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu Dahlia 2 ditutup pada pukul 10.49 WIB. Kemudian salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dan menyatu dalam keramaian yang meriah itu, melakukan rekapitulasi dengan kader yang bertugas di bagian pendaftaran.

Hasilnya, pada giat Posyandu Balita tercatat hadir dalam pemeriksaan sebanyak 66 balita. Lalu, di giat Posbindu berhasil terperiksa sejumlah 35 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 34 perempuan. Kemudian pada giat Posyandu Lansia, terekap sebanyak 25 orang lansia, dengan rincian 2 laki-laki dan 23 perempuan. *** [200224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog