Tampilkan postingan dengan label Dinkes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dinkes. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 November 2023

Tenaga Kesehatan Dari Lima Puskesmas Layani Skrining PTM Peserta Gebyar Senam Lansia

Ning kutho Solo muda lan mudi

Ing Taman Jurug ing pinggir

Bengawan Solo


Muda lan mudi awan lan mbengi

Do suko-suko nanging ojo ngiket

Janji

Sambutan Bupati Malang

Seiring terdengar lantunan lagu Taman Jurug versi koplo yang lagi ngehit saat ini dalam Gebyar Senam Lansia pada Ahad pagi (26/11), empat lapak pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang berada di Taman Lalu Lintas Polres Malang (Kompleks Stadion Kanjuruhan Kepanjen) juga turut marak.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang bersama Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang, dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya, dalam memperingati Hari Jadi ke-1263 Kabupaten Malang ini, menggelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Gebyar Senam Lansia, Lomba Senam Jantung Sehat Seri 3 Antar KJS (Klub Jantung Sehat) dan juga Peresmian Kios Relokasi.

Bupati berpose dengan peserta Gebyar Senam Lansia

Penyelenggara menggandeng Dinkes dalam melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para peserta Gebyar Senam Lansia yang umumnya memang diikuti oleh kaum lansia, menyediakan ambulance dan sekaligus tenaga medisnya.

Tenaga kesehatan dari lima Puskesmas (Ngajum, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, dan Ketawang) dikoordinir oleh dua staf PTM dan Keswa Dinkes, yaitu Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dan Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, melaksanakan skrining faktor risiko PTM di Taman Lalu Lintas yang berada tepat di belakang panggung Gebyar Senam Lansia, dekat kolam renang anak Stadion Kanjuruhan Kepanjen. 

Antre pemeriksaan kesehatan dalam lapak lima Puskesmas

Sementara itu, dua mobil Ambulance PSC 119 disiagakan di jalan masuk menuju panggung Gebyar Senam Lansia dengan sebuah mobil Ambulance biasa milik Puskesmas Ngajum yang diparkir di timur lapangan mini dalam lingkungan Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Luberan peserta Gebyar Senam Lansia banyak yang masuk ke dalam Taman Lalu Lintas. Selain menikmati sejuknya koleksi tanaman yang ada di di dalam taman, mereka umumnya, para lansia, tertarik untuk ikut pemeriksaan kesehatan. Bahkan, mereka yang sudah selesai skrining, langsung ikut turut merampungkan senam kreasi untuk lansia dengan lagu Taman Jurug yang dilantukan Happy Asmara versi koplo, di depan lapak pemeriksaan tersebut.

Lapak 1 pemeriksaan kesehatan sisi timur

Jangan dilihat umurnya yang sudah memasuki lanjut usia (lansia), ternyata mereka juga mampu bergoyang dan tak kalah dengan yang muda-muda. Mereka masih terlihat mampu megal-megol dengan gemulai dalam mengekspresikan olah tubuh menurut lantunan lagu Taman Jurug.

Skrining PTM yang digelar Dinkes bersama tenaga kesehatan dari lima Puskesmas tersebut, memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol, serta indra.

Suasana pemeriksaan lapak 2

Tenaga kesehatan telah bersiap diri pada pukul 06.00 WIB untuk memberikan layanan skrining PTM, namun lapak itu mulai kedatangan banyak pengunjung setelah dilakukan senam bagi peserta yang sudah hadir sambil menanti kedatangan rombongan Bupati Malang menuju ke panggung untuk meresmikan gempur rokok illegal, gebyar senam lansia dan merelokasi pedagang kios di Stadion Kanjuruhan.

Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M yang didampingi Wakil Bupati beserta sejumlah perangkat daerah lainnya naik ke panggung pada pukul 07.30 WIB untuk memberikan sambutan dan mengajak sholawat dan beristighfar sebentar bagi kedamaian negeri ini.

Suasana skrining PTM di lapak 3

Mengakhirinya, Bupati Malang berkenan memberikan bantuan sebanyak 3 juta kepada Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang dan berfoto dengan peserta Gebyar Senam Lansia. Yayasan Gerontologi Abiyoso (YGA) adalah yayasan yang bekerja sama dengan karang werda untuk menangani kelompok lanjut usia (lansia) yang ada di tiap kelurahan dan kecamatan. Tujuannya untuk melakukan aktivitas sosial, olahraga, kesehatan, dan masalah ekonomi kelompok lansia.

Rangkaian acara seremonial selesai pada pukul 08.41 WIB namun lombanya masih terus berjalan. Lapak pemeriksaan kesehatan ditutup pada pukul 09.00 WIB dengan target pemeriksaaan sebanyak 500 orang sesuai bahan medis habis pakai (BMHP) yang disediakan. *** [261123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 10 November 2022

Sosialisasi Posbindu Institusi pada OPD di Kabupaten Malang

Posbindu PTM adalah kegiatan pengendalian faktor risiko PTM dengan menggalang adanya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dengan intervensi Posbindu PTM dapat dilakukan di ranah desa maupun institusi.

Dalam ranah desa, Posbindu PTM sudah berjalan sebagaimana mestinya, dan sebagian desa yang ada di Kabupaten Malang malah sudah ditingkatkan menjadi Posbindu SMARThealth. Sementara itu, untuk Posbindu Institusi, baru terbentuk di 7 instansi/institusi yang ada di Kabupaten Malang, yaitu Markas Komando Divisi Infanteri (Madivif) 2 Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Dinas Kesehatan (Dinkes), Batalyon Zeni Tempur 5/Arati Bhaya Wighina (Yonzipur 5/ABW), Kejaksaan Negeri, Resimen Artileri Medan 2/Putra Yudha (Resimen Armed 2/PY), RSUD Kanjuruhan, dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0818/Kabupaten Malang-Batu.

Untuk meningkatkan deteksi dini, penemuan dan tindak lanjut dini PTM di tempat kerja/institusi harus difasilitasi. Hal ini menjadi penting, karena dapat mempengaruhi produktivitas karyawan/ASN di institusi sehingga perlu adanya deteksi dini PTM yang dapat diakses oleh karyawan/ASN.

Peserta Sosialisasi Posbindu Institusi berpose bersama sebelum pemaparan materi

Berdasarkan hal tersebut, Dinkes melalui Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menginisiasi dibentuknya Posbindu PTM Institusi di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Malang.

Oleh karena itu, hari ini, Kamis (10/11/2022), Seksi PTM dan Keswa menyelenggarakan Sosialisasi Institusi pada OPD di Kabupaten Malang, yang dilaksanakan di Ruang Heliconia dan Bougenville Lantai 1 Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 01 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kepanjen, RSUD Kanjuruhan Kepanjen, RSUD Lawang, Pangkalan TNI AU (Lanud) Abdul Rachman Saleh, Kodim 0818/Kabupaten Malang-Batu, Yonzipur 5/ABW, Madivif 2 Kostrad, Resimen Armed 2/PY, Kejaksaan Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Puskesmas Kepanjen.

Sebelum acara di mulai, peserta yang hadir selain mengisi daftar hadir juga dilakukan skrining faktor risiko PTM di samping meja daftar hadir. Petugas skrining menghadirkan Marina Anjarwati, A.Md.Kep, penanggung jawab PTM Puskesmas Kepanjen, dan Dyah Retno matini, A.Md.Kep, perawat Desa Panggungrejo, Kepanjen.

Seluruh peserta Sosialisasi Posbindu Institusi ikuti skrining faktor risiko PTM sebelum memasuki ruang pertemuan

Acara ini dimulai pada pukul 09.04 WIB. Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.St., M.Pd, pemegang program (PP) Keswa Dinkes, mengawali dengan ucapan selamat datang dan membacakan susunan acara serta memandu doa.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa Dinkes, dengan birama 4/4.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan Kepala Dinas (Kadinkes) yang diwakili oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya itu, Paulus mengatakan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan PTM di Kabupaten Malang. 47% meninggal karena kardiovaskular, seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus.

Oleh karena itu, kita lebih awal harus melakukan deteksi dini melalui Posbindu PTM. Di Kabupaten Malang, ada 2 Posbindu, yaitu desa dan institusi. Jika mengandalkan desa saja, maka target capaian tidak pernah akan terpenuhi. Kita perlu membudayakan deteksi dini di lingkungan kerja masing-masing.

Pemaparan materi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Usai dibuka secara resmi oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, acara diisi dengan foto bersama dengan seluruh peserta Sosialisasi Posbindu Institusi. Kemudian baru dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Wariin Dehasworo, SKM dari Dinkes Provinsi Jawa Timur dengan judul “Sosialisasi Posyandu-PTM.”

Pada kesempatan itu, Wariin menjelaskan mengapa judul yang digunakan memakai kata Posyandu. Karena mulai tahun depan istilah Posbindu akan diganti menjadi Posyandu Usia Produktif. Namun, dalam sosialisasi ini kita masih memakai Posbindu.

Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang tidak tahu PTM, jika mereka belum merasakan sakit. Tensi tinggi tapi jika tidak merasakan pusing dianggap tidak sakit. Ketidaktahuan ini yang menyebabkan komplikasi.

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa PTM sesungguhnya bisa dikendalikan jika faktor risiko dikelola dengan baik. Posbindu PTM bertujuan untuk melihat faktor risiko PTM di masyarakat.

Peserta dari OPD ikuti Sosialisasi Posbindu Institusi di Ruang Heliconia dan Bougenville Grand Miami Hotel

Dengan diketahuinya faktor risiko PTM itu, Puskesmas selaku kepanjangan tangan dari Dinkes akan mampu mengantisipasi, mencegah, dan mengendalikan PTM yang timbul di tengah-tengah masyarakat di Kabupaten Malang.

Sehabis materi, Wariin melakukan sesi tanya jawab kepada peserta. Dalam tanya jawab itu diketahui bahwa sebenarnya beberapa OPD juga telah melakukan skrining faktor risiko PTM, khususnya dalam lingkungan militer. Hanya saja pelaporannya masih belum sampai ke Dinkes.

Hal inilah yang menurut Wariin harus dikembangkan jejaring. Selain itu, Wariin juga mengimbau kepada OPD yang sudah menggelar Posbindu Institusi maupun yang akan melakukan, agar supaya jangan berkutat pada skriningnya saja. Namun yang lebih penting dari itu, adalah edukasinya. Hal ini agar masyarakat bisa mengatasi dirinya sendiri.

Pukul 10.47 WIB acara disambung dengan pemaparan materi oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Capaian Program P2PTM dan Implementasi Posbindu Institusi di Kabupaten Malang.”

PP PTM jelaskan Posbindu PTM

Menurut Paulus, capaian program PTM di Kabupaten Malang masih sedikit dari target 100%. Data dari ePuskesmas hingga 15 September 2022 memperlihatkan bahwa capaian skrining faktor risiko PTM untuk usia produktif (39,11%), hipertensi (27,5%), diabetes mellitus (47,38%), dan skrining usia > 15 tahun (38,3%).

Oleh sebab itu, Dinkes berupaya secara terus menerus melakukan upaya pemetaan sasaran dan strategi percepatan deteksi dini PTM, seperti kampanye pentingnya deteksi dini, pelibatan swasta, optimalisasi kegiatan Posbindu di desa (kualitas, waktu, frekuensi pelaksanaan Posbindu), pengembangan Posbindu di sekolah terintegrasi UKS (15-18 tahun), pengembangan Posbindu di tempat kerja, pengembangan Kampus Sehat, pemeriksaan pada momen dan tempat berkumpul masyarakat, gerakan deteksi dini (bulan deteksi dini), dan lain-lain.

Pukul 11.23 WIB Kepala Puskesmas Kepanjen diberikan kesempatan Dinkes untuk mempromosikan apa yang telah dilakukannya. Pada kesempatan itu, Kepala Puskesmas Kepanjen dr. Ruri Pujianti menginfokan perihal Pap Smear yang dilakukan Puskesmas Kepanjen di wilayah kerjanya yang bekerjasama dengan BPJS.

Kepala Puskesmas Kepanjen mengajak OPD yang hadir dalam Sosialisasi Posbindu Institusi untuk berkeliling melihat tes Pap Smear, dan berharap dalam kegiatan Posbindu Institusi juga bisa dibarengkan dengan Pap Smear

Staf PTM bahas RTL Pertemuan Posbindu Institusi di Kabupaten Malang

Pap Smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap Smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.

Usai promosi dari Kepala Puskesmas Kepanjen, acara diselingi dengan Senam Peregangan ala Puskesmas Kepanjen yang diikuti semua peserta Sosialisasi Posbindu Institusi. Tujuan senam peregangan ini agar melemaskan otot-otot setelah mengikuti pemaparan dua materi.

Sehabis senam, acara diisi dengan penjelasan Self-Reporting Questionnaire-20 oleh PP Keswa Dinkes, Gatot Sujono, S.St., M.Pd. Kemudian setelahnya, dilanjutkan dengan pemahaman Posbindu PTM oleh PP PTM Dinkes, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners.

Tepat pukul 12.00 WIB ishoma (istirahat, sholat, makan). Dalam makan siang itu, pihak hotel telah menyiapkan sejumlah menu di meja depan Ruang Heliconia dan Bougenville, seperti soup jagung ayam, steamed rice, nasi goreng Jawa, mie goreng ayam, tumis buncis, ayam kecap, beef blackpapper, dori sambal matah, sambal, kerupuk, pudding, assorted slice fruits, infused water, dan orange juice.

Kabid P2P didampingi Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa tutup Pertemuan Sosialisasi Posbindu PTM pada OPD di Kabupaten Malang

Masuk lagi ke ruang pertemuan pada pukul 13.00 WIB, dan acara diisi oleh staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners membahas mengenai Rencana Tindak Lanjut Pertemuan Posbindu Institusi di Kabupaten Malang.

Dalam membahas itu, Bastamil menguraikan perihal Peran Dinkes, Peran Puskesmas, dan Peran Institusi, dan diakhiri dengan kesepakatan dan kesepemahaman tentang Implementasi Posbindu Institusi di Kabupaten Malang.

Acara ini berakhir pada pukul 13.52 WIB dan ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes yang didampingi oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa. *** [101122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 27 Mei 2022

Capaian Harian Skrining Tanggal 26 Mei 2022 Untuk Usia >= 15 Tahun


PERINGKATPUSKESMASSUMBERCAPAIAN
  EPUSKJEJARING 
1TUREN953491002
2PAMOTAN8673870
3KETAWANG70313716
4PONCOKUSUMO6719680
5BULULAWANG58810598
6GONDANGLEGI586 586
7LAWANG5832585
8JABUNG559 559
9DAMPIT51939558
10SUMBERPUCUNG43718455
11KASEMBON449 449
12KROMENGAN34841389
13PAKIS227 227
14DONOMULYO2053208
15DAU191 191
16WAGIR175 175
17KALIPARE1599168
18PAKISAJI154 154
19TUMPANG1195124
20NGAJUM100 100
21ARDIMULYO90 90
22GEDANGAN85 85
23PAGAK61364
24TAJINAN64 64
25PAGELARAN411657
26PUJON55 55
27SUMBERMANJING KULON37340
28WONOSARI40 40
29SINGOSARI40 40
30WONOKERTO 2222
31NGANTANG 44
32SITIARJO 33
33KARANGPLOSO 33
34BANTUR  0
35SUMBERMANJING WETAN  0
36TIRTOYUDO  0
37AMPEL GADING  0
38WAJAK  0
39KEPANJEN  0
TOTAL91062559361


Share:

Senin, 15 November 2021

Dinkes Kabupaten Malang Gelar Rapat Pembahasan Draft Perbup KTR

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar rapat pembahasan draft Peraturan Bupati (Perbup) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Lintas Program di Ruang Multimedia Lantai 2 Gedung Utama Dinkes Kabupaten Malang yang terletak di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (15/11).

Undangan rapat ini berdasarkan Nota Dinas Nomor 005/6169/35.07.103/2021 perihal rapat pembahasan draft Perbup KTR Kabupaten Malang. Sedianya rapat ini akan digelar pada pagi hari pukul 08.00 WIB, namun karena sesuatu hal maka rapat tersebut diundur jam pelaksanaannya pada pukul 12.30 WIB.

Rapat tersebut mengundang Sekretaris Dinkes dan Kepala Subbag Sekretariat serta empat Kepala Bidang (Kabid) beserta Kepala Seksinya yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, meliputi Kabid Sumber Daya Kesehatan, Kabid Pelayanan Kesehatan, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dan Kabid Kesehatan Masyarakat.

Sambutan dan pembukaan oleh Sekretaris Dinkes Kabupaten Malang

Tampak hadir pula, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang duduk di pojok belakang di sudut sebelah utara, turut menyaksikan jalannya pembahasan draft Perbup tersebut.

Acara rapat berlangsung molor hampir satu jam dari waktu yang terjadwalkan. Diawali dengan pembawa acara Gatot Sujono, S.St., M.Pd., mengucapkan selamat datang kepada seluruh peseta yang hadir dalam Ruang Multimedia dan kemudian mengutarakan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan rapat ini.

Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Dinkes Dra. Krisna Mintorowati, M.M., dan sekaligus berkenan membuka secara langsung rapat ini untuk mewakili Kepala Dinkes yang berhalangan hadir.

Kemudian pembawa acara mempersilakan Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.Mkes, untuk memimpin rapat pembahasan draft Perbup tentang KTR hingga selesai. Menurut Kepala P2P, Kabupaten Malang sebenarnya sudah memiliki Perdanya, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok yang telah diundangkan di Kepanjen pada tanggal 8 Juni 2018.

Peserta rapat lintas program di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai yang diamanatkan dalam Pasal 7 Ayat 5 dalam Perda tersebut, yaitu “Ketentuan lebih lanjut mengenai tempat khusus untuk merokok diatur dalam Peraturan Bupati”, maka Dinkes menginisiasi pembuatan Perbup tentang Tempat Khusus Merokok.

“Perbup ini sebenarnya sudah lama dibahas dari hotel ke hotel, dan terakhir dilakukan di Hotel Radho di daerah Sengkaling “, ungkap Kepala P2P dihadapan seluruh peserta rapat lintas program ini.

Hari ini dilakukan rapat pembahasan di tingkat lintas program dulu, dan bulan depan draft Perbup itu baru akan dibahas pada tingkat lintas sektoral di hotel. Oleh karena itu, Kepala P2P mengajak peserta rapat lintas program ini untuk membahas pasal per pasal dulu hingga selesai.

Pembahasan yang berlangsung sekitar 1 jam lebih 10 menit itu, berhasil mendapatkan masukan dari lintas program yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang setelah dilakukan diskusi dalam membahas pasal per pasal dari draft Perbup tersebut. Hasilnya ada yang ditambahi dan ada yang dikurangi karena Perbup ini harus disesuaikan juga dengan Perdanya. *** [151121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 10 November 2021

Rakor Posbindu SMARThealth Secara Daring

Rakor Posbindu SMARThealth Secara Daring

Lewat whatsapp, Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengundang Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), penanggung jawab program PTM (Pj PTM), perawat desa, kader SMARThealth, dan Tim SMARThealth UB dalam rapat koordinasi (rakor) Posbindu SMARThealth melalui Zoom meeting, pada Rabu (10/11) pukul 12.30 WIB.

Rakor diadakan terkait dengan akan adanya kegiatan dokter muda di Posbindu SMARThealth di Kabupaten Malang. Di penghujung tahun 2021, para dokter muda itu akan berkegiatan di lima desa, yaitu Sepanjang, Majangtengah, Sukolilo, Kendalpayak, dan Karangduren, selama tiga kali dalam tiga minggu. Oleh karena itu, yang diundang dalam Zoom meeting ini adalah 4 Pj PTM Puskesmas (Gondanglegi, Pamotan, Wajak, Pakisaji), 5 perawat desa, dan kader SMARThealth dari 5 desa tersebut. 

Acara Zoom meeting dimulai pada pukul 12.35 WIB dan dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Di awal, Paulus mengatakan bahwa tujuan dari rakor ini adalah agar terjadi sinkronisasi antara desa dengan FKUB yang akan mengirim para dokter muda itu.

Kemudian dr. Holipah, Ph.D dari FKUB mengungkapkan dalam rakor, bahwa akan ada kegiatan dokter muda selama tiga minggu di lima desa SMARThealth. Tiga minggu itu dirinci dengan identifikasi masalah dan intervensi.

Dr. Harun Al Rasyid, MPH membenarkan akan hal itu dan menegaskan bahwa untuk intervensi tersebut nantinya akan tergantung dengan kondisi desa masing-masing. Kemudian dr. Holipah, Ph.D menambahkan dalam penjelasannya bahwa kegiatan dokter muda di FKUB setiap bulan akan ada sesuai dengan stase di Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM).

Stase merupakan bagian yang harus dilalui oleh para dokter muda dalam mengembangkan keilmuannya. Stase dengan menggunakan desa SMARThealth ini agar supaya terjalin kesinambungan antara FKUB dan Dinkes selama ini.

Pada kesempatan ini, Kasi PTM dan Keswa berharap bahwa dalam 3 minggu itu, minggu pertama digunakan untuk melakukan skrining faktor risiko PTM di Posbindu kelima desa tersebut. Kemudian minggu kedua, dilakukan follow up bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi. Sedangkan, minggu ketiga digunakan untuk penilaian hasil intervensi dari faktor risiko yang telah diintervensi itu.

Setelah itu, acara Zoom meeting ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai pelaksanaannya terkait dengan agenda yang rinciannya adalah tanggal 15 sampai 20 November untuk mengadakan kegiatan Posbindu SMARThealth dengan melakukan skrining faktor risiko PTM, tanggal 22 sampai 2 November untuk follow up, dan tanggal 29 sampai awal Desember digunakan untuk intervensi berupa penyuluhan atau promkes.

Dari hasil diskusi itu, kelima desa menyetorkan jadwal kegiatan Posbindu SMARThealth di tengah padatnya tuntutan vaksinasi. Majantengah dan Karangduren pada hari Selasa (16/11), Kendalpayak dan Sukolilo pada hari Kamis (18/11), dan Sepanjang pada hari Sabtu (20/11).

Di akhir Zoom meeting, FKUB mengucapkan terima kasih kepada Dinkes yang telah memfasilitasi Zoom meeting ini dan kerja sama dalam kegiatan ini kepada para hadirin serta mohon maaf kalau penyelenggaraan Zoom meeting ini terlalu mendadak.

Zoom meeting yang dilakukan dari instansi maupun desa SMARThealth ini selesai pada pukul 13.14 WIB dengan lancar. *** [1011121

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 12 Juni 2021

Tingginya Antusiasme Lansia Dalam Vaksinasi Massal di Kabupaten Malang

Dalam rangka percepatan vaksinasi lanjut usia (lansia) dan pra lansia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyelenggarakan vaksinasi massal bagi lansia dan pra lansia yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 secara gratis. Tempat pelaksanaan vaksinasi massal ada di dua tempat, yaitu Kantor Camat Tumpang dan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, dari tanggal 9 hingga 11 Juni 2021.

Vaksinasi massal dilakukan karena di Kabupaten Malang baru sekitar lima persen yang sudah mendapatkan vaksin hingga akhir Mei kemarin. Dari 65.000 lansia yang terdaftar, hanya 10.650 lansia yang telah melakukan vaksinasi.

Kadinkes pantau pelaksanaan vaksinasi massal di Stadion Kanjurahan (Jumat, 11/06)

Prosesnya semua sama dengan vaksinasi pada umumnya. Mereka harus melalui skrining sebelum pemberian vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac. Pemerintah menjamin vaksin Sinovac yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan telah melewati uji klinis yang ketat.

Syarat untuk ikut vaksinasi cukup mudah. Masyarakat cukup membawa KTP ketika menuju tempat pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19. Mereka umumnya datang dari berbagai wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.

Suntik vaksin di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Mereka yang berasal dari wilayah kecamatan yang letaknya berada di sebelah utara Kota Malang bisa menuju tempat pelaksanaan vaksinasi massal di Kantor Camat Tumpang. Sementara itu, lansia yang berdomisili di kecamatan yang letaknya di selatan Kota Malang bisa ikut vaksinasi massal di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Lansia maupun pra lansia yang ikut vaksinasi harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Mereka akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum menuju ke meja pendaftaran diri dengan memperlihatkan KTP agar supaya biodatanya bisa dituliskan dalam secarik kertas untuk melakukan skrining, atau yang dikenal dengan Kartu Skrining.

Pencatatan dan observasi usai suntik vaksin di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Setelah itu, mereka dipersilakan untuk duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara pelaksanaan vaksinansi massal. Letak kursi diberi jarak. Kendati belum masuk ideal namun tetap berjarak.

Di kursi lipat berkerangka stainless itu, masyarakat mengantri menunggu panggilan untuk skrining sesuai nomor pendaftaran sebagai nomor antriannya. Petugas dari Dinkes akan memanggil melalui microphone dengan menyebut nomor antrian dan wilayah pemeriksaannya. Yang dimaksudkan wilayah pemeriksaan itu, berdasarkan jadwal tim kesehatannya. Umumnya tim dari Puskesmas.

Antrian skrining di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Pada waktu pendaftaraan tadi, mereka sudah akan dikelompokkan menurut wilayah pemeriksaannya meski tidak berasal dari wilayah yang sama. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan massa dalam pemeriksaan, dan hal itu sekaligus untuk melakukan distribusi target capaian dari tim Puskesmas yang ada.

Setelah mendengar panggilan dari petugas, mereka harus bergegas menuju ke meja skrining. Di situ telah ada sejumlah perawat maupun dokter. Mereka akan diukur tekanan darahnya dan diwawancarai perihal riwayat penyakitnya. Mengenai riwayat penyakit ini, masyarakat dituntut jujur agar supaya dalam vaksinasi tidak terjadi efek yang tidak diinginkan, seperti misalnya mereka punya komorbid maka harus diceriterakan kepada petugas skrining.

Vaksinasi Massal di Kantor Camat Tumpang hari pertama (Rabu, 09/06)

Jika mereka lolos di meja skrining, mereka akan lanjut menuju ke tempat suntik vaksin. Untuk tempat suntik vaksin disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Di Kecamatan Tumpang, karena tempat pelaksanaan vaksinnya berada di halaman, maka untuk meja suntik vaksinnya di tempat terbuka. Sedangkan yang di Stadion Kanjuruhan, ada empat meja suntik vaksin yang dibatasi partisi dominasi warna biru tua bertuliskan official website of arema AREMAFC.COM.

Yang melakukan suntik vaksin berasal dari Tim Suntik Vaksin Puskesmas yang mendapat jadwal di tempat pelaksanaan vaksinasi massal terssebut. Misalnya, pada hari ketiga di Stadion Kanjuruhan terlihat Tim Suntik Vaksin dari Puskesmas Ngajum, Wagir, Gondanglegi, dan Pamotan.

Kasi PTM kunjungi vaksinasi massal di Kantor Camat Tumpang (Jumat, 11/06)

Usai disuntik vaksin, mereka akan menuju ke meja bagian pencatatan untuk observasi. Di meja itu terdapat petugas yang terbanyak. Petugas itu akan melakukan in put data dengan laptop dari lembaran yang di bawa oleh masyarakat yang melakukan vaksinasi, dan mempersilakan mereka untuk duduk di kursi observasi yang telah disediakan.

Karena observasi ini memerlukan waktu terbanyak sekitar 30-40 menit, maka acapkali mengalami crowded. Bila terjadi crowded, petugas pemanggilan nomor antrian akan menghentikan pemanggilannya sesaat sambil melihat apakah sudah terlihat ada kursi observasi yang kosong lagi.

Dalam pelaksanaan vaksinasi massal ini, Dinkes Kabupaten Malang pada awalnya menargetkan melayani 600 vaksinasi setiap harinya. Jadi, seharusnya dari dua tempat pelaksanaan vaksinasi itu akan terlaporkan sejumlah 3.600 vaksinasi. Akan tetapi, dalam kenyataannya di dua tempat pelaksanaan tersebut mengalami kelebihan target, kecuali di Tumpang pada hari pertama terlaporkan di bawah target. Hal ini lantaran kurangnya sosialiasi di sana di hari perta itu.

Namun, setelah dilakukan rekapitulasi di dua lokasi pelaksanaan vaksinasi tersebut, hasilnya masih melebihi targetnya. Ada sekitar 4.000 lebih yang telah disuntik vaksin dalam kegiatan pelaksanaan vaksinasi massal. Ini menandakan antusiasme lansia di Kabupaten Malang untuk ikut vaksinasi massal COVID-19 cukup tinggi. *** [110621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 19 Mei 2021

Kunjungan Dinkes ke Inspektorat Daerah di Singosari

Usai pertemuan dengan DPMD di lingkungan Pendopo Agung Kabupaten Malang, rombongan Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang melakukan kunjungan ke Inspektorat Daerah yang beralamatkan di Jalan Raya Mondoroko No. 17B Dusun Mondoroko RT 02 RW 06, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (19/05/2021).

Kunjungan rombongan Seksi PTM dan Keswa ini diterima oleh Inspektur Pembantu Wilayah II Yudhi Hindharto beserta dua staf di lingkungan Inspektorat di ruang pertemuan yang letaknya ada di bagian depan lingkungan kantor Inspektorat Daerah.

Suasana diskusi di Ruang Pertemuan Inspektorat Daerah Kabupaten Malang

Sedangkan dalam rombongan Seksi PTM dan Keswa itu terlihat Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Koordinator PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns., dan staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns., serta seorang dari Tim SMARThealth UB.

Kunjungan yang dimulai pada pukul 11.30 WIB ini dilakukan atas saran dari DPMD Kabupaten Malang untuk melakukan konsultasi dengan Inspektorat Daerah terkait penggunaan anggaran dalam pengembangan Posbindu SMARThealth.

Dalam pertemuan ini, Kasi PTM dan Keswa mengawali dengan penjelasan maksud dan tujuan kunjungan ke Inspektorat ini. Kemudian diteruskan dengan advokasi terkait program replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang.

Setelah itu dilakukan diskusi antara Seksi PTM dan Keswa dengan Inspektorat berkenaan dengan pengembangan Posbindu SMARThealth yang akan melibatkan lintas sektoral termasuk di antaranya desa yang bersangkutan.

Dalam diskusi itu, Inspektorat Daerah menjelaskan bahwa pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh desa biasanya ada Peraturan Menteri Desa (Permendes) yang menaunginya. Permendes ini umumnya dijadikan landasan hukum dalam pembiayaan kegiatan yang ada di desa.

Oleh karena itu, Dinkes perlu melakukan advokasi dan sosialiasi Perbup SMARThealth yang nantinya digadang-gadang sebagai payung hukum dalam implementasi pengembangan Posbindu SMARThealth tersebut.

Dalam advokasi dan sosialisasi nanti, fokus pembahasannya diutamakan kepada manfaat dari Posbindu SMARThealth untuk pengendalian PTM di daerah serta pedoman/aturan hukum yang menjadi landasannya maupun penganggaran apa saja yang semestinya perlu dianggarkan oleh pihak desa terkait implementasi pelaksanaan replikasi SMARThealth tersebut.

Dengan semua itu, desa akan paham mengenai partisipasi yang akan dilakukan terkait pembiayaan dari dana desa tersebut. Penekanan sosialisasi untuk ke depannya harus dijelaskan perihal penganggaran desa menyangkut pelaksanaan Posbindu SMARThealth di desa tersebut.

Diskusi ini berakhir pada pukul 12.32 WIB, dan kemudian rombongan Dinkes mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan untuk mendukung pengembangan Posbindu SMARThealth ke depannya serta sekaligus berpamitan untuk kembali ke Kantor Dinkes di Kepanjen, Malang. *** [190521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Dinkes Lakukan Advokasi dan Konsultasi Pengembangan Posbindu SMARThealth ke DPMD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) berkunjung ke kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk melakukan advokasi dan konsultasi terkait dengan pengembangan Posbindu SMARThealth, pada Rabu (19/05/2021).

Dalam kunjungan itu Seksi PTM dan Keswa diterima langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Irina Widiyanti, S.E., M.Si di ruang kerjanya yang beralamatkan di Jalan Merdeka Timur No. 3 Kota Malang. Namun dalam advokasi dan konsultasinya diarahkan ke Kepala Seksi (Kasi) Penatausahaan Aset Desa Kustriadi.

Konsultasi dengan DPMD di Ruang Kerja Bidang Pemerintahan Desa Kabupaten Malang

Di meja Kasi Penatausahaan Aset Desa ini, rombongan Seksi PTM dan Keswa yang terdiri atas Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Koordinator PTM Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, dan staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns serta seorang dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) melakukan advokasi dan konsultasi kepada DPMD.

Tujuan dari advokasi dan konsultasi itu adalah untuk mendengarkan saran dari DPMD yang membawahi Pemerintahan Desa berkenaan dengan partisipasi aktif dari desa dalam pengembangan Posbindu SMARThealth sebagai pengejawantahan replikasi SMARThealth.

Mengecek draft Perbup SMARThealth

Partisipasi aktif itu tidak hanya terkait kepada menggerakkan masyarakat untuk hadir dalam skrining PTM yang diadakan pada giat Posbindu SMARThealth saja tetapi juga membantu menganggarkan untuk keperluan kader kesehatan yang terlibat dalam Posindu SMARThealth, yang meliputi pulsa, uang transport, insentif kader maupun BMHP (Bahan Medis Habis Pakai).

Sasaran dari kegiatan skrining PTM adalah kelompok umur 15 tahun ke atas yang ada di wilayah desa tersebut. Mereka akan mendapatkan pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol dan bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan yang ada.

Pada kesempatan itu, Kasi PTM dan Keswa mengakui bahwa untuk menuju capaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) PTM bila hanya dibebankan kepada Dinkes mungkin tidak akan mampu. Oleh karena itu perlu ada dukungan dari desa juga.

Senada dengan Kasi PTM dan Keswa, Kasi Penatausahaan Aset Desa menyadari bahwa kesehatan itu urgent. Sehingga dalam implementasinya perlu dikonsolidasikan lintas sektor. Tujuannya agar supaya pengendalian PTM bisa tercapai.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan advokasi dan sosialisasi pengembangan Posbindu SMARThealth sebagai manifestasi replikasi SMARThealth ini nantinya, DPMD perlu diajak berkeliling untuk membantu pemahaman kepada desa berkenaan dengan pentingnya program pengendalian PTM melalui Posbindu SMARThealth.

Acara advokasi dan konsultasi ke DPMD yang dimulai pada pukul 09.26 WIB itu berakhir pada pukul 10.03 WIB, dan DPMD menyarankan kepada rombongan Dinkes tersebut agar supaya agenda advokasi dan sosialisasi sebaiknya setelah Perbup SMARThealth diteken oleh Bupati. Selain itu, DPMD juga menghimbau kepada Dinkes untuk berkonsultasi juga kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Malang terkait penganggaran yang dilakukan oleh desa. Hal ini karena Inspektorat Daerah yang memiliki otoritas memeriksa keuangan daerah. *** [190521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog