Tampilkan postingan dengan label capacity building of health cadres. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label capacity building of health cadres. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Oktober 2021

Puskesmas Dampit Adakan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 Di Ruang Rapat

Gelaran pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas menjadi kader SMARThealth yang terakhir diadakan di Ruang Rapat Puskesmas Dampit yang berada di Jalan Semeru Selatan No. 4 RT 05 RW 02 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (27/10).

Puskesmas Dampit menyelenggarakan pelatihan kader di urutan yang ke-10 dari 10 Puskesmas yang melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada tahun 2021. Selain Puskesmas Dampit, ada 9 Puskesmas lainnya yang juga melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth untuk menjalankan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang di tahun 2021 ini, yaitu Wagir, Sumberpucung, Turen, Wajak, Gedangan, Gondanglegi, Pakisaji, Ketawang, dan Pamotan.

Sambutan dari Ketua UKM Esensial mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor: 440/93/KEP/35.07.103/2021 tentang Penetapan Puskesmas Replikasi SMARThealth Tahun 2021 disebutkan bahwa, ada 10 Puskesmas dengan 85 desa yang akan menjalankan replikasi SMARThealth, di antaranya Puskesmas Dampit.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.40 WIB, dan diikuti oleh 6 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dampit, yaitu Dampit, Amadanom, Bumirejo, Baturetno, Srimulyo, dan Sukodono.

Ruang Rapat Puskesmas Dampit, Kabupaten Malang

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth. Jadi, pelatihan kader hari ini diikuti oleh sebanyak 30 kader kesehatan dan 6 perawat desa.

Acara langsung diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan perwakilan Puskesmas Dampit, yaitu Ani Herawati, A.Md. Kep, Ketua UKM Esensial Puskesmas Dampit. Ani mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit yang pada hari itu sedang menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malam dalam rembug stunting di Ijen Suites Resort & Convention Malang.

Peserta pelatihan kader yang berada di pojok timur laut ruang rapat Puskesmas Dampit

Setelah itu, kemudian disusul dengan sambutan yang kedua. Sambutan kedua disampaikan oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Kasi PTM dan Keswa Dinkes) Kabupaten Malang.

Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa kenapa perlu adanya peningkatan kapasitas kader SMARThealth? Karena tren kematian saat ini banyak diakibatkan oleh penyakit jantung. Ada 40% kematian di Kabupaten Malang adalah stroke dan penyakit jantung.

Instalasi aplikasi eKader oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Jika mengandalkan tenaga kesehatan saja pasti akan kewalahan, maka perlu peningkatan kapasitas kader SMARThealth. Awalnya kader kesehatan tahunya mengukur berat badan saja, dan sekarang akan dilatih untuk bisa melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah.

Tidak hanya itu saja, kader kesehatan yang hadir di sini juga akan diajari melakukan skrining untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dengan menggunakan aplikasi eKader.

Kader belajar pengukuran lingkar perut

Untuk itu dalam pelatihan kader ini diharapkan peserta benar-benar memahami materi pelatihan yang akan disampaikan oleh 3 orang dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Materi pertama diisi oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, staf PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth dan Penyakit Jantung.”

Mula-mula Nur Ani memutar video implementasi SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth mudah dipahami oleh peserta pelatihan kader kesehatan di Puskesmas Dampit ini.

Kader belajar mengukur tekanan darah

Setelah itu, Nur Ani menjelaskan kasus penyakit jantung di Indonesia, peningkatan kasus di Kabupaten Malang, pandemi COVID-19, beban biaya PTM, kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, deteksi dini faktor risiko, skrining, follow up, pencegahan maupun tindak lanjut.

Pukul 10.47 WIB materi pertama selesai, dan disambung dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, staf PTM Dinkes, dengan materi bertitel “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari kader mengenai cara cek gula darah

Dalam paparannya, Bastamil menjelaskan ruang lingkup kader yang terhubung dengan petugas kesehatan. Kader SMARThealth akan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM yang di dalamnya termasuk penyakit kardiovaskular.

Dalam skrining itu, hasil inputannya akan terhubung dengan aplikasi tenaga kesehatan maupun ePuskesmas, dan dalam melakukan skrining itu terdapat item mengenai hasil pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Oleh karena itu, setelah memberikan pemahaman akan konsep-konsep dalam skrining kemudian para kader akan diajarkan cara melakukan pengukuran item-item tersebut. Praktek cara melakukan pengukuran yang benar, kader akan diberi contoh oleh perawat desanya masing-masing yang turut mendampingi dalam pelatihan kader tersebut.

Sementara itu, rombongan dari Dinkes akan melakukan pemantauan terhadap kader kesehatan yang sedang melakukan pengukuran item-item tersebut. Turut memantau juga, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB)

Pukul 12.27 WIB diteruskan dengan materi yang ketiga. Materi ketiga disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom., staf IT Seksi PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader.” Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara instalasi aplikasi eKader dan cara menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan skrining deteksi dini faktor risiko PTM termasuk di dalamnya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, Candra juga mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai ePuskesmas untuk melihat hasil entry data kader SMARThealth setelah melakukan skrining terhadap warganya. Termasuk juga melakukan follow up terhadap warga yang telah diskrining oleh kader SMARThealth.

Pukul 13.28 WIB paparan materi ketiga selesai, dan dilanjutkan dengan closing statement oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam closing statement itu diisi pemantapan perihal serapan pengetahuan kader dalam mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan menjadi kader SMARThealth. *** [271021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 18 Oktober 2021

Pelatihan Kader Kesehatan Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Di Puskesmas Ketawang

SMARThealth adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terhubung antara pasien, kader kesehatan, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.

Seorang kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari para masyarakat yang tugasnya membantu pengembangan kesehatan masyarakat. Sehingga, setiap desa umumnya memiliki kader kesehatan.

Sambutan dari Kepala UPT Puskesmas Ketawang, Kecamatan Gondanglegi

Tahun 2021 ini, Puskesmas Ketawang menyelenggarakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Ruang Rapat Bima Puskesmas Ketawang yang beralamatkan di Jalan Raya Ketawang No. 13 Dusun Krajan RT 29 RW 04 Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari tanggal 18 hingga 19 Oktober 2021.

Pelaksanaan pelatihan ini diadakan dalam 2 hari dikarenakan pada tanggal 18 Oktober 2021 ada 3 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ketawang sedang melaksanakan vaksinasi di desanya masing-masing. Sedangkan, tanggal 19 Oktober 2021, empat desa yang ikut pelatihan hari ini gantian jadwalnya vaksinasi.

Pemaparan Materi 1

Hari ini, Senin (18/10), pelatihan kader diikuti oleh 4 desa, yaitu Putat Lor, Urek-Urek, Ketawang, dan Putukrejo. Sementara, besoknya, hari Selasa (19/10) akan diikuti oleh 3 desa, yaitu Sumberjaya, Bulupitu, dan Ganjaran.

Acara kegiatan pelatihan ini dimulai pada pukul 08.45 WIB. Master of Ceremony (MC) Desi Ike, A.Md. Kep., seorang perawat Desa Ketawang, mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin dan kemudian langsung membacakan susunan acara dalam pelatihan hari ini.

Setelah itu, diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipimpin oleh dirigen Siti Hartini N., S.E., Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Ketawang.

Pemaparan Materi 2

Selesai menyanyikan lagu itu, acara berikutnya diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Ketawang dr. Yuliawati. Terus disusul dengan sambutan yang kedua oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Terakhir adalah sambutan dari pihak Kecamatan Gondanglegi, yang diwakili oleh Sri Budiarti, S.Sos., Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset Kecamatan Gondanglegi, dan sekaligus berkenan untuk membuka pelatihan kader kesehatan agar menjadi kader SMARThealth di Puskesmas Ketawang ini.

Kader kesehatan belajar cara mengukur lingkar perut dengan benar

Usai dibuka secara resmi, acara selanjutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh 3 narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Materi yang pertama disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Koordinator SMARThealth Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Dalam paparannya, Nur Ani memulai dengan memutar video giat kader SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Hal ini agar supaya peserta pelatihan di Puskesmas Ketawang ini mendapat visualisasi apa yang harus dilakukan oleh kader SMARThealth itu.

Perawat desa mengajari cara mengukur tekanan darah kepada kadernya

Setelah itu, Nur Ani menerangkan Posbindu PTM dan kebijakan Posbindu, kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, apakah itu SMARThealth, jantung dan peredaran darah, pencegahan dan pengendalian hipertensi, fakto pemicu serangan jantung, apa saja faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM), penilaian fakto risiko PTM, jangka waktu pemantauan faktor risiko PTM, tindak lanjut dini, dan pencegahan dengan CERDIK.

Pukul 10.54 WIB selesai pemaparan materi pertama, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang kedua oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes, dengan judul “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari cara melakukan cek gula darah

Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan pengertian-pengertian tentang pengukuran terlebih dahulu, baru kemudian diteruskan dengan mempraktekkannya. Setiap kader kesehatan diharuskan mempraktekkannya satu per satu.

Dalam praktek ini, Bastamil meminta perawat Ponkesdes dari 4 desa yang hadir dalam pelatihan kader tersebut untuk mendampinginya. Sehingga, pada sesi ini kursi yang tadinya berjajar menghadap ke selatan yang disertai jarak, kemudian diubah untuk membentuk kelompok per desa.

Pemaparan Materi 3

Posisi kelompok ada yang di meja depan, meja sebelah barat, dan ada yang menggunakan kursi saja dengan diatur sedemikian rupa. Sementara itu, staf Seksi PTM Dinkes lainnya, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan mahasiswa magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyebar secara bergantian untuk memantau pelaksanaan praktek pengukuran tersebut.

Pukul 12.20 WIB acara langsung disambung dengan pemaparan materi yang ketiga yang disampaikan oleh staf IT Seksi PTM Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparan itu, Candra menjelaskan perihal instalasi aplikasi eKader. Di mana aplikasi ini bisa berjalan, cara instalasi, dan cara melakukan input data dengan aplikasi eKader.

Staf PTM bantu kader cara melakukan input data dengan aplikasi eKader

Pada kesempatan itu, Candra juga mengingatkan kepada peserta pelatihan kader kesehatan agar supaya senantiasa membuka buku saku yang telah dibagikan, terutama di awal-awal kader SMARThealth baru mulai turun lapangan nanti.

Setelah mendapat penjelasan materi, semua peserta diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di handphone milik kader. Semua staf Seksi PTM Dinkes, Tim SMARThealth UB dan mahasiswi magang turut serta mendampingi kader yang sedang melakukan input data pribadi masing-masing.

Selesai melakukan input data, Candra mengajarkan pemantauan hasil entry oleh kader kepada perawat desa yang hadir dalam pelatihan ini melalui ePuskesmas dan aplikasi tenaga kesehatan. Karena di Puskesmas Ketawang sudah masuk Pandu PTM maka tenaga kesehatan harus mengisi charta WHO melalui ePuskesmas di item Pelayanan.

Pukul 13.21 WIB materi ketiga selesai. Dengan demikian, agenda pelatihan hari ini juga sudah berakhir. Dalam closing statement, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes berharap agar supaya Surat Keputusan (SK) Kader Posbindu SMARThealth segera dibuatkan oleh Kepala Desa. Setelah ada SK tersebut, kader bisa melakukan skrining door to door di desanya masing-masing.

Tak lupa, Kepala Seksi PTM juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPT Puskesmas Ketawang yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian materi tadi serta esok hari tidak bisa datang dalam pelatihan hari kedua karena ada undangan advokasi SMARThealth di Kecamatan Pakisaji. *** [181021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog