Tampilkan postingan dengan label Polimorfisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Polimorfisme. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Februari 2025

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi Dengan Kader SMARThealth Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme dengan Kader Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi dengan kader SMARThealth Desa Karangduren ini sedikit mundur karena keseibukan kegiatan yang ada pada mereka. Namun, di tengah-tengah kesibukannya, salah seorang enumerator yang juga sekaligus peneliti dalam bidang pengawasan data lapangan dan supervisor SMARThealth berhasil melakukan briefing dengan mereka.

Pada hari Jumat (14/02) di rumah salah seorang kader Rizka Febri Saputri yang beralamatkan di Jalan Raya Segenggeng, Dusun Karangduren RT 04 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, briefing itu dilakukan.

Briefing yang dihadiri 4 kader – Lia Suwandewi, Rizka Febri Saputri, Siswati, dan Sujiati Andri- ini, bertujuan memandu kader SMARThealth Desa Karangduren dalam melakukan pengukuran tekanan darah, tinggi dan berat badan. Tak lupa pencatatan dalam input datanya melalui link yang telah dibagikan.

Berbeda dengan pengukuran tinggi maupun berat badan, pengukuran tekanan darah harus dilakukan dua kali, yaitu pagi dan sore. Setiap pengukuran, baik pagi maupun sore, harus dilakukan sebanyak tiga kali dengan jeda beberapa menit.

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, tepatnya Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas rencana lanjutan pemasangan alat pemantauan kualitas udara. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak polusi udara terhadap kesehatan, langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap lingkungan mereka.

Briefing ini menjadi momen penting bagi para kader kesehatan untuk menyamakan pemahaman dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan program kesehatan di Desa Karangduren dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi warga.

Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, para kader memiliki peran krusial dalam memastikan informasi kesehatan sampai ke masyarakat dengan baik. Dengan adanya briefing ini, mereka diharapkan dapat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya, meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesehatan, serta membangun desa yang lebih sehat dan sejahtera. *** [180225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Februari 2025

Briefing Kader Kesehatan di Desa Sidorahayu: Menyambut Perubahan Personil dengan Semangat Baru untuk Kesehatan Masyarakat

Sidorahayu, 1 Februari 2025 – Di tengah keramaian Jalan Kresna di pagi hari yang bernuansa pasar tumpah yang menyemarakkan jalan menuju Pendopo Desa Sidorahayu, sebuah acara pertemuan sederhana berlangsung.

Briefing kader kesehatan yang diinsiasi oleh perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep., diselenggarakan untuk memperkenalkan perubahan personil kader serta memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan (nakes), Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan mahasiswa KKN Universitas Merdeka Malang (Unmer).

Acara ini dihadiri oleh kader kesehatan pengganti (Satik, Warsini, Wawuk) dan kader kesehatan lama (Mokhamat Sholeh dan Sumartiani) yang kelimanya akan memperkuat dalam layanan Posbindu maupun Posyandu Lansia.

Perawat Desa Sidorahayu mengawali briefing santai di Pendopo Balai Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang

Selain itu, turut hadir adalah bidan Desa Sidorahayu Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb., salah seorang anggota Tim SMARThealth UB, dan 4 mahasiswa KKN Unmer Malang (Yasinta Eka Priyantina, Yeremias Meze, Yuliana Eci, Zuvra Avrika).

Acara ini menjadi momen penting dalam menyambut semangat baru bagi pengelolaan kesehatan masyarakat di desa. Perubahan personil kader kesehatan menjadi fokus utama dalam briefing kali ini, yang diharapkan dapat memberikan dorongan segar bagi peningkatan pelayanan kesehatan di tingkat desa.

Briefing kader kesehatan dimulai pada pukul 10.28 WIB. Perawat Dimas memulainya dengan memberikan pengarahan kepada kader kesehatan pengganti yang bakal mengisi dalam layanan Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Lansia, seperti tugas dan kiprah nantinya.

Personil baru tersebut juga diperkenalkan kepada Tim SMARThealth UB untuk kolaborasi selanjutnya. Perubahan kader ini, menurut perawat Dimas, dikarenakan sinkronisasi kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia dengan arahan dari Pemerintah Desa dan Program PTM Puskesmas Wagir.

Perawat Desa Sidorahayu memberikan pengarahan dalam perubahan personil kader kesehatan Desa Sidorahayu

Selesai pengarahan kader tersebut, kemudian perawat Dimas membahas rencana aneka kegiatan mahasiswa KKN Unmer yang nantinya bakal kolaborasi terkait bakti sosial kesehatan yang akan melibatkan kader kesehatan maupun nakes nantinya.

Pada kesempatan ini, terjadi dialog antara perawat, bidan, dan keempat mahasiswa KKN Unmer tersebut untuk mencari titik temu yang ideal dan sekaligus bisa segera mempersiapkan implementasi dari kegiatan KKN tersebut.

Usai pembahasan kegiatan bersama mahasiswa KKN Unmer Malang, perawat Dimas memberikan kesempatan kepada Tim SMARThealth UB untuk menyampaikan agenda yang akan dilaksanakan di Desa Sidorahayu ini.

Pada kesempatan, Tim SMARThealth UB menyampaikan kegiatan dalam penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi”. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa agenda yang harus dijalankan, yaitu verifikasi dan validasi data sejumlah pasien yang terindikasi hipertensi dalam pelaksanaan SMARThealth yang dilakukan oleh enumerator; dan pengukuran tekanan darah, tinggi maupun berat badan.

Tim SMARThealth UB ikut ngobrol bareng dalam briefing perubahan personil kader kesehatan Desa Sidorahayu

Pelaksanaan verifikasi dan validasi telah selesai dilakukan, dan kehadiran Tim SMARThealth UB pada perubahan personil kader kesehatan ini dalam rangka briefing terkait pelaksanaan pengukuran tekanan darah, tinggi maupun berat badan tersebut yang akan dilakukan oleh kader kesehatan.

Rencananya 5 orang kader tersebut akan mengunjungi sebanyak 47 pasien hipertensi yang telah ada dalam list by name by address, untuk melakukan pengukuran tekanan darah di pagi dan sore hari, serta melakukan pengukuran tinggi maupun berat badan hanya sekali.

Hasil pengukuran ini kemudian diinput oleh kader kesehatan dengan menggunakan link google form yang telah disiapkan oleh supervisor lapangan apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm yang telah dishare kepada perawat Dimas dan kelima kader kesehatan tersebut.

Briefing yang dipimpin oleh perawat Dimas ini selesai pada pukul 12.00 WIB. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan briefing ini mampu mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat di Desa Sidorahayu, serta menciptakan kader-kader kesehatan yang siap mengemban tugas dengan lebih baik. *** [030225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 31 Januari 2025

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi Dengan Kader SMARThealth Desa Sepanjang

Dua hari yang lalu, salah seorang enumerator yang juga sekaligus peneliti dalam bidang pengawasan data lapangan dan supervisor SMARThealth, mendapatkan mandat untuk memberikan briefing terkait penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi” kepada kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen, pada Rabu (29/01).

Hari ini, Jumat (31/01), gantian melakukan briefing kepada kader SMARThealth Desa Sepanjang. Lima orang kader – Eny Yuliati, Ifa Lutfiyah, Istinah, Masito, Usfatul Ulumiyah – berkumpul di rumah Ibu Masito yang berada di Kalan Dewi Sartika, Dusun Sonokembang RT 05 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Briefing dengan kader SMARThealth Desa Sepanjang yang dihadiri oleh Tim Life Cycle Assessment (LCA), yakni Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP (Field Supervisor) dan Aril Rizki Dewi Lestari (Editor), merupakan kegiatan yang sangat penting dalam memastikan para kader dapat menjalankan tugas mereka dengan baik dan efektif.

Supervisor SMARThealth berikan briefing kepada kader SMARThealth Desa Sepanjang

Selesai para enumerator melakukan verifikasi dan validasi data pasien hipertensi di 4 desa intervensi SMARThealth (Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, Sepanjang), kini saatnya kader akan melaksanakan tugasnya.

Dalam briefing itu, kader SMARThealth diajak untuk memahami berbagai tugas yang akan dijalankan nanti. Ada 5 hal yang dibahas dalam briefing tersebut, meliputi 1). Pengukuran tekanan darah pasien hipertensi yang terdapat dalam list; 2). Pengukuran tinggi dan berat badan; 3). Input hasil pengukuran dengan aplikasi dalam link yang telah diberikan; 4). Dalam sejumlah kunjungannya nanti, perlu ada yang didokumentasikan dalam bentuk foto; dan 5). Kader akan membantu memandu pasien hipertensi untuk datang ke lokasi untuk pemeriksaan darah di masing-masing desa oleh Tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Briefing juga memberikan ruang bagi mereka untuk bertanya, berdiskusi, dan mengklarifikasi hal-hal yang belum dipahami, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengukuran tekanan darah, tinggi maupun berat badan di lapangan.

Dengan adanya briefing tersebut, para kader diharapkan akan lebih siap dalam mengatasi tantangan di lapangan, serta lebih dapat diandalkan dalam upaya meningkatkan kualitas dalam pengukuran-pengukuran tersebut.

Lima kader SMARThealth Sepanjang ikuti briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi

Briefing juga akan memperkuat koordinasi antara kader dengan supervisor SMARThealth maupun supervisor FKUB apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm, untuk memastikan keberhasilan implementasi tugasnya di komunitas.

Briefing yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut berakhir sekitar pukul 15.30 WIB. Selesai briefing, supervisor SMARThealth bersama Tim LCA berpamitan untuk kembali ke Sekretariat SMARThealth setelah dari pagi hingga siang mendampingi supervisi LCA di Desa Bakalan dan Krebet.

Dalam perjalanan pulang pun, supervisor SMARThealth dan supervisor LCA masih mengikuti zoom meeting progress report NIHR di dalam mobil sambil melaju ke Kepanjen. *** [310125]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 29 Januari 2025

Pentingnya Briefing dengan Kader Kesehatan Sebelum Turun Lapangan

Dalam setiap penelitian, kesuksesan pengumpulan data sangat bergantung pada ketepatan dan konsistensi informasi yang didapat. Salah satu kunci untuk mencapai hal ini adalah dengan melakukan briefing yang baik dengan personil pengumpul data sebelum mereka turun ke lapangan.

Briefing bukan hanya sekadar penjelasan teknis mengenai instrumen pengumpulan data, tetapi juga menjadi momen penting untuk memastikan seluruh tim memahami tujuan, metodologi, dan tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan.

Menuliskan tugas kader ketika mulai turun lapang nantinya

Hari ini, Rabu (29/01), yang kebetulan bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2576, lima orang kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen berkumpul di Sekretariat SMARThealth Kepanjen untuk membahas persiapan turun lapang dalam penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi Sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.”

Sebelumnya enumerator telah melakukan verifikasi dan validasi data pasien dari list SMARThealth di 4 desa (Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, Sepanjang) yang diberikan oleh field supervisor apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm.

Menjelaskan satu per satu tugas yang bakal diemban oleh kader

Selesai verifikasi dan validasi data pasien penderita hipertensi di 4 desa tersebut, sekarang saatnya kader kesehatan dari 4 desa yang telah mengikuti Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah bagi Kader SMARThealth untuk bertugas melakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi dan berat badan dari pasien yang telah dikunjungi oleh enumerator tersebut.

Pada saat ini diawali dengan briefing bersama kader SMARThealth Kepanjen di Tahun Baru Imlek. Lima orang kader SMARThealth Kepanjen – Agustin Shintowati, Kristin Mariana, Sunarmi Warto Dewo, Rusmini, dan Ninik Kartini - mendapatkan briefing dari salah seorang enumerator yang juga sekaligus peneliti dalam bidang pengawas data lapangan dan supervisor SMARThealth.

Kader Kepanjen dengan SMARThealth Kitnya telah siap melakukan pengukuran

Dalam briefing itu, ia menjelaskan tugas kader yang bakal turun lapangan. Ada 5 hal yang dibahas dalam briefing tersebut, yakni 1). Pengukuran tekanan darah pasien hipertensi yang ada di list. Kunjungannya 2 kali (pagi dan sore). Setiap kunjungan, baik pagi maupun sore, kader akan melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali; 2). Pengukuran tinggi dan berat badan; 3). Diinput dengan aplikasi dalam link yang diberikan; 4). Dalam sejumlah kunjungannya, perlu ada yang didokumentasikan dalam bentuk foto; dan 5). Kader akan membantu memandu pasien untuk datang ke lokasi untuk pemeriksaan darah di masing-masing desa oleh Tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Briefing tersebut berlangsung sekitar 1 jam lamanya. Dimulai pada pukul 10.24 WIB hingga 11.33 WIB, dan kader terlihat proaktif dalam briefing tersebut. Dari pengalamannya mereka terlibat dalam SMARThealth, pengalamannya di lapangan telah mampu mengantisipasi segala kemungkinan dalam melakukan pengukuran-pengukuran tersebut. *** [290125]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 15 Januari 2025

ILP di Posyandu Durian 08 Desa Karangduren

Bermula dari koordinasi dengan kader yang akan turun lapangan untuk skrining tekanan darah  ke rumah pasien hipertensi SMARThealth, malah menjumpai giat Integrasi Layanan Primer (ILP) di rumah kader SMARThealth Desa Karangduren Rizka Febri Saputri.

Sehingga, salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) pun mengikuti prosesi giat ILP sebagai bagian dari supervisi SMARThealth. Giat ILP itu diadakan di Posyandu Durian 08 Desa Karangduren yang menempati rumah kader Rizka yang berada di Jalan Raya Segenggeng, Dusun Karangduren RT 04 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Lokasinya berada di garasi Toko Mariono, yang bersebelahan dengan Agen LPG 3 Kg PT Tangguh Citra Pratama, atau depan Cluster Maharani.

Tim SMARThealth UB diajak foto bersama bidan, perawat, dan kader kesehatan Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

ILP, menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023, merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat. ILP dilaksanakan sepanjang proses, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua.

ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat.

Banyak warga yang mengantre di meja pendaftaran

Acara giat ILP ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Dua belas orang kader kesehatan Desa Karangduren yang penuh semangat, mengatur tempat sedemikian rupa untuk memberikan layanan pemeriksaan kepada warga dari semua siklus kehidupan.

Tranformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini fokus pada 5 langkah, yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatam dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan.

Suasana meja pencatatan dan pemeriksaan berkas

Meja langkah 1 untuk pendaftaran warga yang hadir dalam ILP ini dilayani oleh 2 orang kader yakni Pitnawati dan Ria Zenita. Meja 2 untuk layanan penimbangan dan pengukuran diisi oleh 3 orang kader, yaitu Sunarmi Ningsih, Suliana, dan Andi Nurul. 

Meja 3 untuk pencatatan dan pemeriksaan, seperti memasukkan ke register, buku pink, dan sebagainya. Di meja 3 ini terlihat 3 orang kader yang bertugas, yakni Yayuk Sutiari, Sulistiani, dan Hariyati.

Kader SMARThealth Desa Karangduren bantu nakes periksa gula darah

Meja 4 untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan. Di meja 4 ini terlihat ada 2 orang tenaga kesehatan (nakes) Desa Karangduren, yaitu Bidan Lusi Eko Safitri, S.Tr.Keb., dan Perawat Siti Khomariyah, A.Md.Keb, serta dibantu oleh seorang kader SMARThealth Rizki Febri Saputri yang membantu nakes dalam melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

Sementara itu, pada meja 5 pada giat ILP di Posyandu 08 Desa Karangduren dimanfaatkan untuk meja pemberian makanan tambahan (PMT), mengingat validasi dan sinkronisasi sudah bisa dilakukan di meja pencatatan dan pemeriksaan berkas.

Perawat Desa Karangduren lakukan penyuluhan dan pemberian obat kepada pasien lansia yang hadir periksa dalam giat ILP Posyandu 08 

Pada Rabu (15/01) ini, Posyandu 08 Desa Karangduren menjadi saksi meriahnya kegiatan ILP yang diadakan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang melibatkan berbagai layanan kesehatan ini sukses menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kebersamaan. 

Dari pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi (PCV3, DPT4, DPT3, IPV 1, dan IPV 2) hingga penyuluhan kesehatan maupun gizi, semua dilaksanakan dengan penuh antusiasme oleh warga desa. Keberhasilan acara ini tidak hanya memperkuat akses layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh, baik bagi individu maupun keluarga.

Bidan Desa Karangduren lakukan imunisasi pada balita dalam giat ILP Posyandu 08

Hingga selesai pada pukul 11.30 WIB, giat ILP Posyandu 08 Desa Karangduren yang membawahi 4 RT di lingkungan RW 02 ini berhasil memberikan layanan pemeriksaan terhadap 40 balita, 52 orang usia produktif (Posbindu), dan 10 orang lansia serta 3 orang meneteki.

Usai layanan, Tim SMARThealth UB diajak foto bersama dengan nakes dan semua kader kesehatan yang bertugas dalam ILP. Setelah itu, menyempatkan diri menyosialisasikan kepada nakes tentang pemasangan alat kualitas udara di 5 rumah di Desa Karangduren, dan sekaligus koordinasi dengan nakes perihal akan turun lapangan 5 orang kader yang telah mengikuti workshop penyegaran pengukuran tekanan darah bagi kader SMARThealth beberapa waktu yang lalu di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren. *** [150125]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 05 Desember 2024

Briefing Enumerator ISPF di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi FKUB

Briefing enumerator ISPF di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi FKUB

Lima enumerator – Slamet Hariono, Elmi Kamilah, Arief Budi Santoso, Suhariadi, dan saya – berkumpul di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) untuk melakukan briefing enumerator bersama apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm, supervisor penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi” pada Rabu (04/11) siang.

Penelitian ini dibiayai oleh International Science Partnerships Fund (ISPF) of the British Council. Oleh karena itu untuk memudahkan penyebutan agar tidak terlalu panjang, enumerator dalam penelitian ini disebut dengan enumerator ISPF.

Penelitian ISPF ini berencana akan mengunjungi ulang (tracking) responden yang terindikasi hipertensi dalam penelitian SMARThealth Extend sebelumnya di 4 desa/kelurahan intervensi, yaitu Sidorahayu (Wagir), Karangduren (Pakisaji), Kepanjen (Kepanjen), dan Sepanjang (Gondanglegi).

Briefing enumerator ISPF sebelum turun lapangan sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu survei atau pengumpulan data. Briefing enumerator ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman antara enumerator tentang tujuan survey, metode pengumpulan data, dan prosedur yang harus diikuti.

Briefing tersebut juga memberikan kesempatan untuk menjelaskan dengan rinci prosedur pengumpulan data, seperti cara melaksanakan wawancara, mencatat jawaban, atau menggunakan perangkat seperti formulir survei atau aplikasi. Teknik ini perlu dipahami agar data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Enumerator di lapangan nantinya akan sering berinteraksi langsung dengan responden. Briefing memberikan kesempatan untuk menekankan pentingnya menjaga etika dalam wawancara, menghormati privasi responden, dan menjelaskan kebijakan kerahasiaan data. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan responden dan menghindari potensi masalah hukum atau etis.

Enumerator perlu mengetahui target survei dan batasan waktu yang ada. Briefing membantu memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang jumlah sampel yang harus dicapai, lokasi yang harus dijangkau, serta jadwal yang harus diikuti. Ini mencegah keterlambatan atau ketidakefisienan dalam proses pengumpulan data.

Di lapangan, enumerator mungkin menghadapi berbagai situasi yang tidak terduga. Briefing memungkinkan supervisor untuk memberikan arahan tentang bagaimana cara menangani masalah yang mungkin timbul, seperti responden yang enggan memberi jawaban, kesulitan teknis, atau gangguan lainnya. Dengan kesiapan mental dan pengetahuan tentang langkah-langkah yang perlu diambil, enumerator dapat lebih mudah menyelesaikan tantangan tersebut.

Briefing juga penting untuk mengidentifikasi potensi risiko atau bahaya yang mungkin dihadapi oleh enumerator di lapangan, seperti masalah keamanan atau cuaca buruk. Briefing dapat mencakup saran tentang bagaimana melindungi diri mereka serta memberikan kontak darurat atau prosedur keselamatan.

Dalam briefing, enumerator dapat diberikan alat bantu yang diperlukan untuk pengumpulan data, seperti ATK, formulir survei, peta lokasi, serta jas hujan mengingat saat ini sedang musim hujan. Briefing memastikan bahwa enumerator sudah dilengkapi dengan sumber daya yang tepat.

Briefing memberikan kesempatan untuk memotivasi enumerator dengan menjelaskan pentingnya pekerjaan mereka dalam pengumpulan data yang berkualitas untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka dapat meningkatkan semangat kerja dan akurasi data yang dikumpulkan.

Briefing juga memberi kesempatan untuk memastikan bahwa enumerator memahami instruksi dengan baik dan siap menjalankan tugas mereka. Hal ini juga menjadi ajang untuk mengecek kesiapan mental, fisik, dan teknis enumerator sebelum turun ke lapangan.

Briefing memperkuat komunikasi antar anggota tim, sehingga enumerator merasa lebih terhubung dan memiliki saluran komunikasi yang jelas untuk melaporkan masalah atau mendapatkan bantuan jika diperlukan. Ini juga memungkinkan adanya koordinasi yang lebih baik selama pelaksanaan survei.

Dikutip dari laman The World Bank, briefing enumerator yang di dalamnya juga terdapat pelatihan materi kuesioner merupakan bagian bagian yang sangat penting dari pengumpulan data primer, dan harus direncanakan terlebih dahulu. 

Briefing ini merupakan upaya bersama antara supervisor lapangan, peneliti, dan enumerator. Tim peneliti harus menyiapkan dan menyetujui buku pedoman enumerator (atau buku pedoman lapangan). Buku pedoman enumerator berfungsi sebagai dasar untuk konten pelatihan, dan membantu menyelenggarakan pelatihan.

Jadi, briefing enumerator dengan supervisor lapangan yang mewakili Tim Peneliti sebelum turun lapangan adalah langkah yang sangat penting untuk menjamin kualitas data yang diperoleh dan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan survei. Dengan persiapan yang matang, risiko kesalahan dan ketidakakuratan dalam pengumpulan data dapat diminimalkan, dan enumerator dapat melaksanakan tugasnya dengan percaya diri dan efektif. *** [051224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 15 November 2024

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah Bagi Kader SMARThealth

“Pengetahuan adalah kekuatan, terutama dalam hal mengelola tekanan darah.” -- Amanda Shaw

Pengukuran tekanan darah merupakan keterampilan penting bagi kader kesehatan, karena berperan penting dalam deteksi dini dan penanganan hipertensi serta penyakit kardiovaskular lainnya. Pelatihan penyegaran memastikan bahwa petugas kesehatan selalu mengikuti perkembangan pedoman, teknik, dan praktik terbaik terkini, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.

Kamis (14/11), 20 kader SMARThealth dari 4 desa intervensi SMARThealth di Kabupaten Malang mengikuti Refreser Workshops of Blood Pressure Measurement for Community Cadres di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Simpang Pakisaji No. 60-62 Dusun Golek RT 02 RW 03 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Peserta, panitia, dan narasumber berpose bersama

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah bagi Kader SMARThealth tersebut dalam rangka kegiatan penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi” yang dilaksanakan oleh Tenaga Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang didanai oleh International Science Partnerships Fund (ISPF) of the British Council.

Sesuai kebutuhan dalam penelitian ini, FKUB mengundang 5 kader SMARThealth dari setiap desa intervensi. Perlu diketahui bahwa dalam SMARThealth Extend dulu terdapat 4 desa/kelurahan intervensi, yakni Desa Sidorahayu (Kecamatan Wagir), Desa Karangduren (Kecamatan Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kecamatan Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Kecamatan Gondanglegi).

Lima kader SMARThealth dari Desa Sidorahayu, lima kader SMARThealth dari Desa Karangduren, lima kader SMARThealth dari Kelurahan Kepanjen, dan lima kader SMARThealth dari Desa Sepanjang dengan mengenakan seragam mereka masing-masing berkumpul di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren dalam rangka memenuhi undangan pelatihan penyegaran tersebut.

Sambutan Sekdes Karangduren mewakili Kades

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah ini tentunya merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat konsep dan ketrampilan utama bagi seorang kader kesehatan yang ada di desa mereka masing-masing. Selain itu, yang menggembirakan pula adalah mereka sekaligus bisa reuni untuk mengenang nostalgia dalam menjalankan SMARThealth Extend.

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.42 WIB. Master of Ceremony (MC) dr. Astrid Pramudya Anugerah Putri Pratama, Sp.JP mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta pelatihan penyegaran ini dan terima kasih atas partisipasinya. Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan penyegaran ini, dan diteruskan dengan memandu doa.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Karangduren Saiful mewakili Kepala Desa yang kebetulan sedang ada acara lain.

Sambutan dr. Bayu Lestari, M.Biomed., Ph.D dari FKUB

Dalam sambutannya, Sekdes Saiful berharap semoga kegiatan ini bisa memberikan kebaikan kepada kita semua, dan menginformasikan bahwa kemungkinan nanti dari pasiesn yang akan dikunjungi sudah ada yang meninggal.

Sambutan yang kedua datang dari dr. Bayu Lestari, M.Biomed, Ph.D dari Tim Penelitian FKUB. Pada kesempatan itu, dr. Bayu mengatakan bahwa penelitian ini sebagai kelanjutan dari SMARThealth. Insya’ Allah bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dr. Bayu juga mengucapkan terima kasih kepada kader SMARThealth. “Tanpa bantuan kader, kita tidak bisa apa-apa.”

Usai sambutan dari dr. Bayu, acara diteruskan dengan overview SMARThealth dari Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D dari University of Manchester, Inggris. Prof Delvac termasuk salah satu pioneer SMARThealth di Kabupaten Malang yang menjadi steering committee dalam SMARThealth Extend.

Overview SMARThealth oleh Prof. Delvac Oceandy dari University of Manchester, Inggris

Dalam overview itu, ia pertama-tama menyapa kader SMARThealth yang sudah tidak asing lagi dengannya. Lalu, Prof. Delvac menjelaskan bahwa ia dan Tim Penelitian berusaha terus mengembangkan SMARThealth yang sudah begitu dikenal.

Tim berusaha memperbaiki terus dalam pengembangan tersebut. Dalam SMARThealth ini memang sudah menurunkan sejumlah penelitian terkait, mulai dari SMARThealth Extend, SIMPLI, Medicine Quality Sub-Study, Discrete Choice Experiment (DCE) Sub-Study, dan Scale up. Kini, kita akan mengunjungi sejumlah pasien hipertensi lagi dalam penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.”

Pukul 10.04 WIB, acara menginjak pada penyampaian materi yang akan dipresentasikan oleh dua orang narasumber yang sangat berkompeten. Materi pertama disampaikan oleh dr. Yoga Waranugraha, Sp.JP, Subp.Ar(K) dengan judul “Pentingnya Kendali Tekanan Darah Bagi Penderita Hipertensi.” 

Dua narasumber yang merupakan dokter spesialis jantung dari FKUB

Melalui materinya, dr. Yoga menjelaskan peningkatan hipertensi, mulai dari kasus yang ada di dunia, kasus yang ada di Indonesia, hingga kasus yang ada di Kabupaten Malang. Lalu, ia juga menerangkan baseline characteristic of the high-risk population, causes of hypertension, potential primary abnormalities in essential hypertension, klasifikasi tekanan darah klinik, batasan tekanan darah untuk diagnosis hipertensi, hypertension-mediate organ damage (HMOD), hipertensi sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular/jantung dan pembuluh darah, CERDIK sebagai pencegahan hipertensi, ambang batas TD untuk inisiasi obat, alur panduan inisiasi terapi obat sesuai dengan klasifikasi hipertensi, target kontrol tekanan darah, dan kendalikan hipertensi dengan menerapkan “PATUH”. 

Kemudian materi yang kedua dipresentasikan oleh dr. Yordan Ashari, Sp.JP dengan titel “Prinsip pengukuran Tekanan darah dan Interpretasinya.” Pada materinya itu, dr. Yordan menerangkan definisi hipertensi, persiapan pasien dalam pengukuran tekanan darah, alur pengukur tekanan darah, posisi pasien saat pengukuran tekanan darah, prinsip pengukuran tekanan darah, prosedur pengukuran tekanan darah, prinsip pengukuran tekanan darah, klasifikasi tekanan darah klinik, screening tekanan darah, pengukuran tekanan darah di rumah dan di klinik, interpretasi hasil pemeriksaan tekanan darah klinik dan ABPM, dan interpretasi hasil pemeriksaan tekanan darah klinik dan ABPM.

Suasana praktik pengukuran tekanan darah di deretan meja bagian timur

Selesai pemaparan materi, kedua narasumber dipersilakan duduk di depan untuk mengadakan sesi tanya jawab terkait kedua materi tadi. Dalam sesi tanya jawab ini ada 5 penanya, yaitu Kristin Mariana (kader SMARThealth Kepanjen), Usfatul Ulumiyah (kader SMARThealth Sepanjang), Sri Ribut (kader SMARThealth Sidorahayu), dan Alfin Andi Yanti (kader SMARThealth Karangduren).

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dan diuraikan dengan gamblang oleh kedua narasumber yang berspesialisasi dalam masalah perjantungan, sehingga membuat penanya-penanya tersebut menjadi tambah wawasan.

Usai sesi tanya jawab, acara diteruskan dengan praktik pengukuran tekanan darah. Dalam praktik ini kader dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok mendapat 1 tutor. Kemudian demonstrasi langsung cara mengukur tekanan darah menggunakan sfigmomanometer, dan dilanjutkan dengan latihan pengukuruan oleh peserta. 

Suasana praktik pengukuran tekanan darah di meja sisi barat

Dalam latihan pengukuran tekanan darah ini, peserta dikenalkan dengan sfigmomanometer atau tensimeter, yaitu tensimeter merkuri, tensi meter aneroid, dan tensimeter digital otomatis. Mereka dipandu oleh tutor yang berasal dari PPDS Kardio FKUB maupun narasumber, untuk memastikan kader bisa mencoba semua alat tersebut dengan benar.

Pukul 11.47 WIB, panitia memberikan kuesioner post-test untuk diiisi oleh peserta setelah mengikuti rangkaian pelatihan penyegaran ini. Sebelum acara dimulai, perserta juga sudah mengisi kuesioner pre-test.

Acara pelatihan penyegaran berakhir dengan ditutup doa yang dipandu oleh apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm., dan kemudian diakhiri dengan melakukan foto bersama antara panitia penyelenggara, peserta, Team Leader SMARThealth dan pengawas lapangan SMARThealth di Kabupaten Malang. *** [151124

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 November 2024

Briefing Turlap Enumerator di EA SMARThealth

Before beginning, plan carefully.” — Marcus Tullius Cicero

Hari ini, Senin (04/11), lima enumerator berkumpul di Sekretariat SMARThealth yang beralamatkan di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada pukul 08.46 WIB.

Mereka bertemu di Sekret untuk menindaklanjuti pertemuan dengan peneliti secara Zoom pada Sabtu (26/10), dalam rencana pengumpulan data pada penelitian "Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi."

Kelima enumerator ini telah malang melintang dalam sejumlah penelitian besar kolaborasi dengan lembaga internasional yang pernah ada di Indonesia, seperti Indonesia Family Life Survey (IFLS), The Work and Iron Status Evaluation (WISE), The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), dan SMARThealth Extend.

Pertemuan kali ini, membahas rencana turun lapangan Tim Enumerator ke 4 desa/kelurahan intervensi SMARThealth, yaitu Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, dan Sepanjang. Saya yang kebetulan mendampingi SMARThealth hingga saat ini mengadakan briefing dengan teman-teman enumerator yang lainnya.

Dalam briefing tersebut, saya memberikan alur turun lapangan. Mulai dari kelengkapan surat yang harus dipegang oleh seorang enumerator, lalu kulo nuwun dengan perangkat desa. Kemudian saya memandunya dengan menghubungi perawat desa untuk membantu Tim Enumerator yang bakal turun lapangan. 

Briefing persiapan turun lapangan di 4 EA SMARThealth

Langkah-langkah tersebut tidak lain agar memudahkan Tim Enumerator dalam mengumpulkan data lapangan nantinya. Dan, yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan data ini merupakan kunjungan ulang, atau yang dalam bahasa enumerator di lapangan adalah tracking

Tracking sedikit berbeda dengan pengumpulan data awal pada saat SMARThealth dimulai. Dulu, begitu masuk desa, enumerator bisa leluasa mengunjungi rumah responden. Asalkan ada warga yang berumur 40 tahun ke atas, langsung bisa diwawancarai.

Namun kali ini, dalam tracking kali ini, enumerator harus melakukan validasi terlebih dahulu dengan bantuan kader SMARThealth, dan kemudian baru melacaknya. Jadi, pasien hipertensi yang menjadi target sasaran bisa saja berpencar-berpencar.

Karena bagaimana pun dalam tracking itu, diperlukan strategi sendiri. Mungkin di antara Tim Enumerator dulu pernah ada yang mewawancarai, tapi dalam tracking ini belum tentu hafal semua yang dikunjungi.

Dalam hal ini, sebagian saya sudah mengkondisikan dengan kader SMARThealth untuk membantunya bila dalam tracking nanti, Tim Enumerator mengalami kesulitan untuk menemukannya.

Oleh karena itu, dalam briefing sesama enumerator ini sesungguhnya agar perencanaan turun lapangan ini bisa berjalan sesuai yang ditargetkan atau diharapkan oleh peneliti yang telah mendesain penelitian ini.

Tim Enumerator Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi

Situasi ini seperti apa yang digambarkan oleh Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), seorang negarawan, orator, pengacara, dan filsuf Romawi, dalam ujarannya “Before beginning, plan carefully” (Sebelum memulai, rencanakan dengan matang).

Kutipan (quote) Cicero ini menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengerjakan tugas atau proyek apa pun. Prinsip ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam usaha pribadi, proyek profesional, atau bahkan inisiatif sosial yang lebih besar.

Tak terkecuali dalam bidang penelitian. Pengurusan perizinan dan pengenalan medan atau karakteristik komunitas merupakan hal baku bagi enumerator sebelum memasuki enumeration area (EA) atau wilayah pencacahan (wilcah).

Setelah itu, bagaimana melakukan verifikasi keberadaan target sasaran respondennya. Mengingat penelitian ini merupakan tracking sehingga Tim Enumerator harus melakukan verifikasi datanya terlebih dahulu guna validasi. Apakah responden itu masih tinggal di desa itu atau sudah meninggal atau yang lainnya.

Proses ini tentunya memerlukan waktu tersendiri guna melakukan validasi. Karena enumerator harus mengetahui keberadaannya dari target sasaran respondennya. *** [051124

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 18 Oktober 2024

Pengurusan Izin Penelitian Skrining Polimorfisme

Mengurus surat izin penelitian di Bakesbangpol Kab. Malang

Selesai mengikuti Indonesia in-Country Meeting (ICM) dari tanggal 30 September hingga 5 Oktober 2024, hari Senin (07/10) mulai dilakukan pengurusan surat izin penelitian bertajuk Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.

Penelitian ini dilakukan oleh tenaga pendidik di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), yang menurut proposalnya dibiayai oleh International Science Partnership Fund (ISPF) of the British Council.

Selaku peneliti dalam Bidang Pengawas Data Lapangan dan Supervisor SMARThealth, saya mendapat amanah untuk mengurus surat izin penelitian, yakni di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang.

Mula-mula saya mengurusnya di Dinkes Kabupaten Malang pada Senin (07/10), karena setiap penelitian kesehatan biasanya bermuara di instansi tersebut. Surat pemohonan izin penelitian bernomor 03769/UN10.f0701/B/PT/2024 tertanggal 20 September yang ditandatangani Dekan FKUB itu, saya antar ke bagian resepsionis Dinkes yang berada di Gedung Hippocrates untuk segera diproses.

Kemudian mulai esok harinya, saya senantiasa berkomunikasi dengan staf Dinkes yang mengurusi surat izin penelitian yang masuk ke instansi tersebut. Saya mengikuti perjalanan disposisi bagi keluarnya surat rekomendasi penelitian dari Dinkes, dan pada Kamis (17/10) surat rekomendasi itu sudah keluar.

Begitu diterima, saya langsung print Surat Keterangan Kesediaan dari Dinkes bernomor 400.7/6036/35.07.302/2024, karena hanya diberi satu lembar berkas saja. Sedangkan, yang aslinya akan segera untuk mengurus surat izin penelitian ke Bakesbangpol dengan melampirkan surat dari Dinkes tersebut. Memang begitu syaratnya!

Pengurusan ke Bakesbangpol di siang hari usai print, dan langsung diterima di staf yang memproses surat perizinan penelitian di lantai 7 Gedung Kantor Bupati Malang yang beralamatkan di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Biasanya mengurus di Bakesbangpol cepat, namun karena pimpinannya sedang dinas luar (DL) maka saya diminta untuk datang lagi pada hari Jumat (18/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Sesuai arahannya, keesokan harinya, saya pun kembali ke Bakesbangpol, dan benar adanya surat keterangan bernomor 072/1118/35.07.406/2024 tertanggal 18 Oktober 2024 telah dikeluarkan oleh Bakesbangpol untuk memberikan izin penelitian yang diketuai oleh apt. Efta Triastuti, S.Si., M.Farm.Klin., Ph.D beserta peneliti anggotanya.

Sebelum distempel, saya disuruh staf Bakesbangpol untuk memfotokopi sebanyak masing-masing 8 lembar untuk tembusan kepada Dinkes, Puskesmas Wagir, Puskesmas Pakisasji, Puskesmas Kepanjen, Puskesmas Gondanglegi, dan dekan FKUB beserta pertinggal.

Begitu selesai fotokopi, berkas-berkas itu disetempeli semua dan dimasukkan dalam amplop besar berkop Bakesbangpol untuk sejumlah tembusan. Namun karena menjelang Jumatan, dan kala itu mendapat pesan whatsapp dari Kantor Camat Pagak perihal FGD NIHR di Kecamatan Pagak yang bakal digelar pada Kamis (24/10), saya tidak bisa mengedarkan tembusan ke puskesmas-puskesmas pada hari itu juga.

Dengan mendapatkan surat izin penelitian dari Bakesbangpol itu, diharapkan Tim Penelitian segera bisa mengagendakan untuk melakukan penelitian di empat desa SMARThealth yang bakal menjadi lokasi penelitiannnya, yaitu Desa Sidorahayu (Wagir), Desa Karangduren (Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Gondanglegi). *** [181024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog