Pagi itu, Rabu (13/08), suasana lantai 1 Puskesmas Ngajum yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 18, RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, tampak seperti hari kerja pada umumnya. Sejumlah pasien terlihat mengantre sejak pukul 08.00 WIB, menanti giliran untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pelayanan primer tersebut, sebuah kegiatan ilmiah dan strategis tengah berlangsung tenang dan tertib di lantai 2, tepatnya di Aula Prasojo.
Di tempat itu, digelar kegiatan health coaching yang menjadi bagian dari penelitian akademik bertajuk "Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer", hasil gagasan dr. Arief Akansyah, MARS, Sp.KKLP - seorang staf pengajar sekaligus kandidat doktor di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).
![]() |
Pj PTM menjelaskan Lembar Penjelasan kepada pasien saat memasuki Aula Prasojo Puskesmas Ngajum |
Alur kegiatan health coaching diatur dengan sistematis oleh Pj PTM. Begitu pasien memasuki Aula Prasojo, mereka dipandu mengisi daftar hadir di meja Pj PTM. Di sini, mereka juga mendapatkan penjelasan mengenai Lembar Penjelasan Calon Subjek Penelitian, yang disampaikan oleh Pj PTM yang sebelumnya telah dibriefing oleh enumerator.
![]() |
Enumerator mewawancarai pasien dan mengukur tekanan darah sebelum mendapatkan health coaching oleh dokter Puskesmas |
Dalam beberapa kasus, ketika ditemukan pasien dengan tubuh gemuk atau lengan gempal, pengukuran tensi dilakukan dengan manset besar yang disediakan oleh Puskesmas Ngajum. Untuk hal ini, enumerator meminta bantuan dari Pj PTM guna memastikan hasil pengukuran akurat.
![]() |
Suasana wawancara dan pengukuran di Aula Puskesmas Ngajum |
Dalam ruangan tersebut, Denok menyimak proses coaching yang dilakukan oleh dokter, serta mencatatkan hasil sesi tersebut ke dalam logbook khusus yang telah disiapkan oleh dr. Arief selaku peneliti utama. Tujuannya sebagai bahan Pj Promkes untuk menindaklanjuti dari hasil coaching dokter melalui phone call maupun WhatsApp (WA).
![]() |
Health coaching pasien oleh dokter Puskesmas di ruang kerjanya bersama Pj Promkes |
Semua proses berlangsung lancar dan sesuai rencana, tanpa hambatan berarti. Kelancaran ini menjadi buah dari komunikasi dan koordinasi yang intens antara peneliti, enumerator, Kepala Puskesmas, dokter, Pj PTM, dan Pj Promkes, baik melalui grup WA maupun jalur personal. Kolaborasi lintas fungsi ini menjadi pondasi kuat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemberdayaan pasien. *** [140825]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar