Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pakisaji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pakisaji. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2024

Phlebotomy Dalam Giat Posyandu Lansia Larasati Desa Kebonagung

Phlebotomy adalah tindakan memasukkan jarum ke vena yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Phlebotomy atau pengambilan darah tersebut adalah tindakan prosedur medis yang bersifat invasif dan sudah dikerjakan sejak berabad lalu.

Dalam giat Posyandu Lansia Larasati yang berada di Jalan Penamas No. 32 Dusun Sukosari RT 41 RW 09 Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ini, terdapat phlebotomy untuk pemeriksaan profil lipid yang dilakukan oleh Penanggung jawan (Pj) PTM Puskesmas Pakisaji Ns. Sirotul Maisaroh, S.Kep.

Lokasi giat Posyandu Lansia Larasati di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji

Pemeriksaan profil lipid atau pemeriksaan kolesterol adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Prosedur pemeriksaan ini biasanya mencakup perhitungan empat jenis lemak di dalam tubuh, yaitu kolesterol total, Low Density Lippprotein (LDL), High Density Lippoprotein (HDL), dan trigliserida.

Pemeriksaan kolesterol adalah salah satu metode skrining kesehatan yang penting dilakukan untuk memantau serta mewaspadai risiko penumpukan plak lemak pada pembuluh darah arteri yang menjadi penyebab dari berbagai penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi hingga stroke.

Pengukuran tekanan darah yang dilakuka kader kesehatan

Pasalnya, dua penyakit tersebut termasuk ke dalam daftar penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2018, telah terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8% (tahun 2013) menjadi 34,1% (tahun 2018). Di sisi lain, menurut Riskesdas 2018, tingkat prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 telah mencapai 10,9%.

Giat Posyandu Lansia yang dimulai pada pukul 09.00 WIB terlihat ramai. Halaman rumah Ketua RW 09 atau rumah salah seorang kader Posyandu Lansia (Sri Supinem) dipenuhi warga lansia yang antusias untuk menghadiri giat Posyandu Lansia Larasati yang diselenggarakan oleh perawat Desa Kebonagung Lailia Fuji Rahayu, A.Md.Kep dengan dibantu 11 orang kader kesehatan.

Staf pengajar FKUB melakukan observasi untuk melihat prosesi giat Posyandu Lansia Larasati Desa Kebonagung

Ke-11 kader kesehatan tersebut terdiri dari seorang kader SMARThealth (Anis Sasmita), 5 kader Posyandu Lansia (Mona Ika Isnawati, Fitri Rusita, Piping Desi Andrayani, Novie Darmayanti, Sri Supinem), dan 5 kader Posyandu Balita yang turut membantu (Siti Sundari, Sari Wahyuni Dewi, Triani Endah, Titik Mulyani, Nina Agustina).

Warga lansia dari RT 47 hingga RT 51 yang berada di wilayah RW 09 berdatangan ke lokasi giat Posyandu Lansia Larasati untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) setiap sebulan sekali.

Pj PTM Puskesmas Pakisaji melakukan phlebotomy untuk pemeriksaan profil lipid

Pada giat Posyandu Lansia hari ini, Kamis (06/06), warga lansia Dusun Sukosari mendapatkan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, dan pemeriksaan profil lipid.

Pengukuran antropometri ditujukan untuk deteksi dini obesitas dini, pengukuran tekanan darah (tensi) sebagai upaya untuk deteksi hipertensi secara dini, pengecekan kadar gula darah untuk deteksi dini diabetes mellitus, dan pemeriksaan profil lipid menurut Pj PTM Puskesmas Pakisaji sebagai upaya deteksi dini stroke.

In-depth interview pertama dengan pasien yang memiliki riwayat hipertensi

Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Arief Alamsyah, MMRS yang hadir bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB tampak melihat prosesi dalam giat skrining kesehatan terhadap warga lansia tersebut.

Di sela-sela giat itu, dr. Arief yang sedang menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer pada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, melakukan in-depth interview dengan 2 orang pasien yang memiliki riwayat hipertensi.

In-depth interview kedua dengan pasien yang punya riwayat hipertensi

In-depth interview dilakukan di ruang tamu pemilik lokasi yang digunakan dalam giat Posyandu Lansia Larasati. Ada 2 pasien hipertensi yang diwawancara mendalam oleh dr. Arief, yaitu Salamah (65 tahun) dan Turi (54 tahun). 

Begitu in-depth interview selesai, dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Kampus UB karena ada jadwal mengajar, sementara salah seorang anggota Tim SMARThealth UB masih tinggal untuk melihat lagi giat Posyandu Lansia Larasati hingga pukul 10.33 WIB dan terus mengundurkan diri untuk kembali ke Sekretariat SMARThealth di Kepanjen. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 Maret 2024

Odong-Odong dan Penjual Mainan Anak Ramaikan Giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dari gardu lintasan kereta api, keramaian Balai Posyandu Kartini yang berada di timur rel sepur di Jalan Sarangan, Dusun Karangpandan RT 04 RW 01 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Karangpandan, telah tampak.

Lambaian balon penjual mainan anak dan alunan lagu anak-anak pada odong-odong – cublak-cublak suweng, gelang sipaku gelang, tik-tik bunyi hujan, rasa sanyange, naik delman, dan bintang kecil - turut menyemarakan dan meramaikan giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini.

Hari ini, Selasa (05/03), Balai Posyandu Kartini mengadakan giat Posyandu Terpadu. Dikatakan terpadu karena dalam giat tersebut sekaligus diselenggarakan Posyandu untuk segala umur, atau dalam bahasa sekarang disebut Posyandu Siklus Hidup.

Odong-odong dan penjual mainan anak di depan Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

Di dalam Posyandu Siklus Hidup tersebut diadakan pemeriksaan bagi balita (Posyandu Balita), usia produktif (Posbindu), dan lansia (Posyandu Lansia). Sehingga sasarannya menjadi luas, mencakup segala kehidupan.

Ada 11 orang kader kesehatan yang bertugas membantu dua tenaga kesehatan (nakes) Ponkesdes Karangpandan – perawat Dwi Setyowati, A.Md.Kep dan Indah Ratri Ayunaningtyas, A.Md.Keb. Kesebelas kader kesehatan tersebut terdiri dari Ati Safitri (kader Posyandu Balita), Sugiarti (kader Posyandu Balita), Luluk Rodi’yah (kader Posyandu Balita), Suparmi (kader Posyandu Balita), Yayuk Wijiati (kader SMARThealth), Sri Winarsih (kader SMARThealth), Lisa Listiani (kader SMARThealth), Sri Indrawati (kader SMARThealth), Supami (kader Posyandu Lansia), Umi Farida (kader Posyandu Lansia), dan Lutvi (kader Posyandu Lansia).

Bidan Desa Karangpandang menyapa para ibu yang hadir dalam giat Posyandu Siklus Hidup di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dalam giat Posyandu Balita, kader-kadernya melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Di situ terlihat dua tipe alat yang digunakannya, satu untuk yang sudah bisa berdiri seperti orang dewasa dan yang satunya dengan pola tidur bagi balita yang belum bisa berdiri.

Yang menarik perhatian salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat tersebut, ibu-ibu yang membawa balita yang sudah bisa jalan sendiri merasa sedikit tenang. Karena setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya terus dinaikkan odong-odong, ibunya bisa ikut giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) tanpa melihat anaknya rewel. Sedangkan, jika yang mengantarkan neneknya, si nenek bisa langsung ikut giat Posyandu Lansia.

Ayah muda ganteng sedang menimbangkan balitanya

Selain itu, juga terlihat tiga ayah muda ganteng yang membawakan balitanya untuk ikut giat Posyandu Balita. Menurut kader, mereka umumnya menggantikan peran istrinya, karena istrinya kerja di Pabrik Rokok dan kebetulan baru shift pagi.

Pada giat Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Posyandu Lansia sama layanannya, yaitu pengukuran antropometri (berat/tinggi badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Pengukuran tekanan darahnya dipisahkan dalam dua meja, namun untuk pengecekan kadar gulanya menjadi satu untuk Posbindu dan Posyandu Lansia, karena kader terlatihnya (kader SMARThealth) ada dalam giat Posbindu PTM.

Kader SMARThealth lakukan cek kadar gula darah

Terkait sasarannya 1 RW, yaitu RW 01, yang meliputi 5 RT, giat Posyandu Lansianya dibagi dalam dua tempat. Satu menempati Balai Posyandu Kartini, yang giatnya bareng dengan Posyandu Balita dan Posbindu PTM. Sedangkan, yang satunya lagi berada di selatan di pinggir saluran irigasi, menempati bangunan “Rumah Alat Kematian”, yang jarak sekitar 400 meter dari Balai Posyandu Kartini. 

Menurut perawat Dwi, bangunan ini dipanggil “Villa Kulon Kali” saja. Karena memang pada kenyataannya, suasana di sana masih alami, naturalistik. Gemericik suara air saluran irigasi di depannya dan suara gumrojog air dari pintu air yang ada di sebelah selatannya, berdampingan dengan pohon randu, memberikan suasana alamiah. Lingkungan sekitarnya masih asri, bikin betah sekali!

Perawat Desa dibantu kader Posyandu Lansia berikan layanan pmeriksaan para lansia di "Villa Kulon Kali" RT 03 RW 01

Acara giat Posyandu Terpadu yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini selesai pada pukul 11.00 WIB. Hasil rekapitulasi memperlihatkan pada giat Posyandu Balita berhasil dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan sebanyak 48 balita dari target sasaran sebanyak 99 balita di RW 01.

Kemudian dalam giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) berhasil diperiksa sebanyak 11 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 10 perempuan. Sementara itu, dalam giat Posyandu Lansia yang terperiksa sebanyak 22 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 21 perempuan di Balai Posyandu Kartini, dan sebanyak 36 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 33 perempuan di “Villa Kulon Kali.” *** [050324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 17 Februari 2024

Giat Posyandu Srikandi di Soneta

Begitu mendapat serlok (share location) dari Penanggungjawab PTM Puskesmas Pakisaji Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) bergegas meluncur ke lokasi giat posyandu di Jalan Soneta, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Saat melihat peta digital yang mengarah ke Jalan Soneta, pikiran anggota Tim SMARThealth UB sempat melantur ke klub dangdut besutan Raden Haji Oma (Rhoma) Irama yang cukup melegenda bernama “Soneta”. Namun ternyata, kata salah seorang kader, Soneta itu singkatan dari Sono Tengah, nama sebuah dusun yang berada di Desa Kebonagung.

Hari ini, Sabtu (17/02), tenaga kesehatan (nakes) bersama kader kesehatan mengadakan giat di Posyandu Srikandi yang berada di Balai RW 13 yang terletak di Jalan Soneta, Dusun Sono Tengah RT 62A RW 13, Desa Kebonagung. 

Dalam Posyandu Balita juga ada imunisasi

Ancer-ancer Balai RW 13 berada di sebelah timur SDN Keboagung III yang mepet sawah, atau berada di sebelah barat daya Masjid Anwar Said. Lokasinya tak jauh dari Terminal Telur Ayam Al Muniib.

Giat yang dilaksanakan di Posyandu Srikandi ini merupakan giat posyandu dalam siklus hidup manusia, yang meliputi Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu), dan Posyandu Lansia. Mereka bergabung kegiatan dalam Posyandu Srikandi.

Karena giat Posyandu Srikandi ini merupakan giat siklus hidup manusia maka nakes dari Posbindu Kebonagung yang hadir ada dua orang, yaitu bidan Eny Kurniawati, A.Md.Keb yang mengkoordinir jalannya Posyandu Balita, dan perawat Laila Fuji Rahayu, A.Md.Kep yang mengorganisasi jalannya Posbindu dan Posyandu Lansia.

Penyuluhan gigi di Posyandu Srikandi RW 13 Desa Kebonagung

Kedua nakes tersebut dibantu oleh beberapa kader kesehatan, yang terdiri dari Ekowati (kader Posyandu Balita), Yuli Agustin (kader Posyandu Balita), Sukeng P (kader Posyandu Balita), Susy Agustina (kader SMARThealth), Ulifa (kader Posyandu Lansia), dan Chusnul (kader Posyandu Lansia).

Giat Posyandu Srikandi dimulai pada pukul 09.00 WIB itu targetnya menyasar warga RT 62, 62A, 63, 64, 64A dam 65 di lingkungan RW 13. Dalam Posyandu Balita, giat yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A, dan imunisasi.

Imunisasinya, menurut bidan Eny, ada dua peruntukkannya, yaitu imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar lengkap diperuntukkan bagi bayi kurang dari 1 tahun, terdiri dari BCG (Bacillus Calmette Guerin), DPT (Difteri, Pertusius, Tetanus), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), Rotavirus, dan IPV (Inactivated Polio Vaccine); dan imunisasi lanjutan digunakan untuk bayi berumur 1,5 hingga 2 tahun, yang umumnya hanya difteri saja.

Pengukuran tekanan darah dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia di Posyandu Srikandi

Sedangkan, dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan maupun lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Dalam giat Posyandu Srikandi ini juga diisi dengan penyuluhan gigi yang dilakukan oleh perawat gigi Henny H.A. dari Puskesmas Pakisaji. Pada kesempatan itu, perawat Henny memberikan edukasi pentingnya pemeliharaan gigi. Penyuluhan ini ditujukan kepada kader kesehatan maupn warga yang hadir dalam giat Posyandu Srikandi.

Giat Posyandu Srikandi selesai pada pukul 11.08 WIB. Dalam giat Posyandu Balita berhasil diperiksa sebanyak 52 balita. Sementara itu, pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia berhasil memeriksa sebanyak 32 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 27 perempuan. *** [170224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 Februari 2024

Minggu Ke-2 Bulan Ini, In-Depth Interview di Puskesmas Pakisaji

Setelah menyelesaikan in-depth interview selama dua hari dengan hari terpisah di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - yang sedang menyusun disertasi perihal health coaching di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, melanjutkan pengumpulan data kualitatif di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari ini, Senin (12/02), dr. Arief berkunjung ke Puskesmas Pakisaji. Di tengah kesibukan meeting terkait TBC dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Puskesmas (Kapus) Pakisaji dr. Yulia Rachamawati berkenan meluangkan waktu sebentar untuk menerima dr. Arief bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB di ruang kerjanya.

Kunjungan dr. Arief Alamsyah diterima Kapus Pakisaji di ruang kerjanya

Ternyata, Kapus Pakisaji merupakan adik kelas sewaktu belajar di SMA Negeri 3 Malang, dan kemudian menjadi adik kelas dalam menempuh kedokterannya, sehingga tanpa bertele-tele komunikasi pun lancar dalam kulo nuwun.

Kemudian Kapus dr. Yulia langsung menghubungi beberapa stafnya yang akan diajak in-depth interview oleh dr. Arief. Staf-staf itu meliputi dr. Herdiana (dokter fungsional yang terlibat dalam Prolanis), Mochammad Faizin (Penanggung jawab Promkes Puskesmas Pakisaji), dan Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep (Penanggun jawab PTM Puskesmas Pakisaji).

In-Depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Pakisaji

Mereka bertiga langsung berkumpul di ruang kerja Kapus. Namun karena metodologi yang digunakan adalah in-depth interview, maka kemudian mereka dipisah terlebih dahulu. Karena pengumpulan data dengan in-depth interview dengan focus group discussion berbeda.

Akhirnya, in-dept interview dilakukan one by one antara staf yang menjadi responden dengan meminjam ruang kerja Kapus. Selain pewawancara dan yang diwawancarai terdapat salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang bertindak sebagai saksi dalam pelaksanaan in-depth interview tersebut.

In-Depth interview dengan Pj Promkes Puskesmas Pakisaji

In-depth interview (wawancara mendalam) yang pertama ditujukan kepada dokter fungsional Puskesmas yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mengingat kesibukan dokter yang bertugas memeriksa pasien-pasien yang datang ke Puskesmas Pakisaji. Kebetulan habis libur panjang, aktivitas Puskesmas Pakisaji tadi pagi cukup ramai sekali. 

Wawancara mendalam dengan dr. Herdiana memakan waktu sekitar 20 menit saja, dan setelah itu dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Penanggung jawab (Pj Promkes) Mochammad Faizin. Wawancara juga dilaksanakan di ruang kerja Kapus, memakan waktu hampir sama dengan in-depth interview  bersama dr. Herdiana.

In-Depth interview dengan Pj PTM Puskesmas Pakisaji

Selesai dengan Pj. Promkes, kesempatan berikutnya adalah in-depth interview dengan Pj. PTM Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep. Waktu wawancara pun lamanya seukuran dengan Pj. Promkes. Fokus pertanyaan juga berkenaan dengan masalah promkes yang telah dijalankan oleh Puskesmas Pakisaji selama ini.

Begitu selesai, Pj. PTM menawarkan mencarikan pasien hipertensi yang aktif di Prolanis yang kebetulan sedang melakukan kontrol secara rutin di Puskesmas Pakisaji. Ia pun di antar ke ruang kerja Kapus setelah selesai melakukan kontrol pemeriksaan.

In-Depth interview dengan pasien yang aktif dalam Prolanis

Kira-kira, dr. Arief menunggu pasien tersebut di ruang kerja Kapus selama 23 menit. Setelah itu barulah bisa melakukan in-depth dengannya. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berumur 53 tahun asal Dusun Segaran, Desa Kebonagung, dan dalam kontrol tadi tekanan darahnya masih 200 an.

Rangkaian wawancara rampung pada pukul 10.37 WIB. Kemudian dr. Arief bersama salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan Kapus yang sedang berada di ruang pertemuan. In-depth berikutnya akan disambung usai coblosan, dengan lokasi yang ada giat Posbindu PTM di salah satu desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji, dan ini akan dikoordinasikan dengan Pj. PTM nantinya.

Setelah keluar hingga sampai area parkir, dr. Arief dengan berkendara mobil kembali ke rumah untuk melanjutkan transkrip hasil in-depth tadi. Sedangkan, anggota Tim SMARThealth UB yang mendampinginya juga melanjutkan langkah dengan berkendara motor untuk menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 4 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [120224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 17 Februari 2023

Di Desa Kebonagung, Posyandu Balita dan Lansia Jalan Bareng dalam Berkegiatan

Dari patung singa di tepi hamparan sawah Karangsono, terlihat gapura megah berbentuk paduraksa. Gapura tersebut merupakan penanda pintu masuk Gang 10. Dari gapura itu ke barat sekitar 50 meter hingga jumpa mushola kanan-kiri gang, terdengar hiruk-pikuk ibu-ibu menggendong/menggandeng balita.

Jumat (17/02/2023) pagi ini, di Gang 10 itu ada kegiatan Posyandu Dewi Arimbi untuk Lansia dan Balita yang jalan bareng di dua rumah yang saling berhimpitan. Kedua rumah itu berada dalam satu pagar, dan terletak di Dusun Karangsono RT 60 RW 12 Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Giat Posyandu Lansia berada di serambi depan rumah kader Posyandu Lansia Sri Yuliati dengan nomor rumah 12, dan giat Posyandu Balita di rumah Jubaedah dengan nomor rumah 16. Kedua rumah tersebut menghadap ke utara.

Kader Posyandu Balita dan Lansia berpose dengan perawat dan bidan Desa Kebonagung serta staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Menurut perawat Desa Kebonagung, Lailia Puji Rahayu, A.Md.Kep, setiap kegiatan Posyandu Lansia dan Balita, termasuk Posbindu PTM di Desa Kebonagung, senantiasa jalan bareng. Hanya saja, pas di RW 12 ini tidak terlihat kader SMARThealth.

“Karena di Dusun Karangsono ini kebetulan tidak ada kader yang ikut pelatihan SMARThealth. Kalau pas giatnya ada di tempat tinggal kader SMARThealth, pasti akan terlibat juga,” tandas perawat Lailia kepada staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners.

Di Desa Kebonagung, tambah perawat Lailia, setiap RW memiliki 5 kader Posyandu Lansia dan 5 kader Posyandu Balita. Sementara itu, kader SMARThealth di Desa Kebonagung hanya berjumlah 5 orang yang tersebar di 6 dusun yang ada di Desa Kebonagung.

Pengukuran tensi warga lansia oleh perawat Desa Kebonagung

Oleh karena itu, kader SMARThealth dijadwalkan oleh perawat Lailia melakukan skrining usia produktif dari rumah ke rumah (door to door) setahun sekali bagi setiap orang. Selain itu, kegiatan Posyandu maupun Posbindu PTM juga disupport oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung.

Selain seragam, dukungan dari Pemdes Kebonagung seperti dibuatkan buku tamu yang dicetak, kartu pemeriksaan dan intensif dimintakan ke desa bila ada kader yang tidak memperolehnya dari Dinkes Kabupaten Malang.

Tidak hanya itu, atas inisiatif perawat Lailia juga dibuatkan link input untuk Desa Kebonagung, sehingga apa yang terlapor ke Dinkes, Puskesmas Pakisaji maupun Pemdes Kebonagung akan sama hasilnya (matching). Hanya saja terkait dengan aplikasi eKader, mereka akan melakukan input data dua kali.

Suasana giat Posyandu Dewi Arimbi untuk balita

Acara giat Posyandu Dewi Arimbi ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan target sasaran balita dan lansia dari RT 59, RT 60 dan RT 61. Kader Posyandu Lansia yang bertugas adalah Nurul Mudawamah, Elly Yulia, Sri Yuliati, Dhaniar Vendiasih, dan Risna Royani yang didampingi oleh perawat Lailia.

Sedangkan dalam giat Posyandu Balita ada 5 kader, yaitu Linda Paramita, Tantri Wijayanti, Dewi Maria Ulfa, Nor Firdausin Nuzula, dan Dwinur Indahsari, dengan didampingi oleh bidan Desa Kebonagung, Eny Kurniati, A.Md.Keb.

Pada giat Posyandu Lansia, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri dan tekanan darah serta konsultasi/pengobatan dari perawat Desa. Sementara itu, pada giat Posyandu Balita terlihat ada penimbangan badan, ukur tinggi badan, ukur lingkar kepala, konsultasi bidan, dan pemberian vitamin A bagi yang sudah berumur 6 bulan ke atas.

Suasana giat Posyandu Dewi Arimbi untuk lansia

Acara giat Posyandu Dewi Arimbi ini ditutup layanan pemeriksaan sekitar pukul 10.50 WIB. Kemudian dilakukan rekapitulasi. Dalam giat Posyandu Lansia berhasil terperiksa sejumlah 43 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 40 perempuan. Dari total yang terperiksa itu ada 12 orang yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) terkait hipertensi.

Sedangkan, dalam giat Posyandu Balita terlaporkan bahwa dari target sasaran balita sebanyak 51 orang yang terdiri dari 27 laki-laki dan 24 perempuan itu, berhasil diperiksa sejumlah 42 orang dengan rincian 22 laki-laki dan 20 perempuan.

Sebagai penutup giat Posyandu Dewi Arimbi ini, dilakukan foto bersama antara staf PTM Dinkes yang menaungi SMARThealth di lingkungan Puskesmas Pakisaji, perawat, bidan, dan kader Posyandu Lansia maupun Balita. Perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang sedianya mau memotret, malah akhirnya disuruh ikut foto juga. *** [170223

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 30 Januari 2023

Peneliti Manchester Metropolitan University Sambangi Ponkesdes Glanggang

Seputar Ponkesdes Wilujeng Glanggang terlihat ramai, ketika di kiri-kanannya banyak aktivitas orang, kendati mendung putih bergelayut di awan. Pemandangan hiruk-pikuk mewarnai sekeliling Ponkedes, ada imunisasi balita di Ponkesdes, gemuruh mesin penggilingan padi di belakangnya, serta panen padi di seberang jalannya.

Deretan tujuh gazebo bambu di atas saluran irigasi menambah eksotisme Dusun Krajan RT 10 RW 03 Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, di mana peneliti Manchester Metropolitan University, Inggris, mengagendakan mengunjungi Ponkesdes Wilujeng Glanggang.

Peneliti Manchester Metropolitan University berspose dengan Kaur Kesra, perawat, bidan, dan dua kader Posyandu Lansia di depan Ponkesdes Wilujeng Desa Glanggang, Kec. Pakisaji

Dengan didampingi salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), peneliti Manchester Metropolitan University dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, tiba di Ponkesdes Wilujeng Glanggang pada pukul 10.10 WIB dan langsung disambut oleh perawat Desa Glanggang Yulia Roikha, A.Md.Kep bersama dua kader Posyandu Lansia, yaitu Diah Purwatiningrum dan Krisdiawati.

Setelah diajak masuk ke ruang kerja perawat Yulia di bagian depan dari gedung Ponkesdes Wilujeng itu, peneliti Manchester Metropolitan University memperkenalkan diri dan kemudian mengajak diskusi dengan perawat dan dua kader lansia.

Dalam situasi yang santai, Dr. Asri mendiskusikan sejumlah hal yang ada di Desa Glanggang. Diawali dengan permasalahan pembakaran sampah, lansia, dan diteruskan dengan disabilitas. Dalam membahas lansia, peneliti sangat tertarik mengenai program-progam apa saja yang telah berjalan dalam Posyandu Lansia.

Peneliti University of Manchester tampak menyimak penjelasan perawat Desa Glanggang

Karena peneliti ingin tahu gambaran mengenai demensia (pikun). Apakah sudah ada skrining kognisi terhadap lansia? Mengingat skrining kognisi satu kali dalam satu tahun itu untuk melihat tingkat penurunan kognisi.

Beda budaya, biasanya juga beda cara penanganannya. Dr. Asri yang sudah bermukim di Manchester City selama 11 tahun pun berceritera mengenai lansia di Inggris, yang umumnya banyak ditnggal di panti. Karena di Inggris, anggota keluarga yang berumur 18 tahun ke atas sudah harus keluar rumah untuk berlatih mandiri, dan panti jompo di Inggris umumnya mempunyai banyak terapis bagi lansia.

Sementara itu, di Indonesia kerentaan dianggap sebagai loro tuwo. Jadi, dianggap lumrah oleh keluarganya. Tidak seperti di Inggris, banyak lansia di sini yang tinggal dengan sanak keluarganya. Oleh karena itu, caregivernya biasanya berasal dari salah seorang anggotanya keluarganya. Hanya saja permasalahannya, terkadang caregiver belum memiliki masalah kelansiaan.

Jelang akhir, diskusi bertambah personil: Kaur Kesra dan Bidan Desa Glanggang

Dalam hal ini, Dr. Asri mengingatkan bahwa bila menjumpai lansia berumur 65 tahun ke atas sedang melakukan diet dan turun berart badannya hingga 5% dalam setahun, menurutnya, membahayakan. Karena hal itu sangat berpengaruh ke massa otot tubuh.

Setelah lansia, diskusi pun mengarah ke bahasan mengenai disabilitas. Namun, mengingat kasus di Desa Glanggang tidak terlihat banyak, dan belum ada skrining khusus bagi disabilitas, perawat Yulia mengatakan bahwa di setiap kecamatan diharuskan minimal memiliki satu Posyandu Disabilitas.

Posyandu Disabilitas di Kecamatan Pakisaji, tambah perawat Yuli, adanya baru di Desa Pakisaji yang penanangannya dibantu Koramil setempat. Di Koramil itu, ada sekolah khusus orang disabilitas untuk meningkatkan ketrampilan sebagai bekal kemandirian nantinya.

Deretan tujuh gazebo bambu di seberang jalan dari Ponkesdes Wilujeng Glanggang

Selang sejam berdikusi, hadirlah Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Glanggang, Kasiono, dan bidan Desa Glanggang, Erna Kartika P., A.Md.Keb usai merampungkan imunisasi balita. Diskusi pun semakin gayeng menjelang akhir kunjungan peneliti Manchester Metropolitan University ke Ponkesdes Wilujeng Glanggang.

Kunjungan peneliti Manchester Metropolitan University yang memakan waktu sekitar 1 jam 21 menit itu, diakhiri dengan mencicipi hidangan lemet dan risoles buatan kader Posyandu Lansia, dan diteruskan dengan foto bersama dengan latar belakang bangunan gedung Posyandu Wilujeng Glanggang yang cukup “mewah” (mepet sawah) dengan semilir angin yang segar. *** [300123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 17 Januari 2023

Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Hari Kedua di Desa Karangpandan

Enam camilan yang terdiri pangpang, lemper, sosis ayam, martabak, sus buah, dan pisang coklat keju, dalam kotak warna coklat ditambah sebotol air mineral, menemani peserta pelatihan kader menempati tempat duduk usai mengisi buku daftar hadir di meja panjang bagian belakang yang diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dari jajaran Puskesmas Pakisaji.

Sesuai jadwal, hari ini (Selasa, 17/01/2023), merupakan pelaksanaan hari kedua Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas di GOR Garuda yang lokasinya berada di halaman belakang Kantor Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Hari pertama kemarin diisi dengan opening ceremony dan pemaparan 3 materi dari Substansi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesgagizi), Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Sedangkan, untuk hari kedua ini, acara diisi dengan pemaparan 3 materi dari Divisi Geriatri dan Gerontologi Medik, Departemen IPD FKUB/RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, dan dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Malang, serta sekaligus closing ceremony.

Dokter Ahli Geriatri dan Gerontologi FKUB-RSSA Malang berikan contoh mempraktikkan pertolongan kepada lansia yang tersedak 

Acara pelatihan hari kedua ini dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh timekeeper Restu Meida M., S.Kep. Ners, penanggung jawab Program Kesga Substansi Kesehatan Gizi Masyarakat Dinkes.

Diawali dengan pemaparan materi 4 yang disampaikan oleh Dr. dr. Sri Sunarti, Sp.PD, K-Ger, FINASIM dari Divisi Geriatri dan Gerontologi Medik, Departemen IPD FKUB/RSSA Malang, dengan judul “Pencegahan dan Penatalaksanaan Masalah Geriatri.”

Dalam jadwal kegiatan, materi dr. Sri Sunarti disebut materi 4 karena kelanjutan dari pemaparan materi pada hari pertama, di mana hari sebelumnya terdiri atas 3 pemaparan materi.

Pada kesempatan itu, dr. Sri Sunarti menjelaskan bahwa jumlah lansia di dunia dan di Indonesia kian bertambah terus. Semakin membaiknya usia harapan hidup, maka akan semakin banyak lansia yang berumur panjang.

“Lansia itu jangan dilarang terus, biar tumbuh kemandirian. Perlu mengembalikan martabat lansia sebaik mungkin. Marwahnya sebagai manusia itu harus dijaga,” terang dr. Sri Sunarti para kader lansia dan disabilitas di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa jadi narasumber dalam pemaparan materi 5

Sindroma yang sering ditemui pada lansia itu, tambah dr. Sri Sunarti, adalah penurunan kognitif (pikun), Delirium (bingung/gelisah), jatuh, Sarcopenia (kelemahan otot) dan Inkontinensia (beser dan ngebrok).

Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terhadap kedaruratan pada lansia dengan penguatan caregiver lansia. Yang dimaksud caregiver dalam panduan ini adalah caregiver yang berasal dari keluarga, relawan, dan kader dengan memberikan bantuan dan pendampingan kepada lansia. Tugas caregiver memberikan bantuan dalam aspek fisik, mental, sosial budaya, dan spiritual.

Usai mempresentasikan materinya, dr. Sri Sunarti mempraktikkan pertolongan terhadap lansia yang tersedak bersama dokter muda dari FKUB yang hadir dalam pelatihan tersebut. Dibantu oleh dua dokter muda, dr. Sri Sunarti memberikan contoh dalam menolong lansia yang tersedak.

Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dalam materi 4 ini. Terkait pemaparan materinya dr. Sri Sunarti, ada dua pertanyaan dari kader, dan berhasil dijawab oleh narasumber dengan baik dan jelas. Sehigga kader menjadi mengerti.

Pukul 10.11 WIB, acara berikutnya adalah pemaparan materi kelima oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan titel “Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Lansia Di Kabupaten Malang.”

Staf Keswa yang jadi narasumber materi 6 bagikan SRQ-20 untuk diisi oleh kader dengan dibantu oleh penanggungjawab kesehatan jiwa Puskesmas Pakisaji

Dalam materinya, Paulus Gatot menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologis yang menyebabkan beban ganda dalam penganggaran kesehatan. Penyakit menular masih belum tuntas, kemunculan penyakit tidak menular (PTM) yang kian tahun terus bertambah itu cukup merepotkan negara.

Ada beberapa PTM yang dijumpai di masyarakat, seperti hipertensi, stroke, Diabetes Mellitus, penyakit jantung koroner, kanker, dan gagal ginjal. Kebetulan PTM ini juga banyak menghinggapi para lansia di Indonesia.

Oleh karena itu, Dinkes Kabupaten Malang berupaya melaksanakan action plan program PTM untuk lansia dengan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM, pelayanan Pandu PTM, program KTR dan UBM, serta pelayanan rujukan rumah sakit.

Kebijakan dan strategi program pencegahan PTM dilaksanakan dengan promosi kesehatan (promkes), deteksi dini, perlindungan khusus, dan penanganan kasus. Selain itu, Dinkes juga meluncurkan program unggulan sebagai strategi program pengendalian PTM, salah satunya adalah Posbndu SMARThealth.

Dalam Posbindu SMARThealth ini, kader dilatih secara khusus agar bisa melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus melakukan input data menggunakan aplikasi eKader yang datanya akan langsung bridging dengan ePuskesmas.

Asisten Peneliti Lansia, Dyah Rahayuningtyas, M.A., bagikan kuesioner evaluasi untuk kader peserta pelatihan

Sebelum memasuki sesi tanya jawab, Paulus Gatot mempersilakan dokter muda FKUB Fadhil Fawwwaz yang sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Genengan dan Karangpandan bersama tiga temannya ini, untuk menayangkan video perihal Resusitasi Jantung Paru (RJP). RJP atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. RJP sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

Selesai penayangan video, ada satu orang penanya yang ditujukan kepada Pauls Gatot, dan narasumber langsung menjawabnya. Kemudian pada kesempatan ini, staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners mencoba menambahkan, agar supaya peserta pelatihan mendapatkan gambaran mengenai Posbindu SMARThealth yang terkait dengan persoalan lansia.

Di sela-sela penjelasan dari Nur Ani, GOR Garuda yang menjadi tempat pelaksanaan pelatihan kader lansia dan disabilitas terasa bergoyang karena gempa M 5.1 guncang Malang sekitar pukul 11.36 WIB yang menurut laporan BMKG berpusat di Barat Daya Malang.

Selesai materi 5, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi 6 yang dibawakan oleh staf Keswa Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd, dengan tajuk “Kesehatan Jiwa Lansia Dan Caregiver Serta Pemenuhan Kebutuhan Psikososial Dan Spiritual.”

Baru mengawali presentasi, Gatot Sujono menghentikan sejenak karena terdengar suara adzan Dhuhur berkumandang. Setelah selesai adzan, Gatot Sujono berusaha meneruskan pemaparan materinya.

Closing ceremony oleh Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill yang didampingi oleh Sub Koordinator Substansi Kesgagizi dan Kades Karangpandan

Melalui materinya itu, Gatot Sujono menjelaskan pentingnya pendampingan/pengasuhan lansia dengan masalah kesehatan jiwa. Karena memasuki lansia, masalah yang sering terjadi adalah adanya gangguan bergerak, gizi lansia kurang baik, kesulitan BAB dan BAK, gangguan perilaku pada demensia, stress, sepi/sunyi, dan gangguan tidur.

Usai presentasi, Gatot Sujono berusaha mengedarkan Self-Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) kepada peserta pelatihan ini. SRQ-20 ini digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi tekanan psikologi yang dirasakannya, seperti gangguan kecemasan hingga bunuh diri.

Setelah semua mengisi SRQ-20, dibuka tanya jawab. Pada kesempatan ini, ada 1 penanya yang berhasil dijawab oleh narasumber, dan ketika timekeeper masih membuka untuk penanya berikutnya, ternyata sudah tidak ada yang mengajukan.

Akhirnya, pada pukul 12.29 WIB acara diselingi dengan relaksasi berupa senam peregangan dengan dipandu video yang ditayangkan melalui layar. Semua peserta pelatihan mengikuti gerakan yang ada dalam tayangan video tersebut, termasuk Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill juga ikut bergoyang.

Usai senam peregangan, acara diisi dengan pengisian kuesioner dari Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill untuk bahan evaluasi, dan setelahnya langsung memasuki closing ceremony. Dalam kesempatan itu, Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill merasa sangat senang sekali. “Saya enjoy mengikuti pelatihan kader lansia dan disabilitas selama dua hari ini,” pungkasnya. *** [170123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 16 Januari 2023

Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpandan di GOR Garuda Bendo

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) berkolaborasi dengan Economic & Social Research Council (ESRC), Universitas Katolik Atma Jaya, dan University of Southampton, UK, mengadakan Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpandan di GOR Garuda yang beralamatkan di Jalan Garuda No. 17 Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dalam dua hari ini, yaitu Senin (16/01/2023) hingga Selasa (17/01/2023).

Kegiatan ini dihadiri 4 orang dari Bidang Kesmas, 4 orang dari Bidang P2P, jajaran Puskesmas Pakisaji, Kepala Desa Karangpandan, Sekretaris Desa Karangpandan, Kaur Kesra Desa Karangpandan, Ketua TP-PKK Desa Karangpandan, Koordinator Kader Desa Karangpandan, 25 kader Lansia Desa Karangpandan, 8 kader Posyandu Disabilitas Desa Pakisaji, 2 kader Lansia Desa Kebonagung, 2 kader Lansia Desa Genengan, 2 kader Lansia Desa Kendalpayak, 1 kader Lansia Desa Wadung, 1 kader Lansia Desa Jatisari, 1 kader Desa Permanu, 1 kader Desa Glanggang, 1 kader Desa Wonokerso, 1 kader Desa Sutojayan, 1 kader Lansia Desa Karangduren, dosen/peneliti University of Southampton beserta asistennya, Dokter Muda Komunitas Universitas Brawijaya (UB) yang bertugas di Desa Karangduren, dan perwakilan Tim SMARThealth UB.

Seluruh peserta Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangpadan berpose bersama

Kolaborasi itu ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik perawatan kader pada masyarakat lanjut usia (lansia), dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan dibagikan kepada pengasuh lansia di keluarganya.

Hari pertama pelatihan kader ini, dimulai pada pukul 08.57 WIB, maju tiga menit dari yang dijadwalkan. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md.Kep, perawat Puskesmas Pakisaji, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan, dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh video yang disorotkan ke layar.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Gunawan Djoko Untoro, SKM, M.Si. Dalam sambutannya, Kabid Kesmas mengatakan bahwa memandang lansia tidak boleh dengan ketidakmampuan. Kelompok lansia ini masih memiliki eksistensi diri. 

Sambutan Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Malang

Kita harus menciptakan lansia yang masih bisa mengembangkan diri. Ada sebagian yang menganggap lansia sebagai beban karena adanya kemunduran-kemunduran. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan.

Kader Lansia sebagai ujung tombak dalam hal ini. Meningkatkan kompetensi kader berarti meningkatkan masyarakat, karena terwakili oleh kualitas individu kadernya. Secara individu dan role model, kader menjadi jembatan transfer informasi. Di sini, kader berfungsi dalam jangka panjang dalam pendampingan lansia.

Sehingga, kader diharapkan bisa memantau secara berkala terhadap lansia. “Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki perhatian terhadap pertemuan pelatihan ini,” ujar Kabid Kesmas mengakhiri sambutannya, dan terus berkenan membuka pelatihan ini.

Peserta Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangduren

Usai dibuka oleh Kabid Kesmas, acara berikutnya adalah sambutan dari Associate Professor dari University of Southampton, Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill. Mengawali sambutannya, dengan flashback. Dua puluh tahun lebih, Elisabeth sudah mengenal Desa Karangpandan dan orang yang sekarang menjadi Kepala Desa (Kades) Karangduren.

Setelah menghabiskan dua tahun sebagai peneliti di Institute of Population Research and Social Policy di Universitas Bielefeld, Jerman, Elisabeth kembali ke Inggris untuk pengajuan penelitian doktoralnya tentang tunjangan hari tua dan hubungan antar generasi di Indonesia dari tahun 1999-2000.

Penelitiannya tentang lansia di Desa Karangpandan telah mengantarkan Elisabeth memperoleh gelar D.Phill pada 2002. Sekarang ini, Elisabeth yang dikenal sebagai Gerontolog itu melakukan penelitian terkait lansia di 5 provinsi, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, NTT, dan Jawa Timur.

Melalui temuan awal dalam penelitian tersebut, Elisabeth mendorong untuk menyelenggarakan pelatihan kader Lansia di Desa Karangpandan. “Selain sebagai masukan, juga sekaligus sebagai rasa terima kasih saya kepada masyarakat Desa Karangdpandan,” terang Elisabeth.

Pukul 09.27 WIB, sambutan ketiga disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Karangpandan Djumain. Dalam sambutannya, Kades Djumain berpesan agar warga lansia jangan sampai terlantar. Peran keluarga sangatlah penting. Begitu juga dengan peningkatan kapasitas kader Lansia sangat diperlukan dalam pendampingan lansia di desa.

Sub Koordinator Substansi Kesgagizi, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, serta Dokter Ahli Geriatri dan Gerontologi FKUB-RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Selesai sambutan dari Kades Karangpadan, acara diisi dengan sesi foto bersama semua peserta dalam pelatihan ini, dan setelahnya semua kader minta foto tersendiri bersama Kades dan Elisabeth secara terpisah.

Pukul 09.51 WIB acara disambung pemaparan materi dari Bidang Kesmas Dinkes Kabupaten Malang, utamanya Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesgagizi). Materi 1 disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Kesgagizi dr. Helma Evi Yenni. Dalam materi 1 itu ada dua judul bahasan, yaitu  “Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas”, dan “Pemenuhan Gizi untuk Lanjut Usia.”

Kemudian materi 2 dibawakan oleh staf Substansi Kesgagizi, Mochamad Aditya Irawanto, S.T., dengan mengambil judul “Pelatihan Caregiver Bagi Kader Lansia Desa Karangpandan.” Sedangkan, untuk materi 3 diberikan oleh staf Substansi Kesgagizi, Restu Meida M., S.Kep.Ners, dengan titel “Pemanfaatan Toga Dan Akupresur Pada Lansia.”

Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill bersama asisten penelitinya, Dyah Rahayuningtyas, menyalami kader usai acara pelatihan kader Lansia dan Disabilitas

Selesai pemaparan 3 materi tersebut, kemudian dibuka sesi tanya jawab. Dalam sesi ini ada 4 penanya yang ditujukan, dan semuanya dijawab dengan penjelasan yang gamblang kepada 4 orang penanya.

Acara Pertemuan Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas Desa Karangduren hari pertama ini selesai pada pukul 13.20 WIB. Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill bersama asisten penelitinya, Dyah Rahayuningtyas, berusaha menyalami seluruh kader peserta pelatihan ini, tepat di dekat pintu keluar GOR Garuda. *** [160123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 September 2022

Tiga Pos Pelayanan Bersatu Giat Di Gedung PAUD KB Tunas Bangsa Desa Genengan

Tiga Pos Pelayanan Dahlia Desa Genengan hari ini, Senin (12/09/2022) bersatu dalam trilogi giat yang diadakan di Gedung PAUD KB Tunas Bangsa yang berada di Jalan Sumur Bor, Dusun Genengan Krajan RT 04 RW 01 Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Trilogi giat itu adalah giat Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia, yang kesemuanya memakai nama Dahlia. Giat tersebut memberikan layanan untuk anak berumur di bawah lima tahun, usia produktif, dan lanjut usia (lansia).

Kader (Balita, Usia Produktif, Lansia) berpose bersama nakes dan staf PTM Dinkes

Trilogi adalah tiga hal yang saling bertaut. Kader Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia bersama-sama memberikan layanan kesehatan di gedung tersebut. Trilogi giat ini menyasar warga RT 01 sampai dengan RT 04 di RW 01 dan RT 01 hingga RT 03 di RW 02.

Kendati di undangan disebutkan acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, namun warga sudah mulai berdatangan pada pukul 08.00 WIB mengingat hari ini mentari bersinar cerah. Gedung PAUD yang berada di tengah-tengah perkampungan sudah mulai ramai.

Gedung PAUD KB Tunas Bangsa Desa Genengan, lokasi trilogi giat

Warga yang membawa balita akan mengikuti giat Posyandu Balita dulu. Mulai pendaftaran, penimbangan, ukur panjang badan, pencatatan dan konsultasi dengan bidan desa. Kader Posyandu Balita yang bertugas tadi terdiri dari Nur Fatimah (pendaftaran), Rozanita (pencatatan), Ikewati (penimbangan), dan Riati menangani PMT (Pemberian Makanan Tambahan) serta dibantu oleh dua mahasiswa yang sedang mengikuti praktek lapangan di Puskesmas Pakisaji, yaitu Puan Nurul Ramadhani (mahasiswi S-1 Kebidanan Universitas Brawijaya) dan Luckyta Wahyuning Dewi (mahasiswi D-4 Kebidanan Poltekes Kemenkes Malang).

Usai menyertai giat Posyandu Balita, orangtuanya atau pengasuhnya bisa juga ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dalam giat Posbindu. Sedangkan bagi usia produktif tanpa balita balita dan lansia bisa langsung ikut dalam giat Posbindu.

Timbangan ayun balita

Dalam giat Posbindu serta Posyandu Lansia, mereka akan mengikuti alur pemeriksaannya. Mereka akan melakukan regisistrasi di meja pendaftaran yang dilayani oleh kader SMARThealth Vevy Dewi Primasari.

Dari meja pendaftaraan, mereka akan lanjut menuju ke layanan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut) yang letaknya berada di sebelah utara meja pengukuran tekanan darah. Kader SMARThealth yang memberikan layanan pengukuran tersebut adalah Rina Agustiani, yang dibantu oleh kader Posyandu Lansia Rini Suminingsih.



Selesai itu, mereka langsung menuju meja pengukuran tensi. Ada kader SMARThealth Sri Rejeki yang siap melakukan pengukuran tekanan darah. Seperti pada pengukuran antropometri, hasil pengukuran tensi ini juga dituliskan dalam lembar pemeriksaan. Pencatatannya dibantu oleh kader Posyandu Lansia Sutik Widayati.



Rampung ditensi, mereka akan terus menuju ke meja laborat sederhana. Di meja itu, ada kader SMARThealth Umi Hanik yang bertugas memberikan layanan cek kadar gula darah. Hasil dari cek gula darah juga dicatatkan dalam lembar pemeriksaan.


Di meja laborat sederhana ini, selain kader Umi Hanik juga ada kader SMARThealth Sri Filianingsih yang melakukan edukasi bagi warga yang ikut pemeriksaan dan sekaligus melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Dalam edukasi itu, bila ditemui warga yang memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) dilihat dari hasil pengukuran tensi dan kadar gula darahnya, maka warga itu disarankan melakukan konseling dengan tenaga kesehatan (nakes) di meja konsultasi yang letaknya berada barat laut dalam Gedung PAUD.

Pengukuran tekanan darah

Di meja itu, ada dua  nakes yaitu perawat Rani Wahyu Indasari, A.Md.Kep dan bidan Siti Nur Ainiah, S.Tr.Keb. Perawat Rani melayani konsultasi dengan warga yang melakukan skrining faktor risiko PTM, dan bidan Siti Nur memberikan layanan konsultasi untuk giat Posyandu Balita.

Tampak hadir dalam trilogi giat ini adalah Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan kemudian menyusul staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners.

Meja cek gula darah dan input data dengan aplikasi eKader

Selain mengikuti jalannya trilogi giat itu, Tim SMARThealth UB juga menyaksikan kelincahan kader dalam input data dengan aplikasi eKader. Tidak semua kader bisa input data pada giat hari ini. Yang lancar input data ada tiga orang, sedangkan yang dua orang tidak bisa input data atau gagal lantaran yang satunya, RAM handphone (HP) kecil sehingga tidak bisa mendukung operasional aplikasi eKader. Sementara itu, kader yang satunya gagal dikarenakan sejak ganti nomor malah jadi tidak bisa mengoperasikan aplikasi eKader.

Trilogi giat ini ditutup pada pukul 10.31 WIB. Hasil rekapitulasi warga yang mengikuti skrining faktor risiko PTM, baik untuk usia produktif maupun lansia, berjumlah 50 orang, dengan rincian 2 laki-laki dan 48 perempuan.

Suasana giat Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia

Dari 50 orang yang terperiksa itu, kata perawat Rani, terdapat 4 orang yang diberi amlodipine 10 mg dan 1 orang dapat glibenclamide 5 mg serta metformin 500 mg karena kadar gulanya memperlihatkan 600.

Usai  rekapitulasi, kader bersama nakes dan mengajak Tim SMARThealth UB makan bakso yang kebetulan ada yang keliling di dekat Gedung PAUD. Setelah itu, diakhiri dengan foto bersama antara kader, nakes, staf PTM Dinkes maupun Tim SMARThealth UB. *** [120922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog