Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 September 2025

Skrining dalam Suling di Desa Sambigede: Di Balik Sunyi Subuh, Kesehatan Tak Pernah Tidur

Dini hari belum benar-benar beranjak dari gelapnya ketika suasana di Jalan Untung Suropati, RT 08 RW 03, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, sudah terasa semarak pada Jumat (12/09). 

Waktu masih menunjukkan pukul 02.30 WIB, namun di sekitar Masjid Baitul Karim, geliat kehidupan sudah terasa berbeda dari biasanya. Tak sekadar agenda religius, tetapi juga momentum pelayanan dan kepedulian sosial terpadu.

Masjid Baitul Karim di Jalan Untung Suropati Desa Sambigede RT 08 RW 03 Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang

Pagi itu, Masjid Baitul Karim menjadi tuan rumah kegiatan “Subuh Keliling” atau yang lebih dikenal sebagai Suling, yang rutin digelar Pemerintah Kabupaten Malang. Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Wakil Bupati, serta jajaran Forkopimda. 

Namun, yang menjadikan suasana semakin bermakna adalah hadirnya pelayanan kesehatan bagi warga, yang digagas dalam program bertajuk “Skrinshut” (Skrining Kesehatan bersama Subuh Keliling Terpadu), atau dalam bahasa yang sederhana adalah ‘Skrining dalam Suling.”

Sambutan Bupati Malang dalam Subuh Keliling di Masjid Baitul Karim Desa Sambigede

Kolaborasi Lintas Sektor: Dari Masjid, Menyapa Kesehatan Warga

Di balik keramaian yang biasa terdengar usai azan Subuh, rumah yang berada di sebelah utara Masjid Baitul Karim berubah menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dipimpin oleh Kepala Puskesmas Sumberpucung, drg. Rahmawati Daha, kegiatan skrining ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dan lintas profesi dalam memberikan pelayanan langsung ke masyarakat.

Tim kesehatan yang terlibat bukan hanya dari internal Puskesmas. Hadir pula Klinik Muhammadiyah Sumberpucung, Klinik Rawat Inap (KRI) Ramdani Husada Jatikerto, Klinik Jantung PACCE Hasna Medika, serta dukungan dari Perkumpulan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia (PKFI) Kabupaten Malang. Bahkan, Tim SMARThealth dari Universitas Brawijaya (UB) turut hadir dan mendokumentasikan kegiatan ini.

Suasana skrining kesehatan bakda subuh

Alur Pelayanan: Dari Nomor Antrean Menuju Kesadaran Kesehatan

Warga yang ingin memeriksakan diri cukup mengambil nomor antrean. Di bawah tenda panjang di halaman rumah yang difungsikan sebagai pos pelayanan, alur pemeriksaan dimulai. Meja pertama adalah tempat pendaftaran online dengan sistem SATU SEHAT. Setelah itu, mereka diarahkan ke pengukuran antropometri - berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut - oleh kader ILP berseragam oranye.

Selanjutnya, mereka diperiksa tekanan darah oleh tenaga kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan berlanjut ke cek gula darah oleh tim dari Klinik Muhammadiyah Sumberpucung. Setelah semua data diperoleh, warga diarahkan ke meja dokter untuk konsultasi dan analisa kesehatan. Di meja itu, dokter fungsional Puskesmas Sumberpucung, dibantu nakes dari KRI Ramdani Husada.

Pengukuran antropometri oleh kader ILP Desa Sambigede

Bagi yang terindikasi memiliki faktor risiko hipertensi atau penyakit jantung, akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan di Klinik Jantung PACCE. Sementara itu, bagi perempuan, tersedia layanan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). 

Bagi yang terindikasi jantung, mereka akan mendapat rujukan pemeriksaan lebih lanjut di Klinik PACCE, dan bagi yang hipertensi akan diikutkan dalam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).

Semua pelayanan ini diberikan secara gratis, dengan dukungan penuh dari tenaga medis yang jumlahnya tidak sedikit. Tercatat, 14 tenaga kesehatan dari Ponkesdes di lingkungan kerja Puskesmas Sumberpucung, termasuk bidan dan perawat dari 7 desa, 5 dokter muda UNISMA, serta 12 kader ILP dan 2 kader siaga, bekerja sejak dini hari. Koordinasi lapangan dikomandoi oleh Pj PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners, dibantu oleh tenaga kesehatan lokal (Ponkesdes Sambigede) seperti Bidan Istanti Puji Wahyuni, S.Tr.Keb. dan perawat Priyanto, S.Kep.Ners.

Bupati Malang diwawancarai perawat Puskesmas Sunberpucung ketika mengunjungi stand pemeriksaan

Deteksi Dini untuk Hidup Lebih Panjang

Menurut Bupati Malang yang hadir langsung meninjau kegiatan ini, skrining kesehatan menjadi semakin penting mengingat beban penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat tiap tahunnya. Dalam wawancara singkat bersama perawat Farida, selaku Ketua Seksi Acara Puskesmas Sumberpucung, Bupati menekankan pentingnya upaya pencegahan sejak dini.

Pelayanan skrining ini sendiri dimulai pukul 03.30 WIB dan ditutup pukul 06.22 WIB, dengan total 113 warga berhasil mendapatkan layanan. Angka yang menggambarkan antusiasme dan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini.

Bupati Malang berkenan menyalami warga yang ikut skrining kesehatan

Lebih dari Sekadar Pemeriksaan

Di balik angka dan statistik, kegiatan “Skrining dalam Suling” membawa pesan yang lebih dalam. Ia bukan hanya soal pengobatan, tetapi tentang menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum penyakit datang. Mengutip pepatah lama, “Mencegah lebih baik daripada mengobati” (Prevention is better than cure).

Skrining rutin seperti ini memberikan ketenangan batin, karena seseorang bisa mengetahui status kesehatannya lebih awal. Ia memungkinkan deteksi dini terhadap penyakit serius yang kerap tidak menunjukkan gejala di awal, seperti jantung atau kanker. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil tindakan proaktif dan tepat waktu, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Suasana pemeriksaan usai kunjungan Bupati Malang di stand UPT Puskesmas Sumberpucung

Harapan di Balik Subuh

Suling di Desa Sambigede pagi itu bukan sekadar agenda seremonial. Ia adalah bentuk nyata dari kehadiran negara - pemerintah, tenaga medis, penggiat masyarakat, dan elemen masyarakat - yang bersatu untuk memberikan manfaat langsung bagi rakyat.

Dan dari balik hiruk-pikuk pelayanan dini hari itu, tersembunyi harapan: bahwa masyarakat Desa Sambigede dan sekitarnya bisa hidup lebih sehat, lebih peduli, dan lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Karena di balik sunyi Subuh, kesehatan tak pernah tidur. *** [120925]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 28 Agustus 2025

Merah Putih Warnai Serunya Pertemuan Rutin Kader Kesehatan Kepanjen

Meriah, penuh semangat, dan sarat makna perjuangan - itulah gambaran suasana dalam pertemuan rutin Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen yang digelar di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen, pada Kamis (28/08). Bukan sekadar pertemuan biasa, kegiatan kali ini mengusung semangat kemerdekaan dengan nuansa Merah Putih yang begitu kental dan menjadi roh utama acara.

Tepat pukul 08.30 WIB, acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC) Titin Yulianti dari Pos Melati 2 dengan penuh semangat. Suasana hening sejenak ketika doa bersama dipimpin oleh Umi Hanin dari Pos Melati 1, sebagai bentuk rasa syukur dan harapan atas kelancaran kegiatan. 

Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen berpose dengan Lurah Bobby dan Ketua TP PKK serta nakes dari Ponkesdes Panji Husada

Suara lantang dan penuh nasionalisme kemudian menggema di ruangan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Lagu Kader Kepanjen dikumandangkan, dipimpin oleh Ana Susanti dari Pos Nusa Indah 3. Aura patriotisme seketika menghidupkan atmosfer aula.

Suasana makin hangat saat Lurah Kepanjen, Bobby Setya Abdi, S.STP., M.M., memberikan sambutan menyentuh. Dalam sambutannya, beliau mengangkat kisah menyedihkan tentang bayi Raya yang meninggal dunia akibat cacingan - sebuah pengingat serius bahwa peran kader kesehatan sangat vital dalam pencegahan penyakit dan edukasi masyarakat. 

“Jangan sampai ada bayi Raya berikutnya,” tegasnya, memantik semangat para kader untuk lebih giat lagi dalam pelayanan kesehatan.

Suasana lesehan mewarnai pertemuan rutin kader kesehatan Kelurahan Kepanjen

Tak hanya berisi seruan serius, pertemuan kali ini juga dibalut keseruan lomba permainan antarposyandu. Empat jenis permainan digelar: kereta balon, sambung kata berbisik, sambung lagu, dan tebak kata. Tiap pos mengirimkan lima wakil kader, yang siap menunjukkan kekompakan dan keceriaan mereka.

Sambil menunggu persiapan lomba, suasana dibuat cair oleh duet tak terduga: Lurah Bobby berpasangan dengan Ketua TP PKK Kelurahan Kepanjen, Zena Alyssha, yang membawakan lagu nostalgia Karmila. Penampilan mereka menuai sorak sorai dari para ibu kader. 

So sweet,” gumam kagum terdengar dari sudut aula, menyaksikan harmoni dan keharmonisan pasangan pemimpin ini.

Aksi panggung Lurah Kepanjen dan Ketua TP PKK yang "menyihir" ibu-ibu kader kesehatan

Tidak berhenti di situ, momen istimewa pun tercipta saat semua yang hadir membuat video ucapan ulang tahun dari tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada bersama Kader Kesehatan Kepnajen untuk sahabat mereka, Bidan Mojosari Tri Lestari. Kegembiraan kolektif ini menunjukkan kedekatan emosional antar sesama pelayan masyarakat di bidang kesehatan.

Setelah semua siap, lomba dimulai dengan riuh sorakan. Masing-masing pos menunjukkan kekompakan, sportivitas, dan semangat yang luar biasa. Dalam balutan seragam Merah Putih, kader-kader tampil seperti pejuang yang menyalurkan energi positif lewat gelak tawa dan kerja sama tim.

Hasil akhir dari lomba pun diumumkan dengan penuh antusias. Himpit Balon dimenangkan oleh Pos Melati 2. Pesan Berbisik oleh Kelompok Nurul dan kawan-kawan. Bisik Berantai diraih oleh Pos Anggrek 4, dan Sambung Lagu dijuarai oleh Pos Anggrek 3.

Juara Bisik Berantai

Menariknya, hadiah tidak hanya diberikan kepada para pemenang. Semua kader yang hadir turut mendapatkan bingkisan, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Bahkan, personil Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang datang terlambat pun tak luput dari kebersamaan: mereka menerima So Klin Softergent Velvet Orchid Netto 225 gram, simbol kebersamaan dalam kemeriahan.

Sebagai penutup, makan siang prasmanan pun disajikan dengan menu khas yang menggugah selera: nasi putih, lontong, pecel, sambal goreng kentang, kare ayam, dadar jagung, dadar telur, kerupuk, bakmi goreng, sate semangka, dan air mineral Cleo. Disantap bersama Bidan Mamik Makrifatin, S.ST. dan Perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep., makan siang ini menjadi simbol penutup yang manis dalam semangat kebersamaan.

Semangat Merah Putih, Semangat Kader Kepanjen!

Pertemuan rutin kali ini bukan hanya tentang berkumpul, tapi tentang mengikat kekuatan dan semangat dalam balutan Merah Putih. Di tengah tawa, nyanyian, dan semangat lomba, terselip satu pesan kuat: Kader Kesehatan adalah garda depan perjuangan kesehatan masyarakat. *** [280825]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 19 April 2025

Penyuluhan, Pelatihan dan Pemeriksaan Kesehatan Mata di Desa Mendalanwangi

Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan tanpa mengharapkan imbalan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat, serta merupakan salah satu pilar penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam grant penelitian public health yang diterima, Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengajak oftamologi komunitas mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. 

Peneliti PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB berpose bersama Kades Mendalanwangi, Pengurus Yayasan Ath-Thoriq, Tim SMARThealth UB dan kader kesehatan Desa Mendalanwangi

Oftamologi komunitas adalah cabang spesialisasi di bidang kedokteran yang berfokus pada kesehatan mata dan pencegahaan kebutaan di masyarakat melalui program-program yang memanfaatkan metode kesehatan masyarakat, kedokteran komuntias, dan oftamologi.

Program-program ini dirancang untuk menjangkau populasi yang berisiko tinggi mengalami masalah penglihatan dan menyediakan layanan pemeriksaan dan perawatan mata yang terjangkau. Oleh karena itu, dalam implementasinya bergandengan tangan dengan Pendidikan Dokter Spesialis (PDS) Program Studi (PS) Ilmu Kesehatan Mata FKUB.

Prof. Andarini berikan cindera mata kepada Kades Mendalanwangi

Hari ini, Sabtu (19/04), PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul “Pengembangan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Telemedicine dalam Mendeteksi Kelainan Mata pada Komunitas di Populasi Kabupaten Malang” yang dipusatkan di Gedung Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Plus “Ath-Thoriq” yang beralamatkan di Dusun Mendalan Kulon RT 23 RW 08 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pengabdian masyarakat melibatkan berbagai pihak, seperti dosen, mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Pemerintah Desa (Pemdes) Mendalanwangi, kader kesehatan, perawat Ponkesdes, Relawan Cepat Tanggap (RCT) Mendalanwangi.

Registrasi

Pemeriksaan kesehatan mata gratis mengundang warga dari 7 dusun yang berada di wilayah Desa Mendalanwangi, yang meliputi Santren, Tenggulunan, Sekar Putih, Mendalan Wetan, Sukoanyar, Mendalan Kulon, dan Darungan.

Seminggu sebelumnya, 42 kader kesehatan Desa Mendalanwangi mengikuti pelatihan pendeteksi dini katarak menggunakan aplikasi. Tujuan dari pelatihan ini, selain agar kader kesehatan mendapatkan pengetahuan dalam kesehatan mata, juga agar mampu berperan dalam membantu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini.

Skrining PTM oleh perawat Ponkesdes dan kades kesehatan Desa Mendalanwangi

Dan, pada hari ini, kader-kader tersebut berpartisipasi dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata massal. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 WIB diawali dengan sambutan dari Prof. Andarini. Dalam sambutan tersebut, Prof. Andarini mengatakan bahwa pengabdian masyarakat ini berperan penting dalam membantu masyarakat, khususnya dalam pemeriksaan kesehatan mata dengan peralatan canggih dan PPDS Mata yang dihadirkan.

Usai sambutan dari Prof. Andarini, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi M. Sharoni, S.Pt. Pada kesempatan itu, Kades Mendalanwangi menguncapkan terima kasih bila desanya masih dipercaya untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini. Warga mendapat pemeriksaan gratis oleh PPDS Mata.

Refraksi

Selesai sambutan Kades Mendalanwangi, acara diisi dengan doa yang dipandu oleh dr. Baskoro, seorang mahasiswa PPDS Mata, dan kemudian diteruskan dengan sesi foto bersama terlebih dahulu, yaitu foto bersama Kades Mendalanwangi, foto bersama PPDS Mata FKUB, dan foto bersama kader kesehatan Desa Mendalanwangi.

Begitu acara seremonial selesai, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan mata gratis yang dimotori oleh Dr. dr. Hera Dwi Novita, Sp.M(K) dan dr. Titok Hariyanto, Sp.M dengan dikoordinir oleh dr. Pranandito Trunogati dan dr. Arya Putra Syuhada. Tampak hadir pula Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes., dosen Mikrobiologi Klinik FKUB, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Foto Makros

Dalam pemeriksaan tersebut, warga yang berdatangan harus melalui 8 pos, yaitu Pos 1 (Registrasi), Pos 2 (Penyuluhan), Pos 3 (Visus dan Refraksi), Pos 4 (Foto Makros), Pos 5 (Slit Lamp), Pos 6 (Kuesioner), Pos 7 (Foto Fundus), dan Pos 8 KIE dan Konsumsi).

Antara Pos 1 dan Pos 2, warga akan mendapatkan skrining kesehatan lebih dulu. Skrining tersebut meliputi pengukuran tinggi dan berat badan yang dilakukan oleh 2 orang PPDS, dan diteruskan dengan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh perawat Ponkesdes Mendalanwangi Vionita Epifani, S.Tr.Kep dan kader Lailatul Nikmah.

Slit Lamp

Selesai diukur tensinya, warga bergeser ke pemeriksaan kadar gula darah. Dua kader – Iin Kamalia Resa, A.Md. Keb. dan Sri Wahyuti, A.Md. Keb. – melayani pemeriksaan kadar gula darah warga.

Kemudian begitu memasuki Pos 2 yang berupa ruang kelas, warga akan diberikan kuesioner pre-test. Mereka disuruh mengisinya sesuai pengetahuan yang ada. Setelah mengikuti penyuluhan di Pos 2, warga kembali disuruh mengisi kuseioner post-test untuk mengetahui perkembangan pengetahuan antara sebelum mendapat penyuluhan dengan sesudah mendapat penyuluhan.

Foto Fundus

Dari Pos 2, warga akan mengalir mengikuti alur pemeriksaan yang ada, dari kelanjutannya di Pos 3 hingga Pos 8. Setelah melewati Pos 8, warga akan mendapatkan konsumsi yang terdiri dari kotak snack dan kotak nasi serta minuman yang ditaruh dalam tas cantik.

Hingga bagian registrasi ditutup pada pukul 16.02 WIB, pemeriksaan kesehatan mata gratis ini berhasil melakukan pemeriksaan sebanyak 223 orang. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, pemeriksaan tahun ini berkurang 17 orang. Tahun sebelumnya berhasil diperiksa sebanyak 240 orang.

Hal ini diperkirakan karena pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata gratis dilakukan pada hari Sabtu. Kebiasaan di Desa Mendalanwangi, yang warganya banyak terserap dalam sejumlah pabrik rokok yang ada di Kecamatan Wagir maupun Kecamatan Pakisaji, menerima gaji mingguan. Sehingga, setiap hari Sabtu, mereka akan gajian dan setelah mengambil gaji mereka akan langsung berkeliling dengan anak istrinya/suaminya, entah itu jajan bakso atau belanja yang lainnya. *** [190425]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 16 Maret 2025

Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan: Kader Kesehatan Kepanjen Menghadirkan Kebaikan

“Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda.” – John Wooden (1910 – 2010)

Di tengah suasana Ramadhan yang penuh berkah di hari kelimabelas atau Sabtu (15/03) ini, semangat kebersamaan dan kepedulian terlihat jelas dari para kader kesehatan di Kelurahan Kepanjen. Dengan mengusung tema "Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen," mereka mengumpulkan iuran dari anggota kader secara internal yang kemudian diwujudkan dalam aksi sosial yang penuh makna.

Di halte depan Dealer Honda Panji AHASS 05024 yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani RT 02 RW 02 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, atau tepatnya berhadapan dengan Apotek Kepanjen Farma atau yang beken dengan sebutan Apotek Mustadjab, 13 orang kader kesehatan Kelurahan Kepanjen membagikan 300 botol jus alpukat dan jus jambu dengan kurma dan sedikit roti, serta 20 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, telur, dan Indomie.

Sambil menunggu hujan reda, kader kesehatan Kepanjen berpose bersama Lurah, Ketua TP PKK, bidan dan perawat Ponkesdes Panji Husada di Balai RW 01

Meskipun hujan rintik-rintik turun dengan intensnya, semangat kader tak surut sedikit pun. Mereka dengan penuh kegembiraan membagikan takjil dan sembako kepada setiap orang yang lewat di depan halte tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para kader kesehatan, tetapi juga turut didukung oleh Lurah Kepanjen, Ketua TP PKK Kelurahan Kepanjen, bidan dan perawat dari Ponkesdes Panji Husada, serta salah satu anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) juga hadir, memberikan kontribusi nyata dalam mendukung aksi sosial ini.

Lurah Kepanjen berikan sembako dan jus buah kepada tukang becak

Berbagi itu perbuatan baik yang sangat indah! Seperti yang dikatakan oleh pemain dan juga pelatih basket Amerika John Wooden (1910 – 2010): “You can’t live a perfect day without doing something for someone who will never be able to repay you” (Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda).

Kutipan dari John Wooden ini menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri dan kebaikan hati dalam menjalani hidup yang memuaskan. Ujaran (quote) ini menunjukkan bahwa hari yang benar-benar sempurna tidak ditentukan oleh pencapaian atau kesenangan pribadi, tetapi oleh tindakan membantu orang lain, khususnya mereka yang tidak dapat membalas budi Anda. Idenya adalah bahwa kepuasan sejati datang dari memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun—baik itu waktu, usaha, atau kebaikan hati!

Kader kesehatan Kepanjen bagikan 300 botol jus buah kepada orang yang melintas Jalan Ahmad Yani Kepanjen

Wooden menyoroti nilai altruisme dan bagaimana altruisme memperkaya hidup kita dengan membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang lain, yang berkontribusi pada rasa tujuan yang lebih dalam. 

Kutipan ini mengingatkan kita bahwa tindakan kebaikan, bahkan yang kecil, dapat membuat perbedaan yang signifikan, dan bahwa memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun dapat menuntun pada kebahagiaan sejati.

Ketua TP PKK berikan jus buah kepada bapak-anak penjual balon

Dengan penuh kebersamaan, kader kesehatan Kelurahan Kepanjen memastikan bahwa di tengah kesederhanaan, ada makna yang luar biasa dari saling berbagi. Semangat ini menjadi simbol nyata dari kekuatan kolaborasi dan kepedulian sosial yang menghidupkan suasana Ramadhan yang penuh damai dan keberkahan.

Diakhir aksi sosial ini pada pukul 17.11 WIB, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. yang disaksikan Ketua TP PKK Zena Alyssha, S.IP, bidan Mamik Makrifatin, S.ST, dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep., mengucapkan terima kasih atas sumbangsih kegiatan “Indahnya Berbagi” yang bermanfaat ini.

Suasana pembagian takjil dan sembako dalam aksi sosial kader "Indahnya berbagi" kesehatan Kelurahan Kepanjen dengan dibantu oleh seorang polisi

Kader kesehatan Kelurahan Kepanjen tidak hanya terampil dalam membantu tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada maupun Puskesmas Kepanjen dalam melakukan skrining kesehatan, tetapi juga mampu berbagi kepada sesama di bulan Ramadhan ini.

Dalam konsep Islam, “berbagi”, khususnya di bulan Ramadhan, sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti pahala berlipat ganda, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen. Berbagi Berarti Peduli! *** [160325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 25 Februari 2025

Semarak Skrining PTM di Kantor Kelurahan Kepanjen: Sinergi untuk Kesehatan Warga

Mulai pagi pada pukul 07.00 WIB di hari Selasa (25/02), suasana semarak terlihat di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tempat berlangsungnya skrining penyakit tidak menular (PTM) bagi warga setempat.

Warga berbondong-bondong untuk memeriksakan kesehatan mereka dalam kegiatan yang digelar, se sebuah bentuk kerja sama kolaboratif antara Puskesmas Kepanjen, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan.

Kader dan nakes berpose dengan Lurah Kepanjen

Dari remaja, dewasa hingga lansia, mereka antusias mengikuti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta tes kesehatan lainnya. Para kader kesehatan tampak sigap membantu jalannya skrining, dan membaur dengan tenaga kesehatan yang berasal dari Ponkesdes Panji Husada dan Puskesmas Kepanjen.

Skrining PTM dimulai pada pukul 07.00 WIB. Sesuai undangannya, warga membawa Kartu Keluarga (KK) maupun KTP dan diserahkan ke pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas yaitu Kristin Mariana dan Dewi Kartikasari. Mereka akan menuliskan identitas warga, seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, NIK, alamat dan tanggal pemeriksaan.

Setelah itu, diserahkan kepada Khusnul Yakin, staf Puskesmas Kepnajen, untuk dicek dahulu dalam database yang ada di Puskesmas Kepanjen. Kalau warga tersebut pernah periksa ke Puskesmas, maka akan muncul namanya. Sebaliknya, jika belum pernah periksa maka akan didaftar menjadi pasien baru.

Semarak skrining PTM terlihat dari gerbang paduraksa Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecmatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Sehabis dicek dalam database, warga akan mendapatkan panggilan dari kader Febriaty untuk segera melakukan pengukuran antropometri, seperti berat dan tinggi badan serta lingkar perut. Pengukuran antropometri ini dilakukan oleh 3 kader, yaitu Harti, Rusmini, dan Wiwik Setya Anggraeni, S.H. Hasil pengukurannya dicatat oleh Febri dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja berikutnya untuk mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah. Terdapat 4 orang di meja tersebut, yakni Tri Lestari, S.ST (Puskesmas Kepanjen), Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb (bidan Desa Ngadilangkung), Miftakhul Nimas Triyastuti, A.Md. Gz (Puskesmas Kepanjen), dan kader Sumarmi Warto Dewo.

Tri Lestari dan Sumarmi melakukan pengukuran tekanan darah, dan hasilnya dicatat oleh bidan Yudha. Sementara itu, Nimas bertugas melakukan pendaftaran untuk menuju ke meja pemeriksaan berikutnya.

Suasana skrining PTM yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan dan kader kesehatan

Meja selanjutnya adalah meja pemeriksaan laborat. Meja ini diperkuat oleh 3 tenaga kesehatan (nakes) dari Laborat Puskesmas Kepanjen, yaitu Yogi Agung Hermawan, A.Md.Kes., Awang Endro Utomo, A.Md.Kep., dan Dani Rahardi S., A.Md.Kep.

Ketiga nakes laborat itu, melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP). Hasilnya ini langsung terlihat atau jadi. Sedangkan, untuk pemeriksaan kolesterol, asam urat, HDL (High Density Lipoprotein/kolesterol baik), LDL (Low-Density Lipoprotein/kolesterol jahat), dan Trigliserida (jenis lemak yang mengalir dalam darah).

Selain ketiga nakes laborat, di meja tersebut terdapat kader Agustin Shintowati yang membantu konfirmasi form sebelum diambil darahnya, perawat Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep yang menjadi nara hubung form skrining dari meja tersebut kepada dokter, dan Nidya Rosalin, S.Kep. Ners dari Puskesmas Kepanjen yang bertugas membantu menyiapkan ubarampe dalam pemeriksaan darah, seperti Vaccum Blood Collection Tube OneMed, Disposable Syringe With Needle 3 ml, dan tourniquet (pembendung pembuluh darah).

Staf Laborat Puskesmas Kepanjen lakukan phlebotomy

Pemeriksaan darah yang telah dimasukkan dalam tabung kecil itu akan dilakukan di Laborat Puskesmas Kepanjen. Mulai tahun ini, Puskesmas Kepanjen telah memiliki 3 laborat, sehingga pemeriksaan darah menjadi lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

Usai warga mengikuti phlebotomy dari nakes Laborat, maka ia akan disarankan untuk menuju ke meja dokter. Di meja itu terlihat ada 2 dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yaitu dr. Hadaya Trias Ramadani dan dr. Afif Bachtiar Rifa’i.

Kedua dokter tersebut akan memberikan konsultasi penyakit maupun kesehatan kepada warga, terutama bagi mereka yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk), dan sekaligus akan meresepkan obat.

Warga lakukan konsultasi penyakit maupun kesehatan dengan 2 dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen

Obat untuk beberapa hari bisa diambil di meja samping yang dilayani oleh Marina Anjarwati, A.Md.Kep. (Pj. PTM Puskesmas Kepanjen) dan Feby Cahyaning Intanswari, S.Farm dari Farmasi Universitas Brawijaya (UB) yang sedang mengambil profesi.

Sedangkan, untuk kebutuhan obat yang sebulan penuh bagi warga akan diberikan oleh Puskesmas Kepanjen melalui kader setempat, khususnya bagi pemilik kartu BPJS dengan fasilitas kesehatan (faskes) yang dialamatkan di Puskesmas Kepanjen. Sementara itu, yang non faskes Puskesmas Kepanjen disarankan untuk mengambil obatnya di faskesnya masing-masing.

Sehabis itu, warga akan mendapatkan pemberian makanan tambahan yang diberikan oleh kader Ninik Kartini yang disaksikan oleh Koordinator Kegiatan, Mamik Makrifatin, S.ST (bidan Ponkesdes Panji Husada Kepanjen).

Mahasiswi Farmasi UB yang sedang ambil profesi membantu nakes Puskesmas Kepanjen dalam memberikan obat kepada pasien highrisk

Layanan pemeriksaan skrining PTM yang dihadiri salah seorang Tim SMARThealth UB ini selesai pada pukul 11.54 WIB. Dari 150 undangan yang disebar, sebanyak 145 warga (88 puasa, dan 57 tidak puasa) berhasil menjalani pemeriksaan kesehatan, menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga bentuk kepedulian bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Dengan adanya skrining ini, diharapkan warga lebih memahami kondisi kesehatannya dan dapat mengambil langkah preventif lebih awal demi kualitas hidup yang lebih baik. *** [250225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Februari 2025

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi Dengan Kader SMARThealth Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme dengan Kader Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi dengan kader SMARThealth Desa Karangduren ini sedikit mundur karena keseibukan kegiatan yang ada pada mereka. Namun, di tengah-tengah kesibukannya, salah seorang enumerator yang juga sekaligus peneliti dalam bidang pengawasan data lapangan dan supervisor SMARThealth berhasil melakukan briefing dengan mereka.

Pada hari Jumat (14/02) di rumah salah seorang kader Rizka Febri Saputri yang beralamatkan di Jalan Raya Segenggeng, Dusun Karangduren RT 04 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, briefing itu dilakukan.

Briefing yang dihadiri 4 kader – Lia Suwandewi, Rizka Febri Saputri, Siswati, dan Sujiati Andri- ini, bertujuan memandu kader SMARThealth Desa Karangduren dalam melakukan pengukuran tekanan darah, tinggi dan berat badan. Tak lupa pencatatan dalam input datanya melalui link yang telah dibagikan.

Berbeda dengan pengukuran tinggi maupun berat badan, pengukuran tekanan darah harus dilakukan dua kali, yaitu pagi dan sore. Setiap pengukuran, baik pagi maupun sore, harus dilakukan sebanyak tiga kali dengan jeda beberapa menit.

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, tepatnya Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas rencana lanjutan pemasangan alat pemantauan kualitas udara. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak polusi udara terhadap kesehatan, langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap lingkungan mereka.

Briefing ini menjadi momen penting bagi para kader kesehatan untuk menyamakan pemahaman dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan program kesehatan di Desa Karangduren dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi warga.

Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, para kader memiliki peran krusial dalam memastikan informasi kesehatan sampai ke masyarakat dengan baik. Dengan adanya briefing ini, mereka diharapkan dapat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya, meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesehatan, serta membangun desa yang lebih sehat dan sejahtera. *** [180225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 17 Februari 2025

Meeting Di Ruang Kerja Lurah Bahas Agenda Kesehatan Di Kelurahan Kepanjen

Mini meeting lintas sektoral diadakan di Ruang Kerja Kepala Kelurahan (Lurah) Kepanjen pada Senin (17/02) guna membahas sejumlah kegiatan penting yang akan dilaksanakan menjelang akhir Februari 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader kesehatan, serta salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Perwakilan dari Puskesmas Kepanjen dihadiri oleh dr. Afif Bachtiar Rifai, dan kemudian menyusul dr. Karina Indah Prayogi. Dari Ponkesdes Panji Husada terlihat bidan Mamik Makrifatin, S.ST dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md. Lalu, dua kader SMARThealth Kepanjen Agustin Shintowati dan Kristin Mariana juga hadir dan ditambah dengan perwakilan Tim SMARThealth UB.

Usai meeting diajak berpose bersama di Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Dalam meeting ini, dibahas beberapa agenda utama di penghunjung bulan Februari, di antaranya Pertemuan Rutin Kader yang menjadi wadah koordinasi bagi tenaga kesehatan di tingkat kelurahan (20/02), ujicoba aplikasi SMARThealth NIHR yang bertujuan meningkatkan pemantauan kesehatan masyarakat (21/02), serta Kelas Ibu Hamil untuk meningkatkan edukasi kesehatan bagi ibu hamil (22/02).

Selain itu, turut dibahas persiapan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai forum evaluasi dan perencanaan program kesehatan berbasis masyarakat (24/02), serta Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahunan oleh Puskesmas Kepanjen untuk mendeteksi dini risiko kesehatan warga (25/02).

Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP. M.M. menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan program-program tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat. Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan setiap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesehatan serta kesejahteraan warga Kelurahan Kepanjen.

Mini meeting lintas sektoral bahas agenda kesehatan di Ruang Kerja Kepala Kelurahan Kepanjen

Usai meeting dengan Lurah Kepanjen, perwakilan dan Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader kesehatan, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB melanjutkan pertemuan untuk membahas teknis pelaksanaan Skrining PTM Tahunan oleh Puskesmas Kepanjen yang bakal digelar di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Sultan Agung No. 2 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang., pada Selasa (25/02).

Skrining tersebut akan mengundang sekitar 150 warga mulai dari umur 15 tahun ke atas. Rencananya, petugasnya akan  kolaborasi antara petugas dari Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader SMARThealth, dan perangkat desa serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB untuk membantu dokumentasinya.

Rapat teknis pelaksanaan Skrining PTM Tahunan Puskesmas Kepanjen yang akan berlangsung di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen pada Selasa (25/02)

Keberhasilan program kesehatan di masyarakat tidak hanya bergantung pada tenaga medis atau pemerintah, tetapi juga pada keterlibatan aktif berbagai pihak. Pendekatan kolaboratif dan partisipatif menjadi kunci utama dalam memastikan setiap program berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Kolaborasi lintas sektor—antara Pemerintah Kelurahan Kepanjen, Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, kader kesehatan, lembaga, hingga warga—membantu menciptakan sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kesehatan. 

Sementara itu, partisipasi aktif masyarakat memperkuat penerapan program di lapangan, mulai dari edukasi kesehatan, deteksi dini penyakit, hingga pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di lingkungan sekitar.

Dengan adanya kerja sama yang erat, program kesehatan seperti skrining penyakit tidak menular, kelas ibu hamil, posyandu, hingga musyawarah masyarakat desa (MMD) dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Melalui pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

ILP Posyandu Nusa Indah 3 Tlogorejo Berlangsung di Pendopo Balai Desa

Pelaksanaan kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan ini mengusung konsep layanan terpadu yang melibatkan berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencegahan hingga pengobatan. 

Bertempat di Pendopo Balai Desa Tlogorejo yang beralamatkan di Dusun Dadapan No. 4 RT 16 RW 06 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, warga mendapatkan berbagai layanan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, serta pendampingan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, dan lansia.

Kegiatan ILP Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Langkah pertama dalam kegiatan ILP adalah pendaftaran peserta yang dilakukan oleh kader kesehatan, yaitu Dian dan Ana. Warga yang datang dicatat identitasnya serta riwayat kesehatannya untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Selanjutnya, peserta diarahkan ke pemeriksaan kesehatan dasar pada langkah dua (penimbangan dan pengukuran), meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut (dewasa), lingkar lengan dan kepala (balita). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh warga. Petugas yang melakukan adalah kader Yanti dan Riska.

Meja langkah 1 (pendaftaran)

Setelah pemeriksaan dasar, peserta menuju ke meja langkah tiga (pencatatan dan pelaporan). Dua kader – Suliami dan Sri Widyowati – bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dan penimbangan tadi.

Kemudian, warga disarankan menuju ke meja langkah empat (pelayanan kesehatan) untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dari tenaga medis yang bertugas, yaitu bidan Sulianik, A,Md.Keb, dan Wahono, A.Md.Kep. 

Home visit 1

Konsultasi ini mencakup saran terkait pola makan sehat, pencegahan penyakit, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Di dekat neja langkah empat ini juga terlihat ada dua orang kader – Arlih dan Suwinarti - yang bertugas membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengukuran tekanan darah maupun pengecekan kadar gula darah.

Langkah terakhir dalam ILP adalah langkah lima, yaitu penyuluhan dan PMT. Dua petugas, yakni kader Sutarmi dan Yuliati, membantu tenaga kesehatan memberikan penyuluhan terkait pola hidup sehat maupun jadwal-jadwal kegiatan berikutnya.

Home visit 2

Selain itu, kegiatan ILP juga mencakup layanan imunisasi bagi balita (BCG, DPT, Campak, IPV) serta pemberian tambahan gizi berupa makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak. Langkah ini memastikan bahwa kelompok rentan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan mereka.

Namun, yang menarik dari kegiatan ini bukan hanya layanan yang diberikan di Pendopo Balai Desa, tetapi juga inisiatif tiga orang kader kesehatan yang sigap melakukan home visit bagi warga yang tidak dapat hadir langsung. Atas permintaan keluarga, para kader dengan cepat bergerak menuju rumah-rumah warga yang membutuhkan layanan kesehatan tetapi terhalang kondisi fisik atau keterbatasan lainnya.

Konsultasi kesehatan dengan tenaga kesehatan dari Pustu Tlogorejo

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam kegiatan ILP tersebut turut mendampingi home visit, yang jaraknya sekitar 300 meter dari Pendopo Balai Desa. Tiga orang kader – Dian, Sutarmi, dan Yanti – melakukan home visit di rumah Keluarga Udin dan Ponimi, yang keduanya berada di Dusun Dadapan RT 12 RW 04.

Ketiga kader tersebut membawa perlengkapan, seperti tinggi/berat bedan, metlin, tensimeter, dan glucose meter serta buku pencatatan dan pelaporan. Di Keluarga Udin, terperiksa dua orang. Istrinya yang bernama Sunarmi dan kakak istrinya yang bernama Martiah.

Kembul bujana usai layanana ILP selesai

Dari Keluarga Udin, ketiga kader berpindah ke rumah Keluarga Ponimin untuk memeriksa dirinya. Pemeriksaan dilakukan apa adanya. Pasien tidak perlu berdandan. Pulang dari sawah dan masih ngligo (bertelanjang dada, tubuh bagian atas tidak memakai pakaian).

Dengan penuh dedikasi, mereka memastikan setiap warga tetap mendapatkan pemeriksaan dan pendampingan yang diperlukan. Salah satu kader, Sutarmi atau yang akrab disapa Bu Yud itu, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan harus merata dan tidak boleh terhambat oleh keterbatasan fisik pasien. "Kami datang langsung ke rumah agar mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti warga lainnya," ujarnya sambil mempersiapkan alat pemeriksaan.

Usai mnghadiri ILP Desa Tlogorejo, Tim SMARThealth UB pulangnya dengan berlayar menyeberang Waduk Karangkates

Tindakan cepat dan sigap dari para kader ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjangkau dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian yang mendalam bagi warga Desa Tlogorejo. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang erat, ILP di Pos Nusa Indah 3 bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

Dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan pada hari Sabtu (15/02) ini, dari jumlah tareget balita sebanyak 75, berhasil hadir dan diperiksa sebanyak 60 balita. Terus untuk lansianya dari yang ditargetkan sebanyak 6 orang, terperiksa sebanyak 5 orang.

Selesai rekapitulasi, acara dilanjutkan dengan kembul bujana antara tenaga kesehatan, kader, Ketua TP PKK Desa Tlogorejo Sulis Nurhayati, dan tak lupa mengajak anggota Tim SMARThealth UB. Di atas tikar, tersaji banyak menu, seperti nasi putih, oseng-oseng kates, bader tempe tahu, bobor daun singkong, urap, lompong teri, sambal goreng kates, kulupan dan sambel orek, kothokan mujaer, dan botok krokot. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 10 Februari 2025

ILP Posyandu Delima Desa Krebet: Kolaborasi Kesehatan Tangguh Meski Diterpa Hujan Lebat

Pagi yang sedikit mendung di hari Senin (10./02), depan rumah Ketua RW 06 Desa Krebet Sukur tampak ramai. Puluhan motor terpakir di sepanjang Jalan Pesantren II Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Ada apa ya?

Ternyata, di tempat itu, sedang berlangsung kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Delima. Masyarakat setempat terlihat antusias hadir, berbondong-bondong menuju rumah Ketua RW 06, yang menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan kesehatan tersebut.

Kader kesehatan berpose dengan nakes dan mahasiswa magang Poltekkes Malang usai ILP Posyandu Delima

Transformasi ILP berfokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi dan pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan – mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi balita, anak pra-sekolah, usia sekolah, usia dewasa dan lansia - serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.

Acara ILP ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Ada 5 langkah dalam alur pemeriksaannya. Langkah 1 merupakan pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas di langkah 1, yaitu Dalipah dan Rodiyatul Mutmainah.

Suasana kegiatan ILP Posyandu Delima di Jalan Pesantren II, Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Langkah 2 adalah penimbangan dan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, dan lain-lain. Di langkar 2 ini terdapat 4 orang kader yang bertugas, yakni Dwi Yayik, Fitri N.F., Sa’diyah, dan Husnul Khotimah. Dari 4 orang itu, 2 orang menangani pengukuran balita dan yang 2 orang lagi menangani remaja hingga lansia.

Langkah 3 merupakan bagian pencatatan dan pelaporan. Terlihat ada 3 kader yang bertugas, yaitu Titi Suparni, Santy Kuncara, dan Tri Diana Budi Lestari. Mereka melakukan pencatatan dan pengukuran terkait pengukuran dan pemeriksaan warga yang memeriksakan dalam ILP tersebut.

Usai melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri, bidan Ponkesdes Krebet melakukan pemeriksaan hemoglobin (HB) bagi ibu hamil

Langkah 4 adalah pelayanan kesehatan. Pada langkah ini diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Krebet, yakni bidan Avanti Roslina, A.Md.Keb dan Eka Ilham Adi Waluyo, A.Md.Kep, yang dibantu oleh kader kesehatan Nur Hayati dalam melakukan pengukuran tekanan darah.

Sedangkan, langkah 5 merupakan penyuluhan kesehatan dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Di bagian langkah 5 ini terlihat ada 1 kader kesehatan yang bertugas, yaitu Siti Khodijah. Selain itu, ia juga tampak membantu nakes dalam memberikan vitamin A ke beberapa balita. Sementara itu, kader yang turun ke bawah atau akrab dengan sebutan turba itu adalah Siti Holila dan Mutjayanah.

Perawat Ponkesdes Krebet memberikan layanan kesehatan kepada para lansia

Saat kegiatan, cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan jalannya kegiatan sempat terhenti beberapa menit. Hujan angin dari arah selatan menerjang meja langkah 1 dan langkah 2, sehingga kader yang ada di situ harus menyingkir dari terpaan hujan lebat yang disertai dengan angin.

Meskipun cuaca yang kurang mendukung, dengan hujan deras disertai angin kencang, para kader posyandu tetap menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam melayani masyarakat. Begitu cuaca mulai mereda, kegiatan pun kembali berjalan lancar, dengan para kader melayani warga dengan penuh perhatian.

Kader membantu memberikan vitamin kepada balita

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga menyediakan arena bermain untuk balita yang sedang antre atau menunggu ibunya yang turut serta diperiksa. Layanan yang menyatukan berbagai elemen kesehatan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, dari anak balita hingga ibu hamil hingga lansia. 

Kolaborasi antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswi magang dari Poltekkes Malang semakin memperkuat semangat bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun cuaca pagi itu sedikit mendung, semangat untuk sehat tidak pernah luntur di Posyandu Delima.

Arena bermain anak dalam ILP Posyandu Delima Desa Krebet

Hingga pukul 12.00 WIB, dari jumlah sasaran balita di Posyandu Delima sebanyak 114 anak tersebut berhasil dilakukan pemeriksaan terhada 102 anak. Sedangkan, pada lansia, dari target 25 orang berhasil diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 20 orang.

Usai rekapitulasi, semua yang bertugas melakukan makan bersama dengan 9 mahasiswi Poltekkes Malang yang turut memantu dalam kegiatan ILP ini. Tak lupa, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) turut diajak mencicipi tahu telor yang pedas.

Acara kegiatan berakhir dan ditutup dengan melakukan foto bersama antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswa magang Poltekkes Malang. *** [100225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog