Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 April 2025

Penyuluhan, Pelatihan dan Pemeriksaan Kesehatan Mata di Desa Mendalanwangi

Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan tanpa mengharapkan imbalan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat, serta merupakan salah satu pilar penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam grant penelitian public health yang diterima, Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengajak oftamologi komunitas mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. 

Peneliti PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB berpose bersama Kades Mendalanwangi, Pengurus Yayasan Ath-Thoriq, Tim SMARThealth UB dan kader kesehatan Desa Mendalanwangi

Oftamologi komunitas adalah cabang spesialisasi di bidang kedokteran yang berfokus pada kesehatan mata dan pencegahaan kebutaan di masyarakat melalui program-program yang memanfaatkan metode kesehatan masyarakat, kedokteran komuntias, dan oftamologi.

Program-program ini dirancang untuk menjangkau populasi yang berisiko tinggi mengalami masalah penglihatan dan menyediakan layanan pemeriksaan dan perawatan mata yang terjangkau. Oleh karena itu, dalam implementasinya bergandengan tangan dengan Pendidikan Dokter Spesialis (PDS) Program Studi (PS) Ilmu Kesehatan Mata FKUB.

Prof. Andarini berikan cindera mata kepada Kades Mendalanwangi

Hari ini, Sabtu (19/04), PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul “Pengembangan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Telemedicine dalam Mendeteksi Kelainan Mata pada Komunitas di Populasi Kabupaten Malang” yang dipusatkan di Gedung Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Plus “Ath-Thoriq” yang beralamatkan di Dusun Mendalan Kulon RT 23 RW 08 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pengabdian masyarakat melibatkan berbagai pihak, seperti dosen, mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Pemerintah Desa (Pemdes) Mendalanwangi, kader kesehatan, perawat Ponkesdes, Relawan Cepat Tanggap (RCT) Mendalanwangi.

Registrasi

Pemeriksaan kesehatan mata gratis mengundang warga dari 7 dusun yang berada di wilayah Desa Mendalanwangi, yang meliputi Santren, Tenggulunan, Sekar Putih, Mendalan Wetan, Sukoanyar, Mendalan Kulon, dan Darungan.

Seminggu sebelumnya, 42 kader kesehatan Desa Mendalanwangi mengikuti pelatihan pendeteksi dini katarak menggunakan aplikasi. Tujuan dari pelatihan ini, selain agar kader kesehatan mendapatkan pengetahuan dalam kesehatan mata, juga agar mampu berperan dalam membantu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini.

Skrining PTM oleh perawat Ponkesdes dan kades kesehatan Desa Mendalanwangi

Dan, pada hari ini, kader-kader tersebut berpartisipasi dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata massal. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 WIB diawali dengan sambutan dari Prof. Andarini. Dalam sambutan tersebut, Prof. Andarini mengatakan bahwa pengabdian masyarakat ini berperan penting dalam membantu masyarakat, khususnya dalam pemeriksaan kesehatan mata dengan peralatan canggih dan PPDS Mata yang dihadirkan.

Usai sambutan dari Prof. Andarini, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi M. Sharoni, S.Pt. Pada kesempatan itu, Kades Mendalanwangi menguncapkan terima kasih bila desanya masih dipercaya untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini. Warga mendapat pemeriksaan gratis oleh PPDS Mata.

Refraksi

Selesai sambutan Kades Mendalanwangi, acara diisi dengan doa yang dipandu oleh dr. Baskoro, seorang mahasiswa PPDS Mata, dan kemudian diteruskan dengan sesi foto bersama terlebih dahulu, yaitu foto bersama Kades Mendalanwangi, foto bersama PPDS Mata FKUB, dan foto bersama kader kesehatan Desa Mendalanwangi.

Begitu acara seremonial selesai, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan mata gratis yang dimotori oleh Dr. dr. Hera Dwi Novita, Sp.M(K) dan dr. Titok Hariyanto, Sp.M dengan dikoordinir oleh dr. Pranandito Trunogati dan dr. Arya Putra Syuhada. Tampak hadir pula Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes., dosen Mikrobiologi Klinik FKUB, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Foto Makros

Dalam pemeriksaan tersebut, warga yang berdatangan harus melalui 8 pos, yaitu Pos 1 (Registrasi), Pos 2 (Penyuluhan), Pos 3 (Visus dan Refraksi), Pos 4 (Foto Makros), Pos 5 (Slit Lamp), Pos 6 (Kuesioner), Pos 7 (Foto Fundus), dan Pos 8 KIE dan Konsumsi).

Antara Pos 1 dan Pos 2, warga akan mendapatkan skrining kesehatan lebih dulu. Skrining tersebut meliputi pengukuran tinggi dan berat badan yang dilakukan oleh 2 orang PPDS, dan diteruskan dengan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh perawat Ponkesdes Mendalanwangi Vionita Epifani, S.Tr.Kep dan kader Lailatul Nikmah.

Slit Lamp

Selesai diukur tensinya, warga bergeser ke pemeriksaan kadar gula darah. Dua kader – Iin Kamalia Resa, A.Md. Keb. dan Sri Wahyuti, A.Md. Keb. – melayani pemeriksaan kadar gula darah warga.

Kemudian begitu memasuki Pos 2 yang berupa ruang kelas, warga akan diberikan kuesioner pre-test. Mereka disuruh mengisinya sesuai pengetahuan yang ada. Setelah mengikuti penyuluhan di Pos 2, warga kembali disuruh mengisi kuseioner post-test untuk mengetahui perkembangan pengetahuan antara sebelum mendapat penyuluhan dengan sesudah mendapat penyuluhan.

Foto Fundus

Dari Pos 2, warga akan mengalir mengikuti alur pemeriksaan yang ada, dari kelanjutannya di Pos 3 hingga Pos 8. Setelah melewati Pos 8, warga akan mendapatkan konsumsi yang terdiri dari kotak snack dan kotak nasi serta minuman yang ditaruh dalam tas cantik.

Hingga bagian registrasi ditutup pada pukul 16.02 WIB, pemeriksaan kesehatan mata gratis ini berhasil melakukan pemeriksaan sebanyak 223 orang. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, pemeriksaan tahun ini berkurang 17 orang. Tahun sebelumnya berhasil diperiksa sebanyak 240 orang.

Hal ini diperkirakan karena pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata gratis dilakukan pada hari Sabtu. Kebiasaan di Desa Mendalanwangi, yang warganya banyak terserap dalam sejumlah pabrik rokok yang ada di Kecamatan Wagir maupun Kecamatan Pakisaji, menerima gaji mingguan. Sehingga, setiap hari Sabtu, mereka akan gajian dan setelah mengambil gaji mereka akan langsung berkeliling dengan anak istrinya/suaminya, entah itu jajan bakso atau belanja yang lainnya. *** [190425]



Share:

Minggu, 16 Maret 2025

Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan: Kader Kesehatan Kepanjen Menghadirkan Kebaikan

“Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda.” – John Wooden (1910 – 2010)

Di tengah suasana Ramadhan yang penuh berkah di hari kelimabelas atau Sabtu (15/03) ini, semangat kebersamaan dan kepedulian terlihat jelas dari para kader kesehatan di Kelurahan Kepanjen. Dengan mengusung tema "Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen," mereka mengumpulkan iuran dari anggota kader secara internal yang kemudian diwujudkan dalam aksi sosial yang penuh makna.

Di halte depan Dealer Honda Panji AHASS 05024 yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani RT 02 RW 02 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, atau tepatnya berhadapan dengan Apotek Kepanjen Farma atau yang beken dengan sebutan Apotek Mustadjab, 13 orang kader kesehatan Kelurahan Kepanjen membagikan 300 botol jus alpukat dan jus jambu dengan kurma dan sedikit roti, serta 20 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, telur, dan Indomie.

Sambil menunggu hujan reda, kader kesehatan Kepanjen berpose bersama Lurah, Ketua TP PKK, bidan dan perawat Ponkesdes Panji Husada di Balai RW 01

Meskipun hujan rintik-rintik turun dengan intensnya, semangat kader tak surut sedikit pun. Mereka dengan penuh kegembiraan membagikan takjil dan sembako kepada setiap orang yang lewat di depan halte tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para kader kesehatan, tetapi juga turut didukung oleh Lurah Kepanjen, Ketua TP PKK Kelurahan Kepanjen, bidan dan perawat dari Ponkesdes Panji Husada, serta salah satu anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) juga hadir, memberikan kontribusi nyata dalam mendukung aksi sosial ini.

Lurah Kepanjen berikan sembako dan jus buah kepada tukang becak

Berbagi itu perbuatan baik yang sangat indah! Seperti yang dikatakan oleh pemain dan juga pelatih basket Amerika John Wooden (1910 – 2010): “You can’t live a perfect day without doing something for someone who will never be able to repay you” (Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda).

Kutipan dari John Wooden ini menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri dan kebaikan hati dalam menjalani hidup yang memuaskan. Ujaran (quote) ini menunjukkan bahwa hari yang benar-benar sempurna tidak ditentukan oleh pencapaian atau kesenangan pribadi, tetapi oleh tindakan membantu orang lain, khususnya mereka yang tidak dapat membalas budi Anda. Idenya adalah bahwa kepuasan sejati datang dari memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun—baik itu waktu, usaha, atau kebaikan hati!

Kader kesehatan Kepanjen bagikan 300 botol jus buah kepada orang yang melintas Jalan Ahmad Yani Kepanjen

Wooden menyoroti nilai altruisme dan bagaimana altruisme memperkaya hidup kita dengan membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang lain, yang berkontribusi pada rasa tujuan yang lebih dalam. 

Kutipan ini mengingatkan kita bahwa tindakan kebaikan, bahkan yang kecil, dapat membuat perbedaan yang signifikan, dan bahwa memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun dapat menuntun pada kebahagiaan sejati.

Ketua TP PKK berikan jus buah kepada bapak-anak penjual balon

Dengan penuh kebersamaan, kader kesehatan Kelurahan Kepanjen memastikan bahwa di tengah kesederhanaan, ada makna yang luar biasa dari saling berbagi. Semangat ini menjadi simbol nyata dari kekuatan kolaborasi dan kepedulian sosial yang menghidupkan suasana Ramadhan yang penuh damai dan keberkahan.

Diakhir aksi sosial ini pada pukul 17.11 WIB, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. yang disaksikan Ketua TP PKK Zena Alyssha, S.IP, bidan Mamik Makrifatin, S.ST, dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep., mengucapkan terima kasih atas sumbangsih kegiatan “Indahnya Berbagi” yang bermanfaat ini.

Suasana pembagian takjil dan sembako dalam aksi sosial kader "Indahnya berbagi" kesehatan Kelurahan Kepanjen dengan dibantu oleh seorang polisi

Kader kesehatan Kelurahan Kepanjen tidak hanya terampil dalam membantu tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada maupun Puskesmas Kepanjen dalam melakukan skrining kesehatan, tetapi juga mampu berbagi kepada sesama di bulan Ramadhan ini.

Dalam konsep Islam, “berbagi”, khususnya di bulan Ramadhan, sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti pahala berlipat ganda, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen. Berbagi Berarti Peduli! *** [160325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 25 Februari 2025

Semarak Skrining PTM di Kantor Kelurahan Kepanjen: Sinergi untuk Kesehatan Warga

Mulai pagi pada pukul 07.00 WIB di hari Selasa (25/02), suasana semarak terlihat di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tempat berlangsungnya skrining penyakit tidak menular (PTM) bagi warga setempat.

Warga berbondong-bondong untuk memeriksakan kesehatan mereka dalam kegiatan yang digelar, se sebuah bentuk kerja sama kolaboratif antara Puskesmas Kepanjen, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan.

Kader dan nakes berpose dengan Lurah Kepanjen

Dari remaja, dewasa hingga lansia, mereka antusias mengikuti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta tes kesehatan lainnya. Para kader kesehatan tampak sigap membantu jalannya skrining, dan membaur dengan tenaga kesehatan yang berasal dari Ponkesdes Panji Husada dan Puskesmas Kepanjen.

Skrining PTM dimulai pada pukul 07.00 WIB. Sesuai undangannya, warga membawa Kartu Keluarga (KK) maupun KTP dan diserahkan ke pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas yaitu Kristin Mariana dan Dewi Kartikasari. Mereka akan menuliskan identitas warga, seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, NIK, alamat dan tanggal pemeriksaan.

Setelah itu, diserahkan kepada Khusnul Yakin, staf Puskesmas Kepnajen, untuk dicek dahulu dalam database yang ada di Puskesmas Kepanjen. Kalau warga tersebut pernah periksa ke Puskesmas, maka akan muncul namanya. Sebaliknya, jika belum pernah periksa maka akan didaftar menjadi pasien baru.

Semarak skrining PTM terlihat dari gerbang paduraksa Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecmatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Sehabis dicek dalam database, warga akan mendapatkan panggilan dari kader Febriaty untuk segera melakukan pengukuran antropometri, seperti berat dan tinggi badan serta lingkar perut. Pengukuran antropometri ini dilakukan oleh 3 kader, yaitu Harti, Rusmini, dan Wiwik Setya Anggraeni, S.H. Hasil pengukurannya dicatat oleh Febri dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja berikutnya untuk mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah. Terdapat 4 orang di meja tersebut, yakni Tri Lestari, S.ST (Puskesmas Kepanjen), Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb (bidan Desa Ngadilangkung), Miftakhul Nimas Triyastuti, A.Md. Gz (Puskesmas Kepanjen), dan kader Sumarmi Warto Dewo.

Tri Lestari dan Sumarmi melakukan pengukuran tekanan darah, dan hasilnya dicatat oleh bidan Yudha. Sementara itu, Nimas bertugas melakukan pendaftaran untuk menuju ke meja pemeriksaan berikutnya.

Suasana skrining PTM yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan dan kader kesehatan

Meja selanjutnya adalah meja pemeriksaan laborat. Meja ini diperkuat oleh 3 tenaga kesehatan (nakes) dari Laborat Puskesmas Kepanjen, yaitu Yogi Agung Hermawan, A.Md.Kes., Awang Endro Utomo, A.Md.Kep., dan Dani Rahardi S., A.Md.Kep.

Ketiga nakes laborat itu, melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP). Hasilnya ini langsung terlihat atau jadi. Sedangkan, untuk pemeriksaan kolesterol, asam urat, HDL (High Density Lipoprotein/kolesterol baik), LDL (Low-Density Lipoprotein/kolesterol jahat), dan Trigliserida (jenis lemak yang mengalir dalam darah).

Selain ketiga nakes laborat, di meja tersebut terdapat kader Agustin Shintowati yang membantu konfirmasi form sebelum diambil darahnya, perawat Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep yang menjadi nara hubung form skrining dari meja tersebut kepada dokter, dan Nidya Rosalin, S.Kep. Ners dari Puskesmas Kepanjen yang bertugas membantu menyiapkan ubarampe dalam pemeriksaan darah, seperti Vaccum Blood Collection Tube OneMed, Disposable Syringe With Needle 3 ml, dan tourniquet (pembendung pembuluh darah).

Staf Laborat Puskesmas Kepanjen lakukan phlebotomy

Pemeriksaan darah yang telah dimasukkan dalam tabung kecil itu akan dilakukan di Laborat Puskesmas Kepanjen. Mulai tahun ini, Puskesmas Kepanjen telah memiliki 3 laborat, sehingga pemeriksaan darah menjadi lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

Usai warga mengikuti phlebotomy dari nakes Laborat, maka ia akan disarankan untuk menuju ke meja dokter. Di meja itu terlihat ada 2 dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yaitu dr. Hadaya Trias Ramadani dan dr. Afif Bachtiar Rifa’i.

Kedua dokter tersebut akan memberikan konsultasi penyakit maupun kesehatan kepada warga, terutama bagi mereka yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk), dan sekaligus akan meresepkan obat.

Warga lakukan konsultasi penyakit maupun kesehatan dengan 2 dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen

Obat untuk beberapa hari bisa diambil di meja samping yang dilayani oleh Marina Anjarwati, A.Md.Kep. (Pj. PTM Puskesmas Kepanjen) dan Feby Cahyaning Intanswari, S.Farm dari Farmasi Universitas Brawijaya (UB) yang sedang mengambil profesi.

Sedangkan, untuk kebutuhan obat yang sebulan penuh bagi warga akan diberikan oleh Puskesmas Kepanjen melalui kader setempat, khususnya bagi pemilik kartu BPJS dengan fasilitas kesehatan (faskes) yang dialamatkan di Puskesmas Kepanjen. Sementara itu, yang non faskes Puskesmas Kepanjen disarankan untuk mengambil obatnya di faskesnya masing-masing.

Sehabis itu, warga akan mendapatkan pemberian makanan tambahan yang diberikan oleh kader Ninik Kartini yang disaksikan oleh Koordinator Kegiatan, Mamik Makrifatin, S.ST (bidan Ponkesdes Panji Husada Kepanjen).

Mahasiswi Farmasi UB yang sedang ambil profesi membantu nakes Puskesmas Kepanjen dalam memberikan obat kepada pasien highrisk

Layanan pemeriksaan skrining PTM yang dihadiri salah seorang Tim SMARThealth UB ini selesai pada pukul 11.54 WIB. Dari 150 undangan yang disebar, sebanyak 145 warga (88 puasa, dan 57 tidak puasa) berhasil menjalani pemeriksaan kesehatan, menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga bentuk kepedulian bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Dengan adanya skrining ini, diharapkan warga lebih memahami kondisi kesehatannya dan dapat mengambil langkah preventif lebih awal demi kualitas hidup yang lebih baik. *** [250225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Februari 2025

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi Dengan Kader SMARThealth Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme dengan Kader Desa Karangduren

Briefing Polimorfisme Pasien Hipertensi dengan kader SMARThealth Desa Karangduren ini sedikit mundur karena keseibukan kegiatan yang ada pada mereka. Namun, di tengah-tengah kesibukannya, salah seorang enumerator yang juga sekaligus peneliti dalam bidang pengawasan data lapangan dan supervisor SMARThealth berhasil melakukan briefing dengan mereka.

Pada hari Jumat (14/02) di rumah salah seorang kader Rizka Febri Saputri yang beralamatkan di Jalan Raya Segenggeng, Dusun Karangduren RT 04 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, briefing itu dilakukan.

Briefing yang dihadiri 4 kader – Lia Suwandewi, Rizka Febri Saputri, Siswati, dan Sujiati Andri- ini, bertujuan memandu kader SMARThealth Desa Karangduren dalam melakukan pengukuran tekanan darah, tinggi dan berat badan. Tak lupa pencatatan dalam input datanya melalui link yang telah dibagikan.

Berbeda dengan pengukuran tinggi maupun berat badan, pengukuran tekanan darah harus dilakukan dua kali, yaitu pagi dan sore. Setiap pengukuran, baik pagi maupun sore, harus dilakukan sebanyak tiga kali dengan jeda beberapa menit.

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, tepatnya Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas rencana lanjutan pemasangan alat pemantauan kualitas udara. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak polusi udara terhadap kesehatan, langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap lingkungan mereka.

Briefing ini menjadi momen penting bagi para kader kesehatan untuk menyamakan pemahaman dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan program kesehatan di Desa Karangduren dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi warga.

Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, para kader memiliki peran krusial dalam memastikan informasi kesehatan sampai ke masyarakat dengan baik. Dengan adanya briefing ini, mereka diharapkan dapat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya, meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesehatan, serta membangun desa yang lebih sehat dan sejahtera. *** [180225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 17 Februari 2025

Meeting Di Ruang Kerja Lurah Bahas Agenda Kesehatan Di Kelurahan Kepanjen

Mini meeting lintas sektoral diadakan di Ruang Kerja Kepala Kelurahan (Lurah) Kepanjen pada Senin (17/02) guna membahas sejumlah kegiatan penting yang akan dilaksanakan menjelang akhir Februari 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader kesehatan, serta salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Perwakilan dari Puskesmas Kepanjen dihadiri oleh dr. Afif Bachtiar Rifai, dan kemudian menyusul dr. Karina Indah Prayogi. Dari Ponkesdes Panji Husada terlihat bidan Mamik Makrifatin, S.ST dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md. Lalu, dua kader SMARThealth Kepanjen Agustin Shintowati dan Kristin Mariana juga hadir dan ditambah dengan perwakilan Tim SMARThealth UB.

Usai meeting diajak berpose bersama di Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Dalam meeting ini, dibahas beberapa agenda utama di penghunjung bulan Februari, di antaranya Pertemuan Rutin Kader yang menjadi wadah koordinasi bagi tenaga kesehatan di tingkat kelurahan (20/02), ujicoba aplikasi SMARThealth NIHR yang bertujuan meningkatkan pemantauan kesehatan masyarakat (21/02), serta Kelas Ibu Hamil untuk meningkatkan edukasi kesehatan bagi ibu hamil (22/02).

Selain itu, turut dibahas persiapan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai forum evaluasi dan perencanaan program kesehatan berbasis masyarakat (24/02), serta Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahunan oleh Puskesmas Kepanjen untuk mendeteksi dini risiko kesehatan warga (25/02).

Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP. M.M. menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan program-program tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat. Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan setiap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesehatan serta kesejahteraan warga Kelurahan Kepanjen.

Mini meeting lintas sektoral bahas agenda kesehatan di Ruang Kerja Kepala Kelurahan Kepanjen

Usai meeting dengan Lurah Kepanjen, perwakilan dan Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader kesehatan, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB melanjutkan pertemuan untuk membahas teknis pelaksanaan Skrining PTM Tahunan oleh Puskesmas Kepanjen yang bakal digelar di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Sultan Agung No. 2 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang., pada Selasa (25/02).

Skrining tersebut akan mengundang sekitar 150 warga mulai dari umur 15 tahun ke atas. Rencananya, petugasnya akan  kolaborasi antara petugas dari Puskesmas Kepanjen, tenaga kesehatan Panji Husada, kader SMARThealth, dan perangkat desa serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB untuk membantu dokumentasinya.

Rapat teknis pelaksanaan Skrining PTM Tahunan Puskesmas Kepanjen yang akan berlangsung di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen pada Selasa (25/02)

Keberhasilan program kesehatan di masyarakat tidak hanya bergantung pada tenaga medis atau pemerintah, tetapi juga pada keterlibatan aktif berbagai pihak. Pendekatan kolaboratif dan partisipatif menjadi kunci utama dalam memastikan setiap program berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Kolaborasi lintas sektor—antara Pemerintah Kelurahan Kepanjen, Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, kader kesehatan, lembaga, hingga warga—membantu menciptakan sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kesehatan. 

Sementara itu, partisipasi aktif masyarakat memperkuat penerapan program di lapangan, mulai dari edukasi kesehatan, deteksi dini penyakit, hingga pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di lingkungan sekitar.

Dengan adanya kerja sama yang erat, program kesehatan seperti skrining penyakit tidak menular, kelas ibu hamil, posyandu, hingga musyawarah masyarakat desa (MMD) dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Melalui pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

ILP Posyandu Nusa Indah 3 Tlogorejo Berlangsung di Pendopo Balai Desa

Pelaksanaan kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan ini mengusung konsep layanan terpadu yang melibatkan berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencegahan hingga pengobatan. 

Bertempat di Pendopo Balai Desa Tlogorejo yang beralamatkan di Dusun Dadapan No. 4 RT 16 RW 06 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, warga mendapatkan berbagai layanan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, serta pendampingan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, dan lansia.

Kegiatan ILP Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Langkah pertama dalam kegiatan ILP adalah pendaftaran peserta yang dilakukan oleh kader kesehatan, yaitu Dian dan Ana. Warga yang datang dicatat identitasnya serta riwayat kesehatannya untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Selanjutnya, peserta diarahkan ke pemeriksaan kesehatan dasar pada langkah dua (penimbangan dan pengukuran), meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut (dewasa), lingkar lengan dan kepala (balita). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh warga. Petugas yang melakukan adalah kader Yanti dan Riska.

Meja langkah 1 (pendaftaran)

Setelah pemeriksaan dasar, peserta menuju ke meja langkah tiga (pencatatan dan pelaporan). Dua kader – Suliami dan Sri Widyowati – bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dan penimbangan tadi.

Kemudian, warga disarankan menuju ke meja langkah empat (pelayanan kesehatan) untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dari tenaga medis yang bertugas, yaitu bidan Sulianik, A,Md.Keb, dan Wahono, A.Md.Kep. 

Home visit 1

Konsultasi ini mencakup saran terkait pola makan sehat, pencegahan penyakit, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Di dekat neja langkah empat ini juga terlihat ada dua orang kader – Arlih dan Suwinarti - yang bertugas membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengukuran tekanan darah maupun pengecekan kadar gula darah.

Langkah terakhir dalam ILP adalah langkah lima, yaitu penyuluhan dan PMT. Dua petugas, yakni kader Sutarmi dan Yuliati, membantu tenaga kesehatan memberikan penyuluhan terkait pola hidup sehat maupun jadwal-jadwal kegiatan berikutnya.

Home visit 2

Selain itu, kegiatan ILP juga mencakup layanan imunisasi bagi balita (BCG, DPT, Campak, IPV) serta pemberian tambahan gizi berupa makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak. Langkah ini memastikan bahwa kelompok rentan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan mereka.

Namun, yang menarik dari kegiatan ini bukan hanya layanan yang diberikan di Pendopo Balai Desa, tetapi juga inisiatif tiga orang kader kesehatan yang sigap melakukan home visit bagi warga yang tidak dapat hadir langsung. Atas permintaan keluarga, para kader dengan cepat bergerak menuju rumah-rumah warga yang membutuhkan layanan kesehatan tetapi terhalang kondisi fisik atau keterbatasan lainnya.

Konsultasi kesehatan dengan tenaga kesehatan dari Pustu Tlogorejo

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam kegiatan ILP tersebut turut mendampingi home visit, yang jaraknya sekitar 300 meter dari Pendopo Balai Desa. Tiga orang kader – Dian, Sutarmi, dan Yanti – melakukan home visit di rumah Keluarga Udin dan Ponimi, yang keduanya berada di Dusun Dadapan RT 12 RW 04.

Ketiga kader tersebut membawa perlengkapan, seperti tinggi/berat bedan, metlin, tensimeter, dan glucose meter serta buku pencatatan dan pelaporan. Di Keluarga Udin, terperiksa dua orang. Istrinya yang bernama Sunarmi dan kakak istrinya yang bernama Martiah.

Kembul bujana usai layanana ILP selesai

Dari Keluarga Udin, ketiga kader berpindah ke rumah Keluarga Ponimin untuk memeriksa dirinya. Pemeriksaan dilakukan apa adanya. Pasien tidak perlu berdandan. Pulang dari sawah dan masih ngligo (bertelanjang dada, tubuh bagian atas tidak memakai pakaian).

Dengan penuh dedikasi, mereka memastikan setiap warga tetap mendapatkan pemeriksaan dan pendampingan yang diperlukan. Salah satu kader, Sutarmi atau yang akrab disapa Bu Yud itu, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan harus merata dan tidak boleh terhambat oleh keterbatasan fisik pasien. "Kami datang langsung ke rumah agar mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti warga lainnya," ujarnya sambil mempersiapkan alat pemeriksaan.

Usai mnghadiri ILP Desa Tlogorejo, Tim SMARThealth UB pulangnya dengan berlayar menyeberang Waduk Karangkates

Tindakan cepat dan sigap dari para kader ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjangkau dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian yang mendalam bagi warga Desa Tlogorejo. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang erat, ILP di Pos Nusa Indah 3 bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

Dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan pada hari Sabtu (15/02) ini, dari jumlah tareget balita sebanyak 75, berhasil hadir dan diperiksa sebanyak 60 balita. Terus untuk lansianya dari yang ditargetkan sebanyak 6 orang, terperiksa sebanyak 5 orang.

Selesai rekapitulasi, acara dilanjutkan dengan kembul bujana antara tenaga kesehatan, kader, Ketua TP PKK Desa Tlogorejo Sulis Nurhayati, dan tak lupa mengajak anggota Tim SMARThealth UB. Di atas tikar, tersaji banyak menu, seperti nasi putih, oseng-oseng kates, bader tempe tahu, bobor daun singkong, urap, lompong teri, sambal goreng kates, kulupan dan sambel orek, kothokan mujaer, dan botok krokot. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 10 Februari 2025

ILP Posyandu Delima Desa Krebet: Kolaborasi Kesehatan Tangguh Meski Diterpa Hujan Lebat

Pagi yang sedikit mendung di hari Senin (10./02), depan rumah Ketua RW 06 Desa Krebet Sukur tampak ramai. Puluhan motor terpakir di sepanjang Jalan Pesantren II Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Ada apa ya?

Ternyata, di tempat itu, sedang berlangsung kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Delima. Masyarakat setempat terlihat antusias hadir, berbondong-bondong menuju rumah Ketua RW 06, yang menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan kesehatan tersebut.

Kader kesehatan berpose dengan nakes dan mahasiswa magang Poltekkes Malang usai ILP Posyandu Delima

Transformasi ILP berfokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi dan pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan – mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi balita, anak pra-sekolah, usia sekolah, usia dewasa dan lansia - serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.

Acara ILP ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Ada 5 langkah dalam alur pemeriksaannya. Langkah 1 merupakan pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas di langkah 1, yaitu Dalipah dan Rodiyatul Mutmainah.

Suasana kegiatan ILP Posyandu Delima di Jalan Pesantren II, Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Langkah 2 adalah penimbangan dan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, dan lain-lain. Di langkar 2 ini terdapat 4 orang kader yang bertugas, yakni Dwi Yayik, Fitri N.F., Sa’diyah, dan Husnul Khotimah. Dari 4 orang itu, 2 orang menangani pengukuran balita dan yang 2 orang lagi menangani remaja hingga lansia.

Langkah 3 merupakan bagian pencatatan dan pelaporan. Terlihat ada 3 kader yang bertugas, yaitu Titi Suparni, Santy Kuncara, dan Tri Diana Budi Lestari. Mereka melakukan pencatatan dan pengukuran terkait pengukuran dan pemeriksaan warga yang memeriksakan dalam ILP tersebut.

Usai melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri, bidan Ponkesdes Krebet melakukan pemeriksaan hemoglobin (HB) bagi ibu hamil

Langkah 4 adalah pelayanan kesehatan. Pada langkah ini diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Krebet, yakni bidan Avanti Roslina, A.Md.Keb dan Eka Ilham Adi Waluyo, A.Md.Kep, yang dibantu oleh kader kesehatan Nur Hayati dalam melakukan pengukuran tekanan darah.

Sedangkan, langkah 5 merupakan penyuluhan kesehatan dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Di bagian langkah 5 ini terlihat ada 1 kader kesehatan yang bertugas, yaitu Siti Khodijah. Selain itu, ia juga tampak membantu nakes dalam memberikan vitamin A ke beberapa balita. Sementara itu, kader yang turun ke bawah atau akrab dengan sebutan turba itu adalah Siti Holila dan Mutjayanah.

Perawat Ponkesdes Krebet memberikan layanan kesehatan kepada para lansia

Saat kegiatan, cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan jalannya kegiatan sempat terhenti beberapa menit. Hujan angin dari arah selatan menerjang meja langkah 1 dan langkah 2, sehingga kader yang ada di situ harus menyingkir dari terpaan hujan lebat yang disertai dengan angin.

Meskipun cuaca yang kurang mendukung, dengan hujan deras disertai angin kencang, para kader posyandu tetap menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam melayani masyarakat. Begitu cuaca mulai mereda, kegiatan pun kembali berjalan lancar, dengan para kader melayani warga dengan penuh perhatian.

Kader membantu memberikan vitamin kepada balita

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga menyediakan arena bermain untuk balita yang sedang antre atau menunggu ibunya yang turut serta diperiksa. Layanan yang menyatukan berbagai elemen kesehatan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, dari anak balita hingga ibu hamil hingga lansia. 

Kolaborasi antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswi magang dari Poltekkes Malang semakin memperkuat semangat bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun cuaca pagi itu sedikit mendung, semangat untuk sehat tidak pernah luntur di Posyandu Delima.

Arena bermain anak dalam ILP Posyandu Delima Desa Krebet

Hingga pukul 12.00 WIB, dari jumlah sasaran balita di Posyandu Delima sebanyak 114 anak tersebut berhasil dilakukan pemeriksaan terhada 102 anak. Sedangkan, pada lansia, dari target 25 orang berhasil diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 20 orang.

Usai rekapitulasi, semua yang bertugas melakukan makan bersama dengan 9 mahasiswi Poltekkes Malang yang turut memantu dalam kegiatan ILP ini. Tak lupa, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) turut diajak mencicipi tahu telor yang pedas.

Acara kegiatan berakhir dan ditutup dengan melakukan foto bersama antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswa magang Poltekkes Malang. *** [100225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 05 Februari 2025

ILP Posyandu Dusun Niwen di Pendopo Balai Desa Sidorahayu: Kolaborasi Elok Layanan Kesehatan untuk Masyarakat

Rabu (05/02) pagi ini, Desa Sidorahayu disambut oleh keindahan latar belakang Gunung Kawi yang megah menjulang dan hiruk-pikuk pasar tumpah di sepanjang Jalan Kresna, memberikan suasana dinamis bagi warga yang datang untuk memeriksakan kesehatan Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu Dusun Niwen.

“Dulu bernama Posyandu Nusa Indah. Namun sejak ILP, namanya memakai nama dusun sesuai aturan dari Kemenkes. Nusa Indah dihilangkan, dan diganti dengan nama dusunnya,” jelas perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep.

Penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita di langkah 2 yang bersanding dengan petugas langkah 3

Kegiatan ini bukan sekadar layanan kesehatan biasa, melainkan wujud dari kolaborasi luar biasa antara berbagai pihak yang berperan aktif dalam memastikan kesehatan masyarakat terjaga dengan baik.

Integrasi Layanan Primer (ILP) diadakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, melibatkan tenaga kesehatan (nakes) desa (bidan dan perawat), dokter muda (Stevens dan Jennifer) dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), kader balita, kader lansia, serta mahasiswa KKN dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang dan Universitas Merdeka (Unmer) Malang. 

Pencatatan dan pelaporan

Tak hanya itu, Poltekkes Malang yang memiliki jurusan rekam medik juga turut berperan dalam memberikan layanan pemeriksaan. Kehadiran personil dari Puskesmas Wagir seperti Pj Gizi (Fitri Al Maidah, S.Gz), Pj Promkes (Indah, N.P, SKM), dan Pj Farmasi (Apt. Yuristia) dari Puskesmas Wagir, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), semakin menguatkan keberhasilan kegiatan ini.

ILP kali ini bertujuan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat, termasuk balita, usia produktif, dan lansia. Dengan melibatkan berbagai elemen, kegiatan ini tidak hanya menekankan pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada edukasi kesehatan yang berbasis pada data kesehatan yang terkumpul dari berbagai pihak.

Langkah 4 yang dipandu oleh dokter muda dari FKUB

Kehadiran para mahasiswa KKN juga membawa nuansa semangat baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa, melalui pelatihan dan pendampingan langsung kepada warga dalam menjaga pola hidup sehat.

Acara ILP Posyandu Dusun Niwen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Ada 5 langkah pemeriksaan dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu ini, yakni 1). Pendaftaraan, 2). Penimbangan dan Pengukuran, 3). Pencatatan dan Pelaporan, 4). Pelayanan Kesehatan oleh Nakes, dan 5). Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Langkah 4 yang ditangani oleh bidan Desa Sidorahayu

Pada langkah pertama, warga yang hadir melakukan pendaftaran di meja pendaftaran. Ada 3 kader petugas – Aria Sri Wahyuni, Titin Setyowati, Vinda S. - yang bertugas mencatat data pribadi dan informasi dasar mengenai kondisi kesehatan peserta.

Setelah pendaftaran, peserta melanjutkan ke tahap penimbangan dan pengukuran. Petugas – Elly Listioutami, Evi Yuliani, Sri Marianah, Sri Rusiyanti, Ventina Tri - akan mengukur tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan untuk memperoleh data kesehatan fisik yang diperlukan.

Langkah 4 yang dihandle perawat Desa Sidorahayu

Hasil dari penimbangan dan pengukuran akan dicatat dan dilaporkan dalam sistem kesehatan. Petugas yang di langkah 3 ini adalah Sukesi. Data ini penting untuk memantau kondisi kesehatan individu dan sebagai bahan evaluasi untuk pelayanan di masa depan.

Usai langkah 3, peserta akan melanjutkan ke langkah 4. Pada tahap ini, peserta akan menerima pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terlibat, seperti pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan keluhan atau kebutuhan kesehatan. Hal ini bisa berupa konsultasi dengan dokter, pemeriksaan gizi, atau pelayanan kesehatan lainnya.

Mahasiswa Poltekkes Malang bantu penyuluhan dan edukasi kepada warga

Bidan Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb. berfokus pada layanan pemeriksaan terkait balita, ibu hamil, ibu pasca persalinan, imunisasi, dan lain-lainnya. Sedangkan, perawat Dimar Kurniawan berkutat pada layanan pemeriksaan dan konsultasi bagi peserta usia produktif maupun lansia. Sementara itu, dokter muda FKUB yang magang di Puskesmas Wagir membantu pemeriksaan kepada warga yang mempunyai faktor risiko diabetes mellitus.

Selesai langkah 4, peserta akan mendapatkan penyuluhan dari petugas – Mislikah, Sri Hartatik, Warsini - mengenai pola hidup sehat, pola asuh bayi, dan pencegahan penyakit. Selain itu, warga juga akan diberikan makanan tambahan yang mendukung peningkatan gizi, terutama untuk balita dan lansia.

Penyuluhan dan PMT dalam ILP Posyandu Dusun Niwen, Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang

Dengan alur-alur ini, ILP berfokus pada pemantauan kesehatan yang komprehensif, mulai dari pemeriksaan fisik hingga edukasi untuk mendukung gaya hidup sehat di masyarakat.

Hingga pukul 11.08 WIB, saat dilakukan rekapitulasi oleh petugas pencatat dan pelaporan, Tim SMARThealth UB mencatat kehadiran sasaran balita sebanyak 120 yang diperiksa. Dua orang kehadiran sasaran ibu hamil. Tiga orang kehadiran sasaran anak usia prasekolah. Satu orang kehadiran sasaran remaja, dan 45 orang kehadiran sasaran usia dewasa dan lansia. Totalnya ada 171 orang yang berhasil diskrining dalam pemeriksaan di ILP Posyandu Dusun Niwen.

Melalui kegiatan ILP yang melibatkan sinergi berbagai elemen ini, diharapkan dapat tercipta sebuah model layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, menjangkau setiap lapisan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sidorahayu, terutama dalam hal kesehatan preventif dan promotif. *** [050225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Februari 2025

Briefing Kader Kesehatan di Desa Sidorahayu: Menyambut Perubahan Personil dengan Semangat Baru untuk Kesehatan Masyarakat

Sidorahayu, 1 Februari 2025 – Di tengah keramaian Jalan Kresna di pagi hari yang bernuansa pasar tumpah yang menyemarakkan jalan menuju Pendopo Desa Sidorahayu, sebuah acara pertemuan sederhana berlangsung.

Briefing kader kesehatan yang diinsiasi oleh perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep., diselenggarakan untuk memperkenalkan perubahan personil kader serta memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan (nakes), Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan mahasiswa KKN Universitas Merdeka Malang (Unmer).

Acara ini dihadiri oleh kader kesehatan pengganti (Satik, Warsini, Wawuk) dan kader kesehatan lama (Mokhamat Sholeh dan Sumartiani) yang kelimanya akan memperkuat dalam layanan Posbindu maupun Posyandu Lansia.

Perawat Desa Sidorahayu mengawali briefing santai di Pendopo Balai Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang

Selain itu, turut hadir adalah bidan Desa Sidorahayu Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb., salah seorang anggota Tim SMARThealth UB, dan 4 mahasiswa KKN Unmer Malang (Yasinta Eka Priyantina, Yeremias Meze, Yuliana Eci, Zuvra Avrika).

Acara ini menjadi momen penting dalam menyambut semangat baru bagi pengelolaan kesehatan masyarakat di desa. Perubahan personil kader kesehatan menjadi fokus utama dalam briefing kali ini, yang diharapkan dapat memberikan dorongan segar bagi peningkatan pelayanan kesehatan di tingkat desa.

Briefing kader kesehatan dimulai pada pukul 10.28 WIB. Perawat Dimas memulainya dengan memberikan pengarahan kepada kader kesehatan pengganti yang bakal mengisi dalam layanan Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Lansia, seperti tugas dan kiprah nantinya.

Personil baru tersebut juga diperkenalkan kepada Tim SMARThealth UB untuk kolaborasi selanjutnya. Perubahan kader ini, menurut perawat Dimas, dikarenakan sinkronisasi kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia dengan arahan dari Pemerintah Desa dan Program PTM Puskesmas Wagir.

Perawat Desa Sidorahayu memberikan pengarahan dalam perubahan personil kader kesehatan Desa Sidorahayu

Selesai pengarahan kader tersebut, kemudian perawat Dimas membahas rencana aneka kegiatan mahasiswa KKN Unmer yang nantinya bakal kolaborasi terkait bakti sosial kesehatan yang akan melibatkan kader kesehatan maupun nakes nantinya.

Pada kesempatan ini, terjadi dialog antara perawat, bidan, dan keempat mahasiswa KKN Unmer tersebut untuk mencari titik temu yang ideal dan sekaligus bisa segera mempersiapkan implementasi dari kegiatan KKN tersebut.

Usai pembahasan kegiatan bersama mahasiswa KKN Unmer Malang, perawat Dimas memberikan kesempatan kepada Tim SMARThealth UB untuk menyampaikan agenda yang akan dilaksanakan di Desa Sidorahayu ini.

Pada kesempatan, Tim SMARThealth UB menyampaikan kegiatan dalam penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi”. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa agenda yang harus dijalankan, yaitu verifikasi dan validasi data sejumlah pasien yang terindikasi hipertensi dalam pelaksanaan SMARThealth yang dilakukan oleh enumerator; dan pengukuran tekanan darah, tinggi maupun berat badan.

Tim SMARThealth UB ikut ngobrol bareng dalam briefing perubahan personil kader kesehatan Desa Sidorahayu

Pelaksanaan verifikasi dan validasi telah selesai dilakukan, dan kehadiran Tim SMARThealth UB pada perubahan personil kader kesehatan ini dalam rangka briefing terkait pelaksanaan pengukuran tekanan darah, tinggi maupun berat badan tersebut yang akan dilakukan oleh kader kesehatan.

Rencananya 5 orang kader tersebut akan mengunjungi sebanyak 47 pasien hipertensi yang telah ada dalam list by name by address, untuk melakukan pengukuran tekanan darah di pagi dan sore hari, serta melakukan pengukuran tinggi maupun berat badan hanya sekali.

Hasil pengukuran ini kemudian diinput oleh kader kesehatan dengan menggunakan link google form yang telah disiapkan oleh supervisor lapangan apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm yang telah dishare kepada perawat Dimas dan kelima kader kesehatan tersebut.

Briefing yang dipimpin oleh perawat Dimas ini selesai pada pukul 12.00 WIB. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan briefing ini mampu mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat di Desa Sidorahayu, serta menciptakan kader-kader kesehatan yang siap mengemban tugas dengan lebih baik. *** [030225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog