Tampilkan postingan dengan label Posbindu Institusi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Posbindu Institusi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Oktober 2024

Bulan Oktober 2024 Ini, Dinkes Kabupaten Malang Adakan Skrining Faktor Risiko PTM Bagi Pegawainya

Sejak menginisiasi Posbindu Institusi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang secara rutin dan konsisten selalu mengadakan hajatan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi pegawainya yang berada di lingkungan Kantor Dinkes yang beralamatkan di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tahun 2024 ini, Dinkes kembali menggelar skrining faktor risiko PTM selama tiga hari, yang dimulai pada hari ini, Rabu (09/10) hingga Jumat (11/10). Pemeriksaan untuk Rabu (09/10), dijadwalkan untuk pegawai Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), cleaning service, Bidang P2P, dan UPT. Labkesmas. Pemeriksaan untuk hari Kamis (10/10) diperuntukkan bagi pegawai Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), UPT. Kalibarasi, Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), dan PSC. Sedangkan untuk hari Jumat (11/10), pemeriksaan diagendakan bagi pegawai sekretariat, koperasi dan kantin yang ada di dalam lingkungan Kantor Dinkes.

Hari ini, kegiatan skrining dipusatkan di Gedung Socrates. Alur pelayanan pemeriksaannya: pendaftaraan; anamnese; pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut); pengukuran tekanan darah; pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat; CO Analyzer, skrining jiwa, konsultasi, dan EKG (elektrokardiogram).

Cek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat

Pemeriksaan skrining faktor risiko PTM ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menjadi pegawai di lingkungan Dinkes. Sementara itu, untuk konsultasi kesehatan menghadirkan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yakni dr. Hadaya Trias Ramadhani. Sedangkan, untuk pemeriksaan EKG dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PACCE (Pakisaji Cardiovascular Center) di UPT Labkesmas, yang berada di sebelah timurnya Gedung Socrates.

Yang menarik dan membedakan dari skrining faktor risiko PTM yang diadakan oleh Dinkes Kabupaten Malang ini pada umumnya, adalah adanya CO Analyzer, skrining jiwa yang dilakukan oleh staf Kesehatan Jiwa (Keswa) Substansi PTM dan Keswa, dan pemeriksaan EKG.

Dalam pemeriksaan CO Analyzer, digunakan Micro Advance Smokerlyzer – Portable CO Analyzer, yaitu monitor karbon monoksida napas dengan fungsionalitas canggih yang terpasang sehingga ideal untuk penggunaan menyeluruh dalam pemantauan CO napas dan udara sekitar. Monitor ini memiliki tiga mode yang dapat dipilih untuk pengujian pada orang dewasa, remaja, dan wanita hamil. Mode udara sekitar juga dapat dipilih untuk menguji kadar CO di lingkungan sekitar.

CO Analyzer

Menurut Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Koordinator KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan UBM (Upaya Berhenti Merokok) Dinkes, dalam rangka melaksanakan program PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan UBM, Dinkes telah menganggarkan CO Analyzer bagi 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Setiap Puskesmas memiliki 1 alat CO Analyzer, dan untuk Dinkes sendiri mempunyai 2 alat CO Analyzer. Semua CO Analyzer yang dimiliki produk dari pabrikan Bedfont Scientific Limited Seri CM9181691920.

Alat CO Analyzer ini, kata Bastamil, terdiri dari tiga bagian, yaitu Smoke analyzer, D-piece (alat filternya), dan Mouth pieces (semacam sedotan untuk sarana meniup). Smoke analyzer merupakan detektor alat hitungnya. D-piece merupakan alat filter yang menjembatani antara Smoke Analyzer dan Mouth pieces. D-piece akan diganti dalam penggunaannya setelah pengukuran untuk 20 orang. Sedangkan, mouth pieces diganti setiap pengukuran seseorang, atau sekali pakai saja.

Kemudian Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM menambahkan bahwa semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang telah mendapatkan pelatihan PANDU PTM dari UPT Latkesmas Murnajati di bawah Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Pemeriksaan EKG

Dengan adanya PANDU PTM, setiap Puskesmas memiliki Klinik PANDU PTM di mana di dalamnya ada PPOK. Tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas sudah dilatih secara umum terkait PANDU PTM dan secara khusus berkenaan dengan PPOK.

Kemudian untuk skrining jiwa, menurut staf Keswa Imam Ghozali, S.Kep.Ners, instrumennya menggunakan SRQ (Self-Reporting Questionnaiere) 20. SRQ 20 yang terdiri dari 20 item pertanyaan tersebut dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mendeteksi tekanan psikologis nonspesifik; subskala meliputi depresi/kecemasan, gejala somatik, energi vital yang berkurang, dan pikiran depresif. Karena pilihan responsnya adalah ya/tidak, hal ini dapat dipahami oleh banyak individu.

Instrumen SRQ-20 berisi 20 pertanyaan dalam bahasa sederhana, yang menanyakan responden tentang gejala dan masalah yang terkait dengan gangguan mental umum (common mental disorder). Setiap pertanyaan memerlukan respons ya/tidak dan karenanya diberi skor "0" atau "1", dengan skor "1" menunjukkan bahwa gejala tersebut ada dalam sebulan terakhir, dan skor "0" menunjukkan bahwa gejala tersebut tidak ada (Beusenberg & Orley, 1994).

Konsultasi kesehatan dengan dokter fungsioalis Puskesmas Kepanjen

Sementara itu, pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) yang memerlukan ruangan khusus itu ditangani oleh dokter dan perawat terampil dari Klinik PACCE. EKG adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.

Elektrokardiogram, atau yang disebut juga dengan pemeriksaan rekam jantung, dilakukan dengan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas listrik jantung akan terpantau dan tampak berupa grafik yang ditampilkan di layar monitor.

Kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilaksanakan oleh Dinkes ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan rutin yang telah berjalan selama 3 tahun ini, sangat membantu dalam melakukan deteksi dini bagi pegawai yang bekerja dalam lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang. *** [101024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 September 2022

Kodim 0818 Gelar Posbindu PTM Institusi di Makodim Kepanjen

Komando Distrik Militer (Kodim) 0818/Kabupaten Malang-Batu menggelar giat Posbindu PTM Institusi di Makodim 0818 yang beralamatkan di Jalan Panji No. 11 Dusun Krajan, Desa Panggungrejo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (16/09/2022).

Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) telah menjadi ancaman serius, kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama di negara-negara berkembang.

Salah satu strategi yang dijalankan oleh pemerintah untuk mengendalikan PTM ini adalah dikembangkankannya model pengendalian berbasis masyarakat melalui Pos Binaan Terpadu (Posbindu).

Pasiterdim 0818 dan Korsub PTM Keswa Dinkes beri sambutan di Aula Makodim 0818/Kabupaten Malang-Batu di Kepanjen

Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0818, Kapten Inf Miftahudin dalam menyambut rombongan Dinkes Kabupaten Malang (Paulus Gatot Kusharyanto, Nur Ani Sahara, Candra Hernawan, dan Rosida) yang diikuti staf Puskesmas Kepanjen (dr. Hadaya Trias Ramadhani, Marina Anjarwati, A.Md.Kep, dan Luluk Lady Laily, SKM) dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) di Aula Makodim mengatakan, giat Posbindu PTM ini merupakan giat perdana di lingkungan Kodim 0818. Giat ini seterusnya akan dilaksanakan secara rutin setiap hari Jumat Minggu kedua setiap bulannya.

Kehadiran dari Dinkes diharapkan bisa mendukung giat Posbindu PTM di Makodim agar selaras dengan tujuan kesehatan yang ditangani oleh Dinkes Kabupaten Malang, dan sekaligus Dinkes nantinya berkenan membantu Posbindu Kit untuk implementasi giat Posbindu PTM Institusi ini.

Kemudian, Dinkes melalui Koordinator Sub (Korsub) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, menyambut dengan senang hati dijadwalkannya giat Posbindu PTM secara rutin di lingkungan Kodim 0818 ini. 

Persatuan Istri Tentara (Persit) dalam giat Posbindu PTM Institusi di Makodim 0818

Korsub Paulus juga sudah membawakan alat cek gula darah berikut stripnya untuk pemeriksaan perdana ini. Namun, Korsub Paulus juga mengatakan bahwa nanti berikutnya Dinkes akan berusaha membantu Posbindu SMARThealth Kit untuk Kodim 0818 mengingat kader dan jadwal rutinnya sudah jelas ada.

Karena kadernya pada umumnya berasal dari pendidikan kesehatan semua, maka staf PTM Keswa Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners hanya menjelaskan Konsep Posbindu PTM secara cepat. Pemerintah menghendaki setiap ada kumpul orang banyak, seperti tempat umum, tempat kerja, sekolah, dan sebagainya perlu ada Posbindu PTM untuk deteksi dini PTM.

“Giat Posbindu PTM ini akan dianggap selesai bila data hasil skrining faktor risiko PTM sudah diinput. Kemenkes melihat giat Posbindu hingga data diinput oleh kader. Jika hanya terpaku pada pemeriksaan tanpa diinput, skrining faktor risiko PTM dianggap percuma saja” tegas Nur Ani Sahara.

Pengukuran lingkar perut

Sementara itu, staf IT PTM Keswa Candra Hernawan, S.Kom mengajarkan penggunaan aplikasi Skrining Jejaring dengan Google Forms. Aplikasi eKader belum bisa dilatihkan di sini, karena Puskesmas Kepanjen belum menggunakan ePuskesmas.

“Setiap kegiatan (giat) harus ada pelaporannya. Pelaporannya yaitu melalui input data memakai aplikasi Skrining Jejaring. Nanti kalau aplikasi eKader sudah bisa dijalankan di lingkungan Puskesmas Kepanjen maka akan dintegrasikan. Giat yang dilaporkan adalah by name, by address”, terang Candra Hernawan.



Pukul 08.29 WIB, semua yang kumpul di Aula Makodim turun dan menuju ke bangunan garasi Makodim yang menjadi tempat giat Posbindu PTM. Semua meja untuk alur pemeriksaan sudah disiapkan semua. Peserta yang terdiri dari anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) di lingkungan Kodim 0818 sudah siap mengikuti giat Posbindu PTM usai acara senam rutin di hari Jumat di halaman depan Makodim 0818.



Karena sebagai istri seorang tentara, maka pemandangan teratur dan disiplin terpancar dalam mengikuti giat Posbindu PTM. Dengan seragam kaos hijau, celana panjang hitam dan sepatu Legas Persit ARK, para persit kompak berpartisipasi dalam giat Posbindu PTM.

Mereka akan memulainya dengan menuju ke meja 1 secara mengantre. Meja 1 adalah meja pendaftaran. Kader Nunuk Suryaningsih, A.Md.Kep (Koramil Gedangan) melakukan registrasi dengan menuliskan biodata sesuai yang tertera dalam KTP ke dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM yang akan dibawa oleh peserta untuk memulai pemeriksaan.

Pengukuran tekanan darah

Dari meja 1, peserta bergeser ke selatan di meja 2. Meja 2 adalah meja untuk wawancara atau skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko PTM (KMS FR-PTM). Yang melakukan skrining ini adalah kader Yeti Anitawati, A.Md.Keb (Koramil Gondanglegi).

Setelah itu, peserta akan diukur berat/tinggi badan dan lingkar perut. Ada dua kader yang bertugas melakukan pengukuran antropometri tersebut, yaitu Dwi Anita, A.Md.Kep (Koramil (Gedangan) dan Fera Santy, A.Md.Kep (Koramil Pakisaji).

Hasil pengukurannya, akan dicatat oleh kader Ika Rulita Dewi Yanuaristanti, A.Md.Keb (Koramil Gondanglegi), baik ke dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM maupun KMS FR-PTM, di meja 3 pengukuran tinggi/berat badan dan lingkar perut.

Pasiterdim 0818 didampingi istri ikut periksa dalam giat Posbindu PTM Institusi

Dari meja 3, peserta bergeser ke meja sebelah baratnya atau meja 4 untuk jumpa kader Indah Ayuningtyas, S.Kep.Ners (Koramil Wonosari). Kader Indah akan melayani pemeriksaan tensi darah, yang hasil pengukurannya juga akan ditulis oleh kader Ika.

Sehabis dari meja 4, peserta lanjut ke meja 5 yang berada di sebelah baratnya. Meja 5 adalah meja untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Di meja 5 ada kader Yulia Agustina, S.Kep. Ners (Kodim Unit Intel) yang akan melakukan pengecekan laborat ringan tersebut yang dibantu oleh kader Ika Retnani, S.Tr. Keb (Koramil Kepanjen).

Usai ikut cek laborat ringan, peserta akan menuju ke meja 6, yaitu meja konsultasi. Meja 6 ini ditempati oleh dr. Hadaya Trias Ramadhani (Puskesmas Kepanjen) yang siap memberikan konseling dan edukasi kepada para persit terkait hasil pemeriksaannya.

Dokter Puskesmas Kepanjen sedang terapi peserta pada saat melakukan konsultasi

Bila dari konsultasinya itu, peserta terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), maka dr. Dhani akan memberikan obat untuk diambil di Puskesmas Kepanjen atau menyarankan untuk kontrol lagi ke faskes BPJS milik peserta.

Menjelang salat Jumat, dalam giat Posbindu PTM ini berhasil terperiksa sebanyak 35 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 33 perempuan. Pemeriksaan ini tidak bisa mencakup semua Persit karena pada saat pemeriksaan tadi juga ada acara mendadak untuk para istri perwira untuk meeting di Kantor Makodim 0818, sehingga yang tadinya sudah antre harus meninggalkannya.

Selesai pemeriksaan, rombongan Dinkes, Puskesmas Kepanjen, dan Tim SMARThealth UB berpamitan kepada Pasiter Kapten Inf. Miftahudin. Sementara itu, input data akan dilakukan di kantor atas gedung Makodim 0818 yang tersedia banyak komputer. *** [160922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 28 Juli 2022

RSUD Kanjuruhan Adakan Pelatihan Kader Posbindu PTM Institusi Di Kepanjen

Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Institusi merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di institusi/tempat kerja. Posbindu ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM dan pencegahannya sehingga menciptakan tenaga kerja sehat dan produktif.

Sebagai salah satu upaya pengendalian PTM, RSUD Kanjuruhan mengadakan pelatihan kader Posbindu PTM bagi institusi di Ruang Akreditasi RSUD Kanjuruhan yang beralamatkan di Jalan Panji No. 100 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (28/07/2022).

Pelatihan ini diikuti oleh enam kader yang dsiapkan RSUD Kanjuruhan, dan dihadiri oleh sejumlah staf dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen, dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Peserta pelatihan kader Posbindu PTM RSUD Kanjuruhan foto bersama Wadir dan Kabid P2P Dinkes

Keenam kader peserta pelatihan ini terdiri atas drg. Masita Yuriani, Mamik Rosemawati, A.Md.Ak., Eko Arjasanto, S.Kep.Ners, Septyorini, A.Md.Fis, Arryna Indrawati K., A.Md.Gz., dan Endang Kiswanti, S.Tr.Keb.

Acara ini dimulai pada pukul 08.41 WIB dengan diawali sambutan dari Wakil Direktur (Wadir) Administrasi dan Keuangan RSUD Kanjuruhan dr. R.A. Ratih Maharani, M.MRS. Dalam sambutannya, dr. Ratih mengatakan bahwa salah satu upaya mengendalikan dan mencegah PTM adalah melalui Posbindu PTM. Anehnya, RSUD Kanjuruhan yang terbiasa dengan memeriksa orang sakit tapi malah belum melakukan deteksi dini faktor risiko PTM bagi karyawannya, baik tenaga kesehatan, administrasi, sopir, sekuriti, dan lain-lainnya.

RSUD Kanjuruhan harus melakukan deteksi dini bagi karyawannya yang penuh stressor. Manajemen RSUD Kanjuruhan menyadari pentingnya pelatihan kader Posbindu PTM di lingkungan institusi kesehatan.

Sambutan Wadir Aministrasi dan Keuangan RSUD Kanjuruhan

Mengakhiri sambutan, dr. Ratih berharap pelatihan kader ini akan memberi manfaat, kemajuan, dan kebugaran bagi karyawan RSUD Kanjuruhan nantinya.

Setelah itu, sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes. Pada kesempatan itu, Awignami berkesempatan menceriterakan perihal survey kematian yang diadakan oleh Kementerian Keehatan (Kemenkes) pada 2020. Semua rumah sakit dan Puskemas yang ada di Kabupaten Malang melakukan survey itu dan turun lapangan. Dari survey itu diketahui, ada 18.350 kematian yang diakibatkan oleh jantung, stroke, dan diabetes mellitus.

Ketiga penyebab kematian terbesar itu semuanya merupakan PTM. Kematian yang diakibatkan kasus COVID-19 di Kabupaten Malang masih lebih rendah dari kasus PTM tersebut, namun terkadang kita tak menyadarinya.

Sambutan Kasi PTM Keswa Dinkes

Oleh karena itu, Bupati Malang menghendaki semua desa melakukan skrining faktor risiko PTM. Tahun 2022, Dinkes akan melatih 100 desa lagi untuk program Posbindu PTM SMARThealth. Selain itu, Dinkes juga sudah punya output Posbindu PTM Institusi. RSUD Kanjuruhan merupakan Posbindu Institusi yang kelima di Kabupaten Malang.

Posbindu ini tujuannya untuk memenuhi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) PTM. Kalau SPM kurang, yang mendapat teguran dari Kemenkes adalah Bupati Malang. Jika Bupati Malang ditegur, otomatis akan turun ke kita.

“Saya ucapkan terima kasih karena RSUD Kanjuruhan telah membentuk Posbindu Institusi,” kata Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang.

Peserta pelatihan di sisi selatan Ruang Akreditasi RSUD Kanjuruhan

Acara kemudian diisi dengan foto bersama terlebih dahulu, karena Wadir Administrasi dan Keuangan RSUD Kanjuruhan serta Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang segera meninggalkan tempat lantaran ada tugas lainnya.

Usai foto bersama, acara diteruskan dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa Dinkes telah mengadakan pelatihan Posbindu Institusi untuk kelima kalinya, yaitu Posbindu PTM Anggrek Madivif 2 Kostrad, Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW Kepanjen, Dinkes, Kejaksaan, dan RSUD Kanjuruhan.

Seperti diketahui bahwa pembunuh utama di Indonesia maupun Kabupaten Malang adalah kardiovaskular (jantung, stroke, hipertensi). Awalnya, Dinkes dan UB sudah melakukan riset. Dalam riset di 4 desa itu, hasilnya sekitar 93 persen kader Posbindu SMARThealth berhasil melakukan deteksi dini terhadap warga berumur 40 tahun ke atas. Yang didapati memiliki faktor risiko tinggi PTM (highrisk), kader akan melakukan follow up agar supaya faktor risiko yang diderita bisa terkendali.

Peserta pelatihan di sebelah di Ruang Akreditasi RSUD Kanjuruhan

Diharapkan orang kantor juga terdeteksi PTM. Institusi harus peduli terhadap karyawan-karyawannya. Dalam pelatihan kader di RSUD Kanjuruhan ini, penekanannya kepada pelaporannya saja mengingat RSUD Kanjuruhan merupakan institusi kesehatan tentunya tidak perlu dilatih cara melakukan pemeriksaan.

Materi pertama disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dengan judul “Konsep Posbindu PTM.” Menurut Nur Ani, selama ini uang BPJS sering habis untuk membayari penderita yang diakibatkan PTM yang menjadi parah. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat melalui Kemenkes memikirkan upaya preventif melalui deteksi dini faktor risiko PTM. Salah satunya melalui giat Posbindu PTM, baik di desa maupun di institusi.

Kemudian dilanjutkan dengan materi yang diisi oleh dokter internship dari Puskesmas Kepanjen, yaitu dr. Afif Bachtiar dan dr. M. Abdul Razak. Dr. Afif menjelaskan bahwa pengobatan di lapangan biasanya yang paling lemah. Padahal obat untuk penderita PTM, seperti hipertensi dan diabetes mellitus itu harus seumur hidup.

Pemaparan materi pertama

Dalam Posbindu PTM, ia menyaksikan warga diberi obat untuk 10 hari dan tidak dilanjutkan jika warga tersebut sudah tidak merasa pusing. Seharusnya, selama 3 bulan tidak turun perlu tambahan obat dan perubahan gaya hidup.

Lalu, dr. M. Abdul Razak menambahkan, kendala di lapangan adalah kurangnya maintenance pasien dari riwayat hipertensi dan diabetes mellitus. Hal ini agar supaya mengetahui ada perbaikan dalam pengobatannya atau tidak.

Tenaga kesehatan di desa selama ini mengalami kesulitan melakukan pengobatan karena stok obat di Ponkesdes masih selalu kurang.

Pemaparan materi kedua

Selesai materi dari kedua dokter internship, paparan materi berikutnya datang dari staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dengan titel “ Pelayanan Terpadu PTM: Algoritma dan Implementasi.” Dalam penjelasannya, Bastamil mengatakan, “Mengapa algoritma Pandu PTM?”

Lebih lanjut, Bastamil menerangkan bahwa kita perlu algoritma Pandu PTM agar penanganan PTM lebih terarah dan terpadu kepada sasaran yang jelas, faktor risiko PTM dapat terdeteksi sejak dini, dokter yang merawat dapat melakukan telusur pengobatan, meningkatkan ketrampilan petugas dalam penanganan PTM di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), serta integrasi dengan BPJS dan pemanfaatan teknologi informasi.

Setelah materi dari Bastamil, lalu disambung dengan pemaparan materi dari staf IT PTM Candra Hernawan, S.Kom dengan tema “Mekanisme Pelaporan Posbindu Institusi.” Pada kesempatan itu, Candra menguraikan alur teknis pelaporan Posbindu Institusi SMARThealth, alur penanganan pasien berisiko PTM pada institusi, form pelaporan, dan rekapitulasi RSUD Kanjuruhan.

Kader ikuti latihan ukur lingkar perut

Menurut Candra, RSUD Kanjuruhan belum bisa menggunakan aplikasi eKader karena Puskesmas Kepanjen belum menggunakan ePuskesmas. Nanti kalau Puskesmas Kepanjen sudah beralih ke ePuskesmas, maka aplikasi eKader bisa diimplementasikan. Oleh karena itu, Dinkes menyiapkan aplikasi input data dengan Google Forms.

Acara pelatihan ini selesai pada pukul 11.04 WIB lebih cepat dari perkiraan karena tidak perlu praktek pemeriksaan. Paulus memberikan closing statement, untuk pelaksanaan Posbindu Institusi di RSUD Kanjuruhan bisa dilakukan secara bertahap mengingat jumlah karyawannya mendekati 800 orang. 

RSUD Kanjuruhan bisa melakukannya secara per ruangan atau per unit, tergantung para kadernya yang sudah dilatih ini. RSUD Kanjuruhan ini merupakan Posbindu Institusi kesehatan yang pertama di Kabupaten Malang. *** [280722]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 05 Juli 2022

Puskesmas Sumberpucung dan Kader SMARThealth Gelar Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates

Pagi itu, Selasa (05/07/2022), mentari bersinar cerah. Gemercik air selokan dan sawah yang masuk musim tanam, melingkungi Kampus 3 SMK Brantas Karangkates. Tenaga kesehatan dari Puskesmas Sumberpucung, perawat Ponkesdes Karangkates, dan lima kader SMARThealth berkunjung ke Kampus 3 SMK Brantas Karangkates yang terletak di Jalan Lolaras No. 14 RT 21 RW 03 Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dalam rangka menggelar Posbindu Institusi.

Sekitar 100 meter dari pagar sekolah di pinggir jalan hingga Pos Satpam, pengunjung bisa melihat pajangan piala di sisi selatan dan absen sidik jari di sisi utara yang berjajar dengan rapi. Pajangan piala itu pertanda bahwa SMK Brantas Karangkates adalah sekolah yang punya prestasi dan reputasi.

Dari Pos Satpam, barulah terlihat bangunan sekolah berlantai 4 nan megah menghadap selatan. Lingkungan sekolah yang banyak ditumbuhi pohon trembesi itu menambah keasrian lingkungan sekolah yang halamannya cukup bersih, teratur, dan rapi.

Tenaga kesehatan, kader SMARThealth dan staf SMK Brantas Karangkates foto bersama

Di ruangan dengan kode R.3.1.10, penyelenggaraan Posbindu Institusi diadakan. Ruangan tersebut berada di pojok sisi barat laut dari lingkungan Kampus 3. Ruangannya tepat berada di belakang prasasti SMK Brantas Karangkates berbentuk batu bercat hitam, atau tepat berada di bawah ruang guru.

Posbindu Institusi merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di institusi/tempat kerja. Posbindu ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM dan pencegahannya sehingga menciptakan tenaga kerja sehat dan produktif.

Oleh karena itu, Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates ini merupakan peran serta SMK Brantas Karangkates sebagai bagian dari masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.

Kepala dan Wakil Kepala SMK Brantas Karangkates melakukan skrining paling awal

Acara giat Posbindu Institusi ini menyasar semua karyawan/pekerja yang ada di SMK Brantas Karangkates, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf TU, satpam maupun tukang kebun yang mengabdi di SMK Brantas Karangkates. Ada sekitar 200 orang, namun giat ini dibagi dua jadwal. Jadwal pertama diadakan hari ini, sedangkan jadwal kedua akan dilanjutkan pada hari Kamis (07/07/2022).

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Setiap karyawan yang duluan longgar bisa langsung menuju ke ruangan pemeriksaan. Mereka dipandu untuk mengikuti alur pemeriksaan. Diawali dengan melakukan registrasi di meja pendaftaran yang berada di selasar ruang pemeriksaan, dekat tangga menuju ruang guru.

Petugas pendaftaran, Esti Puji Rahayu, S.Pt (staf TU bidang sarana), memberikan layanan pendaftaran dengan memberikan lembar skrining faktor risiko PTM dan Self-Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29) untuk diisi terlebih dahulu dengan mencantumkan fotokopi KTP.

Wakasek pantau jalannya Posbindu Institusi

Selesai mengisi, mereka akan mendapatkan layanan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut oleh Esti Puji. Hasilnya dicatatkan dalam lembar skrining tadi, dan kemudian mempersilakan menunggu panggilan dari petugas yang melakukan absen melalui microphone.

Petugas absen, Ratna Septya Sundari, S.IP (staf Perpustakaan), akan memanggil sesuai dengan nomor urut yang diberikan oleh petugas di bagian pendaftaraan. Yang dipanggil akan segera memasuki R.3.1.10 untuk mulai mengikuti skrining faktor risiko PTM.

Mereka langsung menuju petugas yang melayani pemeriksaan visus (ketajaman penglihatan), yaitu Zahroh Shoumi Indriyani, S.Pt., M.Pd (staf sarana prasarana). Zahroh akan mengetes mereka untuk melihat huruf mulai besar hingga kecil dengan jarak enam langkah kaki.

Kader SMARThealth duduk berjajar melayani pemeriksaan terdapat karyawan/staf SMK Brantas Karangkates

Dari visus, mereka akan lanjut melakukan pengukuran tekanan darah di meja berikutnya. Ada tiga meja pengukuran tensi yang dilayani oleh tiga kader SMARThealth, yakni Lovie Oktaviea Adie Putri, Deni Setyawati, dan Peni Muji Rahayu. Hasil tensinya akan dituliskan dalam lembar skriningnya.

Usai diukur tensinya, mereka bergeser ke meja di sebelah baratnya untuk menerima layanan pengecekan kadar gula darah. Terdapat tiga meja dengan satu orang perawat dan dua kader SMARThealth yang siap melayani, yaitu perawat desa Karangkates Edwin Irfansyah, A.Md. Kep., dan kader Siti Khotimah serta Titik Mudjatiningsih. Hasil pengecekannya juga dicatatkan dalam lembar skriningnya.

Selesai pengukuran kadar gula, mereka lanjut ke meja konsultasi hasil pemeriksaan tadi. Di meja itu ada perawat yang menangani Promkes Puskesmas Sumberpucung, Farida Azizah Nur, S.Kep. Ns. Bila dari diagnosis skrining memperlihatkan faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat Farida akan memberikan resep untuk diambil di Poli Pandu PTM Puskesmas Sumberpucung, yang bukanya setiap hari Senin dan Rabu.

PP PTM Puskesmas Sumberpucung pandu karyawan/staf SMK Brantas Karangkates jajal CO Analyser

Dari meja konsultasi, mereka yang merokok aktif atau sering bersinggungan dengan perokok di lingkungannya, maka perawat Farida memintanya untuk melakukan cek CO Analyser untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuhnya. Pengecekan ini dilakukan oleh PP PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., S.Kep. Ns. Setelah hasilnya muncul, Istitik akan langsung menjelaskan kepada mereka yang menjajal CO Analyser.

Ketika ruang pemeriksaan mulai sedikit pengunjungnya, beberapa kader SMARThealth akan langsung melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya yang turut hadir dari awal hingga akhir, sempat menanyakan ke sejumlah kader yang sedang melakukan entry data. Apakah aplikasi eKader sudah stabil, dan menurutnya sudah bisa untuk entry dengan lancar, tidak muyer-muyer lama lagi.

Acara giat Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates selesai pada pukul 11.13 WIB, dan berhasil melakukan deteksi dini faktor risiko PTM sebanyak 82 orang yang bekerja di SMK Brantas Karangkates. Dari 82 orang tersebut terdiri atas 45 laki-laki dan 37 perempuan. *** [050722]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 16 Juni 2022

Hari Keempat Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Dalam suasana mendung, deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten masih berjalan seperti biasa di Gedung Socrates. Hari ini, Kamis (15/06/2022), merupakan hari keempat pelaksanaan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM.

Pada hari keempat ini seharusnya jadwal pemeriksaan untuk struktural dan staf Sekretariat dan Satpol PP di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. Namun, bagi yang longgar dari bidang mana saja boleh memeriksakan diri.

Petugas sedang mengukur tinggi badan salah seorang staf Evapor Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai nota dinas nomor 005/2859/35.07.103/2022, setiap harinya ada sebagian pergantian petugas yang melayani pemeriksaan dalam deteksi dini tersebut. Akan tetapi untuk alur pemeriksaannya masih sama.

Peserta akan mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2, dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Reni Meyla, A,Md. Keb., dari Sekretariat.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Nara Elkarima, A.Md. Keb (Sekretariat) di meja 3. Lalu, diteruskan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Peserta sedang menjajal Serenity CO Analyser Pro

Dari meja 3, peserta bisa menjajal Serenity CO Analyser Pro untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuh terlebih dahulu, atau langsung menuju ke meja 4. Di meja 4, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd di meja 4 sisi selatan. Kemudian peserta akan menerima layanan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace, yang hasil pengukurannya bisa keluar dalam bentuk print out.

Usai diukur tensinya, peserta bergeser ke meja 4 sisi utara. Di meja itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM dan langsung mendapatkan layanan pengecekan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Ada 2 petugas yang melayani laborat sederhana tersebut, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Urutan berikutnya, peserta menuju ke meja 5 yang letaknya tepat berada di sebelah utara meja 4. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan akan diwawancarai dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). Di meja 5 terdapat 2 petugas, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi dari Seksi PTM Keswa.

Seorang dokter Puskesmas Kepanjen sedang memeriksa hasil pengukuran di KMS FR PTM untuk bahan konseling kepada peserta

Dari meja 5, peserta menyerahkan KMS FR PTM ke meja 6. Meja 6 merupakan meja konsultasi hasil pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM, dan pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus). Petugas yang memberikan konseling ada 2 orang, yaitu Marina Anjarwati, A.Md. Kep., dan dr. Muhammad Abdul Razak. Keduanya dari Puskesmas Kepanjen. Sedangkan, petugas yang melakukan visus adalah Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md. Kep., dari Puskesmas Kepanjen.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas input data di meja 7. Biasanya petugasnya ada 2 orang, akan tetapi hari ini cuma terlihat 1 orang, yaitu Ulinati, mantan mahasiswi magang Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

KMS FR PTM itu langsung diinput saat itu juga. Hasil data yang diinput akan terlaporkan ke dalam jejaring Puskesmas Kepanjen, sehingga bisa menambah kumulatif capaian harian skrining di bulan deteksi dini ini.

Peserta bagian umum ikut deteksi dini faktor risiko PTM menjelang kegiatan ditutup

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini berakhir pada pukul 12.42 WIB dengan hasil terperiksa sebanyak 38 orang. Rinciannya, 11 laki-laki, dan 27 perempuan. Seperti biasanya, mengakhiri kegiatan ini, para petugas mendapatkan snack dan nasi, yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Tak terkecuali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.

Dalam kotak snack, berisi risoles, putu ayu, kacang kapri, jeruk, dan air mineral Cleo botol kecil. Sedangkan, di kotak nasi terdapat nasi bundar yang dikelilingi telur bali, cap jay, perkedel, udang/ikan tepung, kering tempe, sambal asli (origin chilli sauce) Sasa, kerupuk udang, dan sebutir buah pisang serta air mineal Aqua dalam bentuk gelas. *** [160622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 15 Juni 2022

Hari Ketiga Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Memasuki hari ketiga, kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang berjalan seperti biasanya. Struktural maupun staf yang ada di lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang, berdatangan ke Gedung Socrates.

Jadwal pemeriksaan hari ini seharusnya untuk struktual maupun staf Bidang Sumberdaya Kesehatan (SDK) dan UPT Kalibrasi. Akan tetapi, Rabu (15/06/2022) ini terlihat peserta pemeriksaan berasal dari Sekretariat, Pelayanan Kesehatan (Yankes), SDK, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kesehatan Masyarakat (Kesmas).

Kabid Kesmas berpartisipasi dalam deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates

Alur kegiatan deteksi dini faktor risiko hari ketiga ini sama persis dengan hari kedua. Peserta mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2, dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Rosida dari Seksi PTM Keswa.

Dari meja 1 dan 2, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas meja 3, yaitu Erna Rimawati, A.Md. Keb., dari SDK, dan kemudian diukur tinggi badan, berat badan, serta lingkar perutnya.

Dari meja 3, peserta boleh menuju pemeriksaan kadar karbon monoksida dengan Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors  terlebih dahulu, atau langsung ke meja 4. Apabila periksa kadar karbon monoksida maka tempatnya berada di sisi timur meja 3. Petugasnya dalah Agung dari PT Mitra Asa, rekanan pengadaan strip GD Benechek.

Pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat

Namun bagi yang ingin langsung ke meja 4, peserta menuju ke meja yang lokasinya berada di depan meja 1 dan 2. Meja 4 terdiri atas 2 meja, yaitu meja untuk pengukuran tekanan darah dan meja untuk pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat.

Urutannya, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas pengukur tekanan darah. Hari ini cuma terlihat satu petugas saja, yaitu Gatot Sujono, S.St., M.Pd., dari Seksi PTM Keswa. Peserta akan diukur dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace seharga 40 juta per unitnya.

Usai diukur tensinya, peseta bergeser ke meja 4 yang berada di sebelah utaranya. Peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas, dan diteruskan dengan pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada 2 petugas di laborat sederhana itu, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Meja konseling dan visus

Selesai di meja 4, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas di meja 5. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas yang melakukan skrining, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Kedua petugas dari Seksi PTM Keswa itu akan melakukan konsultasi kecemasan yang dirasakan oleh peserta, dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Dari meja 5, peserta bergeser ke meja 6 yang letaknya berada di sebelah utara meja 5. Meja 6 merupakan meja untuk konsultasi pemeriksaan hasil deteksi dini faktor risiko PTM dan skrining mata serta telinga. Petugas konseling adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns., dari Seksi PTM Keswa dan dr. Alif Bachtiar Rifai (Puskesmas Kepanjen), sedangkan petugas visus (ketajaman penglihatan) adalah Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md. Kep., dari Puskesmas Kepanjen. Dalam layanan konseling itu, Nur Ani Sahara karena ada tugas lain, digantikan oleh Marina Anjarwati, A.Md. Kep dari Puskesmas Kepanjen.

Setelah selesai di meja 6, peserta tinggal menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas input data yang berada di meja 7. Ada 2 petugas yang melakukan input data di meja itu, yaitu Candra Hernawan, S.Kom (Seksi PTM Keswa) dan Ulinati, mantan mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa.

Pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus)

Pada pemeriksaan deteksi dini faktor risiko di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang menginjak hari ketiga ini terlihat Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Gunawan Djoko Untoro, SKM, M.Si turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.46 WIB berhasil diperiksa sejumlah 26 orang dari 5 bidang. Rinciannya adalah 14 laki-laki dan 12 perempuan. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut menyaksikan jalannya kegiatan ini, baru hari ini menjumpai jumlah yang terperiksa laki-lakinya lebih banyak dari perempuan.

Selesai rekapitulasi, para petugas mendapatkan snack dan nasi yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Dalam kotak snack berisi pastel, pudding, kue basah, dan air mineral Cleo botol kecil. Sementara di dalam kotak nasi, berisi nasi bundar yang dikelilingi ayam bakar dengan sambel sachet, oseng-oseng wortel buncis, bakmi goreng, mentimun, udang tepung, kerupuk udang, dan pisang. *** [150622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 14 Juni 2022

Hari Kedua Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Ditengarai mentari yang bersinar kurang cerah, Selasa pagi ini (14/06/2022), deteksi dini faktor risiko di Pos UKK Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang berjalan seperti kemarin. Memasuki hari kedua, merupakan jadwal pemeriksaan untuk staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan UPT Laborat.

Namun karena pengalaman hari sebelumnya banyak yang DL (dinas luar), Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, melakukan pendekatan semua bidang untuk menghimbau stafnya yang longgar untuk menuju ke Gedung Socrates tempat pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM.

Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors

Pintu masuknya hanya dibuka dari sisi selatan. Staf yang hendak melakukan pemeriksaan, bisa membaca alur deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK yang ditempelkan di kaca pintu masuk. Alur adalah proses menampilkan langkah-langkah beserta urutannya.

Ada 7 meja yang harus dilalui oleh pekerja di lingkungan Dinkes. Di meja 1 dan 2, peserta mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Rosida dari Seksi PTM Keswa.

Dari meja 1 dan 2, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa di meja 3, dan diteruskan dengan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta lingkar perut. Petugas yang melakukan pengukuran antropometri adalah Gatot Sujono, S.St., M.Pd., dari Seksi PTM Keswa.

Blood Pressure Monitor BPBIO 320 Biospace

Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua ini ada tambahan layanan pemeriksaan CO dengan Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors. Smokerlyzer adalah alat pemeriksaan kadar karbon monoksida (CO) melalui tiupan napas (non-invasif) untuk membantu penilaian dan kontrol dampak akibat asap pada perokok aktif ataupun pasif.

Bagi karyawan, Smokerlyzer bisa digunakan untuk menilai status level seorang perokok secara lebih kuantitatif dan menentukan tindakan/terapi selanjutnya yang cocok bagi pasien. Bagi perokok bisa digunakan sebagai alat bantu visual agar dapat lebih mengerti kondisinya dan terdorong untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi rokok. 

Lokasi pemeriksaan Smokerlyzer berada di sisi timur meja 3 dengan petugas Agung dari PT Mitra Asa, rekanan jual strip GD Benecek yang sering menyuplai peralatan habis pakai (php) di Dinkes Kabupaten Malang.

Salah satu peserta harus dipegangi petugas agar tidak takut dicek gula darahnya

Meja berikutnya adalah meja 4. Meja 4 ada 2 buah, yang satu untuk pengukuran tekanan darah dan yang satunya untuk pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat. Di meja 4 ini, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Ratna Wahyuningsih, S.Kep. Ns. (P2PM) dan Imatul Azizah, A.Md. Keb (Surveilans dan Imunisasi). Setelah dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah (tensi).

Ada 3 alat yang digunakan di meja 4 sisi selatan, yaitu 1 manual dan 2 digital. Tensimeter manual bermerek ABN, dan yang digital ada merek microlife dan BPBIO 320 Biospace. Peserta bisa memilihnya. Kalau ingin hasilnya yang bisa dibawa pulang, peserta bisa memilih BPBIO 320. Karenanya hasilnya akan keluar dengan sendirinya dalam bentuk print out.

Usai diukur tensinya, peserta akan bergeser ke meja 4 yang berada di sisi utara. Di meja itu, peserta akan dicek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat oleh Kristina Dewi, A.Md. Keb. (Seksi PTM Keswa) dan Arifa Dwi Rahayu A.Md. Kep (Puskesmas Kepanjen). Hasil pengecekannya akan dituliskan di KMS FR PTM.

Antrian skrining kesehatan jiwa di meja 5

Dari meja 4, peserta menuju ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas yang melakukan skrining, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Peserta akan melakukan konsultasi mengenai kecemasan yang dirasakan. Sebelumnya peserta sudah dihimbau untuk mengisi Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin menganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Meja selanjutnya adalah meja 6. Meja 6 merupakan meja untuk konsultasi pemeriksaan hasil deteksi dini faktor risiko PTM dan skrining mata maupun telinga. Petugas yang ada di meja itu sebanyak 2 orang. Yang melakukan konsultasi pemeriksaan kesehatan adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns. (Seksi PTM Keswa), sedangkan yang melakukan skrining mata dan telinga adalah Yunaita, A.Md. Kep. (Puskesmas Kepanjen).

Kasi SDK konsultasi hasil deteksi dini FR PTM di meja 6

Meja terakhir dari alur pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM adalah meja 7. Meja 7 merupakan meja input data. Semua KMS FR PTM akan berakhir perjalanannya di meja ini untuk dilakukan input. Ada 2 petugas di meja tersebut, yaitu Ulinati, mantan mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa, dan Candra Hernawan, S.Kom (Seksi PTM Keswa).

Kegiatan deteksi dini yang dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB ini, berhasil diperiksa sebanyak 42 orang, dengan rincian 14 laki-laki dan 28 perempuan. Dari total 42 orang itu, 6 orang dari UPT Labkesda, 9 orang dari UPT Kalibrasi, 5 orang dari Sekretariat, 2 orang dari Yankes, 8 orang dari SDK, 10 orang dari P2P, dan 2 orang dari Kesmas.

Selesai gelaran deteksi dini, para petugas mendapatkan snack dan nasi, yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Tak terkecuali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam kotak snack terdapat roti ayam, risoles, roti bolu, dan teh kotak S-tee. Sementara itu, nasi bundar dalam kotak dikelilingi oleh rendang daging sapi, sambal ijo, telur dadar, sayur tewel, rebusan daun singkong, krupuk udang, dan pisang. *** [140622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 13 Juni 2022

Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Seksi PTM Keswa menyelenggarakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi seluruh karyawan di Pos UKK Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dari tanggal 13 hingga 17 Juni 2022 di Gedung Socrates Dinkes yang beralamatkan di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pos UKK (Pos Usaha Kesehatan Kerja) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan tingkat primer di lingkungan pekerja dan upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja.

Sesuai Nota Dinas dari Plt. Kepala Dinkes nomor 005/2859/35.07.103/2022 tanggal 7 Juni 2002 perihal undangan skrining PTM pada Pos UKK Dinkes, semua pekerja yang ada di Dinkes, baik PNS, kontrak, magang hingga cleaning service diminta untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Kasi PTM memperhatikan pemeriksaan laborat sederhana di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Kegiatannya berupa pemeriksaan yang meliputi kegiatan skrining PTM, kesehatan indra mata, kesehatan indra telinga, skrining kesehatan jiwa, dan konsultasi dokter. Dalam kegiatan itu, pemeriksaan dijadwal bergilir. Seperti pada nota dinas, disebutkan bahwa pada pemeriksaan tanggal 13 Juni 2022 diperuntukkan bagi seluruh staf Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dan cleaning service.

Tanggal 14 Juni 2022 digunakan untuk pemeriksaan staf P2P dan UPT Laborat. Tanggal 15 Juni 2022 jadwalnya staf SDM dan UPT Kalibrasi. Tanggal 16 Juni 2022 diagendakan untuk pemeriksaan staf Sekretariat dan Satpol PP, dan tanggal 17 Juni 2022 dipakai untuk pemeriksaan staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan PSC (Public Safety Center).

Hari ini, Senin (13/06/2022), jadwal pemeriksaan untuk staf Bidang Kesmas dan cleaning service. Mereka harus melalui 7 meja dalam pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates. Petugas yang memberikan layanan kesehatan merupakan gabungan yang dikoordinasi oleh Seksi PTM Keswa.

Alur pemeriksaan setelah meja 1, 2, dan 3

Meja 1 dan 2 merupakan meja pendaftaran dan anamnesa. Nama petugas yang melayani pendaftaran dan anamnesa adalah Rosida dari Seksi PTM Keswa.  Meja ini berada di di dekat pintu masuk Gedung Socrates dari sisi selatan.

Meja 3 adalah meja pemeriksaan tinggi/berat badan dan lingkar perut. Meja 3 menyatu dengan meja 1 dan 2, tepatnya berada di sebelah timurnya. Hanya saja, petugas yang melayani pengukuran tinggi/berat badan dan lingkar perut berada di sebelah barat meja 1 dan 2 karena harus memanfaatkan tembok gedung yang mudah diakses yang mengikuti kegiatan tersebut. Petugasnya adalah Gatot Sujono, S.St., M.Pd., dari Seksi PTM Keswa, dan dibantu oleh Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa Dinkes.

Meja 4 merupakan meja untuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan laborat sederhana. Meja ini terbagi 2 meja. Meja yang pertama untuk pengukuran tekanan darah, dan meja yang kedua disediakan untuk pemeriksaan laborat sederhana, seperti gula darah, kolesterol dan asam urat. Petugas yang melakukan pengukuran tensi adalah Restu Meida dari Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, sedangkan petugas yang memberikan layanan cek gula darah/kolesterol/asam urat adalah Mitra dan Tati. Keduanya dari Puskesmas Kepanjen.

Skrining kesehatan jiwa

Meja 5 adalah meja kesehatan jiwa. Meja ini terletak di sebelah utara meja 4 menghadap ke barat. Ada 2 petugas yang melayani skrining kesehatan jiwa di meja itu, yakni Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Mereka akan melakukan verifikasi dari lembaran skrining yang telah dikirim sehari sebelumnya untuk diisi di rumah.

Meja 6 adalah meja konsultasi pemeriksaan dokter dan skrining mata maupun telinga. Meja ini berada di sebelah utara meja 5. Ada 2 petugas yang duduk di meja tersebut. Yang bertugas melayani konsultasi adalah dr. Mamik dari Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga (Kesling KerjaOr). Sedangkan yang melakukan skrining mata dan telinga adalah Tiwik dari Puskesmas Kepanjen.

Sedangkan meja yang terakhir adalah meja 7. Meja tersebut untuk melakukan input data dari hasil pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM ini. Meja tersebut berada di pojok timur laut dari Gedung Socrates. Ada 2 petugas yang melakukan input data di meja itu, yaitu Candra Hernawan, S.Kom., dari Seksi PTM Keswa, dan Ulinati, mantan mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa.

Seorang janitor sedang konsultasi dengan dokter dan skrining mata

Ada yang menarik dalam deteksi dini faktor risiko PTM di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, yaitu pada pengukuran tekanan darah. Hadirnya Blood Pressure BPBIO 320, sebuah monitor tekanan darah yang sepenuhnya otomatis, tidak invasif, dan mudah digunakan. Perangkat ini memiliki panduan suara, proses pengukuran satu langkah, dan sensor siku untuk hasil yang akurat dan reproduktivitas tinggi, serta hasil pengukurannya bisa keluar dalam bentuk print out

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM Pos UKK Dinkes ini, juga turut mencobanya. Kendati demikian, petugas pengukur tensi juga meyediakan alat pengukur tekanan darah manual maupun digital dalam bentuk yang lebih kecil seperti pada umumnya.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 WIB ini berakhir pada pukul 11.24 WIB. Dalam kegiatan itu berhasil diperiksa sejumlah 31 orang dengan rincian 14 laki-laki dan 17 perempuan. Dalam kegiatan ini, Seksi PTM Keswa menyediakan konsumsi bagi petugas yang melayani pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates. Konsumsinya dipesan dari Inna Catering and Party Service dengan slogan: Enak, Halal, Baik. Menunya berupa nasi bundar dalam kardus warna coklat, yang dikelilingi oleh bihun goreng, telur dan tahu bumbu bali, cap jay, semur ayam pedas, pisang, dan kerupuk udang. *** [130622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog