Tampilkan postingan dengan label Mental Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mental Health. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 September 2023

Kemenkes dan UNICEF Adakan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Keswa Di Sekolah

Dua hari ini (31 Agustus – 1 September 2023), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan UNICEF mengadakan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah, yang digelar di Meeting Room Singhasari Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen.

Dipilihnya Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur, karena Kabupaten Malang termasuk dalam 5 locus project UNICEF yang bekerja sama dengan Kemenkes dalam Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah, selain Banda Aceh (Provinsi Aceh), Rembang dan Blora (Jawa Tengah), serta Sumba Barat dan Sumba Tengah (NTT).

Acara kegiatan ini dihadiri oleh Kemenkes, UNICEF, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Kanwil Kemenag Kabupaten Malang, 5  Puskesmas Pengampu Sekolah Model (masing-masing 2 orang: Pemegang Program Jiwa dan UKS), dan 5 Sekolah Model (masing-masing 4 orang: Kepala Sekolah, Guru BK, Guru UKS, dan 1 perwakilan siswa berprestasi), serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Seluruh peserta Orientasi berpose bersama di Meeting Room Singhasari Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen

Dari Kemenkes ada 3 orang Tim Kerja Keswa dan Kemitraan, yakni dr. Edduwar Idul Riyadi, Sp.KJ (Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Direktorat Kesehatan Jiwa), dr. Lucia Maya Savitri, MARS (Analis Kebidajakan Ahli Muda Direktorat Kesehatan Jiwa), dan Kartika Handayani, S.Psi, M.Si (Peneliti Ahli Muda Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan), dan UNICEF dihadiri oleh Riana Wulandari, SKM, M.Sc (Health Officer UNICEF Indonesia Country Office).

Dinkes Provinsi Jawa Timur diwakili staf Seksi P2PTM Citra Ervina Ahiyanasari, SKM, dan Dinkes Kabupaten Malang terlihat Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan 2 staf (Imam Ghozali, S.Kep.Ners dan Wildan Adi Yatma, S.Psi).

Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dihadiri oleh Hakso Gatut Prambono, S.H. (Kasi SMA dan PKLK Dinkes Kabupaten Malang), dan dari Kemenag Kabupaten Malang terlihat Imam Subachi (staf Pendma Kemenag Kabupaten Malang).

Sambutan dari Ketua Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes RI

Kemudian Puskesmas Pengampu Sekolah terdiri dari Bululawang, Gondanglegi, Pakisaji, Kepanjen, dan Sumberpucung. Sedangkan, kelima Sekolah Model tersebut meliputi Madrasah Aliyah (MA) An-Nur Bululawang, SMK 7 Gondanglegi, SMK Budi Mulia Pakisaji, SMA Negeri 1 Kepanjen, dan SMA Negeri 1 Sumberpucung.

Sementara itu, daftar narasumber dalam acara kegiatan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah menghadirkan dari Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jawa Timur, dan Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ) Malang Raya.


Hari Pertama

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB diawali dengan sambutan dan pembukaan kegiatan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah di Kabupaten Malang.

Sambutan pertama disampaikan oleh dr. Edduwar Idul Riyadi, Sp.KJ sebagai Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes. Dalam sambutannya, dr. Edduwar mengatakan bahwa tingginya kasus keswa anak sekolah cenderung semakin meningkat, sehingga perlu adanya upaya pengendalian dan pencegahan keswa anak sekolah.

“Dengan ini kami, Kemenkes bekerja sama dengan UNICEF melaksanakan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah di Kabupaten Malang dengan mengundang 5 Puskesmas Pengampu Sekolah Model dan 5 Sekolah Model,” jelas dr. Edduwar dalam acara pembukaan di hari pertama.

Pemaparan materi dari Ketua Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes

Yang terpenting, menurut dr. Edduwar, adalah Guru BK berperan penting dalam upaya keswa bagi anak sekolah dengan teknik konseling yang akan diiplementasikan untuk mengatasi permasalahan bullying, slow learning, gangguan NAPZA, penyimpangan seksual, bolos, dan kenakalan anak lain.

Usai sambutan dari Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kushayanto, SKM.

Pada kesempatan itu, Paulus Gatot memberikan gambaran mengenai permasalahan keswa di Kabupaten Malang. Dari jumlah penduduk di Kabupaten Malang sebanyak 2.650.825 jiwa, capaian pelayanan kesehatan bagi penderita ODGJ yang ditemukan dan dilayani sebanyak 3.587 jiwa (112,8%). 

Peserta Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Keswa di Sekolah

Tapi, kata Paulus Gatot, capaian skrining jiwa dengan Self Report Questionnaire (SRQ) 20 dan Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) masih rendah atau sekitar 3,9% dari target sebesar 30%. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa upaya preventif yang berupa deteksi dini masih sangat rendah dari yang ditargetkan.

Selesai sambutan-sambutan, acara langsung diteruskan dengan pemaparan sejumlah materi. Materi pertama diisi dari Ketua Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes dr. Edduwar dengan judul “Upaya Kesehatan Jiwa Di Sekolah: Terinterasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat”.

Lalu, disambung dengan materi kedua yang disampaikan oleh Binar Al Kautsar, M.Psi dari IPK Indonesia Wilayah Jawa Timur dengan titel “Meningkatkan Harga Diri Remaja:Cara untuk membantu remaja merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri serta meningkatkan harga diri mereka.”

Narasumber dari Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Wilayah Malang Raya

Kemudian pemaparan materi ketiga disampaikan oleh narasumber dari Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ) Malang Raya, dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ. Ada dua materi yang disajikan oleh dr. Friliya, yaitu “Mengatasi Stress” dan “Mengatasi Emosi.”

Acara Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah di hari pertama ini selesai pada pukul 16.02 WIB.


Hari Kedua

Hari kedua ini merupakan kelanjutan dari acara hari pertama mengingat banyaknya materi yang perlu dijelaskan kepada peserta Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah.

Acara di hari kedua dimulai pada pukul 08.57 WIB dengan diawali pemaparan materi yang disampaikan oleh Binar Al Kautsar, M.Psi dari IPK Indonesia Wilayah Jawa Timur dengan judul “Bagaimana Remaja Menangani Tekanan Teman Sebaya?”

Setelah itu disambung dengan pemaparan materi dari dr. Lucia Maya Savitri, MARS dari Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes dengan tema Persiapan yang sistematika pembahasannya meliputi analisa situasi, kegiatan pokok dan pengorganisasian, serta perencanaan intervensi.

Narasumber dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jawa Timur

Usai materi dari dr. Lucia, acara pun diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, makan). Waktu ishoma di hari kedua ini lebih panjang ketimbang di hari pertama karena ada kewajiban bagi peserta laki-laki untuk menunaikan sholat Jumat.

Masuk ke Meeting Room Singhasari lagi pada pukul 13.05 WIB, dan acara diisi dengan pemaparan materi dari Ketua Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes dr. Edduwar dengan mengambil judul “Toolkit Membantu Remaja Berkembang.”

Selesai materi dr. Edduwar, acara berikutnya adalah pembuatan timeline sebagai bagian dari rencana tindak lanjut (RTL) setelah pulang dari Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa (Keswa) di Sekolah ini.

Pemaparan materi dari staf Tim Kerja Keswa dan Kemitraan Kemenkes 

Lima sekolah yang hadir dalam kegiatan ini diminta menjadi agent of change dengan membentuk kader sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 3 guru ditambah dengan 17 siswa dengan Surat Keputusan dari Kepala Sekolah.

Kader tersebut nantinya akan mengorganisir dan menyusun perencanaan. Setelah kegiatan pokoknya berjalan, mereka akan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk menyelenggarakan skrining keswa maupun Survey Mawas Diri (SMD) mulai minggu depan.

Selesai skrining keswa maupun SMD, mereka akan lanjut melaksanakan literasi keswa dan KIE. Bulan berikutnya baru orientasi kader kesehatan di sekolah, monitoring, dan evaluasi.

Acara kegiatan di Hote Grand Kanjuruhan Kepanjen ini ditutup pelaksanaannya oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 16.10 WIB. *** [010923]

Share:

Rabu, 03 Mei 2023

Rakontek Skrining GME dan Depresi Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2023

Memasuki Syawal hari ke-12 yang bertepatan dengan hari Rabu (03/05), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menyelenggarakan Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Skrining GME dan Depresi.

Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Edelweis 1 dan 2 Lantai 1 Hotel Grand Miami Kepanjen yang dihadiri oleh Pemegang Program Keswa Puskesmas se-Kabupaten Malang dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya (UB) dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Selain itu tampak hadir juga sejumlah staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang turut membantu dalam pelaksanaan pertemuan Rakontek ini, seperti Wildan Adi Yatna, S.Psi, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb dan Kristina Dewi, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, Candra Hernawan, S.Kom, dan Rosida, SKM serta pensiunan staf Keswa Gatot Sujono, S.St., M.Pd dan perwakilan Tim SMARThealth UB.

Usai sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, dilakukan foto bersama

Acara Rakontek ini dimulai pada pukul 09.00 WIB diawali dengan ucapan selamat datang dan pembacaan susunan acara oleh Master of Ceremony (MC) Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Setelah itu, Uli langsung memimpin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan hitungan birama 4/4. Usai menyanyikan Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang.

Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, disebutkan bahwa Keswa adalah kondisi di mana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Berdasarkan data Program Keswa Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2022, capaian skrining penderita gangguan jiwa berat yang memperoleh layanan kesehatan sebanyak 3.587 jiwa atau 112,8% dari target estimasi penderita gangguan jiwa berat yang ada di Kabupaten Malang sebanyak 3.181 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Malang sebanyak 2.650.825 jiwa.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Namun, capaian Gangguan Mental Emosional (GME) bagi penduduk usia >15 tahun baru mendapatkan skrining sebanyak 72.343 orang atau 3,9% dari target sasaran 30%. “Jadi menurut Indikator Kinerja Kegiatan Permenkes Nomor 13 Tahun 2022 tentang Renstra Kemenkes Tahun 2020-2024, masih kurang capaian skriningnya dari target nasional,” jelas Paulus Gatot.

Sementara itu, capaian penyandang gangguan jiwa (skizofrenia, psikotik akut, gangguan kecemasan, depresi) yang memperoleh layanan di Fasyankes baru 35,2% atau 6.147 orang dari estimasi target sasaran 0.64% dari total penduduk, atau sekitar 16.965 orang.

Lebih lanjut, Paulus Gatot menerangkan bahwa dari data itu memperlihatkan bahwa upaya preventif berupa deteksi dini mengenai keswa masih sangat rendah dari yang ditargetkan. Oleh karena itu, menurut Paulus Gatot, pertemuan ini diharapkan agar Pemegang Program Keswa Puskesmas se-Kabupaten Malang dapat memahami dan melaksanakan teknis skrining GME dan depresi di Puskesmas, yang nantinya akan dapat meningkatkan capaian program Keswa.

Mengakhiri sambutan, Paulus Gatot langsung membuka pelaksanaan Pertemuan Rakontek Skrining GME dan Depresi secara resmi, dan acara pun langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber yang dihadirkan dalam Rakontek tersebut.

Narasumber pertama dari UB

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep.Sp.Kep.J dari Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UB dengan judul “Deteksi Dini Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).”

Pada kesempatan itu, Dr. Heni menerangkan bahwa program Keswa menjadi program unggulan di negara maju, namun di Indonesia program Keswa masih menjadi program “sisa”. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya belum bisa optimal.

Dalam materinya, Dr. Heni membagi ke dalam tiga topik diskusi, yaitu pendahuluan yang berisi permasalahan keswa yang dijumpai di sekitar kita, konsep masalah kejiwaan menuju ODMK, dan upaya promotif.

Selesai pemaparan materi pertama yang memakan waktu 3 jam lebih 35 menit itu, acara disambung dengan pemaparan materi kedua dari Koordinator Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dengan titel “Target dan Capaian Program Keswa Napza Tahun 2022 Dinkes Kabupaten Malang.”

Koordinator Keswa Dinkes lakukan review target dan capaian skrining tahun 2022

Paparan materi ini hanya merupakan review pelaksanaan dan capaian skrining yang telah diupayakan oleh Puskesmas se-Kabupaten Malang pada tahun 2022. Review ini disampaikan agar peserta pertemuan Rakontek bisa mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan di tahun 2023 dalam memenuhi capaian berdsarkan target yang dimilikinya.

Rampung materi kedua pada pukul 12.41 WIB, dan acara selanjutnya diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Mereka umumnya menuju ke ruang lunch Dinkes yang disiapkan di lobby dekat ruang pertemuan Edelweis, namun terlihat juga yang langsung menuju ke musholla yang berada sebelah utara toilet lantai 1.

Di ruang makan, menunya diatur di meja memanjang dari timur ke barat. Ada dua meja, yang satunya berada di sisi selatan, dan satunya berada di tengah. Sementara di sisi utara digunakan untuk meja makan.

Meja panjang yang berada di tengah dihidangkan menu: Sop Ikan Kuah Asam, Steamed Rice, Mie Goreng Bakso, Sapo Tahu Ayam, Ayam Spicy, Beef Black Paper, Thai Fish Mango, dan condiment/bahan penyedap seperti sambal, acar, kecap, dan kerupuk. Sedangkan di meja panjang sisi timur hingga melengkung ke utara tersaji menu: Orange Juice, Infused Water, Mineral Water, Sliced Fruits, Puding, Rujak Buah, dan Cwi Mie Malang.

Narasumber dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Peserta pertemuan Rakontek memasuki ruang pertemuan Edelweis pada pukul 13.48 WIB untuk mengikuti pemaparan materi ketiga atau yang terakhir, yang disampaikan oleh dr. Endy Nurhayati, Sp.KJ dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dengan judul “Gangguan Mental Emosional.”

Menurut dr. Endy, Gangguan Mental Emosional (GME) adalah suatu keadaan yang mengindikasikan individu yang mengalami suatu perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi keadaan patologis apabila terus berlanjut. Oleh karena itu, mengetahui stressornya dengan melakukan deteksi dini lebih awal, akan memudahkan tenaga kesehatan mudah menanganinya.

Di penghujung paparannya, dr. Heni mengajarkan latihan relaksasi sekitar 10 menit kepada semua peserta pertemuan Rakontek. Semua peserta diminta untuk mempraktekkan agar nantinya bisa menularkan kepada orang lain.

Selesai paparan materi ketiga, acara dilanjutkan dengan pembacaan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pertemuan ini, yang dibacakan oleh Imam Ghozali, dan setelah itu acara pertemuan Rakontek ini ditutup oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.21 WIB. *** [030523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog