Tampilkan postingan dengan label Annexure 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Annexure 4. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Mei 2024

Wawancara Annexure 2 dan In-Depth Interview dengan Annexure 4 di Puskesmas Bululawang

Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Disease and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur”, kembali berkunjung ke Puskesmas Bululawang pada Sabtu (11/05) pagi.

Kunjungan kali ini ingin melakukan in-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Bululawang, karena pada saat bertandang sebelumnya, yaitu pada tanggal 25 dan 26 April 2024, dokter fungsional sedang mengikuti pelatihan “Global Health Research Group on Sustainable Care for Depression & Anxiety in Indonesia (NIHR-GHRC STAND) tentang Perawatan Berkelanjutan untuk Depresi dan Gangguan Kecemasan di Indonesia”, kolaborasi riset antara Universitas Indonesia (UI) dengan University of Manchester dan Machester Metropolitan Universitu di Golden Tulip Holland Resort Batu selama seminggu.

Tim Penelitian NIHR berpose dengan Kapus Bululawang beserta jajarannya di ruang pertemuan

Tim Penelitian NIHR yang terdiri dari Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH; Hilda Irawati, S.Stat., dan saya beserta dua enumerator, yakni Tanjung Prameswari, S.Tr.P dan Supyandi, tiba di Puskesmas Bululawang pada pukul 08.17 WIB dan diterima dengan ramah oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Bululawang drg. Lely Kumalasari. Kemudian dipersilakan untuk melakukan in-depth interview maupun wawancara.

Tim Penelitian NIHR dan enumerator berbagi peran untuk melakukan wawancara. Untuk dokter fungsional Puskesmas Bululawang dr. Hidayatulloh Arief diwawancarai dengan instrumen Annexure 2 dan in-depth interview dengan instrumen Annexure 4 di ruang pertemuan Puskesmas Bululawang sebelah barat.

Wawancara Annexure 2 dengan perawat Desa Krebet Senggrong

Lalu, Meutia mewawancarai perawat Desa Krebet Senggrong Citra Sulistyo Wardini, A.Md.Kep dengan instrumen Annexure 2 di ruang tamu lantai 2, dan saya kebagian melakukan wawancara dengan Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Bululawang Intati, A.Md.Keb dengan meminjam ruang kerja Kapus.

Sementara itu, Tanjung Prameswari mewawancarai apoteker Puskesmas Bululawang apt. Aqsanur, S.Farm di ruang kerja yang besebelahan dengan ruang kerja Kapus. Sedangkan, Supyandi melakukan wawancara dengan perawat Desa Bakalan Dian Pramono, A.Md.Kep di ruang pertemuan sebelah timur.

Wawancara Annexure 2 dengan Pj PTM Puskesmas Bululawang

Perlu diketahui, instrumen Annexure 2 menyangkut alat penilaian ketersediaan dan kesiapan layanan fasilitas kesehatan, sementara itu intrumen Annexure 4 merupakan panduan wawancancara mendalam untuk petugas kesehatan masyarakat (tenaga kesehatan Puskesmas, Ponkesdes maupun kader kesehatan).

Modul dalam Annexure 2 meliputi informasi umum, aksesibilitas layanan, nutrisi dan layanan terkait, risiko kesehatan iklim, aplikasi kesehatan digital, layanan yang tersedia, dan catatan kesimpulan pewawancara.

Wawancara Annexure 2 dengan apoteker Puskesmas Bululawang

Sedangkan, pada modul dalam Annexure 4 berisi panduan in-depth interview untuk tata kelola yang dijalankan perawat desa, perawat kesehatan primer yang komprehensif, pelatihan, platform digital, insentif, retensi, dan lain-lainnya.

Kendati instrumen Annexure 2 merupakan wawancara dengan kuesioner terstruktur, namun karena variabel yang ditanyakan cukup banyak akhirnya lamanya juga tak kalah dengan in-depth inteview Annexure 4. Hanya saja, yang membedakannya adalah pada intrumen Annexure 4 perlu dilakukan perekaman dalam proses in-depth interview.

Wawancara Annexure 2 dan in-depth interview Annexure 4 bersama dokter fungsional Puskesmas Bululawang, dan wawancara Annexure 2 dengan perawat Desa Bakalan

Prosesi wawancara dengan instrumen Annexure 2 dan in-depth interview dengan instrumen Annexure 4 ini berakhir pada pukul 10.47 WIB. Yang terlama adalah yang dilakukan oleh Hilda Irawati, karena ia melakukan wawancara Annexure 2 dan sekaligus in-depth interview Annexure 4.

Namun sebelum berpamitan dengan Kapus Bululawang, dilakukan foto bersama dengan Kapus Bululawang di ruang pertemuan Puskesmas Bululawang yang berada di lantai 2 dan menghadap ke Pasar Bululawang. *** [110524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 04 Mei 2024

Sabtu di Puskesmas Pagak, Tim Penelitian NIHR Lakukan Wawancara Dengan Dokter, Pj PTM, Apoteker Pukesmas dan Perawat Desa Gampingan

Sabtu (04/05) pagi ini, Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur”, kembali mengujungi Puskesmas Pagak untuk melakukan wawancara.

Pada saat kunjungan sebelumnya – tanggal 23 dan 24 April - Tim Penelitian NIHR menggunakan instrumen Annexure 3 untuk dokter, perawat, apoteker, dan penanggung jawab (Pj) Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Pagak serta 2 kader kesehatan dari Desa Gampingan dan Desa Sumberejo dengan menggunakan instrumen Annexure 4.

Rombongan Tim Penelitian NIHR diterima oleh Pj Promkes Puskesmas Pagak

Sementara itu, kunjungan kali ini Tim Penelitian NIHR memakai instrumen Annexure 2 dalam melakukan wawancara dengan  dokter, apoteker, dan Pj PTM Puskesmas Pagak. Sedangkan, untuk in-depth interview dengan perawat Desa Gampingan menggunakan instrumen Annexure 4.

Rombongan Tim Penelitian NIHR kunjungan di Sabtu pagi ini terdiri dari Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D; Eko Teguh Purwito Adi, S.Si, M.Si; Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH; Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop; Hilda Irawati, S.Stat.; saya, dan 2 enumerator – Tanjung Prameswari, S.Tr.P. dan Supyandi.

Bidan dan perawat Desa Gampingan berdiskusi dengan pimpinan rombongan Tim Penelitian NIHR terkait pelaksanaan FGD yang bakal dilaksanakan di Desa Gampingan

Sesampainya di Puskesmas Pagak, mereka diterima dengan ramah oleh Pj Promkes yang sekaligus berada di bagian Unit Kepegawaian, Riswan, SKM, pada pukul 09.27 WIB di ruang tamu lantai 2. Ia mewakili Kepala Puskesmas Pagak maupun Kepala Tata Usaha Puskesmas Pagak yang sedang ada pelatihan.

Setelah itu, Tim Penelitian NIHR berbagi peran. Sujarwoto, Eko, dan 2 enumerator melanjutkan pengamatan langsung (Indonesia NIHR Formative Assessment 2024: Direct Observations) yang belum selesai ketika nganyari di Balai Desa Sumberejo, dengan didampingi staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Imam Ghozali, S.Kep.Ners.

Wawancara Annexure 2 dengan apoteker Puskesmas Pagak

Namun sebelum berangkat ke lapangan, Sujarwoto sempat berdiskusi dengan bidan Desa Gampingan Ida Hariani, A.Md.Keb. dan perawat Desa Gampingan Tyas Pratiwi, A.Md. Kep terkait jadwal pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang bakal dilaksanakan di Desa Gampingan bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, dan 2 pasien PTM.

Kemudian Tim Penelitian NIHR yang lain juga berbagi tugas di Puskesmas Pagak. Meutia Fildzah mewawancarai apoteker Puskesmas Pagak Apt. Rodo Nathania Eirene Sitorus, S.Farm; Hilda Irawati menanyai Pj PTM Puskesmas Pagak Dwi Cahya Widodo, A.Md.Kep; Serius Miliyani mewawancarai dokter fungsional Puskesmas Pagak dr. Septian Iqbal Nirzaqom; serta saya kebagian mewawancarai perawat Desa Gampingan Tyas Pratiwi, A.Md.Kep.

Wawancara Annexure 2 dengan Pj PTM Puskesmas Pagak

Yang melakukan wawancara dengan dokter fungsional, Pj PTM dan apoteker Puskesmas Pagak menggunakan instrumen Annexure 2 di Ruang Pertemuan Puskesmas Pagak Lantai 2, sedangkan saya dalam mewawancarai perawat Desa Gampingan memakai instrumen Annexure 2 dan 4 meminjam Ruang Kepala Puskesmas.

Instumen Annexure 2 menyangkut alat penilaian ketersediaan dan kesiapan layanan fasilitas kesehatan, sementara itu instrumen Annexure 4 merupakan panduan wawancara mendalam untuk petugas kesehatan masyarakat (tenaga kesehatan Ponkesdes, kader kesehatan).

Wawancara Annexure 2 dengan dokter fungsional Puskesmas Pagak

Modul dalam Annexure 2 meliputi informasi umum, aksesibilitas layanan, nutrisi dan layanan terkait, risiko kesehatan iklim, aplikasi kesehatan digital, layanan yang tersedia, dan catatan kesimpulan pewawancara.

Sedangkan, pada modul dalam Annexure 4 berisi panduan in-depth interview untuk tata kelola yang dijalankan perawat desa, perawatan kesehatan primer yang komprehensif, pelatihan, platform digital, insentif, retensi, dan lain-lainnya. 

Wawancara Annexure 2 dan in-depth interview Annexure 4 dengan perawat Desa Gampingan

Prosesi wawancara di Puskesmas Pagak berlangsung hingga pukul 12.16 WIB. Kemudian mereka menunggu Tim Penelitian NIHR yang masih melakukan observasi langsung di tiga dusun yang ada di wilayah administrasi Desa Sumberejo.

Sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan Tim Penelitian NIHR berpamitan dengan pihak Puskesmas Pagak yang diwakili Pj PTM untuk kembali ke Kampus Universitas Brawijaya (UB), dan dalam perjalanan pulangnya diajak singgah ke tempat Wisata Mahoni Dempok hasil corporate social responsibility (CSR) Eka Fortuna. *** [040524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog