Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya deteksi dini, pemantauan dan pengendalian faktor risiko PTM yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik serta mandiri dan berkesinambungan. Sedangkan, program SMARThealth adalah program deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dengan menggunakan bantuan aplikasi berbasis smartphone yang mampu mengintegasikan layanan jantung mulai dari kader, perawat dan dokter yang ada di Puskesmas.
Hari ini, Selasa (04/10/2022), Puskesmas Bululawang menyelenggarakan pembentukan dan pelatihan kader SMARThealth Posbindu se-Kecamatan Bululawang yang diadakan di Ruang Pertemuan RSU Mitra Delima yang beralamatkan di Jalan Bulupayung No. 1B Dusun Bulupayung RT 07 RW 31 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Acara ini diikuti oleh kader SMARThealth dari 14 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Bululawang, meliputi Bululawang, Sempalwadak, Senggrong, Lumbangsari, Sukonolo, Gading, Krebet, Bakalan, Sudimoro, Kuwolu, Kasri, Pringu, Kasembon, dan Wandapuro. Setiap desa mengirimkan lima orang kader yang akan dibentuk menjadi kader SMARThealth dan sekaligus mengikuti pelatihan.
|
Seluruh peserta dalam pelatihan kader SMARThealth Posbindu Kecamatan Bululawang berpose bersama |
Acara ini dimulai pada pukul 08.33 WIB. Master of Ceremony (MC) Siti Kholisah, S.St., M.Kes, penanggug jawab Promkes Puskesmas Bululawang, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta yang akan mengikuti acara ini.
Kemudian, para peserta diminta berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Yunani, seorang kader dari Lumbangsari. Nada awal pada lagu Indonesia Raya jatuh pada hitungan keempat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lagu Indonesia Raya dimulai dengan birama gantung (tidak dimulai pada ketukan atau hitungan pertama).
Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, para peserta dimohon duduk kembali dan dilanjutkan dengan doa menurut keyakinannya masing-masing yang dipandu oleh MC. Tujuan dari doa ini agar supaya kegiatan ini berjalan lancar dan dimudahkan segala urusan.
|
Pelatihan kader SMARThealth Posbindu Kecamatan Bululawang dibuka secara resmi oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang |
Acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Bululawang dr. Titis Ari Respatilatsih. Dalam sambutannya, dr. Titis mengatakan bahwa dalam pelatihan nanti akan ada materi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Puskesmas Bululawang.
Materi-materi ini nanti akan menjadi bekal pengetahuan kader agar supaya kader bisa menularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Sehingga, masyarakat bisa menjadi waspada akan kondisi kesehatannya, utamanya masalah kegawatdaruratan.
Saat ini, pola penyakit sudah bergeser dari penyakit menular ke PTM dan pemberdayaan kader sangatlah penting. Namun diingatkan oleh dr. Titis bahwa kader tidak menolong teknis medis tapi kader membantu skrining deteksi dini dan merujuk ke tenaga kesehatan (nakes).
|
Pemateri 1 dari dokter fungsional Puskesmas Bululawang |
Pukul 08.49 WIB diteruskan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus menjelaskan kenapa kita undang kader? Ada tiga alasannya, yaitu masyarakat banyak yang meninggal karena penyakit kardiovaskular, banyak masyarakat belum diskrining faktor risiko PTM, dan nakes tidak akan mampu melakukan skrining karena personilnya kurang. Oleh karena itu, perlunya pemberdayaan kader melalui pelatihan ini.
Setelah pelatihan ini nanti, kader akan mampu melakukan deteksi dini di tengah-tengah masyarakat agar tidak terjadi gagal jantung, dan sebagainya. Setelah itu, Paulus berkenan menyatakan pembentukan kader SMARThealth Posbindu se-Kecamatan Bululawang dan sekaligus membuka secara resmi pelatihan kader SMARThealth.
Usai dibuka, acara diisi dengan refreshing sebentar guna meregangkan otot-otot leher. MC meminta seluruh peserta menghadap ke barat dan ke timur sambil menggerakkan leher kepalanya sambil duduk di kursi.
|
Pemateri 2 dari PP PTM Dinkes Kabupaten Malang |
Pukul 09.02 WIB pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh dr. Hidayatulloh Arief, seorang dokter fungsional Puskesmas Bululawang, dengan judul “Penyakit Tidak Menular dan Deteksi Dini Faktor Risikonya.”
Selain menguraikan secara detil masalah PTM dan tantangannya, dr Arief juga mengatakan bahwa dalam penanggulangan PTM ada 4 pilar strategis, yakni promosi kesehatan (promkes), deteksi dini, perlindungan khusus dan penanganan kasus. Semua strategi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, tetapi butuh program lintas sektor.
Selesai paparan dr. Arief, acara langsung disambung dengan pemaparan materi 2 dari pemegang program PTM Dinkes Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, dengan titel “Posbindu SMARThealth.”
Dalam paparannya yang dimulai dengan pemutaran video kader SMARThealth, Nur Ani menguraikan dengan gamblang apa itu Posbindu SMARThealth, bagaimana menjadi kader SMARThealth, dan apa saja yang perlu dilakukan ketika menjadi kader SMARThealth.
|
Kader belajar melakukan pengukuran tekanan darah yang benar |
Menurut Nur Ani, sudah tidak zamannya lagi kader hanya membantu menulis saja. Kader SMARThealth akan diajari melakukan deteksi dini dan sekaligus menginput datanya dengan aplikasi eKader. Sehingga, kegiatannya akan terekam dan terekap sebagai bukti bahwa kader telah melakukan skrining faktor risiko PTM dalam upaya deteksi dini.
Sehabis paparan Nur Ani, kursi peserta dirubah dalam bentuk U karena akan ada praktek pemeriksaan. Namun sebelum praktek, MC mengajak peserta pelatihan untuk peregangan sejenak. Kali ini, seluruh kader diajak mendemokan Senam Peregangan GERMAS Puskesmas Bululawang yang telah diikut lombakan.
Senam Peregangan itu kurang lebih memakan waktu 5 menit yang ditengahnya juga terngiang lagu Ojo Dibandingke yang lagi ngreten pasca HUT RI ke-77. Beberapa orang dari rombongan Dinkes juga ikut unjuk gerak dalam senam tersebut. Sedangkan, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) hanya menyaksikan saja kemeriahan para peserta tersebut.
|
Kader belajar cara melakukan cek gula darah |
Pukul 10.26 WIB praktek pemeriksaan dipandu oleh staf PTM Dinkes Rosida, SKM yang dibantu oleh dua perawat, yakni Nur Azizah, A.Md.Kep (perawat desa Bululawang) dan Nurhasanah, A.Md.Kep (perawat desa Kasembon).
Setelah kedua perawat itu memperagakan cara melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah/kolesterol, maka kader pun kemudian disuruh mempraktekkan. Ada beberapa kader yang memberanikan diri untuk berlatih pengukuran tensi dan cek gula darah secara bergantian.
Usai praktek, Nur Ani Sahara pun menerangkan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam memperlakukan SMARThealth Kit beserta BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) agar pengukuran maupun pengecekan mendapatkan hasil yang akurat.
|
Staf IT PTM pandu penggunaan aplikasi eKader |
Pukul 11.16 WIB acara diteruskan dengan pemaparan materi 3 oleh staf IT PTM Dinkes Candra Hernawan, S.Kom mengenai penggunaan aplikasi eKader. Dalam paparan itu, Candra mengajarkan tatalaksana menginput data hasil skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan aplikasi eKader, dan kemudian kader diminta untuk praktek dengan melakukan skrining terhadap diri sendiri untuk diinput ke dalam aplikasi eKader.
Dari 70 kader yang hadir dalam pelatihan ini, inputan data berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 58 orang. Yang lainnya ada sejumlah kendala dari spesifikasinya yang kurang mendukung aplikasi maupun lupa usernamenya.
Lebih lanjut, Candra menjelaskan perihal speedometer. Speedometer akan muncul untuk umur 30 tahun ke atas. Selain itu, jumlah pasien yang muncul bukanlah pasien yang telah diinput melainkan pasien follow up. Sementara itu, untuk warna biru muda, menunjukkan pasien berkolesterol tinggi dan yang putih memperlihatkan pasien hipertensi maupun diabetes.
|
Dokter RSU Mitra Delima bagikan doorprize kepada lima guru SMAN 1 Bululawang yang telah berhasil melaksanakan Posbindu Institusi |
Mengakhiri acara pelatihan kader SMARThealth Posbindu ini, dr. Yusuf Baidowo dari RSU Mitra Delima yang didampingi Ida dan Hendri Susanto, ST menguraikan profil RSU Mitra Delima yang ada di Kecamatan Bululawang ini, dan setelah itu dr. Yusuf Baidowi membagikan doorprize sebanyak 32 buah kepada para kader yang suasananya semakin semarak.
Bukan soal doorprizenya saja, akan tetapi dokter yang muda dan ganteng itu mengundang perhatian tersendiri bagi kader. Tidak hanya pinter menjelaskan masalah kesehatannya tapi pesonanya juga memancar. Bahkan ada kader yang mendapat doorprize sampai lupa menerima dulu doorprizenya tapi langsung minta selfi.
RSU Mitra Delima ini, selain menjadi tempat diadakannya pelatihan kader SMARThealth Posbindu se-Kecamatan Bululawang, official teamnya yang ramah dan cekatan itu turut membantu sebagai event organizer dalam acara ini sehingga pelaksanaannya menjadi meriah. Mereka mampu berkolaborasi dan berkoordinasi baik dengan penanggung jawab PTM Puskesmas Bululawang Intati, A.Md.Keb selaku koordinator penyelenggara acara. Hal ini memancarkan sebuah pengalaman pelayanan rumah sakit yang profesional. *** [041022]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo