-
Studi Banding SMARThealth Kemenkesmas Thailand ke Dinkes Kabupaten Malang
Rombongan Kemenkesmas Thailand diterima di Ruang Multimedia Dinkes Kabupaten Malang (Rabu, 08/03/2023).
-
Kunjungan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India dalam giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, Turen
Rombongan Kemenkesmas Thailand menyaksikan kader terlatih SMARThealth melakukan pengecekan kadar gula darah di Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, Turen (Kamis, 09/03/2023)
-
Kunjungan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India dalam giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, Turen
Rombongan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India berkeliling melihat giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, Turen (Kamis, 09/03/2023)
-
Kunjungan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang, Wagir
Rombongan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India berdikusi usai melihat konsultasi pasien dengan dokter di Posbindu PTM Desa Sepanjang (Jumat, 10/03/2023)
-
Kunjungan Kemenkesmas Thailand dan delegasi India dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang, Wagir
Rombongan Kemenkesmas Thailand tertarik melihat seorang petugas kesehatan memberikan obat bagi warga yang punya faktor risiko PTM tinggi di Posbindu PTM Desa Sidorahayu (Jumat, 10/03/2023)
Sabtu, 10 April 2021
Jumat, 09 April 2021
Profil Puskesmas Wagir
Alamat
Jalan Pandanrejo No. 61 Dusun Pandansari RT 02 RW 01 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang
Kepala Sub Bag TU : Saptarini,A.Md.Keb
Pegawai Puskesmas Wagir Berdasarkan Profesi Kepegawaian | ||||
1 | Dokter Umum | : | 3 | Orang |
2 | Dokter Gigi | : | 1 | Orang |
3 | Perawat | : | 20 | Orang |
4 | Bidan | : | 21 | Orang |
5 | Sanitarian | : | 1 | Orang |
6 | Apoteker | : | 0 | Orang |
7 | Asisten Apoteker | : | 1 | Orang |
8 | Petugas Gizi | : | 1 | Orang |
9 | Rekam Medik | : | 0 | Orang |
Sejarah UPT Puskesmas Wagir
Akreditasi
Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ( Misi Kabupaten Malang Nomor 3)
Motto
Tata Nilai
“WAGIR”
Waspada
Amanah
Gerak Cepat dan Tepat
Inovatif
Ramah
Puskesmas Wagir terletak di Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
- Jarak dari Ibukota Kabupaten : 17 km
- Jarak dari Dinas Kesehatan Kabupaten : 17 km
- Jarak dari Ibukota Kecamatan : 1 km
Batas wilayah kerja Puskesmas Wagir meliputi:
- Utara : Kecamatan Dau
- Selatan : Kecamatan Pakisaji
- Timur : Kecamatan Sukun, Kota Malang
- Barat : Kecamatan Ngajum
Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya
Luas wilayah
Luas wilayah seluruhnya :± 7.630,7 Ha
Yang terdiri dari :
- Desa Dalisodo memiliki kerawanan berupa tanah longsor, pohon tumbang, dan gempa
- Desa Sitirejo mempunyai kerawanan berupa bencana banjir, puting beliung
- Desa Sumbersuko memiliki kerawanan berupa tanah longsor, puting beliung, dan gempa
- Desa Pandanlandung mempunyai kerawanan berupa angin puting beliung
- Desa Mendalanwangi memiliki kerawanan berupa angin puting beliung
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
No | Desa | Dusun |
---|---|---|
1 | Pandanlandung | 4 |
2 | Pandanrejo | 6 |
3 | Sukodadi | 6 |
4 | Gondowangi | 5 |
5 | Parangargo | 5 |
6 | Mendalanwangi | 7 |
7 | Petungsewu | 7 |
8 | Jedong | 5 |
9 | Sumbersuko | 6 |
10 | Dalisodo | 10 |
11 | Sitirejo | 5 |
12 | Sidorahayu | 6 |
Jumlah | 67 |
PROGRAM PUSKESMAS
- PromkesKIA/KB
- Kesling
- P2
- Gizi
- Perkesmas
- Kesehatan Lansia
- UKK
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan gigi masyarakat
- Kesehatan Olahraga
- Kesehatan Tradisional
- Kesehatan Indra
- Kesehatan Jamaah Haji
JENIS-JENIS PELAYANAN
- Poli Umum
- Poli KIA/KB
- Poli Gigi
- Poli Gizi
- Poli TB
- Poli Kespro
- Poli Kesling
- Laboratorium
- UGD dan Kamar bersalin
- Rawat Inap
Rabu, 07 April 2021
Profil Puskesmas Sumberpucung
Alamat
Jalan TGP No. 2 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas : dr. Nur Eko Muhamad Samsudi
Kepala Sub Bag TU : Ninik Suryowati, SAP
Pegawai Puskesmas Sumberpucung Berdasarkan Profesi Kepegawaian | ||||
1 | Dokter Umum | : | 3 | Orang |
2 | Dokter Gigi | : | 1 | Orang |
3 | Perawat | : | 18 | Orang |
4 | Bidan | : | 16 | Oran |
5 | Perawat Gigi | : | 1 | Orang |
6 | Analis Laborat | : | 3 | Orang |
7 | Nutrisionis | : | 1 | Orang |
8 | Apoteker | : | 1 | Orang |
9 | Asisten Apoteker | : | 1 | Orang |
10 | Tenaga Administrasi | : | 10 | Orang |
11 | Pengemudi | : | 2 | Orang |
12 | Satpam | : | 2 | Orang |
GAMBARAN UMUM
Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Sumberpucung merupakan salah satu ujung tombak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, sehingga masyarakat bisa merubah perilaku kurang sehat menjadi perilaku sehat.
Puskesmas Sumberpucung berdiri pada Tahun 1958 yang awalnya berupa Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang bertempat di Jl. Raya Desa Jatiguwi yang dipimpin oleh bidan Arwani Asih dan dibantu oleh Tutuk Kasiati dan In Sugiarsih.
Pada tanggal 18 Agustus 1958, BKIA berpindah tempat di Jl. Rekesan Sumberpucung dan berganti nama menjadi Poliklinik yang dipimpin oleh Bapak Arianto, seorang mantri kesehatan dan dibantu oleh Bapak Imam dan Bapak Atim (Tukang Kebun).
Pada tahun 1970 Poliklinik berkembang menjadi Puskesmas Sumberpucung yang terletak di Jalan TGP No. 2 Sumberpucung yang dulu bernama Jalan Rekesan.
Adapun bangunan Puskesmas Sumberpucung berdiri diatas tanah Eigendom (Milik kas desa) selanjutnya bangunan dimiliki Pemerintah Kabupaten Malang atas hibah dari seorang keturunan Tionghoa yang bernama Go Ka Tiap.
Jabatan Kepala Puskesmas waktu itu dipercayakan kepada dr. Yasin dengan keadaan sarana dan prasarana serba terbatas namun telah melakukan pelayanan rawat inap.
Pada tahun 1974 Kepala Puskesmas dipercayakan kepada dr. Ibnu Fadjar dengan kegiatan rawat jalan, program dasar Puskesmas dan rawat inap dengan kapasitas tempat tidur untuk post persalinan dn rawat inap sebanyak 36 tempat tidur. Atas kepiawaian dan kegigihan dr. Ibnu Fadjar untuk memajukan Puskesmas dan memberi pelayanan kepada Masyarakat yng optimal, maka pada tahun 1980 Puskesmas Sumberpucung bisa meraih prestasi sebagai PUSKESMAS BERPRESTASI tingkat Propinsi Jawa Timur.
Pada tahun 1984 Puskesmas Sumberpucung dipimpin oleh dr. Kuswandono dan saat menjabat Kepala Puskesmas Sumberpucung mendapat predikat sebagai Dokter Teladan Nasional, karena tugas harus melanjutkan pendidikan, maka kepemimpinan Puskesmas sementara dijabat oleh d. Rosi Aldina (Tahun 1993 s/d 1994) yang waktu itu menjabat dokter fungsional sambil menunggu pejabat dan definitif.
Pada tahun 1994 kepala Puskesmas dipercayakan kepada dr. Santo Adijono dan saat kepemimpinan beliau puskesmas Sumberpucung mengadakan perbaikan fisik/renovasi sebagai berikut:
- Renovasi ruang perawatan yang dulu bersekat dibuat loos kamar
- Membangun dua kelas , yaitu kelas Utama dan kelas II
- Membuat kantor perawatan dan ruang tunggu pasien
- Porselenisasi
- Pembuatan dan penerapan program billing system
- Kerjasama dengan dengan dokter swasta (dr. Bedah) dan perawat post operasi
Pada tanggal 6 Juni 2002 kepala Puskesmas Sumberpucung diganti oleh dr. T.Suprayitno N dan saat itu Puskesmas Sumberpucung adalah salah satu dari lima Puskesmas ideal Kabupaten Malang sebagai salah satu penunjangnya dibangun fasilitas UGD.
Dan atas kepemimpinan dr. T. Prayitno N Puskesmas Sumberpucung merupakan puskesmas dengan Program Unggulan KLINIK KESPRO yang merupakan klinik pelayanan di bidang pencegahan dan pemberantasan HIV / AIDS.
Dr. T. Suprayitno N memimpin Puskesmas Sumberpucung pada bukan Juni 2002 sampai dengan bulan Oktober 2009 dan selanjutnya kepemimpinan Puskesmas Sumberpucung mengalami beberapa kali peralihan sebagai berikut:
No | Periode | Nama Kepala Puskesmas |
---|---|---|
1 | Oktober 2009 – Februari 2011 | dr. Bambang Budi |
2 | Februari 2011 – September 2012 | dr. Endang Budi W. |
3 | September 2012 – November 2014 | dr. Abdurrachman, M.Kes |
4 | November 2014 – April 2015 | dr. Sri Kartika R. |
5 | April 2015 – Januari 2019/td> | dr. Firmina Tri Rahayu J. |
6 | Januari 2019 - sekarang | dr. Nur Eko Muhamad Samsudi |
Visi dan Misi
Visi
Visi UPT Puskesmas Sumberpucung sesuai dengan Visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sumberpucung yang MADEP MANTEB MANETEP
Misi
Misi UPT Puskesmas Sumberpucung sesuai dengan Misi Kabupaten malang yaitu melakukan percepatan pembangunan di bidang kesehatan dengan menggunakan strategi :
- Memberikan informasi dan edukasi kesehatan yang seluas luasnya kepada masyarakat
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanana kepada masyarakat
- Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat, jejaring dan lintas sektor terkait
- Menjaga keharmonisan hubungan internal Puskesmas dan eksternal dengan masyarakat pengguna layanan
- Membangun citra puskesmas yang enerjik, komunikatif, sopan tulus dan ikhlas dalam menjalankan semua tanpa diskriminatif.
Tata Nilai
EKSOTIK :
E : Energik ( bekerja sesuai SOP dan sesuai response time dari tiap-tiap layanan )
K : Komunikatif ( menyampaikan pesan dengan baik, bisa diterima, dan mudah dihubungi jika dibutuhkan)
SO: Profesional ( pelaksana memberi layanan sesuai dengan standart kompetensi yang ditentukan)
T : TANGGUNG JAWAB ( bekerja sesuai dengan Tupoksi)
I : INOVATIF ( melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang kreatif )
K : KERJA KERAS ( melaksanakan kegiatan sesuaijadwal, mematuhi jam kerja yang telah ditentukan )
KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN
Data Geografis
Batas Wilayah
- Sebelah utara : Kecamatan Kromengan
- Sebelah Selatan : Kecamatan Kalipare
- Sebelah Barat : Kabupaten Blitar
- Sebelah Timur : Kecamatan Kromengan
Jumlah Desa dan Luas Wilayah
- Desa Sumberpucung dengan luas wilayah 6,09 Km2
- Desa Jatiguwi dengan luas wilayah 4,59 Km2
- Desa Sambigede dengan luas wilayah 2,96 Km2
- Desa Senggreng dengan luas wilayah 5,84 Km2
- Desa Ternyang dengan luas wilayah 5,06 Km2
- Desa Ngebruk dengan luas wilayah 5,05 Km2
- Desa Karangkates dengan luas wilayah 7,57 Km2
Wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung terdiri dari 7 desa, 17 dukuh, dan 261 RT:
No | Desa | Dukuh | RW | RT |
---|---|---|---|---|
1 | Sumberpucung | 3 | 3 | 36 |
2 | Jatiguwi | 3 | 9 | 40 |
3 | Sambigede | 1 | 9 | 28 |
4 | Senggreng | 3 | 10 | 34 |
5 | Ternyang | 2 | 11 | 44 |
6 | Ngebruk | 3 | 6 | 39 |
7 | Karangkates | 2 | 5 | 40 |
Jumlah | 17 | 53 | 261 |
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
- Desa Karangkates
- Desa Sumberpucung
- Desa Jatiguwi
- Desa Sambigede
- Desa Ternyang
- Desa Senggreng
- Desa Ngebruk
PROGRAM PUSKESMAS
RAWAT JALAN
- Poli Umum
- Poli Gigi
- Poli KIA – KB
- Poli Mata
- Poli Kespro
- Poli HIV/ AIDS
- Pelayanan Imunisasi
UGD
RAWAT INAP
PENGHARGAAN
Puskesmas dengan pelayanan ISO
Puskesmas dengan status akreditasi Paripurna
Profil Puskesmas Pamotan
Alamat
Jalan Ahmad Yani No. 68 Dusun Pamotan RT 04 RW 02 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas : drg. Putri Lestari
Kepala Sub Bag TU : Imam Geger Wahyudi, AMd. Kep.
No | Indikator | Kontrak | PNS | K2 | |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kepala Puskesmas | - | 1 | - |
|
2 | Dokter Umum | 2 | - | - | |
3 | Dokter Gigi | 1 | - | - | |
4 | Perawat Puskesmas | 10 | 4 | - | |
5 | Perawat Ponkesdes | 6 | - | - | |
6 | Bidan Puskesmas | 7 | 3 | - | |
7 | Bidan Desa | 2 | 4 | - | |
8 | Sanitarian | - | - | - | |
9 | Nutrisionis/Gizi | - | 1 | - | |
10 | Apoteker | - | 1 | - | |
11 | Asisten Apoteker | 1 | 1 | - | |
12 | Analis/Laboratorium | 1 | 1 | - | |
13 | Kepala Tata Usaha | - | 1 | - | |
14 | Bendahara | - | 2 | - | |
15 | Urusan Umum | 2 | - | - | |
16 | Rekam Medik | - | - | - | |
17 | Akuntansi | 1 | - | - | |
18 | Petugas Pendaftaran | - | - | 1 | |
19 | Kasir | - | - | 1 | |
20 | Sopir/Driver | 1 | 1 | - | |
21 | Juru Masak | 1 | - | - | |
22 | Keamanan | - | - | - | |
23 | Petugas Kebersihan | 3 | - | - | |
Jumlah | 38 | 20 | 2 |
GAMBARAN UMUM
Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Pamotan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 Tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan Kabupaten. Puskesmas Pamotan adalah salah satu dari 39 Puskesmas di Kabupaten Malang yang memiliki ijin operasional No. 188.45/KEP/35.07.013/2020 dengan status Rawat Inap. Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan. Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
- Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
- Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
- Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
- Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan Tahun 2010 - 2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Visi dan Misi
Visi
"MADEP MANTEB MANETEP”
Misi
Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Motto
“Berkerja Iklas Dengan Senang Hati Siap Menuju Perubahan “
Tata Nilai
MEWAH
M : Melayani Dengan iklas serta bertanggung jawab sesuai dengan Kopetensi.
E : Empati terhadap Pengguna Jasa.
W : Wadah Pemberdayaan masyarakat.
A : Aman dan Nyaman Dalam setiap pelayanan.
H : Harmonis dengan rekan Kerja dan Pengguna Jasa
KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN
Geografi
Puskesmas Pamotan terletak di jalan Ahmad Yani No 68 Pamotan,kecamatan Dampit Kabupaten Malang, dengan nomor telpon 0341-8591117 dan kode pos 65181.
Letak Puskesmas Pamotan jika dibandingkan dengan beberapa tempat yang memiliki fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :
Tabel Jarak antar Desa di Wilayah Puskesmas Pamotan (Dalam Km)
No | Desa | Jarak ke Puskesmas |
---|---|---|
1 | Pamotan | 1 Km |
2 | Pojok | 3 Km |
3 | Sumbersuko | 5 Km |
4 | Jambangan | 7 Km |
5 | Majangtengah | 3 Km |
6 | Rembuh | 4 Km |
Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya
Karakteristik Wilayah
Luas daerah (wilayah) Puskesmas Pamotan adalah 212,367 km2, Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan diKecamatan Dampit seluruhnya merupakan dataran tinggi sehingga tidak semuanya desa dapat dicapai/ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dan terbagi menjadi 6 Desa seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut :
Tabel Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan
No | Desa | Dusun | RW | RT | Jumlah KK | Luas Wilayah (Km²) |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Pamotan | 7 | 25 | 105 | 6280 | 166,000 Km² |
2 | Pojok | 2 | 2 | 13 | 1082 | 2,4 Km² |
3 | Sumbersuko | 4 | 4 | 34 | 1989 | 10,7 Km² |
4 | Jambangan | 4 | 19 | 90 | 3078 | 18,567 Km² |
5 | Majangtengah | 4 | 7 | 51 | 5564 | 10,000 Km² |
6 | Rembuh | 3 | 5 | 26 | 1530 | 4,7 Km² |
Jumlah | 24 | 62 | 319 | 19523 | 212,367 Km² |
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
- Desa Jambangan
- Desa Pojok
- Desa Rembun
- Desa Majangtengah
- Desa Pamotan
- Desa Sumbersuko
PROGRAM PUSKESMAS
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
- Promosi kesehatan
- Kesehatan lingkungan
- KIA/KB
- Gizi
- P2P (Imunisasi, Diare, ISPA, Kusta, DB, TB, Malaria)
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
- Perawatan kesehatan masyarakat
- Upaya kesehatan jiwa
- Kesehatan reproduksi remaja
- Upaya kesehatan olahraga
- HIV/ AIDS
- UKS
- Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Perorangan
Pelayanan rawat jalan
- Poli umum
- Poli gigi
- Poli kesehatan ibu dan anak
- Poli lansia
- Klinik sanitasi
Pelayanan Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Inap
- Unit Gawat Darurat (UGD)
- Persalinan 24 jam
Pelayanan penunjang
- Labolatorium
- Pelayanan Obat
Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- Puskesmas Keliling
- Puskesmas Pembantu
- Pondok Kesehatan Desa
- Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Selasa, 06 April 2021
Profil Puskesmas Pakisaji
Alamat
Jalan Raya Pakisaji No. 19 Dusun Jatirejo RT 10 RW 02 Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ☎️ +62 0341-802932
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas : dr. Nur Syamsu Dhuha
Kepala Sub Bag TU : Bambang Wignyo, SE
Pegawai Puskesmas Pakisaji Berdasarkan Status Kepegawaian | ||||
1 | Dokter Umum | : | 3 | Orang |
2 | Dokter Gigi | : | 2 | Orang |
3 | Perawat | : | 27 | Orang |
4 | Bidan | : | 22 | Oran |
5 | Tenaga Teknis Kefarmasian | : | 2 | Orang |
6 | Kesling | : | 1 | Orang |
7 | Nutrisionis | : | 1 | Orang |
8 | Analis Kesehatan | : | 2 | Orang |
9 | Rekam Medis dan Informasi Kesehatan | : | 1 | Orang |
GAMBARAN UMUM
Sejarah Perkembangan Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang
Perkembangan Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang mengalami beberapa tahapan perubahan yang terbagi dalam beberapa periode:
Tahun 1943 – 1953 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk klinik
- Tenaga Paramedis : 1 orang; pembantu non medis : 1 orang
- Status bangunan : hibah/hak guna pakai utuk layanan kesehatan klinik
Tahun 1954 – 1966 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk klinik
- Ada penambahan 1 orang tenaga paramedis; jumlah tenaga paramedis bertambah menjadi : 2 orang
Tahun1967 - 1969 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk Poliklinik
- Ada peningkatan tenaga khusus pelayanan klinik : 1 orang dokter umum, yang merangkap tugas sebagai dokter se-Kawedanan
- Jadwal kunjungan/visite dokter umum : 2 hari sekali ke poliklinik pakisaji.
- Ada penambahan tenaga PMD (Petugas Malaria Desa)
- Jumlah Karyawan menjadi : 4 orang (1 dokter, 2 paramedis; dan 1 tenaga PMD)
Tahun 1970 - 1980 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas, yang telah diakui keberadaannya oleh masyarakat
- Ada beberapa tambahan tenaga paramedis, dan administrasi.
- Status sarana & prasarana masih tetap, belum ada perubahan
Tahun 1980 – 1997 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas Rawat Jalan
- Jumlah tenaga terus mengalami perubahan
- Perubahan secara signifikan sampai tahun 1993 yaitu pada perubahan kondisi fisik bangunan yang dibiayai dengan sumber dana dari Pemerintah serta sumber dana dari swadaya masyarakat.
- Tahun 1997 : perubahan signifikan masih terus diutamakan pada pemenuhan sarana fisk, dengan pembangunan & perbaikan / renovasi dari sumber dana Pemerintah Pusat.
Tahun 1997 – 2004 :
- Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas Rawat Jalan; menuju ke Puskesmas Rawat Inap
- Jumlah tenaga mengalami banyak penambahan baik jumlah maupun kompetensi sesuai standar Puskesmas
- Bangunan fisk dan sarana prasarana penunjang lainnya untuk mendukung pelayanan kesehatan juga mengalami kemajuan dan peningkatan, baik dari sumber dana Pemerintah Pusat maupun swadaya.
Tahun 2005 – 2012 :
- Resmi menjadi Puskesmas dengan pelayanan rawat inap dengan kapasitas tempat tidur : 7 buah; dan telah mendapat pengakuan dari masyarakat,
- Dengan perkembangan IT, untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi lintas program dan/ atau lintas sektor; Puskesmas Pakisaji telah memproklamirkan dengan slogan puskesmas JEMPOL pada tahun 2007.
- Jumlah tenaga : 9 orang tenaga PNS, dan beberapa bidan PTT ; dan tenaga sukwan untuk pelaksana administrasi
Tahun 2007 – 2016 (Oktober 2015) :
- Nama Sarana Pelayanan Kesehatan Primer : UPTD Puskesmas Pakisaji
- Status Pelayanan : Puskesmas Rawat Inap,
- Dasar hukum : Perda Kab. Malang No : 6 Tahun 2012 Tentang .Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan serta Peraturan Bupati Malang Nomor : 6 Tahun 2012 tentang Tugas pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Jumlah Karyawan :
29 orang PNS, terdiri dari :
- 2 orang Dokter Umum sebagai Tenaga Medis
- 1 orang dokter gigi
- 1 orang Apoteker
- 4 orang Paramedis Perawatan
- 13 Bidan
- 9 Non Medik & tenaga lainnya
40 orang tenaga non PNS (kontrak & sukwan)
- 36 orang Paramedis Perawatan
- 1 orang Paramedis Non Perawatan
- 8 orang Non Medis
Jumlah Tempat Tidur : 17 buah
Tahun 2016 – sampai sekarang
- Nama Sarana Pelayanan kesehatan Primer : UPT Puskesmas Pakisaji
- Status Pelayanan : Puskesmas Rawat Inap
- Dasar hukum : Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturab Bupati Kabupaten Malang Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.
Visi dan Misi
Visi
“Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab.Malang yang Madep Manteb Manetep tahun 2021 “
(Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang yang istiqomah dan memiliki mental bekerja keras guna mencapai kemajuan pembangunan kesehatan dasar berstandar akredetasi puskesmas , yang bermanfaat nyata untuk seluruh masyarakat kecamatan Pakisaji khususnya dan masyarakat Kabupaten Malang umumnya).
Misi
Melakukan percepatan pembanguna di bidang pelayanan kesehatan dasar, guna peningkatan indeks pembangunan manusia di wilayah UPT Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang.
Motto
Masyarakat sehat bahagia kami
Tata Nilai
SPIoN SeKaSI
SPIRITUAL
Sikap dan perilaku yang menunjang tinggi kebenaran dan keadilan universal, hukum dan kebesaran Tuhan YME
PEMBELAJARAN
Sikap dan perilaku yang selalu belajar dari fakta-fakta kegagalan atau kesuksesan, berani menerima kritikan dan kekurangan diri sendiri dan selalu berusaha atau memperbaikinya
INOVATIF
Sikap dan perilaku yang kreatif dan berani mengambil resiko untuk mencoba hal-hal baru
PROFESIONAL
Sikap dan perilaku yang kerja yang menjunjung etika dan standar-standar profesi
SEMANGAT
Sikap dan perilaku kerja / pelayanan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, disiplin serta dengan perasaan senang dan gembira
KASIH SAYANG
Sikap dan perilaku yang senantiasa bersedia memberi bantuan, dan bersedia melayani dengan ramah, hangat dan bersahabat
KERJA SAMA
Sikap dan perilaku yang sanggup bekerjasama dalam sebuah tim, menghargai perbedaan dan keragaman serta menghargai kelebihan dan hak orang lain
INTEGRITAS
Sikap dan perilaku yang jujur dan terbuka , serta utuh dan satu dalam pikiran ucapan dan perbuatan
KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN
Geografi
Puskesmas Pakisaji berada di wilayah Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang yang merupakan salah satu Kecamatan yang letaknya tepat berbatasan dengan kota Malang sehingga jarak ibukota Malang relatif sangat dekat.
Keadaan umum Kecamatan Pakisaji sebagai berikut :
Jumlah Desa | : | 12 | Desa |
Jumlah RW | : | 89 | RW |
Jumlah RT | : | 323 | RT |
Jumlah Rumah | : | 21.926 | Rumah |
Jumlah Posyandu Balita | : | 90 | Posyandu |
Jumlah Posyandu Lansia | : | 86 | Posyandu |
Jumlah Penduduk | : | 87.789 | Jiwa |
Luas Wilayah | : | 38,9 | Km² |
Kepadatan Penduduk | : | 2.272 | Jiwa/Km² |
Ketinggian | : | 388 | DPL |
Batas Kecamatan
Sebelah Utara : Kota Malang
Sebelah Timur : Kecamatan Bululawang
Sebelah Selatan : Kecamatan Kepanjen
Sebelah Barat : Kecamatan Ngajum
Hubungan antar desa lewat jalan aspal, jalan tanah, jalan berbatu dan dapat dilalui kendaraan roda empat dengan jarak tempuh paling cepat 5 menit dan paling lambat 65 menit. Dimana daerah ini agak sulit dilalui apabila hujan,dan terpaksa jalan kaki. Jarak terjauh dari puskesmas Pakisaji 7 km, Jarak dari Puskesmas Pakisaji ke :
Kota kabupaten : 10 km
RSSA : 12 km
RSUD Kanjuruhan : 8 km
RS Wava Husada : 5 km
RS Benmari : 4 km
Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya
Luas wilayah Puskesmas Pakisaji yaitu 38,9 Km². Hubungan antar desa lewat jalan aspal, jalan tanah, jalan berbatu dan dapat dilalui kendaraan roda empat dengan jarak tempuh paling cepat 5 menit dan paling lambat 65 menit. Dimana daerah ini agak sulit dilalui apabila hujan,dan terpaksa jalan kaki. Jarak terjauh dari puskesmas Pakisaji 7 km.
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
1. Desa Pakisaji
2. Desa Karangpandan
3. Desa Glanggang
4. Desa Wonokerso
5. Desa Sutojayan
6. Desa Karangduren
7. Desa Kendalpayak
8. Desa Genengan
9. Desa Kebonagung
10. Desa Wadung
11. Desa Jatisari
12. Desa Permanu
PROGRAM PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin
Pelayanan Antenatal
Kehamilan merupakan masa yang rawan bagi kesehatan ibu yang mengandung maupun bayi yang dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan perlu pemeriksaan secara teratur melaui pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, dan lainnya.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan kunjungan K1 dan K4. Cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil) merupakan gambaran jumlah ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan, sedangkan cakupan K4 adalah gambaran jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan 4 (empat) kali yaitu sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.
Ibu Hamil Risiko Tinggi ditangani
Ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi adalah ibu hamil yang mempunyai kondisi berisiko/ berbahaya pada waktu kehamilan maupun persalinannya.
Terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas kepada ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti), hal ini memerlukan tindakan lebih lanjut yaitu perlu dilakukan rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan di mana organ reproduksi mulai mengalami pemulihan untuk kembali normal dan baru pulih betul setelah tiga bulan paska persalinan, sehingga dalam masa nifas tersebut ibu harus memperoleh pelayanan kesehatan yang tepat, yaitu 3 kali kunjungan sehingga memperkecil risiko kelainan atau kematian.
Pelayanan Kesehatan Bayi
Kunjungan Neonatus
Umur bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang rentan/ beresiko mengalami gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan/ kinjungan pada neonatus (KN). Pelayanan neonatus yang dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan bayi dan melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Kunjungan bayi
Kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan disebut kunjungan bayi.
Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Anak Sekolah dan Remaja
Pemantauan kesehatan pada anak balita dan anak pra sekolah dilakukan melalui deteksi dini tumbuh kembang minimal dua kali pertahun oleh tenaga kesehatan. Cakupan upaya kesehatan Anak Balita dalam kualitas pelayanan yang disertai dengan pemeriksaan tumbuh kembang baru.
Pelayanan kesehatan anak sekolah dilaksanakan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penjaringan kesehatan / Skrining murid SD/ MI sederajat kelas 1 yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dibantu oleh tenaga terlatih di sekolah (guru UKS dan dokter kecil).
Sedangkan cakuap pemeriksaan kesehatan remaja difokuskan pada penjaringan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sederajat.
Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila
Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut saat ini mulai mendapat perhatian oleh karena pada masa ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam menilai Usia Harapan Hidup pada suatu wilayah. Pelaksanaan program Usia Lanjut (Usila) masih belum dapat memberikan pembinaan dan pelayanan yang optimal dengan berbagai kebutuhan khusus dibidang kesehatan Usila.
Pelayanan Keluarga Berencana
Usia subur seorang wanita menurut hasil penelitian adalah usia antara 15-49 tahun, oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran, wanita atau pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/ cara dengan Keluarga Berencana. Capaian pelayanan KB dapat digambarkn melalui kelompok sasaran program yang sedang dan pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Pelayanan Imunisasi
Desa mencapai Universal Child Imunization (UCI)
Desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunization) adalah desa / kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 3 dosis Hepatitis B, 4 dosis Polio, 1 dosis Campak. Indikator UCI adalah tercapainya cakupan imunisasi Campak ≥ 80%.
Cakupan Imunisasi Dasar
Cakupan imunisasi dasar pada bayi tahun 2019 sebagai berikut : DPT-HB3/ DPT-HB-Hib3 sebesar 1.226 bayi (97%), Polio 1.127 bayi (89,2%), Campak 1.243 bayi (98,3 %), imunisasi lengkap sebesar 1.272 bayi (100,6%).
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan Gigi dan Mulut pada murid SD/ MI
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif sederhana seperti pencabutan, pengobatan, penambalan sementara dan tetap yang dilaksanakan di Poli Gigi puskesmas (dalam gedung) dan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) di luar gedung dengan kegiatan sikat gigi massal dan pemeriksaan gigi mulut.
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe
Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Masalah anemia gizi pada ibu hamil, wanita usia subur dan balita perlu mendapat perhatian serius dalam penanggulangannya. Upaya penanggulangan dalam jangka pendek dilakukan dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil.
Balita Mendapat Kapsul Vitamin A
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah gizi utama Indonesia. KVA anak biasanya terjadi pada anak yang menderita KEP atau gizi buruk sebagai akibat asupan gizi sangat kurang. Anak yang menderita KVA berdampak pada resiko kebutaan juga resiko kematian balita karena infeksi dan mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi saluran pernapasan akut, campak, cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak tersebut menurun. Penanggulangan masalah KVA dilaksanakan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan secara preventif dapat dilakukan dengan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi dan fortifikasi bahan makanan dengan vitamin A. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi khususnya diberikan pada sasaran prioritas yaitu bayi (6-11 bulan), anak balita (1-5 tahun) dan ibu nifas.
Keluarga dengan Garam Beryodium Baik
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seeorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus, dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Apabila di suatu wilayah dijumpai penyakit gondok lebih dari 5%, maka daerah itu dinyatakan GAKY dan harus dilakukan tindakan penanggulangan GAKY.
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Pada tahun 2017 di Kecamatan Pakisaji tidak ditemukan balita gizi buruk, sedangkan pada tahun 2019 ditemukan 4 balita gizi buruk dan mendapat perawatan masing-masing 1 balita di desa Kebonagung, Genengan, Karangduren, dan Karangpandan.
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Kejadian luar biasa adalah peningkatan kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau keracunan makanan. Kejadian luar biasa yang menimbulkan kesakitan dan kematian dari tahun ke tahun masih terjadi di Kecamatan Pakisaji, hal ini dapat diketahui dari laporan Desa yang masuk.
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam rangka meningkatkan kepersetaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini telah berkembang cara pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di masyarakat antara lain: dana sehat, Askes, Jamsostek, tabulin, Jamkesmas/ Jamkesda dan asuransi kesehatan lainnya.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Pemanfaatan Puskesmas
Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas oleh penduduk Kecamatan Pakisaji dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, hal ini dapat diketahui dari meningkatnya cakupan kunjungan yang masuk dari 12 desa yang ada, baik kunjungan rawat jalan maupun kunjungan rawat inap.
Sedangkan untuk indikator-indikator pelayanan puskesmas rawat inap dapat diuraikan sebagai berikut:
BOR (Bed Occupancy Ratio/ angka Penggunaan Tempat Tidur)
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di puskesmas. Dari 16 tempat tidur yang ada di puskesmas, yang dimanfaatkan oleh penduduk (BOR) tahun 2019 sebesar 65,46%. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005)
AVLOS (Average Length of Stay/ Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di puskesmas.
Nilai AVLOS puskesmas Pakisaji adalah 3 hari.
TOI (Turn Over Interval/ Tenggang Perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rata-rata TOI di Puskesmas Pakisaji adalah 1,5 kali.
BTO (Bed Turn Over/ Angka Perputaran Tempat Tidur)
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Di Puskesmas Pakisaji pada tahun 2019 satu tempat tidur dipakai 83 kali.
NDR (Net Death Rate)
NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
GDR (Gross Death Rate)
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Sarana Kemampuan Gawat Darurat
Puskesmas Pakisaji mempunyai kemampuan gawat darurat yang dibuka 24 jam. Unit Gawat Darurat. Puskesmas Pakisaji memiliki 1 dokter 7 perawat yang pernah mengikuti Pelatihan Gawat Darurat.
Sarana Laboratorium Kesehatan
Sesuai standar, semua Sarana Kesehatan harus mempunyai kemampuan Laboratorium Kesehatan. Berdasarkan Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas, laboratorium Puskesmas rawat inap mampu menangani 50 jenis pemeriksaan. Di Puskesmas Pakisaji pelayanan laboratorium mampu menangani 41 jenis pemeriksaan (82%).
Ketersediaan Obat
Obat generik / essensial adalah obat dengan nama sesuai dengan zat berkasiat yang dikandungnya, dan dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat (sesuai SK Menkes RI tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar).
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Rumah Tangga ber PHBS
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang semua anggota keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat, yaitu merupakan komposit 12 dari 16 indikator (pertolongan persalinan oleh nakes, balita diberi ASI, kepadatan rumah, mendapatkan air bersih, mempunyai jamban, lantai rumah kedap air, jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, olahraga teratur dan makanan gizi seimbang).
Berdasarkan survei PHBS yang dilakukan di Kecamatan Pakisaji tahun 2019 Jumlah Rumah Tangga yang dipantau sebanyak 4.891 dan yang ber PHBS sebanyak 4.355 (89,04%)
Bayi Mendapat ASI Eksklusif
Bayi mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sampai mencapai usia 6 bulan. Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi yang baik dari aspek gizi, imunologik, psikologik, kecerdasan, neurologik, ekonomik dan aspek penundaan kehamilan serta dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (Suddent Infant Syndrome / SIDS).
KEADAAN LINGKUNGAN
Keluarga Memiliki Akses Air Bersih
Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Malang, maka secara otomatis berdampak pada kebutuhan akan air bersih yang semakin meningkat pula. Berbagai upaya telah dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih dapat meningkat, salah satunya dengan pendekatan pastisipatif untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan pipanisasi air bersih di daerahnya.
Keluarga Memiliki Akses Sanitasi Layak
Kepemilikan sarana sanitasi layak (Jamban sehat) yang dimiliki oleh keluarga meliputi jamban komunal, leher angsa, jamban plengsengan, dan jamban cemplung. Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan menyebabkan timbulnya penyakit.
Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat
Tempat-Tempat Umum (TTU) merupakan suatu yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit meliputi hotel, restoran/ rumah makan, pasar dan lain-lain.
Beberapa tempat umum (TTU) di Kecamatan Pakisaji yang mendapat pembinaan kesehatan lingkungan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas antara lain sarana pendidikan, dan sarana kesehatan. Cakupan pemeriksaan tempat umum sehat tahun 2019 sebesar 45 (40,17%) dari 112 TTU yang ada, dari hasil pemeriksaan diketahui hasil sebagai berikut :
Sarana pendidikan :
- SD memenuhi syarat kesehatan sebesar 24 SD (57,1%) dari 42 SD yang ada.
- SLTP memenuhi syarat kesehatan sebesar 4 SLTP (25%) dari 16 SLTP yang ada.
- SLTA memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 SLTA (20%) dari 5 SLTA yang ada.
Sarana Kesehatan
- Puskesmas memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 (100%) dari 1 sarana kesehatan yang ada.
- Rumah Sakit Umum memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 RSU (100%) dari 1 RSU yang ada.
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Higiene Sanitasi
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit meliputi tempat makanan, depot air minum dan lain-lain.
Beberapa Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) di Kecamatan Pakisaji yang mendapat pembinaan kesehatan lingkungan antara lain : rumah makan, depot air minum, dan makanan jajanan.
Rumah/ Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Pemeriksaan Jentik Nyamuk pada rumah/ bangunan perlu dilakukan mengingat dengan makin pentingnya digalakkan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M (Menutup, Menguras, Mengubur) dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk hidup bersih agar dapat menurunkan incidence rate penyakit DBD.
Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik atau Jumantik.
Profil Puskesmas Gondanglegi
Alamat
Jalan Diponegoro No. 62 Dusun Krajan Satu RT 16 RW 02 Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas : dr. Widya Damayanti, MMRS
Kepala Sub Bag TU : Nurslamet, SE
Pegawai Puskesmas Gondanglegi Berdasarkan Jenis Pendidikan Profesi | ||||
1 | Dokter | : | 2 | Orang |
2 | Dokter Gigi | : | 1 | Orang |
3 | Sarjana Kesehatan Masyarakat | : | 1 | Orang |
4 | Apoteker | : | 1 | Oran |
5 | Bidan | : | 13 | Orang |
6 | Bidan Desa | : | 8 | Orang |
7 | Perawat | : | 10 | Orang |
8 | Perawat Desa | : | 7 | Orang |
9 | Perawat Gigi | : | 1 | Orang |
10 | Sanitarian | : | 1 | Orang |
11 | Petugas Gizi | : | 2 | Orang |
12 | Asisten Apoteker | : | 1 | Orang |
13 | Analis Laboratorium | : | 2 | Orang |
14 | Rekam Medik | : | 1 | Orang |
15 | Penyuluh Kesehatan | : | 0 | Orang |
16 | Tenaga Administrasi | : | 7 | Orang |
17 | Sopir | : | 1 | Orang |
18 | Petugas Kebersihan | : | 3 | Orang |
19 | Juru Masak/Juru Cuci | : | 1 | Orang |
20 | Keamanan | : | 0 | Orang |
Pegawai Puskesmas Gondanglegi Berdasarkan Status Kepegawaian | ||||
1 | Pegawai Negeri Sipil | : | 26 | Orang |
2 | Calon Pegawai Negeri Sipil | : | 1 | Orang |
3 | Kontrak Honorarium Daerah | : | 1 | Orang |
4 | Kontrak Dinas Kabupaten | : | 2 | Oran |
5 | Kontrak Dinas Provinsi | : | 7 | Orang |
6 | Kontrak Puskesmas | : | 26 | Orang |
Gedung Puskesmas Gondanglegi didirikan tahun 1958 oleh Yayasan Petani Tebu Masyarakat (PETERMAS) yang disumbangkan kepada Pemerintah untuk dijadikan poliklinik kesehatan. Kemudian pada tahun 1975 dijadikan Puskesmas Pembina yang mempunyai wilayah kerja 2 kawedanan yaitu Bululawang dan Pagak. Pada tahun 1980 didirikan puskesmas di setiap kecamatan dan mempunyai dokter. Awalnya Puskesmas Gondanglegi adalah satu-satunya Puskesmas di Kecamatan Gondanglegi dengan 24 wilayah.
Pada tahun 1988 di Kecamatan Gondanglegi mempunyai 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Gondanglegi dan Puskesmas Ketawang dengan masing-masing 12 wilayah kerja. Pada tahun 2000 Kecamatan Gondanglegi pecah menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Gondanglegi dan Kecamatan Pagelaran. Pada tahun 2008 berdiri Puskesmas Pagelaran sehingga semua masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Pagelaran menjadi tanggung jawab Puskesmas Pagelaran sehingga Puskesmas Gondanglegi membawahi 7 desa binaan yang sama sampai dengan saat ini.
Visi dan Misi
Visi
Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Malang yang Madep Manteb Maneteb
Misi
Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan kesehatan dan ekonomi guna meningkatkan indeks pembangunan manusia dengan strategi:
- Memberikan informasi dan edukasi mengenai kesehatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat
- Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat jejaring dan lintas sektor terkait
- Menjaga keharmonisan hubungan internal puskesmas dan eksternal dengan masyarakat pengguna layanan
- Membangun citra puskesmas yang ramah, nyaman, tanggap dan berwibawa
Motto
PUSPAHATI (Puskesmas Profesional Amanah Harmonis dan Inovatif)
Tata Nilai
- Professional
- Amanah
- Harmonis
- Inovatif
KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN
Geografi
Batas Wilayah
- Sebelah timur : Kecamatan Turen
- Sebelah barat : Kecamatan Kepanjen
- Sebelah utara :Wilayah kerja Puskesmas Ketawang
- Sebelah selatan : Kecamatan Pagelaran
Jumlah Desa, Dusun/Dukuh, Rukun Warga (RK/RW) & RT
No | Desa | Dusun | RW | RT |
---|---|---|---|---|
1 | Gondanglegi Kulon | 2 | 4 | 44 |
2 | Gondanglegi Wetan | 4 | 9 | 39 |
3 | Putat Kidul | 2 | 5 | 17 |
4 | Sepanjang | 3 | 4 | 58 |
5 | Sukosari | 1 | 4 | 12 |
6 | Panggungrejo | 2 | 5 | 17 |
7 | Sukorejo | 3 | 3 | 32 |
17 | 34 | 219 |
Puskesmas Gondanglegi berada diwilayah kecamatan Gondanglegi tepatnya diwilayah Desa Gondanglegi Kulon Kecamatan Gondanglegi dengan jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Malang + 10 Km dan waktu tempuh + 30 menit dengan kendaraan bermotor.
Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya
Luas Wilayah : 29,69 Km2
Nomor Kode Puskesmas : P3507140101
Nama Puskesmas : Gondaglegi
Kecamatan : Gondaglegi
Kabupaten : Malang
Propinsi : JawaTimur
Tahun : 2020
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
- Desa Sepanjang
- Desa Putat Kidul
- Desa Gondanglegi Wetan
- Desa Gondanglegi Kulon
- Desa Sukosari
- Desa Panggungrejo
- Desa Sukorejo
PROGRAM PUSKESMAS
Upaya Kesehatan Perorangan
- Pelayanan Pemeriksaan Umum
- Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Pemeriksaan Khusus (TB, HIV/AIDS)
- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
- Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi/KIE (Gizi, Kesehatan Lingkungan)
- Pelayanan Farmasi
- Pelayanan Persalinan
- Pelayanan Rawat Pasca Persalinan
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan Sterilisasi
- Pelayanan Rawat Inap
- Pelayanan Terapi Rumatan Metadon
Upaya Kesehatan Masyarakat
UKM Esensial
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Keluarga (Ibu dan Anak)
- Gizi Masyarakat
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Keperawatan Kesehatan Masyarakat
UKM Pengembangan
- Kesehatan Gigi Masyarakat
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Tradisional Komplementer
- Kesehatan Olahraga
- Kesehatan Lansia
- Kesehatan Kerja
- Kesehatan Indera
- Kesehatan Matra
PENGHARGAAN
- Juara 2 Puskesmas Berprestasi Tahun 1984 Tingkat Provinsi
- Juara 3 Puskesmas Berprestasi Tahun 2017 (Kategori Perkotaan) Tingkat Provinsi