Tampilkan postingan dengan label Majangtengah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Majangtengah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 November 2021

Tiga Kegiatan dalam Posbindu SMARThealth di Desa Majangtengah

Hari ini, Selasa (16/11), giat Posbindu SMARThealth Desa Majangtengah sedikit berbeda dengan giat Posbindu SMARThealth sebelumnya. Dalam Posbindu itu terdapat tiga kegiatan yang bersamaan dan saling terkait, yaitu skrining, penyuluhan dan vaksinasi. 

Hal itu dikarenakan pada hari ini kebetulan merupakan jadwal para dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan pembelajaran dalam giat Posbindu tersebut. Pembelajaran dokter muda ini merupakan bagian dari stase yang harus dilalui olehnya, yaitu stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 

Kader, tenaga kesehatan, kepala dusun dan dokter muda FKUB dalam harmoni Posbindu SMARThealth

Keseharian pada stase ini di antaranya mengikuti kegiatan-kegiatan seperti posbindu, penyuluhan, dan program kesehatan lainnya. Seperti dalam rapat koordinasi (rakor) Posbindu SMARThealth secara daring (Rabu, 10/11), acara ini telah dijadwalkan sebelumnya.

Tiga kegiatan dalam Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Bapak Acung di Dusun Lambangsari RT 40 RW 06 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Dalam giat kali ini, alur pemeriksaan warga dalam skrining juga berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Warga yang datang langsung menyerahkan KTP kepada petugas registrasi penyakit tidak menular (PTM), yaitu kader SMARThealth Siani.

Skrining di Posbindu SMARThealth Majangtengah

Kemudian warga dipersilakan duduk di teras memanjang di sisi timur. Mereka akan dipanggil satu persatu sesuai nomor registrasinya untuk menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah dan cek gula darah.

Pada saat menanti panggilan itu, para dokter muda dari FKUB yang terdiri dari Annisa Nurul Qalbi, Michelle Rimbawan, Nabilah Rohadatul Aisy, Ferine Ludytajati, dan Chintyadewi Hesagilang Ramadhani dari Kelompok 1 dalam bimbingan dr. Holipah, Ph.D., melakukan wawancara kepada warga dengan menggunakan kuesioner surveillance penyakit tidak menular (PTM) berdasarkan WHO STEPS instrument for non communicable disease risk factor surveillance.

Warga yang menerima panggilan, akan menuju meja yang ada perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtiyas, A.Md. Kep. untuk diukur tekanan darah/gula darah, dan kader SMARThealth Monica Zayyin yang berada di depan perawat Irma akan melakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer digital infrared atau termometer jidat.

Salah seorang dokter muda FKUB sedang wawancara dengan kuesioner surveillance PTM

Hasil pengukurannya dilaporkan dan dicatat oleh petugas registrasi kedalam form yang menyatu dengan form registrasi. Setelah itu, warga dipersilakan untuk menjumpai kader SMARThealth Hudha Ifiyah dan Gini Ratnawati, untuk diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut. Hasilnya dilaporkan kepada kader Siani untuk ditulis di form registrasi tersebut.

Sementara itu, kader SMARThealth Hariani yang duduknya tepat disamping Siani bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Pada saat melakukan entry data, aplikasinya kerap mengalami error.

Kemudian warga yang diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut, dipersilakan menuju ke dalam rumah Bapak Acung untuk mendengarkan penyuluhan yang akan dilakukan oleh dokter muda dari FKUB itu.

Penyuluhan PTM oleh dokter muda FKUB dalam giat Posbindu SMARThealth

Penyuluhan itu tidak sekaligus untuk warga yang hadir, tapi bertahap sesuai kapasitas dalam ruang tamu rumah Bapak Acung. Tadi terlihat setelah ada 15 orang di dalam ruangan, maka dua dokter muda akan melakukan penyuluhan kesehatan terkait PTM.

Namun sebelum dimulai penyuluhan, kedua dokter muda akan memandu warga untuk melakukan pretest dengan menjawab beberapa pertanyaan. Setelah itu baru dilakukan penyuluhan. Dalam penyuluhan itu, dokter muda menjelaskan masalah faktor risiko PTM seperti hipertensi, diabetes, merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan lain-lain.

Usai mendengarkan penyuluhan, warga akan melakukan posttest dengan menjawab pertanyaan yang sama persis pada saat pretest. Setelah itu, warga boleh meninggalkan ruangan dan sudah boleh pulang ke rumah masing-masing.

Staf PTM menjelaskan Posbindu SMARThealth kepada dua kepala dusun

Sebelum benar-benar meninggalkan lokasi giat Posbindu SMARThealth, warga diingatkan kembali oleh perawat Irma bagi yang belum menerima suntik vaksin dan dalam skrining tadi menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik maka warga dihimbau untuk ikut vaksinasi. Petugas vaksinasi, bidan Indiyah, A.Md. Keb. siap melayani suntik vaksin warga di dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut.

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth ini adalah tiga kepala dusun (Lambangsari, Krajan, Larangan), dua staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Pada pukul 11.02 WIB, staf PTM dan Keswa dan Tim SMARThealth UB serta dua kepala dusun (kasun) dari Krajan dan Larangan yang juga menjadi Satgas COVID-19 Desa Majangtengah diminta tuan rumah untuk berkenan makan lebih dulu di meja makan yang letaknya berada di belakang. Di meja makan, terhidangkan soto daging dan sate ayam.

Suntik vaksin dosis 1 dalam giat Posbindu SMARThealth

Usai makan, kedua staf PTM dan Keswa berpamitan. Sementara, Tim SMARThealth UB masih ingin menyaksikan pelaksanaan vaksinasi dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut dalam suasana mendung yang kian menebal dan menghitam.

Menjelang giat Posbindu itu ditutup, ada warga yang ingin memeriksakan diri. Nama warga ini menjadi kelakar di antara kader SMARThealth. Pasalnya, ketika kader Hariani disuruh membacakan nama warga yang periksa itu oleh kader Siani yang bagian melakukan registrasi terjadi hal yang bikin ngakak bagi yang mendengarkannya.

Mbak, tulung wacakno jenenge iku?” tanya kader Siani kepada kader Hariani.

Kemudian kader Hariani membacakan sesuai yang tertulis di dalam KTP warga tersebut. “Jenenge Businten?” jawab kader Hariani.

Lalu, kader Siani menyahut, “Maksude jenenge ibu iku lho?” Sambil menunjuk ke ibu yang sedang diukur tensinya oleh perawat Irma.

“Lha yo iku jenenge Businten?” jawab kader Hariani sambil menyodorkan KTP warga itu kepada kader Siani.

Acara giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 12.45 WIB, setelah direkapitulasi terhitung ada 72 orang yang ikut skrining dengan rincian 8 laki-laki dan 64 perempuan. Dari 72 orang yang ikut skrining itu, yang berhasil mengikuti suntik vaksin dosis ke-1 itu sebanyak 10 orang karena yang lainnya sudah mendapatkan suntik vaksin sebelumnya. *** [161121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 24 Maret 2021

Posbindu SMARThealth Mawar Majangtengah: Perdana, Terlama, Tapi Tetap Ceria

Desa Majangtengah di awal pelaksanaan baseline SMARThealth merupakan daerah kontrol, sehingga para warganya umumnya sudah akrab dengan SMARThealth karena sudah pernah dua kali dikunjungi oleh enumerator SMARThealth dalam pemeriksaan dari rumah ke rumah. Jadi belum ada intervensi dari kader maupun tenaga kesehatan pada saat itu.

Dalam rangka replikasi SMARThealth yang telah dicanangkan Bupati Malang pada 5 Agustus 2019, Desa Majangtengah masuk dalam pelaksanaan replikasi yang dimulai pada tahun 2020. Karena terus dibayangi pandemi COVID-19, giat Posbindu SMARThealth Mawar baru bisa diselenggarakan hari ini, Rabu (24/03/21), di rumah Kepala Dusun Krajan Sutikno yang terletak di Kampung Warak, Dusun Krajan RT 03 RW 01 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya dari pangkalan ojek Supiani ke utara beberapa ratus meter terus kemudian masuk gang.


Kepala Desa Majangtengah usai mengantri pendaftaran

Kendati berada di tengah perkampungan, giat Posbindu ini boleh dibilang cukup ramai dalam giat perdananya di Desa Majangtengah. Dari undangan yang disebar sekitar 100 orang, bisa hadir sebanyak 75 orang, yang terdiri dari 21 laki-laki, dan 54 perempuan. Para warga datang dari 6 RT yang berada di Kampung Warak secara bergantian menuju ke lokasi giat Posbindu tersebut. Lansia umumnya datang di pagi hari, sementara yang usia produktif datangnya agak siangan setelah pulang dari sawah atau kerja serabutan.

Semacam prosedural giat Posbindu, setiap warga yang mendatangi giat Posbindu akan melalui 5 meja yang ada. Selain itu, di dalam undangan yang dikeluarkan Kepala Desa bernomor 005/   /35.07.05.2009/2021 terdapat tambahan catatan yang berbunyi: “Mematuhi protokol kesehatan (memakai masker)”.


Kepala Puskesmas Pamotan sapa warga di Posbindu SMARThealth Mawar

Meja 1 adalah meja pendaftaran. Warga yang hadir langsung menuju ke meja 1. Di meja 1, warga akan ditanya oleh kader Puji Astutik untuk memperlihatkan KTP atau KK. Kemudian namanya dicatat dalam Buku Hadir yang telah disediakan, dan warga disuruh tanda tangan.

Setelah mengisi buku hadir, warga bergeser ke meja 2. Di meja 2, warga akan diwawancarai oleh kader Siani dengan menggunakan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM. Pertanyaannya berisi data pribadi, riwayat penyakit tidak menular pada keluarga, riwayat penyakit tidak menular pada diri sendiri serta pemantaun faktor risiko PTM yang berisi faktor risiko.


Antrian ke meja 5

Dari meja 2, warga akan melanjutkan langkah menuju ke meja 3 yang berada di teras rumah Kepala Dusun Krajan. Di meja 3 itu, warga akan disambut kader Hariani untuk disorot keningnya dengan Lotus Infrared Forehead Thermometer (Non-contact) Model No. BK8005 CE0197 warna putih dengan pelisir warna ungu. Lalu diteruskan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Setelah itu, warga duduk di meja 3 untuk diukur tekanan darahnya oleh kader Hudha Ifiyah. Hasilnya pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan tekanan darah ditulis oleh kader Monica Zayyin yang duduk di antara kader Hariani dan Hudha Ifiyah.

Dari meja 3, warga akan menuju ke meja 4. Di sini, warga umumnya harus mengantri dengan duduk berjajar di depan teras. Mereka akan menunggu giliran panggilan sesuai nomor urut yang telah ditulis oleh kader Siani di meja 2.


Kepala Dusun Krajan turut memeriksakan diri

Di meja 4 ada perawat Majangtengah Irma Yunaningtyas, A.Md. Kep yang siap melakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Kemudian rangkaian pemeriksaan akan berakhir di meja 5 yang lokasinya bersebelahan dengan meja 4. Warga tinggal menggeserkan badan saja.

Di meja 5 ini terdapat perawat Puskesmas Pamotan Ratnawati Rahman, S.Kep.Ners yang siap memberikan konseling kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut, dan sekaligus di meja itu tempat berakhirnya perjalanan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM.

Kemudian dari meja 5 ini, lembar tersebut bersama hasil diagnosanya akan bergerak ke meja 1 dan 3 untuk dilakukan input data ke dalam aplikasi eKader ketika pengunjung sudah tidak banyak lagi.


Pamong desa turut periksa di Posbindu SMARThealth Mawar

Sekitar pukul 10.00 WIB, giat Posbindu ini mendapat kunjungan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Pamotan drg. Putri Lestari. Dalam giat Posbindu itu, Kapus Pamotan dengan sabar melakukan pemantauan dalam giat perdana Posbindu SMARThealth di Desa Majangtengah selama hampir dua jam lamanya. Mulai dari mendengarkan di meja konseling sampai dengan menyapa para warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut serta berdiskusi dengan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Kapus undur diri untuk kembali ke Puskesmas Pamotan setelah mencicipi nasi rawon buatan tuan rumah bersama Tim SMARThealth UB dan Kepala Desa Abdul Hafi beserta jajaran pamong desa.

Kebetulan Kepala Desa menghadiri giat Posbindu dengan mengajak seluruh jajaran pamong desa yang ada di Kantor Desa untuk melakukan skrining kesehatan faktor risiko PTM. Ada 8 orang pamong desa yang menyertai Kepala Desa dalam kunjungan ke Posbindu SMARThealth Mawar ini.


Tim SMARThealth UB mendampingi kader input data

Setelah warga yang berkunjung tinggal sedikit, kader diminta tuan rumah untuk makan terlebih dahulu secara bergantian. Kemudian lanjut melakukan entry data ke dalam aplikasi eKader. Dalam melakukan entry data ini, Tim SMARThealth UB berusaha mendampingi para kader dan perawat.

Ada permasalahan dalam aplikasi yang cukup menguras waktu. Permasalahanya dijumpai pada 2 kader yang sedang mengentri warga yang memiliki tanggal lahir 1 Januari 1964, karena pada tahun itu tidak terdapat bulan Januarinya di dalam aplikasi tersebut. Kasus ini kemudian dikirimkan kepada Team Leader Replikasi SMARThealth UB yang kemudian diteruskan kepada programmer.

Programmernya kemudian mengirim sejumlah pertanyaan lewat whatsapp kepada Tim SMARThealth UB perihal permasalahan aplikasi tersebut. Berbagai alternatif dikirimkan ke Tim SMARThealth UB untuk dicoba kader. Hingga 4 jam lamanya, hasilnya belum menunjukkan keberhasilan. Sekitar pukul 16.36 WIB, Tim SMARThealth UB meminta kepada programmer untuk dilanjutkan besoknya karena kasihan kepada kader dan perawat yang telah berada di lokasi giat Posbindu semenjak pukul 08.00 WIB.

Selama Tim SMARThealth UB mendampingi giat Posbindu SMARThealth di beberapa desa, baru kali ini mendapat kenangan yang cukup unik di mana Posbindu SMARThealth Mawar Majangtengah ini merupakan giat Posbindu perdana di Desa Majangtengah yang memerlukan waktu cukup lama tapi kader dan perawatnya tetap ceria. *** [240321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 12 Maret 2021

Kader Majangtengah Ikuti Pelatihan Aplikasi eKader

Aplikasi eKader merupakan pengembangan dari aplikasi SMARThealth yang telah diujicobakan dalam baseline SMARThealth di 4 desa intervensi, kemudian dikembangkan menjadi aplikasi eKader dalam replikasi SMARThealth.

Aplikasi eKader menyediakan alat skrining komunitas yang powerful bagi petugas kesehatan (health workers) maupun kader kesehatan. Aplikasi inilah yang kemudian menjadi inovasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular yang masuk ranah bagian Penyakit Tidak Menular (PTM).

Dalam pelaksanaan inovasi yang berlabel replikasi SMARThealth ini dibutuhkan adanya kader kesehatan terlatih dan terampil dalam melakukan skrining terhadap masyarakat setempat. Oleh karena itu, Dinkes melalui Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) mengadakan pelatihan aplikasi eKader kepada kader Majangtengah yang telah dilatih SMARThealth, pada hari Jumat (12/03/2021).


Instalasi Aplikasi eKader di Puskesmas Pamotan

Pelatihan diselenggarakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Pamotan yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 68 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dan dihadiri oleh pemegang program PTM Puskesmas Pamotan, perawat Desa Majangtengah, serta 5 kader Majangtengah.

Rombongan Dinkes yang akan memberikan pelatihan tiba di Puskesmas Pamotan sekitar pukul 08.30 WIB, akan tetapi karena menunggu 2 kadernya yang belum datang, akhirnya acara pelatihan baru bisa dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan diawali sambutan dari staf Keswa Gatot Sujono, S.St., M.Pd., selaku penanggungjawab SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pamotan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan instalasi aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM yang membidangi IT. Dalam instalasi yang aplikasinya diunduh dari Play Store ini dikatakan tidak mengalami kendala yang berarti. Hanya proses penginstalannya yang memerlukan waktu tersendiri antara handphone yang satu dengan handphone yang lainnya. Hal ini tergantung pada spesifikasi handphone yang dimiliki oleh kader tersebut.


Praktek Input Data

Selain itu, perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtyas, A.Md. Kep sehari sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Tim Sekretariat mengenai persyaratan melakukan instalasi tersebut. Sehingga, pada hari pelaksanaan tidak mengalami hambatan memori handphone yang penuh (full memory storage).

Setelah penanaman aplikasi berhasil, pelatihan diteruskan dengan mempraktekkan aplikasi eKader dengan memasukkan data pribadi kader yang seolah-olah dianggap sedang ikut dalam skrining terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas.

Dalam proses input data ini terlihat ada 3 kader yang mengalami kendala dalam melakukan entry data di dalam aplikasi tersebut. Kader pertama, setelah diinput dengan aplikasi eKader hingga tuntas ternyata hasilnya tidak bisa muncul di ePuskesmas.


Kendala-kendala dalam input data

Kader kedua mengalami kesulitan dalam melakukan input untuk provinsi. Setiap diklik pada item provinsi tidak bisa muncul. Kendala ini terjadi karena pada item ‘ada izin aplikasi’ ternyata belum diaktifkan. Sedangkan, kader ketiga menjumpai kendala username dan password tertukar dengan kader Desa Dadapan, Kecamatan Wajak.  Solusi mengatasi hal ini adalah melakukan konfirmasi kepada yang memberikan file excel perihal username dan password.

Di sela-sela pelatihan aplikasi eKader, Kepala Seksi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM berkesempatan melakukan advokasi kepada Puskesmas Pamotan akan pelaksanaan replikasi SMARThealth untuk selain Desa Majangtengah. Hasil advokasi itu, Puskesmas Pamotan siap mengalokasikan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk pelatihan kader desa dari Pamotan, Sumbersuko, Rembun, Pojok, dan Jambangan.

Selain advokasi di Puskesmas Pamotan, Kasi PTM dan Keswa yang didampingi Bastamil Awar Aziz, S.Kep. Ns, juga melakukan advokasi ke Puskesmas Dampit di tengah-tengah acara pelatihan aplikasi tersebut. Hasilnya Puskesmas Dampit juga menyatakan siap melatih kader-kader desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Dampit di tahun 2021 ini.

Tepat pukul 11.00 WIB, pelatihan aplikasi eKader selesai, dan rombongan Dinkes kemudian berpamitan untuk undur diri dan kembali ke Kantor Dinkes di Kepanjen. Selesainya pelatihan untuk kader Majangtengah ini sekaligus menandai berakhirnya pelatihan aplikasi eKader untuk 10 desa dari 6 Puskesmas yang mengawali melakukan replikasi SMARThealth di tahun 2020. *** [120321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog