Sabtu (25/11) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Malang mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Berhubung wilayah kerja Puskesmas Kepanjen terdiri atas 18 desa/kelurahan, maka pada sosialisasi dan pelatihan ini dibagi dalam 2 gelombang guna efisiensi dan efektivitas dalam penyerapan materi ajar maupun praktek penggunaan SMARThealth Kit.
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan |
Selain itu, tampak hadir juga personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyant, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan Ulinati, S.IP.
Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang, dan membacakan susunan acara. Setelah itu, MC meminta peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS.
Sambutan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang |
Kemudian Kabid P2P mengatakan bahwa PTM kian tahun mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Dinkes senantiasa menggalakkan deteksi dini melalui skrining faktor risiko PTM. Namun jika skrining dibebankan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun desa/kelurahan tidaklah bakal tercapai.
“Kita perlu dukungan kader kesehatan untuk melakukan skrining,” jelas Kabid P2P. “Hari ini kita melatih kader kesehatan menjadi kader SMARTealth agar mampu melakukan skrining faktor risiko PTM.”
Narasumber pertama berikan materi sambil berada di tengah-tengah peserta |
Pukul 09.31 WIB acara disambung dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM dan faktor risiko perilaku; trend PTM dan faktor risiko (Riskesdas 2018); proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaia SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus peritungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.
Usai pemaparan materi pertama, waktu diisi dengan senam peregangan. Musiknya menggunakan senam peregangan milik Puskesmas Gedangan yang menyabet juara I lomba senam peregangan. Semua peserta diminta berdiri dan mengikuti dalam gerak dan lagu yang disorotkan melalui layar di depan.
Pukul 10.25 WIB pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh pemegang progam Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM.
Ia menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasikan sistem kesehatan Indonesia; inisiatif utama penguatan upaya preventif di layanan primer; upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu – lintas siklus hidup; Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi kesehatan; perbedaan posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan, posyandu di era transformasi layanan primer, alur pelayanan dan kegiatan hari buka posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan.
Selesai pemaparan materi, Nur Ani Sahara mengisi waktu dengan memutarkan video mengenai pemecahan rekor MURI dan mewujudkan kampung Cerdik Sehat Jantung dengan SMARThealth Sijaritung serta implementasi Posbindu SMARThealth di Kabupaten Malang, seperti roadmap dan Perbup N0. 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth.
Seorang perawat sedang berikan contoh pengecekan kadar gula darah |
Setelah memasuki Golden Swan Ballroom lagi pada pukul 13.08 WIB, kader kesehatan mulai mengatur mejanya dan didampingi perawat desa/kelurahan masing-masing untuk melakukan praktek pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah sebagai bagian dari melakukan skrining faktor risiko PTM.
Dalam praktek ini semua kader kesehatan harus berlatih. Selain agar mengerti bagaimana melakukan pemeriksaan, timbul keberanian, dan juga sebagai bahan untuk melakukan input data nantinya.
Testimoni kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen |
Mula-mula perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep yang memberikan testimoni sebagai bahan sharing dalam kegiatan Posbindu SMARThealth, kemudian diteruskan dengan kader SMARThealth Agustin Shintowati. Tujuannya agar desa/kelurahan yang belum pernah mereplikasi program SMARThealth mendapat gambaran suka maupun dukanya.
Pukul 14.10 WIB acara berikutnya adalah petunjuk instalasi aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh asisten IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Ulinati. Pada kesempatan ini, Uli memandunya secara bertahap sesuai urutan alur input data hasil skrining faktor risiko PTM agar supaya kader yang baru ikut pelatihan tidak bingung.
Narasumber dan pelatih dalam penggunaan aplikasi eKader |
Pukul 15.22 WIB Nur Ani mengemukakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan ini, dan kemudian mendengarkan apa langkah aksi yang akan dilakukan oleh empat kelurahan dan 5 desa tersebut setelah mengikuti pelatihan aplikasi eKader SMARThealth ini.
Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 ini berakhir pada pukul 15.38 WIB, dan penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. *** [251123]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar