Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Sitiarjo yang diadakan di Ruang Edelweiss 1 & 2 Grand Miami Hotel, Kepanjen, pada Sabtu (02/12), diikuti oleh 6 desa yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), meliputi Sumberagung, Sitiarjo, Kedungbanteng, Tambakrejo, Tambak asri, dan Sidoasri.
Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Sumawe ini terdiri dari 15 desa dengan 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Sumawe dan Puskesmas Sitiarjo. Puskesmas Sumawe membawahi 9 desa, dan Puskesmas Sitiarjo membawahi 6 desa yang umumnya berada di daerah Pantai Selatan menghadap Samudra Indonesia.
Acara sosialisasi dan pelatihan ini dihadiri oleh kader kesehatan dari 6 desa tersebut dan perawat desa serta pemegang program PTM Puskesmas Sitiarjo. Setiap desa menghadirkan 5 orang kader kesehatan untuk mengikuti acara ini.
Kabid P2P ajak foto bersama dengan peserta sosialisasi dan pelatihan |
Acara dimulai pada pukul 09.15 WIB. Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta, membacakan susunan acara kegiatan, dan memandu doa bagi kelancaran acara ini.
Kemudian, MC mempersilakan peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh seorang dirijen Ulinati.
Sambutan Kabid P2P yang didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa |
Survey kematian yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 memperlihatkan ada 3 penyakit yang mendominasi penyebab kematian terbanyak, yaitu stroke (3.142 kasus), jantung iskemik (3.141 kasus), dan DM (1.593 kasus). Ketiga kasus tersebut merupakan PTM.
Inilah kenapa Kemenkes sampai ke bawah perlu dilakukan skrining faktor risiko PTM. Bila ditemukan secara dini bisa diobati dan dikendalikan.
Peserta sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth dari 6 desa di lingkungan kerja Puskesmas Sitiarjo |
Bila skrining faktor risiko PTM ini hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan, capaian SPM tentunya sulit terwujud, oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan kader kesehatan agar bisa membantu dalam melakukan skrining faktor risiko PTM.
Selesai sambutan, Tri Awignami mengucapkan salam GERMAS (Sehat, Bugar, Produktif, Ceria) dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim ia pun berkenan membuka sosialisasi dan pelatihan ini serta kemudian melakukan foto bersama dengan seluruh peserta.
Pukul 09.39 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022, hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian; data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021; GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.
Usai pemaparan materi pertama, langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Pelayanan Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang dibawakan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Muda Sie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinkes, Dewi Prahmatari, S.T.
Sebelum memulainya, Dewi mengajak peserta untuk melakukan peregangan dengan permainan tepuk tangan dengan menyanyikan lagu “Jika Kau Suka Hati Tepuk Tangan!” agar konsentrasi peserta menjadi fokus kembali.
Dalam pemaparan materi, Dewi menjelaskan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.
Pada materi kedua ini, pemateri membuka pertanyaan dan juga bertanya. Ada 4 pertanyaan dari peserta dan 1 bertanya dari pemateri. Mereka semua mendapat doorproze yang telah disiapkan pemateri kedua yang berani bertanya dan mendapat pertanyaan.
Pukul 12.10 WIB, acara memasuki ishoma (istirahat, sholat, dan makan siang). Panitia acara ini memberikan waktu selama satu jam untuk ishoma.
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Dinkes berikan materi perihal ILP dalam Posyandu |
Peserta memasuki Ruang Edelweiss 1 & 2 lagi pada pukul 13.10 WIB. Acara diisi dengan pemutaran video Menuju Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung yang didalamnya ada gambaran apa yang akan dilakukan oleh kader SMARThealth.
Selesai video, acara selanjutnya adalah praktek penggunaan SMARThealth Kit. Mula-mula dipandu oleh Kristina Dewi sebagai contohnya dan kemudian diteruskan oleh perawat desa yang mendampingi kadernya masing-masing.
Perawat desa sedang mengajari kadernya cara menggunakan GE 100 blood glucose minitoring system |
Setiap kader harus melakukannya semua, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri. Karena hasil praktek pengukuran kesehatan itu nanti akan digunakan dalam latihan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah diinstal di handphone masing-masing kader.
Pukul 14.24 WIB pemaparan materi ”Petunjuk Instalasi Aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh Ulinati. Pada materi ini, kader diajarkan cara melakukan input data menggunakan aplikasi eKader, cara membaca speedometer hasil skrining, dan edukasi berdasarkan rekomendasi dalam aplikasi tersebut.
Kader belajar input data dengan aplikasi eKader |
Pukul 15.10 WIB staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan menambahkan cara input data menggunakan ePuskesmas untuk skrining PTM di luar gedung seandainya aplikasi eKader kurang optimal.
Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Sitiarjo ditutup oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, tepat pada pukul 15.30 WIB. *** [021223]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar