Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Lansia. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Lansia. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Mei 2024

Siang Hari, FGD Photovoice di Balai Desa Sumberejo

“Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Pepatah ini barangkali yang menggambarkan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Balai Desa Sumberejo yang beralamatkan di Jalan Ganjaran, Dusun Bandarangin RT 17 RW 05 Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Hari ini, Kamis (02/05), Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur” melaksanakan dua FGD di Ruang Pertemuan sementara Balai Desa Sumberejo.

Paginya, Tim Penelitian NIHR dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) menggelar FGD dengan anggota komunitas, yang terdiri dari 2 orang perangkat desa, 3 orang tokoh masyarakat, dan 2 orang pasien yang penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi, diabetes mellitus, atau Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Kemudian, siangnya gantian Tim Penelitian NIHR dari Yayasan Percik Salatiga (YPS) mengadakan FGD Photovoice bersama 5 orang kader (Posbindu, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Muslimat, dan Ketua PKK Desa Sumberejo).

Suasana FGD Photovoice di Balai Desa Sumberejo

Kalau Tim Penelitian NIHR FKUB berdiskusi kelompok terkait aksesbilitas layanan kesehatan, ketersediaan layanan kesehatan secara umum, ketersediaan layanan kesehatan terkait polusi udara, teknologi digital kesehatan, pemanfaatan layanan kesehatan, kualitas layanannya, perubahan iklim dan penyakit tidak menular, serta saran-saran dari peserta FGD. Sementara itu, Tim Penelitian YPS melakukan FGD berkenaan dengan photovoice.

Dilihat dari target sasaran peserta FGD dan fokus bahasannya yang berbeda inilah yang dilustrasikan dalam pepatah tersebut. YPS (Yayasan Percik Salatiga) bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan dukungan National Institute for Health and Care Research (NIHR) sedang melakukan penelitian partisipatif untuk mengidentifikasi kumpulan solusi alternatif pengatasan dampak pembakaran sampah plastik terhadap kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari SMARThealth yang ingin diperluas dengan melihat dampak polusi udara terhadap penyakit tidak menular (PTM), seperti misalnya paru-paru dan jantung. Dalam proposal penelitian, hal ini merupakan pengembangan inovasi SMARThealth untuk menurunkan risiko PPOK dan penyakit jantung yang disebabkan oleh polusi udara akibat pembakaran sampah di Kabupaten Malang.

Moderator menyimak secara seksama dalam FGD

Sebagai sebuah metode atau alat, photovoice merupakan pendekatan yang tepat untuk dipratekkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat. Photovoice adalah proses teknik fotografi yang dapat membantu individu mengidentifikasi, mengekspresikan dan meningkatkan komunitas melalui gambar/foto. 

Photovoice adalah foto yang memiliki makna yang dapat menceritakan potret fotografer, menceritakan komunitas tertentu atau menggambarkan suatu fenomena. Banyak peneliti telah menggunakan photovoice dalam penelitian yang berkaitan dengan peningkatan kesadaran dan perhatian terhadap masalah yang berkaitan erat dengan kehidupan.

Komponen utama dari photovoice adalah berbagi foto untuk memulai dialog bersama secara kritis (ada proses berbicara dan mendengarkan) yang diharapkan mampu membawa perubahan sosial di lingkungan. Photovoice memprioritaskan interpretasi foto, bukan sekadar mengambil gambar. Penekanannya dalam photovoice adalah pada isi foto dan makna yang diilustrasikan oleh fotografer, bukan kualitas foto yang diambil.

Notulis membantu mendokumentasikan prosesi FGD Photovoice

Dalam photovoice ini, ada lima tahapan dalam kegiatan yang diikuti oleh para kader tersebut. Tahap pertama adalah tahap pengenalan topik dan teknik photovoice. Tahap kedua menyangkut tahapan pengambilan gambar/foto yang dilakukan oleh para kader. Tahapan ketiga merupakan tahap sharing foto dan ceritera. Tahapan keempat adalah tahap diseminasi, dan tahapan kelima adalah tahap refleksi.

Pada pertemuan pada tahapan pertama ini, Christina Arief T. Mumpuni dari YPS yang dibantu notulensi oleh fasilitator NIHR ini mengadakan FGD Photovoice dengan memantik permasalahan dengan topik persampahan plastik dan polusi udara.

Begitu para peserta (partisipan) mulai berdiskusi kelompok di antara mereka berdasarkan pandangan maupun pengalamannya, Christina dan fasilitator NIHR mendengarkan dengan serius apa yang didiskusikan tersebut.

FGD Photovoice yang berlangsung dari pukul 12.16 WIB dan berakhir pada pukul 13.08 WIB dan disaksikan perawat Desa Sumberejo Hari Purnomo, S.Kep.Ners itu, diakhiri dengan diskusi pemilihan waktu pertemuan berikutnya yang akan diselenggarakan bersamaan dengan peserta FGD dari Desa Gampingan nantinya dengan memasuki pada tahapan berikutnya, yaitu sharing foto dan ceritera. Oleh karena itu, sepulang dari FGD Photovoice ini, partisipan mendapat tugas memotret dari hasil apa yang didiskusikan tadi. Setiap peserta maskimal mengirim lima gambar/foto. *** [020524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 30 April 2024

Dua Desa Ikuti FGD Photovoice di Balai Desa Bakalan

Sabtu (30/04) pagi, awan terlihat cerah di Desa Bakalan. Empat orang partisipan tampak sudah ada yang datang dan duduk-duduk di Pendopo Sasana Manggala Praja Balai Desa Bakalan yang terletak di Jalan Raya Bakalan Dusun Bakalan 01 RT 01 RW 02 Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Sambil menunggu yang lainnya, mereka bercengkerama dengan Christina Arief T. Mumpuni, S.H., M.I.K, salah seorang anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Enviromental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur, asal Yayasan Percik Salatiga (YPS).

YPS (Yayasan Percik Salatiga) bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan penelitian partisipatif untuk mengidentifikasi kumpulan solusi alternatif pengatasan dampak pembakaran sampah plastik terhadap kesehatan masyarakat. Kegiatan ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari SMARThealth yang ingin diperluas dengan melihat dampak polusi udara terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti paru-paru dan jantung.

Partisipan dari Desa Bakalan dan Krebetsenggrong ikuti FGD Photovoice di Balai Desa Bakalan

Mereka hadir di Balai Desa Bakalan ini dalam rangka mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Photovoice yang diselenggarakan oleh YPS dengan dibantu fasilitator NIHR dalam notulensinya. Sebagai sebuah metode atau alat, photovoice merupakan pendekatan yang tepat untuk dipratekkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat. 

Photovoice adalah proses teknik fotografi yang dapat membantu individu mengidentifikasi, mengekspresikan dan meningkatkan komunitas melalui gambar/foto. Melalui produk foto diharapkan mewakili dan menceriterakan pengalaman sehari-hari masyarakat. Komponen utama dari photovoice adalah berbagi foto untuk memulai bersama secara kritis (ada proses berbicara dan mendengarkan) yang diharapkan mampu membawa perubahan sosial di lingkungan.

Photovoice memprioritaskan interpretasi foto, bukan sekadar ambil gambar saja. Penekanannya dalam photovoice adalah pada isi foto dan makna yang diilustrasikan oleh fotografer, bukan kualitas foto yang diambil.

Ruang Kasun Balai Desa Bakalan yang ber-AC jadi tempat melaksanakan FGD Photovoice

Photovoice ini memiliki manfaat: (1) Memberikan rekomendasi kepada instansi pemerintah terkait polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan; (2) Melakukan perubahan informal di dalam komunitas yang bermanfaat bagi masyarakat; (3) Mendorong penyelenggaraan acara di tingkat lokal secara bersama; dan (4) Meningkatkan kesadaran tentang dampak polusi udara dari pembakaran sampah terutama sampah plastik dan mengupayakan solusi bersama berdasarkan pengalaman hidup dari masyarakat.

FGD Photovoice ini diikuti oleh dua desa yang terdapat dalam wilayah administatif Kecamatan Bululawang, yaitu Desa Bakalan dan Desa Krebetsenggrong. Setiap desa diharapkan mengirimkan lima orang partisipan dalam FGD tersebut, yang umumnya terdiri dari para kader.

FGD yang dilaksanakan di Ruang Kasun Balai Desa Bakalan itu dimulai pada pukul 09.30 WIB, dan kebetulan ada salah seorang partisipan dari Desa Krebetsenggrong tidak bisa hadir, sehingga esok harinya akan diajak diskusi dalam waktu tersendiri di rumahnya.

Partisipan sedang membaca informed consent terkait FGD Photovoice

Dalam FGD Photovoice ini, Christina memandu jalannya pelaksanaan. Mula-mula ia memberikan daftar hadir untuk diisi oleh partisipan yang terdiri dari 9 orang, satu di antaranya adalah perangkat Desa Bakalan dan berjenis kelamin laki-laki.

Setelah mengisi daftar hadir, partisipan dipersilakan membaca informed consent sebagai syarat bahwa keikutsertaan mereka dalam FGD Photovoice ini atas kerelaannya sendiri. Kemudian Christina memberikan prolog singkat mengenai latar belakang penyelenggaraan FGD Photovoice mengenai pengelolaan sampah plastik dan kesehatan masyarakat di Kabupaten Malang, terus menjelaskan apa itu photovoice, dan terakhir adalah alur tahapan photovoice yang dilalui dalam lima kali pertemuan: tahap pengenalan topik dan teknik  photovoice, tahap pengambilan gambar, tahap sharing foto dan cerita, tahap diseminasi, dan tahap refleksi.

Pertemuan pertama ini, FGD berfokus pada diskusi terkait pengelolaan sampah plastik dan kesehatan masyarakat dan teknik photovoice. Pada kesempatan ini, Christina memantik topik tersebut dihadapan para partisipan untuk mengemukan pengalamannya dari perspektif mereka masing-masing.

Suasana FGD Photovoice di Ruang Kasun Balai Desa Bakalan

Begitu dipantik, suasana pun menjadi hidup. Mereka saling memberikan cerita, pengalaman, maupun pandangannya terhadap pengelolaan sampah plastik dan kesehatan masyarakat terutama terkait dengan masalah polusi udara yang ada di lingkungan sekitar mereka.

FGD Photovoice ini awalnya juga disaksikan oleh perawat Desa Bakalan Dian Pramono, A.Md.Kep yang turut hadir dalam diskusi kelompok tersebut, namun kemudian ia minta izin untuk meninggalkan tempat guna berkegiatan dalam Posyandu Lansia di Desa Bakalan.

Selain didokumentasikan dalam foto, kegiatan FGD Photovoice ini juga direkam dengan tape recorder digital serta notulensi guna analisa data nantinya. Proses FGD ini memakan waktu satu jam lebih.

Christina dan fasilitator NIHR berpamitan dan meninggalkan tempat penyelenggaraan FGD Photovoice di Desa Bakalan pada pukul 11.43 WIB guna melanjutkan perjalanan menuju Pustu Gampingan, di mana di sana juga dijadwalkan penyelenggaraan FGD Photovoice bagi partisipan Desa Gampingan siang hari ini. *** [300424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 22 April 2024

Giat Posyandu Lansia Di Dekat Lapangan Tunas Muda Bakalan Ramai Dikunjungi Warga

Bangunan kecil berukuran 3 x 4 m di pinggir Lapangan Tunas Muda Bakalan yang besebelahan dengan Poskamling itu ramai dikunjungi warga lanjut usia (lansia). Bangunan kecil itu dikenal sebagai Rumah Posyandu, yang dibangun PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan Swadaya Masyarakat pada tahun 2009, digunakan untuk giat Posyandu Mangga dan Posyandu Lansia “Barokah.”

Pagi ini, Senin (22/04), perawat Dian Pramono, A.Md.Kep bersama 4 kader Posyandu Lansia dan dibantu 2 mahasiswa magang mengadakan giat Posyandu Lansia “Barokah” di Rumah Posyandu yang beralamatkan di Dusun Bakalan RT 03 RW 02 Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Kader Posyandu Lansia Desa Bakalan berpose dengan perawat desa dan 2 mahasiswa magang

Keempat kader Posyandu Lansia tersebut adalah Siti Masfufa, Faiz Zafiyatul Masruroh, Mistri, dan Ririn Andayani. Sedangkan, 2 mahasiswa itu terdiri dari Ellis Monika Claudia Batanari dari Sosiologi Universitas Sam Ratulangi Manado, dan Arga Setyo Pambudi dari Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya.

Mereka membantu perawat Dian dalam memberikan layanan kesehatan kepada para lansia di sekitar Lapangan Tunas Muda Bakalan. Di situ, warga akan diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Rumah Posyandu Desa Bakalan ramai dikunjungi warga lansia

Keempat kader Posyandu Lansia dan 2 mahasiswa magang tersebut membantu dalam pengukuran antropometri. Sedangkan, untuk pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah ditangani oleh perawat Dian.

Selain skrining faktor risiko PTM, warga lansia juga mendapatkan konsultasi edukasi kesehatan dari perawat Dian. Mereka boleh menanyakan apa saja terkait kondisi kesehatan kepada perawat Desa Bakalan tersebut, utamanya  terkait PTM seperti hipertensi, diabetes, dan lain-lainnya.

Pengukuran tinggi badan warga lansia

Setelah selesai mengikuti alur pemeriksaan, warga lansia akan mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Menu PMT dalam giat hari ini terdiri dari puding susu dan tahu isi. Umumnya PMT tersebut dibawa pulang ke rumah.

Yang menariknya lagi, selain PMT, di 3 meja yang digunakan untuk giat Posyandu Lansia tersebut juga dipenuhi kue-kue dan roti. Toples-toples itu menandakan suasana Lebaran 1445 H di bulan Syawal ini masih terasa.

Salah seorang perangkat Desa Bakalan menyaksikan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah warga lansia oleh perawat desa

Giat Posyandu Lansia “Barokah” yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB ini dihadiri oleh salah seorang perangkat desa dan juga dikunjungi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dalam giat tersebut berhasil diperiksa sebanyak 55 warga lansia, dengan rincian 5 laki-laki dan 50 perempuan. Dari total terperiksa itu, yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) diabetes mellitus ada sebanyak 3 orang, dan hipertensi sejumlah 10 orang. 

Sementara itu, jumlah lansia yang dirujuk ke Puskesmas Bululawang ada 1 orang, dan jumlah lansia yang dikunjungi di rumahnya ada 1 orang. *** [220424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 02 April 2024

Profil Pustu Gampingan

Alamat

Jl. Raya Gampingan Dusun Krajan RT 04 RW 01

Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang


Pustu Gampingan

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas Pagak didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu jaringan pelayanan Puskesmas yang ada di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Pagak adalah Puskesmas Pembantu (Pustu) Gampingan.

Pustu Gampingan memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas Pagak. Keberadaan Pustu Gampingan yang berada di pinggir jalan utama tersebut memegang peran yang penting mengingat kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Pagak yang terbelah oleh Gunung Geger yang menjadi kawasan Perhutani antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan.

Perlu diketahui, bahwa di dalam wilayah administratif Kecamatan Pagak terdapat dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Pagak dan Puskesmas Sumbermanjing Kulon (Sumakul). Setiap Puskesmas membawahi 4 desa.

Peta Desa Gampingan

Wilayah kerja Puskesmas Pagak meliputi Desa Gampingan, Desa Sumberejo, Desa Tlogrejo, dan Desa Pagak. Desa Gampingan dan Sumberejo berada di sebelah utara Gunung Geger, dan Desa Sumberejo berada di sebelah utara, timur hingga selatan Gunung Geger. Sedangkan, Desa Tlogorejo berada di barat laut hingga barat daya Gunung Geger, dan Desa Pagak berada di selatan Gunung Geger.

Desa Gampingan dan sebagian dusun yang ada di Desa Sumberejo seperti Dusun Bekur umumnya (sebagian) lebih dekat ke layanan kesehatan Pustu Gampingan ketimbang Puskesmas Pagak.


STRUKTUR ORGANISASI PUSTU

Penanggungjawab Pustu : Ida Hariani, A.Md.Keb

Bidan Pelaksana         : Ida Hariani, A.Md.Keb

Perawat Pelaksana         : Tyas Pratiwi, A.Md.Kep

Selain itu juga terdapat seorang kader Posyandu Balita Dianawati yang diperbantukan di Pustu Gampingan sebagai tenaga administrasi.


VISI dan MISI

Visi

“Terwujudnya Kabupaten Malang Yang Bersatu Berdaulat, Mandiri, Sejahtera, Dan Berkepribadian Dengan Semangat Gotong-Royong Berdasarkan Pancasila Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Binneka Tunggal Ika.”

Misi

“Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat Membangun Sumber Daya Unggul.”


STRATEGI

Melakukan percepatan pembangunan sesuai dengan misi di bidang kesehatan dengan strategi:

A. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan bermutu

B. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam pembangunan kesehatan

C. Meningkatkan loyalitas, dedikasi, dan profesionalisme SDM Pustu


KONDISI GEOGRAFIS

Pustu Gampingan yang lokasinya bersebelahan dengan SMK Putra Bangsa Pagak ini dulunya berada di lokasi yang sekarang menjadi Pasar Pagak.

Jarak Pustu ke Balai Desa                         : 700 m

Jarak Pustu ke Puskesmas Pagak                 : 9 km

Jarak Pustu ke PT Ekamas Fortuna         : 1,7 km

Jarak Pustu ke Bendungan Sengguruh         : 1,6 km

Jarak Pustu ke Dinkes Kabupaten Malang : 7,1 km


JUMLAH KADER KESEHATAN

Jumlah kader kesehatan yang ada di Desa Gampingan (tersebar dalam 3 dusun, yakni Krajan, Dempok, dan Bumirejo), dan berkolaborasi dengan Pustu Gampingan adalah 64 orang, dengan rincian: 40 (kader Posyandu Balita); 5 (kader Posbindu), 14 (kader Posyandu Lansia), dan 5 (kader Desa Siaga Aktif).


PROGRAM PUSTU

Promkes KIA/KB

Posyandu di Pos-Pos

Homecare


LAYANAN DI PUSTU

Rawat jalan

Persalinan

Pengobatan umum


Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 07 Maret 2024

Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo: Giat Posyandu Terpadu dan Prolanis di Timur Rel Kereta Api

Desa Panggungrejo merupakan salah satu dari 18 desa/kelurahan yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Desa ini berbatasan dengan Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, dan Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, di sebelah barat; berbatasan dengan Desa Talangagung, Kelurahan Cepokomulyo dan Kelurahan Penarukan di sebelah utara; berbatasan dengan Desa Kedungpedaringan di sebelah timur; dan berbatasan dengan Desa Mangunrejo di sebelah selatan.

Luas wilayah Desa Panggungrejo adalah 291 hektar atau 6,29 % dari luas Kecamatan Kepanjen secara keseluruhan. Luas ini menempati urutan ketujuh dari 18 desa/kelurahan, setelah Mangunrejo (471 ha), Sukoraharjo (391 ha), Ngadilangkung (380 ha), Jatirejoyoso (327,5 ha), Curungrejo (326 ha), dan Jenggolo (313 ha).

Lokasi Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Dikutip dari Kecamatan Kepanjen Dalam Angka 2022 (BPS, 2022), jumlah penduduknya berada diurutan nomor 2 banyaknya setelah Kelurahan Kepanjen, atau 7,48% dari total keseluruhan penduduk di Kecamatan Kepanjen.

Tidak hanya populasinya saja yang berada di urutan nomor 2, Desa Panggungrejo juga tercatat sebagai desa dengan jumlah rukun tetangga (RT) terbanyak kedua di Kecamatan Kepanjen setelah Kelurahan Kepanjen. Jumlah RT di Desa Panggungrejo ada 38 RT yang tersebar dalam 6 RW yang terbagi dalam 3 dusun, yaitu Dusun Panggung, Dusun Tulaan, dan Dusun Tegaron.

Pengukuran lingkar kepala balita

Dengan karakteristik wilayah tersebut, Desa Panggungrejo memiliki 8 Posyandu. Salah satu di antaranya adalah Posyandu Kemuning 4 yang hari ini, Kamis (07/03), mengadakan giat Posyandu Terpadu di rumah Ibu Turiyati (kader Posyandu Balita) yang beralamatkan di Jalan Sumber No. 18 Dusun Tulaan RT 03 RW 04 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Di bawah bayang-bayang keteduhan pohon mangga yang berada di pojok halaman depan di belakang Posko PPKM Mikro, giat Posyandu Terpadu di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo berlangsung. Sesekali terdengar kereta api dengan kecepatan penuh melintas rel di Jalur Kepanjen-Blitar yang membelah Desa Panggungrejo, khususnya antara Dusun Tulaan dan Dusun Tegaron, yang berada sekitar 100 meter barat lokasi giat Posyandu Kemuning 4.

Konsultasi kesehatan balita dengan bidan desa

Dalam giat tersebut dilayani pemeriksaan oleh 3 tenaga kesehatan (nakes) dan 10 kader kesehatan. Tiga nakes terdiri dari dr. Hadaya Trias Ramadhani (dokter fungsional Puskesmas Kepanjen), Dyah Retno Martini, A.Md.Kep (perawat Desa Panggungrejo), dan Irawati Dwi Wahyu Nora Vrida, A.Md.Keb (bidan Desa Panggungrejo).

Sedangkan, 10 kader kesehatan meliputi Eli Dian Astorini (Posyandu Balita), Suliati (Posyandu Balita), Aning Trisna (Posyandu Balita), Putri Nira Wulansari (Posyandu Balita), Turiyati (Posyandu Balita), Emi Lestari (Posbindu), Heni (Posbindu), Ratna Andriastuti (Posyandu Lansia), Iko Sri Sulastri (Posyandu Lansia), dan Mutamimah (Posyandu Lansia).

Pengukuran tekanan darah dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia di halaman samping rumah

Baik nakes maupun kader kesehatan berbagi peran sendiri dalam memberikan layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu Terpadu yang melayani dalam segala usia sesuai siklus hidup, yaitu balita, usia produktif, dan lansia.

Posyandu Balitanya dikoordinir oleh bidan Irawati bersama 5 kader Posyandu Balita menempati serambi depan rumah dalam layanan giatnya. Dalam giat Posyandu Balita terdapat layanan penimbangan badan, pengukuran panjang tinggi badan, lingkar kepala, pencatatan, dan imunisasi, seperti PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), Polio Tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV), Polio Injeksi atau Inactivated Polio Vaccine (IPV), dan Rotavirus, serta pemeriksaan ibu hamil sebanyak 2 orang.

Pengecekan kadar gula darah oleh kader terampil yang telah mengikuti pelatihan

Sementara itu, dalam giat Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Posyandu Lansia ditangani oleh perawat Dyah bersama 2 kader Posbindu dan 3 kader Posyandu Lansia menempati halaman di sisi barat rumah.

Layanan Posbindu dan Posyandu Lansia sama, yaitu difokuskan pada skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. 

Dokter Puskesmas Kepanjen periksa warga yang mengalami masalah penglihatan

Selain itu, terdapat pula Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang ditangani oleh dr. Dhani dengan didampingi perawat Dyah, karena giatnya bersesusaian dengan Posbindu maupun Posyandu Lansia, yaitu pemeriksaan diabetes mellitus dan hipertensi. Hanya saja Prolanis ini mengkover siapa saja yang memiliki faskes di Puskesmas Kepanjen bagi anggota BPJS. Namun, bagi yang tidak memiliki BPJS tetap akan dilayani. “Yang membedakannya adalah masalah pemberian obatnya saja,” kata dr. Dhani yang diamini oleh perawat Dyah.

Bagi yang memiliki kartu BPJS, pasien akan diberikan obat untuk kebutuhan selama 30 hari, sedangkan bagi yang non-BPJS hanya diberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari saja.

Dokter Puskesmas Kepanjen yang didampingi perawat Desa Panggungrejo layani konsultasi Prolanis

Giat di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.40 WIB tersebut. Dari hasil rekapitulasi yang dicatat oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), terlaporkan bahwa dalam giat Posyandu Balita terperiksa sebanyak 39 balita dengan rincian 23 laki-laki dan 16 perempuan.

Lalu, dalam Posbindu berhasil diperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 29 perempuan. Sementara itu, dalam Posyandu Lansia terlayani pemeriksaan sebanyak 44 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 43 perempuan.

Mengakhir giat di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo, semua yang bertugas dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan, tak terkecuali anggota Tim SMARThealth UB. Ada nasi putih, sayur sambal goreng manisa (labu siam), ikan asin, dan peyek kacang yang tergantung di tali. Pulangnya dibawain PMT (Pemberian Makanan Tambahan), seperti jus buah, pastel maupun nagasari. *** [070324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 06 Maret 2024

Posyandu 59 Tulip Desa Sukorejo: Giat Posyandu Terpadu di Wetan Kali Brantas

Desa Sukorejo merupakan salah satu dari 14 desa yang berada di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Luas wilayahnya 227 hektar, atau 3,72 persen terhadap luas Kecamatan Gondanglegi secara keseluruhan.

Desa Sukorejo berbatasan dengan Desa Bulupitu di sebelah utara dan timur; berbatasan dengan Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran; berbatasan dengan Kali (sungai) Brantas di sebelah barat, di mana sebelah barat sungai sudah merupakan wilayah Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen.

Kader kesehatan berseragam hijau muda berpose bersama nakes yang berseragam putih

Desa di sepanjang Kali Brantas sisi timur atau wetan Kali Brantas ini merupakan salah satu dari 7 desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi, dan merupakan desa terkecil dalam lingkungan layanan Puskesmas Gondanglegi. Desa Sukorejo memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Mbedali, Dusun Jengglong, dan Dusun Diyeng. 

Rabu (06/03) pagi ini, Posyandu 59 Tulip mengadakan giat Posyandu Terpadu di rumah Ibu Suryani (kader Posyandu Balita) yang beralamatkan di Jalan Kauman, Dusun Diyeng RT 20 RW 03 Desa Sukorejo.

Penimbangan balita dengan posisi tidur

Di rumah yang menghadap ke selatan itu, giat Posyandu Terpadu menyasar target warga yang ada di di RT 20 hingga RT 25 di RW 03. Posyandu Terpadu ini merupakan pengejawantahan giat layanan pemeriksaan kesehatan di segala usia atau menurut siklus hidup.

Dalam giat Posyandu 59 Tulip terdapat giat Posyandu Balita, Posbindu (Posyandu Usia Produktif), dan Posyandu Lansia. Sepintas Posyandu 59 atau yang biasa disingkat dengan sebutan Pos 59 itu seakan-akan menunjukkan ada banyak posyandu di Desa Sukorejo. Ternyata, tidak!

Orangtua balita berkonsultasi dengan bidan Desa Sukorejo

Dinamakan Posyandu 59, menurut tenaga kesehatan (nakes) yang hadir, sesuai penamaan dari posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi yang telah diurutkan oleh Puskesmas Gondanglegi. Di Sukorejo sendiri hanya mempunyai 6 posyandu saja.

Pada giat Posyandu 59 Tulip hari ini terdapat 4 nakes, yakni Didit Purwanto, S.Kep. (perawat Desa Sukorejo), Ita Nur Fadilah, A.Md.Keb. (bidan Desa Sukorejo), Diki Yessi Farantika, SKM (penanggung jawab (Pj.) Promkes Puskesmas Gondanglegi), dan Umi Masruroh, A.Md.Kes. (perawat gigi Puskesmas Gondanglegi).

Perawat gigi Puskesmas Gondanglegi berikan layanan pemeriksaan gigi dalam giat Posyandu 59 Tulip Desa Sukorejo

Sementara itu, jumlah kader kesehatan yang bertugas ada 6 orang: Suryani (Posyandu Balita), Suadeh (Posyandu Balita), Zubaidah (Posyandu Balita), Eni Widayati (Posyandu Balita), Farida (Posyandu Balita), dan Luluk Ati Mauliti Zahro (Posyandu Lansia).

Nakes dan kader kesehatan berkolaborasi dalam memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dalam giat Posyandu 59 Tulip. Dalam giat Posyandu Balita diadakan penimbangan, pengukuran tinggi atau panjang badan, pengukuran lingkar kepala, pemeriksaan gigi, dan pemberian imunisasi, seperti BCG (Bacillus Calmette-Guérin), OPV (Oral Polio Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Kader terlatih lakukan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah

Sedangkan dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia dijadikan satu, dan memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Baik dalam giat Posyandu Balita dan Posbindu serta Posyandu Lansia, nakes dari Ponkesdes Sukorejo (perawat dan bidan desa) memberikan konsultasi terhadap warganya. Bidan desa berkutat pada kesehatan balita, dan perawat desa berfokus pada skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Perawat Desa Sukorejo berikan konsultasi kepada warga yang terindikasi memilik faktor risiko PTM tinggi (highrisk)

Selama menghadiri giat Posyandu Terpadu, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), belum pernah melihat pemeriksaan gigi dalam giat Posyandu Balita, dan baru kali ini menjumpainya. 

Menurut perawat gigi Umi Masruroh, pemeriksaan gigi rutinnya di sekolah menyasar anak usia sekolah di SD tapi hari ini perawat gigi berkenan keliling. Perawat gigi Umi berkeyakinan bahwa yang periksa gigi di Puskesmas Gondanglegi umumnya sudah pada bolong giginya, dan ini berpengaruh terhadap nutrisi ke dalam tubuh, terutama jika gigi belakang yang bolong.

Mie ayam yang tersaji dalam sebuah meja

Oleh karena itu, perawat gigi Umi berinisiatif untuk melakukan pencegahan dengan berkeliling dalam giat Posyandu. Kebetulan hari ini nyamperin dalam giat Posyandu 59 Tulip yang digelar di Dusun Diyeng, Desa Sukorejo, yang warganya banyak berbahasa Madura.

Giat Posyandu 59 Tulip yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB ini berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 43 balita dengan rincian 15 laki-laki dan 28 perempuan pada giat Posyandu Balita. Sedangkan, pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia berhasil terperiksa sebanyak 41 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 40 perempuan.

Sebelum diakhiri foto bersama dengan latar papan nama Posyandu 59 Tulip, di ruang tamu tempat giat Posbindu dan Posyandu Lansia terhidangkan mie ayam buatan pemilik rumah yang dikenal memiliki hobi memasak. *** [060324

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 Maret 2024

Odong-Odong dan Penjual Mainan Anak Ramaikan Giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dari gardu lintasan kereta api, keramaian Balai Posyandu Kartini yang berada di timur rel sepur di Jalan Sarangan, Dusun Karangpandan RT 04 RW 01 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Karangpandan, telah tampak.

Lambaian balon penjual mainan anak dan alunan lagu anak-anak pada odong-odong – cublak-cublak suweng, gelang sipaku gelang, tik-tik bunyi hujan, rasa sanyange, naik delman, dan bintang kecil - turut menyemarakan dan meramaikan giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini.

Hari ini, Selasa (05/03), Balai Posyandu Kartini mengadakan giat Posyandu Terpadu. Dikatakan terpadu karena dalam giat tersebut sekaligus diselenggarakan Posyandu untuk segala umur, atau dalam bahasa sekarang disebut Posyandu Siklus Hidup.

Odong-odong dan penjual mainan anak di depan Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

Di dalam Posyandu Siklus Hidup tersebut diadakan pemeriksaan bagi balita (Posyandu Balita), usia produktif (Posbindu), dan lansia (Posyandu Lansia). Sehingga sasarannya menjadi luas, mencakup segala kehidupan.

Ada 11 orang kader kesehatan yang bertugas membantu dua tenaga kesehatan (nakes) Ponkesdes Karangpandan – perawat Dwi Setyowati, A.Md.Kep dan Indah Ratri Ayunaningtyas, A.Md.Keb. Kesebelas kader kesehatan tersebut terdiri dari Ati Safitri (kader Posyandu Balita), Sugiarti (kader Posyandu Balita), Luluk Rodi’yah (kader Posyandu Balita), Suparmi (kader Posyandu Balita), Yayuk Wijiati (kader SMARThealth), Sri Winarsih (kader SMARThealth), Lisa Listiani (kader SMARThealth), Sri Indrawati (kader SMARThealth), Supami (kader Posyandu Lansia), Umi Farida (kader Posyandu Lansia), dan Lutvi (kader Posyandu Lansia).

Bidan Desa Karangpandang menyapa para ibu yang hadir dalam giat Posyandu Siklus Hidup di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dalam giat Posyandu Balita, kader-kadernya melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Di situ terlihat dua tipe alat yang digunakannya, satu untuk yang sudah bisa berdiri seperti orang dewasa dan yang satunya dengan pola tidur bagi balita yang belum bisa berdiri.

Yang menarik perhatian salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat tersebut, ibu-ibu yang membawa balita yang sudah bisa jalan sendiri merasa sedikit tenang. Karena setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya terus dinaikkan odong-odong, ibunya bisa ikut giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) tanpa melihat anaknya rewel. Sedangkan, jika yang mengantarkan neneknya, si nenek bisa langsung ikut giat Posyandu Lansia.

Ayah muda ganteng sedang menimbangkan balitanya

Selain itu, juga terlihat tiga ayah muda ganteng yang membawakan balitanya untuk ikut giat Posyandu Balita. Menurut kader, mereka umumnya menggantikan peran istrinya, karena istrinya kerja di Pabrik Rokok dan kebetulan baru shift pagi.

Pada giat Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Posyandu Lansia sama layanannya, yaitu pengukuran antropometri (berat/tinggi badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Pengukuran tekanan darahnya dipisahkan dalam dua meja, namun untuk pengecekan kadar gulanya menjadi satu untuk Posbindu dan Posyandu Lansia, karena kader terlatihnya (kader SMARThealth) ada dalam giat Posbindu PTM.

Kader SMARThealth lakukan cek kadar gula darah

Terkait sasarannya 1 RW, yaitu RW 01, yang meliputi 5 RT, giat Posyandu Lansianya dibagi dalam dua tempat. Satu menempati Balai Posyandu Kartini, yang giatnya bareng dengan Posyandu Balita dan Posbindu PTM. Sedangkan, yang satunya lagi berada di selatan di pinggir saluran irigasi, menempati bangunan “Rumah Alat Kematian”, yang jarak sekitar 400 meter dari Balai Posyandu Kartini. 

Menurut perawat Dwi, bangunan ini dipanggil “Villa Kulon Kali” saja. Karena memang pada kenyataannya, suasana di sana masih alami, naturalistik. Gemericik suara air saluran irigasi di depannya dan suara gumrojog air dari pintu air yang ada di sebelah selatannya, berdampingan dengan pohon randu, memberikan suasana alamiah. Lingkungan sekitarnya masih asri, bikin betah sekali!

Perawat Desa dibantu kader Posyandu Lansia berikan layanan pmeriksaan para lansia di "Villa Kulon Kali" RT 03 RW 01

Acara giat Posyandu Terpadu yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini selesai pada pukul 11.00 WIB. Hasil rekapitulasi memperlihatkan pada giat Posyandu Balita berhasil dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan sebanyak 48 balita dari target sasaran sebanyak 99 balita di RW 01.

Kemudian dalam giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) berhasil diperiksa sebanyak 11 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 10 perempuan. Sementara itu, dalam giat Posyandu Lansia yang terperiksa sebanyak 22 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 21 perempuan di Balai Posyandu Kartini, dan sebanyak 36 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 33 perempuan di “Villa Kulon Kali.” *** [050324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 29 Februari 2024

Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Rekam Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Pagi itu mentari bersinar terang. Pak Yoyo memasang bannerSay No To Hypertension” di terop sebelah timur, membantu kader kesehatan yang sedang bergiat dalam Posbindu PTM di Posyandu Lasegia (Lansia Sehat Bahagia) yang bertempat di rumah Ibu Veronika Mestini yang beralamatkan di Jalan Ajisoko, Dusun Krajan RT 14 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Posyandu Lasegia merupakan Posyandu mandiri yang dikelola oleh warga setempat melalui kader kesehatan yang ada di wilayahnya dengan dukungan pendanaan yang dikumpulkan sendiri. Dengan diinisiasi oleh Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01, didirikan Bank Sampah untuk membiayai kegiatan tersebut untuk menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, kolesterol, asam urat, alcohol swab, dan lancet.

Sebelum berikan sambutan, Kapus Sumberpucung berkenan melihat pengukuran antropometri dan pengecekan kadar gula darah/asam urat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih

Jadi, giat yang sudah berjalan rutin sejak Maret 2023 bisa tumbuh berkembang. Mereka tidak harap-harap cemas kehabisan BMHP karena memang menyediakan sendiri. Selain itu, dengan pendirian Bank Sampah juga membuat lingkungan sekitar tempat tinggal mereka menjadi bersih dari limbah rongsokan maupun rumah tangga, seperti jelantah (limbah minyak goreng).

Kamis (29/02) ini dimulai pukul 06.30 WIB, diadakan giat Posbindu PTM kemudian penyuluhan kesehatan perihal hipertensi dan pemeriksaan profil lipid dari Puskesmas Sumberpucung serta pemeriksaan rekam jantung dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE).

Sambutan Kapus Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM lengkap di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Sebuah kolaborasi nan elok antara kader kesehatan, Puskesmas Sumberpucung, dan Klinik PACCE tertampil dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia. Kemandirian Posyandu Lasegia dan pemberdayaan kader kesehatan (community health worker empowerment) sublim dalam memberikan kemaslahatan kepada orang banyak.

Delapan kader kesehatan (Posbindu dan Posyandu Lansia) yang terdiri dari Windarsih, Beni Ning Fitri, Kasiati, Nita Anggraini, Yuyun Sulistyowati, Setyorini, Ninik Riwayati, dan Endah Prasetyaningsih (kader SMARThealth), memberikan layanan pemeriksaan antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dan asam urat.

Pj PTM Puskesmas Sumberpucung berikan penyuluhan

Pemeriksaannya dalam Posbindu PTM yang dilakukan oleh kader tersebut mendahului seremonialnya. Seremonial giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali prakata dari Master of Ceremony (MC) Ani Waluyo, Ketua Kader Desa Sumberpucung. 

Kemudian diteruskan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Sumberpucung dr. Rahmawati Daha. Dalam sambutannya, Kapus Sumberpucung merasa senang dengan kemandirian kader kesehatan dalam Posyandu yang diberi nama Lasegia (Lansia, Sehat, Bahagia).

Pj Promkes Puskesmas Sumberpucung memompa semangat pra lansia dan lansia

“Meski sudah bisa melaksanakan giat sendiri secara mandiri,” menurut Kapus Sumberpucung “Agar segera diurus surat pengukuhan dari Kepala Desa sebagai wujud legalitas keberadaannya secara organisasional.”

Usai sambutan Kapus Sumberpucung, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan dari Penanggung jawab (Pj.) PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners. Menurut Istitik, giat kolaboratif ini bermula dari keinginan kader kesehatan yang menghadap kepadanya yang meminta Puskesmas Sumberpucung juga berkenan memberikan layanan pemeriksaan kepada masyarakat di lingkup kerja Posyandu Lasegia.

Antrean warga di bawah terop

Akhirnya, Puskesmas Sumberpucung memberikan penyuluhan kesehatan terkait hipertensi, dan pemeriksaan profil lipid. Pemeriksaan profil lipid adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Warga yang berumur 40 tahun ke atas akan menerima pemeriksaan ini dengan cara diambil darahnya dari lengan seseorang.

Pemeriksaan profil lipid adalah salah satu tes penting yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan seseorang. Profil lipid mengukur kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting tentang risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pemeriksaan profil lipid oleh nakes Puskesmas Sumberpucung

Pemeriksaan profil lipid ini segera dilakukan selesai penyuluhan kesehatan yang kedua dari Pj. Promkes Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners. Pada kesempatan itu, Pj. Promkes memompa semangat para pra lansia maupun lansia yang hadir agar senantiasa bahaga. Karena, kata Pj. Promkes, “Bagaimana kita mau bahagia atau ceria kalau tidak sehat?”

Himbauan Pj. Promkes ini ternyata juga menjadi motto lansia yang dipajang di pagar tralis rumah Ibu Veronika Mestini: “BAHAGIA”. B (Berat Badan Berlebih Dihindari);  A (Aturlah Makan dengan Gizi Seimbang); H (Hindari Faktor-Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular); A (Agar Terus Berguna, Lakukan Kegiatan Bermanfaat Sesuai Kemampuan); G (Gerak Badan Teratur Wajib Terus Dilakukan); I (Iman dan Takwa Ditingkatkan serta Kelola Stress); A (Awasi Tubuh dengan Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin).

Rekam jantung oleh nakes dari Klinik PACCE

Selesai penyuluhan dari Pj. Promkes, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan profil lipid bagi warga RT 14 RW 01 yang telah diperiksa di giat Posbindu PTM oleh kader kesehatan terlatih. Pemeriksaan profil lipid ini ditangani oleh tiga nakes Puskesmas Sumberpucung, yaitu Hevy Pujiati, S.Kep. Ners (Pj. Indra), Feby Sekarini, S.Kep. Ners (perawat Desa Sumberpucung), dan Alina Chandra Berliana, S.Kep.Ners. Mereka dibantu juga oleh Pj. Promkes.

Dari meja pemeriksaan profil lipid ini, warga akan mengantre menanti panggilan untuk masuk ruangan tertutup guna mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh 4 nakes Klinik PACCE dan seorang dokter dari PACCE yang akan memberikan konsultasi dari hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut.

Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus Ketua RT, berikan voucer belanja bagi tiga orang yang selama tiga bulan berturut-turut mampu mempertahankan kestabilan pengecekan takanan darah, kolesterol asam urat

Di meja konsultasi Klinik PACCE, Pj. PTM Puskesmas Sumberpucung mendampinginya untuk melihat warga-warga mana saja yang harus mendapatkan rujukan pemeriksaan lanjutan di Klinik PACCE di Pakisaji dan mana saja warga yang hanya harus memeriksakan di Poli Pandu Puskesmas Sumberpucung.

Dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia, tidak hanya pemeriksaan yang lengkap dengan alat-alat mutakhir yang kalau periksa sendiri konon menghabiskan uang 1 jutaan ini juga disediakan sarapan yang dikoordinir oleh Fiana Susanti, Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01.

Lokasi sarapan di antara aneka koleksi tanaman yang menawan

Ia juga memberikan voucer belanja di Indomaret bagi tiga orang warga, yaitu satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran hipertensi yang stabil sesuai kriteria sehat; satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut memiliki pengukuran kolesterol yang sehat; dan satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran asam urat yang stabil dalam indikator sehat.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang melakukan rekapitulasi dengan kader di bagian pendaftaraan, diketahui bahwa dalam giat Posbindu PTM dengan pemeriksaan lengkap di Posyandu Lasegia ini hingga pukul 12.18 WIB berhasil diperiksa sebanyak 66 orang, dengan rincian 21 laki-laki dan 45 perempuan. *** [290224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Februari 2024

Giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung Di Tiga Serambi dan ber-PMT

Tiga serambi, yaitu serambi Masjid Al Husain sisi utara, serambi rumah kader Posyandu Balita Fita Ani Susanti, dan serambi Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Hidayatul Mubtadi’ien, menjadi tempat giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung.

Ketiga serambi tersebut berada di Jalan Bromo/Sidomakmur Barat, Desa Ngadilangkung RT 04 RW 03 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Serambi rumah kader Posyandu Balita dan TPQ Hidayatul Mubtadi’ien berhimpitan, dan serambi Masjid Al Husain sisi utara berada di seberang atau di depannya, yang dipisahkan oleh jalan kecil berpaving block.

Lokasi giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Jalan kecil tersebut menjadi tempat untuk memarkir sepeda dan motor bagi mereka yang menghadiri giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung yang diadakan pada hari ini, Sabtu (24/02). Giat Posyandu Dahlia 5 memberikan layanan kesehatan bagi segala usia sesuai siklus hidup manusia. Jadi, giat Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu), dan Posyandu Lansia menyatu dalam Posyandu Dahlia 5.

Giat Posyandu Balita dikoordinir oleh bidan Desa Ngadilangkung Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb dengan dibantu 5 kader Posyandu Balita – Yayuk Susastra, Solikah, Agustin Putri, Fita Ani Susanti, Siti Aisyah – menempati serambi Masjid Al Husain sisi utara dan serambi depan rumah kader Posyandu Balita.

Pengukuran lingkar kepala pada balita

Pendaftaran, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran lingkar kepala dilakukan di serambi depan rumah kader Posyandu Balita, sedangkan untuk Sub PIN Polio Putaran Kedua maupun imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine) dilaksanakan di serambi Masjid Al Husain sisi utara.

Sementara itu, giat Posbindu dan Posyandu Lansia ditempatkan di serambi depan TPQ Hidayatul Mubtadi’ien, dan ruang tamu rumah kader Posyandu Balita tersebut. Giat Posbindu dan Posyandu Lansia dikomandoi oleh perawat Desa Ngadilangkung Dian Savitri, A.Md.Kep dengan dibantu oleh 2 kader Posbindu dan 5 kader Posyandu Lansia.

Bidan berikan imunisasi polio tetes di serambi Masjid Al Husain Ngadilangkung

Dua kader Posbindu terdiri dari Mahmudah Diana (telah mengikuti Pelatihan eKader di Rayz UMM Hotel) dan Linda Novita Rahayu. Sedangkan, 5 kader Posyandu Lansia meliputi Saudah, Karti, Yuliana, Siti Nurhalimah, dan Anis Hidayati.

Dalam giat Posyandu Dahlia 5 ini diadakan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut) maupun pengukuran tekanan darah. Sebenarnya rangkaian pemeriksaannya juga termasuk pengukuran kadar gula darah. Namun ternyata, menurut kader Posbindu dan Posyandu Lansia yang diajak ngobrol oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), mengatakan bahwa untuk pemeriksaan kadar gula, kolesterol, dan asam urat di Desa Ngadilangkung dilakukan setiap 3 bulan sekali dan gratis.

Meja pemeriksaan giat Posbindu dan Posyandu Lansia pada Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung

Pengertian gratis di sini, warga di Ngadilangkungan tidak dibebankan biaya untuk mengganti BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan strip asam urat. Semuanya disediakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Ngadilankung melalui anggaran dana desa.

Pemeriksaan gratis untuk kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat ini, dirintis oleh Lurah Puji Mahrudin, SE semenjak Maret 2023 sebagai perwujudan kepedulian Pemdes Ngadilakung dalam menyehatkan warganya melalui skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Setelah meberikan edukasi, perawat akan memberikan obat kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM (highrisk)

Sebelumnya, lurah Puji Mahrudin juga telah memberikan anggaran untuk PMT (Program Makanan Tambahan) bagi yang hadir dalam giat Posbindu sejak tahun 2019, melengkapi apa yang telah dimulai oleh lurah sebelumnya Slamet yang telah memberikan PMT bagi lansia pada tahun 2016.

Jadi, dari hasil catatan Tim SMARThealth UB yang dengan senang hati menghadiri giat Posyandu Segala Usia di Kabupaten Malang ini, baru melihat bahwa giat Posyandu untuk segala usia mendapatkan PMT di Desa Ngadilangkung. Hal ini tentunya patut dicontoh oleh desa atau kelurahan lain yang ada di Kabupaten Malang lainnya.

PMT Posbindu dan Posyandu Lansia: siapa pun yang menatap akan lapar

Pada giat hari ini, salah seorang kader Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung memperlihatkan PMT. PMT untuk balita terlihat ada susu kotak, biskuit, dan pisang serta vitamin C maupun A dalam kantung plastik. Sedangkan, PMT untuk Posbindu dan Posyandu Lansia dikemas dengan menarik hati memakai kota merek Calista. Di dalamnya ada nasi empok, bali telor, oseng-oseng pepaya, urap, dan sepotong buah pepaya. Bikin lapar Tim SMARThealth UB setelah melihatnya.

Hingga pukul 10.40 WIB, giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung yang memiliki target sasaran warga RT 01 RW 03, RT 02 RW 03, dan RW 04 RW 03 (RT 03 RW 03 ikut giat Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung) ini berhasil melakukan pemeriksaan terhadap balita, usia produktif dan lansia.

Pada giat Posyandu Balita berhasil memberikan layanan kesehatan sebanyak 80 balita; Posbindu berhasil memeriksa sejumlah 73 orang yang all women (semuanya wanita); dan dalam Posyandu Lansia terperiksa sebanyak 17 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 15 perempuan. *** [240224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog