Suasana berbeda terlihat di Ruang Aula Puskesmas Ngajum pada Rabu (01/10) pagi. Meja dan kursi yang biasanya berbaris rapi menghadap mimbar, kini disusun secara melingkar, menciptakan atmosfer yang lebih intim dan interaktif.
Ini adalah persiapan untuk momen penting: wawancara terakhir rangkaian penelitian Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer dalam disertasi dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP.
Tim Enumerator Health Coaching kembali bertemu dengan tiga belas pasien hipertensi yang telah menjadi mitra sejak putaran pertama. Mereka diundang oleh Penanggung Jawab Penyakit Tidak Menular (Pj PTM) Puskesmas Ngajum untuk mengikuti sesi wawancara penutup, sebuah tahap krusial dalam perjalanan penelitian ini.
![]() |
Penjelasan peneliti utama dalam pertemuan akhir health coaching di Aula Puskesmas Ngajum, Kabupaten Malang |
Mengukur Jejak Perubahan: Dari "Imut" Menuju Mandiri
Dr. Arief Alamsyah, MARS, Sp.KKLP, selaku peneliti utama, menjelaskan desain unik dari pertemuan ketiga ini. "Tujuan kami adalah melakukan wawancara dengan ketiga belas pasien yang sama yang telah kami wawancara pada pertemuan pertama," ujarnya membuka acara.
Tujuannya jelas: menangkap jejak perubahan. Dalam istilah yang akrab disampaikan dr. Arief, pada pertemuan pertama, pemahaman pasien seringkali masih "imut" - sebutan untuk kondisi pengetahuan yang belum matang.
Kini, setelah melalui proses health coaching intensif oleh dokter fungsional Puskesmas Ngajum, penelitian ini ingin mengukur perbedaannya. Apakah terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan perilaku, dan peningkatan kemandirian dalam mengendalikan tekanan darah?
Dari sinilah nantinya akan terpetakan bentuk permodelan health coaching seperti apa yang "ideal" dan efektif untuk diterapkan dalam kendali hipertensi di tingkat puskesmas.
![]() |
Suasana wawancara pasien intervensi |
Simfoni Kerjasama Tim yang Tergagas Apik
Begitu kata pengantar dari dr. Arief usai, prosesi wawancara segera bergulir dengan lancar bak sebuah simfoni. Tim Enumerator - yang terdiri dari Anis Khurniawati, S.Sos., Arief Budi Santoso, S.Ak., Elmi Kamilah, S.Sos., dan saya - langsung mengambil posisi di meja-meja yang telah disusun melingkar.
Setiap peran berjalan sinergis. Tim Enumerator fokus melakukan wawancara mendalam dengan para pasien. Pj Promkes Denok Pitra Rhena, SKM bertanggung jawab atas pengukuran tinggi badan dan tekanan darah, data objektif yang melengkapi hasil wawancara ke dalam logbook. Pj PTM Masfu Lailiyah, A.Md.Kep mengurusi administrasi seperti absensi dan pemberian uang transport sebagai bentuk apresiasi bagi partisipan.
Sedangkan, dr. Arief sendiri tidak hanya mengawasi, tetapi juga turun tangan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pasien yang membutuhkan penjelasan tambahan dalam pengendalian hipertensi pasien.
Sementara itu, Ivanka Harits Darwisy, M.Pd yang mengasistensi dr. Arief, dengan cekatan merekap semua hasil wawancara langsung ke dalam google form untuk memudahkan analisis data.
![]() |
Tim Enumerator menggunakan handphone dalam melakukan wawancara dengan pasieh intervensi di Aula Puskesmas Ngajum |
Proses Cepat dan Perjalanan yang Berlanjut
Wawancara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut berjalan efisien dan selesai dalam waktu kurang dari satu setengah jam, tepatnya pukul 09.47 WIB. Namun, tugas tim belum usai. Karena masih ada 1 pasien yang tidak bisa hadir lantaran tidak bisa dihubungi. Sehingga perlu dijadwalkan tersendiri di lain waktu.
Usai membungkus pekerjaan di Puskesmas Ngajum, rombongan yang terdiri atas Tim Enumerator, Pj PTM dan Promkes dari Puskesmas Ngajum, serta peneliti, segera berpindah lokasi. Tujuan berikutnya adalah Desa Maguan. Agenda yang sama menunggu, dengan target responden yang berbeda: para pasien kontrol dalam penelitian ini.
Hari itu adalah bukti nyata dedikasi tim dalam mengukir satu langkah penting menuju model perawatan hipertensi yang lebih manusiawi, personal, dan berkelanjutan di layanan kesehatan primer. *** [011025]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar