NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Envionmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) menyelenggarakan pertemuan Tim Peneliti NIHR dalam Indonesia in-Country Meeting (ICM) yang diadakan di Kota Malang dari 30 September hingga 5 Oktober 2024.
Hari pertama, Senin (30/09), ICM diadakan di Auditorium Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang beralamatkan di Jalan Veteran, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sesuai surat undangan bernomor 0005/UND/NIHR/09/2024, agenda ICM hari pertama (day 1 – Monday Sep 30) adalah opening ICM, overview of the NIHR project, theme 1: key findings, theme 2: key findings, overview of the intervention development process (co-creation + evaluation) and discussions.
Peserta Indonesia in-Country Meeting berpose |
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan pembukaan dalam ICM. Sambutan pertama dilakukan oleh Wakil Dekan 2 Dr. Husnul Khotimah, S.Si., M.Kes mewakili Dekan FKUB yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Dr. Husnul menjelaskan “Advancing Research for Health and Sustainability in Malang and Gresik Regencies”, yang di dalamnya menegaskan pentingnya The Power of Collaboration yang meliputi sharing knowledge, resource mobilization, dan community engagement.
Di akhir sambutannya, Dr. Husnul mengatakan bahwa poin utamanya adalah dengan menggunakan pendekatan berbasis penelitian, kita dapat mengatasi tantangan yang paling mendesak dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua penduduk untuk berkembang.
Wakil Dekan 2 FKUB berikan sambutan dihadapan peserta Indonesia in-Country Meeting |
Pada kesempatan itu, Prof. Andarini menjelaskan sejumlah item: health is fundamentally interconnected with our environment; the challenges we face; the impact of air pollution; plastic combustion: a solent threat; and comprehensive strategies.
Diakui oleh Prof. Andarini, semua itu memerlukan komitmen dan bekerja secara kolaboratif serta menerapkan pendekatan holistik.
Kemudian sambutan berikutnya datang dari Prof. Christopher Millet, Profesor Kesehatan Masyarakat Imperial College London (ICL). Ia mengucapkan selamat datang kepada peserta dan merasa senang sekali bisa datang ke FKUB untuk menghadiri ICM yang diselenggarakan oleh NIHR-GHRC NCDs & EC FKUB.
Presentasi key findings Theme 1 |
Usai sambutan-sambutan dalam opening ICM, acara memasuki pemaparan materi Theme 1 dan 2. Pemaparan materi pertama dari Theme 1: Primary healthcare strengthening. Theme 1 merupakan salah satu dari 5 theme yang ada di Tim Penelitian NIHR. Theme 1 dikomandoi dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D .
Dalam mempresentasikan key findings dari Theme 1 itu, Asri, Ph.D mengajak dua anggota timnya dr. Harun Al Rasyid,MPH dan dr. Devita Rahmani Ratri, MPH. Penyajiannya diawali oleh Asri, Ph.D kemudian terus dr. Harun dan dr. Devita secara bergantian.
Materi Theme 1 meliputi: study design: formative phase yang terdiri dari systematic review, policy analysis, healthcare system assessment, SMARThealth app adaptation, dan pilot study.
Peserta Indonesia in-Country Meeting menyimak paparan Theme 1 |
Policy analysis untuk menguji ketahanan kebijakan nasional dan tingkat negara bagian di Indonesia dalam melindungi kesehatan penduduk dari polusi udara.
Healthcare system assessment untuk menilai berbagai aspek yang memengaruhi pemberian perawatan PTM di lingkungan perawatan primer, seperti alokasi sumber daya, infrastruktur, tenaga kerja, pembiayaan, asuransi, kebijakan, rantai pasokan obat-obatan, pengadaan peralatan, dan jalur klinis serta integrasi pertimbangan perubahan iklim dalam sistem.
SMARThealth app adaptation untuk mengadaptasi dan merancang aplikasi SMARTHealth untuk penyakit kardiovaskular dan PPOK di wilayah yang terkena dampak polusi udara.
Presentasi key findings Theme 2 |
Dari paparan materi Theme 1 ini, disimpulkan mengenai temuan (sementara) tentang PTM di Kabupaten Malang dan Gresik menyoroti kebutuhan mendesak akan strategi komprehensif untuk mengatasi meningkatnya angka PTM; upaya harus difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan akses layanan kesehatan, dan integrasi program modifikasi gaya hidup; dan inisiatif kolaboratif yang melibatkan pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan organisasi masyarakat akan sangat penting dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit tidak menular di wilayah tersebut.
Dalam sesi diskusi Theme 1, ada beberapa pertanyaan dari Tim Peneliti NIHR luar negeri, seperti Dr. Devarsetty Praveen (Global Strategic Priority Lead – Better Care & Director Primary Health Care, The George Institute for Global Health India); Dr. Nushrat Khan (Research Fellow, ICL); Prof. Chris Millet (Professor of Public Health, ICL); and Maroof Khan (The George Institute for Global Health India).
Presntasi Nushrat Khan |
Pukul 13.40 WIB peserta ICM memasuki auditorium lagi untuk melanjutkan acara berikutnya, yakni pemaparan dari Theme 2: Air Pollution and Plastic Combustion. Theme 2 yang digawangi oleh Koordinatornya yang sekaligus juga NIHR Research Manager, Sujarwoto.
Pada kesempatan itu, Theme 2 menampilkan Key findings from evidence identification and situational analysis.
Ada 2 pertanyaan utama dalam Theme 2 (Identifying and implementing solutions to reduce the impact of plastic burning on NCDs in Indonesia), yaitu 1). Apa saja sumber utama pembakaran plastik dan polutan terkait PTM yang dipancarkan oleh industri dan pengangkutan plastik tingkat masyarakat di enam desa studi di Malang, Jawa Timur?, dan 2). Komponen solusi/intervensi umum apa yang dapat diproduksi bersama masyarakat untuk secara efektif mengurangi polutan pembakaran plastik terkait PTM di wilayah studi?
Peserta Indonesia in-Country Meeting menyimak presentasi Nushrat Khan |
Pada key findings Theme 2 ini juga terjadi diskusi seperti pada theme 1. Sejumlah peneliti dari beberapa negara mengajukan pertanyaan terkait temuan yang dipaparkan oleh anggota Tim Penelitian NIHR Theme 2.
Selesai pemaparan key findings Theme 2, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dr. Nushrat Khan dengan judul “Overview of Multisectoral Intervention Co-Creation". Menurut Nushrat, co-creation merupakan kombinasi dari co-design dan co-production. Pada kesempatan itu, Nushrat mengajak diskusi perihal: apa saja yang termasuk dalam cakupan proyek dan jadwal kita saat ini?; Apakah kita menggunakan metodologi yang berbeda saat mengembangkan berbagai komponen intervensi multisektoral?; apa cara terbaik untuk bekerja sama dengan mitra tingkat industri dalam mengembangkan kesadaran dan memengaruhi regulasi?; dan membahas cara memastikan strategi implementasi dan ukuran hasil yang efektif.
ICM hari pertama ini selesai pada pukul 16.24 WIB, dan diakhiri dengan melakukan foto bersama di antara perserta ICM. *** [010124]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar