Di Gelombang II ini, Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023 diselenggarakan di Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Hotel Grand Miami Kepanjen pada Rabu (17/05), yang diikuti oleh 19 Puskesmas, meliputi Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Ngajum, Wonosari, Wagir, Pakisaji, Tajinan, Tumpang, Poncokusumo, Jabung, Lawang, Singosari, Ardimulyo, Karangploso, Dau, Pujon, Ngantang, dan Kasembon.
Sehari sebelumnya, di tempat yang sama telah dilaksanakan Rakontek Gelombang I yang dihadiri oleh Dokter Fungsionalis, Petugas Farmasi, dan Petugas Lab (Analis) Puskesmas itu dihadiri oleh 20 Puskesmas. Mengingat keterbatasan Edelweiss 1 & 2 Meeting Room maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub-Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) membagi rakontek ini dalam dua hari.
Tampak hadir dalam rakontek Gelombang II atau hari kedua ini adalah Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang, Wahyuni, S.Si, M.M., dan Sub Koordinator Substansi Kefarmasian Dinkes Kabupaten Malang, Nur Khulaillah, S.Si.Apt.
Terlihat juga dari staf dari Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes, seperti Rosida, SKM; Nur Ani Sahara, S,Kep.Ners; Kristina Dewi, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners; dan Candra Hernawan, S.Kom. Selain itu juga ada asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Sub-Substansi PTM dan Keswa, Ulinati, S.IP, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).
Berpose bersama seluruh peserta rakontek |
Usai menyanyikan Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinasi Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa terjadi peningkatan PTM di mana penyakit kardiovaskular menyumbang kematian terbanyak.
“Kita sudah berupaya melakukan skrining untuk deteksi dini PTM. Akan tetapi, sampai sekarang hasil capaiannya masih rendah, jauh dari 100%,” terang Paulus Gatot.
Oleh karena itu, rakontek ini digelar antara Puskesmas, UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang, dan Sub Koordinator Substansi Kefarmasian Dinkes Kabupaten Malang, agar deteksi dini bisa meningkat dengan diimbangi oleh ketersediaan obat sebagai upaya treatment dalam pengendalian PTM.
Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan sambutan yang didampingi narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur |
Selesai foto, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Pemegang Program Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Dinkes Provinsi Jawa Timur, Laksono Boedi Prasetyo, SKM, M.M., dengan titel “Penguatan Skrining Jantung dan Stroke.”
Presentasi Laksono Boedi Prasetyo, atau yang akrab dipanggil Soni itu, menjelaskan sejumlah item, antara lain PJPD (Hipertensi, Penyakit Jantung, Stroke, Penyakit Ginjal Kronis), isu-isu penting PJPD, besaran masalah PTM di Indonesia, pembiayaan katastropi PJPD, tren Hipertensi, Obesitas, Diabetes mellitus, Stroke dan Ginjal Kronis di Indonesia, tren prevalensi Hipertensi di Indonesia, kasus Hipertensi yang belum terdeteksi, alasan tidak minum obat, akibat asupan GGL (gula, garam, lemak) berlebih, transisi yang mempengaruhi (epidemiologi, demografi, teknologi, dan ekonomi), transisi perilaku, indikator RPJMN dan Renstra, kebijakan penanggulangan PTM, dan PANDU PTM.
Pada kesempatan itu, Soni merasa heran dengan kemampuan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. “Apakah strateginya yang salah, teman-teman di lapangan cuek, atau tidak adanya koordinasi antar lintas program/sektoral?” tanya Soni dihadapan peserta rakontek. “Kalau harmoni itu jalan, semua akan sehat wal’afiat.”
Dokter Fungsional, Petugas Lab, dan Petugas Farmasi Puskesmas ikuti rakontek PTM |
Ketiga pertanyaan yang menjadi bahan diskusi itu secara garis besar terkait dengan keberadaan obat bagi orang yang terskrining memiliki diagnosa PTM. Diskusi menjadi gayeng menyangkut layanan di fasyankes, pemberian obat baik penderita, dan kemampuan petugas lab dalam menangani analisa pemeriksaan kolesterol total, HDL, dan trigliserida.
Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang pun ikut terlibat dalam diskusi mengenai permasalahan yang sering dihadapi Puskesmas terkait layanan fasyankes, obat-obatan hingga terbatasnya petugas lab yang ada di Puskesmas.
Diskusi yang dimulai dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 11.52 WIB itu berakhir ketika perwakilan dari PT Rajawali Nusindo memasuki Edelweiss 1 & 2 Meeting Room. Kedua orang perwakilan PT Rajawali Nusindo, Glesandi, S.E., dan Milzam Mujadid, S.T., maju ke depan untuk mempresentasikan Reagen Proline.
Praktek reagen Proline bagi Petugas Lab Puskesmas yang dipandu vendor PT Rajawali Nusindo |
Setelah praktek, acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, makan). Lokasi makannya sama dengan rakontek gelombang I, yaitu di Miami Bar & Lounge Lantai 2. Menu makanan yang tersaji meliputi Ikan kuah asam, Steamed rice, Ayam lengkuas, Tahu crispy abon, Lodeh iwak pe, Gurame sauce Padang, Sambal trasi, Acar, Kerupuk, Tempe mendoan, Slice fruits, Es dawet, Mineral water, Infused water, dan Ice tea.
Peserta rakontek memasuki Edelweiss 1 & 2 Meeting Room pada pukul 13.45 WIB. Acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi berikutnya yang disampaikan oleh dr. Fahmy Rusnanta, Sp.JP, FIHA dari KSM Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Kanjuruhan Kepanjen, dengan judul “Know The Risks as Early Prompt Treatment in Preventing Cardiovascular Disease: 5W 1H.”
Dalam presentasinya, dr. Fahmy menguraikan tentang global burden of CVD, prevalence of Cardiovascular death, key facts of global CVD burden, know your risk & start begin prevention, risk assessment ≠ screening, risk factors, risk categories & risk stratification, other countries could be assessed based on update WHO CVD risk chart 2019, illustration of how to use the WHO CVD risk (laboratory based) chart, keep mind = potential risk modification, dan treatment goals for different patient categories.
Narasumber dari KSM Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Kanjuruhan Kepanjen |
Pukul 14.35 WIB dibuka sesi tanya jawab terkait materi ini. Ada tiga penanya dari dokter fungsional Puskesmas Wonosari, Puskesmas Tumpang, dan Puskesmas Sumberpucung. Pertanyaan-pertanyaan tersebut langsung ditanggapi oleh narasumber.
Selesai materi dari dr. Fahmy, acara pun diisi dengan pembacaan RTL Rencana Tindak Lanjut) dari rakontek Gelombang II ini. Terdapat 10 item dalam RTL, yaitu 1). Puskesmas melaksanakan Skrining Prioritas PTM sesuai alur pelayanan yang ada di Puskesmas setelah reagen profil lipid terkirim pada akhir Mei 2023 sehingga dapat dilaksanakan pertengahan bulan Juni 2023; 2). Melaporkan hasil deteksi dini PTM Prioritas sesuai pencatatan di Puskesmas setelah pelaksanaannya; 3). Puskesmas melaksanakan pengelolaan reagen profil lipid dan pelaksanaannya sampai tahun 2024; 4). Peralatan fotometer dan EKG dipastikan baik dan siap dipakai dalam pelaksanaan Skrining PTM Prioritas; 5). Skrining PTM dilakukan terintegrasi dan berkolaborasi dengan lintas program di dalam dan luar gedung; 6). Pengelolaan obat program PTM akan dilakukan advokasi pada pimpinan untuk mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan; 7). Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk kewaspadaan dini dalam capaian program; 8). Melaksanakan entry skrining setelah giat skrining PTM oleh lintas program di dalam dan luar gedung; 9). Labkesda siap menerima kiriman sampel skrining dari puskesmas apabila diperlukan (proses akan dikoordinasikan lebih lanjut); dan 10). Dinas mengakomodir ajuan kebutuhan tenaga analis dan ajuan EKG.
Acara rakontek Gelombang II ini ditutup secara resmi oleh Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes tepat pada pukul 15.10 WIB. *** [170523]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar