Siang tadi, Kamis (01/02), Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, melakukan kunjungan ke Desa Srimulyo.
Desa Srimulyo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Desa ini merupakan desa terluas di Kecamatan Dampit, yaitu 2065,6 hektar, atau 15,24% dari total luas Kecamatan Dampit (BPS, 2022).
Desa Srimulyo memiliki 4 dusun, yaitu Krajan, Balerejo, Sukorejo, dan Purwosari. Dilihat dari petanya, Desa Srimulyo itu memanjang dari utara hingga selatan. Dusun terjauh di Desa Srimulyo berjarak sekitar 20 kilometer dari Balai Desa Srimulyo.
Tugu Masuk Desa Srimulyo dari arah Dampit |
Jarak Balai Desa ke Puskesmas Dampit sekitar 8,7 kilometer, dan jarak Balai Desa ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang sekitar 35 kilometer.
Kunjungan Bastamil ke Desa Srimulyo itu dalam rangka implementasi follow up pasien dalam penyakit tidak menular (PTM), utamanya menyangkut tekanan darah, gula darah maupun kolesterol.
Balai Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit |
Setiap warga yang telah diskrining faktor risiko PTM menggunakan aplikasi eKader, datanya akan tersimpan secara digital dalam aplikasi tersebut. Aplikasi eKader yang dibekali algoritma rumit oleh para kardiolog itu mampu mengkategori hasilnya secara langsung: hijau (low risk), kuning (moderate risk), dan merah (high risk).
Kategori tersebut tidak berhenti hanya sekadar menikmati warna-warni tersebut, tetapi algoritma kemudian mengolahnya untuk menyimpan pasien high risk sebagai pasien follow up. Ini sangat memudahkan bagi kader SMARThealth yang telah melakukan skrining bagi banyak warga dalam menyiapkan atau melaksanakan follow up pasien. Kader tidak perlu “mencari jarum di antara tumpukan jerami” lagi, tetapi tinggal melihat list follow up pasien yang telah tersaji dalam aplikasi eKader.
Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit berikan pembekalan follow up pasien |
Oleh karena itu, menjaga kualitas layanan dalam penanganan PTM sangatlah penting karena pelayanan kesehatan – menurut WHO – harus aman, efektif, tepat waktu, efisien, adil dan berpusat pada masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan arahan kepada nakes dan kader SMARThealth di salah satu ruangan yang terdapat di Balai Desa Srimulyo yang terletak di Jalan Raya Srimulyo, Dusun Krajan RT 16 RW 02 Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Follow up pasien dengan melakukan home visit |
Di ruangan kecil itu, Bastamil memberikan pembekalan bagi nakes maupun kader SMARThealth dalam melakukan follow up pasien yang high risk, mulai dari penggunaan aplikasi eKader hingga strategi dalam memfollow up pasien di Desa Srimulyo.
Selesai memberikan pembekalan, Bastamil pun mengikuti nakes dan salah seorang kader SMARThealth yang akan memfollow up pasien high risk, yang rumahnya sekitar 300 meter arah selatan balai Desa Srimulyo.
Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit yang didampingi perawat Desa Srimulyo berdiskusi dengan Kades Srimulyo di ruang kerja Kades |
Pulang dari rumah warga tersebut, turunlah hujan lebat, dan harus berteduh di Balai Desa Srimulyo. Dalam situasi ini, kebetulan Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit, Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit, dan perawat Desa Srimulyo diterima oleh Kepala Desa Srimulyo di ruang kerjanya.
Di ruang tersebut, mereka pun berdiskusi dengan Kades Srimulyo M. Mukhlis terkait pelaksanaan SMARThealth baik suka maupun dukanya hingga hujan pun mereda. Kebetulan Kadesnya pun reponsif dan memiliki wawasan ke depan menyangkut kesehatan yang ada di desanya. *** [010224]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar