Kegiatan (giat) Posbindu Anggrek 2 Kepanjen secara rutin dilaksanakan kader SMARThealth bersama tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Kelurahan Kepanjen setiap bulannya. Namun hari ini, Sabtu (04/02/2023), ada yang sedikit berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Bertempat di Balai RW 01 Kepanjen, giat Posbindu Anggrek 2 tak hanya melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi umur 15 tahun ke atas (termasuk lansia) terkait faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) tapi juga diadakan penyuluhan tentang COVID-19 oleh Penanggung Jawab Program Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Kepanjen.
Acara giat Posbindu sendiri sudah dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Dua kader SMARThealth (Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani), dua kader SIMPLI (Indri Astutik dan Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.), dan seorang kader Posyandu (Edi Hartutik) bersama perawat Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep mengawalinya.
Kader berpose dengan perawat, bidan, dan Pj Promkes Puskesmas Kepanjen |
Kemudian menyusul bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Kep membantu perawat Nurul, dan sekitar pukul 10.00 WIB Penanggung Jawab Program Promkes Puskesmas Kepanjen Luluk Lady Laily, SKM hadir di Balai RW 01 Kepanjen.
Di sela-sela giat Posbindu ini, perwakilan dari Puskesmas Kepanjen melakukan penyuluhan berkenaan dengan COVID-19. Dalam penyuluhan itu, Luluk menegaskan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut agar tetap waspada. “Kendati PPKM sudah dicabut Presiden, namun pandeminya sendiri belum berakhir. Virusnya masih ada,” jelas Luluk.
Pandemi COVID-19, tambah Luluk, hanya bisa dicabut atau dinyatakakan selesai oleh otoritas yang berwenang, yaitu WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia. Sehingga, Luluk, menyarankan kepada warga agar selalu tetap berperilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci dengan sabun di air mengalir dan beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Penyuluhan COVID-19 oleh Pj Promkes Kepanjen |
Lebih lanjut, Luluk mengatakan bahwa dengan vaksinasi ternyata terbukti kasus kesakitan dan kematian akibat virus Corona sudah berkurang, atau tidak sebanyak di awal-awal pandemi dulu. Karena vaksinasi mampu memberikan kekebalan tubuh dan telah menimbulkan herd immunity (kekebalan kelompok).
“Karena sudah enam bulan sejak booster pertama dan pandemi belum dinyatakan selesai oleh WHO, maka warga yang hadir ini agar mengikuti vaksinasi booster kedua,” kata Luluk kepada yang hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 itu.
Usai penyuluhan, giat Posbindu terus dilanjutkan lagi hingga selesai pemeriksaan pada pukul 10.51 WIB. Kemudian kader bersama nakes melakukan foto bersama terlebih dahulu, dan baru dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Skrining faktor risiko PTM oleh kader |
Selesai makan, Tim SMARThealth UB melakukan rekapitulasi bersama dengan kader SIMPLI yang bertugas di meja pendaftaraan. Dalam giat Pobindu ini berhasil diperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 7 laki-laki dan 23 perempuan.
Dari semua yang hadir itu kebanyakan mereka yang mengikuti follow up. Tidak hanya skrining saja, tapi mereka mendapatkan konsultasi secara intensif dari nakes Kelurahan Kepanjen di meja 4 bagian sebelah barat sendiri di Gedung Balai RW 01 Kepanjen. *** [040223]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar