Awal tahun 2022, kader kesehatan Desa Sidorahayu mengadakan pertemuan rutin di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang terletak di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (14/01/2022).
Pertemuan yang dihadiri oleh kader Posyandu Balita, Posbindu, dan Lansia dengan mengenakan seragam baru batik dengan motif kembangan warna pink di atas latar warna hitam ini, dimulai pada pukul 09.37 WIB.
Master of ceremony (MC) Rahayu Sulistiowati mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh kader kesehatan yang hadir dalam pertemuan ini dan diteruskan dengan membacakan susunan acara dalam pertemuan ini.
Sambutan Ketua TP-PKK Desa Sidorahayu |
Setelah dilanjutkan dengan doa, dan disambung dengan menyanyikan lagu Mars Germas yang dipimpin oleh Marmiatin sebagai dirigen. Dalam menyanyikan lagu ini, seluruh peserta pertemuan dimohon untuk berdiri.
Usai Mars Germas, acara diisi dengan sambutan dari pihak desa yang diwakili oleh Niksar Arlansyah, staf Kaur Perencanaan Desa Sidorahayu. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Desa Sidorahayu Diah Rahmawati, yang tak lain adalah istri Kepala Desa Sidorahayu.
Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK mengaku bahwa dirinya baru kali ini bisa berjumpa dengan kader kesehatan Desa Sidorahayu. Kemudian Ketua TP-PKK menginformasikan akan adanya pelatihan cipta menu dalam upaya ketahanan pangan. Sehingga diharapkan nantinya dalam pemberian makanan tambahan (PMT) bisa membuat aneka makanan sehat.
Menyanyikan lagu Mars GERMAS |
Selesai sambutan Ketua TP-PKK, Niksar Arlansyah memimpin agenda kader kesehatan ke depannya dengan menginventarisir terlebih dahulu para kadernya. Berapa jumlah kader Posyandu Balita dan Lansia di setiap dusunnya dan kader Posbindu PTM.
Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Dari hasil diskusi itu terhembus kabar yang menggembirakan yang membuat para kader menjadi sumringah. Niksar mengabarkan bahwa uang konsumsi kegiatan kader kesehatan akan dicarikan.
Tidak hanya masalah konsumsi, mulai tahun ini kader kesehatan juga akan menerima hibah intensif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sebesar yang telah diterima sebelumnya. Selain itu, bila pandemi COVID-19 bisa tertangani dengan baik, 40% dana refocusing bisa kembali ke semula mungkin kegiatan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Peserta pertemuan rutin kader kesehatan Desa Sidorahayu |
Pukul 10.24 WIB acara diisi dengan pemaparan materi oleh bidan Sartika Arimbi, S.ST. Dalam kesempatan itu, bidan Arimbi menyampaikan materi P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).
P4K merupakan satu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh bidan.
Melalui P4K dengan stiker yang ditempel di rumah ibu hamil maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data tentang: nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah.
Peserta pertemuan di sisi sebelah barat Pendopo Balai Desa Sidorahayu |
Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.
Selain itu, bidan Arimbi juga mengabarkan bahwa untuk intensif kader kesehatan, hibah dari Pemkab sudah cair. Pengurusan NPWP paguyuban guna mencairkan hibah tersebut mendapat kemudahan dari pihak terkait.
Tepat pukul 10.51 WIB acara pertemuan yang dihadiri oleh 48 kader kesehatan sudah selesai. Perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang diundang dalam pertemuan rutin kader kesehatan kemudian berpamitan karena waktu sudang menginjak salat Jumat. *** [140122]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar