![]() |
Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI AREEMA |
Pada tahun 2025, program RISPRO KI yang diselenggarakan LPDP dan DIPI memasuki tahap evaluasi tahun akhir, mengundang perhatian dari berbagai pihak terkait. Program ini bertujuan untuk mendukung riset-riset unggul yang berkolaborasi secara internasional, mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai bidang.
Untuk memastikan efektivitas dan dampak program ini, LPDP dan DIPI melibatkan dua tim reviewer independen serta tim evaluasi keuangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan penelitian, pada Selasa (18/02) melalui platform Zoom.
Evaluasi Kinerja Penelitian: Perspektif Reviewer
Dua reviewer yang diundang untuk mengevaluasi program ini, masing-masing dari latar belakang akademisi dan riset, memberikan analisis mendalam terkait pencapaian dan hambatan yang dihadapi oleh para peneliti.
Dikutip dari M. Pratama,s Site, Mahardhika Pramata adalah Associate Professor-Level Enterprise Fellow in AI, STEM, University of South Australia (UniSA), Adelaide, Australia, yang menyoroti beberapa proyek yang sukses menghasilkan terobosan dalam pembelajaran mendalam di mana ia merupakan peneliti aktif dalam pembelajaran berkelanjutan, pembelajaran seumur hidup, pembelajaran inkremental, pembelajaran aliran, jaringan saraf fuzzy, dan sistem kontrol cerdas.
"Kami melihat ada kemajuan signifikan pada kolaborasi yang melibatkan universitas dan lembaga riset internasional. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi memberikan indikasi bahwa program RISPRO telah mencapai tujuan utamanya dalam mendorong riset unggulan berikutnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mahardhika menghimbau kepada Ketua Tim RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D untuk menindaklanjuti artikel yang telah disubmit kepada editornya, dan menyarankan penelitian ke depannya bisa dielaborasi dengan IT.
Selain itu, Mahardhika juga mengucapkan selamat kepada Sujarwoto atas kenaikan Index Scopus dari 3 menjadi 11 setelah menjalankan program RISPRO KI dari LPDP dan DIPI ini. Ia pun berharap agar ke depannya, Sujarwoto tidak fokus ke kuantitas dalam penelitian tapi juga kualitasnya, karena berdasarkan index tersebut berarti Sujarwoto sudah mulai terkenal di dalam dunia penelitian.
Sementarai itu reviewer kedua, yaitu Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T., Profesor Pertama di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang sekaligus reviewer LPDP ini mencatat beberapa keterlambatan submit ke jurnal bereputasi.
Kendati Tim RISPRO KI AREEMA talah melampaui jumlah publish dalam jurnal bereputasi internasional dari 5 yang disyaratkan, dan terbit 6 artikel. Namun, Retno mendasarkan diri pada aturan dalam LPDP untuk grant yang ketiga belum publish. Sudah submit dua tapi masih di tangan reviewer.
Sujarwoto pun menyadari bahwa submit ke jurnal bereputasi internasional itu memang memerlukan waktu. Idealnya antara 6 bulan hingga 1,5 tahun. Hal ini menjadi persoalan di kalangan peneliti yang menerima hibah LPDP dan DIPI tersebut, karena berpacu dengan penggunaan anggaran yang berdasarkan perjanjian. Misalnya, hibah RISPRO adalah delapan bulan, mulai dari desain, pengumpulan data hingga laporan. Submit ke jurnal masuk dalam range delapan bulan tersebut, namun menurut Sujarwoto belum ada jaminan akan cepat terbit sesuai dengan pagu anggarannya. ‘Sebuah dilemma bagi peneliti,” jelas Sujarwoto.
Evaluasi Keuangan: Memastikan Efektivitas Penggunaan Anggaran
Dalam hal evaluasi keuangan, tim yang dipimpin oleh ahli keuangan dan auditor LPDP dan DIPI melakukan penilaian untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan oleh LPDP dan DIPI digunakan secara efisien.
Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan oleh para penerima dana RISPRO, tim evaluasi menemukan bahwa sebagian besar dana digunakan untuk operasional implementasi riset dan perjalanan internasional guna mendukung kolaborasi lintas negara.
Dalam evaluasi keuangan ini, auditor menyoroti batalnya pembiayaan perjalanan dari mitra internasional yang dalam waktu yang mepet berhalangan hadir ke Indonesia karena tiba-tiba mitra tersebut jatuh sakit. Hal ini yang menjadi perdebatan bagaimana mengatasinya. Karena memang pada umumnya hal ini kurang terantisipasi dalam perjanjian klausul yang jelas.
Evaluasi tahun akhir RISPRO KI AREEMA yang dimulai pada pukul 09.05 WIB dan berakhir pada pukul 11.03 WIB ini, menunjukkan adanya pencapaian signifikan dalam meningkatkan kualitas riset Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi para peneliti untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para ilmuwan internasional. Meskipun ada beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya dan keuangan, secara keseluruhan program ini memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan riset ilmiah dan teknologi. Optime successus! *** [180325]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar