SMARThealth adalah program inovasi deteksi penyakit kardiovaskular dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit kardiovaskular secara komprehensif melalui aplikasi berbasis smartphone.
Kehadiran Posbindu SMARThealth ini akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan Posbindu PTM yang sudah ada. Dengan bantuan aplikasi eKader, kader SMARThealth akan membantu petugas kesehatan yang ada di desa/kelurahan untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan hasilnya langsung diinput melalui aplikasi tersebut.
Senin ini (31/10/2022), Puskesmas Tajinan melaksanakan advokasi dan sosialisasi Posbindu SMARThealth dalam pertemuan lintas sektor di Aula Puskesmas Tajinan yang beralamatkan di Jalan Siliwangi No. 1 RT 11 RW 06 Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi Puskesmas Tajinan menhadap ke timur atau Lapangan Tajinan.
Semua peserta pertemuan lintas sektor berpose bersama d Aula Puskesmas Tajinan |
Acara advokasi dan sosialisasi ini dimulai pada pukul 09.47 WIB. Master of Ceremony (MC) Ana Sri Wilujeng, A.Md.Kep, seorang perawat Desa Ngawonggo, mengawali pembukaan dengan ucapan selamat datang kepada pertemuan lintas sektor, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kepala Sub Tata Usaha Puskesmas Tajinan, Moch. Mujib, A.Md.Kep. Karyawan lain di lingkungan Puskesmas Tajinan, menyebutnya dengan Abah Mujib..
Usai doa, diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan birama 4/4 dan Mars GERMAS. Dalam menyanyikan kedua lagu tersebut, semua peserta dimohon untuk berdiri sejenak, dan sesudahnya diminta untuk duduk kembali.
Sambutan Kepala Puskesmas Tajinan |
Selesai sambutan Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Tajinan, acara disambung dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Tajinan, dr. Widya Damayanti, MMRS. Pada kesempatan itu, Kapus Tajinan menguraikan apa itu SMARThealth. Awalnya pilot project dilakukan di 4 desa.
Setelah hasilnya dipresentasikan dihadapan Bupati, Beliau mengapresiasinya dan ingin mreplikasikan ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap. Tahun ini merupakan Puskesmas Tajinan untuk melakukan replikasi Posbindu SMARThealth.
Karena program SMARThealth ini melibatkan desa/kelurahan, maka perlu dukungan dari desa sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth.
Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa berikan materi tentang Posbindu SMARThealth |
Pukul 10.22 pemaparan materi “Program SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.
Dalam paparannya, Paulus Gatot menjelaskan bahwa peningkatakan kasus penyakit tidak menular (PTM) merupakan transisi epidemiologis. Penyakit menular belum tuntas, PTM pun muncul. Setiap tahunnya ada peningkatkan terus.
Banyak upaya telah dilakukan oleh Dinkes dengan program unggulan. Salah satunya adalah melalui Posbindu SMARThealth. Posbindu SMARThealth dimaksudkan sebagai deteksi dini PTM untuk upaya pengendalian dan pencegahan PTM.
Peserta pertemuan lintas sektor di Aula Puskesmas Tajinan |
Dalam pemaparan materi pertama ini ada satu penanya dari Desa Jatisari, dan mampu dijelaskan oleh Paulus Gatot.
Materi kedua diisi oleh Nutrisionis Puskesmas Tajinan, Dian Kurniawati, dengan mengambil judul “ Advokasi Pemantauan Pertumbuhan Balita.” Menurut Dian, pertumbuhan pada balita adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik yang disebabkan karena adanya peningkatan ukuran dari masing-masing dari sel organ terkait.
Indikator pemantauan pertumbuhan adalah berat dan tinggi badan balita. Apabila indikator tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dikhawatirkan balita akan mengalami stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1000 HPK sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Rangkaian acara advokasi dan sosialisasi Posbindu SMARThealth dalam pertemuan lintas sektor ini berakhir tepat dengan berkumandangnya suara adzan Dhuhur. *** [311022]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar