Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA RISPRO. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA RISPRO. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2024

Diskusi Progress RISPRO AREEMA 3 Di Gedung A Lantai 6 FKUB

Diskusi Progress Riset  Inovatif Produktif (RISPRO) Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Tahun Ke-3 atau RISPRO AREEMA 3 diadakan di Ruang Kuliah 2 GBP Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Selasa (13/08).

RISPRO merupakan program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau penerapan kebijakan/tata kelola atau publikasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerja sama dengan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Principal Investigator RISPRO AREEMA 3 mempresentasikan progress

Kebetulan RISPRO yang dijalankan oleh Tim Peneliti AREEMA ini merupakam RISPRO Kolaborasi Internasional (RISPRO KI). RISPRO KI adalah pendanaan riset dengan tema yang sudah ditetapkan oleh LPDP untuk skim riset dasar melalui pelaksanaan kerja sam,a dengan pihak lain berupa joint-call, dan lain-lain.

Diskusi ini dihadiri oleh Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D (University of Machester), sejumlah anggota Tim Peneliti RISPRO AREEMA (Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP; dr. Holipah, Ph.D; saya), NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), dan sejumlah mahasiswa S1, S2, S3 FKUB.

RISPRO AREEMA 3

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 09.35 WIB. Mula-mula Principal Investigator Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D memberikan gambaran mengenai RISPRO AREEMA 3 dan progress (kemajuan) dari penelitian yang telah dipercayakan untuk ketiga kalinya oleh LPDP kepada Tim Peneliti AREEMA dari Universitas Brawijaya (UB).

Pada kesempatan itu, Sujarwoto mempresentasikan terlebih dahulu mengenai RISPRO AREEMA 3 atau yang dalam judul aslinya adalah “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia RISPRO-KI-648/DIPI/2021 Universitas Brawijaya-DIP-LPDP 2023.”

Kegiatan RISPRO 3 dalam bingka foto

Menurut Sujarwoto, RISPRO AREEMA ini bertujuan untuk mengembangkan dan membangun layanan kesehatan primer yang inovatif dan multifaset dengan dukungan teknologi seluler untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, jelas Sujarwoto, Tim Peneliti AREEMA menetapkan tujuan dalam tiga tahapan yang terbagi dalam AREEMA 1, AREEMA 2, dan AREEMA 3. Nomor 1 hingga 3 menunjukkan pendanaan dari LPDD tahun pertama (2021), tahun kedua (2022), dan tahun ketiga (2023).

Presentasi Process evaluation data (qualitative interviews)

Pada AREEMA 1, Tim Peneliti AREEMA melakukan analisis komprehensif tentang efektivitas teknologi aplikasi seluler yang ada untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di negara-negara berkembang. Lalu, pada AREEMA 2, Tim Peneliti AREEMA mengembangkan, membangun, dan menerapkan sistem SMARThealth COVID-19 untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan Indonesia. Sedangkan, pada AREEMA 3, Tim Peneliti AREEMA melakukan uji efektivitas sistem SMARThealth COVID-19 dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di pedesaan Indonesia.

Selanjutnya, Principal Investigator Sujarwoto yang tidak lain juga Team Leader AREEMA, juga menjelaskan bahwa tahun ketiga ini diminta merevisi apa yang sudah dilakukan pada tahun 1 hingga 3 termasuk harus menambah submit artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Karena sebelumnya sebenarnya sudah mengirimkan, namun berhubung submit lebih awal sebelum AREEMA 3 dideklarasikan maka Tim Peneliti AREEMA harus submit lagi artikel ilmiah.

Usai dilanda gempa magnitudo 4,5, presentai dan diskusi pindah ke Ruang Kuliah 202 di lantai 2

Selain itu, Sujarwoto juga menguraikan secara gamblang kegiatan apa saja yang telah dilakukan dalam RISPRO KI AREEMA ini, seperti pematenan HAKI, pelatihan kader kesehatan, data collecting, diseminasi hingga capacity building melalui pelatihan analisis statistik.

Pada saat pemaparan progress RISPRO AREEMA 3 di lantai 6 FKUB, sekitar pukul 10.03 WIB peserta diskusi dikejutkan oleh gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Indonesia itu menyebabkan peserta diskusi yang semula berlindung di bawah meja, kemudian berhamburan turun ke lantai 2. Begitu sudah dirasa aman, acara presentasi dan diskusi dilanjutkan di Ruang Kelas 202  Lantai 2 FKUB.

Meski acara presentasi dan diskusi formal usai, tapi diskusi informal yang tak kalah gayengnya masih berlanjut

Memasuki diskusi yang dimotori dan dikomentari oleh Prof. Delvac dari University of Manchester, Inggris, diskusi menjadi hidup dan melahirkan sejumlah ide dalam penulisan di jurnal internasional lagi, seperti pola penyakit kronis sebelum, selama, dan setelah pandemic; hipertensi pada kehamilan antar wilayah geografi (pegunungan, pantai, kota); dan satu paper evaluasi dengan komprehensif outcome.

Tidak hanya itu saja, menurut Sujarwoto, ke depannya juga telah disiapkan tahapan berikutnya dalam pengembangan dunia penelitian, antara lain mempersiapkan proposal untuk mengembangkan SMARThealth untuk kesehatan mental secara digital; menunggu pengumuman British Council International Science Partnership Fund (BC ISPF) putaran kedua dalam project MOVE; serta menunggu pengumuman dari UK Research and Innovation (UKRI) mengenai Psychological suppoRt fOr cliMate-related mental difficulties in cOasTal communitiEs (PROMOTE) in Indonesia. *** [140824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 07 Februari 2023

Jelang Monitoring, Tim RISPRO DIPI AREEMA Adakan Curah Pendapat Di UB Guest House

Kedatangan Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dari University of Manchester, Inggris, dalam diskusi pengembangan aplikasi AREEMA sebagai persiapan monitoring internal RISPRO (Riset Inovatif Produktif) membawa greget tersendiri.

Kepakarannya sebagai ahli stem cell memberikan semangat dalam diskusi bersama Tim RISPRO DIPI AREEMA (selanjutnya disebut Tim RISPRO). Kebetulan dalam skema RISPRO ini, Prof. Delvac kerap menjadi join-call dalam kolaborasi internasional.

Kegiatan yang diselenggarakan di Citrus Room Lantai 2 UB Guest House, milik Universitas Brawijaya (UB) ini dihadiri 9 personil Tim RISPRO ditambah dengan Dra. Diana Lyrawati, Apt., M.Kes., Ph.D. (Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/FKUB).

Opening speech dari Ketua RISPRO DIPi AREEMA

Kesembilan personil Tim RISPRO itu terdiri dari Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D (Ketua Tim) dan 8 anggotanya, seperti Ismiarta Anukranda, S.T., M.Sc, Ph.D, dr. Holipah, Ph.D, Muhammad Ainurrohman, SKM, M.Kes, Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M., Elmi Kamilah, S.Sos, Indah Rakhmawati, S.T., Ivan Yulfrian, dan penulis.

Tim RISPRO ini terbentuk untuk menjalankan penelitian SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia dari pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk mendanai beasiswa atau hibah penelitian yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Di Citrus Room itu, kita melakukan brainstorming. Secara sederhana, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, di mana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan.

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 10.17 WIB dengan dipandu langsung oleh Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Dalam opening speech, Sujarwoto mengucapkan terima kasih atas kedatangan Prof. Delvac dalam diskusi aplikasi AREEMA.

Suasana diskusi sebelum ishoma di Citrus Room UB Guest House

Dalam diskusi ini, tambah Sujarwoto, diharapkan tumbuh riset-riset baru dari apa yang bisa dilanjutkan dari penelitian sebelumnya dengan proposal baru. Kemudian Sujarwoto mempersilakan Tim RISPRO untuk berdiskusi dengan Prof. Delvac terlebih dahulu, dan ia mohon izin sekitar 1,5 jam untuk menghadiri pertemuan AQAS (Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study).

Kebetulan pada hari Selasa (07/02/2023) ini, AQAS melakukan visitasi akreditasi internasional di kampus UB. AQAS sendiri merupakan lembaga independen untuk penjaminan kualitas suatu program studi yang berbasis di Jerman.

Acara pun kemudian dilanjutkan dengan pemaparan aplikasi AREEMA oleh Ismiarta Anukranda dari FILKOM UB. Pada kesempatan itu, Ismiarta menjelaskan AREEMA sebagai aplikasi pedukung skrining COVID-19.

Ia pun menerangkan platform dan versi yang dipergunakan dalan aplikasi tersebut yang bisa berjalan dalam AREEMA Mobile dan AREEMA Web. Penggunaan aplikasi AREEMA dengan menggunakan handphone (HP) oleh kader kesehatan terlatih itu untuk melakukan input data profil responden, skrining, dan melihat kondisi responden setelah diskrining.

Pemaparan Ketua Tim RISPRO usai ishoma

Aplikasi ini sebenarnya sudah uji coba secara terbatas berkali-kali, namun kemudian ada update aplikasi. Hal ini disebabkan dalam tata laksana yang termaktub dalam Permenkes yang baru berubah, dan situasi di lapangan juga berbeda. Jadi menurut Ismiarta, dalam pengembangan aplikasi ini masih terus berjalan hingga sekarang termasuk mengatasi loading yang terkadang berjalan lambat (lemot).

Selesai pemaparan, lalu langsung berdiskusi. Pada kesempatan ini, Prof. Delvac menyoroti sejumlah perkembangan aplikasinya, dan sekaligus mewanti-wanti agar dalam setiap kuesionernya itu punya referensi indikator yang jelas, misalnya long COVID.

Selain itu, Prof. Delvac juga menyarankan agar dalam aplikasi tersebut ditambahkan decision support, karena advis medis itu perlu dalam decision, misalnya responden itu memiliki risiko yang diakibatkan  oleh komorbid.

Usai diskusi dari hasil paparan aplikasi tersebut, acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, makan) selama satu jam. Tempat makannya ditempatkan di lobby depan Citrus Room. Ada sop, nasi putih, balado tempe, perkedel, ayam goreng, dan balado daging serta es teller.

Suasana diskusi setelah ishoma di Citrus Room UB Guest House

Sehabis ishoma, Tim RISPRO kembali memasuki Citrus Room dan acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Menurut Sujarwoto, kita saat ini sedang menjalani RISPRO LPDP Tahap 2.

Pada tahap 2 ini, kita sudah melakukan pelatihan survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol. Terus 2 publish yang diminta LPDP, kita sudah publish 1 dan yang satunya sedang direview.

Yang belum dikerjakan dalam tahap 2 ini adalah uji coba aplikasi AREEMA karena ada update variabel yang disesuaikan dengan aturan yang baru. Oleh karena itu, kita minta extend 6 bulan untuk memastikan aplikasi AREEMA bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Dari diskusi yang diisi dengan ngobrol santai ini ternyata telah menimbulkan banyak ide. Ide terkait untuk membuat penelitian berikutnya, dan ide untuk menulis di jurnal internasional dari data 10.000 responden yang sebentar lagi selesai. Acara pun kemudian ditutup pada pukul 14.17 WIB. *** [070223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 07 Juni 2024

Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Diseminasi hasil penelitian adalah penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas. Sehingga, ada proses membagikan kepada publik mengenai hasil penelitian.

Sedangkan, Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri) yang diketuai (Principal Invenstigator) oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D telah dipercaya selama tiga tahun oleh LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Penelitian yang diusung bertitel “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia,” dan telah dimulai sejak tahun 2019. Perjalanan surveynya termasuk lengkap, mulai dari baseline, midline dan endline.

Peserta Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA berpose bersama

Dalam dunia akademik, diseminasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan publikasi ilmiah, dan peneliti RISPRO KI AREEMA telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah. Lalu, pada hari ini, Jumat (07/06), peneliti RISPRO KI AREEMA menggelar diseminasi melalui presentasi temuannya di hadapan stakeholder kesehatan di Kabupaten Malang, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Bertempat di Ruang Rapat Raden Raden Panji Pulang Jiwo Pemerintah Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini, kepanitaan penyelenggaraannya ditangani oleh Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Tampak hadir dalam diseminasi ini adalah personil perwakilan dari semua bidang yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan empat orang dari LPPM Universitas Brawijaya (UB) serta salah seorang anggota Tim Peneliti RISPRO KI AREEMA.

Acara ini dimulai pada pukul 08.58 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners dengan ucapan selamat datang kepada peserta diseminasi dan kemudian guna menumbuhkan rasa nasionalisme, peserta dipersilakan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan disambung dengan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Sambutan Kabid Yankes mewakili Plt Kadinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu tersebut, MC membacakan susunan acara dan terus mempersilakan peserta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-masing, dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Kabupaten Malang, drg. Anita Flora Br. Purba.

Dalam sambutannya yang mewakili Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang sedang ada tugas di Jakarta, drg. Anita berusaha membacakan sambutan milik Kadinkes tersebut. Menurut drg. Anita, yang terpapar umumnya adalah mereka yang masih pada usia produktif di mana perannya sangat vital dalam keluarga karena adanya komorbid.

Kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM) per Desember 2022, ada 28.024 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kasus sembuh sebanyak 26.807 kasus, dan kasus meninggal sejumlah 1.077 kasus.

Sedangkan, angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM adalah 15% diabetes mellitus (DM), 6% hipertensi, 5% penyakit jantung, dan 1% penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

Pemaparan materi dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Pelaksanaan penelitian RISPRO KI LPDP DIPI yang bekerja sama dengan UB dan Dinkes Kabupaten Malang ini, jelas drg. Anita, perlu didukung karena penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengujicobakan aplikasi deteksi dini risiko COVID-19 dan tata kelola risikonya (long COVID-19) yang hasilnya diharapkan dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan program pada Dinkes Kabupaten Malang.

Usai meresmikan pelaksanaan diseminasi secara resmi yang dilakukan oleh drg. Anita, acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA.

Pukul 09.17 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Long COVID-19: Tahukah Kamu?” disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Menurut Paulus Gatot, long COVID-19 merupakan gejala sakit berkepanjangan yang diketahui diderita pasien penyintas meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Perlu diketahui, 5-205 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.

Suasana Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Gejala long COVID-19 bisa muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Gejala long COVID-19 bisa dialami pada penyintas (mantan penderita) COVID-19, baik yang terinfeksi tanpa gejala, bergejala ringan, berat hingga kritis.

Selesai pemaparan materi Long COVID-19, muncul pertanyaan dari Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P. dari LPPM UB terkait penarikan data dalam materi yang telah disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa.

Paulus pun berusaha menjelaskan, bahwa pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Malang bersumber dari e-Puskesmas, sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Sistem ini terintegrasi yang mengimplementasikan aplikasi berbasis desktop dengan aplikasi berbasis online (website) yang digunakan oleh puskesmas untuk melakukan pencatatan data pelayanan sehari-hari.

Aplikasi e-Puskesmas ini, jelas Paulus Gatot, sudah dapat bridging dengan eKader, sebuah aplikasi SMARThealth untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Principal Investigator RISPRO KI AREEMA memaparkan hasil penelitiannya

Pukul 09.40 WIB, acara inti dari Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA dalam penyampaian informasi temuan dalam penelitian RISPRO KI AREEMA ini yang disampaikan oleh Principal Investigator Sujarwoto.

Pada kesempatan itu, Sujarwoto bercerita bahwa 9 hari yang lalu pada saat ada Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes dan Plt Kadinkes dr. Nur Syamsu Dhuha bertanya apakah ada datanya dan temuannya. Dari sinilah akhirnya diadakan Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA untuk data baseline.

Dengan menggunakan STATA, Sujarwoto berhasil menjelaskan secara gamblang temuan dari data baseline yang dikumpulkan sebelum ujicoba AREEMA di 8 desa, yaitu Jatiguwi, Kemulan, Pandanrejo, parangargo, Rembun, Senggreng, Talangsuko, dan Talok.

Kemudian Sujarwoto juga menerangkan karakteristik sosial dan demografi; komorbid dan obat; repsonden yang pernah memiliki gejala COVID-19, responden yang pernah test PCR dan antigen; rawat inap dan kematian akibat COVID-19; responden yang melaporkan gejala long COVID-19; gejala long COVID-19; responden yang telah memperoleh vaksin COVID-19 dan vaksin apa saja yang terbanyak digunakan; dan praktek pencegahan COVID-19 dan pengetahuan tentang long COVID-19.

Disaksikan dari LPPM UB, Principal Investigator RISPRO KI AREEMA berikan data hasil penelitiannya kepada Dinkes yang diwakili Kabid Yankes

Data-data yang ada dalam SMARThealth COVID-19, jelas Sujarwoto, bila data yang telah dikumpulkan, terus dianalisa dan diubah menjadi informasi akan lebih bermakna. Informasi tersebut akan dapat digunakan menjadi kebijakan, dan kebijakan itu hendaknya Making a Difference.

Pada paparan Sujarwoto ini, seorang staf dari Gizi, Dedik K., yang kebetulan juga menjadi mahasiswanya, bertanya tentang output dan penggunaan data. Kemudian Sujarwoto menjelaskan bahwa AREEMA ini berfokus pada gejala-gejala saja. “Prinsipnya, AREEMA itu mencegah lebih baik. Mengenali gejala itu lebih bagus,” tukasnya.

Usai tanya jawab, acara dilanjutkan dengan penyerahan data yang telah dipresentasikan oleh Sujarwoto kepada Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili oleh Kabid Yankes dengan disaksikan oleh Prof. Asep Awaludin ari LPPM UB.

Acara diseminasi ini selesai pada pukul 10.24 WIB dengan closing statement dari Kabid Yankes. Menurut Kabid Yankes, ternyata banyak yang belum tahu apa itu long COVID-19. Temuan ini menarik karena apa-apa saja yang harus kita lakukan dalam semua bdang di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [070624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 26 Januari 2023

Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 15 Februari 2025

Diseminasi Hasil Penelitian AREEMA SMARThealth COVID-19: Menjembatani Ilmu dan Solusi

Penelitian ilmiah seringkali dianggap hanya relevan bagi kalangan akademik, padahal hasil-hasilnya dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat luas. Diseminasi atau penyebaran hasil penelitian kepada publik adalah langkah penting untuk menjembatani dunia riset dan solusi nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan mendiseminasikan hasil penelitian, masyarakat tidak hanya memperoleh informasi terbaru yang berbasis ilmiah, tetapi juga diberdayakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kebijakan publik. Pengetahuan yang tersebar ini bisa mempengaruhi perubahan pola pikir, mendorong inovasi, dan bahkan memecahkan masalah sosial yang ada.

Kades Talangsuko Burhanuddin memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara diseminasi hasil penelitian di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang

Selain itu, diseminasi juga meningkatkan akuntabilitas para peneliti dan lembaga riset, karena hasil-hasil penelitian yang dikomunikasikan secara terbuka dapat menjadi bahan evaluasi dan diskusi. Maka dari itu, penting bagi para peneliti untuk tidak hanya mengandalkan publikasi ilmiah, tetapi juga mencari cara yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat untuk memperkenalkan temuan-temuan mereka.

Delapan hari ini, Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) berjudul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19”, melakukan tur diseminasi hasil penelitian di Kabupaten Malang.

Materi 1 disampaikan oleh Sub Koordinator Subtansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Tur diseminasi yang diadakan oleh Tim RISPRO KI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang ini mencakup Desa Rembun, Kecamatan Dampit (Jumat,07/02); Desa Talok, Kecamatan Turen (Sabtu, 08/02); Desa Talangsuko, Kecamatan Turen (Selasa, 11/02); Desa Kemulan, Kecamatan Turen (Rabu, 12/02); Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir (Kamis, 13/02); Desa Parangargo, Kecamatan Wagir (Jumat, 14/02); Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung (Sabtu, 15/02); dan Desa Senggrong, Kecamatan Sumberpucung (Selasa, 18/02).

Kedelapan desa merupakan locus dari enumeration area (EA) dalam penelitian tersebut, yang terlibat dalam pengumpulan data, mulai dari AREEMA 1 (2021), AREEMA 2 (2002), dan AREEMA 3 (2023), yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP) Kementerian Keuangan dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Materi 2 disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA UB

Dalam tur diseminasi AREEMA ini, dalam kegiatan di setiap desanya dihadiri oleh 20 kader kesehatan yang pernah terlibat dalam pengumpulan data di lapangan, tenaga kesehatan Ponkesdes, Pj. PTM dan Pj. Surveilans Puskesmas, perangkat desa, sejumlah Tim RISPRO KI AREEMA UB dan personil Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, ada pemaparan tiga materi. Pemateri pertama disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan judul “Long COVID-19: Tahukah Kamu? 5-20% pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.”

Materi 3 disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Kemudian materi yang kedua dibawakan oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D selaku Team Leader RISPRO KI AREEMA UB, dengan titel “Pembelajaran Pandemi COVID-19: Apa Yang Sebaiknya Kita Bersama Lakukan?”

Dan, materi yang ketiga disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep., Ners dengan judul “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Malang.”

Suasana diseminasi hasil penelitian AREEMA di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko

Umumnya setiap acara tur diseminasi hasil penelitian ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Melalui kolaborasi antara dunia riset dan masyarakat, kita bisa mengoptimalkan potensi penelitian untuk menciptakan kemajuan yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Temuan-temuan dari hasil penelitian memberikan petunjuk tentang cara untuk lebih efektif melibatkan para pembuat kebijakan, yang mengarah pada kemungkinan yang lebih besar untuk menerjemahkan bukti-bukti penelitian menjadi tindakan kebijakan. 

Melibatkan pembuat kebijakan sejak dini sebagai anggota tim peneliti yang berkontribusi, menjaga komunikasi selama proses penelitian, dan menyajikan temuan relevan dengan cara yang jelas dan ringkas dapat memberdayakan baik peneliti maupun pembuat kebijakan untuk lebih jauh menerapkan bukti ilmiah guna meningkatkan kebijakan di Kabupaten Malang. *** [150225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Maret 2025

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI dari LPDP dan DIPI

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI AREEMA

Penelitian “An Innovative Multifaceted Mobile Technology for Community Mitigation Management of COVID-19 Pandemic in Rural Indonesia”, atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19’, telah diselesaikan oleh Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) Universitas Brawijaya (UB) dalam tiga tahap penerimaan dana hibah dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia), yang dimulai pada tahun 2021.

Pada tahun 2025, program RISPRO KI yang diselenggarakan LPDP dan DIPI memasuki tahap evaluasi tahun akhir, mengundang perhatian dari berbagai pihak terkait. Program ini bertujuan untuk mendukung riset-riset unggul yang berkolaborasi secara internasional, mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai bidang. 

Untuk memastikan efektivitas dan dampak program ini, LPDP dan DIPI melibatkan dua tim reviewer independen serta tim evaluasi keuangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan penelitian, pada Selasa (18/02) melalui platform Zoom.


Evaluasi Kinerja Penelitian: Perspektif Reviewer

Dua reviewer yang diundang untuk mengevaluasi program ini, masing-masing dari latar belakang akademisi dan riset, memberikan analisis mendalam terkait pencapaian dan hambatan yang dihadapi oleh para peneliti.

Dikutip dari M. Pratama,s Site, Mahardhika Pramata adalah Associate Professor-Level Enterprise Fellow in AI,  STEM, University of South Australia (UniSA), Adelaide, Australia, yang menyoroti beberapa proyek yang sukses menghasilkan terobosan dalam pembelajaran mendalam di mana ia merupakan peneliti aktif dalam pembelajaran berkelanjutan, pembelajaran seumur hidup, pembelajaran inkremental, pembelajaran aliran, jaringan saraf fuzzy, dan sistem kontrol cerdas.

"Kami melihat ada kemajuan signifikan pada kolaborasi yang melibatkan universitas dan lembaga riset internasional. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi memberikan indikasi bahwa program RISPRO telah mencapai tujuan utamanya dalam mendorong riset unggulan berikutnya," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mahardhika menghimbau kepada Ketua Tim RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D untuk menindaklanjuti artikel yang telah disubmit kepada editornya, dan menyarankan penelitian ke depannya bisa dielaborasi dengan IT.

Selain itu, Mahardhika juga mengucapkan selamat kepada Sujarwoto atas kenaikan Index Scopus dari 3 menjadi 11 setelah menjalankan program RISPRO KI dari LPDP dan DIPI ini. Ia pun berharap agar ke depannya, Sujarwoto tidak fokus ke kuantitas dalam penelitian tapi juga kualitasnya, karena berdasarkan index tersebut berarti Sujarwoto sudah mulai terkenal di dalam dunia penelitian.

Sementarai itu reviewer kedua, yaitu Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T., Profesor Pertama di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang sekaligus reviewer LPDP ini mencatat beberapa keterlambatan submit ke jurnal bereputasi. 

Kendati Tim RISPRO KI AREEMA talah melampaui jumlah publish dalam jurnal bereputasi internasional dari 5 yang disyaratkan, dan terbit 6 artikel. Namun, Retno mendasarkan diri pada aturan dalam LPDP untuk grant yang ketiga belum publish. Sudah submit dua tapi masih di tangan reviewer.

Sujarwoto pun menyadari bahwa submit ke jurnal bereputasi internasional itu memang memerlukan waktu. Idealnya antara 6 bulan hingga 1,5 tahun. Hal ini menjadi persoalan di kalangan peneliti yang menerima hibah LPDP dan DIPI tersebut, karena berpacu dengan penggunaan anggaran yang berdasarkan perjanjian. Misalnya, hibah RISPRO adalah delapan bulan, mulai dari desain, pengumpulan data hingga laporan. Submit ke jurnal masuk dalam range delapan bulan tersebut, namun menurut Sujarwoto belum ada jaminan akan cepat terbit sesuai dengan pagu anggarannya. ‘Sebuah dilemma bagi peneliti,” jelas Sujarwoto.


Evaluasi Keuangan: Memastikan Efektivitas Penggunaan Anggaran

Dalam hal evaluasi keuangan, tim yang dipimpin oleh ahli keuangan dan auditor LPDP dan DIPI melakukan penilaian untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan oleh LPDP dan DIPI digunakan secara efisien. 

Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan oleh para penerima dana RISPRO, tim evaluasi menemukan bahwa sebagian besar dana digunakan untuk operasional implementasi riset dan perjalanan internasional guna mendukung kolaborasi lintas negara.

Dalam evaluasi keuangan ini, auditor menyoroti batalnya pembiayaan perjalanan dari mitra internasional yang dalam waktu yang mepet berhalangan hadir ke Indonesia karena tiba-tiba mitra tersebut jatuh sakit. Hal ini yang menjadi perdebatan bagaimana mengatasinya. Karena memang pada umumnya hal ini kurang terantisipasi dalam perjanjian klausul yang jelas.


Evaluasi tahun akhir RISPRO KI AREEMA yang dimulai pada pukul 09.05 WIB dan berakhir pada pukul 11.03 WIB ini, menunjukkan adanya pencapaian signifikan dalam meningkatkan kualitas riset Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi para peneliti untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para ilmuwan internasional. Meskipun ada beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya dan keuangan, secara keseluruhan program ini memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan riset ilmiah dan teknologi. Optime successus! *** [180325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 29 Mei 2024

Empat Desa Ikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Hari Kedua

Hari pertama (Selasa, 28/05) kemarin, pelatihan dan endline survey SMARThealth CIVID-19 diikuti oleh empat desa, yakni Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Talok, Kemulan, dan Talangsuko termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Parangargo termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir.

Sementara itu, pada hari kedua ini (Rabu, 29/05), pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 diikuti oleh empat desa lagi yang berbeda dari hari sebelumnya. Keempat desa tersebut meliputi Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), Jatiguwi dan Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Desa Rembun menghadirkan 20 kader dan seorang bidan desa. Desa Pandanrejo mendatangkan 17 kader dan perawat desa. Desa Jatiguwi dan Senggreng memunculkan masing-masing 20 kader dan seorang perawat desa.

Usai berikan sambutan dan membuka secara resmi, Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Tampak hadir pula Penanggung jawab PTM maupun Surveilans dari Puskesmas Pamotan, Wagir, dan Sumberpucung dalam pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 yang diadakan di Grand Miami Ballroom Lantai 7, Hotel Grand Miami yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1, Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Selain itu, terlihat pula sejumlah personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehaan (Dinkes) Kabupaten Malang yang menjadi panitia dalam penyelenggaraan pelatihan ini serta beberapa anggota Tim RISPRO KI AREEMA.

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.57 WIB yang diawali dengan salam dan sapa dari Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners kepada para kader yang menghadiri pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP dari Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dan setelahnya langsung diteruskan dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes.

Arahan dari Kadinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA dan Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang

Diawali dengan Salam Germas dan Selamat Pagi, Tri Awignami mengatakan bahwa terkait COVID-19 untuk saat ini masih ada da cara pencegahannya bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

Kematian karena COVID-19 yang disertai komorbit, menurut Tri Awignami, 15 persen diabetes melitus, 6 persen hipertensi, 5 persen jantung, 1 persen PPOK dari 100 orang yang pernah mengalami COVID-19.

Usai memberikan sambutan, Tri Awignami berkenan membuka pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian Tri Awignami pun mengajak foto bersama dengan peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19  hari kedua ini.

Selesai seremonial pembukaan, acara diisi dengan penyampaian materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang Sujatno, ST.

Peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, Sujatno pun melontarkan sejumlah quiz dengan doorprize yang menarik kepada peserta pelatihan. Tujuan dari quiz ini untuk melihat seberapa tinggi, peserta pelatihan menyimak dari materi yang disampaikannya. Selain itu, pemateri pun juga membuka sesi tanya jawab terhadap peserta pelatihan.

Selesai penyampaian materi pertama, acara diisi dengan ice breaking dengan melakukan senam peregangan yang iramanya diputar dalam layar besar yang berada di kiri kanan podium. Peserta akan mengikuti gerakan-gerakan yang ada dalam senam tersebut.

Usai lima menit meliuk-liukkan tubuh dalam gerakan senam, acara diteruskan dengan pemaparan materi berikutnya yang bertitel “Long COVID-19” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Pada kesempatan itu, Paulus Gatot menjelaskan bahwa penderita COVID-19 umumnya akan memiliki gejala-gejala seperti demam, batuk, kurang nafsu makan, kurang penciuman, dan hilang perasa. 

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan mengenai endline survey SMARThealth COVID-19

Penderita COVID yang mengalami long COVID-19, menurut Paulus Gatot, 5 – 20 persennya bergejala atau mempunyai tanda COVID yang terus menerus yang masih dirasakan oleh penderita yang sudah sembuh.

Pukul 11.08 WIB, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr. Nur Syamsu Dhuha tiba di Grand Miami Ballroom, dan kemudian berkenan memberikan arahan pada pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Pada kesempatan itu. Kadinkes mengatakan bahwa COVID-19 masih ada realitanya tapi karena sudah adaptasi maka sudah terbiasa. Ada dampak dari COVID-19 ini. Sebelumnya tidak komorbit namun setelah long COVID-19, mereka ada komorbit seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Kadinkes berharap agar masyarakat memiliki pola hidup dengan CERDIK, dan juga berharap kepada Tim RISPRO KI AREEMA agar hasil dan penelitiannya bisa disampaikan ke Dinkes supaya nantinya bisa menjadi pegangan untuk program-program Dinkes selanjutnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa berikan doorprize kepada salah seorang peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Sebelum meninggalkan tempat, Kadinkes juga melakukan foto bersama dengan seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19, dan setelahnya baru ishoma (istirahat, sholat, dan makan) selama satu jam.

Panitia menunjukkan lokasi mushola dan tempat makan siang yang dipusatkan di resto utama Grand Miami yang berada di lantai 1. Menu yang dihidangkan pihak Grand Miami meliputi gado-gado, es doger, mineral water, infused water, orange juice, steamed rice, cah tauge ikan asin, bola-bola tahu, cumi cabai hijau, ayam Vietnam, soup asparagus, sambal terasi, acar, dan assorted slice fruit.

Pukul 12.31 WIB, peserta memasuki Grand Miami Ballroom lagi. Acara dilanjutkan dengan penjelasan endline survey SMARThealth COVID-19 yang disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam penjelasannya, Sujawoto mengatakan bahwa kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran sebelum telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas-tugasnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA menutup secara resmi pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Setelah itu, langsung disambung dengan penjelasan materi kuesioner oleh staf PTMdan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Herawan, S.Kom yang termaktub dalam google form yang linknya dibagikan kepada seluruh peserta untuk melakukan pengumpulan data di desanya masing-masing.

Pada kesempatan itu, Candra pun juga membuka tanya jawab maupun quiz yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pelatihan di hari kedua ini berakhir pada pukul 14.20 WIB dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA. *** [290524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 20 April 2022

Monev Internal RISPRO Kompetisi Tahun Anggaran 2021

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) menggelar “Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Program Penelitian RISPRO” dalam pelaksanaan monitoring mandiri Program Penelitian Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada Selasa (19/04/2022) dan Rabu (20/04/2022).

Kegiatan hari pertama, Selasa (18/04/2022) dilaksanakan secara virtual meeting melalui link Zoom dari pukul 13.04 WIB hingga pukul 14.12 WIB yang dihadiri seluruh Tim Peneliti dan Mitra Peneliti. Kegiatan ini merupakan self-evaluation dari Tim Reviewer LPPM UB mengenai Pemberian Dana Riset Pembangunan Indonesia dengan judul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” dengan Ketua Peneliti: Sujarwoto, S.IP, M.Si, M.P.A, Ph.D.

Dalam virtual meeting ini, Sujarwoto mempresentasikan laporan Tahap 1 program penelitian dengan kode RISPRO-K1-648/DIPI/2021 kolaborasi antara Universitas Brawijaya-DIPI-LPDP-University of Machester dan University Northumbria UK.

Tim LPPM UB berpose bersama Ketua Peneliti dan Mitra Peneliti di Ruang Multi Media Lt. 11 Dinkes Kabupaten Malang

Dalam presentasinya, Sujarwoto menjelaskan tujuan dari penelitian ini, The SMARThealth digital platform, target utama tahun 1: Pembuatan Aplikasi SMARThealth COVID-19 AREEMA dengan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in Indonesia dan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in developed and developing countries, pembuatan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA), mengurus HAKI, aktivitas penguatan kolaborasi luar negeri, aktivitas diseminasi, dan publikasi.  

Kemudian Tim Reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi DESS., IPU., ASEAN Eng., dan Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc., mencoba menanyakan ihwal penelitian, kendala yang dihadapi hingga kelak penelitian ini terpublikasi pada artikel Jurnal Internasional ini kepada Sujarwoto.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kepada Mitra Penelitian, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang dihadiri oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf Evapor Dinkes Achwan Sarwono, S.Kom, dan staf IT Seksi PTM Candra Hernawan, S.Kom.

Anggota Peneliti Dinkes Kabupaten Malang mempresentasikan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Sementara itu, kegiatan hari kedua, Rabu (20/04/2022) diadakan dengan kunjungan lapangan dari Tim LPPM UB ke Dinkes Kabupaten Malang yang terletak di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tim LPPM UB yang terdiri dari Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP (Ketua KJF Penelitian), Wahyu Achmad S., S.Sos (Kasubdit Program), Slamet Hasan (Staf Program Penelitian), dan Zahrin Hamidiana, S.Pi (Staf Program Penelitian) diterima oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes beserta staf di Ruang Multimedia Lt. II Dinkes Kabupaten Malang. Tampak hadir pula Ketua Peneliti Sujarwoto dan seorang anggota Tim Peneliti.

Acara kunjungan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh Kasi PTM dan Keswa, dan dilanjutkan presentasi dengan judul “AREEMA: Aplikasi Screening Mandiri” oleh Achwan Sarwono, anggota peneliti Dinkes Kabupaten Malang.

Ketua KJF LPPM UB pimpin diskusi Monev Internal Lapangan

Dalam presentasi itu, Achwan Sarwono menjelaskan kondisi pandemi COVID-19 di Kabupaten Malang, tahapan penelitian, manfaat bagi Dinkes Kabupaten Malang, diseminasi dan sosialisasi AREEMA, manfaat yang diterima Mitra di tahun 1, dukungan Mitra, harapan Mitra, serta kerja sama dengan Tim Peneliti UB.

Setelah itu diisi dengan demo Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) oleh Candra Hernawan. Usai demo, barulah diadakan diskusi antara Tim LPPM UB, Tim Peneliti, dan Mitra Peneliti. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Ketua LPP PM Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP.

Menurut Asep Awaludin, kegiatan monev ini sebagai persiapan bila ada kunjungan dari LPDP nantinya. Tim LPPM UB ingin melihat progres dalam tahap 1 yang sudah dilaksanakan dalam tahun anggaran 2021 ini.

Peserta Monev Internal Lapangan di Ruang Multi Media Lt. II Dinkes Kabupaten Malang

Selain itu, dari hasil monev internal ini juga diharapkan adanya peningkatan kolaborasi riset antara UB dan Dinkes khususnya fokus pada pemberdayaan masyarakat dari program kesehatan ini.

Kegiatan kunjungan monev ini berakhir pada pukul 10.30 WIB dengan diisi closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang berharap agar dengan progress yang baik ini, uji coba AREEMA yang dilaksanakan pada tahun pertama ini bisa dilanjutkan pada tahun kedua.

Dengan AREEMA dapat dilakukan testing pelacakan dan penanganan secara terpadu dan terintegrasi. Kasus COVID-19 yang mulai melandai, diharapkan tidak menjadi kasus pandemi lagi melainkan menjadi endemi. Jadi, bagus untuk menunjang program Dinkes. *** [200422

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog