Minggu, 06 Oktober 2024

Stakeholder eksternal dan Workshop ToC di Indonesia in-Country Meeting

Hari ketiga, Rabu (02/10), agenda Indonesia in-Country Meeting (ICM) yang diselenggarakan oleh NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) adalah external stakeholder (stakeholder eksternal) dan Theory of Change workshop (ToC workshop/workshop ToC).

Stakeholder bisa dikatakan dalam bahasa Indonesia sebagai pemangku kepentingan. Stakeholder umumnya banyak ditemukan di institusi bahkan organisasi hingga lembaga lainnya. Stakeholder terhitung sebagai bagian penting dalam sebuah kelembagaan. Stakeholder memiliki peran aktif sekaligus pasif dalam upaya untuk mengembangkan tujuan dari sebuah program.

Sebelum acara ditutup, peserta Indonesia in-Country Meeting melakukan foto bersama

Dalam NIHR-GHRC NCDs & EC, stakeholder ada dua, yakni stakeholder internal dan stakeholder internal. Apabila stakeholder internal adalah pihak yang memiliki kepentingan di dalam pengelolaan sampah dan layanan kesehatan adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kesehatan (Dinkes), maka stakeholder eksternal adalah sebuah pihak yang memiliki bagian dari pemangku kepentingan di luar stakeholder internal, seperti pemerintah kecamatan, pemerintah desa, aktivis lingkungan terkait persampahan, ormas-ormas yang menaruh perhatian terhadap isu persampahan maupun kesehatan masyarakat, dan lain-lain.

Sedangkan, workshop ToC bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat, membangun dan menyadarkan masyarakat. Keterlibatan mereka dalam pengelolaan sampah dan kesehatan masyarakat sangat berperan dalam perubahan di wilayahnya.

Opening dan introduction oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang

Acara ICM di hari ketiga ini dimulai pada pukul 10.00 WIB. Master of Ceremony (MC) Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta ICM dan kemudian membacakan susunan acaranya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan opening dan introduction dari Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang, Ir. Tomie Herawanto, M.P. Pada kesempatan itu, Ir. Tomie mengemukakan BAPPEDA mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang perencanaan, pembangunan daerah, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan.

Presentation from NIHR 

Usai Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang, acara berikutnya adalah presentasi dari National Institute for Health and Care Research (NIHR) Prof. Christopher Millet (Imperial College London) dan Dr. Devarsetty Praveen (The George Institute for Global Health India). Mereka secara bergantian menjelaskan  kiprah NIHR. NIHR atau Pusat Penelitian Kesehatan Global untuk PTM (Penyakit Tidak Menular) dan Perubahan Lingkungan melibatkan kelompok akademisi interdisipliner seperti International Centre for Diarrhoeal Research (Banglades), Sri Ramachandra Institute of Higher Education & Research (India), dan Universitas Brawijaya (Indonesia), yang akan bekerja untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu terkait dengan perubahan lingkungan.

Ketiga lembaga perguruan tinggi tersebut - International Centre for Diarrhoeal Research , Bangladesh (icddr,b), Sri Ramachandra Institute of Higher Education & Research (Sri Ramachandra), Universitas Brawijya (UB) - mendapatkan collaboration support dari The George Institute for Global Health India (TGI India) dan Imperial College London (ICL).

Main findings presentation curated for the external stakeholder

Setelah presentasi dari NIHR, acara dilanjutkan dengan main findings presentation curated for the external stakeholder oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D dan Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dari Universitas Brawijaya (UB).

Dalam presentasinya, Asri dan Sujarwoto memaparkan Reducing Air Pollution from Plastic Waste Burning and Addressing the Impact of Plastic Waste Burning on CVD and COPD (Mengurangi Pencemaran Udara Akibat Pembakaran Sampah Plastik dan Menanggapi Dampak Pembakaran Sampah Plastik Terhadap Penyakit Kardiovaskular dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik).

Usai presentasi temuan utama yang dikurasi untuk pemangku kepentingan eksternal, acara disambung dengan Invited talk: Policies on plastic waste management and its implementation In Indonesia (followed by discussion) yang disampaikan oleh dr. Jossep Frederick William.

Invited talk: Policies on plastic waste management and its implementation In Indonesia (followed by discussion)

Pada kesempatan itu, dr. William menjelaskan Plastic waste a threat or a treat? (Sampah plastik, ancaman atau berkah?). Sampah plastik, menurut dr. William yang mengutip sumber dari United Nations Environment Programme and Secretariat of the Basel, Rotterdam and Stockholm Conventions (2023), berhubungan dengan dampak kesehatan yang merugikan (adverse health effects), seperti abnormal hormone functions (fungsi hormonal yang abnormal), reduced fertility (keseuburan wanita menurun), damaged nervous system (sistem saraf rusak), hypertension/cardiovascular disease (hipertensi/penyakit kardiovaskular), lung and liver cancer (kanker paru-paru dan hati). 

Jalur paparannya, kata dr. William, melalui inhalation of contaminated air (menghirup udara yang terkontaminasi atau polusi udara), ingestion of contaminated food, water and dust (menelan makanan, air dan debu yang terkontaminasi), dan dermal contact (kontak kulit). 

Suasana Indonesia in-Country Meeting di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang (Rabu, 02/10)

Tak hanya itu saja, perkiraan beban dan biaya untuk mengatasi penyakit tersebut yang disebabkan oleh plastik juga akan menguras beban anggaran negara yang cukup fantasis, mencapai triliunan rupiah.

Oleh karena itu, dr. William merekomendasikan tindakan untuk mengatasi bahan kimia yang menjadi perhatian sepanjang siklus hidup plastik, seperti close the plastic tap by reducing production of unnecessary plastics (tutup keran plastik dengan mengurangi produksi plastik yang tidak perlu); regulate/phase-out (regulasi/hentikan penggunaan); reduce overall use of plastic products, encourage safe and sustainable alternatives (kurangi penggunaan produk plastik secara keseluruhan, dorong alternatif yang aman dan berkelanjutan); improve waste collection, sorting and management to increase circularity (tingkatkan pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah untuk meningkatkan sirkularitas); ensure harzardous substances do not contaminate new products through recycling (pastikan zat berbahaya tidak mencemari produk baru melalui daur ulang); and protect (informal) workers (lindungi pekerja (informal)).

FGD Group 1 dalam ToC 

Setelah diskusi materi dr. William, acara diisi istirahat selama jam untuk makan siang dan sholat. Pukul 13.30 WIB, peserta ICM dipersilakan MC memasuki Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang, tempat pertemuan ICM dilaksanakan.

Acara berikutnya adalah Preliminary Theory of Change building workshop oleh Dr. Nushrat Khan (Research Fellow di Imperial College London/ICL). Dalam sesi pengembangan Teori Perubahan itu, Nush mengatakan bahwa aktivitas (intervensi) akan menghasilkan hasil jangka pendek (short-term outcome), hasil jangka menengah (medium-term outcome), dan hasil jangka panjang (long-term outcome) primer dan sekunder serta menghasilkan dampak (impact).

FGD Group 2 dalam ToC

Dampak yang diharapkan, menurut Nush, adalah pengurangan polusi udara akibat pembakaran plastik dan pengurangan PTM akibat polusi udara. Oleh karena itu, Nush nanti akan bekerja dalam kelompok yang lebih kecil untuk memikirkan hasil dan aktivitas lain apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Selesai paparan yang dialihbahasakan oleh Sujarwoto dan Asri itu, kemudian dibreakdown menjadi 3 kelompok dalam Focus Group Discussion (FGD). Group 1 digawangi oleh Laura Downey (Advanced Research Fellow di ICL), Group 2 dipandu oleh Nush, dan Group 3 dimoderatori oleh Maroof Khan (TGI India). 

FGD Group 3 dalam ToC

Ketiga group itu mendiskusikan tema-tema yang telah dipaparkan oleh Nush sebelumnya. Pesertanya adalah camat (Pagak dan Bululawang), kepala desa (Tlogorejo, Pagak, Sumberejo, Bakalan, Krebet Senggrenong, dan Krebet), ormas penggiat persampahan (Muslimat, Fatayat, NU, Aisyiyah), aktivis lingkungan, BAPPEDA Kabupaten Malang, Dinkes Kabupaten Malang, Percik, peneliti NIHR, KADIN, dan lain-lain.

FGD yang terbagi dalam 3 group ini berakhir pada pukul 15.56 WIB, dan kemudian setelah itu hasilnya diinvetaris terlebih dahulu untuk dibahas di hari berkutnya, dan peserta ICM di hari ketiga diminta oleh MC untuk maju ke depan guna melakukan foto bersama. *** [061024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog