Jumat, 11 November 2022

Camat Kalipare Buka Lokmin Linsek di Aula Puskesmas

Lokakarya mini lintas sektor (Lokmin linsek) tingkat Kecamatan Kalipare diselenggarakan di Ruang Aula Puskesmas Kalipare yang beralamatkan di Jalan Raya Kalipare No. 210 Dukuh Krajan RT 09 RW 04 Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (11/11/2022).

Lokmin linsek merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas.

Lokmin linsek yang mengangkat tema “Rembuk Stunting dan Replikasi SMARThealth di Kecamatan Kalipare” ini, diikuti Muspika (Camat, Koramil, Polsek), Puskesmas Kalipare, TP-PKK, KUA Kalipare, Dinas Pendidikan Kecamatan Kalipare, PLKB, Koordinator Kader Kecamatan, dan 9 Kepala Desa se-Kecamatan Kalipare, yang meliputi Kalipare, Sumberpetung, Tumpakrejo, Putukrejo, Arjosari, Arjowilangun, Kaliasri, Kalirejo, dan Sukowilangun.

Acara ini dimulai pada pukul 09.22 WIB dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen Ayu Chandra H, A.Md.Gz, Pengelola Gizi Puskesmas Kalipare, dengan birama 4/4.

Sambutan Kepala Puskesmas Kalipare selaku tuan rumah Lokakarya Mini Lintas Sektor

Selesai lagu Indonesia Raya, Master of Ceremony (MC) Apriani Saptarina, S.KL, Pengelola Kesling Puskesmas Kalipare, memulai dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta Lokmin linsek, dan diteruskan dengan membacakan susunan acaranya serta memandu mengucapkan basmalah bagi kelancaran acara ini.

Setelah itu, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Puskesmas Kalipare (Kapus) Endah Pujiati, S.ST., M.Kes. Selaku tuan rumah dalam lokmin linsek ini, Kapus Endah menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta di Ruang Aula Puskesmas Kalipare.

Dalam lokmin linsek ini, menurut Kapus Endah, selain membangun kerja sama tim dengan sektor terkait yang ada di Kecamatan Kalipare, juga ingin melakukan rembuk stunting. Dan yang tak kalah penting, adalah perihal replikasi SMARThealth.

Terkait replikasi SMARThealth, Puskesmas Kalipare menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Malang yang dalam hal ini dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) yang membidangi SMARThealth.

Sambutan Camat Kalipare dan sekaligus berkenan membuka Lokakarya Mini Lintas Sektor

Sambutan kedua disampaikan oleh Camat Kalipare Nur Soleh Hidayat, S.STP. Pada kesempatan itu, Camat Nur Soleh menyampaikan bahwa sesuai tempat penyelenggaraannya, bahasan utama lokmin linsek ini adalah stunting dan SMARThealth.

Masalah kesehatan saat ini menjadi prioritas pemerintah. Menurut Camat Nur Soleh, mungkin masalah stunting bagi desa-desa yang ada di Kecamatan Kalipare sudah mengetahuinya. Namun, terkait SMARThealth mungkin masih terdengar baru.

Oleh karena itu, Camat Nur Soleh berharap peserta lokmin linsek ini nanti akan mengetahui apa itu SMARThealth, dan peran apa yang harus dilakukan oleh desa dalam implementasi SMARThealth nantinya.

Usai memberikan sambutan, Camat Nur Soleh berkenan membuka secara resmi pertemuan lokmin linsek di Kecamatan Kalipare ini. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pertemuan lokakarya mini lintas sektor di Kecamatan Kalipare saya nyatakan dibuka dan dimulai pelaksanaannya,” jelas Camat Nur Soleh.

Peserta Lokakarya Mini Lintas Sektor di Ruang Aula Puskesmas Kalipare

Selepas dibuka Camat Kalipare, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Pengelola Gizi Puskesmas Kalipare, Ayu Chandra H., A.Md.Gz, dengan judul “ Percepatan Penurunan Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kalipare.”

Diawali dengan paparan kasus stunting di Kecamatan Kalipare, Ayu Chandra menerangkan bahwa terdapat 20 indikator penentuan lokus stunting. Setelah dari 20 indikator itu muncul data mengenai data stunting.

Dengan data itu, Puskesmas Kalipare bersama lintas sektor di Kecamatan Kaliparen melakukan kegiatan spesifik dan sensitif. Selain itu, juga diperlukan peran lintas sektor dalam mengatasi stunting pada balita, seperti berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Balita, mendukung pemberian ASI Eksklusif pada bayi, dan menggerakkan masyarakat/ibu balita untuk mengikuti posyandu.

Pukul 09.55 WIB acara disambung dengan pemaparan materi kedua oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Komorbid Penyakit Tidak Menular Pada Kasus Kesakitan dan Kematian COVID-19.”

Narasumber 1 dari Pengelola Gizi Puskesmas Kalipare: Stunting

Memulai pemaparannya, Bastamil mengatakan bahwa penyakit tidak menular (PTM) itu merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh kuman atau virus penyakit dan tidak ditularkan kepada orang lain, serta bersifat kronis sehingga memerlukan waktu cukup panjang untuk penyembuhannya.

“PTM itu harus dicari. Kalau tidak dicari faktor risikonya tentu tidak ketemu, karena PTM itu sering tidak bergejala tapi tahu-tahu sudah kronis/komplikasi,” terang Bastamil

Tiap tahun, PTM ini meningkat terus, khususnya menyangkut penyakit kardiovaskular. Faktor risiko kardiovaskular, seperti hipertensi diabetes mellitus, senantiasa menduduki masalah kesehatan utama yang ditemukan di Kabupaten Malang.

Akhirnya, Bupati Malang menghendaki replikasi SMARThealth, salah satu program inovasi kesehatan di Kabupaten Malang. Uji coba di 4 desa pilot project dari tahun 2016 hingga 2018, ditemukan bahwa kader terlatih mampu mendeteksi dini 91% penduduk usia 40 tahun ke atas. Dari temuan itu, ada 23% terdeteksi risiko tinggi kardiovaskular.

Narasumber kedua dari staf PTM Dinkes Kabupaten Malang: SMARThealth

Dari uji coba itu, Bupati Malang berkomitmen ingin mereplikasi ke 390 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap untuk meningkatkan capaian standar pelayanan minimal (SPM) terkait skrining faktor risiko PTM. Tahun 2022 ini, kebetulan termasuk jadwal replikasi SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Kalipare.

Program inovasi SMARThealth ini memiliki sistem pelayanan dasar untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular, seperti jantung, stroke, dan pembuluh darah lainnya. Pelayanan dasar yang komprehensif berbasis teknologi informasi dengan pemberdayaan masyarakat (kader). Kader yang sudah mendapat pelatihan SMARThealth akan mampu melakukan skrining faktor risiko PTM.

Pada pemaparan materi kedua ini, muncul 4 pertanyaan dari kepala desa maupun PKK. Keempat pertanyaan ini dijawab oleh Kapus Endah, Camat Nur Soleh dan staf PTM Bastamil selaku narasumber.

Acara lokmin linsek yang dihadiri oleh 35 peserta ini ditutup pada pukul 10.58 WIB dengan doa yang dipimpin oleh Kepala KUA Kecamatan Kalipare Drs. Zubaidi. *** [111122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog