Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri polimorfisme. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri polimorfisme. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 November 2024

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah Bagi Kader SMARThealth

“Pengetahuan adalah kekuatan, terutama dalam hal mengelola tekanan darah.” -- Amanda Shaw

Pengukuran tekanan darah merupakan keterampilan penting bagi kader kesehatan, karena berperan penting dalam deteksi dini dan penanganan hipertensi serta penyakit kardiovaskular lainnya. Pelatihan penyegaran memastikan bahwa petugas kesehatan selalu mengikuti perkembangan pedoman, teknik, dan praktik terbaik terkini, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.

Kamis (14/11), 20 kader SMARThealth dari 4 desa intervensi SMARThealth di Kabupaten Malang mengikuti Refreser Workshops of Blood Pressure Measurement for Community Cadres di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Simpang Pakisaji No. 60-62 Dusun Golek RT 02 RW 03 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Peserta, panitia, dan narasumber berpose bersama

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah bagi Kader SMARThealth tersebut dalam rangka kegiatan penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi” yang dilaksanakan oleh Tenaga Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang didanai oleh International Science Partnerships Fund (ISPF) of the British Council.

Sesuai kebutuhan dalam penelitian ini, FKUB mengundang 5 kader SMARThealth dari setiap desa intervensi. Perlu diketahui bahwa dalam SMARThealth Extend dulu terdapat 4 desa/kelurahan intervensi, yakni Desa Sidorahayu (Kecamatan Wagir), Desa Karangduren (Kecamatan Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kecamatan Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Kecamatan Gondanglegi).

Lima kader SMARThealth dari Desa Sidorahayu, lima kader SMARThealth dari Desa Karangduren, lima kader SMARThealth dari Kelurahan Kepanjen, dan lima kader SMARThealth dari Desa Sepanjang dengan mengenakan seragam mereka masing-masing berkumpul di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren dalam rangka memenuhi undangan pelatihan penyegaran tersebut.

Sambutan Sekdes Karangduren mewakili Kades

Workshop Penyegaran Pengukuran Tekanan Darah ini tentunya merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat konsep dan ketrampilan utama bagi seorang kader kesehatan yang ada di desa mereka masing-masing. Selain itu, yang menggembirakan pula adalah mereka sekaligus bisa reuni untuk mengenang nostalgia dalam menjalankan SMARThealth Extend.

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.42 WIB. Master of Ceremony (MC) dr. Astrid Pramudya Anugerah Putri Pratama, Sp.JP mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta pelatihan penyegaran ini dan terima kasih atas partisipasinya. Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan penyegaran ini, dan diteruskan dengan memandu doa.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Karangduren Saiful mewakili Kepala Desa yang kebetulan sedang ada acara lain.

Sambutan dr. Bayu Lestari, M.Biomed., Ph.D dari FKUB

Dalam sambutannya, Sekdes Saiful berharap semoga kegiatan ini bisa memberikan kebaikan kepada kita semua, dan menginformasikan bahwa kemungkinan nanti dari pasiesn yang akan dikunjungi sudah ada yang meninggal.

Sambutan yang kedua datang dari dr. Bayu Lestari, M.Biomed, Ph.D dari Tim Penelitian FKUB. Pada kesempatan itu, dr. Bayu mengatakan bahwa penelitian ini sebagai kelanjutan dari SMARThealth. Insya’ Allah bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dr. Bayu juga mengucapkan terima kasih kepada kader SMARThealth. “Tanpa bantuan kader, kita tidak bisa apa-apa.”

Usai sambutan dari dr. Bayu, acara diteruskan dengan overview SMARThealth dari Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D dari University of Manchester, Inggris. Prof Delvac termasuk salah satu pioneer SMARThealth di Kabupaten Malang yang menjadi steering committee dalam SMARThealth Extend.

Overview SMARThealth oleh Prof. Delvac Oceandy dari University of Manchester, Inggris

Dalam overview itu, ia pertama-tama menyapa kader SMARThealth yang sudah tidak asing lagi dengannya. Lalu, Prof. Delvac menjelaskan bahwa ia dan Tim Penelitian berusaha terus mengembangkan SMARThealth yang sudah begitu dikenal.

Tim berusaha memperbaiki terus dalam pengembangan tersebut. Dalam SMARThealth ini memang sudah menurunkan sejumlah penelitian terkait, mulai dari SMARThealth Extend, SIMPLI, Medicine Quality Sub-Study, Discrete Choice Experiment (DCE) Sub-Study, dan Scale up. Kini, kita akan mengunjungi sejumlah pasien hipertensi lagi dalam penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.”

Pukul 10.04 WIB, acara menginjak pada penyampaian materi yang akan dipresentasikan oleh dua orang narasumber yang sangat berkompeten. Materi pertama disampaikan oleh dr. Yoga Waranugraha, Sp.JP, Subp.Ar(K) dengan judul “Pentingnya Kendali Tekanan Darah Bagi Penderita Hipertensi.” 

Dua narasumber yang merupakan dokter spesialis jantung dari FKUB

Melalui materinya, dr. Yoga menjelaskan peningkatan hipertensi, mulai dari kasus yang ada di dunia, kasus yang ada di Indonesia, hingga kasus yang ada di Kabupaten Malang. Lalu, ia juga menerangkan baseline characteristic of the high-risk population, causes of hypertension, potential primary abnormalities in essential hypertension, klasifikasi tekanan darah klinik, batasan tekanan darah untuk diagnosis hipertensi, hypertension-mediate organ damage (HMOD), hipertensi sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular/jantung dan pembuluh darah, CERDIK sebagai pencegahan hipertensi, ambang batas TD untuk inisiasi obat, alur panduan inisiasi terapi obat sesuai dengan klasifikasi hipertensi, target kontrol tekanan darah, dan kendalikan hipertensi dengan menerapkan “PATUH”. 

Kemudian materi yang kedua dipresentasikan oleh dr. Yordan Ashari, Sp.JP dengan titel “Prinsip pengukuran Tekanan darah dan Interpretasinya.” Pada materinya itu, dr. Yordan menerangkan definisi hipertensi, persiapan pasien dalam pengukuran tekanan darah, alur pengukur tekanan darah, posisi pasien saat pengukuran tekanan darah, prinsip pengukuran tekanan darah, prosedur pengukuran tekanan darah, prinsip pengukuran tekanan darah, klasifikasi tekanan darah klinik, screening tekanan darah, pengukuran tekanan darah di rumah dan di klinik, interpretasi hasil pemeriksaan tekanan darah klinik dan ABPM, dan interpretasi hasil pemeriksaan tekanan darah klinik dan ABPM.

Suasana praktik pengukuran tekanan darah di deretan meja bagian timur

Selesai pemaparan materi, kedua narasumber dipersilakan duduk di depan untuk mengadakan sesi tanya jawab terkait kedua materi tadi. Dalam sesi tanya jawab ini ada 5 penanya, yaitu Kristin Mariana (kader SMARThealth Kepanjen), Usfatul Ulumiyah (kader SMARThealth Sepanjang), Sri Ribut (kader SMARThealth Sidorahayu), dan Alfin Andi Yanti (kader SMARThealth Karangduren).

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dan diuraikan dengan gamblang oleh kedua narasumber yang berspesialisasi dalam masalah perjantungan, sehingga membuat penanya-penanya tersebut menjadi tambah wawasan.

Usai sesi tanya jawab, acara diteruskan dengan praktik pengukuran tekanan darah. Dalam praktik ini kader dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok mendapat 1 tutor. Kemudian demonstrasi langsung cara mengukur tekanan darah menggunakan sfigmomanometer, dan dilanjutkan dengan latihan pengukuruan oleh peserta. 

Suasana praktik pengukuran tekanan darah di meja sisi barat

Dalam latihan pengukuran tekanan darah ini, peserta dikenalkan dengan sfigmomanometer atau tensimeter, yaitu tensimeter merkuri, tensi meter aneroid, dan tensimeter digital otomatis. Mereka dipandu oleh tutor yang berasal dari PPDS Kardio FKUB maupun narasumber, untuk memastikan kader bisa mencoba semua alat tersebut dengan benar.

Pukul 11.47 WIB, panitia memberikan kuesioner post-test untuk diiisi oleh peserta setelah mengikuti rangkaian pelatihan penyegaran ini. Sebelum acara dimulai, perserta juga sudah mengisi kuesioner pre-test.

Acara pelatihan penyegaran berakhir dengan ditutup doa yang dipandu oleh apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm., dan kemudian diakhiri dengan melakukan foto bersama antara panitia penyelenggara, peserta, Team Leader SMARThealth dan pengawas lapangan SMARThealth di Kabupaten Malang. *** [151124

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 November 2024

Briefing Turlap Enumerator di EA SMARThealth

Before beginning, plan carefully.” — Marcus Tullius Cicero

Hari ini, Senin (04/11), lima enumerator berkumpul di Sekretariat SMARThealth yang beralamatkan di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada pukul 08.46 WIB.

Mereka bertemu di Sekret untuk menindaklanjuti pertemuan dengan peneliti secara Zoom pada Sabtu (26/10), dalam rencana pengumpulan data pada penelitian "Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi."

Kelima enumerator ini telah malang melintang dalam sejumlah penelitian besar kolaborasi dengan lembaga internasional yang pernah ada di Indonesia, seperti Indonesia Family Life Survey (IFLS), The Work and Iron Status Evaluation (WISE), The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), dan SMARThealth Extend.

Pertemuan kali ini, membahas rencana turun lapangan Tim Enumerator ke 4 desa/kelurahan intervensi SMARThealth, yaitu Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, dan Sepanjang. Saya yang kebetulan mendampingi SMARThealth hingga saat ini mengadakan briefing dengan teman-teman enumerator yang lainnya.

Dalam briefing tersebut, saya memberikan alur turun lapangan. Mulai dari kelengkapan surat yang harus dipegang oleh seorang enumerator, lalu kulo nuwun dengan perangkat desa. Kemudian saya memandunya dengan menghubungi perawat desa untuk membantu Tim Enumerator yang bakal turun lapangan. 

Briefing persiapan turun lapangan di 4 EA SMARThealth

Langkah-langkah tersebut tidak lain agar memudahkan Tim Enumerator dalam mengumpulkan data lapangan nantinya. Dan, yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan data ini merupakan kunjungan ulang, atau yang dalam bahasa enumerator di lapangan adalah tracking

Tracking sedikit berbeda dengan pengumpulan data awal pada saat SMARThealth dimulai. Dulu, begitu masuk desa, enumerator bisa leluasa mengunjungi rumah responden. Asalkan ada warga yang berumur 40 tahun ke atas, langsung bisa diwawancarai.

Namun kali ini, dalam tracking kali ini, enumerator harus melakukan validasi terlebih dahulu dengan bantuan kader SMARThealth, dan kemudian baru melacaknya. Jadi, pasien hipertensi yang menjadi target sasaran bisa saja berpencar-berpencar.

Karena bagaimana pun dalam tracking itu, diperlukan strategi sendiri. Mungkin di antara Tim Enumerator dulu pernah ada yang mewawancarai, tapi dalam tracking ini belum tentu hafal semua yang dikunjungi.

Dalam hal ini, sebagian saya sudah mengkondisikan dengan kader SMARThealth untuk membantunya bila dalam tracking nanti, Tim Enumerator mengalami kesulitan untuk menemukannya.

Oleh karena itu, dalam briefing sesama enumerator ini sesungguhnya agar perencanaan turun lapangan ini bisa berjalan sesuai yang ditargetkan atau diharapkan oleh peneliti yang telah mendesain penelitian ini.

Tim Enumerator Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi

Situasi ini seperti apa yang digambarkan oleh Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), seorang negarawan, orator, pengacara, dan filsuf Romawi, dalam ujarannya “Before beginning, plan carefully” (Sebelum memulai, rencanakan dengan matang).

Kutipan (quote) Cicero ini menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengerjakan tugas atau proyek apa pun. Prinsip ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam usaha pribadi, proyek profesional, atau bahkan inisiatif sosial yang lebih besar.

Tak terkecuali dalam bidang penelitian. Pengurusan perizinan dan pengenalan medan atau karakteristik komunitas merupakan hal baku bagi enumerator sebelum memasuki enumeration area (EA) atau wilayah pencacahan (wilcah).

Setelah itu, bagaimana melakukan verifikasi keberadaan target sasaran respondennya. Mengingat penelitian ini merupakan tracking sehingga Tim Enumerator harus melakukan verifikasi datanya terlebih dahulu guna validasi. Apakah responden itu masih tinggal di desa itu atau sudah meninggal atau yang lainnya.

Proses ini tentunya memerlukan waktu tersendiri guna melakukan validasi. Karena enumerator harus mengetahui keberadaannya dari target sasaran respondennya. *** [051124

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 18 Oktober 2024

Pengurusan Izin Penelitian Skrining Polimorfisme

Mengurus surat izin penelitian di Bakesbangpol Kab. Malang

Selesai mengikuti Indonesia in-Country Meeting (ICM) dari tanggal 30 September hingga 5 Oktober 2024, hari Senin (07/10) mulai dilakukan pengurusan surat izin penelitian bertajuk Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi.

Penelitian ini dilakukan oleh tenaga pendidik di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), yang menurut proposalnya dibiayai oleh International Science Partnership Fund (ISPF) of the British Council.

Selaku peneliti dalam Bidang Pengawas Data Lapangan dan Supervisor SMARThealth, saya mendapat amanah untuk mengurus surat izin penelitian, yakni di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang.

Mula-mula saya mengurusnya di Dinkes Kabupaten Malang pada Senin (07/10), karena setiap penelitian kesehatan biasanya bermuara di instansi tersebut. Surat pemohonan izin penelitian bernomor 03769/UN10.f0701/B/PT/2024 tertanggal 20 September yang ditandatangani Dekan FKUB itu, saya antar ke bagian resepsionis Dinkes yang berada di Gedung Hippocrates untuk segera diproses.

Kemudian mulai esok harinya, saya senantiasa berkomunikasi dengan staf Dinkes yang mengurusi surat izin penelitian yang masuk ke instansi tersebut. Saya mengikuti perjalanan disposisi bagi keluarnya surat rekomendasi penelitian dari Dinkes, dan pada Kamis (17/10) surat rekomendasi itu sudah keluar.

Begitu diterima, saya langsung print Surat Keterangan Kesediaan dari Dinkes bernomor 400.7/6036/35.07.302/2024, karena hanya diberi satu lembar berkas saja. Sedangkan, yang aslinya akan segera untuk mengurus surat izin penelitian ke Bakesbangpol dengan melampirkan surat dari Dinkes tersebut. Memang begitu syaratnya!

Pengurusan ke Bakesbangpol di siang hari usai print, dan langsung diterima di staf yang memproses surat perizinan penelitian di lantai 7 Gedung Kantor Bupati Malang yang beralamatkan di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Biasanya mengurus di Bakesbangpol cepat, namun karena pimpinannya sedang dinas luar (DL) maka saya diminta untuk datang lagi pada hari Jumat (18/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Sesuai arahannya, keesokan harinya, saya pun kembali ke Bakesbangpol, dan benar adanya surat keterangan bernomor 072/1118/35.07.406/2024 tertanggal 18 Oktober 2024 telah dikeluarkan oleh Bakesbangpol untuk memberikan izin penelitian yang diketuai oleh apt. Efta Triastuti, S.Si., M.Farm.Klin., Ph.D beserta peneliti anggotanya.

Sebelum distempel, saya disuruh staf Bakesbangpol untuk memfotokopi sebanyak masing-masing 8 lembar untuk tembusan kepada Dinkes, Puskesmas Wagir, Puskesmas Pakisasji, Puskesmas Kepanjen, Puskesmas Gondanglegi, dan dekan FKUB beserta pertinggal.

Begitu selesai fotokopi, berkas-berkas itu disetempeli semua dan dimasukkan dalam amplop besar berkop Bakesbangpol untuk sejumlah tembusan. Namun karena menjelang Jumatan, dan kala itu mendapat pesan whatsapp dari Kantor Camat Pagak perihal FGD NIHR di Kecamatan Pagak yang bakal digelar pada Kamis (24/10), saya tidak bisa mengedarkan tembusan ke puskesmas-puskesmas pada hari itu juga.

Dengan mendapatkan surat izin penelitian dari Bakesbangpol itu, diharapkan Tim Penelitian segera bisa mengagendakan untuk melakukan penelitian di empat desa SMARThealth yang bakal menjadi lokasi penelitiannnya, yaitu Desa Sidorahayu (Wagir), Desa Karangduren (Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Gondanglegi). *** [181024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog