Mentari pagi itu bersinar cerah, menyinari kesibukan yang berbeda dari biasanya di Dukuh Ampelsari. Ahad (02/11) itu, bukan hanya Gunung Kawi yang menjulang, melainkan juga riuh rendah semangat kesehatan yang menyelimuti halaman rumah Bapak Jamal di RT 26 RW 06, Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Di pagi yang menyapa lereng perbukitan di kaki Gunung Kawi sisi timur, perawat Desa Sidorahayu, Dimas Kurniawan, A.Md.Keb., didampingi empat kader Posbindu yang tangguh - Satik, Sumartiani, Warsini, dan Wawuk - telah bersiap.
![]() |
| WHDI Dukuh Ampelsari terima para tamu di rumah Bapak Jamal di Dukuh Ampelsari RT 26 RW 06 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang |
WHDI, organisasi yang berkhidmat dalam pemberdayaan perempuan Hindu Indonesia, hari itu memusatkan pertemuannya di Ampelsari. Sekitar 80 undangan dari berbagai penjuru Wagir diharapkan hadir.
Nuansa adat dan kebersamaan terpancar jelas. Sebagai tuan rumah, WHDI Ampelsari tampil memukau dengan balutan kebaya, kampuh, dan jarik bagi perempuan, serta beskap, iket, dan jarik bagi laki-laki.
![]() |
| Peserta pertemuan WHDI se-Kecamatan Wagir mengantre pengukuran antropometri |
Begitu disambut hangat tuan rumah, para tamu dipersilakan untuk menikmati sarapan. Namun, antusiasme mereka terhadap kesehatan langsung terlihat. Sebagian memilih untuk langsung mengantre di meja skrining yang telah disiapkan, sebuah langkah cerdas untuk menghindari penumpukan.
![]() |
| Suasana pemeriksaan skrining PTM bagi panitia pertemuan WHDI se-Kecamatan Wagir, berkebaya dan berkampuh |
Rantai pelayanan tidak berhenti di angka-angka hasil pengukuran. Usai pemeriksaan fisik, para peserta menuju sebuah meja di sisi timur, dengan latar belakang tanaman wijaya kusuma yang sedang berkuncup.
![]() |
| Usai berikan KIE, perawat Desa Sidorahayu akan memberikan obat bila pasien terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) |
Antusiasme tak pernah surut, bahkan ketika hujan singkat turun membasahi bumi. Mereka tetap rela mengantre dengan sabar dan senyum. Semangat ini diperkuat oleh sambutan Ketua WHDI Kecamatan Wagir, Ibu Suci, yang mengingatkan bahwa skrining kesehatan ini adalah bagian dari program pemerintah. "Mari kita umat Hindu aktif berpartisipasi agar kesehatan kita terpantau terus," serunya, sebuah ajakan yang disambut dengan tekad bulat oleh para anggota.
![]() |
| Usai ikut skrining PTM di bawah tenda biru, peserta pertemuan WHDI se-Kecamatan Wagir langsung menuju ke Pura Satya Graha Bakti yang ada di sebelahnya |
Hingga acara ditutup pukul 12.30 WIB, sebanyak 67 orang telah berhasil diskrining. Sebuah angka yang bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari komitmen kolektif untuk hidup lebih sehat. Pagi itu di Dukuh Ampelsari, Desa Sidorahayu, di antara indahnya balutan kain kebaya dan kampuh, di tengah semangat persaudaraan WHDI, langkah kecil pencegahan PTM telah diukir. Membuktikan bahwa upaya menjaga kesehatan bisa berjalan beriringan dengan pelestarian budaya dan penguatan komunitas, dimulai dari sebuah halaman rumah yang penuh cerita. *** [021025]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo












0 komentar:
Posting Komentar