Jumat pagi ini (26/04) membawa berkah bagi Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penaykit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur” di hari kedua bertugas di Puskesmas Bululawang.
Betapa tidak? Begitu tiba pukul 07.45 WIB, Tim Penelitian NIHR bisa menyaksikan gemulainya olah fisik yang dilakukan Kepala Puskesmas (Kapus) Bululawang drg. Lely Kumulasari beserta jajaran tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Puskesmas Bululawang.
Sebelum memulai in-depth interview, Tim Penelitian NIHR beraudiensi dengan Kapus Bululawang dan responden |
Tidak hanya itu, ternyata dengan adanya senam di Jumat pagi di Puskesmas Bululawang banyak nakes yang berkumpul, dan ini juga memberi berkah berupa kemudahan mendapatkan responden untuk diajak wawancara mendalam (in-depth interview) pada hari kedua ini.
In-depth interview dengan perawat Desa Bakalan |
Begitu diterima dengan ramah oleh Kapus drg. Lely yang didampingi langsung oleh empat responden, Kapus pun langsung mempersilakan untuk melakukan wawancara mendalam dengan keempat reponden tersebut.
Kapus drg. Lely membantu mengeset lokasi untuk wawancara mendalam untuk setiap responden. Namun, karena jumlah yang akan mewawancarai ada tiga orang Tim Penelitian NIHR dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) maka untuk apoteker nanti wawancaranya pada kloter kedua setelah dari salah satu yang wawancara dari ketiga responden tersebut rampung dulu.
In-depth interview dengan perawat Desa Krebetsenggrong |
Kehadiran Tim Penelitian NIHR dari YPS itu dalam rangka mematangkan agenda CEI (Community engagement and involvement) yang bakal digelar di kedua desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Bululawang, yaitu Krebetsenggrong dan Bakalan, dan kedua perawatnya kebetulan di hari Jumat ini menjadi responden dalam wawancara mendalam (in-depth interview).
Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah teknik penelitian kualitatif yang melibatkan pelaksanaan wawancara individu secara intensif dengan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka mengenai ide, program, atau situasi tertentu. Sebagai contoh, kita mungkin bertanya kepada responden yang terkait dengan suatu program tentang pengalaman dan harapan mereka terkait dengan program tersebut, pemikiran mereka mengenai operasional program, proses, dan hasil, dan tentang perubahan apa pun yang mereka rasakan sebagai dampaknya maupun keterlibatan mereka dalam program tersebut (Boyce & Neale, 2006: 3).
In-depth interview dengan kader kesehatan Desa Krebetsenggrong |
Dr. Harun Al Rasyid melakukan in-depth interview dengan perawat Desa Bakalan Dian Pramono, A.Md.Kep dengan menempati ruang kerja Kapus Bululawang; Meutia Fildzah Sharfina bersama dengan perawat Desa Krebetsenggorng Citra Sulistyo Wardini, A.Md.Kep; dan saya melakukan wawancara mendalam dengan kader kesehatan Desa Krebetsenggrong Yeni Mariana.
In-depth interview dengan apoteker Puskesmas Bululawang |
Prosesi wawancara mendalam terhadap empat responden ini selesai pada pukul 10.23 WIB bertepatan dengan terdengarnya lantunan pembacaan ayat-ayat suci sebelum berkumandangnya adzan Jumat. Jumat berkah, wawancara mendalam di Puskesmas Bululawang di hari kedua jadi mudah. *** [260424]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar