Ba’da Jumat (25/03/2022) langit agak mendung. Namun tekad kader SMARThealth dan perawat Desa Sepanjang tidak redup dalam menggelar giat Posbindu SMARThealth di acara Penutupan Sementara Jama’ah Tahlil Muslimat/Fatayat/Yasin/Waqi’ah/Diba’ dan Khoul Umum di depan rumah Modin Dukuh Sonokembang Hasan Bisri, yang berada di Dukuh Sonokembang RT 05 RW 05 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Gelaran Posbindu ini memang ditujukan untuk menyasar warga Nahdliyin yang akan mengikuti pengajian bersama dalam pertemuan tersebut. Kader SMARThealth yang menjadi warga Nahdliyin berusaha berkomunikasi melalui Badan Otonom yang ada dalam Jami’yah Nahdlatul Ulama (NU) dan berkoordinasi dengan Modin Sonokembang yang juga merupakan salah seorang pengurus Ranting NU Desa Sepanjang. Alhasil, bisa dilaksanakan giat Posbindu SMARThealth ini.
Kader SMARThealth berpose bersama perawat dan panitia pengajian |
Mengingat jumlah warga Nahdliyin yang datang ke pengajian cukup banyak, tanpa bantuan dari kader Posyandu maupun SIMPLI, kader SMARThealth tentunya akan kewalahan. Mereka cancut taliwondo.
Ada 11 kader yang bertugas dalam giat Posbindu SMARThealth. Meja registrasi ditangani oleh kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah dan kader SIMPLI Vera Yuniawati. Mereka melakukan pendaftaran kepada warga Nahdliyin yang akan periksa.
Setelah melakukan pendaftaran, warga Nahdliyin akan diukur tinggi badannya oleh kader Posyandu Nurhayati dan berat badannya oleh kader Posyandu Ainun Maslukhah. Kemudian lanjut pengukuran lingkar perut. Ada dua kader SMARThealth yang mengukurnya, yaitu Siti Aisyah dan Masito.
Lapak Posbindu SMARThealth dikunjungi warga Nahdliyin untuk periksa |
Dari meja pengukuran tensi, warga Nahdliyin bergeser ke kursi di sebelah baratnya. Di meja itu, ada kader SIMPLI Lina Lestari dan kader SMARThealth Ifa Lutfiyah yang akan memberikan layanan cek gula darah/kolesterol/asam urat.
Setelah dari meja laborat ringan, warga Nahdliyin langsung menuju ke meja perawat Desa Sepanjang Istuning Nur Choirunnisa, A.Md. Kep. Di meja ini, warga Nahdliyin bisa melakukan konsultasi dengan perawat mengenai hasil skrining yang dilakukan. Bila ternyata mereka memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari.
Antusias warga Nahdliyin mengantri pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth |
Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir menyaksikan giat Posbindu SMARThealth kemudian dipersilakan masuk ke dalam ruang tamu rumah Bapak Modin Hasan Bisri. Di ruang itu telah ada tiga perangkat desa, suami kader SMARThealth, dan Bapak Modin sendiri.
Sembari ngobrol, kelima bapak-bapak itu disuruh makan yang telah dihidangkan oleh Bapak Modin. Ada sambel goreng manisa, gule kambing, bakmi goreng, dan srundeng. Selain itu, aneka makanan ringan juga tersedia di atas meja tersebut.
Kaum bapak yang ikut pengajian beda tempat duduk dengan Muslimat dan Fatayat |
Acara pengajian selesai pada pukul 16.05 WIB. Setelah rekapitulasi, diketahui bahwa dalam giat Posbindu SMARThealth hari ini berhasil melayani skrining kesehatan warga Nahdliyin sebanyak 95 orang. Dari jumlah itu, yang mau cek gula darah ada sebanyak 72 orang, yang semuanya adalah wanita. Jadi, dengan demikian yang bisa dilakukan input data ke dalam aplikasi eKader adalah sebanyak 72 orang.
Berbeda dengan giat-giat Posbindu sebelumnya. Dalam giat Posbindu PTM ini, warga Nahdliyin mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu sehat jasmani dan rohani. Skrining kesehatan yang dilakukan warga Nahdliyin sebagai upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, sementara ikut pengajian ditujukan untuk menjaga kesehatan rohani. *** [250322]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar