Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri AREEMA Tahun 3. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri AREEMA Tahun 3. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2024

Diskusi Progress RISPRO AREEMA 3 Di Gedung A Lantai 6 FKUB

Diskusi Progress Riset  Inovatif Produktif (RISPRO) Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Tahun Ke-3 atau RISPRO AREEMA 3 diadakan di Ruang Kuliah 2 GBP Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Selasa (13/08).

RISPRO merupakan program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau penerapan kebijakan/tata kelola atau publikasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerja sama dengan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Principal Investigator RISPRO AREEMA 3 mempresentasikan progress

Kebetulan RISPRO yang dijalankan oleh Tim Peneliti AREEMA ini merupakam RISPRO Kolaborasi Internasional (RISPRO KI). RISPRO KI adalah pendanaan riset dengan tema yang sudah ditetapkan oleh LPDP untuk skim riset dasar melalui pelaksanaan kerja sam,a dengan pihak lain berupa joint-call, dan lain-lain.

Diskusi ini dihadiri oleh Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D (University of Machester), sejumlah anggota Tim Peneliti RISPRO AREEMA (Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP; dr. Holipah, Ph.D; saya), NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), dan sejumlah mahasiswa S1, S2, S3 FKUB.

RISPRO AREEMA 3

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 09.35 WIB. Mula-mula Principal Investigator Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D memberikan gambaran mengenai RISPRO AREEMA 3 dan progress (kemajuan) dari penelitian yang telah dipercayakan untuk ketiga kalinya oleh LPDP kepada Tim Peneliti AREEMA dari Universitas Brawijaya (UB).

Pada kesempatan itu, Sujarwoto mempresentasikan terlebih dahulu mengenai RISPRO AREEMA 3 atau yang dalam judul aslinya adalah “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia RISPRO-KI-648/DIPI/2021 Universitas Brawijaya-DIP-LPDP 2023.”

Kegiatan RISPRO 3 dalam bingka foto

Menurut Sujarwoto, RISPRO AREEMA ini bertujuan untuk mengembangkan dan membangun layanan kesehatan primer yang inovatif dan multifaset dengan dukungan teknologi seluler untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, jelas Sujarwoto, Tim Peneliti AREEMA menetapkan tujuan dalam tiga tahapan yang terbagi dalam AREEMA 1, AREEMA 2, dan AREEMA 3. Nomor 1 hingga 3 menunjukkan pendanaan dari LPDD tahun pertama (2021), tahun kedua (2022), dan tahun ketiga (2023).

Presentasi Process evaluation data (qualitative interviews)

Pada AREEMA 1, Tim Peneliti AREEMA melakukan analisis komprehensif tentang efektivitas teknologi aplikasi seluler yang ada untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di negara-negara berkembang. Lalu, pada AREEMA 2, Tim Peneliti AREEMA mengembangkan, membangun, dan menerapkan sistem SMARThealth COVID-19 untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan Indonesia. Sedangkan, pada AREEMA 3, Tim Peneliti AREEMA melakukan uji efektivitas sistem SMARThealth COVID-19 dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di pedesaan Indonesia.

Selanjutnya, Principal Investigator Sujarwoto yang tidak lain juga Team Leader AREEMA, juga menjelaskan bahwa tahun ketiga ini diminta merevisi apa yang sudah dilakukan pada tahun 1 hingga 3 termasuk harus menambah submit artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Karena sebelumnya sebenarnya sudah mengirimkan, namun berhubung submit lebih awal sebelum AREEMA 3 dideklarasikan maka Tim Peneliti AREEMA harus submit lagi artikel ilmiah.

Usai dilanda gempa magnitudo 4,5, presentai dan diskusi pindah ke Ruang Kuliah 202 di lantai 2

Selain itu, Sujarwoto juga menguraikan secara gamblang kegiatan apa saja yang telah dilakukan dalam RISPRO KI AREEMA ini, seperti pematenan HAKI, pelatihan kader kesehatan, data collecting, diseminasi hingga capacity building melalui pelatihan analisis statistik.

Pada saat pemaparan progress RISPRO AREEMA 3 di lantai 6 FKUB, sekitar pukul 10.03 WIB peserta diskusi dikejutkan oleh gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Indonesia itu menyebabkan peserta diskusi yang semula berlindung di bawah meja, kemudian berhamburan turun ke lantai 2. Begitu sudah dirasa aman, acara presentasi dan diskusi dilanjutkan di Ruang Kelas 202  Lantai 2 FKUB.

Meski acara presentasi dan diskusi formal usai, tapi diskusi informal yang tak kalah gayengnya masih berlanjut

Memasuki diskusi yang dimotori dan dikomentari oleh Prof. Delvac dari University of Manchester, Inggris, diskusi menjadi hidup dan melahirkan sejumlah ide dalam penulisan di jurnal internasional lagi, seperti pola penyakit kronis sebelum, selama, dan setelah pandemic; hipertensi pada kehamilan antar wilayah geografi (pegunungan, pantai, kota); dan satu paper evaluasi dengan komprehensif outcome.

Tidak hanya itu saja, menurut Sujarwoto, ke depannya juga telah disiapkan tahapan berikutnya dalam pengembangan dunia penelitian, antara lain mempersiapkan proposal untuk mengembangkan SMARThealth untuk kesehatan mental secara digital; menunggu pengumuman British Council International Science Partnership Fund (BC ISPF) putaran kedua dalam project MOVE; serta menunggu pengumuman dari UK Research and Innovation (UKRI) mengenai Psychological suppoRt fOr cliMate-related mental difficulties in cOasTal communitiEs (PROMOTE) in Indonesia. *** [140824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 18 April 2022

Uji Coba AREEMA Hari Kedua Di Hotel Bintang Empat Kepanjen

Implementasi uji coba AREEMA hari kedua dilaksanakan pada hari Senin (18/04/2022) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, sebuah hotel kelas bintang empat yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, peserta pertemuan periode dua ini diikuti oleh 96 kader dari perwakilan 48 desa yang ada di wilayah kerja empat Puskesmas. Kader tersebut terdiri dari 14 kader dari 7 desa di Puskesmas Gondanglegi; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Pakisaji; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Wagir, dan 34 kader dari 17 desa di Puskesmas Turen. Setiap desa mengirimkan 2 orang kadernya.

Foto Staf Seksi PTM dan Tim SMARThealth UB

Sedianya acara ini terjadwal pada Jumat (15/04/2022) tapi karena berbenturan dengan Hari Paskah Jumat Agung maka pelaksanaannya diundur pada hari Senin ini. Sementara uji coba AREEMA hari pertama digelar pada hari Kamis (14/04/2022) di Convention Hall yang sama dengan nama lengkap pertemuannya adalah Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan skrining gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih yang terhubung dengan aplikasi Dokter dan Dinas Kesehatan sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini penting, tidak hanya dalam upaya memperbaiki penanganan COVID-19 juga dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik.

Peserta Diseminasi dan Sosialisasi AREEMA di Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pada uji coba AREEMA ini, kader SMARThealth dipandu oleh staf IT Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam praktek itu, Candra juga dibantu oleh staf-staf PTM lainnya, dan dua mahasiswi yang magang di Dinkes Kabupaten Malang.

Pada latihan ini tadi, kader SMARThealth mencoba untuk melakukan uji coba penggunaan AREEMA. Dari jumlah kader yang hadir, terdapat 9 orang yang berhasil melakukan input hingga selesai, dan sisanya menjumpai berbagai kendala, seperti ada yang belum instal karena belum dikirim usernamenya, ada yang gagal login, dan ada yang hanya muyer-muyer saja.

Kader SMARThealth sedang mempraktekkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Tujuan uji coba ini agar supaya aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Brawijaya (UB) ini bisa segera diperbaiki (fix), sehingga pada saat launching nanti, Aplikasi Screening Mandiri ini sudah bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain uji coba AREEMA, dalam pertemuan ini sekaligus juga dilakukan refreshing kader SMARThealth untuk peningkatan kapasitas kader. Peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini diisi dengan pemaparan materi perihal: Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19, Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, dan Posbindu SMARThealth di Era New Normal.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dalam materi 1, “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19”, disampaikan oleh Rizky Corniawan, S.Kep.Ns., staf Surveilans Dinkes.

Dalam paparan itu, Rizky mengatakan bahwa kader SMARThealth cocok untuk menjadi tim tracing. Hal ini karena mereka sudah dilatih secara intensif, dan sekaligus menguasai wilayahnya. Kita masih level 2 karena masih terkendala masalah tracing.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Wagir

Sementara itu, dalam materi 2 tentang Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kasi PTM dan Keswa Dinkes, menyoroti masih rendahnya capaian skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth yaitu 5,3% dari target usia 15 tahun ke atas sebanyak 550.813 orang di 11 Puskesmas.

Sedangkan pemateri 3, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns,  staf PTM Dinkes, mengupas masalah Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Namun sebelum memberikan materi, Nur Ani memperkenalkan kader SMARThealth lawas dari empat desa pilot project (2016-2018): Sidorahayu, Karangduren, dan Sepanjang, untuk sharing pengalamannya kepada kader SMARThealth yang baru dari desa lain.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi

Mereka pun saling berceritera pengalamannya menjadi kader SMARThealth. Mulai dari mengejar target yang harus diskrining secara door to door, pantang menyerah bila ditolak, mengunjungi warga yang lumpuh atau tua, pengadaan alat habis pakai sendiri, hingga peran kader SMARThealth dihargai oleh perangkat desa yang berbuah pada dukungan desa kepada kader SMARThealth. Contohnya, adalah kader SMARThealth Desa Sidorahayu dibelikan Tablet Android terkini untuk kadernya dan sekaligus mendapat subsidi pulsa data sebesar 6 Gigabyte per bulannya melalui dana desa.

Kemudian kader SMARThealth lawas asal Kelurahan Kepanjen diminta Nur Aini untuk menceriterakan mengenai pemantauan minum obat (PMO) bagi warga yang telah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) untuk hipertensi, diabetes, dan kolesterol.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen

Selain pemaparan materi, kader SMARThealth diajak senam ice breaking dinamika 2017, tebak gambar kota di Indonesia, pretest maupun post-test. Yang berhasil menebak gambar kota maupun mendapatkan nila tertinggi dari pretest atau post-test, kader SMARThealth akan mendapatkan doorprize dari Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pertemuan Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang ditutup secara resmi oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 12.43 WIB, dan dilanjutkan dengan foto bersama. *** [180422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 14 April 2022

Diseminasi Dan Sosialisasi AREEMA Dalam Refreshing Kader SMARThealth Di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pagi ini, Kamis (14/04/2022), cuaca cukup cerah. Sepeda motor maupun mobil rental kader SMARThealth dari 48 desa dalam wilayah kerja 7 Puskesmas di Kabupaten Malang memasuki halaman Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang berada di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, perwakilan kader SMARThealth menghadiri pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu SMARThealth Dalam Era Pandemi COVID-19 dalam rangka pemantapan replikasi program SMARThealth di Kabupaten Malang, atau biasa disebut dengan refreshing kader SMARThealth.

Ada 96 kader SMARThealth memasuki Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan bagian belakang. Kader tersebut terdiri dari 26 orang dari 13 desa di Puskesmas Wajak; 12 orang dari 6 desa di Puskesmas Dampit; 12 kader dari 6 desa di Puskesmas Pamotan; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Sumberpucung; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Ketawang; 16 orang dari 8 desa di Puskesmas Gedangan; dan 2 orang dari kelurahan Kepanjen di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen.

Team Leader SMARThealth UB dan Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Ruang Convention Hall dipenuhi aneka warna-warni pakaian yang dikenakan oleh kader SMARThealth, ada yang memakai pakaian warna putih, hijau muda, batik dengan dominasi warna merah, kuning, coklat muda, biru, abu-abu maupun hitam. 

Warna putih Convention Hall bertemu dengan warna-warni seragam kader SMARThealth dari desanya masing-masing, sehingga suasana di dalam Convention Hall hotel bintang 4 ini menjadi semarak.

Sambil menunggu pemateri 1 datang, kader SMARThealth yang memenuhi Convention Hall diberikan quiz pretest terlebih dahulu dari Dinkes. Caranya dengan mengunduh link yang ditayangkan di dua layar yang dipasang di depan. Setiap link hanya muat untuk 25 kader saja, sehingga dari jumlah kader yang hadir disediakan 4 link.

Team Leader SMARThealth UB, Dinkes, dan kader SMARThealth

Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.47 WIB dengan diawali pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesma Universitas Negeri Malang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes.

Ara, nama panggilan untuk MC itu, memulai dengan mengucapkan selamat datang kepada semua peserta refreshing kader SMARThealth, dan diteruskan dengan pembacaan susunan acara. Acara pertama diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen bernama Ulinati. Ia mantan mahasiswi magang di Seksi PTM dan Keswa dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Selesai itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M. Kes. Dalam sambutannya, Kabid P2P menjelaskan bahwa pertemuan ini untuk peningkatan kapasitas kader dan sekaligus untuk evaluasi. Dalam bahasa umumnya sering disebut dengan refreshing kader.

Pemaparan materi pertama oleh staf surveilans P2P Dinkes Kabupaten Malang

Perlu diketahui bahwa kematian yang diakibatkan sakit jantung dan stroke di Kabupaten Malang ada sekitar 6000an. Ini angka yang cukup tinggi. Dulu sakit jantung dianggap keren dan bangga, karena mereka yang terkena penyakit itu dianggap orang yang banyak duit. Namun, kondisi sekarang sakit jantung sudah merambah kaum miskin juga.

Oleh karena itu, peran kader SMARThealth dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular sangatlah penting. Sebagai kader, jangan ingin disanjung atau mengharapkan dapat duit, nanti malah melemahkan mental kita. Kemudian diakhir sambutannya, Kabid P2P membuka acara pertemuan ini dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim.

Usai sambutan Kabid P2P, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto merasa senang bisa bertemu kembali dengan kader SMARThealth.

Pemaparan materi 2 oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Selain mendoakan bagi kesehatan dan kebahagian kader, Sujarwoto juga menjelaskan pentingnya refreshing kader. Menurutnya, refreshing berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyegaran. Kehadiran kader di sini akan disegarkan dengan wawasan baru yang akan membuat kader menjadi bertambah ilmu maupun ketrampilannya. Di sini kader akan diperkenalkan dengan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA).

Setelah itu, dilakukan foto bersama antara Dinkes, Team Leader SMARThealth UB, dan kader SMARThealth. Kemudian diteruskan dengan mengisi pretest lagi oleh kader SMARThealth yang tadi sempat terhenti.

Rampung pretest, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi 1 oleh Rizky Corniawan, S.Kep., Ns, staf surveilans Dinkes, dengan mengambil judul “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang dan Peran Kader dalam Pengendalian Penyakit COVID-19.”

Pemaparan materi 3 oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Dalam paparannya, Rizki menerangkan apa itu virus Corona, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejalanya, pasien konfirmasi, situasi level PPKM, kasus harian, kasus aktif, kesembuhan, meninggal, sebaran kasus, bed occupancy rate, ketersediaan tempat tidur RS Rujukan, strategi penanggulangannya, aplikasi new all record (NAR), alur pencatatan dan pelaporan aplikasi NAR, kriteria wilayah, alur pemeriksaan, target dan indikator pencapaian, alur pelacakan kontak, bagaimana menentukan kontak erat, manajemen pelacakan kontak, serta tugas dan fungsi tracer.

10.22 WIB acara diisi dengan pemaparan materi 2 oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021.” Dalam paparannya, Paulus melakukan evaluasi kader SMARThealth dengan menampilkan capaian skrining kader SMARThealth pada tahun 2021 diambil hasil input eKader.

Dari sini, Dinkes akan tahu kader mana saja tingkat capaiannya tinggi dan rendah. Dari situ, Dinkes bisa melakukan evaluasi tentunya dengan tidak mengesampingkan kendala yang dihadapi oleh kadernya. 

Pemaparan materi 4 oleh staf komputer Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Kita perlu evaluasi sejauh ini. Capaiannya baru 5,3 persen dari 10 desa. Dari evaluasi ini, Dinkes pun bisa merencanakan tindak lanjut di tahun 2022. Selain itu, Dinkes juga bisa tahu capaian faktor risiko PTM tahun 2021. 

Selesai materi 2, acara diselingi dengan tebak gambar nama kota di Indonesia agar ketegangan peserta refreshing kader mengalami relaksasi. Acara tebak gambar  ini terlihat seru, karena Dinkes membagi-bagikan hadiah bagi yang tepat menebaknya.

10.50 WIB materi 3 disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, staf PTM dan Keswa Dinkes, dengan judul Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan perihal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), penyelenggaraan skrining PTM di Posbindu pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku Cerdik dan Patuh.

Kalau Cerdik cocok untuk warga yang sehat, sementara Patuh lebih diperuntukkan bagi warga yang sudah memiliki riwayat komorbid.

Penerimaan secara simbolis Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Setelah itu, Nur Ani meminta kader Kepanjen menceritakan mengenai kalender pemantauan minum obat (PMO) yang sudah pernah dilakukannya. Menurut kader Kepanjen, Agustin Shintowati, dalam menjalankan PMO itu, kader SMARThealth juga perlu memahamkan keluarga pasien untuk minum obat, dan siap menerima atau mendengarkan keluhannya.

11.23 WIB pemaparan materi 4 atau yang terakhir, yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf komputer Seksi PTM dan Keswa Dinkes dengan judul “Sosialisasi Aplikasi AREEMA untuk Kader.” Dalam paparannya itu, Candra melakukan evaluasi aplikasi eKader terlebih dahulu, baru kemudian mengenalkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). AREEMA ini merupakan sebuah aplikasi pintar hasil garapan peneliti dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan screening gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader terlatih, kemudian terhubung dengan aplikasi Dokter serta Dinkes setempat, sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini tidak hanya berhubungan dalam upaya penanganan COVID-19 juga memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik lagi.

Penyerahan hadiah hasil nilai tertinggi pretest dan post-testkepada kader oleh Tim SMARThealth UB

Selesai penjelasan dari Candra, kader langsung disuruh mempratekkan AREEMA. Pada latihan itu, ada beberapa kader yang berhasil lolos hingga datanya masuk ke server. Namun, ada juga kader yang dalam latihan itu mengalami error karena server lemot. Dengan uji coba AREEMA ini, maka kita akan tahu di mana kendala yang dihadapi oleh kader yang tidak berhasil tuntas melakukan input.

Usai materi terakhir ini, Dinkes melakukan post-test. Setiap 25 kader mengisi, lalu dikeluarkan link baru. Sambil menunggu hasil post-test, dilakukan foto bersama secara simbolik penerima Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). Nantinya semua kader SMARThealth akan menerima buku tersebut.

Setelah hasil post-test keluar, kader yang mendapat nilai terbaik dalam menjawab soal dalam pretest maupun post-test dipersilakan maju ke depan untuk menerima hadiah dari Dinkes. Penyerahan hadiahnya dilakukan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB kepada kedua kader peraih nilai tertinggi. *** [140422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog