Sabtu, 19 April 2025

Penyuluhan, Pelatihan dan Pemeriksaan Kesehatan Mata di Desa Mendalanwangi

Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan tanpa mengharapkan imbalan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat, serta merupakan salah satu pilar penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam grant penelitian public health yang diterima, Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengajak oftamologi komunitas mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. 

Peneliti PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB berpose bersama Kades Mendalanwangi, Pengurus Yayasan Ath-Thoriq, Tim SMARThealth UB dan kader kesehatan Desa Mendalanwangi

Oftamologi komunitas adalah cabang spesialisasi di bidang kedokteran yang berfokus pada kesehatan mata dan pencegahaan kebutaan di masyarakat melalui program-program yang memanfaatkan metode kesehatan masyarakat, kedokteran komuntias, dan oftamologi.

Program-program ini dirancang untuk menjangkau populasi yang berisiko tinggi mengalami masalah penglihatan dan menyediakan layanan pemeriksaan dan perawatan mata yang terjangkau. Oleh karena itu, dalam implementasinya bergandengan tangan dengan Pendidikan Dokter Spesialis (PDS) Program Studi (PS) Ilmu Kesehatan Mata FKUB.

Prof. Andarini berikan cindera mata kepada Kades Mendalanwangi

Hari ini, Sabtu (19/04), PDS PS Ilmu Kesehatan Mata FKUB mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul “Pengembangan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Telemedicine dalam Mendeteksi Kelainan Mata pada Komunitas di Populasi Kabupaten Malang” yang dipusatkan di Gedung Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Plus “Ath-Thoriq” yang beralamatkan di Dusun Mendalan Kulon RT 23 RW 08 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pengabdian masyarakat melibatkan berbagai pihak, seperti dosen, mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Pemerintah Desa (Pemdes) Mendalanwangi, kader kesehatan, perawat Ponkesdes, Relawan Cepat Tanggap (RCT) Mendalanwangi.

Registrasi

Pemeriksaan kesehatan mata gratis mengundang warga dari 7 dusun yang berada di wilayah Desa Mendalanwangi, yang meliputi Santren, Tenggulunan, Sekar Putih, Mendalan Wetan, Sukoanyar, Mendalan Kulon, dan Darungan.

Seminggu sebelumnya, 42 kader kesehatan Desa Mendalanwangi mengikuti pelatihan pendeteksi dini katarak menggunakan aplikasi. Tujuan dari pelatihan ini, selain agar kader kesehatan mendapatkan pengetahuan dalam kesehatan mata, juga agar mampu berperan dalam membantu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini.

Skrining PTM oleh perawat Ponkesdes dan kades kesehatan Desa Mendalanwangi

Dan, pada hari ini, kader-kader tersebut berpartisipasi dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata massal. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 WIB diawali dengan sambutan dari Prof. Andarini. Dalam sambutan tersebut, Prof. Andarini mengatakan bahwa pengabdian masyarakat ini berperan penting dalam membantu masyarakat, khususnya dalam pemeriksaan kesehatan mata dengan peralatan canggih dan PPDS Mata yang dihadirkan.

Usai sambutan dari Prof. Andarini, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi M. Sharoni, S.Pt. Pada kesempatan itu, Kades Mendalanwangi menguncapkan terima kasih bila desanya masih dipercaya untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini. Warga mendapat pemeriksaan gratis oleh PPDS Mata.

Refraksi

Selesai sambutan Kades Mendalanwangi, acara diisi dengan doa yang dipandu oleh dr. Baskoro, seorang mahasiswa PPDS Mata, dan kemudian diteruskan dengan sesi foto bersama terlebih dahulu, yaitu foto bersama Kades Mendalanwangi, foto bersama PPDS Mata FKUB, dan foto bersama kader kesehatan Desa Mendalanwangi.

Begitu acara seremonial selesai, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan mata gratis yang dimotori oleh Dr. dr. Hera Dwi Novita, Sp.M(K) dan dr. Titok Hariyanto, Sp.M dengan dikoordinir oleh dr. Pranandito Trunogati dan dr. Arya Putra Syuhada. Tampak hadir pula Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes., dosen Mikrobiologi Klinik FKUB, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Foto Makros

Dalam pemeriksaan tersebut, warga yang berdatangan harus melalui 8 pos, yaitu Pos 1 (Registrasi), Pos 2 (Penyuluhan), Pos 3 (Visus dan Refraksi), Pos 4 (Foto Makros), Pos 5 (Slit Lamp), Pos 6 (Kuesioner), Pos 7 (Foto Fundus), dan Pos 8 KIE dan Konsumsi).

Antara Pos 1 dan Pos 2, warga akan mendapatkan skrining kesehatan lebih dulu. Skrining tersebut meliputi pengukuran tinggi dan berat badan yang dilakukan oleh 2 orang PPDS, dan diteruskan dengan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh perawat Ponkesdes Mendalanwangi Vionita Epifani, S.Tr.Kep dan kader Lailatul Nikmah.

Slit Lamp

Selesai diukur tensinya, warga bergeser ke pemeriksaan kadar gula darah. Dua kader – Iin Kamalia Resa, A.Md. Keb. dan Sri Wahyuti, A.Md. Keb. – melayani pemeriksaan kadar gula darah warga.

Kemudian begitu memasuki Pos 2 yang berupa ruang kelas, warga akan diberikan kuesioner pre-test. Mereka disuruh mengisinya sesuai pengetahuan yang ada. Setelah mengikuti penyuluhan di Pos 2, warga kembali disuruh mengisi kuseioner post-test untuk mengetahui perkembangan pengetahuan antara sebelum mendapat penyuluhan dengan sesudah mendapat penyuluhan.

Foto Fundus

Dari Pos 2, warga akan mengalir mengikuti alur pemeriksaan yang ada, dari kelanjutannya di Pos 3 hingga Pos 8. Setelah melewati Pos 8, warga akan mendapatkan konsumsi yang terdiri dari kotak snack dan kotak nasi serta minuman yang ditaruh dalam tas cantik.

Hingga bagian registrasi ditutup pada pukul 16.02 WIB, pemeriksaan kesehatan mata gratis ini berhasil melakukan pemeriksaan sebanyak 223 orang. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, pemeriksaan tahun ini berkurang 17 orang. Tahun sebelumnya berhasil diperiksa sebanyak 240 orang.

Hal ini diperkirakan karena pelaksanaan pemeriksaan kesehatan mata gratis dilakukan pada hari Sabtu. Kebiasaan di Desa Mendalanwangi, yang warganya banyak terserap dalam sejumlah pabrik rokok yang ada di Kecamatan Wagir maupun Kecamatan Pakisaji, menerima gaji mingguan. Sehingga, setiap hari Sabtu, mereka akan gajian dan setelah mengambil gaji mereka akan langsung berkeliling dengan anak istrinya/suaminya, entah itu jajan bakso atau belanja yang lainnya. *** [190425]



Share:

Selasa, 18 Maret 2025

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI dari LPDP dan DIPI

Evaluasi Tahun Akhir RISPRO KI AREEMA

Penelitian “An Innovative Multifaceted Mobile Technology for Community Mitigation Management of COVID-19 Pandemic in Rural Indonesia”, atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19’, telah diselesaikan oleh Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) Universitas Brawijaya (UB) dalam tiga tahap penerimaan dana hibah dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia), yang dimulai pada tahun 2021.

Pada tahun 2025, program RISPRO KI yang diselenggarakan LPDP dan DIPI memasuki tahap evaluasi tahun akhir, mengundang perhatian dari berbagai pihak terkait. Program ini bertujuan untuk mendukung riset-riset unggul yang berkolaborasi secara internasional, mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai bidang. 

Untuk memastikan efektivitas dan dampak program ini, LPDP dan DIPI melibatkan dua tim reviewer independen serta tim evaluasi keuangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan penelitian, pada Selasa (18/02) melalui platform Zoom.


Evaluasi Kinerja Penelitian: Perspektif Reviewer

Dua reviewer yang diundang untuk mengevaluasi program ini, masing-masing dari latar belakang akademisi dan riset, memberikan analisis mendalam terkait pencapaian dan hambatan yang dihadapi oleh para peneliti.

Dikutip dari M. Pratama,s Site, Mahardhika Pramata adalah Associate Professor-Level Enterprise Fellow in AI,  STEM, University of South Australia (UniSA), Adelaide, Australia, yang menyoroti beberapa proyek yang sukses menghasilkan terobosan dalam pembelajaran mendalam di mana ia merupakan peneliti aktif dalam pembelajaran berkelanjutan, pembelajaran seumur hidup, pembelajaran inkremental, pembelajaran aliran, jaringan saraf fuzzy, dan sistem kontrol cerdas.

"Kami melihat ada kemajuan signifikan pada kolaborasi yang melibatkan universitas dan lembaga riset internasional. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi memberikan indikasi bahwa program RISPRO telah mencapai tujuan utamanya dalam mendorong riset unggulan berikutnya," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mahardhika menghimbau kepada Ketua Tim RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D untuk menindaklanjuti artikel yang telah disubmit kepada editornya, dan menyarankan penelitian ke depannya bisa dielaborasi dengan IT.

Selain itu, Mahardhika juga mengucapkan selamat kepada Sujarwoto atas kenaikan Index Scopus dari 3 menjadi 11 setelah menjalankan program RISPRO KI dari LPDP dan DIPI ini. Ia pun berharap agar ke depannya, Sujarwoto tidak fokus ke kuantitas dalam penelitian tapi juga kualitasnya, karena berdasarkan index tersebut berarti Sujarwoto sudah mulai terkenal di dalam dunia penelitian.

Sementarai itu reviewer kedua, yaitu Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, S.T., M.T., Profesor Pertama di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang sekaligus reviewer LPDP ini mencatat beberapa keterlambatan submit ke jurnal bereputasi. 

Kendati Tim RISPRO KI AREEMA talah melampaui jumlah publish dalam jurnal bereputasi internasional dari 5 yang disyaratkan, dan terbit 6 artikel. Namun, Retno mendasarkan diri pada aturan dalam LPDP untuk grant yang ketiga belum publish. Sudah submit dua tapi masih di tangan reviewer.

Sujarwoto pun menyadari bahwa submit ke jurnal bereputasi internasional itu memang memerlukan waktu. Idealnya antara 6 bulan hingga 1,5 tahun. Hal ini menjadi persoalan di kalangan peneliti yang menerima hibah LPDP dan DIPI tersebut, karena berpacu dengan penggunaan anggaran yang berdasarkan perjanjian. Misalnya, hibah RISPRO adalah delapan bulan, mulai dari desain, pengumpulan data hingga laporan. Submit ke jurnal masuk dalam range delapan bulan tersebut, namun menurut Sujarwoto belum ada jaminan akan cepat terbit sesuai dengan pagu anggarannya. ‘Sebuah dilemma bagi peneliti,” jelas Sujarwoto.


Evaluasi Keuangan: Memastikan Efektivitas Penggunaan Anggaran

Dalam hal evaluasi keuangan, tim yang dipimpin oleh ahli keuangan dan auditor LPDP dan DIPI melakukan penilaian untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan oleh LPDP dan DIPI digunakan secara efisien. 

Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan oleh para penerima dana RISPRO, tim evaluasi menemukan bahwa sebagian besar dana digunakan untuk operasional implementasi riset dan perjalanan internasional guna mendukung kolaborasi lintas negara.

Dalam evaluasi keuangan ini, auditor menyoroti batalnya pembiayaan perjalanan dari mitra internasional yang dalam waktu yang mepet berhalangan hadir ke Indonesia karena tiba-tiba mitra tersebut jatuh sakit. Hal ini yang menjadi perdebatan bagaimana mengatasinya. Karena memang pada umumnya hal ini kurang terantisipasi dalam perjanjian klausul yang jelas.


Evaluasi tahun akhir RISPRO KI AREEMA yang dimulai pada pukul 09.05 WIB dan berakhir pada pukul 11.03 WIB ini, menunjukkan adanya pencapaian signifikan dalam meningkatkan kualitas riset Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi para peneliti untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para ilmuwan internasional. Meskipun ada beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya dan keuangan, secara keseluruhan program ini memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan riset ilmiah dan teknologi. Optime successus! *** [180325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 16 Maret 2025

Buka Bersama Dengan Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen di Warung Bakso Solo: Momen Kebersamaan Usai Aksi Sosial "Indahnya Berbagi”

"Makanlah bersama-sama dan jangan sendiri-sendiri, karena kebersamaan itu mendatangkan keberkahan." - Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam

Sore yang penuh kehangatan dan kebersamaan menjelang waktunya buka puasa di hari kelimabelas Ramadhan atau Sabtu (15/03), terasa Warung Bakso Solo Kepanjen, di mana kader kesehatan Kelurahan Kepanjen dan bidan Ponkesdes Panji Husada berkumpul untuk melaksanakan buka bersama. Tak terkecuali salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) juga diajaknya.

Buka bersama ini dilakukan, setelah mereka bersama-sama terlibat dalam aksi sosial "Indahnya Berbagi" yang berlangsung di depan Dealer Honda Panji atau Apotek Kepanjen Farma (Apotek Mustadjab), yang bertujuan untuk membantu warga yang membutuhkan.

Usai menyiapkan sembako, takjil dan melaksanakan kegiatan sosial, kader kesehatan ini menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama, sebagai wujud syukur atas kelancaran acara dan juga untuk mempererat tali silaturahmi. Buka bersama yang diadakan di Warung Bakso Solo ini bukan hanya soal berbagi makanan, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan momen berharga di antara mereka.

Usai aksi sosial "Indahnya Berbagi", kader kesehatan Kepanjen bergeser ke Warung Bakso Solo untuk berbuka puasa

Momen tersebut terasa semakin bermakna dengan adanya suasana santai dan hangat, di mana para kader kesehatan saling berbagi cerita dan pengalaman selama menjalankan tugas mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di tengah kesibukan tugas sehari-hari, buka bersama ini menjadi kesempatan untuk lebih dekat satu sama lain, serta memperkuat semangat gotong royong dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Aksi sosial "Indahnya Berbagi" sebelumnya berhasil memberikan bantuan kepada sejumlah warga yang membutuhkan, menunjukkan kepedulian dan komitmen para kader kesehatan dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. 

Kini, setelah kegiatan tersebut, mereka merayakan pencapaian kecil itu dengan penuh syukur, bercengkerama, dan menikmati hidangan bersama di Warung Bakso Solo, sebuah tempat yang sering menjadi pilihan favorit warga Kepanjen untuk menikmati hidangan hangat dan lezat.

Bakso, lontong, dan wedang jeruk sebagai menu buka puasa di hari kelimabelas Ramadhan

Pada buka bersama itu, saya memesan pentol bakso dan kuahnya saja. Dari dulu, memang saya kebetulan menyukai makan bakso, hanya sayur dengan pentol dan kuahnya saja. Tidak pakai siomay, tahu maupun yang lainnya. Pendampingnya adalah wedang jeruk panas dan lontong, karena nasi putihnya tidak menyediakan.

Buka bersama tidak hanya sebagai ajang pertemuan saja, tetapi juga kebersaman dalam keberkahan. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam: "Eat together and not separately, for the blessing is associated with the company" (Makanlah bersama-sama dan jangan sendiri-sendiri, karena kebersamaan itu mendatangkan keberkahan).

Kutipan "Makanlah bersama-sama dan jangan sendiri-sendiri, karena keberkahan itu ada pada kebersamaan" yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam menekankan pentingnya kebersamaan dan kerukunan. 

Sebelum menyatap menu buka puasa, kader kesehatan Kepanjen menghadap ke kamera HP

Pesan tersebut mendorong orang untuk berbagi makanan dengan orang lain daripada makan sendiri. Dalam tradisi Islam, berbagi makanan dan makan bersama dipandang sebagai cara untuk menumbuhkan persatuan, memperkuat hubungan, dan menyebarkan keberkahan.

Konsep keberkahan, dalam konteks ini, mengacu pada manfaat spiritual dan sosial yang diperoleh dari berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif dan bermakna. Makan bersama tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga meningkatkan rasa solidaritas dan persaudaraan, dan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam mendorong hal ini sebagai cara untuk mendatangkan keberkahan dalam hidup seseorang. 

Hal ini merupakan pengingat bahwa tindakan kebaikan, kemurahan hati, dan kebersamaan sangat dihargai dalam Islam, dan tindakan tersebut mendatangkan pahala, baik di dunia maupun di akhirat. *** [160325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan: Kader Kesehatan Kepanjen Menghadirkan Kebaikan

“Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda.” – John Wooden (1910 – 2010)

Di tengah suasana Ramadhan yang penuh berkah di hari kelimabelas atau Sabtu (15/03) ini, semangat kebersamaan dan kepedulian terlihat jelas dari para kader kesehatan di Kelurahan Kepanjen. Dengan mengusung tema "Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen," mereka mengumpulkan iuran dari anggota kader secara internal yang kemudian diwujudkan dalam aksi sosial yang penuh makna.

Di halte depan Dealer Honda Panji AHASS 05024 yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani RT 02 RW 02 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, atau tepatnya berhadapan dengan Apotek Kepanjen Farma atau yang beken dengan sebutan Apotek Mustadjab, 13 orang kader kesehatan Kelurahan Kepanjen membagikan 300 botol jus alpukat dan jus jambu dengan kurma dan sedikit roti, serta 20 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, telur, dan Indomie.

Sambil menunggu hujan reda, kader kesehatan Kepanjen berpose bersama Lurah, Ketua TP PKK, bidan dan perawat Ponkesdes Panji Husada di Balai RW 01

Meskipun hujan rintik-rintik turun dengan intensnya, semangat kader tak surut sedikit pun. Mereka dengan penuh kegembiraan membagikan takjil dan sembako kepada setiap orang yang lewat di depan halte tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para kader kesehatan, tetapi juga turut didukung oleh Lurah Kepanjen, Ketua TP PKK Kelurahan Kepanjen, bidan dan perawat dari Ponkesdes Panji Husada, serta salah satu anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) juga hadir, memberikan kontribusi nyata dalam mendukung aksi sosial ini.

Lurah Kepanjen berikan sembako dan jus buah kepada tukang becak

Berbagi itu perbuatan baik yang sangat indah! Seperti yang dikatakan oleh pemain dan juga pelatih basket Amerika John Wooden (1910 – 2010): “You can’t live a perfect day without doing something for someone who will never be able to repay you” (Anda tidak dapat menjalani hari yang sempurna tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak akan pernah dapat membalas budi Anda).

Kutipan dari John Wooden ini menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri dan kebaikan hati dalam menjalani hidup yang memuaskan. Ujaran (quote) ini menunjukkan bahwa hari yang benar-benar sempurna tidak ditentukan oleh pencapaian atau kesenangan pribadi, tetapi oleh tindakan membantu orang lain, khususnya mereka yang tidak dapat membalas budi Anda. Idenya adalah bahwa kepuasan sejati datang dari memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun—baik itu waktu, usaha, atau kebaikan hati!

Kader kesehatan Kepanjen bagikan 300 botol jus buah kepada orang yang melintas Jalan Ahmad Yani Kepanjen

Wooden menyoroti nilai altruisme dan bagaimana altruisme memperkaya hidup kita dengan membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang lain, yang berkontribusi pada rasa tujuan yang lebih dalam. 

Kutipan ini mengingatkan kita bahwa tindakan kebaikan, bahkan yang kecil, dapat membuat perbedaan yang signifikan, dan bahwa memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun dapat menuntun pada kebahagiaan sejati.

Ketua TP PKK berikan jus buah kepada bapak-anak penjual balon

Dengan penuh kebersamaan, kader kesehatan Kelurahan Kepanjen memastikan bahwa di tengah kesederhanaan, ada makna yang luar biasa dari saling berbagi. Semangat ini menjadi simbol nyata dari kekuatan kolaborasi dan kepedulian sosial yang menghidupkan suasana Ramadhan yang penuh damai dan keberkahan.

Diakhir aksi sosial ini pada pukul 17.11 WIB, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. yang disaksikan Ketua TP PKK Zena Alyssha, S.IP, bidan Mamik Makrifatin, S.ST, dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep., mengucapkan terima kasih atas sumbangsih kegiatan “Indahnya Berbagi” yang bermanfaat ini.

Suasana pembagian takjil dan sembako dalam aksi sosial kader "Indahnya berbagi" kesehatan Kelurahan Kepanjen dengan dibantu oleh seorang polisi

Kader kesehatan Kelurahan Kepanjen tidak hanya terampil dalam membantu tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada maupun Puskesmas Kepanjen dalam melakukan skrining kesehatan, tetapi juga mampu berbagi kepada sesama di bulan Ramadhan ini.

Dalam konsep Islam, “berbagi”, khususnya di bulan Ramadhan, sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti pahala berlipat ganda, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

Indahnya Berbagi POKJA IV Bersama Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen. Berbagi Berarti Peduli! *** [160325]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 25 Februari 2025

Semarak Skrining PTM di Kantor Kelurahan Kepanjen: Sinergi untuk Kesehatan Warga

Mulai pagi pada pukul 07.00 WIB di hari Selasa (25/02), suasana semarak terlihat di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tempat berlangsungnya skrining penyakit tidak menular (PTM) bagi warga setempat.

Warga berbondong-bondong untuk memeriksakan kesehatan mereka dalam kegiatan yang digelar, se sebuah bentuk kerja sama kolaboratif antara Puskesmas Kepanjen, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan.

Kader dan nakes berpose dengan Lurah Kepanjen

Dari remaja, dewasa hingga lansia, mereka antusias mengikuti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta tes kesehatan lainnya. Para kader kesehatan tampak sigap membantu jalannya skrining, dan membaur dengan tenaga kesehatan yang berasal dari Ponkesdes Panji Husada dan Puskesmas Kepanjen.

Skrining PTM dimulai pada pukul 07.00 WIB. Sesuai undangannya, warga membawa Kartu Keluarga (KK) maupun KTP dan diserahkan ke pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas yaitu Kristin Mariana dan Dewi Kartikasari. Mereka akan menuliskan identitas warga, seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, NIK, alamat dan tanggal pemeriksaan.

Setelah itu, diserahkan kepada Khusnul Yakin, staf Puskesmas Kepnajen, untuk dicek dahulu dalam database yang ada di Puskesmas Kepanjen. Kalau warga tersebut pernah periksa ke Puskesmas, maka akan muncul namanya. Sebaliknya, jika belum pernah periksa maka akan didaftar menjadi pasien baru.

Semarak skrining PTM terlihat dari gerbang paduraksa Kantor Kelurahan Kepanjen, Kecmatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Sehabis dicek dalam database, warga akan mendapatkan panggilan dari kader Febriaty untuk segera melakukan pengukuran antropometri, seperti berat dan tinggi badan serta lingkar perut. Pengukuran antropometri ini dilakukan oleh 3 kader, yaitu Harti, Rusmini, dan Wiwik Setya Anggraeni, S.H. Hasil pengukurannya dicatat oleh Febri dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja berikutnya untuk mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah. Terdapat 4 orang di meja tersebut, yakni Tri Lestari, S.ST (Puskesmas Kepanjen), Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb (bidan Desa Ngadilangkung), Miftakhul Nimas Triyastuti, A.Md. Gz (Puskesmas Kepanjen), dan kader Sumarmi Warto Dewo.

Tri Lestari dan Sumarmi melakukan pengukuran tekanan darah, dan hasilnya dicatat oleh bidan Yudha. Sementara itu, Nimas bertugas melakukan pendaftaran untuk menuju ke meja pemeriksaan berikutnya.

Suasana skrining PTM yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan dan kader kesehatan

Meja selanjutnya adalah meja pemeriksaan laborat. Meja ini diperkuat oleh 3 tenaga kesehatan (nakes) dari Laborat Puskesmas Kepanjen, yaitu Yogi Agung Hermawan, A.Md.Kes., Awang Endro Utomo, A.Md.Kep., dan Dani Rahardi S., A.Md.Kep.

Ketiga nakes laborat itu, melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP). Hasilnya ini langsung terlihat atau jadi. Sedangkan, untuk pemeriksaan kolesterol, asam urat, HDL (High Density Lipoprotein/kolesterol baik), LDL (Low-Density Lipoprotein/kolesterol jahat), dan Trigliserida (jenis lemak yang mengalir dalam darah).

Selain ketiga nakes laborat, di meja tersebut terdapat kader Agustin Shintowati yang membantu konfirmasi form sebelum diambil darahnya, perawat Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep yang menjadi nara hubung form skrining dari meja tersebut kepada dokter, dan Nidya Rosalin, S.Kep. Ners dari Puskesmas Kepanjen yang bertugas membantu menyiapkan ubarampe dalam pemeriksaan darah, seperti Vaccum Blood Collection Tube OneMed, Disposable Syringe With Needle 3 ml, dan tourniquet (pembendung pembuluh darah).

Staf Laborat Puskesmas Kepanjen lakukan phlebotomy

Pemeriksaan darah yang telah dimasukkan dalam tabung kecil itu akan dilakukan di Laborat Puskesmas Kepanjen. Mulai tahun ini, Puskesmas Kepanjen telah memiliki 3 laborat, sehingga pemeriksaan darah menjadi lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

Usai warga mengikuti phlebotomy dari nakes Laborat, maka ia akan disarankan untuk menuju ke meja dokter. Di meja itu terlihat ada 2 dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yaitu dr. Hadaya Trias Ramadani dan dr. Afif Bachtiar Rifa’i.

Kedua dokter tersebut akan memberikan konsultasi penyakit maupun kesehatan kepada warga, terutama bagi mereka yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk), dan sekaligus akan meresepkan obat.

Warga lakukan konsultasi penyakit maupun kesehatan dengan 2 dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen

Obat untuk beberapa hari bisa diambil di meja samping yang dilayani oleh Marina Anjarwati, A.Md.Kep. (Pj. PTM Puskesmas Kepanjen) dan Feby Cahyaning Intanswari, S.Farm dari Farmasi Universitas Brawijaya (UB) yang sedang mengambil profesi.

Sedangkan, untuk kebutuhan obat yang sebulan penuh bagi warga akan diberikan oleh Puskesmas Kepanjen melalui kader setempat, khususnya bagi pemilik kartu BPJS dengan fasilitas kesehatan (faskes) yang dialamatkan di Puskesmas Kepanjen. Sementara itu, yang non faskes Puskesmas Kepanjen disarankan untuk mengambil obatnya di faskesnya masing-masing.

Sehabis itu, warga akan mendapatkan pemberian makanan tambahan yang diberikan oleh kader Ninik Kartini yang disaksikan oleh Koordinator Kegiatan, Mamik Makrifatin, S.ST (bidan Ponkesdes Panji Husada Kepanjen).

Mahasiswi Farmasi UB yang sedang ambil profesi membantu nakes Puskesmas Kepanjen dalam memberikan obat kepada pasien highrisk

Layanan pemeriksaan skrining PTM yang dihadiri salah seorang Tim SMARThealth UB ini selesai pada pukul 11.54 WIB. Dari 150 undangan yang disebar, sebanyak 145 warga (88 puasa, dan 57 tidak puasa) berhasil menjalani pemeriksaan kesehatan, menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga bentuk kepedulian bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Dengan adanya skrining ini, diharapkan warga lebih memahami kondisi kesehatannya dan dapat mengambil langkah preventif lebih awal demi kualitas hidup yang lebih baik. *** [250225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog