Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Pandanrejo

Usai skrining AREEMA hingga malam hari, kader Desa Pandanrejo berkumpul

Desa Pandanrejo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Pandanrejo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur, dan berada ketinggian 653 meter di atas permukaan laut. Kondisi daerahnya berupa perbukitan dan pegunungan, karena letaknya yang berada lereng Gunung Kawi bagian tenggara.

Letak Desa Pandanrejo berbatasan dengan Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Pandanrejo terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, dengan 21 RT dan 7 RW. Kelima dusun di Desa Pandanrejo itu meliputi Ngragi, Jemunang, Pandansari, Ngingrim, dan Puthukrejo.

Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Pandanrejo adalah 367 hektar. Luas ini merupakan 5,98% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan kedelapan luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir.

Jarak dari Desa Pandanrejo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 1 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 21 kilometer.

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Pandanrejo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Pandanrejo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Pandanrejo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Pandanrejo Ekti Wulandari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Pandanrejo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 14 April 2022

Diseminasi Dan Sosialisasi AREEMA Dalam Refreshing Kader SMARThealth Di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pagi ini, Kamis (14/04/2022), cuaca cukup cerah. Sepeda motor maupun mobil rental kader SMARThealth dari 48 desa dalam wilayah kerja 7 Puskesmas di Kabupaten Malang memasuki halaman Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang berada di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, perwakilan kader SMARThealth menghadiri pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu SMARThealth Dalam Era Pandemi COVID-19 dalam rangka pemantapan replikasi program SMARThealth di Kabupaten Malang, atau biasa disebut dengan refreshing kader SMARThealth.

Ada 96 kader SMARThealth memasuki Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan bagian belakang. Kader tersebut terdiri dari 26 orang dari 13 desa di Puskesmas Wajak; 12 orang dari 6 desa di Puskesmas Dampit; 12 kader dari 6 desa di Puskesmas Pamotan; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Sumberpucung; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Ketawang; 16 orang dari 8 desa di Puskesmas Gedangan; dan 2 orang dari kelurahan Kepanjen di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen.

Team Leader SMARThealth UB dan Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Ruang Convention Hall dipenuhi aneka warna-warni pakaian yang dikenakan oleh kader SMARThealth, ada yang memakai pakaian warna putih, hijau muda, batik dengan dominasi warna merah, kuning, coklat muda, biru, abu-abu maupun hitam. 

Warna putih Convention Hall bertemu dengan warna-warni seragam kader SMARThealth dari desanya masing-masing, sehingga suasana di dalam Convention Hall hotel bintang 4 ini menjadi semarak.

Sambil menunggu pemateri 1 datang, kader SMARThealth yang memenuhi Convention Hall diberikan quiz pretest terlebih dahulu dari Dinkes. Caranya dengan mengunduh link yang ditayangkan di dua layar yang dipasang di depan. Setiap link hanya muat untuk 25 kader saja, sehingga dari jumlah kader yang hadir disediakan 4 link.

Team Leader SMARThealth UB, Dinkes, dan kader SMARThealth

Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.47 WIB dengan diawali pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesma Universitas Negeri Malang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes.

Ara, nama panggilan untuk MC itu, memulai dengan mengucapkan selamat datang kepada semua peserta refreshing kader SMARThealth, dan diteruskan dengan pembacaan susunan acara. Acara pertama diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen bernama Ulinati. Ia mantan mahasiswi magang di Seksi PTM dan Keswa dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Selesai itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M. Kes. Dalam sambutannya, Kabid P2P menjelaskan bahwa pertemuan ini untuk peningkatan kapasitas kader dan sekaligus untuk evaluasi. Dalam bahasa umumnya sering disebut dengan refreshing kader.

Pemaparan materi pertama oleh staf surveilans P2P Dinkes Kabupaten Malang

Perlu diketahui bahwa kematian yang diakibatkan sakit jantung dan stroke di Kabupaten Malang ada sekitar 6000an. Ini angka yang cukup tinggi. Dulu sakit jantung dianggap keren dan bangga, karena mereka yang terkena penyakit itu dianggap orang yang banyak duit. Namun, kondisi sekarang sakit jantung sudah merambah kaum miskin juga.

Oleh karena itu, peran kader SMARThealth dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular sangatlah penting. Sebagai kader, jangan ingin disanjung atau mengharapkan dapat duit, nanti malah melemahkan mental kita. Kemudian diakhir sambutannya, Kabid P2P membuka acara pertemuan ini dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim.

Usai sambutan Kabid P2P, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto merasa senang bisa bertemu kembali dengan kader SMARThealth.

Pemaparan materi 2 oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Selain mendoakan bagi kesehatan dan kebahagian kader, Sujarwoto juga menjelaskan pentingnya refreshing kader. Menurutnya, refreshing berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyegaran. Kehadiran kader di sini akan disegarkan dengan wawasan baru yang akan membuat kader menjadi bertambah ilmu maupun ketrampilannya. Di sini kader akan diperkenalkan dengan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA).

Setelah itu, dilakukan foto bersama antara Dinkes, Team Leader SMARThealth UB, dan kader SMARThealth. Kemudian diteruskan dengan mengisi pretest lagi oleh kader SMARThealth yang tadi sempat terhenti.

Rampung pretest, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi 1 oleh Rizky Corniawan, S.Kep., Ns, staf surveilans Dinkes, dengan mengambil judul “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang dan Peran Kader dalam Pengendalian Penyakit COVID-19.”

Pemaparan materi 3 oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Dalam paparannya, Rizki menerangkan apa itu virus Corona, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejalanya, pasien konfirmasi, situasi level PPKM, kasus harian, kasus aktif, kesembuhan, meninggal, sebaran kasus, bed occupancy rate, ketersediaan tempat tidur RS Rujukan, strategi penanggulangannya, aplikasi new all record (NAR), alur pencatatan dan pelaporan aplikasi NAR, kriteria wilayah, alur pemeriksaan, target dan indikator pencapaian, alur pelacakan kontak, bagaimana menentukan kontak erat, manajemen pelacakan kontak, serta tugas dan fungsi tracer.

10.22 WIB acara diisi dengan pemaparan materi 2 oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021.” Dalam paparannya, Paulus melakukan evaluasi kader SMARThealth dengan menampilkan capaian skrining kader SMARThealth pada tahun 2021 diambil hasil input eKader.

Dari sini, Dinkes akan tahu kader mana saja tingkat capaiannya tinggi dan rendah. Dari situ, Dinkes bisa melakukan evaluasi tentunya dengan tidak mengesampingkan kendala yang dihadapi oleh kadernya. 

Pemaparan materi 4 oleh staf komputer Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Kita perlu evaluasi sejauh ini. Capaiannya baru 5,3 persen dari 10 desa. Dari evaluasi ini, Dinkes pun bisa merencanakan tindak lanjut di tahun 2022. Selain itu, Dinkes juga bisa tahu capaian faktor risiko PTM tahun 2021. 

Selesai materi 2, acara diselingi dengan tebak gambar nama kota di Indonesia agar ketegangan peserta refreshing kader mengalami relaksasi. Acara tebak gambar  ini terlihat seru, karena Dinkes membagi-bagikan hadiah bagi yang tepat menebaknya.

10.50 WIB materi 3 disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, staf PTM dan Keswa Dinkes, dengan judul Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan perihal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), penyelenggaraan skrining PTM di Posbindu pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku Cerdik dan Patuh.

Kalau Cerdik cocok untuk warga yang sehat, sementara Patuh lebih diperuntukkan bagi warga yang sudah memiliki riwayat komorbid.

Penerimaan secara simbolis Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Setelah itu, Nur Ani meminta kader Kepanjen menceritakan mengenai kalender pemantauan minum obat (PMO) yang sudah pernah dilakukannya. Menurut kader Kepanjen, Agustin Shintowati, dalam menjalankan PMO itu, kader SMARThealth juga perlu memahamkan keluarga pasien untuk minum obat, dan siap menerima atau mendengarkan keluhannya.

11.23 WIB pemaparan materi 4 atau yang terakhir, yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf komputer Seksi PTM dan Keswa Dinkes dengan judul “Sosialisasi Aplikasi AREEMA untuk Kader.” Dalam paparannya itu, Candra melakukan evaluasi aplikasi eKader terlebih dahulu, baru kemudian mengenalkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). AREEMA ini merupakan sebuah aplikasi pintar hasil garapan peneliti dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan screening gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader terlatih, kemudian terhubung dengan aplikasi Dokter serta Dinkes setempat, sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini tidak hanya berhubungan dalam upaya penanganan COVID-19 juga memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik lagi.

Penyerahan hadiah hasil nilai tertinggi pretest dan post-testkepada kader oleh Tim SMARThealth UB

Selesai penjelasan dari Candra, kader langsung disuruh mempratekkan AREEMA. Pada latihan itu, ada beberapa kader yang berhasil lolos hingga datanya masuk ke server. Namun, ada juga kader yang dalam latihan itu mengalami error karena server lemot. Dengan uji coba AREEMA ini, maka kita akan tahu di mana kendala yang dihadapi oleh kader yang tidak berhasil tuntas melakukan input.

Usai materi terakhir ini, Dinkes melakukan post-test. Setiap 25 kader mengisi, lalu dikeluarkan link baru. Sambil menunggu hasil post-test, dilakukan foto bersama secara simbolik penerima Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). Nantinya semua kader SMARThealth akan menerima buku tersebut.

Setelah hasil post-test keluar, kader yang mendapat nilai terbaik dalam menjawab soal dalam pretest maupun post-test dipersilakan maju ke depan untuk menerima hadiah dari Dinkes. Penyerahan hadiahnya dilakukan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB kepada kedua kader peraih nilai tertinggi. *** [140422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Parangargo

Desa Parangargo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Parangargo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 416 m di atas permukaan air laut, dan berada di timur laut Gunung Katu.


Letak Desa Parangargo berbatasan dengan Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Godowangi, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Parangargo yang menjadi tempat berdirinya banyak pabrik rokok ini, terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, yakni Durenan, Genengan, Juwet manting, dan Wagir. Salah satu dusunnya diinterpretasikan sebagai Kagenengan sebagai tempat pendharmaan Ken Arok.


Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Parangargo adalah 223 hektar. Luas ini merupakan 3,63% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan keduabelas luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, alias yang terkecil wilayah desanya.

Jarak dari Desa Parangargo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 20 kilometer.


Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Parangargo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Parangargo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Parangargo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Parangargo Habibullah Mustofa, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Puskesmas Pembantu Parangargo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 29 Mei 2024

Empat Desa Ikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Hari Kedua

Hari pertama (Selasa, 28/05) kemarin, pelatihan dan endline survey SMARThealth CIVID-19 diikuti oleh empat desa, yakni Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Talok, Kemulan, dan Talangsuko termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Parangargo termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir.

Sementara itu, pada hari kedua ini (Rabu, 29/05), pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 diikuti oleh empat desa lagi yang berbeda dari hari sebelumnya. Keempat desa tersebut meliputi Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), Jatiguwi dan Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Desa Rembun menghadirkan 20 kader dan seorang bidan desa. Desa Pandanrejo mendatangkan 17 kader dan perawat desa. Desa Jatiguwi dan Senggreng memunculkan masing-masing 20 kader dan seorang perawat desa.

Usai berikan sambutan dan membuka secara resmi, Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Tampak hadir pula Penanggung jawab PTM maupun Surveilans dari Puskesmas Pamotan, Wagir, dan Sumberpucung dalam pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 yang diadakan di Grand Miami Ballroom Lantai 7, Hotel Grand Miami yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1, Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Selain itu, terlihat pula sejumlah personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehaan (Dinkes) Kabupaten Malang yang menjadi panitia dalam penyelenggaraan pelatihan ini serta beberapa anggota Tim RISPRO KI AREEMA.

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.57 WIB yang diawali dengan salam dan sapa dari Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners kepada para kader yang menghadiri pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP dari Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dan setelahnya langsung diteruskan dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes.

Arahan dari Kadinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA dan Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang

Diawali dengan Salam Germas dan Selamat Pagi, Tri Awignami mengatakan bahwa terkait COVID-19 untuk saat ini masih ada da cara pencegahannya bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

Kematian karena COVID-19 yang disertai komorbit, menurut Tri Awignami, 15 persen diabetes melitus, 6 persen hipertensi, 5 persen jantung, 1 persen PPOK dari 100 orang yang pernah mengalami COVID-19.

Usai memberikan sambutan, Tri Awignami berkenan membuka pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian Tri Awignami pun mengajak foto bersama dengan peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19  hari kedua ini.

Selesai seremonial pembukaan, acara diisi dengan penyampaian materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang Sujatno, ST.

Peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, Sujatno pun melontarkan sejumlah quiz dengan doorprize yang menarik kepada peserta pelatihan. Tujuan dari quiz ini untuk melihat seberapa tinggi, peserta pelatihan menyimak dari materi yang disampaikannya. Selain itu, pemateri pun juga membuka sesi tanya jawab terhadap peserta pelatihan.

Selesai penyampaian materi pertama, acara diisi dengan ice breaking dengan melakukan senam peregangan yang iramanya diputar dalam layar besar yang berada di kiri kanan podium. Peserta akan mengikuti gerakan-gerakan yang ada dalam senam tersebut.

Usai lima menit meliuk-liukkan tubuh dalam gerakan senam, acara diteruskan dengan pemaparan materi berikutnya yang bertitel “Long COVID-19” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Pada kesempatan itu, Paulus Gatot menjelaskan bahwa penderita COVID-19 umumnya akan memiliki gejala-gejala seperti demam, batuk, kurang nafsu makan, kurang penciuman, dan hilang perasa. 

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan mengenai endline survey SMARThealth COVID-19

Penderita COVID yang mengalami long COVID-19, menurut Paulus Gatot, 5 – 20 persennya bergejala atau mempunyai tanda COVID yang terus menerus yang masih dirasakan oleh penderita yang sudah sembuh.

Pukul 11.08 WIB, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr. Nur Syamsu Dhuha tiba di Grand Miami Ballroom, dan kemudian berkenan memberikan arahan pada pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.

Pada kesempatan itu. Kadinkes mengatakan bahwa COVID-19 masih ada realitanya tapi karena sudah adaptasi maka sudah terbiasa. Ada dampak dari COVID-19 ini. Sebelumnya tidak komorbit namun setelah long COVID-19, mereka ada komorbit seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Kadinkes berharap agar masyarakat memiliki pola hidup dengan CERDIK, dan juga berharap kepada Tim RISPRO KI AREEMA agar hasil dan penelitiannya bisa disampaikan ke Dinkes supaya nantinya bisa menjadi pegangan untuk program-program Dinkes selanjutnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa berikan doorprize kepada salah seorang peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Sebelum meninggalkan tempat, Kadinkes juga melakukan foto bersama dengan seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19, dan setelahnya baru ishoma (istirahat, sholat, dan makan) selama satu jam.

Panitia menunjukkan lokasi mushola dan tempat makan siang yang dipusatkan di resto utama Grand Miami yang berada di lantai 1. Menu yang dihidangkan pihak Grand Miami meliputi gado-gado, es doger, mineral water, infused water, orange juice, steamed rice, cah tauge ikan asin, bola-bola tahu, cumi cabai hijau, ayam Vietnam, soup asparagus, sambal terasi, acar, dan assorted slice fruit.

Pukul 12.31 WIB, peserta memasuki Grand Miami Ballroom lagi. Acara dilanjutkan dengan penjelasan endline survey SMARThealth COVID-19 yang disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam penjelasannya, Sujawoto mengatakan bahwa kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran sebelum telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas-tugasnya.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA menutup secara resmi pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19

Setelah itu, langsung disambung dengan penjelasan materi kuesioner oleh staf PTMdan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Herawan, S.Kom yang termaktub dalam google form yang linknya dibagikan kepada seluruh peserta untuk melakukan pengumpulan data di desanya masing-masing.

Pada kesempatan itu, Candra pun juga membuka tanya jawab maupun quiz yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pelatihan di hari kedua ini berakhir pada pukul 14.20 WIB dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA. *** [290524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 20 Desember 2022

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

Menjelang penghujung tahun 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaksanakan Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan kasus COVID komorbid PTM di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang terletak di Jalan Panglima Sudirama No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (20/12/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Sumberpucung dan Wagir serta kader SMARThealth dan kasehatan lainnya dari empat desa, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng.

Dalam pertemuan refreshing kader ini, juga sekalian diadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, yang ke depannya akan ada implementasi survey baseline SMARThealth COVID-19 dan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) di empat desa tersebut.

Usai buka pertemuan refreshing kader, Kadinkes berpose bersama peserta

Acara kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, dua menit setelah kedatangan Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes menuju ke podium bersama Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd mangayubagya dengan ucapan selamat datang kepada hadirin, dan terus membacakan susunan acara dalam kegiatan ini. Setelah itu, hadirin dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, Ulinati, S.IP, sebagai dirigennya.

Selesai menyanyikan dua lagu, acara berikutnya adalah sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes. Dalam sambutannya, Kadinkes  mengatakan bahwa dalam tantangan di masa pandemi COVID-19 ini, adalah adanya kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM).

Data di Dinkes memperlihatkan, sampai dengan 7 Desember 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 28.024 di mana kasus sembuhnya berjumlah 26.807 orang, dan kasus meninggal sebanyak 1.077 orang.

Sambutan Kadinkes dalam pertemuan refreshing kader di Grand Kajuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen

Mengenai angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM terdiri atas Diabetes Mellitus 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5%, dan PPOK 1%. Tingginya kasus kematian komorbid PTM ini, perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan dengan salah satu program inovasi SMARThealth.

“Dulu COVID-19 datang grudukan, dan sekarang masih muncul. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui Long COVID-19,” kata Kadinkes dihadapan kader kesehatan dari empat desa.

Lebih lanjut, Kadinkes Wiyono, menambahkan, “Kita berkumpul di sini dalam rangka pengendalian. Empat desa ini akan berlatih aplikasi AREEMA, pertama di Indonesia, dan survey baseline SMARThealth COVID-19.”

Akhirnya dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim”, Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan COVID Komorbid PTM di Kabupaten Malang Tahun 2022” secara resmi dibuka dan dimulai pelaksanaannya.

Tim RISPRO DIPI jelaskan kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19

Turun dari podium, Kadinkes berkenan melakukan foto bersama dengan peserta pertemuan, dan sepeninggal Kadinkes dari Kanjuruhan Convention Hall, dilakukan pretest terlebih dahulu. Dalam pretest itu, Tim SMARThealth UB menggunakan kuesioner kader yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku kader serta peran mereka dalam pencegahan COVID-19.

Selanjutnya sebelum memasuki pembahasan survey baseline SMARThealth COVID-19 dan aplikasi AREEMA, terlebih dahulu acara diisi dengan tiga pemaparan materi dari Dinkes, yaitu Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang, Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022, dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Materi  Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif Surveilans dan Imunisasi, Sujatno, S.T. Materi Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022 dijelaskan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan materi dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns.

Usai ishoma, acara diisi dengan pembahasan perihal SMARThealth COVID-19 yang akan diujicobakan di empat desa intervensi, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Ada tiga materi yang disampaikan dalam pertemuan ini.

Pertemuan refreshing kader dari 4 desa: Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng

Materi pertama mengenai Pemilihan Responden yang diterangkan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB yang terlibat dalam Tim RISPRO DIPI. Kemudian materi mengenai Kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19 oleh Rindi Ardika Melsalasa Saputri yang juga salah seorang Tim RISPRO DIPI.

Sementara itu, untuk materi Pengenalan Aplikasi AREEMA dipresentasikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa, Candra Hernawan, S.Kom yang juga dibantu oleh Achwan Sarwono, staf Evapor Dinkes yang juga ikut serta dalam Tim RISPRO DIPI.

Acara pertemuan refreshing kader di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.07 WIB. *** [201222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Baseline Survey AREEMA di Desa Intervensi

Usai mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, Kepanjen, pada Selasa (20/12/2022), kader AREEMA dari empat desa intervensi mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.


Keempat desa intervensi tersebut meliputi Pandanrejo (Kecamatan Wagir), Parangargo (Kecamatan Wagir), Jatiguwi (Kecamatan Sumberpucung), dan Senggreng (Kecamatan Sumberpucung). Desa Pandanrejo dan Parangargo yang berada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, berupa dataran sedang dengan nuansa perbukitan dan pegunungan. Sementara itu, Desa Jatiguwi dan Senggreng yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupada dataran dan berbatasan dengan Waduk Karangkates.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa intervensi yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa intervensi memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Febreuari 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.


Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 28 Mei 2024

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen

Sebelum pukul 08.00 WIB, kader dari empat desa (Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo) telah berdatangan di Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka berkumpul di halaman depan hotel dan berpotret di patung singa sebelum naik ke Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Kader sebanyak 79 orang datang ke Grand Miami dalam rangka mengikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Tim Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) atau yang dikenal juga dengan sebutan Tim AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri COVID-19) atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan dIPI (Indonesian Science Fund).

Dalam pelatihan tersebut juga tampak hadir dari perawat dari empat desa tersebut ditambah dengan Penanggung jawab PTM Puskesmas Turen dan Wagir. Perlu diketahui tiga desa, yakni Talok, Kemulan dan Talangsuko masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Desa Parangargo masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir. Selain itu, juga terlihat hadir beberapa personil Tim RISPRO KI AREEMA dan personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Seluruh peserta Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 berpose bersama

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 ini akan diadakan selama dua hari, yaitu Selasa (28/05) dan Rabu (29/05). Hari pertama ini diikuti oleh kader dari Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Kemudian hari berikutnya akan diikuti oleh kader dari empat desa lagi, yaitu Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), dan Jatiguwi maupun Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.46 WIB. Master of ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep. Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan susunan acara pada kegiatan ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan opening speech dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam memahami faktor risiko dini dalam long COVID-19.

Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang berikan materi

Selesai opening speech, langsung diteruskan dengan pemaparan materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Sujanto, ST.

Dalam paparannya, Sujatno menjelaskan apa itu virus corona, apa itu COVID-19, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejala COVID-19, pandemi menuju endemi, Kabupaten Malang status: risiko rendah, total kasus COVID-19 Kecamatan Kabupaten Malang, total kasus COVID-19 meninggal dunia Kecamatan Kabupaten Malang, tren rilis kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2020-2024, penyakit berpotensi COVID-19, strategi penanggulangan COVID-19, apa itu pelacakan kontak erat, pelacakan kontak erat di masyarakat, siapa saja yang diperbolehkan menjadi tracer, target & indikator pencapaian, tugas dan fungsi tracer, target & indikator pencapaian pelacakan, sasaran pemberian imunisasi, dan total cakupan vaksinasi.

Usai memberikan paparan, Sujanto berkenan memberikan quiz bagi peserta untuk melihat tingkat pemahaman dalam menyerap hasil penjelasannya tadi. Setiap peserta yang bisa menjawab akan diberikan doorprize yang telah disediakan oleh panitia.

Suasana Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Hotel Kepanjen

Pukul 10.05 WIB dilakukan ice breaking dengan melakukan senam peregangan dari UPT Puskesmas Bantur yang disorotkan ke layar besar di sisi kiri kanan podium. Peserta berdiri dan langsung mengikuti gerakan yang ditampilkan dalam layar tersebut.

Kurang lebih selama enam menit melakukan senam, acara disambung dengan pemaparan materi dari Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus Gatot sekaligus membawakan dua materi sekaligus. Materi pertama berjudul “Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular” dan materi kedua bertitel “ Long COVID-19: Tahukah Kamu?”

Seperti pada pemaparan materi sebelumnya, Paulus Gatot juga memberikan quiz kepada peserta pelatihan, dan bagi yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia.

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan Endline Survey SMARThealth COVID-19

Pukul 11.07 WIB acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Lokasi makan siang disiapkan di resto utama yang berada di lantai satu. Dalam pelatihan ini, pihak Grand Miami Hotel telah menyiapkan hidangan yang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur.

Menu yang tersaji meliputi salad buah, es mocca cincau, steamed rice, mie goreng seafood, angsio tofu, ayam lada hitam, udang sauce Singapore, sambal terasi, acar, kerupuk, soup merah, assorted slice fruit, kiwi juice, infused water, dan mineral water.

Peserta masuk Grand Miami Ballroom lagi pada pukul 12.32 WIB, dan acara diisi dengan penjelasan Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto menjelaskan prinsip dari Endline Survey SMARThealth COVID-19. Kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran kedua telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menerangkan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes berikan materi kuesioner survei individu pada Endline Survey SMARThealth COVID-19

Selesai memberikan penjelasan, Sujarwoto langsung berpamitan untuk kembali ke Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) untuk mengajar mahasiswanya, dan acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait Survei Individu yang akan dijalankan dalam Endline Survey ini, yang disampaikan oleh staf komputer pada Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom.

Usai menjelaskan materi kuesioner, Candra juga berkesempatan membagi-bagikan doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di hari pertama ini selesai pada pukul 14.17 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh staf PTM dan Keswa serta salah seorang Tim RISPRO KI AREEMA. Sebagai penutupnya dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta Pelatihan dan Endline SMARThealth COVID-19. *** [280524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 15 Oktober 2023

Baseline Survey AREEMA di Desa Kontrol

Usai mengikuti Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, pada Jumat (20/01), kader AREEMA dari empat desa kontrol mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.

Keempat desa kontrol tersebut meliputi Talangsuko (Kecamatan Turen), Kemulan (Kecamatan Turen), Talok (Kecamatan Turen), dan Rembun (Kecamatan Dampit). Desa Talangsuko, Kemulan dan Talok yang berada di wilayah administratif Kecamatan Turen, berupa dataran. Kecuali Kemulan, Desa Talangsuko dan Talok dilalui oleh jalan nasional.


Sementara itu, Desa Rembun yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupa dataran dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Dampit memiliki dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Dampit dan Puskesmas Pamotan.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa kontrol yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa kontrol memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.

Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 31 Januari 2023

Peneliti UB dan MMU Ajak Diskusi 15 Penanggung Jawab Keswa di Kabupaten Malang

Ruang Multimedia Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sekitar pukul 07.45 WIB sudah dibuka. Staf Kesehatan Jiwa (Keswa) telah mempersiapkan untuk acara Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang didampingi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Pukul 08.12 WIB, peserta bimtek mulai berdatangan. Ada 15 penanggung jawab Keswa dari 15 Puskesmas diundang oleh Dinkes Kabupaten Malang untuk mengikuti Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa, meliputi Wonokerto, Dampit, Pamotan, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Ketawang, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Ngajum, Wonosari, Wagir, dan Pakisaji.

Peneliti UB dan MMU berdiskusi dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas di Ruang Multimedia Dinkes Kabupaten Malang

Sambil menunggu kedatangan Tim dari Kemenkes dan Dinas Provinsi Jawa Timur, Sub Koordintator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang mempersilakan kepada dua peneliti, yaitu dari Universitas Brawijaya (UB) dan Manchester Metropolitan University (MMU), untuk mengisinya dengan diskusi terlebih dahulu kepada 15 penanggung jawab Keswa tersebut.

Dari meja depan yang ada hiasan bunga warna biru muda dan pink itu, peneliti UB Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dan peneliti MMU dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D akan mulai mengawali diskusi tentang permasalahan Keswa di Kabupaten Malang.

Namun sebelum masuk ke acara diskusi, terlebih dahulu acara diisi dengan prolog dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, yang menyebut 15 peserta itu sebagai pejuang jiwa yang tak pernah mengenal lelah.

Setelah itu, peneliti UB  Sujarwoto juga dipersilakan memberikan sambutan oleh Master of Ceremony Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd. Dalam sambutan yang singkat itu, Sujarwoto mengatakan bahwa sambil menunggu kedatangan dari Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur, marilah waktu ini kita gunakan untuk mengobrol santai berkenaan dengan program Keswa di Kabupaten Malang.

Suasana Ruang Multimedia di awal diskusi tentang Keswa

Usai sambutan singkat, Sujarwoto pun langsung memandu diskusi dengan mempersilakan peneliti MMU Asri Maharani untuk memulainya. Diawali dengan memperkenalkan diri, Asri menjelaskan perihal diskusi ini. 

“Kita sudah mengenalkan SMARThealth di Kabupaten Malang semenjak tahun 2016. Awalnya fokus pada PTM utamanya menyangkut penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya. Dalam pengembangan ini, saya ingin mengarah ke program jiwa,” kata Asri Maharani dihadapan 15 peserta dari 15 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Di Inggris, tambah Asri, mental health menjadi prioritas yang utama. Mengapa? Karena angka prevalensinya cukup tinggi, di atas 30% setelah adanya pandemi COVID-19. Dengan lockdown total, masyarakat di Inggris mengalami loneliness (kesepian) dan social isolation (isolasi sosial) yang diperparah dengan kenyataan di sana budaya individual begitu menonjol.

Oleh karena itu di Inggris, perawatan terkait mental health cukup berkembang dan maju. Dari situ, kita tertarik untuk melihat kasus-kasus di Indonesia agar bisa mengembangkan pelayanan Keswa dari yang sudah ada menjadi semakin terlembaga dengan baik.

Salah seorang peserta perempuan menceritakan pengalamannya dan juga bertanya kepada peneliti

Pada kesempatan itu, peneliti UB dan MMU ingin sekali mendengar pengalaman-pengalaman penanggung jawab Keswa agar berkenan menceriterakan suka dukanya dalam melaksanakan program Keswa tersebut.

Kemudian ada 4 penanggung jawab Keswa mulai berkisah, dan sesekali juga bertanya kepada peneliti tersebut. Ceritera diawali dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Pakisaji, Nur Asih Yuli Purwanti, A.Md.Kep yang punya pengalaman bekerja di RSJ Menur Surabaya.

Pengalaman kedua dituturkan oleh penanggung jawab Keswa Puskesmas Bululawang, Siti Aisa, A.Md.Keb., dan diteruskan dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas Turen, Dwi Cahyono, A.Md.Kep, dan diakhiri dengan kisah dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Gondanglegi, Rindang Kurniawan, A.Md. Kep.

Dari cerita pengalaman-pengalaman itu, peneliti akan menanyakan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana kendala yang dihadapi selama ini, yang pada umumnya keempat penanggung jawab itu mengatakan bahwa dengan keterbatasan dana dan waktu, Puskesmas tidak bisa melakukan skrining seluruhnya. Dengan tidak adanya skrining yang menyeluruh tentunya berimplikasi pada kesulitan memprediksi masyarakat yang mengalami gangguan jiwa atau mental lainnya.

Salah seorang peserta laki-laki menceritakan pengalaman di Puskesmasnya dan kemudian bertanya kepada peneliti

Pengalaman itu tidak hanya datang dari penanggung jawa Keswa Puskesmas saja. Staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang juga urun rembug dalam mengisahkan pengalaman suka duka dalam menangani masalah ODGJ di Kabupaten Malang.

Dari diskusi ini, setidaknya peneliti UB dan MMU sudah mendapat gambaran awal pelaksanaan program Keswa di Kabupaten Malang dengan segala suka dukanya di lapangan yang penuh dengan tantangan.

Diskusi yang memakan waktu sekitar 1 jam 7 menit ini berakhir setelah Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur tiba di Kantor Dinkes Kabupaten Malang, karena acara akan dilanjutkan dengan Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa di Kabupaten Malang. *** [310123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog