Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Community Health Worker Empowerment. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2024

Kemeriahan Giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung

Rumah besar berhalaman luas milik H. Buari di Jalan Sido Utomo Permai No. 77 Dusun Ketawang RT 04 RW 02 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, terlihat ramai. Puluhan balita, usia produktif dan lansia berkunjung ke rumah tersebut.

Hari ini, Selasa (20/02), di rumah H. Buari sedang diadakan giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung. Sintesa semangat kader kesehatan dan semangat warga melahirkan kemeriahan yang layaknya seperti orang sedang mengadakan hajatan. Bahkan, terlihat juga salesgirl dari Promina yang menjajakan produk-produk untuk makanan balita dengan sejumlah balon warna-warni turut menyemarakkannya.

Giat Posyandu Dahlia 2 Ngadilangkung

Bagi yang menghadiri giat Posyandu Dahlia 2 ini, tidak hanya melihat kumpulan orang yang cukup banyak tapi bisa juga menyaksikan koleksi tanaman pemilik rumah yang tak kalah ramainya. Ada puluhan tanaman buah-buahan maupn tanaman bunga menghiasi halaman rumah tersebut.

Giat Posyandu Dahlia 2 dimulai pada pukul 08.00 WIB, dan merupakan giat Posyandu dalam siklus hidup manuasia. Di situ terdapat layanan Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu) dan Posyandu Lansia.

Pengukuran lingkar kepala balita

Dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Ngadilangkung, yaitu perawat Diana Saviri, A.Md.Kep dan bidan Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb, bersama 12 kader kesehatan berusaha memberikan layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu tersebut.

Kedua belas kader kesehatan tersebut terdiri dari Hartatik (Posyandu Balita), Sumarsih (Posyandu Balita), Jumani (Posyandu Balita), Tutik Harining Widayati (Posyandu Balita), Titik Winarti (Posyandu Balita), Utami Suliastiningsih (Posbindu yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth), Faridatul Anissah (Posbindu), Eni Kasih (Posyandu Lansia), Purwati (Posyandu Lansia), Khusnul Maulidiyah (Posyandu Lansia yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth), Yuni Astuti (Posyandu Lansia), dan Lia Mayasari (Posyandu Lansia).

Bidan sedang melakukan imunisasi polio tetes

Meja giat Posyandu Balita berada di serambi depan rumah sisi selatan, dan meja bidannya berada di ruang tamu. Sedangkan, meja giat Posbindu dan Posyandu Lansia ditempatkan serambi depan rumah sisi utara yang menyatu dengan halaman rumah Ketua RT 04 RW 02, dan meja perawat untuk tempat konsultasi berada di tengah-tengah serambi rumah menghadap ke timur.

Giat Posyandu Balita diisi dengan layanan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A, Sub Pin Polio Putaran 2 dan imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pnemococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Meja Posbindu dan Posyandu Lansia di sebelah utara serambi depan rumah

Kemudian pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia adalah sama, yang membedakannya adalah masalah usia saja. Dalam Posbindu dan Posyandu Lansia itu, warga mendapatkan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dan pengukuran tekanan darah saja.

Sementara untuk pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat dilakukan setiap tiga bulan sekali dan itu dilakukan sebagai layanan gratis bagi warga Desa Ngadilangkung. Pemerintah Desa(Pemdes) Ngadilangkung pro aktif dalam turut menjaga kesehatan warganya melalui anggaran Dana Desa dalam menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan asam urat.

Konsultasi kesehatan dengan perawat

Layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu Dahlia 2 ditutup pada pukul 10.49 WIB. Kemudian salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dan menyatu dalam keramaian yang meriah itu, melakukan rekapitulasi dengan kader yang bertugas di bagian pendaftaran.

Hasilnya, pada giat Posyandu Balita tercatat hadir dalam pemeriksaan sebanyak 66 balita. Lalu, di giat Posbindu berhasil terperiksa sejumlah 35 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 34 perempuan. Kemudian pada giat Posyandu Lansia, terekap sebanyak 25 orang lansia, dengan rincian 2 laki-laki dan 23 perempuan. *** [200224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Februari 2024

Giat Posyandu Dahlia I Ngadilangkung dan Home Visit

Rumah Ibu Sumarmi pagi itu terlihat ramai. Suara lengking para kader kesehatan dan tangisan balita kerap terdengar. Serambi dan halaman depan rumahnya yang yang berada di Jalan Sidomoro No. 45 Dusun Ketawang RT 02 RW 02 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, hari ini, Senin (19/02), menjadi tempat giat Posyandu Dahlia I.

Lokasinya yang berada di jalur tusuk sate, pertemuan antara Jalan Sidomoro dan Gang 5 itu, cukup strategis dan mudah diakses oleh warga. Depannya ada Warung Ning Putri di sebelah barat gang, dan Vita Laundry berada di sebelah timur gang.

Giat Posyandu Dahlia I Ngadilangkung yang merupakan Pos 1 itu dimulai pada pukul 08.00 WIB, mencakup posyandu siklus hidup. Artinya, dalam Posyandu Dahlia I tersebut terdapat 3 kegiatan sekaligus, yaitu Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu), dan Posyandu Lansia.

Posyandu Dahlia I Ngadilangkung

Dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Ngadilangkung, yaitu perawat Diana Savitri, A.Md.Kep dan bidan Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb dengan dibantu 11 kader kesehatan menyelenggarakan giat Posyandu Dahlia I.

Kesebelas kader kesehatan itu meliputi Sholikah (kader Posyandu Balita), Yashinta Niken Ratsitarini (kader Posyandu Balita), Rahayu Kurniasih (kader Posyandu Balita, Hermiasih (kader Posyandu Balita), Siti Julaikah (kader Posyandu Balita), Indriani Kusnia Lidiawati (kader SMARThealth), Nanik Mulyani (kader Posyandu Lansia), Ita Listiyaningsih (kader Posyandu Lansia), Lilik Toyibah (kader Posyandu Lansia), Yuliati (kader Posyandu Lansia), dan Sari Budiarti (kader Posyandu Lansia).

Lima kader Posyandu Balita bersama bidan Yudha fokus pada giat yang melayani penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala, serta pemberian vitamin A dan Sub PIN Polio Putaran Kedua maupun imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Pengukuran tekanan darah

Lalu, satu kader SMARThealth dan lima kader Posyandu Lansia bersama perawat Diana melakukan pemeriksaan bagi warga berusia produktif (Posbindu) dan lansia (Posyandu Lansia). Baik Posbindu maupun Lansia, pemeriksaannya sama. Yang membedakannya hanyalah usia.

Pada saat salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menyimak pemeriksaan dalam meja Posbindu dan Posyandu Lansia, mendapati pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dan pengukuran tekanan darah saja.

Menurut kader yang bertugas, hari ini memang hanya pengukuran antropometri dan tekanan darah saja. Sedangkan, pengecekan kadar gula darah, kolesterol maupun asam urat diadakan setiap tiga bulan sekali dan gratis. Karena Pemerintah Desa (Pemdes) Ngadilangkung menganggarkan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan strip asam urat dari anggaran dana desa, sebagai wujud kepedulian Pemdes terhadap kesehatan warganya.

Bidan lakukan home visit bagi balita yang tidak hadir dalam Sub PIN Putaran Kedua

Selain pemeriksaan di lokasi Posyandu Dahlia I, bidan Yudha bersama dengan salah seorang kader Posyandu Balita melakukan home visit bagi balita yang tidak bisa datang ke lokasi. Tim SMARThealth UB yang turut bergabung dalam home visit itu, menghitung ada empat balita yang dikunjunginya. Dua balita diimunisasi di rumahnya, dan dua balita lagi sedang berpapasan dan diiimunisasi polio tetes di serambi Masjid Nurul Hidayah.

Layanan giat Posyandu Dahlia I selesai pada pukul 11.15 WIB. Pada giat Posyandu Balita berhasil diperiksa sebanyak 50 balita dengan rincian 22 balita dari RT 01 RW 02 dan 28 balita dari RT 02 RW 02.

Sedangkan, dalam layanan Posbindu dan Posyandu Lansia berhasi diperiksa sebanyak 50 orang, dengan rincian 25 orang usia produktif di Posbindu yang semuanya perempuan (all women), dan 25 orang lansia yang terdiri dari 4 laki-laki dan 21 perempuan. *** [190224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 17 Februari 2024

Giat Posyandu Srikandi di Soneta

Begitu mendapat serlok (share location) dari Penanggungjawab PTM Puskesmas Pakisaji Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) bergegas meluncur ke lokasi giat posyandu di Jalan Soneta, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Saat melihat peta digital yang mengarah ke Jalan Soneta, pikiran anggota Tim SMARThealth UB sempat melantur ke klub dangdut besutan Raden Haji Oma (Rhoma) Irama yang cukup melegenda bernama “Soneta”. Namun ternyata, kata salah seorang kader, Soneta itu singkatan dari Sono Tengah, nama sebuah dusun yang berada di Desa Kebonagung.

Hari ini, Sabtu (17/02), tenaga kesehatan (nakes) bersama kader kesehatan mengadakan giat di Posyandu Srikandi yang berada di Balai RW 13 yang terletak di Jalan Soneta, Dusun Sono Tengah RT 62A RW 13, Desa Kebonagung. 

Dalam Posyandu Balita juga ada imunisasi

Ancer-ancer Balai RW 13 berada di sebelah timur SDN Keboagung III yang mepet sawah, atau berada di sebelah barat daya Masjid Anwar Said. Lokasinya tak jauh dari Terminal Telur Ayam Al Muniib.

Giat yang dilaksanakan di Posyandu Srikandi ini merupakan giat posyandu dalam siklus hidup manusia, yang meliputi Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu), dan Posyandu Lansia. Mereka bergabung kegiatan dalam Posyandu Srikandi.

Karena giat Posyandu Srikandi ini merupakan giat siklus hidup manusia maka nakes dari Posbindu Kebonagung yang hadir ada dua orang, yaitu bidan Eny Kurniawati, A.Md.Keb yang mengkoordinir jalannya Posyandu Balita, dan perawat Laila Fuji Rahayu, A.Md.Kep yang mengorganisasi jalannya Posbindu dan Posyandu Lansia.

Penyuluhan gigi di Posyandu Srikandi RW 13 Desa Kebonagung

Kedua nakes tersebut dibantu oleh beberapa kader kesehatan, yang terdiri dari Ekowati (kader Posyandu Balita), Yuli Agustin (kader Posyandu Balita), Sukeng P (kader Posyandu Balita), Susy Agustina (kader SMARThealth), Ulifa (kader Posyandu Lansia), dan Chusnul (kader Posyandu Lansia).

Giat Posyandu Srikandi dimulai pada pukul 09.00 WIB itu targetnya menyasar warga RT 62, 62A, 63, 64, 64A dam 65 di lingkungan RW 13. Dalam Posyandu Balita, giat yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A, dan imunisasi.

Imunisasinya, menurut bidan Eny, ada dua peruntukkannya, yaitu imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar lengkap diperuntukkan bagi bayi kurang dari 1 tahun, terdiri dari BCG (Bacillus Calmette Guerin), DPT (Difteri, Pertusius, Tetanus), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), Rotavirus, dan IPV (Inactivated Polio Vaccine); dan imunisasi lanjutan digunakan untuk bayi berumur 1,5 hingga 2 tahun, yang umumnya hanya difteri saja.

Pengukuran tekanan darah dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia di Posyandu Srikandi

Sedangkan, dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan maupun lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Dalam giat Posyandu Srikandi ini juga diisi dengan penyuluhan gigi yang dilakukan oleh perawat gigi Henny H.A. dari Puskesmas Pakisaji. Pada kesempatan itu, perawat Henny memberikan edukasi pentingnya pemeliharaan gigi. Penyuluhan ini ditujukan kepada kader kesehatan maupn warga yang hadir dalam giat Posyandu Srikandi.

Giat Posyandu Srikandi selesai pada pukul 11.08 WIB. Dalam giat Posyandu Balita berhasil diperiksa sebanyak 52 balita. Sementara itu, pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia berhasil memeriksa sebanyak 32 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 27 perempuan. *** [170224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 Februari 2024

Posyandu Anggrek 4 Dilem: Giat Kesehatan Bersama Tetangga

Usai mendampingi staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melakukan in-depth interview untuk disertasi Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, anggota Tim SMARThealth UB langsung meluncur ke Posyandu Anggrek 4 Dilem.

Selama hampir delapan tahun menghuni Sekretariat SMARThealth Kepanjen, baru kali ini anggota Tim SMARThealth UB berkesempatan menghadiri giat di Posyandu Anggrek 4 yang berada di Jalan Sidoluhur No. 43 Dusun Lemah Duwur RT 06 RW 01 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, setelah memasuki replikasi SMARThealth pada tahun 2024 ini.

Nakes berpose dengan kader kesehatan yang menjadi tetangga Sekretariat SMARThealth Kepanjen

Senangnya tiada terperi! Mengapa? Karena Sekretariat SMARThealth yang telah mendampingi giat kader dari desa/kelurahan ke desa/kelurahan di Kabupaten Malang, baru hari ini, Senin (12/02), bisa mengikuti giat kesehatan bersama tetangga di Posyandu Anggrek 4 Dilem yang berjarak sekitar 100 meter dari Sekretariat SMARThealth. Lokasinya tepat berada di depan rumah pemilik Lufas Galery, Saiful Gozy.

Sambil nonggo, anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan kelincahan dan kecekatan para tetangga yang menjadi kader kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan bersama perawat maupun bidan Desa Dilem.

Bidan Desa Dilem dibantu oleh kader Posyandu Balita lakukan pengukuran tinggi dan berat badan

Ada 10 kader kesehatan yang bertugas dalam giat di Posyandu Anggrek 4 Dilem, yang merupakan giat layanan kesehatan sesuai siklus hidup, yang terdiri dari 5 kader dalam layanan Posyandu Balita dan 5 kader dalam layanan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia.

Lima kader Posyandu Balita terdiri dari Masriah (pemilik rumah), Ely Farida, Sumiati, Rikhanah, dan Muthom Lindia S. Sedangkan, 5 kader Posbindu PTM dan Posyandu Lansia meliputi Atim (Posbindu/Posyandu Lansia), Rini Indayani (Posbindu PTM/Posyandu Lansia), Lailatus Sadiyah (Posbindu/Posyandu Lansia), Nining (kader SMARThealth), dan Nursaidah (Posbindu/Posyandu Lansia). Sementara itu, tenaga kesehatan (nakes) yang hadir adalah perawat Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md.Kep dan bidan Miswati, A.Md. Keb.

Posyandu Anggrek 4 Dilem dilengkapi dengan sarana bermain balita

Bersama nakes, kader dengan seragam kaos merah berlengan panjang warna biru itu bahu-membahu dalam memberikan layanan kepada warga yang menjadi target sasaran dalam giat Posyandu Anggrek 4 Dilem, yaitu RT 04 hingga RT 07 di RW 01 dan RT 01 maupun sebagian warga di RT 02 di RW 02.

Dalam giat Posyandu Balita yang dikoordinir oleh bidan Miswati ini, kebetulan memasuki bulan timbang yang dilaksanakan setiap bulan Februari di mana pelaksanaannya bersamaan dengan pemberian vitamin A. 

Pada kegiatan bulan timbang ini dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan, lingkar kepala (baduta), pengukuran tinggi badan, dan panjang badan. Dalam hasil dari penimbangan dan pengukuran tersebut dapat mencerminkan status gizi balita yang merupakan tolak ukur status gizi masyarakat.

Tetangga sebelah barat Sekretariat SMARThealth diukur berat badannya oleh kader yang juga tetangga Sekretariat SMARThealth

Sementara itu, pengantar anaknya yang hadir dalam giat Posynadu Balita sekaligus juga bisa mengikuti skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dalam layanan Posbindu (Posyandu Usia Produktif) maupun Posyandu Lansia yang ada di ruang tamu rumah kader Masriah, yang dikoordinir oleh perawat Chofriana Kristiyas Wulandari, atau yang akrab disapa Vina.

Mereka akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Seandainya dalam skrining tersebut terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari.

Warga mengantre pemeriksaan dan konsultasi dengan perawat Desa Dilem

Giat Posyandu Anggrek 4 Dilem yang dimulai pada pukul 08.00 WIB itu selesai pada pukul 11.49 WIB. Dari giat itu berhasil terperiksa sebanyak 52 balita dengan rincian 24 laki-laki dan 30 perempuan. Lalu, pada Posbindu terperiksa sejumlah 12 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun pada Posyandu Lansia terperiksa sebanyak 10 orang yang 100% didominasi ibu-ibu.

Giat Posyandu Anggrek 5 Dilem ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara nakes dan kader yang bertugas dalam giat tersebut. Setelah itu, anggota Tim SMARThealth UB pun langsung berpamitan karena harus berangkat menuju Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, untuk mendampingi pemasangan Flex Air Quality Sensor yang dilakukan oleh asisten Tim Peneliti Polusi Pembakaran Sampah Plastik (PPSP) dari Fisika Lingkungan UB. *** [120224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 07 Februari 2024

Posyandu Anggrek 3 Dilem: Giat Kesehatan Di Antara Tanaman Anggrek

Rumah Bapak Suyono di Jalan Ahmad Yani No. 12 Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malam berhalaman luas. Banyak pepohonan tumbuh di halamannya. Pohon rambutan di dekat pintu pagar halaman memperlihatkan buahnya yang berwarna oranye kemerah-merahan, tanaman akasia golden berbunga banyak, dan tanaman leak berdaun merah hati (Leea rubra) juga berbunga dan berbuah.

Selain itu, puluhan tanaman anggrek dari berbagai jenis pun tak mau kalah dalam berbagi keindahan untuk dinikmati warga yang berkunjung. Yang terlihat oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat tersebut, tidak semua koleksi tanaman anggrek pemilik rumah tersebut sedang berbunga semua.

Hanya beberapa saja, koleksi tanaman anggreknya yang sedang berbunga, seperti anggrek vanda orange, anggrek selop nyonya, anggrek dendobrium merah tua, dan anggrek ekor tupai (Rhynchostylis retusa). Suasana ini selaras banget dengan nama pos III yang bernama Posyandu Anggrek 3, dan cocok untuk kegiatan yang mendatangkan kemaslahatan masyarakat.

Suasana giat Posyandu Anggrek 3 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Rabu (07/02) ini, Posyandu Anggrek 3 berkegiatan dalam memberikan pemeriksaan kesehatan. Di lokasi itu, warga tidak hanya mendapatkan pemeriksaan secara gratis tapi juga membuat betah yang mengatrenya, karena giat tersebut berada di antara tanaman anggrek yang beberapa bunganya bermekaran.

Di Desa Dilem, umumnya giat dalam Posyandu mencakup segala usia dalam siklus hidup, sehingga pada giat tersebut ada Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu) dan Posyandu Lanjut Usia (Lansia).

Seperti kata peribahasa “Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui”, di mana maksud peribahasa tersebut adalah satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil sekaligus. Peribahasa ini cocok untuk menggambarkan giat yang ada di Posyandu Anggrek 3 Dilem ini.

Imunisasi tetesan folio

Warga di lingkungan RW 02 yang terdiri dari enam RT, yaitu RT 03 hingga RT 08, menuju lokasi giat Posyandu Anggrek 3 Dilem. Mereka yang membawa balita akan mengantre dalam giat Posyandu Balita yang ditempatkan di serambi timur rumah.

Pada giat Posyandu Balita itu, sang anak akan menerima penimbangan badan, pengukuran tinggi badan, vaksinasi dipteri dan imunisasi tetesan folio yang dilayani oleh kader-kader Posyandu Balita bersama bidan Desa Dilem Miswati, A.Md. Keb.

Selesai dari giat anaknya dalam Posyandu Balita, pengantar anaknya (saudara, orangtua, nenek) bergegas masuk ke dalam ruangan di sebelah utara serambi sisi timur. Di ruangan, perawat Desa Dilem Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md.Kep dengan dibantu empat kader kesehatan, yaitu Denok Sriyani (kader SMARThealth), Reni Ning Astutik (kader Posyandu Lansia), Mariyanti (kader Posyandu Lansia), dan Ni’amah (kader Posyandu Lansia), menggelar Posbindu PTM guna melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi usia produktif maupun lansia.

Skrining faktor risiko PTM

Dalam Posbindu PTM, warga akan dilakukan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan maupun lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam pengukuran tersebut, jika warga terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat akan mengedukasi dan memberikan obat. Obat yang dibawa cukup banyak dan ditempatkan dalam kotak plastik yang ada di meja pemeriksaan.

Hingga pukul 11.35 WIB ketika sudah tidak ada warga yang memeriksakan lagi, giat Posbindu PTM berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 24 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 23 perempuan.

Usai rekapitulasi, anggota Tim SMARThealth UB diajak makan siang bersama tenaga kesehatan (perawat dan bidan) serta kader kesehatan. Menu makannya telah disediakan pemilik rumah dan ditata di atas meja yang letaknya tak jauh dari meja pemeriksaan Posbindu PTM. Ada nasi putih, ada sayur asem, ada oseng-oseng dong kates (daun pepaya), tempe bacem dan tahu goreng kuning, serta pepes tongkol. *** [070224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 06 Februari 2024

Giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 2 Dilem

Bulan Februari, perawat Ponkesdes Dilem bersama kader kesehatan telah menjadwalkan giat Posyandu Balita, Posbindu maupun Posyandu Lansia. Setiap bulannya, Ponkesdes Dilem menggelar giat tersebut secara rutin di semua pos yang ada dalam bentuk gabungan di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, secara bergiliran.

Kemarin, giat tersebut telah diawali di Balai Desa Dilem sebagai Pos 1, dan hari ini, Selasa (06/02), giat gabungan tersebut, yaitu Posyandu Balita, Posbindu (Posyandu Usia Produktif), dan Posyandu Lansia digelar di Pos 2 atau yang dikenal sebagai Posyandu Anggrek 2 Dilem yang beralamatkan di Jalan Semeru No. 161 Dusun Ngantru RT 05 RW 04 Desa Dilem. 

Bangunan Posyandu Anggrek 2 Dilem ini merupakan rumah Jumari Iskandar yang beristrikan Anis Junaidah, seorang kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 di Rayz UMM Hotel, Dau, pada Sabtu (25/11/2023).

Imunisasi folio dalam giat Posyandu Anggrek 2 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen

Giat Posyandu dimulai pada pukul 08.30 WIB. Diawali dengan penimbangan, pemeriksaan maupun imunisasi balita yang berada di serambi sisi barat hingga tengah. Giat Posyandu Balita dipandu oleh bidan Desa Dilem Miswati, A.Md.Keb dengan beberapa kader Posyandu Balita.

Kemudian pengantarnya, entah itu saudaranya, orangtuanya atau neneknya, dilayani skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di Posbindu PTM yang berada di sisi timur teras rumah. Pada giat Posbindu PTM ini sekaligus juga menyasar orang lanjut usia (lansia). Mereka akan mendapatkan layanan dalam pengukuran antropometri (tinggi/berat badan maupun lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Layanannya  dikoordinir oleh perawat Desa Dilem Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md.Kep dengan dibantu empat kader kesehatan, yaitu Anis Junaidah (kader SMARThealth), Afrida Rikha Wulandari (kader Posbindu), Lestari Urifah (kader Posbindu), dan Rohmah Hayati (kader Posbindu).

Suasana giat Posyandu Anggrek 2 Desa Dilem: Posyandu Segala Usia

Pos 2 Dilem yang berada di RW 04 yang meliputi enam RT, yaitu RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 06, yang lokasinya memanjang dari pertigaan Bagong (sisi timur) hingga pertigaan Balai Desa (sisi barat).

Giat Posyandu ini dihadiri oleh pembina SMARThealth wilayah Puskesmas Kepanjen Gatot Sujono, S.ST., M.Pd, seorang pensiunan staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, Gatot Sujono berkesempatan menyaksikan jalannya imunisasi rutin dengan memberikan suntikan folio kepada balita dalam giat yang berlangsung di Posyandu Anggrek 2 Dilem tersebut.

Pengecekan kadar gula darah dalam Posbindu PTM (Posyandu Usia Produktif)

Sedangkan, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) hadir di lokasi agak siangan karena paginya mendampingi dua staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) menghadap Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Suasana giat Posyandu itu cukup ramai karena berupa giat gabungan. Sekali berkegiatan bisa menyasar segala usia dalam kehidupan manusia: Balita, Usia Produktif, dan Lansia.

Pukul 12.00 WIB, layanan giat Posyandu sudah tutup, termasuk Posbindu PTM. Pada Posbindu PTM, dalam giat tersebut berhasil diperiksa sebanyak 33 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 32 perempuan.

Bagi mereka yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), perawat Chofriana Kristiyas Wulandari atau yang akrab dipanggil Vina itu, menyediakan obat dalam kotak obat yang terdiri aneka macam yang berada di mejanya. *** [060224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 05 Februari 2024

Giat Posbindu PTM di Pos Kamling Kelurahan Cepokomulyo

Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo terlihat sederhana tapi bersih dan rapi. Hal ini selaras dengan predikatnya sebagai kampung yang ikut meramaikan dalam penilaian kebersihan untuk piala Adipura di Kabupaten Malang.

Berada di samping kali tersier limpahan dari Kali Molek dan gapura Teratai Indah warna biru yang kokoh serta aneka tanaman yang menghijau, bangunan dengan nomor registasi B II 020/0263/03170 itu tidak hanya digunakan sebagai Pos Keamanan dan Ketertiban Lingkungan (Pos Kamling) saja namun juga untuk kegiatan warga lainnya.

Giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen

Hari ini, Senin (05/02), Pos Kamling digunakan dalam giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kerumunan warga menjadi penanda adanya sebuah giat dalam bangunan tersebut.

Giat Posbindu PTM ini sebenarnya berbarengan dengan giat Posyandu Balita. Hanya saja, lokasi kebetulan terpisah. Lokasi giat Posyandu Balita berada di sebelah timurnya giat Posbindu PTM, jaraknya sekitar 50 meter. Kalau giat Posbindu PTM dihandle oleh perawat Kelurahan Cepokomulyo, sedangkan giat Posyandu Balita ditangani oleh bidan Kelurahan Cepokomulyo.

Giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 09.00 WIB. Perawat Kelurahan Cepokomulyo Marina Anjarwati, A.Md.Kep bersama empat kader kesehatan, yaitu Elly Setyo Rini (kader SMARThealth dan Lansia), Alifah (kader Lansia), Kastini (kader Lansia), dan Ucik Aminah (kader Lansia), bahu membahu memberikan layanan pemeriksaan kepada warga setempat.

Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen

Warga yang berdatangan, ada yang di antar keluarganya dan ada juga yang datang sendirian. Umumnya yang hadir dalam giat Posbindu PTM adalah lansia. Mulai dari pensiunan, swasta hingga wiraswasta.

Seorang pesiunan berumur 64 tahun yang memiliki faktor risiko hipertensi yang juga menjadi Ketua RW 01 secara rutin hadir dalam giat Posbindu PTM dan juga terlibat aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Menurut pensiunan tersebut yang dikenal dengan panggilan Pak Murwanto tersebut, ia merasa senang bisa menghadiri giat Posbindu PTM untuk memantau hipertensi yang dimilikinya. Dari rumahny, ia berjalan kaki melewati jembatan yang berada di sebelah barat gapura biru tersebut.

Antrean pemeriksaan laborat ringan

Giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo yang berlangsung di Pos Kamling itu juga dihadiri oleh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi anggota Tim SMARThealth UB.

Kebetulan dr. Arief sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, dan ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer. Sehingga giat Posbindu PTM ini memberikan gambaran dalam melakukan analisa data nantinya, dan sekaligus dalam pengembangan model health coaching hipertensi nantinya.

Hingga pukul 12.00 WIB, giat Posbindu PTM tersebut berhasil melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 45 orang, dengan rincian laki-laki berjumlah 9 orang dan perempuan sebanyak 36 orang. *** [050224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 01 Februari 2024

Dalam Rangka Follow Up, Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit Kunjungi Kader SMARThealth Desa Srimulyo

Siang tadi, Kamis (01/02), Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, melakukan kunjungan ke Desa Srimulyo. 

Desa Srimulyo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Desa ini merupakan desa terluas di Kecamatan Dampit, yaitu 2065,6 hektar, atau 15,24% dari total luas Kecamatan Dampit (BPS, 2022).

Desa Srimulyo memiliki 4 dusun, yaitu Krajan, Balerejo, Sukorejo, dan Purwosari. Dilihat dari petanya, Desa Srimulyo itu memanjang dari utara hingga selatan. Dusun terjauh di Desa Srimulyo berjarak sekitar 20 kilometer dari Balai Desa Srimulyo.

Tugu Masuk Desa Srimulyo dari arah Dampit

Geografis Desa Srimulyo berbukit dan berada pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut sehingga jalanan pun banyak yang berkelok-kelok mengikuti perbukitan dengan panorama yang indah dan terkenal akan komoditas kopi dan pisangnya.

Jarak Balai Desa ke Puskesmas Dampit sekitar 8,7 kilometer, dan jarak Balai Desa ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang sekitar 35 kilometer.

Kunjungan Bastamil ke Desa Srimulyo itu dalam rangka implementasi follow up pasien dalam penyakit tidak menular (PTM), utamanya menyangkut tekanan darah, gula darah maupun kolesterol.

Balai Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit

Follow up pasien yang berisiko tinggi (high risk) oleh tenaga kesehatan (nakes) yang dibantu oleh kader SMARThealth merupakan suatu tindakan untuk memantau atau mengetahui keadaan pasien di lokasi desa di mana pasien tersebut tinggal.

Setiap warga yang telah diskrining faktor risiko PTM menggunakan aplikasi eKader, datanya akan tersimpan secara digital dalam aplikasi tersebut. Aplikasi eKader yang dibekali algoritma rumit oleh para kardiolog itu mampu mengkategori hasilnya secara langsung: hijau (low risk), kuning (moderate risk), dan merah (high risk).

Kategori tersebut tidak berhenti hanya sekadar menikmati warna-warni tersebut, tetapi algoritma kemudian mengolahnya untuk menyimpan pasien high risk sebagai pasien follow up. Ini sangat memudahkan bagi kader SMARThealth yang telah melakukan skrining bagi banyak warga dalam menyiapkan atau melaksanakan follow up pasien. Kader tidak perlu “mencari jarum di antara tumpukan jerami” lagi, tetapi tinggal melihat list follow up pasien yang telah tersaji dalam aplikasi eKader.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit berikan pembekalan follow up pasien

Tidak berhenti di situ saja, kegiatan follow up ini dilakukan untuk menilai nakes yang dibantu kader kesehatan mempresentasikan problem pasien, melakukan prosedur pemeriksaan, dan rencana manajemen, seperti misalnya kebutuhan akan obat, pemantauan minum obat, dan edukasi yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, menjaga kualitas layanan dalam penanganan PTM sangatlah penting karena pelayanan kesehatan – menurut WHO – harus aman, efektif, tepat waktu, efisien, adil dan berpusat pada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan arahan kepada nakes dan kader SMARThealth di salah satu ruangan yang terdapat di Balai Desa Srimulyo yang terletak di Jalan Raya Srimulyo, Dusun Krajan RT 16 RW 02 Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Follow up pasien dengan melakukan home visit

Nakes yang hadir dalam pertemuan itu adalah Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit Vivit Umini Fisilowati, A.Md.Kep dan perawat Desa Srimulyo Muhammad Imron Sholeh, A.Md. Kep. Sedangkan, kader SMARThealth yang hadir ada lima orang, meliputi Mistrina Ningsih, Istiqomah, Ervita Indrawati, Husnul Khotimah, dan Supraptiowati.

Di ruangan kecil itu, Bastamil memberikan pembekalan bagi nakes maupun kader SMARThealth dalam melakukan follow up pasien yang high risk, mulai dari penggunaan aplikasi eKader hingga strategi dalam memfollow up pasien di Desa Srimulyo.

Selesai memberikan pembekalan, Bastamil pun mengikuti nakes dan salah seorang kader SMARThealth yang akan memfollow up pasien high risk, yang rumahnya sekitar 300 meter arah selatan balai Desa Srimulyo.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit yang didampingi perawat Desa Srimulyo berdiskusi dengan Kades Srimulyo di ruang kerja Kades

Karena pasien tersebut high risk hipertensi, maka nakes melakukan pengukuran tekanan darah manual. Hasilnya kebetulan masih tinggi, yaitu 150/90., sehingga baik perawat Vivit maupun perawat Imron punya melakukan edukasi secara intensif kendati pasien tersebut patuh minum amlodipin 10 mg.

Pulang dari rumah warga tersebut, turunlah hujan lebat, dan harus berteduh di Balai Desa Srimulyo. Dalam situasi ini, kebetulan Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit, Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit, dan perawat Desa Srimulyo diterima oleh Kepala Desa Srimulyo di ruang kerjanya.

Di ruang tersebut, mereka pun berdiskusi dengan Kades Srimulyo M. Mukhlis terkait pelaksanaan SMARThealth baik suka maupun dukanya hingga hujan pun mereda. Kebetulan Kadesnya pun reponsif dan memiliki wawasan ke depan menyangkut kesehatan yang ada di desanya. *** [010224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 06 Januari 2024

Skrining PTM Perdana Dalam Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen di Tahun 2024

Sabtu pertama dalam setiap bulannya merupakan jadwal reguler giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen yang berada di Gedung Balai RW 01 di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tanpa terasa, hari ini, Sabtu (06/01), kader di Posbindu Anggrek 2 bersama dengan tenaga kesehatan mengadakan giat skrining PTM perdana di tahun 2024. Pengertian perdana di sini bermakna ganda bagi Posbindu Anggrek 2 Kepanjen, yaitu giat pertama kali di tahun 2024 dan sekaligus permulaan skrining setahun sekali bagi warga berumur 15 tahun ke atas di lingkungan Posbindu Anggrek 2 Kepanjen.

Kader berpose dengan tenaga kesehatan

Giat Posbindu Anggrek 2 dimulai pada pukul 08.30 WIB dan digerakkan oleh  5 orang kader, yaitu Agustin Shintowati (SMARThealth), Nanik Triyudhani (SMARThealth), Indri Astutik (SIMPLI), Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. (SIMPLI), dan Edy Hartutik (Lansia).

Sementara itu, tenaga kesehatan yang hadir dalam memberikan layanan pada giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen itu adalah dr. Nabilah Rohadatul ‘Aisy (dokter internship Puskesmas Kepanjen), Nurul Masfiyah, A.Md.Kep (perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen), dan Mamik Makrifatin, S.ST (bidan Ponkesdes Panji Husada Kepanjen yang baru).

Dokter internship Puskesmas Kepanjen menggunakan bahasa isyarat dalam memberikan konsultasi dan edukasi kepada pasien tuna rungu wicara

Kelima kader dan ketiga tenaga kesehatan bersinergi dalam lima meja layanan dalam skrining faktor risiko PTM, konsultasi dan edukasi serta pengobatan. Pendaftaran, pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat dikerjakan oleh kader, sedangkan bagian konsultasi dan edukasi dilayani oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dan bagian pengobatan yang diresepkan oleh dokter ditangani oleh perawat/bidan.

Kehadiran warga dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen juga terlihat mengalir. Mereka tidak datang secara bergerombol pada jam yang sama sehingga dalam layanan tersebut suasananya tidak kelihatan kemruyuk.

Pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Dalam layanan selama 2 jam itu, kader berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 30 orang dengan rincian 6 laki-laki dan 24 perempuan. Dari jumlah itu, ada yang terindikasi memiliki faktor risiko yang tinggi (highrisk) sehingga mendapatkan pengobatan.

Layanan pemeriksaan berakhir pada pukul 10.30 WIB, dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama terlebih dahulu serta dipungkasi dengan makan bersama. Semua aneka hidangan yang merupakan hasil masakan kader disajikan dalam meja. Ada nasi putih, empok (nasi jagung), sayur lodeh rebung, oseng manisa ucet, pindang blimbing wuluh, ceker pedas, dadar telur, urap, kerupuk, dan air mineral Cleo. *** [060124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 01 Januari 2024

Kunjungi Rumah Subkor PTM dan Keswa, Kader SMARThealth Kepanjen Bersilaturahmi Di Hari Pertama Tahun 2024

Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success

–Henry Ford

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kader SMARThealth Kepanjen senantiana berkunjung untuk silaturahmi ke rumah Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Kebetulan rumah Subkor (Sub Koordinator) berada di Jalan Bromo Gang 2 Sukun RT 09 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sehingga, kader SMARThealth bisa mengunjunginya.

Kader SMARThealth Kepanjen berpose dengan Subkor PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Biasanya kader SMARThealth akan berkunjung sehari setelah Hari Natal usai Subkon melakukan peribadatan di GKJW Kepanjen, namun karena tahun 2023 begitu sibuk kegiatan, baik yang digelar oleh masing-masing Posbindu, Kelurahan maupun program dari Ponkesdes Panji Husada Kepanjen.

Akhirnya, kader SMARThealth baru berkesempatan untuk bersilaturahmi pada hari pertama di tahun 2024 ini. Ada delapan kader yang berkunjung tadi sore, yaitu Tutik Illa, Agustin Shintowati, Ninik Kartini, Nanik Triyudhani, Rusmini, Indri Astutik, Minarsih, dan Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. serta seorang pelengkap dari anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Mereka berkumpul di rumah Ketua RT 09 RW 05 Ninik Kartini yang juga merupakan kader SMARThealth pertama. Setelah berkumpul, mereka langsung berjalan kaki yang jaraknya sekitar 20 meter.

Perjamuan di ruang tamu rumah Subkor PTM dan Keswa dengan suka cita

Begitu tiba di rumah Subkon, langsung disambut oleh Paulus Gatot dan dipersilakan untuk masuk ke ruang tamu meski sebenarnya di halaman depan dan terasnya juga begitu luas serta ada gazebonya juga. Di ruang tamu, selang beberapa menit juga muncul istri subkon untuk menyambut.

Setelah ngobrol sesaat, kemudian kader diajak mencicipi hidangan yang telah disediakan. Ada soto dengan bahan yang komplit, lontong dan sate ayam, kerupuk serta es nata de coco dan biji selasih warna hijau.

Di ruang tamu sendiri, aneka camilan yang tak terhitung jumlahnya menghiasi meja. Kader bisa mencicipi sesuai selera masing-masing.

Usai silaturahmi berjalan kaki menuju rumah Ketua RT 09 RW 05

Setelah itu, kader mengobrol dengan leluasa bersama Subkon. Obrolannya selalu berkisar kepada pemberdayaan kader agar eksistensi giat kader senantiasa bergaung terus. Terlebih di tahun 2023 akhir, semua desa/kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Kepanjen telah mengikuti pelatihan kader SMARThealth dan siap akan mereplikasi  program SMARThealth di tahun 2024 ini.

Sehingga, silaturahmi di hari pertama di tahun 2024 ini merupakan permulaan. Permulaan dengan silaturahmi, memantapkan kerja sama antar kader, dan bergiat selalu dalam kerja sama. Bila hal ini dilakukan tentunya akan menuai keberhasilan.

Henry Ford (1863-1947), pendiri Ford Motor Company yang menggerakkan dunia dengan model T-nya yang revolusioner itu pernah berujar, “Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success” (Kebersamaan adalah sebuah permulaan; menjaga kebersamaan adalah kemajuan; bekerja sama adalah kesuksesan). *** [010123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 21 Desember 2023

Kelurahan Kepanjen Gelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Kelurahan Kepanjen menggelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Sultan Agung No. 02 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (21/12).

Pelatihan itu sebagai wujud upaya Pemerintah Kelurahan Kepanjen mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kepanjen dengan melatih para kader kesehatannya dalam tahun anggaran 2023.

Selain dihadiri kader kesehatan yang meliputi kader Posyandu dan Posbindu, tampak hadir pula Babinsa, sejumlah perangkat, maupun pengurus PKK Kelurahan Kepanjen serta anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Lurah Kepanjen berpose dengan narasumber dan seluruh peserta pelatihan

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.19 WIB. Master of Ceremony (MC) Sunarmi Warto Dewo mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Setelah itu, MC mempersilakan Modin Chamim untuk memimpin doa demi kelancaran dalam penyelenggaraan pelatihan ini, dan setelahnya langsung disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirijen Dewi Kartika.

Begitu peserta duduk kembali usai berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Kelurahan Kepanjen Debby Lavenia Ecantada, S.STP. Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen cukup singkat dalam memberikan sambutan. Ia merasa bersyukur atas terwujudnya Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting bagi kader-kader kesehatan yang ada di wilayahnya sebagai program pemberdayaan masyarakat.

Sambutan Lurah Kepanjen dalam Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Kelurahan Kepanjen

Pukul 09.27 WIB Sekretaris Camat (Sekcam) Kepanjen Nurmawan Wibowo Leksono, S.STP, M.Si memaparkan materi “Pencegahan Stunting di Kelurahan”. Dalam paparannya, Sekcam Nurmawan menjelaskan dasar hukum, pembentukan tim percepatan dan penurunan stunting kecamatan dan desa/kelurahan, tugas TPPS desa/kelurahan, tugas TPPS kelurahan/desa, dan upaya pencegahan stunting.

Pengalamannya selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kepanjen, ia bisa berceritera banyak mengenai temuan kasus-kasus stunting. Baginya, stunting bukan hanya mengenai urusan gizi, tetapi ada sarana dan prasarana yang menjadi pemicunya. 

Seperti yang dialami pada sebuah desa penghasil ikan tuna, secara teoritis mereka tidak kekurangan gizi. Namun kasus stunting cukup mengemuka. Setelah diteliti, ternyata banyak yang tidak memiliki jamban.

Sekcam Kepanjen berikan materi dalam penanganan stunting di Kelurahan

Setelah diintervensi dengan jambanisasi, dan warga mau beralih kebiasan buang air di jamban, setahun kemudian angka stunting mulai berkurang.

Dalam mengubah perilaku masyarakat perlu kolaborasi. Tidak bisa hanya dibebankan kepada petugas kesehatan akan tetapi juga harus melibatkan pemangku wilayah masing-masing, dari kepala desa/kelurahan maupun Camat.

Usai Sekcam Kepanjen, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi “Stunting” yang disampaikan oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dr. Zakiyatul Amaliyah, yang akrab disapa dengan dr. Lili.

Peserta pelatihan penanganan dan pencegahan stunting

Outline dalam paparan dr. Lili terdiri dari definisi stunting, epidemiologi, etiologi, dampak masalah gizi pada kesehatan, dan pencegahannya. Pada etiologi (sebab musababnya), dr. Lili menerangkan bahwa terjadinya stunting itu bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ (otak, jantung, ginjal, prankeas), sehingga hal in harus dimengerti betul oleh orangtua.

Selesai dr. Lili, acara langsung dilanjutkan dengan materi “Pencegahan Stunting dengan Pengoptimalan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)” yang dibawakan oleh petugas gizi Puskesmas Kepanjen, Nimas, A.Md.Gz.

Nimas menerangkan apa itu stunting?, 1000 HPK??, mengapa sangat penting?, siklus stunting, “piring makan” ibu hamil (survey), tahapan pemberian MP-ASI, syarat pemberian MP-ASI, tips pemberian MP-ASI, dampak jangka pendek dan jangka panjang, akar permasalahan, pencegahan stunting.

Staf pengajar FKUB fokus pada peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, kata Nimas, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor.

Terakhir, pembicara dalam pelatihan ini adalah seorang staf pengajar dari Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P. dengan materinya, “Stunting: Intervensi Berbasi Keluarga.”

Sambil bereuni dengan kader Kepanjen, ia menjawab lima pertanyaan yang diajukan oleh 4 kader dan Lurah Kepanjen, dr. Nuretha berusaha menjelaskan peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga.

Acara Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen ini ditutup oleh Lurah Kepanjen pada pukul 11.36 WIB, dan diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta pelatihan sambil membentangkan banner yang telah dilepas dari dinding. *** [211223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 15 Desember 2023

Kunjungan Peserta CADA 2023 Dalam Giat Posbindu PTM Desa Mendalanwangi

Dirasa cukup mengamati giat Posbindu PTM di Desa Sidorahayu, rombongan peserta Workshop Cohort Academic Development Award (CADA) 2 langsung menuju ke Desa Mendalanwangi. Di desa tersebut juga sedang diadakan giat Posbindu PTM.

Kalau di Desa Sidorahayu tadi, giat Posbindu PTM berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bagian Kardiologi mengarah ke pemeriksaan jantung, sementara giat Posbindu PTM di Desa Mendalanwangi ini berkolaborasi dengan FKUB yang fokus pada pemeriksaan risiko stroke.

Rombongan peserta CADA 2023 berpose dengan Kepala Desa, Dinkes, Puskesmas, dan FKUB

Setibanya di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi, tempat giat Posbindu PTM, ternyata di sana telah ada rombongan peserta Workshop CADA 3. Dalam rombongan itu ada 7 orang dari India maupun Bangladesh, salah satu di antaranya ada Renu Jhon, BDS, MPH (Research Fellow di George Institute for Global Health India) yang pernah bertandang ke Desa Sidorahayu, pada Jumat (10/03/2023) yang lalu.

Sebelum melihat giat Posbindu PTM, rombongan peserta Workshop CADA 3 diterima oleh Kepala Desa Mendalanwangi M. Sharoni, S.Pt bersama istrinya yang mantan perawat di desa tersebut. Mereka pun kemudian mendampingi melihat ruangan Ponkesdes Mendalanwangi, yang berada di timur laut Pendopo Balai Desa Mendalanwangi.

Suasana pemeriksaan deteksi stroke

Selain itu, terlihat pula personil Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dan Candra Hernawan, S.Kom, yang turut mendampingi dalam giat Posbindu PTM Desa Mendalanwangi.

Dalam giat Posbindu PTM terdapat 11 kader yang bertugas, yang merupakan gabungan dari kader SMARThealth dan kader Lansia. Mereka melakukan pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah dan entri data. Sementara untuk pengecekan kadar gula darah dan kolesterol dilakukan oleh dokter muda (koas).

Peserta CADA melihat meja kader dan berdialog

Bidan Desa Mendalanwangi Naning Fadilah, A.Md.Keb memantau kader sambil among tamu bersama perawat dari Puskesmas Wagir Nurul Hidayati (Kesehatan Lingkungan) dan Indah (Promosi Kesehatan).

Kemudian para dokter dari FKUB melakukan terapi klinis terkait skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang dilakukan oleh kader. Mereka bersinergi dengan kader kesehatan, tenaga kesehatan desa maupun Puskesmas Wagir dalam International Community Services and Field Visit dari peserta Workshop CADA.

Ketua TP-PKK Desa Mendalanwangi turut mendampingi peserta CADA

Pada giat Posbindu PTM ini, Renu Jhon bersama beberapa peserta yang lainnya, melihat apa yang dilakukan oleh para kader skrining faktor risiko PTM. Dulu Renu Jhon juga pernah melihat giat Posbindu PTM saat ada kunjungan dari Kementerian Kesehatan Thailand di Tulusayu, Desa Sidorahayu.

Kader SMARThealth memang merupakan kader yang umumnya memiliki kemampuan dalam membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM sebagai upaya deteksi dini.

Skrining IFKR

Mereka telah mendapatkan pelatihan khusus yang membuatnya memiliki kemampuan dan keterampilan tersebut, dan ini baru ditemui di Kabupaten Malang yang memiliki program inovasi SMARThealth.

Setelah beberapa saat berkeliling, kemudian rombongan peserta Workshop CADA 2 dan 3 bergegas untuk melakukan kunjungan ke Puskesmas Wagir yang berada di Jalan Pandansari No. 9 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, atau sekitar 6,6 kilometer jaraknya dari Balai Desa Mendalanwangi.  *** [151223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog