Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Januari 2023

Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 20 Juli 2023

Refreshing Kader AREEMA Desa Parangargo di Gedung Serba Guna

Di tengah jam pulang karyawan pabrik rokok yang ada di Desa Parangargo dan Sidorahayu, pertigaan Wagir ramai lalu lalang kendaraan. Tepat di pertigaan itu, kader AREEMA Desa Parangargo berkumpul di Gedung Serba Guna Desa Parangargo yang beralamat di Jalan Raya Parangargo No. 37 Dusun Parangargo RT 08 RW 02 Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, untuk mengikuti refreshing (penyegaran) kader AREEMA.

Refreshing yang diikuti oleh 20 orang kader itu juga dihadiri oleh perawat Desa Parangargo Habibullah Mustofa, A.Md.Kep dan tiga orang dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kuharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM), dan Candra Hernawan, S.Kom (staf IT PTM dan Keswa). Selain itu, tampak pula dua mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Peserta berpose bersama dengan background penyegaran kader AREEMA

Acara dimulai pada pukul 16.22 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengemukakan bahwa  aplikasi AREEMA digunakan untuk melakukan skrining COVID-19. Tujuannya agar dapat diperoleh gambaran long COVID-19.

Jika gambaran long COVID-19 diketahui, imbuh Paulus Gatot, akan mudah dalam menanganinya. Jadi, jika ada kasus lagi, sudah bisa diantisipasi dengan tepat. “Di sini peran kader sangatlah penting. Kendati aplikasi masih error, saya berharap ibu-ibu kader masih tetap fit,” kata Paulus Gatot.

Selesai sambutan, Paulus Gatot langsung mempersilakan Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV Putra Adi Jaya Soft Malang, programmer aplikasi AREEMA,  untuk memandu dalam mengatasi permasalahan terkait aplikasi AREEMA yang dihadapi oleh kader AREEMA Desa Parangargo.

Suasana refreshing kader AREEMA di Gedung Serba Guna Desa Parangargo

Umumnya, keluhan yang dijumpai kader AREEMA Desa Parangargo awalnya hampir sama dengan yang ditemui oleh kader AREEMA dari dua desa di lingkungan Puskesmas Sumberpucung saat refreshing dua hari yang lalu, yaitu data yang dientri oleh kader sudah tersimpan tapi tidak ada di pencarian.

Lalu, aplikasi pun diupdate oleh programmer AREEMA dan dinstal ulang oleh kader AREEMA Desa Parangargo. Setelah dikeluarkan update baru aplikasi, ada dua handphone (HP) yang tidak bisa berproses pada awalnya.

Setelah terinstal semua, kader mulai senang karena yang telah dientri bisa dilihat di draft sebagai pengganti item pencarian. Namun, rasa senang itu tidak berlangsung lama. Dari inventarisasi permasalahan yang dihimpun oleh Tim SMARThealth UB, terdapat dua persoalan yang mengemuka.

Programmer mengecek aplikasi di HP kader yang menemui masalah

Pertama, pada aplikasi lama, entrian tidak kelihatan di pencarian tapi sebagian bisa masuk ke server, dan ini yang dikeluhkan oleh kader AREEMA Desa Parangargo. Karena umumnya mereka sudah mengentri tapi yang masuk server cuma sedikit. Misalnya Purwaningsih sudah mengentri 56 setelah diperlihatkan oleh Candra yang masuk server, diketahui hanya 2 saja yang tersimpan di server. Begitu pula halnya dengan yang dialami oleh Vita Rahayu, ia merasa sudah mengentri 78 tapi yang masuk server hanya 7.

Kedua, dengan aplikasi update terbaru, entrian kelihatan di draft tapi tidak masuk ke server. Dari 20 orang kader yang menginput data pada saat refreshing tadi diketahui hanya 5 orang saja yang bisa masuk server sesuai yang dientri, dan satu orang cuma masuk separo. Sisanya blas tidak ada yang nyantol ke server.

Acara refreshing kader AREEMA Desa Parangargo disudahi pada pukul 17.36 WIB pasca adzan Maghrib. Programmer pun menjanjikan update aplikasi lagi setidak-tidak ditunggu 3 hari lagi dari permasalahan yang dijumpai dalam refreshing hari ini. *** [200723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Juli 2023

Dua Desa Ikuti Refreshing Kader AREEMA di Puskesmas Sumberpucung

Kader AREEMA dari dua desa, yaitu Jatiguwi dan Senggreng, mengikuti penyegaran (refreshing) terkait aplikasi  AREEMA di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan  TGP No. 2 Dusun Rekesan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Selasa (18/07) siang.

Didampingi oleh perawat desanya masing-masing, mereka hadir dalam refreshing tersebut. Setiap desa ada 20 orang kader AREEMA, namun kebetulan di setiap desa ada yang tidak bisa hadir satu orang karena sakit.

Tampak hadir dalam pertemuan itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM dan Keswa), dan Candra Heranawan, S.Kom (staf IT Substansi PTM dan Keswa). Kemudian terlihat juga Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, S.Kep. Ners dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Suasana refreshing kader AREEMA di Ruang Pertemuan Lanta2 Puskesmas Sumberpucung

Acara dimulai pada pukul 12.50 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam survey mengenai long COVID-19 ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta penatalaksanaan terkait COVID-19.

“Saya menyadari ibu-ibu kader terlah berbuat maksimal dalam melakukan wawancara secara door to door. Akan tetapi, karena aplikasi error melulu, maka ibu-ibu kader dikumpulkan dalam pertemuan penyegaran kader AREEMA ini,” jelas Paulus Gatot.

Oleh karena itu, ibu-ibu kader nanti akan dipandu oleh programmer Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang. “Mohon nanti ibu-ibu kader menyampaikan permasalahan yang dihadapi selama ini dalam melakukan input data dengan aplikasi AREEMA,” pungkas Paulus Gatot.

Peserta refreshing dari Desa Jatiguwi dan Senggreng

Selesai sambutan dari Sub Koordiantor Substansi PTM dan Keswa, waktu diserahkan kepada Wijayadi Saputra untuk memandu jalannya mengenai permasalahan yang dihadapi oleh kader AREEMA dalam input data.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa hasil entrian kader sebelum tanggal 2 Juli masih bisa terekap di server dalam bentuk excel. Namun yang dientri setelah tanggal 3 Juli, hasil entriannya tidak bisa masuk karena aplikasi error.

Dari problem yang ditemukan dari dua desa tersebut adalah kader sudah merasa menginput hasil skrining yang dilakukan tapi ternyata data tidak tersimpan di pencarian. Sehingga, kader merasa bingung dan khawatir kalau terjadi double entry.

Programmer berusaha mendeteksi permasalahan yang dijumpai kader Desa Senggreng

Permasalahan ini diatasi oleh programmer dengan menambahkan item draft dalam aplikasinya. Dalam hal ini kader AREEMA harus menginstal update terbaru, dan sebagian besar bisa melihat hasil entrian sebelumnya.

Akan tetapi, pada saat kader AREEMA mencoba melakukan input data yang setelah tanggal 3 Juli (yang tidak masuk/terekap) dengan aplikasi terbaru, masih ada kader yang mengalami sudah melakukan entri dan bisa disimpan tapi di draft tidak muncul.

Selain itu, temuan kasus yang dialami oleh kader AREEMA dari Desa Jatiguwi juga lebih banyak ketimbang dari Desa Senggreng. Kader Desa Jatiguwi mengalami jika salah memilih jawaban, tapi tidak bisa dimodif atau diperbaiki.

Programmer berusaha mengatasi permasalahan aplikasi yang ditemui oleh kader Desa Jatiguwi

Aplikasi tiba-tiba kembali ke awal lagi. Di file skrining bagian pertanyaan kuesioner berulang lagi, dan ketika disimpan gagal karena isian ada yang terlewat dan kader tidak bisa langsung menuju yang terlewat tersebut sehingga kader harus cek dari awal lagi.

Lalu, kader Desa Jatiguwi juga mengalami bahwa di aplikasi kader datanya terkirim tapi di perawat sebagian saja yang tampil. Persoalan ini akan menimbulkan mistafsir dalam penghitungan perolehan hasil skrining yang dilakukan oleh kader nantinya.

Sampai menjelang Ashar, sejumlah kasus terkait dengan aplikasi AREEMA masih bermunculan. Acara pun kemudian diakhiri mengingat masih belum fix-nya aplikasi. Programmer akan memperbaikinya dulu, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa mewanti-wanti kepada kader agar jangan mengentri dulu. Hal ini juga dipertegas oleh staf IT Substansi PTM dan Keswa agar kader menunggu sampai adanya update aplikasi yang baru. *** [180723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 07 Februari 2023

Jelang Monitoring, Tim RISPRO DIPI AREEMA Adakan Curah Pendapat Di UB Guest House

Kedatangan Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dari University of Manchester, Inggris, dalam diskusi pengembangan aplikasi AREEMA sebagai persiapan monitoring internal RISPRO (Riset Inovatif Produktif) membawa greget tersendiri.

Kepakarannya sebagai ahli stem cell memberikan semangat dalam diskusi bersama Tim RISPRO DIPI AREEMA (selanjutnya disebut Tim RISPRO). Kebetulan dalam skema RISPRO ini, Prof. Delvac kerap menjadi join-call dalam kolaborasi internasional.

Kegiatan yang diselenggarakan di Citrus Room Lantai 2 UB Guest House, milik Universitas Brawijaya (UB) ini dihadiri 9 personil Tim RISPRO ditambah dengan Dra. Diana Lyrawati, Apt., M.Kes., Ph.D. (Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/FKUB).

Opening speech dari Ketua RISPRO DIPi AREEMA

Kesembilan personil Tim RISPRO itu terdiri dari Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D (Ketua Tim) dan 8 anggotanya, seperti Ismiarta Anukranda, S.T., M.Sc, Ph.D, dr. Holipah, Ph.D, Muhammad Ainurrohman, SKM, M.Kes, Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M., Elmi Kamilah, S.Sos, Indah Rakhmawati, S.T., Ivan Yulfrian, dan penulis.

Tim RISPRO ini terbentuk untuk menjalankan penelitian SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia dari pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk mendanai beasiswa atau hibah penelitian yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Di Citrus Room itu, kita melakukan brainstorming. Secara sederhana, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, di mana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan.

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 10.17 WIB dengan dipandu langsung oleh Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Dalam opening speech, Sujarwoto mengucapkan terima kasih atas kedatangan Prof. Delvac dalam diskusi aplikasi AREEMA.

Suasana diskusi sebelum ishoma di Citrus Room UB Guest House

Dalam diskusi ini, tambah Sujarwoto, diharapkan tumbuh riset-riset baru dari apa yang bisa dilanjutkan dari penelitian sebelumnya dengan proposal baru. Kemudian Sujarwoto mempersilakan Tim RISPRO untuk berdiskusi dengan Prof. Delvac terlebih dahulu, dan ia mohon izin sekitar 1,5 jam untuk menghadiri pertemuan AQAS (Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study).

Kebetulan pada hari Selasa (07/02/2023) ini, AQAS melakukan visitasi akreditasi internasional di kampus UB. AQAS sendiri merupakan lembaga independen untuk penjaminan kualitas suatu program studi yang berbasis di Jerman.

Acara pun kemudian dilanjutkan dengan pemaparan aplikasi AREEMA oleh Ismiarta Anukranda dari FILKOM UB. Pada kesempatan itu, Ismiarta menjelaskan AREEMA sebagai aplikasi pedukung skrining COVID-19.

Ia pun menerangkan platform dan versi yang dipergunakan dalan aplikasi tersebut yang bisa berjalan dalam AREEMA Mobile dan AREEMA Web. Penggunaan aplikasi AREEMA dengan menggunakan handphone (HP) oleh kader kesehatan terlatih itu untuk melakukan input data profil responden, skrining, dan melihat kondisi responden setelah diskrining.

Pemaparan Ketua Tim RISPRO usai ishoma

Aplikasi ini sebenarnya sudah uji coba secara terbatas berkali-kali, namun kemudian ada update aplikasi. Hal ini disebabkan dalam tata laksana yang termaktub dalam Permenkes yang baru berubah, dan situasi di lapangan juga berbeda. Jadi menurut Ismiarta, dalam pengembangan aplikasi ini masih terus berjalan hingga sekarang termasuk mengatasi loading yang terkadang berjalan lambat (lemot).

Selesai pemaparan, lalu langsung berdiskusi. Pada kesempatan ini, Prof. Delvac menyoroti sejumlah perkembangan aplikasinya, dan sekaligus mewanti-wanti agar dalam setiap kuesionernya itu punya referensi indikator yang jelas, misalnya long COVID.

Selain itu, Prof. Delvac juga menyarankan agar dalam aplikasi tersebut ditambahkan decision support, karena advis medis itu perlu dalam decision, misalnya responden itu memiliki risiko yang diakibatkan  oleh komorbid.

Usai diskusi dari hasil paparan aplikasi tersebut, acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, makan) selama satu jam. Tempat makannya ditempatkan di lobby depan Citrus Room. Ada sop, nasi putih, balado tempe, perkedel, ayam goreng, dan balado daging serta es teller.

Suasana diskusi setelah ishoma di Citrus Room UB Guest House

Sehabis ishoma, Tim RISPRO kembali memasuki Citrus Room dan acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Menurut Sujarwoto, kita saat ini sedang menjalani RISPRO LPDP Tahap 2.

Pada tahap 2 ini, kita sudah melakukan pelatihan survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol. Terus 2 publish yang diminta LPDP, kita sudah publish 1 dan yang satunya sedang direview.

Yang belum dikerjakan dalam tahap 2 ini adalah uji coba aplikasi AREEMA karena ada update variabel yang disesuaikan dengan aturan yang baru. Oleh karena itu, kita minta extend 6 bulan untuk memastikan aplikasi AREEMA bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Dari diskusi yang diisi dengan ngobrol santai ini ternyata telah menimbulkan banyak ide. Ide terkait untuk membuat penelitian berikutnya, dan ide untuk menulis di jurnal internasional dari data 10.000 responden yang sebentar lagi selesai. Acara pun kemudian ditutup pada pukul 14.17 WIB. *** [070223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 18 April 2022

Uji Coba AREEMA Hari Kedua Di Hotel Bintang Empat Kepanjen

Implementasi uji coba AREEMA hari kedua dilaksanakan pada hari Senin (18/04/2022) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, sebuah hotel kelas bintang empat yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, peserta pertemuan periode dua ini diikuti oleh 96 kader dari perwakilan 48 desa yang ada di wilayah kerja empat Puskesmas. Kader tersebut terdiri dari 14 kader dari 7 desa di Puskesmas Gondanglegi; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Pakisaji; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Wagir, dan 34 kader dari 17 desa di Puskesmas Turen. Setiap desa mengirimkan 2 orang kadernya.

Foto Staf Seksi PTM dan Tim SMARThealth UB

Sedianya acara ini terjadwal pada Jumat (15/04/2022) tapi karena berbenturan dengan Hari Paskah Jumat Agung maka pelaksanaannya diundur pada hari Senin ini. Sementara uji coba AREEMA hari pertama digelar pada hari Kamis (14/04/2022) di Convention Hall yang sama dengan nama lengkap pertemuannya adalah Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan skrining gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih yang terhubung dengan aplikasi Dokter dan Dinas Kesehatan sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini penting, tidak hanya dalam upaya memperbaiki penanganan COVID-19 juga dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik.

Peserta Diseminasi dan Sosialisasi AREEMA di Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pada uji coba AREEMA ini, kader SMARThealth dipandu oleh staf IT Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam praktek itu, Candra juga dibantu oleh staf-staf PTM lainnya, dan dua mahasiswi yang magang di Dinkes Kabupaten Malang.

Pada latihan ini tadi, kader SMARThealth mencoba untuk melakukan uji coba penggunaan AREEMA. Dari jumlah kader yang hadir, terdapat 9 orang yang berhasil melakukan input hingga selesai, dan sisanya menjumpai berbagai kendala, seperti ada yang belum instal karena belum dikirim usernamenya, ada yang gagal login, dan ada yang hanya muyer-muyer saja.

Kader SMARThealth sedang mempraktekkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Tujuan uji coba ini agar supaya aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Brawijaya (UB) ini bisa segera diperbaiki (fix), sehingga pada saat launching nanti, Aplikasi Screening Mandiri ini sudah bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain uji coba AREEMA, dalam pertemuan ini sekaligus juga dilakukan refreshing kader SMARThealth untuk peningkatan kapasitas kader. Peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini diisi dengan pemaparan materi perihal: Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19, Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, dan Posbindu SMARThealth di Era New Normal.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dalam materi 1, “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19”, disampaikan oleh Rizky Corniawan, S.Kep.Ns., staf Surveilans Dinkes.

Dalam paparan itu, Rizky mengatakan bahwa kader SMARThealth cocok untuk menjadi tim tracing. Hal ini karena mereka sudah dilatih secara intensif, dan sekaligus menguasai wilayahnya. Kita masih level 2 karena masih terkendala masalah tracing.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Wagir

Sementara itu, dalam materi 2 tentang Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kasi PTM dan Keswa Dinkes, menyoroti masih rendahnya capaian skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth yaitu 5,3% dari target usia 15 tahun ke atas sebanyak 550.813 orang di 11 Puskesmas.

Sedangkan pemateri 3, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns,  staf PTM Dinkes, mengupas masalah Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Namun sebelum memberikan materi, Nur Ani memperkenalkan kader SMARThealth lawas dari empat desa pilot project (2016-2018): Sidorahayu, Karangduren, dan Sepanjang, untuk sharing pengalamannya kepada kader SMARThealth yang baru dari desa lain.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi

Mereka pun saling berceritera pengalamannya menjadi kader SMARThealth. Mulai dari mengejar target yang harus diskrining secara door to door, pantang menyerah bila ditolak, mengunjungi warga yang lumpuh atau tua, pengadaan alat habis pakai sendiri, hingga peran kader SMARThealth dihargai oleh perangkat desa yang berbuah pada dukungan desa kepada kader SMARThealth. Contohnya, adalah kader SMARThealth Desa Sidorahayu dibelikan Tablet Android terkini untuk kadernya dan sekaligus mendapat subsidi pulsa data sebesar 6 Gigabyte per bulannya melalui dana desa.

Kemudian kader SMARThealth lawas asal Kelurahan Kepanjen diminta Nur Aini untuk menceriterakan mengenai pemantauan minum obat (PMO) bagi warga yang telah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) untuk hipertensi, diabetes, dan kolesterol.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen

Selain pemaparan materi, kader SMARThealth diajak senam ice breaking dinamika 2017, tebak gambar kota di Indonesia, pretest maupun post-test. Yang berhasil menebak gambar kota maupun mendapatkan nila tertinggi dari pretest atau post-test, kader SMARThealth akan mendapatkan doorprize dari Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pertemuan Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang ditutup secara resmi oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 12.43 WIB, dan dilanjutkan dengan foto bersama. *** [180422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Desa Jatiguwi merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Sumberpucung, kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Jatiguwi terletak pada ketinggian 296 meter di atas permukaan laut dan berbatasan dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan (sebelah utara); Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung (sebelah timur); Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare (sebelah selatan); dan Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung (sebelah barat).

Kader Desa Jatiguwi lakukan skrining AREEMA

Desa Jatiguwi terdiri dari tiga dusun, yakni Jatimulyo, Mentaraman, dan Krajan. Dusun Jatimulyo terdiri dari 1 RW dengan 5 RT, Dusun Mentaraman terdiri dari 6 RW dengan 25 RT, dan Dusun Krajan terdiri dari 2 RW dengan 10 RT.

Dikutip dari Kecamatan Sumberpucung Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Jatiguwi adalah 459,1 hektar. Luas ini merupakan 13,21% dari luas Kecamatan Sumberpucung dan masuk urutan kelima luasnya dari tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, setelah Karangkates (21,26%), Sumberpucung (17,14%), Senggreng (16,44%), Ternyang (13,21%).

Jarak dari Desa Jatiguwi menuju ke ibukota Kecamatan Sumberpucung adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 13 kilometer.

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Jatiguwi yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Jatiguwi. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Jatiguwi adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Jatiguwi, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 20 April 2022

Monev Internal RISPRO Kompetisi Tahun Anggaran 2021

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) menggelar “Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Program Penelitian RISPRO” dalam pelaksanaan monitoring mandiri Program Penelitian Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada Selasa (19/04/2022) dan Rabu (20/04/2022).

Kegiatan hari pertama, Selasa (18/04/2022) dilaksanakan secara virtual meeting melalui link Zoom dari pukul 13.04 WIB hingga pukul 14.12 WIB yang dihadiri seluruh Tim Peneliti dan Mitra Peneliti. Kegiatan ini merupakan self-evaluation dari Tim Reviewer LPPM UB mengenai Pemberian Dana Riset Pembangunan Indonesia dengan judul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” dengan Ketua Peneliti: Sujarwoto, S.IP, M.Si, M.P.A, Ph.D.

Dalam virtual meeting ini, Sujarwoto mempresentasikan laporan Tahap 1 program penelitian dengan kode RISPRO-K1-648/DIPI/2021 kolaborasi antara Universitas Brawijaya-DIPI-LPDP-University of Machester dan University Northumbria UK.

Tim LPPM UB berpose bersama Ketua Peneliti dan Mitra Peneliti di Ruang Multi Media Lt. 11 Dinkes Kabupaten Malang

Dalam presentasinya, Sujarwoto menjelaskan tujuan dari penelitian ini, The SMARThealth digital platform, target utama tahun 1: Pembuatan Aplikasi SMARThealth COVID-19 AREEMA dengan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in Indonesia dan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in developed and developing countries, pembuatan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA), mengurus HAKI, aktivitas penguatan kolaborasi luar negeri, aktivitas diseminasi, dan publikasi.  

Kemudian Tim Reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi DESS., IPU., ASEAN Eng., dan Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc., mencoba menanyakan ihwal penelitian, kendala yang dihadapi hingga kelak penelitian ini terpublikasi pada artikel Jurnal Internasional ini kepada Sujarwoto.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kepada Mitra Penelitian, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang dihadiri oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf Evapor Dinkes Achwan Sarwono, S.Kom, dan staf IT Seksi PTM Candra Hernawan, S.Kom.

Anggota Peneliti Dinkes Kabupaten Malang mempresentasikan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Sementara itu, kegiatan hari kedua, Rabu (20/04/2022) diadakan dengan kunjungan lapangan dari Tim LPPM UB ke Dinkes Kabupaten Malang yang terletak di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tim LPPM UB yang terdiri dari Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP (Ketua KJF Penelitian), Wahyu Achmad S., S.Sos (Kasubdit Program), Slamet Hasan (Staf Program Penelitian), dan Zahrin Hamidiana, S.Pi (Staf Program Penelitian) diterima oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes beserta staf di Ruang Multimedia Lt. II Dinkes Kabupaten Malang. Tampak hadir pula Ketua Peneliti Sujarwoto dan seorang anggota Tim Peneliti.

Acara kunjungan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh Kasi PTM dan Keswa, dan dilanjutkan presentasi dengan judul “AREEMA: Aplikasi Screening Mandiri” oleh Achwan Sarwono, anggota peneliti Dinkes Kabupaten Malang.

Ketua KJF LPPM UB pimpin diskusi Monev Internal Lapangan

Dalam presentasi itu, Achwan Sarwono menjelaskan kondisi pandemi COVID-19 di Kabupaten Malang, tahapan penelitian, manfaat bagi Dinkes Kabupaten Malang, diseminasi dan sosialisasi AREEMA, manfaat yang diterima Mitra di tahun 1, dukungan Mitra, harapan Mitra, serta kerja sama dengan Tim Peneliti UB.

Setelah itu diisi dengan demo Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) oleh Candra Hernawan. Usai demo, barulah diadakan diskusi antara Tim LPPM UB, Tim Peneliti, dan Mitra Peneliti. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Ketua LPP PM Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP.

Menurut Asep Awaludin, kegiatan monev ini sebagai persiapan bila ada kunjungan dari LPDP nantinya. Tim LPPM UB ingin melihat progres dalam tahap 1 yang sudah dilaksanakan dalam tahun anggaran 2021 ini.

Peserta Monev Internal Lapangan di Ruang Multi Media Lt. II Dinkes Kabupaten Malang

Selain itu, dari hasil monev internal ini juga diharapkan adanya peningkatan kolaborasi riset antara UB dan Dinkes khususnya fokus pada pemberdayaan masyarakat dari program kesehatan ini.

Kegiatan kunjungan monev ini berakhir pada pukul 10.30 WIB dengan diisi closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang berharap agar dengan progress yang baik ini, uji coba AREEMA yang dilaksanakan pada tahun pertama ini bisa dilanjutkan pada tahun kedua.

Dengan AREEMA dapat dilakukan testing pelacakan dan penanganan secara terpadu dan terintegrasi. Kasus COVID-19 yang mulai melandai, diharapkan tidak menjadi kasus pandemi lagi melainkan menjadi endemi. Jadi, bagus untuk menunjang program Dinkes. *** [200422

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Senggreng

Desa Senggreng merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Sumberpucung, kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Senggreng bertopografi dataran dan berbatasan dengan Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung (sebelah utara); Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung (sebelah timur); Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare (sebelah selatan); dan Desa Ngebruk serta Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung (sebelah barat).

Kader Desa Senggreng lakukan skrining AREEMA

Desa Senggreng terdiri dari 3 pedukuhan atau dusun, yakni Krajan, Ngrancah, dan Kecopokan. Dusun Kecopokan berada di bibir Waduk Karangkates yang dijadikan daerah wisata.

Dikutip dari Kecamatan Sumberpucung Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Senggreng adalah 584 hektar. Luas ini merupakan 16,44% dari luas Kecamatan Sumberpucung dan masuk urutan ketiga dari tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, setelah Karangkates (21,26%) dan Sumberpucung (17,14%).

Jarak dari Desa Senggreng menuju ke ibukota Kecamatan Sumberpucung adalah 7 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 13 kilometer.

Door to door, kader Desa Senggreng lakukan skrining AREEMA

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Senggreng yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Senggreng. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Senggreng adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Senggreng Bima yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Senggreng, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 15 Oktober 2023

Refreshing Kader AREEMA Desa Pandanrejo di Balai Desa

Pukul lima sore, kader AREEMA Desa Pandanrejo berkumpul di Balai Desa Pandanrejo yang berada di Jalan Raya Pandansari, Dusun Pandansari RT 03 RW 01 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Sabtu (15/07).


Mereka dikumpulkan oleh perawat Desa Pandanrejo Ekti Wulandari, A.Md.Kep, untuk mengikuti refreshing (penyegaran) kader AREEMA terkait dengan permasalahan aplikasi AREEMA yang muncul kendala di lapangan.


Refreshing yang diikuti sebanyak 20 kader AREEMA Desa Pandanrejo ini juga dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua TP-PKK, Sekreris Desa, Wakil Ketua TP-PKK, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM bersama stafnya Candra Hernawan, S.Kom.


Acara ini dimulai ba’da Maghrib dan selesai pada pukul 21.00 WIB dengan menghadirkan Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang, programmer aplikasi AREEMA, untuk memandu dalam mengatasi permasalahan terkait aplikasi AREEMA yang dihadapi oleh kader AREEMA Desa Pandanrejo. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Pandanrejo

Usai skrining AREEMA hingga malam hari, kader Desa Pandanrejo berkumpul

Desa Pandanrejo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Pandanrejo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur, dan berada ketinggian 653 meter di atas permukaan laut. Kondisi daerahnya berupa perbukitan dan pegunungan, karena letaknya yang berada lereng Gunung Kawi bagian tenggara.

Letak Desa Pandanrejo berbatasan dengan Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Pandanrejo terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, dengan 21 RT dan 7 RW. Kelima dusun di Desa Pandanrejo itu meliputi Ngragi, Jemunang, Pandansari, Ngingrim, dan Puthukrejo.

Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Pandanrejo adalah 367 hektar. Luas ini merupakan 5,98% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan kedelapan luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir.

Jarak dari Desa Pandanrejo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 1 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 21 kilometer.

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Pandanrejo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Pandanrejo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Pandanrejo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Pandanrejo Ekti Wulandari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Pandanrejo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 14 April 2022

Diseminasi Dan Sosialisasi AREEMA Dalam Refreshing Kader SMARThealth Di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pagi ini, Kamis (14/04/2022), cuaca cukup cerah. Sepeda motor maupun mobil rental kader SMARThealth dari 48 desa dalam wilayah kerja 7 Puskesmas di Kabupaten Malang memasuki halaman Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang berada di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, perwakilan kader SMARThealth menghadiri pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu SMARThealth Dalam Era Pandemi COVID-19 dalam rangka pemantapan replikasi program SMARThealth di Kabupaten Malang, atau biasa disebut dengan refreshing kader SMARThealth.

Ada 96 kader SMARThealth memasuki Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan bagian belakang. Kader tersebut terdiri dari 26 orang dari 13 desa di Puskesmas Wajak; 12 orang dari 6 desa di Puskesmas Dampit; 12 kader dari 6 desa di Puskesmas Pamotan; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Sumberpucung; 14 orang dari 7 desa di Puskesmas Ketawang; 16 orang dari 8 desa di Puskesmas Gedangan; dan 2 orang dari kelurahan Kepanjen di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen.

Team Leader SMARThealth UB dan Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Ruang Convention Hall dipenuhi aneka warna-warni pakaian yang dikenakan oleh kader SMARThealth, ada yang memakai pakaian warna putih, hijau muda, batik dengan dominasi warna merah, kuning, coklat muda, biru, abu-abu maupun hitam. 

Warna putih Convention Hall bertemu dengan warna-warni seragam kader SMARThealth dari desanya masing-masing, sehingga suasana di dalam Convention Hall hotel bintang 4 ini menjadi semarak.

Sambil menunggu pemateri 1 datang, kader SMARThealth yang memenuhi Convention Hall diberikan quiz pretest terlebih dahulu dari Dinkes. Caranya dengan mengunduh link yang ditayangkan di dua layar yang dipasang di depan. Setiap link hanya muat untuk 25 kader saja, sehingga dari jumlah kader yang hadir disediakan 4 link.

Team Leader SMARThealth UB, Dinkes, dan kader SMARThealth

Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.47 WIB dengan diawali pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesma Universitas Negeri Malang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes.

Ara, nama panggilan untuk MC itu, memulai dengan mengucapkan selamat datang kepada semua peserta refreshing kader SMARThealth, dan diteruskan dengan pembacaan susunan acara. Acara pertama diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen bernama Ulinati. Ia mantan mahasiswi magang di Seksi PTM dan Keswa dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Selesai itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M. Kes. Dalam sambutannya, Kabid P2P menjelaskan bahwa pertemuan ini untuk peningkatan kapasitas kader dan sekaligus untuk evaluasi. Dalam bahasa umumnya sering disebut dengan refreshing kader.

Pemaparan materi pertama oleh staf surveilans P2P Dinkes Kabupaten Malang

Perlu diketahui bahwa kematian yang diakibatkan sakit jantung dan stroke di Kabupaten Malang ada sekitar 6000an. Ini angka yang cukup tinggi. Dulu sakit jantung dianggap keren dan bangga, karena mereka yang terkena penyakit itu dianggap orang yang banyak duit. Namun, kondisi sekarang sakit jantung sudah merambah kaum miskin juga.

Oleh karena itu, peran kader SMARThealth dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular sangatlah penting. Sebagai kader, jangan ingin disanjung atau mengharapkan dapat duit, nanti malah melemahkan mental kita. Kemudian diakhir sambutannya, Kabid P2P membuka acara pertemuan ini dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim.

Usai sambutan Kabid P2P, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto merasa senang bisa bertemu kembali dengan kader SMARThealth.

Pemaparan materi 2 oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Selain mendoakan bagi kesehatan dan kebahagian kader, Sujarwoto juga menjelaskan pentingnya refreshing kader. Menurutnya, refreshing berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyegaran. Kehadiran kader di sini akan disegarkan dengan wawasan baru yang akan membuat kader menjadi bertambah ilmu maupun ketrampilannya. Di sini kader akan diperkenalkan dengan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA).

Setelah itu, dilakukan foto bersama antara Dinkes, Team Leader SMARThealth UB, dan kader SMARThealth. Kemudian diteruskan dengan mengisi pretest lagi oleh kader SMARThealth yang tadi sempat terhenti.

Rampung pretest, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi 1 oleh Rizky Corniawan, S.Kep., Ns, staf surveilans Dinkes, dengan mengambil judul “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang dan Peran Kader dalam Pengendalian Penyakit COVID-19.”

Pemaparan materi 3 oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Dalam paparannya, Rizki menerangkan apa itu virus Corona, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejalanya, pasien konfirmasi, situasi level PPKM, kasus harian, kasus aktif, kesembuhan, meninggal, sebaran kasus, bed occupancy rate, ketersediaan tempat tidur RS Rujukan, strategi penanggulangannya, aplikasi new all record (NAR), alur pencatatan dan pelaporan aplikasi NAR, kriteria wilayah, alur pemeriksaan, target dan indikator pencapaian, alur pelacakan kontak, bagaimana menentukan kontak erat, manajemen pelacakan kontak, serta tugas dan fungsi tracer.

10.22 WIB acara diisi dengan pemaparan materi 2 oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021.” Dalam paparannya, Paulus melakukan evaluasi kader SMARThealth dengan menampilkan capaian skrining kader SMARThealth pada tahun 2021 diambil hasil input eKader.

Dari sini, Dinkes akan tahu kader mana saja tingkat capaiannya tinggi dan rendah. Dari situ, Dinkes bisa melakukan evaluasi tentunya dengan tidak mengesampingkan kendala yang dihadapi oleh kadernya. 

Pemaparan materi 4 oleh staf komputer Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang

Kita perlu evaluasi sejauh ini. Capaiannya baru 5,3 persen dari 10 desa. Dari evaluasi ini, Dinkes pun bisa merencanakan tindak lanjut di tahun 2022. Selain itu, Dinkes juga bisa tahu capaian faktor risiko PTM tahun 2021. 

Selesai materi 2, acara diselingi dengan tebak gambar nama kota di Indonesia agar ketegangan peserta refreshing kader mengalami relaksasi. Acara tebak gambar  ini terlihat seru, karena Dinkes membagi-bagikan hadiah bagi yang tepat menebaknya.

10.50 WIB materi 3 disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, staf PTM dan Keswa Dinkes, dengan judul Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan perihal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), penyelenggaraan skrining PTM di Posbindu pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku Cerdik dan Patuh.

Kalau Cerdik cocok untuk warga yang sehat, sementara Patuh lebih diperuntukkan bagi warga yang sudah memiliki riwayat komorbid.

Penerimaan secara simbolis Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Setelah itu, Nur Ani meminta kader Kepanjen menceritakan mengenai kalender pemantauan minum obat (PMO) yang sudah pernah dilakukannya. Menurut kader Kepanjen, Agustin Shintowati, dalam menjalankan PMO itu, kader SMARThealth juga perlu memahamkan keluarga pasien untuk minum obat, dan siap menerima atau mendengarkan keluhannya.

11.23 WIB pemaparan materi 4 atau yang terakhir, yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf komputer Seksi PTM dan Keswa Dinkes dengan judul “Sosialisasi Aplikasi AREEMA untuk Kader.” Dalam paparannya itu, Candra melakukan evaluasi aplikasi eKader terlebih dahulu, baru kemudian mengenalkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). AREEMA ini merupakan sebuah aplikasi pintar hasil garapan peneliti dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan screening gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader terlatih, kemudian terhubung dengan aplikasi Dokter serta Dinkes setempat, sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini tidak hanya berhubungan dalam upaya penanganan COVID-19 juga memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik lagi.

Penyerahan hadiah hasil nilai tertinggi pretest dan post-testkepada kader oleh Tim SMARThealth UB

Selesai penjelasan dari Candra, kader langsung disuruh mempratekkan AREEMA. Pada latihan itu, ada beberapa kader yang berhasil lolos hingga datanya masuk ke server. Namun, ada juga kader yang dalam latihan itu mengalami error karena server lemot. Dengan uji coba AREEMA ini, maka kita akan tahu di mana kendala yang dihadapi oleh kader yang tidak berhasil tuntas melakukan input.

Usai materi terakhir ini, Dinkes melakukan post-test. Setiap 25 kader mengisi, lalu dikeluarkan link baru. Sambil menunggu hasil post-test, dilakukan foto bersama secara simbolik penerima Buku Pintar Kader Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA). Nantinya semua kader SMARThealth akan menerima buku tersebut.

Setelah hasil post-test keluar, kader yang mendapat nilai terbaik dalam menjawab soal dalam pretest maupun post-test dipersilakan maju ke depan untuk menerima hadiah dari Dinkes. Penyerahan hadiahnya dilakukan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB kepada kedua kader peraih nilai tertinggi. *** [140422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog