Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth 2023. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth 2023. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 November 2023

Empat Kelurahan dan Lima Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023

Sabtu (25/11) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Malang mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Berhubung wilayah kerja Puskesmas Kepanjen terdiri atas 18 desa/kelurahan, maka pada sosialisasi dan pelatihan ini dibagi dalam 2 gelombang guna efisiensi dan efektivitas dalam penyerapan materi ajar maupun praktek penggunaan SMARThealth Kit.

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Pada kegiatan Gelombang I ini diikuti 9 desa/kelurahan, yaitu Desa Jatirejoyoso, Desa Mojosari, Desa Ngadilangkung, Desa Dilem, Kelurahan Ardirejo, Kelurahan Kepanjen, Kelurahan Penarukan, Kelurahan Cepokomulyo, dan Desa Talangagung. Setiap desa/kelurahan mengirimkan 5 orang kader, dan didampingi oleh seorang perawat desa/kelurahan masing-masing.

Selain itu, tampak hadir juga personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyant, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang, dan membacakan susunan acara. Setelah itu, MC meminta peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS.

Sambutan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, pertama-tama Kabid P2P mengucapkan terima kasih kepada kader atas perannya dalam pemecahan rekor MURI pada tanggal 16 November 2023.

Kemudian Kabid P2P mengatakan bahwa PTM kian tahun mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Dinkes senantiasa menggalakkan deteksi dini melalui skrining faktor risiko PTM. Namun jika skrining dibebankan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun desa/kelurahan tidaklah bakal tercapai.

“Kita perlu dukungan kader kesehatan untuk melakukan skrining,” jelas Kabid P2P. “Hari ini kita melatih kader kesehatan menjadi kader SMARTealth agar mampu melakukan skrining faktor risiko PTM.”

Narasumber pertama berikan materi sambil berada di tengah-tengah peserta

Pukul 09.27 WIB, Kabid P2P menyatakan dimulai pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I, dan setelah itu diteruskan dengan melakukan foto bersama.

Pukul 09.31 WIB acara disambung dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM dan faktor risiko perilaku; trend PTM dan faktor risiko (Riskesdas 2018); proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaia SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus peritungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Usai pemaparan materi pertama, waktu diisi dengan senam peregangan. Musiknya menggunakan senam peregangan milik Puskesmas Gedangan yang menyabet juara I lomba senam peregangan. Semua peserta diminta berdiri dan mengikuti dalam gerak dan lagu yang disorotkan melalui layar di depan.

Pukul 10.25 WIB pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh pemegang progam Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM. 

Ia menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasikan sistem kesehatan Indonesia; inisiatif utama penguatan upaya preventif di layanan primer; upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu – lintas siklus hidup; Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi kesehatan; perbedaan posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan, posyandu di era transformasi layanan primer, alur pelayanan dan kegiatan hari buka posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan.

Selesai pemaparan materi, Nur Ani Sahara mengisi waktu dengan memutarkan video mengenai pemecahan rekor MURI dan mewujudkan kampung Cerdik Sehat Jantung dengan SMARThealth Sijaritung serta implementasi Posbindu SMARThealth di Kabupaten Malang, seperti roadmap dan Perbup N0. 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Seorang perawat sedang berikan contoh pengecekan kadar gula darah

Pukul 11.55 WIB hingga pukul 13.00 WIB waktu digunakan untuk ishoma (istirahat, sholat, makan). Lokasi makan ditempatkan di lobby depan Golden Swan Ballroom. Di situ tersedia aneka hidangan: soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk udang, sambal trasi, acar, slice fruit, huzaren salad, ronde, mineral water, dan ice tea.

Setelah memasuki Golden Swan Ballroom lagi pada pukul 13.08 WIB, kader kesehatan mulai mengatur mejanya dan didampingi perawat desa/kelurahan masing-masing untuk melakukan praktek pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah sebagai bagian dari melakukan skrining faktor risiko PTM.

Dalam praktek ini semua kader kesehatan harus berlatih. Selain agar mengerti bagaimana melakukan pemeriksaan, timbul keberanian, dan juga sebagai bahan untuk melakukan input data nantinya.

Testimoni kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Di sela-sela merampungkan praktek pengukuran dari sejumlah desa/kelurahan, MC menampilkan testimoni dari perawat maupun kader SMARThealth dari Kelurahan Kepanjen yang telah menjadi role model dalam implementasi Posbindu SMARThealth.

Mula-mula perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep yang memberikan testimoni sebagai bahan sharing dalam kegiatan Posbindu SMARThealth, kemudian diteruskan dengan kader SMARThealth Agustin Shintowati. Tujuannya agar desa/kelurahan yang belum pernah mereplikasi program SMARThealth mendapat gambaran suka maupun dukanya.

Pukul 14.10 WIB acara berikutnya adalah petunjuk instalasi aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh asisten IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Ulinati. Pada kesempatan ini, Uli memandunya secara bertahap sesuai urutan alur input data hasil skrining faktor risiko PTM agar supaya kader yang baru ikut pelatihan tidak bingung.

Narasumber dan pelatih dalam penggunaan aplikasi eKader

Dalam latihan aplikasi eKader, terdapat sejumlah permasalahan seperti  masih adanya hasil inputan yang belum bisa bridging ke ePuskesmas. Persoalan ini kemudian dicek oleh Ulinati bersama Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Candra Hernawan yang kebetulan mampir ke Rayz Hotel pada pukul 15.08 WIB.

Pukul 15.22 WIB Nur Ani mengemukakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan ini, dan kemudian mendengarkan apa langkah aksi yang akan dilakukan oleh empat kelurahan dan 5 desa tersebut setelah mengikuti pelatihan aplikasi eKader SMARThealth ini.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 ini berakhir pada pukul 15.38 WIB, dan penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. *** [251123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 21 November 2023

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth Pada Puskesmas Tirtoyudo

Pagi hingga siang ini, Selasa (21/11), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) melaksanakan sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo di Ruang Edelweiss 1 & 2 Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh pemegang program PTM Puskesmas Tirtoyudo, 13 perawat, dan kader kesehatan dari 13 desa, meliputi: Ampelgading, Tamankuncaran, Gadungsari, Kepatihan, Jogomulyan, Pujiharjo, Purwodadi, Sukorejo, Sumbertangkil, Tamansatriyan, Tirtoyudo, Tlogosari, dan Wonoagung. Setiap desa mengirimkan 3 orang kader kesehatan.

Selain itu, tampak hadir pula sejumlah staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb., Candra Hernawan, S.Kom, Kristina Dewi, A.Md.Keb., dan Ulinati, S.IP.

Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth Puskesmas Tirtoyudo

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 08.32 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan diteruskan daengan membacakan susunan acara pada hari ini.

Setelah itu, dilanjutkan berdoa bersama dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Usai menyanyikan lagu, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa setiap tahun penyakit tidak menular (PTM) meningkat terus karena adanya pergeseran gaya hidup di sejumlah negara.

Sambutan Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Di Kabupaten Malang, sasaran skrining PTM sebanak 2 juta lebih, dan saat ini baru 900 an orang yang sudah diskrining (30%). Menurut Tri Awignami, tidak mungkin tenaga kesehatan di Puskesmas mampu melakukannya.

Oleh karena itu, perlu ada pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan pelatihan secara intensif agar supaya bisa membantu tugas tenaga kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM di luar gedung.

Hari ini, kata Tri Awignami, kader kesehatan dari 13 desa di Kecamatan Tirtoyudo akan dilatih pengetahuan dasar deteksi dini dan aplikasi eKader untuk melakukan input data secara real time dan sekaligus bisa untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

Peserta sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth Puskesmas Tirtoyudo

Diakhiri dengan Salam Germas: Sehat, Bagus, Produktif, Ceria, Tri Awignami membuka sosialisasi dan pelatihan ini secara resmi dengan diawali ucapan Bismillahirrahmanirrahim, dan setelahnya dilakukan foto bersama.

Pukul 08.54 WIB pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024, indikator pembangunan kesehatan, faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki, trend PTM dan Faktor Risiko, proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021, hasil survey kematian di Kabupaten Malang Tahun 2020, data kematian berdasarkan 10 besar penyakit di Tahun 2020, GERMAS, kebijakan Posbindu, kegiatan Posbindu PTM, capaian SPM PTM, hasil skrining, capaian SPM, dan lain-lain.

Setelah itu, Nur Ani memutarkan video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Melalui SMARThealth Sijaritung, dan Pemecahan Rekor MURI, agar peserta sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan gambaran nantinya apa yang mesti dilakukan.

Staf PTM berikan materi pertama dan kedua

Sambil menunggu penyiapan materi berikutnya, acara diisi dengan melakukan senam peregangan Puskesmas Tirtoyudo. Tiga belas tenaga kesehatan yang hadir dari 13 desa berada di depan untuk memandu senam peregangan tersebut.

Usai senam, Nur Ani kembali membawakan materi “Implementasi Posbindu SMARTealth.” Dalam paparannya, menurut Nur Ani, kita perlu solusi dan inovasi yang tepat dalam peningkatan penemuan dini kasus CVD dan tatalaksana tepat melalui SMARThealth.

Lalu, membahas peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, kendalikan hipertensi dengan PATUH, apakah SMARThealth itu, prosedur pelayanan SMARThealth, apa keunggulan SMARThealth, launching replikasi program SMARThealth oleh Gubernur Jatim dan Bupati Malang, Bupati banyak terima penghargaan, advokasi program Posbindu tingkat kecamatan, advokasi program Posbindu Institusi, road map pengembangan SMARThealth.

Demo penggunaan SMARThealth Kit

Sambil menunggu petugas yang akan memberikan pelatihan dalam praktek penggunaan SMARThealth Kit, Nur Ani mengisinya dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) Pertemuan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo, dengan menanyai langsung dari kader maupun perawat setelah pulang dari sosialisasi dan pelatihan ini.

Setelah itu, waktu pun disi dengan karaokean. Perawat dan kader kesehatan unjuk gigi dalam melantunkan tembang-tembang. Ada empat tembang berirama koplo yang dinyanyikan sambil menunggu pemateri pemeriksaan, yaitu Sido Rondo, Nemu, Nemen, dan Santri Pekok.

Pukul 11.05 WIB staf PTM Dinkes Kristina Dewi, A.Md. mengajarkan cara melakukan pengukuran menggunakan SMARThealth Kit secara benar. Mulai dari pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa memandu penggunaan aplikasi eKader

Pengajaran ini bersifat demo. Beberapa kader maju ke depan untuk mempraktekkan hal tersebut dihadapan peserta yang lainnya. Mereka tidak praktek seperti pelatihan yang lainnya, karena kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tirtoyuda telah dilatih sebelumnya oleh perawat desa setempat.

Selesai demo, acara memasuki ishoma (istirahat, sholat, makan). Mereka langsung menuju ke Buffet Lunch Dinkes yang berada di dekat Ruang Edelweiss 1 & 2. Menu hidangan makan siang ada miso soup, steamed rice, bakmi goreng, pokcoy garlic, ayam sauce Inggris, cumi telur asin, sambal trasi, acar, kerupuk, cilok, slice fruits, es jelly, mineral water, infused water, dan orange juice.

Pukul 12.40 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan ini, Candra mengulas di mana aplikasi ini dapat berjalan, penggunaan aplikasi eKader, strategi optimalisasi pencatatan dan pelaporan, serta teknis pelaksanaan input data oleh kader.

Rangkaian acara sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo ini berakhir pada pukul 13.23 WIB. *** [211123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 07 November 2023

Pelatihan Kader SMARThealth di Wilayah Kerja Puskesmas Ngajum

Puskesmas Ngajum menyelengggarakan pelatihan kader SMARThealth di wilayah kerjanya pada Selasa (07/11) bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dukuh Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Pelatihan kader ini diikuti oleh 9 desa yang ada di Kecamatan Ngajum, yaitu Balesari, Babadan, Maguan, Kesamben, Kranggan, Banjarsari, Ngasem, Palaan dan Ngajum. Setiap desa mnegirimkan masing-masing 5 orang kader kesehatan ditambah 1 orang perawat desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth ini.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini dimulai pada pukul 09.02 WIB usai rombongan dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Kristina Dewi, A.Md.Keb, dan Candra Hernawan, S.Kom ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) memasuki ruang pertemuan.

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kapus Ngajum dan Dinkes Kabupaten Malang

Mula-mula Master of Ceremony (MC) Masfu Lailiyah, A.Md.Kep (perawat Desa Maguan) mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dan kemudian membacakan susunan acara terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan doa agar dalam pelatihan ini diberikan kemudahan dan kelancaran.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh seorang dirijen Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep (perawat Desa Palaan) dengan birama 4/4, yaitu birama terdapat 4 ketukan.

Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili olef staf PTM Nur Ani Sahara. Dalam sambutannya, Nur Ani mengatakan bahwa setiap tahun PTM mengalami peningkatan. “Skrining PTM kalau dikerjakan tenaga kesehatan saja tidak bakal nutut (terkejar),” tegas Nur Ani. “Oleh karena itu, kader kesehatan di desa diberdayakan untuk bisa membantu dalam melakukan skrining PTM.”

Sambutan dan pembukaan pelatihan kader SMARThealth oleh Kapus Ngajum

Senada dengan Nur Ani, Kepala Puskesmas (Kapus) Ngajum dr. Maritha Devi dalam sambutan berikutnya juga menegaskan bahwa kehadiran kader kesehatan dalam mengikuti pelatihan ini sebagai jawaban dalam melakukan pemberdayaan kader kesehatan agar mengalami peningkatan kapasitas dan kemudian mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM di desanya masing-masing.

Usai dibuka secara resmi oleh Kapus Ngajum, acara langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi yang  berjudul Posbindu SMARThealth oleh Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengawali dengan mengabsen peserta pelatihan beserta perawat desanya.

Lalu, ia memotivasi kader dengan memberikan gambaran perihal kader prima di mana kader kesehatan nantinya tidak terkotak-kotak seperti sekarang (Balita, Posbindu, dan Lansia), tapi kader kesehatan nantinya harus memiliki 25 ketangkasan yang harus dikuasai.

Peserta pelatihan kader SMARThealth dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Ngajum

Di antara ketangkasan tersebut termasuk dalam peningkatan kapasitasnya melalui pelatihan kader SMARThealth ini. Setelah itu, Nur Ani memutarkan video mengenai mewujudkan kampuk cerdik sehat jantung melalui SMARThealth.

Setelah itu, barulah Nur Ani menjelaskan tentang Posbindu SMARThealth, mulai dari filosofinya, prakteknya sampai dengan evaluasinya dalam laporan capaian skrining faktor risiko PTM per puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Pukul 11.35 WIB kader kesehatan dari 9 desa yang mengikuti pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini melakukan praktek skrining faktor risiko PTM yang praktek pengukurannya dibimbing oleh tenaga kesehatan desa yang mendampinginya.

Perawat desa mengajari cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Mereka berlatih melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek itu, mereka menggunakan SMARThealth Kit yang telah dibagikan. 

Ada Remedi Latex Examinatio Gloves Powder Free Non Sterile (sarung tangan latex tidak bertepung – non steril), alcohol swab, dan tempat pembuangan barang medis habis pakai (BMHP). Kemudian alat untuk pengukuran antropometri yang dipakai adalah Stature Meter GEA Medical SH2A (pengukur tinggi badan), General Care Measuring Tape 150 cm (pengukur lingkar perut), dan timbangan manual.

Sedangkan, untuk mengukur tekanan darah ada Forsch Digital Blood Pressure Monitor Model FTM-1 Arm Style, dan GE100 For self-testing buatan Bionime Corporation untuk mengecek kadar gula darah atau glucose levels.

Di sela-sela itu, rombongan Dinkes menjumpai masih ada kader kesehatan belum benar dalam melakukan pengukuran, maka Kristina Dewi, A.Md Keb, salah seorang dari rombongan Dinkes yang juga sekaligus pembina SMARThealth di lingkungan Puskesmas Ngajum memberikan contoh mengenai cara pengukuran yang benar.

Penggunaan aplikasi eKader dalam input data hasil skrining faktor risiko PTM

Selesai praktek, acara diteruskan dengan penjelasan Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader sebagai bentuk pelaporan kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth nantinya. Penjelasan ini dipandu oleh seorang staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, dan hasil praktek tadi dijadikan bahan untuk melakukan input data ke dalam aplikasi eKader.

Pukul 13.00 WIB Nur Ani kembali mengisi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini. Dalam kesempatan itu, Nur Ani meminta salah seorang perwakilan kader dari 9 desa untuk memaparkan RTL yang akan dilakukan sepulang dari pelatihan ini nantinya. Hal ini agar supaya mendapat gambaran ke depannya dan sekaligus serapan materi yang diajarkannya.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini berakhir pada pukul 13.21 WIB. Rombongan Sub Substansi Dinkes Kabupaten Malang pun kemudian berpamitan untuk kembali ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang lagi. *** [071123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 18 Oktober 2023

Puskesmas Pagak Adakan Sosialisasi PPN dan Pelatihan Kader SMARThealth

Hari ini, Rabu (18/10), Puskesmas Pagak mengadakan pertemuan kader yang diisi dengan sosialisasi program prioritas nasional (PPN) dan pelatihan kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pagak yang beralamatkan di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Krajan RT 05 RW 02 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Pertemuan kader ini diikuti oleh kader kesehatan dari empat desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak, yakni Gampingan, Sumberejo, Pagak, dan Tlogorejo. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan, ditambah dengan tenaga kesehatan (nakes) dari desanya masing-masing.

Peserta pertemuan dan pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kepala Puskesmas Pagak

Dalam pertemuan kader ini, Puskesmas Pagak menghadirkan personil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk memberikan pelatihan SMARThealth bagi kader dari empat desa tersebut. Personil Dinkes Kabupaten Malang, terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP, dan seorang perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pertemuan kader ini dimulai pada pukul 08.46 WIB dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirigen Sri Hidayati, A.Md.Kep, seorang perawat Ponkesdes Gampingan.

Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GERMAS dipandu oleh dirigen

Setelah itu, Master of Ceremony (MC) Findi Dwi Hartika, A.Md. Ak dari Sistem Informasi Puskesmas Pagak, mengucapkan selamat datang dan membacakan susunan acara dalam pertemuan kader ini dan diteruskan dengan memandu doa menurut keyakinannya masing-masing.

Pukul 08.51 WIB, acara diisi dengan pemaparan materi dari dr. Septian Iqbal Mirzawom, seorang dokter fungsional dan sekaligus penanggung jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium Puskesmas Pagak.

Dokter fungsional Puskesmas Pagak berikan materi Program Prioritas Nasional (PPN)

Dalam materinya yang berjudul Program Prioritas Nasional, dr. Iqbal menjelaskan bahwa ada sepuluh penyebab kematian utama (semua umur) sample registration system (SRS) Indonesia, yakni stroke, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, tuberculosis paru, hipertensi dengan komplikasi, PPOK, penyalit hati, kecelakaan lalu lintas, pneumonia, dan diare maupun penyakit infeksi saluran penceranaan lain.

Penyebab kematian seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus yang mewakili PTM dengan risiko kematian terbanyak ini menyebabkan Dinkes Kabupaten Malang mengalokasikan alat-alat kesehatan yang tidak sedikit anggaran untuk melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang berumur 15 tahun ke atas, dan sekaligus memberikan pelatihan kepada kader kesehatan agar bisa membantu nakes untuk melakukan skrining tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi Posbindu SMARThealth

Usai materi dari dr. Iqbal, acara berikutnya adalah pemaparan materi Posbindu SMARThealth yang disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang bertanggung jawab terhadap program SMARThealth.

Pada kesempatan itu, Nur Ani menguraikan perihal program SMARThealth di Kabupaten Malang. Dalam transisi epidemiologi, Indonesia seperti negara lainnya mengalami peningkatan PTM di tengah belum teratasinya penyakit menular, sehingga beban ganda pemerintah sering menguras keuangan negara.

Salah seorang perawat desa berikan contoh cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Oleh karena itu, seiring semakin meningkatnya kasus-kasus PTM maka pemerintah berupaya membuat PPN yang umumnya menyangkut masalah PTM. “Kalau PPN dibebankan kepada perawat desa, tentu tidak akan tercapai. Oleh karena itu, perlu ada pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan kader kesehatan dalam program SMARThealth,” jelas Nur Ani dihadapan para kader.

Setelah pemaparan materi dan memompa semangat kader dari Nur Ani, acara langsung dilanjutkan dengan praktek pengukuran kesehatan. Dalam praktek ini, perawat desanya masing-masing diberi tugas untuk mendampingi kadernya dalam melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi penggunaan aplikasi eKader

Pada praktek ini, rombongan dari Dinkes Kabupaten Malang akan berkeliling setiap meja untuk memastikan yang diajarkan oleh perawat itu bisa dimengerti oleh kader, dan pengukuran maupun pengecekannya dilakukan dengan benar.

Selesai praktek, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, seorang staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pada kesempatan itu, Candra mengajarkan bagaimana melakukan instal hingga input data dengan benar dengan menggunakan handphone milik kader masing-masing yang telah diinstal dengan aplikasi eKader.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Pukul 11.52 WIB, Nur Ani memandu untuk rencana tindak lanjut (RTL) setelah pelatihan kader hari ini. Umumnya mereka akan segera berkoordinasi dengan kader kesehatan yang lainnya, dan awal depan sudah mulai action dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan aplikasi eKader.

Acara pertemuan kader yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pagak ini berakhir pada pukul 12.05 WIB, dan kemudian seluruh peserta pertemuan kader melakukan foto bareng-bareng bersama Kepala Puskesmas Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. *** [181023]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 12 September 2023

Lima Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Lima desa, yakni Bantur, Wonorejo, Srigonco, Sumberbening, dan Bandungrejo, mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2  Puskesmas Bantur yang beralamatkan di Jalan Raya Bantur No. 2203 Dusun Krajan RT 38 RW 08 Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Selasa (12/09).

Sedianya agenda pelatihan untuk Puskesmas Bantur ini terjadwalkan pada tahun 2024, namun karena semangat tenaga kesehatan (nakes) dan Kepala Puskesmas (Kapus) Bantur, agendanya diajukan di tahun 2023. Mereka berusaha mengalokasikan dana untuk pelatihan di tahun 2023 ini. Hal ini selaras dengan motto Puskesmas Bantur yang senantiasa digelorakan: “Pengabdianku Ibadahku.”

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama

Pelatihan ini diikuti lima orang kader kesehatan terpilih dari masing-masing desa tersebut. Setiap desa mengirimkan lima orang kader untuk mengikuti pelatihan ini ditambah dengan perawat desa yang mendampinginya. Jadi, jumlahnya ada 30 orang yang terdiri dari 25 orang kader kesehatan dan lima tenaga kesehatan desa.

Dalam pelatihan tersebut tampak hadir rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui lima staf PTM dan Keswa, yang terdiri atas Nur Ani Sahar, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dan Ulinati, S.IP, serta ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara ini dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen Retno Denik Irawati, A.Md.Kep, seorang perawat Desa Bantur. Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara diisi dengan pembacaan susunan acara oleh Master of Ceremony (MC) Asih Rahmawati, A.Md.Kep, perawat Desa Sumberbening, dan diteruskan dengan doa.

Sambutan Dinkes dalam pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Usai doa, acara berikutnya adalah sambutan dari Kapus Bantur Soebagijono, S.Kep.Ners., M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kapus Bantur mengatakan bahwa capaian PTM masih jauh dari harapan. Kendati SPM hipertensi Puskesmas Bantur sudah masuk 5 besar dan diabetes masih berada di tengah-tengah, namun karena pencegahan hipertensi dan diabetes menjadi prioritas, maka perlu diupayakan peningkatan. 

Di antaranya melalui program SMARThealth sebagai layanan kesehatan terpadu. Oleh karena itu, pelatihan kader kesehatan dalam SMARThealth ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan PTM.

Selesai sambutan Kapus Bantur, acara disambung dengan sambutan dari staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengajak kader-kader kesehatan untuk mengikuti pelatihan ini sampai selesai agar supaya nanti benar-benar memiliki ketrampilan skrining PTM yang ujung-ujungnya bisa membantu tugas nakes desa.

Dokter fungsionalis Puskesmas Bantur berikan wawasan tentang PTM

Pukul 08.57 WIB acara diisi dengan pemaparan materi dari dokter fungsional Puskesmas Bantur, dr. Nevy Lucia Candra Dewi, dengan mengambil judul “Penyakit Tidak Menular (PTM)”. Materi dr. Nevy ini untuk memberikan wawasan konsep mengenai PTM yang nantinya berguna dalam menjalani sebagai kader SMARThealth usai mendapatkan pelatihan hari ini.

Sebelum memasuki materi kedua dari Dinkes Kabupaten Malang, acara diisi dengan foto bersama antara seluruh peserta pelatihan dengan Kapus Bantur bersama rombongan Dinkes di Ruang Pertemuan tersebut.

Usai itu, staf PTM Nur Ani Sahara memberikan materi Posbindu SMARThealth. Ia memutarkan video terlebih dahulu mengenai mewujudkan kampung CERDIK Sehat Jantung melalui SMARThealth Sijaritung, yang berisi apa yang harus dilakukan oleh seorang kader SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth yang diikuti dari lima desa

Selesai video, barulah menginjak materi. Menurut Nur Ani Sahara, semua negara pusing. Penyakit menular masih ada, terus ketambahan PTM yang tak kalah banyaknya. Transisi demografis-epidemiologis menyebabkan Determinant of Health harus mengantisipasi daily lost dan productivity lost yang mengemuka akibat hal tersebut.

Salah satunya pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan pelatihan SMARThealth agar mampu membantu nakes desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan dibantu aplikasi SMARThealth berbasis android.

Di sela-sela materi, diselipi dengan acara senam peregangan agar supaya peserta pelatihan tidak tegang dan menjadi rileks kembali. Senam dipandu oleh nakes yang ada di Puskesmas Bantur dengan bantuan video yang disorotkan ke layar besar.

Praktek kader dalam melakukan skrining PTM, baik pengukuran kesehatan maupun penggunaan aplikasi SMARThealth

Setelah kendor, acara dilanjutkan dengan penuntasan materi Posbindu SMARThealth dari Nur Ani Sahara, dan setelahnya peserta pelatihan langsung melakukan praktek dengan didampingi oleh nakes mereka masing-masing.

Kemudian diteruskan dengan belajar penggunaan aplikasi SMARThealth yang dipandu oleh Candra Hernawan, yang dibantu oleh personil dalam rombongan Dinkes Kabupaten Malang hingga peserta mengerti betul.

Acara Pelatihan Kader SMARThealth bagi kader-kader kesehatan terpilih di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Bantur di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bantur ini selesai pada pukul 12.25 WIB. *** [120923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog