Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri AREEMA. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Desember 2023

RISPRO regular meeting perdana dalam AREEMA RISPRO Tahun 3

RISPRO regular meeting perdana di penghujung tahun 2023

Di penghujung tahun 2023 ini, Tim RISPRO dIPI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) kembali mendapat kepercayaan dari lpdp (lembaga pengelola dana pendidikan) dan dIPI (Indonesian Science Fund) untuk melaksanakan penelitian bertitel “SMARThealth covid-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pancemic in rural Indonesia” di tahun ketiga (Year-3).

Rapat perdana dilakukan melalui zoom meeting pada Jumat (29/12) pukul 19.30 WIB yang langsung dipimpin oleh Principal Investigator Dr. Sujarwoto, S.IP. M.Si, M.PA, dan dihadiri oleh 8 anggota Timnya.

Dalam zoom meeting itu. Dr. Sujarwoto membahas aktivitas utama pada tahun ketiga yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir riset dengan rincian kegiatan dan jadwal kegiatan mulai Januari 2024. Selain itu, juga dibahas perihal penganggaran dalam aktivitas riset ini.

Riset ini diagendakan pelaksanaannya selama 8 bulan ke depan di 4 desa intervensi SMARThealth COVID-19, yaitu Pandanrejo dan Parangargo (wilayah kerja Puskesmas Wagir) serta Jatiguwi dan Senggreng (wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung).

Timeline pun juga sudah dibuat, mulai dari pembuatan dokumen yang berisi pendaftaran Sistem SMARThealth COVID-19 AREEMA pada hak merek; dokumen yang berisi protokol evaluasi proses pelaksanaan intervensi SMARThealth COVID-19 di 4 desa; dokumen yang berisi protokol evaluasi endline survey dan pelaksanaan kegiatan endline survey SMARThealth COVID-19; dan dokumen kegiatan pelaksanaan endline survey dan hasil endline survey berupa dataset.

RISPRO regular meeting perdana ini berjalan sekitar 30 menit agar supaya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mendapatkan gambaran aktivitas pada tahun ketiga ini, karena setiap tahun anggaran yang diterima, baik tahun pertama maupun kedua, akan berbeda.

Sehingga, dengan rapat perdana ini setidak-tidaknya anggota Tim RISPRO dIPI AREEMA mengetahui apa-apa saja yang perlua dipersiapkan, dan sekaligus rapat perdana ini juga sebagai salah satu wujud koordinasi dalam riset ini. *** [291223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 15 Oktober 2023

Refreshing Kader AREEMA Desa Pandanrejo di Balai Desa

Pukul lima sore, kader AREEMA Desa Pandanrejo berkumpul di Balai Desa Pandanrejo yang berada di Jalan Raya Pandansari, Dusun Pandansari RT 03 RW 01 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Sabtu (15/07).


Mereka dikumpulkan oleh perawat Desa Pandanrejo Ekti Wulandari, A.Md.Kep, untuk mengikuti refreshing (penyegaran) kader AREEMA terkait dengan permasalahan aplikasi AREEMA yang muncul kendala di lapangan.


Refreshing yang diikuti sebanyak 20 kader AREEMA Desa Pandanrejo ini juga dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua TP-PKK, Sekreris Desa, Wakil Ketua TP-PKK, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM bersama stafnya Candra Hernawan, S.Kom.


Acara ini dimulai ba’da Maghrib dan selesai pada pukul 21.00 WIB dengan menghadirkan Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang, programmer aplikasi AREEMA, untuk memandu dalam mengatasi permasalahan terkait aplikasi AREEMA yang dihadapi oleh kader AREEMA Desa Pandanrejo. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Baseline Survey AREEMA di Desa Kontrol

Usai mengikuti Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, pada Jumat (20/01), kader AREEMA dari empat desa kontrol mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.

Keempat desa kontrol tersebut meliputi Talangsuko (Kecamatan Turen), Kemulan (Kecamatan Turen), Talok (Kecamatan Turen), dan Rembun (Kecamatan Dampit). Desa Talangsuko, Kemulan dan Talok yang berada di wilayah administratif Kecamatan Turen, berupa dataran. Kecuali Kemulan, Desa Talangsuko dan Talok dilalui oleh jalan nasional.


Sementara itu, Desa Rembun yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupa dataran dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Dampit memiliki dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Dampit dan Puskesmas Pamotan.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa kontrol yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa kontrol memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.

Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 14 Oktober 2023

Baseline Survey AREEMA di Desa Intervensi

Usai mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, Kepanjen, pada Selasa (20/12/2022), kader AREEMA dari empat desa intervensi mengimplementasikan survei baseline SMARThealth COVID-19 atau yang dikenal dengan baseline survey AREEMA.


Keempat desa intervensi tersebut meliputi Pandanrejo (Kecamatan Wagir), Parangargo (Kecamatan Wagir), Jatiguwi (Kecamatan Sumberpucung), dan Senggreng (Kecamatan Sumberpucung). Desa Pandanrejo dan Parangargo yang berada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, berupa dataran sedang dengan nuansa perbukitan dan pegunungan. Sementara itu, Desa Jatiguwi dan Senggreng yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, berupada dataran dan berbatasan dengan Waduk Karangkates.


Baseline survey AREEMA merupakan pengumpulan data (data collecting) mengenai Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. Pengumpulan data ini dilakukan oleh kader dari empat desa intervensi yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Setiap desa intervensi memiliki 20 kader.


Mereka melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner survey baseline SMARThealth COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Febreuari 2023 secara door to door, atau mengunjungi dari rumah ke rumah warga.


Pengumpulan data ini dipantau oleh perawat desanya masing-masing, dan diverifikasi oleh salah seorang anggota peneliti RISPRO KI di lapangan berdasarkan rekapitulasi yang telah dilaporkan kepadanya. ***

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Skrining AREEMA di Desa Parangargo

Desa Parangargo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Parangargo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 416 m di atas permukaan air laut, dan berada di timur laut Gunung Katu.


Letak Desa Parangargo berbatasan dengan Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Godowangi, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Parangargo yang menjadi tempat berdirinya banyak pabrik rokok ini, terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, yakni Durenan, Genengan, Juwet manting, dan Wagir. Salah satu dusunnya diinterpretasikan sebagai Kagenengan sebagai tempat pendharmaan Ken Arok.


Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Parangargo adalah 223 hektar. Luas ini merupakan 3,63% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan keduabelas luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir, alias yang terkecil wilayah desanya.

Jarak dari Desa Parangargo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 20 kilometer.


Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Parangargo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Parangargo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Parangargo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Parangargo Habibullah Mustofa, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Puskesmas Pembantu Parangargo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Skrining AREEMA di Desa Pandanrejo

Usai skrining AREEMA hingga malam hari, kader Desa Pandanrejo berkumpul

Desa Pandanrejo merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Pandanrejo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur, dan berada ketinggian 653 meter di atas permukaan laut. Kondisi daerahnya berupa perbukitan dan pegunungan, karena letaknya yang berada lereng Gunung Kawi bagian tenggara.

Letak Desa Pandanrejo berbatasan dengan Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir (sebelah utara); Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir (sebelah timur); Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir (sebelah selatan); dan Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir (sebelah barat).

Desa Pandanrejo terdiri dari 5 pedukuhan atau dusun, dengan 21 RT dan 7 RW. Kelima dusun di Desa Pandanrejo itu meliputi Ngragi, Jemunang, Pandansari, Ngingrim, dan Puthukrejo.

Dikutip dari Kecamatan Wagir Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Pandanrejo adalah 367 hektar. Luas ini merupakan 5,98% dari luas Kecamatan Wagir dan masuk urutan kedelapan luasnya dari 12 desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Wagir.

Jarak dari Desa Pandanrejo menuju ke ibukota Kecamatan Wagir adalah 1 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 21 kilometer.

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Pandanrejo yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Pandanrejo. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Pandanrejo adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Pandanrejo Ekti Wulandari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Pandanrejo, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Skrining AREEMA di Desa Senggreng

Desa Senggreng merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Sumberpucung, kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Senggreng bertopografi dataran dan berbatasan dengan Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung (sebelah utara); Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung (sebelah timur); Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare (sebelah selatan); dan Desa Ngebruk serta Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung (sebelah barat).

Kader Desa Senggreng lakukan skrining AREEMA

Desa Senggreng terdiri dari 3 pedukuhan atau dusun, yakni Krajan, Ngrancah, dan Kecopokan. Dusun Kecopokan berada di bibir Waduk Karangkates yang dijadikan daerah wisata.

Dikutip dari Kecamatan Sumberpucung Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Senggreng adalah 584 hektar. Luas ini merupakan 16,44% dari luas Kecamatan Sumberpucung dan masuk urutan ketiga dari tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, setelah Karangkates (21,26%) dan Sumberpucung (17,14%).

Jarak dari Desa Senggreng menuju ke ibukota Kecamatan Sumberpucung adalah 7 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 13 kilometer.

Door to door, kader Desa Senggreng lakukan skrining AREEMA

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Senggreng yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Senggreng. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Senggreng adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Senggreng Bima yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Senggreng, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Desa Jatiguwi merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Sumberpucung, kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Jatiguwi terletak pada ketinggian 296 meter di atas permukaan laut dan berbatasan dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan (sebelah utara); Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung (sebelah timur); Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare (sebelah selatan); dan Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung (sebelah barat).

Kader Desa Jatiguwi lakukan skrining AREEMA

Desa Jatiguwi terdiri dari tiga dusun, yakni Jatimulyo, Mentaraman, dan Krajan. Dusun Jatimulyo terdiri dari 1 RW dengan 5 RT, Dusun Mentaraman terdiri dari 6 RW dengan 25 RT, dan Dusun Krajan terdiri dari 2 RW dengan 10 RT.

Dikutip dari Kecamatan Sumberpucung Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Jatiguwi adalah 459,1 hektar. Luas ini merupakan 13,21% dari luas Kecamatan Sumberpucung dan masuk urutan kelima luasnya dari tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, setelah Karangkates (21,26%), Sumberpucung (17,14%), Senggreng (16,44%), Ternyang (13,21%).

Jarak dari Desa Jatiguwi menuju ke ibukota Kecamatan Sumberpucung adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 13 kilometer.

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Jatiguwi yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Jatiguwi. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Jatiguwi adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Jatiguwi, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 13 Oktober 2023

Diseminasi Hasil Penelitian Dengan Pemangku Kepentingan Di Golden Tulip Holland Resort Batu

Batu terkenal dengan hawanya yang sejuk dan segar. Sangat cocok untuk mengadakan pertemuan, seperti pertemuan diseminasi hasil penelitian SMARThealth COVID-19 AREEMA dan hasil-hasil riset lainnya. 

Tim Peneliti RISPRO KI bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB)  mengundang policy makers dan praktisi kesehatan dalam acara diseminasi hasil penelitian dengan pemangku kepentingan di Golden Tulip Hollan Resort Batu,  selama dua hari dari 10 hingga 11 Juli 2023. 

Diseminasi ini dihadiri sekitar dua ratus undangan. Ada dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Yayasan Percik Salatiga, Ecoton Gresik, Tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPJS Indonesia, peneliti, staf pengajar serta mahasiswa  S2 dan S3. 

Pemukulan gong oleh Wakil Rektor IV sebagai tanda diseminasi telah dibuka secara resmi dan dimulai pelaksanaannya

Dalam acara tersebut, temuan-temuan utama dalam penelitian SMARThealth dipresentasikan oleh Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes,  Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, dan dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. Dalam sesi-sesi juga dipresentasikan hasil riset SMARThealth yang dilakukan oleh para mahasiswa S1, S2 maupun S3. 

Sedangkan, pembicara utama dalam diseminasi ini adalah Prof. Dr. Vivekand Jha dari The George Institute for Global Health Oxford University dan Imperial Colleague London UK. Hadir juga dalam acara tersebut mitra luar negeri penelitian RISPRO KI dari University of Manchester UK yaitu Prof. Dr. Gindo Tampubolon, Prof. Dr. Delvac Oceandy dan dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. 

Selain itu, tampak hadir juga senior researcher dari The George Institute for Global Health (TGI), di antaranya Prof. Dr. Anushka Patel, Dr. Praveen Devarsetty, Dr. Anna Palagyi dan Dr. Thomas Gadsden serta kolega dari Imperial College London UK Dr. Matts Priestsman yang tertarik meneliti tentang pembakaran sampah plastik dan dampaknya terhadap kesehatan orang di Kabupaten Malang.

Presentasi Prof. Dr. Vivekand Jha dari Oxford University

Acara diseminasi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UB Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Intrnasionalisasi, Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng.D.Sc yang didampingi Wakil Dekan I FKUB Prof. Dr. Mohmmad Saufur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D, FSCAI, dengan pemukulan gong sebaga tanda dimulainya acara dan seakligus sebagai peresmian kolaborasi internasional antara UB dan TGI untuk berbagai riset kesehatan dan pendidikan masa depan.

Dalam plenary session, Prof. Dr. Vivekand Jha mempresentasikan tentang pengembangan ancaman penyakit kidney dan bagaimana upaya seperti SMARThealth menjadi terobosan.

Acara ditutup pada sore hari dengan berbagai rangkaian acara yang mengikutinya hingga malam harinya. ***

Oleh: Sujarwoto
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 20 Juli 2023

Refreshing Kader AREEMA Desa Parangargo di Gedung Serba Guna

Di tengah jam pulang karyawan pabrik rokok yang ada di Desa Parangargo dan Sidorahayu, pertigaan Wagir ramai lalu lalang kendaraan. Tepat di pertigaan itu, kader AREEMA Desa Parangargo berkumpul di Gedung Serba Guna Desa Parangargo yang beralamat di Jalan Raya Parangargo No. 37 Dusun Parangargo RT 08 RW 02 Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, untuk mengikuti refreshing (penyegaran) kader AREEMA.

Refreshing yang diikuti oleh 20 orang kader itu juga dihadiri oleh perawat Desa Parangargo Habibullah Mustofa, A.Md.Kep dan tiga orang dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kuharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM), dan Candra Hernawan, S.Kom (staf IT PTM dan Keswa). Selain itu, tampak pula dua mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Peserta berpose bersama dengan background penyegaran kader AREEMA

Acara dimulai pada pukul 16.22 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengemukakan bahwa  aplikasi AREEMA digunakan untuk melakukan skrining COVID-19. Tujuannya agar dapat diperoleh gambaran long COVID-19.

Jika gambaran long COVID-19 diketahui, imbuh Paulus Gatot, akan mudah dalam menanganinya. Jadi, jika ada kasus lagi, sudah bisa diantisipasi dengan tepat. “Di sini peran kader sangatlah penting. Kendati aplikasi masih error, saya berharap ibu-ibu kader masih tetap fit,” kata Paulus Gatot.

Selesai sambutan, Paulus Gatot langsung mempersilakan Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV Putra Adi Jaya Soft Malang, programmer aplikasi AREEMA,  untuk memandu dalam mengatasi permasalahan terkait aplikasi AREEMA yang dihadapi oleh kader AREEMA Desa Parangargo.

Suasana refreshing kader AREEMA di Gedung Serba Guna Desa Parangargo

Umumnya, keluhan yang dijumpai kader AREEMA Desa Parangargo awalnya hampir sama dengan yang ditemui oleh kader AREEMA dari dua desa di lingkungan Puskesmas Sumberpucung saat refreshing dua hari yang lalu, yaitu data yang dientri oleh kader sudah tersimpan tapi tidak ada di pencarian.

Lalu, aplikasi pun diupdate oleh programmer AREEMA dan dinstal ulang oleh kader AREEMA Desa Parangargo. Setelah dikeluarkan update baru aplikasi, ada dua handphone (HP) yang tidak bisa berproses pada awalnya.

Setelah terinstal semua, kader mulai senang karena yang telah dientri bisa dilihat di draft sebagai pengganti item pencarian. Namun, rasa senang itu tidak berlangsung lama. Dari inventarisasi permasalahan yang dihimpun oleh Tim SMARThealth UB, terdapat dua persoalan yang mengemuka.

Programmer mengecek aplikasi di HP kader yang menemui masalah

Pertama, pada aplikasi lama, entrian tidak kelihatan di pencarian tapi sebagian bisa masuk ke server, dan ini yang dikeluhkan oleh kader AREEMA Desa Parangargo. Karena umumnya mereka sudah mengentri tapi yang masuk server cuma sedikit. Misalnya Purwaningsih sudah mengentri 56 setelah diperlihatkan oleh Candra yang masuk server, diketahui hanya 2 saja yang tersimpan di server. Begitu pula halnya dengan yang dialami oleh Vita Rahayu, ia merasa sudah mengentri 78 tapi yang masuk server hanya 7.

Kedua, dengan aplikasi update terbaru, entrian kelihatan di draft tapi tidak masuk ke server. Dari 20 orang kader yang menginput data pada saat refreshing tadi diketahui hanya 5 orang saja yang bisa masuk server sesuai yang dientri, dan satu orang cuma masuk separo. Sisanya blas tidak ada yang nyantol ke server.

Acara refreshing kader AREEMA Desa Parangargo disudahi pada pukul 17.36 WIB pasca adzan Maghrib. Programmer pun menjanjikan update aplikasi lagi setidak-tidak ditunggu 3 hari lagi dari permasalahan yang dijumpai dalam refreshing hari ini. *** [200723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Juli 2023

Dua Desa Ikuti Refreshing Kader AREEMA di Puskesmas Sumberpucung

Kader AREEMA dari dua desa, yaitu Jatiguwi dan Senggreng, mengikuti penyegaran (refreshing) terkait aplikasi  AREEMA di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan  TGP No. 2 Dusun Rekesan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Selasa (18/07) siang.

Didampingi oleh perawat desanya masing-masing, mereka hadir dalam refreshing tersebut. Setiap desa ada 20 orang kader AREEMA, namun kebetulan di setiap desa ada yang tidak bisa hadir satu orang karena sakit.

Tampak hadir dalam pertemuan itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM dan Keswa), dan Candra Heranawan, S.Kom (staf IT Substansi PTM dan Keswa). Kemudian terlihat juga Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, S.Kep. Ners dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Suasana refreshing kader AREEMA di Ruang Pertemuan Lanta2 Puskesmas Sumberpucung

Acara dimulai pada pukul 12.50 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam survey mengenai long COVID-19 ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta penatalaksanaan terkait COVID-19.

“Saya menyadari ibu-ibu kader terlah berbuat maksimal dalam melakukan wawancara secara door to door. Akan tetapi, karena aplikasi error melulu, maka ibu-ibu kader dikumpulkan dalam pertemuan penyegaran kader AREEMA ini,” jelas Paulus Gatot.

Oleh karena itu, ibu-ibu kader nanti akan dipandu oleh programmer Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang. “Mohon nanti ibu-ibu kader menyampaikan permasalahan yang dihadapi selama ini dalam melakukan input data dengan aplikasi AREEMA,” pungkas Paulus Gatot.

Peserta refreshing dari Desa Jatiguwi dan Senggreng

Selesai sambutan dari Sub Koordiantor Substansi PTM dan Keswa, waktu diserahkan kepada Wijayadi Saputra untuk memandu jalannya mengenai permasalahan yang dihadapi oleh kader AREEMA dalam input data.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa hasil entrian kader sebelum tanggal 2 Juli masih bisa terekap di server dalam bentuk excel. Namun yang dientri setelah tanggal 3 Juli, hasil entriannya tidak bisa masuk karena aplikasi error.

Dari problem yang ditemukan dari dua desa tersebut adalah kader sudah merasa menginput hasil skrining yang dilakukan tapi ternyata data tidak tersimpan di pencarian. Sehingga, kader merasa bingung dan khawatir kalau terjadi double entry.

Programmer berusaha mendeteksi permasalahan yang dijumpai kader Desa Senggreng

Permasalahan ini diatasi oleh programmer dengan menambahkan item draft dalam aplikasinya. Dalam hal ini kader AREEMA harus menginstal update terbaru, dan sebagian besar bisa melihat hasil entrian sebelumnya.

Akan tetapi, pada saat kader AREEMA mencoba melakukan input data yang setelah tanggal 3 Juli (yang tidak masuk/terekap) dengan aplikasi terbaru, masih ada kader yang mengalami sudah melakukan entri dan bisa disimpan tapi di draft tidak muncul.

Selain itu, temuan kasus yang dialami oleh kader AREEMA dari Desa Jatiguwi juga lebih banyak ketimbang dari Desa Senggreng. Kader Desa Jatiguwi mengalami jika salah memilih jawaban, tapi tidak bisa dimodif atau diperbaiki.

Programmer berusaha mengatasi permasalahan aplikasi yang ditemui oleh kader Desa Jatiguwi

Aplikasi tiba-tiba kembali ke awal lagi. Di file skrining bagian pertanyaan kuesioner berulang lagi, dan ketika disimpan gagal karena isian ada yang terlewat dan kader tidak bisa langsung menuju yang terlewat tersebut sehingga kader harus cek dari awal lagi.

Lalu, kader Desa Jatiguwi juga mengalami bahwa di aplikasi kader datanya terkirim tapi di perawat sebagian saja yang tampil. Persoalan ini akan menimbulkan mistafsir dalam penghitungan perolehan hasil skrining yang dilakukan oleh kader nantinya.

Sampai menjelang Ashar, sejumlah kasus terkait dengan aplikasi AREEMA masih bermunculan. Acara pun kemudian diakhiri mengingat masih belum fix-nya aplikasi. Programmer akan memperbaikinya dulu, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa mewanti-wanti kepada kader agar jangan mengentri dulu. Hal ini juga dipertegas oleh staf IT Substansi PTM dan Keswa agar kader menunggu sampai adanya update aplikasi yang baru. *** [180723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 07 Februari 2023

Jelang Monitoring, Tim RISPRO DIPI AREEMA Adakan Curah Pendapat Di UB Guest House

Kedatangan Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dari University of Manchester, Inggris, dalam diskusi pengembangan aplikasi AREEMA sebagai persiapan monitoring internal RISPRO (Riset Inovatif Produktif) membawa greget tersendiri.

Kepakarannya sebagai ahli stem cell memberikan semangat dalam diskusi bersama Tim RISPRO DIPI AREEMA (selanjutnya disebut Tim RISPRO). Kebetulan dalam skema RISPRO ini, Prof. Delvac kerap menjadi join-call dalam kolaborasi internasional.

Kegiatan yang diselenggarakan di Citrus Room Lantai 2 UB Guest House, milik Universitas Brawijaya (UB) ini dihadiri 9 personil Tim RISPRO ditambah dengan Dra. Diana Lyrawati, Apt., M.Kes., Ph.D. (Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/FKUB).

Opening speech dari Ketua RISPRO DIPi AREEMA

Kesembilan personil Tim RISPRO itu terdiri dari Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D (Ketua Tim) dan 8 anggotanya, seperti Ismiarta Anukranda, S.T., M.Sc, Ph.D, dr. Holipah, Ph.D, Muhammad Ainurrohman, SKM, M.Kes, Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M., Elmi Kamilah, S.Sos, Indah Rakhmawati, S.T., Ivan Yulfrian, dan penulis.

Tim RISPRO ini terbentuk untuk menjalankan penelitian SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia dari pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk mendanai beasiswa atau hibah penelitian yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Di Citrus Room itu, kita melakukan brainstorming. Secara sederhana, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, di mana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan.

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 10.17 WIB dengan dipandu langsung oleh Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Dalam opening speech, Sujarwoto mengucapkan terima kasih atas kedatangan Prof. Delvac dalam diskusi aplikasi AREEMA.

Suasana diskusi sebelum ishoma di Citrus Room UB Guest House

Dalam diskusi ini, tambah Sujarwoto, diharapkan tumbuh riset-riset baru dari apa yang bisa dilanjutkan dari penelitian sebelumnya dengan proposal baru. Kemudian Sujarwoto mempersilakan Tim RISPRO untuk berdiskusi dengan Prof. Delvac terlebih dahulu, dan ia mohon izin sekitar 1,5 jam untuk menghadiri pertemuan AQAS (Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study).

Kebetulan pada hari Selasa (07/02/2023) ini, AQAS melakukan visitasi akreditasi internasional di kampus UB. AQAS sendiri merupakan lembaga independen untuk penjaminan kualitas suatu program studi yang berbasis di Jerman.

Acara pun kemudian dilanjutkan dengan pemaparan aplikasi AREEMA oleh Ismiarta Anukranda dari FILKOM UB. Pada kesempatan itu, Ismiarta menjelaskan AREEMA sebagai aplikasi pedukung skrining COVID-19.

Ia pun menerangkan platform dan versi yang dipergunakan dalan aplikasi tersebut yang bisa berjalan dalam AREEMA Mobile dan AREEMA Web. Penggunaan aplikasi AREEMA dengan menggunakan handphone (HP) oleh kader kesehatan terlatih itu untuk melakukan input data profil responden, skrining, dan melihat kondisi responden setelah diskrining.

Pemaparan Ketua Tim RISPRO usai ishoma

Aplikasi ini sebenarnya sudah uji coba secara terbatas berkali-kali, namun kemudian ada update aplikasi. Hal ini disebabkan dalam tata laksana yang termaktub dalam Permenkes yang baru berubah, dan situasi di lapangan juga berbeda. Jadi menurut Ismiarta, dalam pengembangan aplikasi ini masih terus berjalan hingga sekarang termasuk mengatasi loading yang terkadang berjalan lambat (lemot).

Selesai pemaparan, lalu langsung berdiskusi. Pada kesempatan ini, Prof. Delvac menyoroti sejumlah perkembangan aplikasinya, dan sekaligus mewanti-wanti agar dalam setiap kuesionernya itu punya referensi indikator yang jelas, misalnya long COVID.

Selain itu, Prof. Delvac juga menyarankan agar dalam aplikasi tersebut ditambahkan decision support, karena advis medis itu perlu dalam decision, misalnya responden itu memiliki risiko yang diakibatkan  oleh komorbid.

Usai diskusi dari hasil paparan aplikasi tersebut, acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, makan) selama satu jam. Tempat makannya ditempatkan di lobby depan Citrus Room. Ada sop, nasi putih, balado tempe, perkedel, ayam goreng, dan balado daging serta es teller.

Suasana diskusi setelah ishoma di Citrus Room UB Guest House

Sehabis ishoma, Tim RISPRO kembali memasuki Citrus Room dan acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Tim RISPRO Sujarwoto. Menurut Sujarwoto, kita saat ini sedang menjalani RISPRO LPDP Tahap 2.

Pada tahap 2 ini, kita sudah melakukan pelatihan survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol. Terus 2 publish yang diminta LPDP, kita sudah publish 1 dan yang satunya sedang direview.

Yang belum dikerjakan dalam tahap 2 ini adalah uji coba aplikasi AREEMA karena ada update variabel yang disesuaikan dengan aturan yang baru. Oleh karena itu, kita minta extend 6 bulan untuk memastikan aplikasi AREEMA bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Dari diskusi yang diisi dengan ngobrol santai ini ternyata telah menimbulkan banyak ide. Ide terkait untuk membuat penelitian berikutnya, dan ide untuk menulis di jurnal internasional dari data 10.000 responden yang sebentar lagi selesai. Acara pun kemudian ditutup pada pukul 14.17 WIB. *** [070223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 31 Januari 2023

Peneliti UB dan MMU Ajak Diskusi 15 Penanggung Jawab Keswa di Kabupaten Malang

Ruang Multimedia Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sekitar pukul 07.45 WIB sudah dibuka. Staf Kesehatan Jiwa (Keswa) telah mempersiapkan untuk acara Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang didampingi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Pukul 08.12 WIB, peserta bimtek mulai berdatangan. Ada 15 penanggung jawab Keswa dari 15 Puskesmas diundang oleh Dinkes Kabupaten Malang untuk mengikuti Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa, meliputi Wonokerto, Dampit, Pamotan, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Ketawang, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung, Kromengan, Ngajum, Wonosari, Wagir, dan Pakisaji.

Peneliti UB dan MMU berdiskusi dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas di Ruang Multimedia Dinkes Kabupaten Malang

Sambil menunggu kedatangan Tim dari Kemenkes dan Dinas Provinsi Jawa Timur, Sub Koordintator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang mempersilakan kepada dua peneliti, yaitu dari Universitas Brawijaya (UB) dan Manchester Metropolitan University (MMU), untuk mengisinya dengan diskusi terlebih dahulu kepada 15 penanggung jawab Keswa tersebut.

Dari meja depan yang ada hiasan bunga warna biru muda dan pink itu, peneliti UB Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dan peneliti MMU dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D akan mulai mengawali diskusi tentang permasalahan Keswa di Kabupaten Malang.

Namun sebelum masuk ke acara diskusi, terlebih dahulu acara diisi dengan prolog dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, yang menyebut 15 peserta itu sebagai pejuang jiwa yang tak pernah mengenal lelah.

Setelah itu, peneliti UB  Sujarwoto juga dipersilakan memberikan sambutan oleh Master of Ceremony Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd. Dalam sambutan yang singkat itu, Sujarwoto mengatakan bahwa sambil menunggu kedatangan dari Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur, marilah waktu ini kita gunakan untuk mengobrol santai berkenaan dengan program Keswa di Kabupaten Malang.

Suasana Ruang Multimedia di awal diskusi tentang Keswa

Usai sambutan singkat, Sujarwoto pun langsung memandu diskusi dengan mempersilakan peneliti MMU Asri Maharani untuk memulainya. Diawali dengan memperkenalkan diri, Asri menjelaskan perihal diskusi ini. 

“Kita sudah mengenalkan SMARThealth di Kabupaten Malang semenjak tahun 2016. Awalnya fokus pada PTM utamanya menyangkut penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya. Dalam pengembangan ini, saya ingin mengarah ke program jiwa,” kata Asri Maharani dihadapan 15 peserta dari 15 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Di Inggris, tambah Asri, mental health menjadi prioritas yang utama. Mengapa? Karena angka prevalensinya cukup tinggi, di atas 30% setelah adanya pandemi COVID-19. Dengan lockdown total, masyarakat di Inggris mengalami loneliness (kesepian) dan social isolation (isolasi sosial) yang diperparah dengan kenyataan di sana budaya individual begitu menonjol.

Oleh karena itu di Inggris, perawatan terkait mental health cukup berkembang dan maju. Dari situ, kita tertarik untuk melihat kasus-kasus di Indonesia agar bisa mengembangkan pelayanan Keswa dari yang sudah ada menjadi semakin terlembaga dengan baik.

Salah seorang peserta perempuan menceritakan pengalamannya dan juga bertanya kepada peneliti

Pada kesempatan itu, peneliti UB dan MMU ingin sekali mendengar pengalaman-pengalaman penanggung jawab Keswa agar berkenan menceriterakan suka dukanya dalam melaksanakan program Keswa tersebut.

Kemudian ada 4 penanggung jawab Keswa mulai berkisah, dan sesekali juga bertanya kepada peneliti tersebut. Ceritera diawali dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Pakisaji, Nur Asih Yuli Purwanti, A.Md.Kep yang punya pengalaman bekerja di RSJ Menur Surabaya.

Pengalaman kedua dituturkan oleh penanggung jawab Keswa Puskesmas Bululawang, Siti Aisa, A.Md.Keb., dan diteruskan dengan penanggung jawab Keswa Puskesmas Turen, Dwi Cahyono, A.Md.Kep, dan diakhiri dengan kisah dari penanggung jawab Keswa Puskesmas Gondanglegi, Rindang Kurniawan, A.Md. Kep.

Dari cerita pengalaman-pengalaman itu, peneliti akan menanyakan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana kendala yang dihadapi selama ini, yang pada umumnya keempat penanggung jawab itu mengatakan bahwa dengan keterbatasan dana dan waktu, Puskesmas tidak bisa melakukan skrining seluruhnya. Dengan tidak adanya skrining yang menyeluruh tentunya berimplikasi pada kesulitan memprediksi masyarakat yang mengalami gangguan jiwa atau mental lainnya.

Salah seorang peserta laki-laki menceritakan pengalaman di Puskesmasnya dan kemudian bertanya kepada peneliti

Pengalaman itu tidak hanya datang dari penanggung jawa Keswa Puskesmas saja. Staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang juga urun rembug dalam mengisahkan pengalaman suka duka dalam menangani masalah ODGJ di Kabupaten Malang.

Dari diskusi ini, setidaknya peneliti UB dan MMU sudah mendapat gambaran awal pelaksanaan program Keswa di Kabupaten Malang dengan segala suka dukanya di lapangan yang penuh dengan tantangan.

Diskusi yang memakan waktu sekitar 1 jam 7 menit ini berakhir setelah Tim Kemenkes dan Dinkes Provinsi Jawa Timur tiba di Kantor Dinkes Kabupaten Malang, karena acara akan dilanjutkan dengan Bimtek dan Monev Pelayanan Keswa di Kabupaten Malang. *** [310123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 26 Januari 2023

Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog