Tampilkan postingan dengan label puskesmas sumberpucung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puskesmas sumberpucung. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Agustus 2022

Giat Posbindu PTM di SMALOKA Sumberpucung

Puskesmas Sumberpucung mengandeng kader SMARThealth Desa Jatiguwi menggelar giat Posbindu PTM di SMA Negeri 1 Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan Nusa, Dusun Mentaraman RT 31 RW 08 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (30/08/2022).

SMA Negeri 1 Sumberpucung dikenal dengan SMALOKA, singakatan dari SMA Lor Kali. Karena memang lokasi sekolah ini berada di ujung Jalan Nusa yang berada di sebelah utara sungai. Sungai itu berada di bawah lembah. Masyarakat setempat menyebutnya jurang. Jadi, yang datang dari arah Jalan Raya Sumberpucung-Kepanjen, senantiasa akan melewati jembatan di atas sungai tersebut dengan turunan dan tanjakan yang sukup tinggi.



Posbindu PTM ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi tenaga pendidik maupun staf administrasi serta karyawan lainnya yang bertugas di SMALOKA. Skrining atau deteksi dini ini berguna untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena PTM atau memiliki faktor risiko.

Kader berpose bersama Kepala Sekolah dan tenaga keehatan Puskesmas Sumberpucung 

Dengan diketahuinya faktor risiko PTM secara dini pada seseorang maka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin. Sementara itu, bagi yang sudah terkena maka penting sekali mengendalikan PTM yang disandangnya agar tidak terjadi komplikasi, kecacatan maupun kematian dini akibat PTM serta untuk meningkatkan kualitas hidup.

Giat Posbindu PTM yang digawangi Pemegang Program (PP) PTM Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., S.Kep. Ners dan dibantu oleh Pemegang Program Usaha Kesehatan Kerja (UKK) Ikrima Ifadah, S.ST ini, dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Giat ini menempati selasar lantai 1 yang berada antara Ruang BP/BK dan Ruang UKS SMALOKA. Meja pemeriksaan yang diatur berderet dari selatan menuju ke utara. Tenaga pendidik, tenaga administrasi maupun security akan memnulai pemeriksaan dari meja 1 yang berada di sisi selasar paling selatan.

Suasana meja 1: pendaftaran dan antropometri

Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Di meja 1 ada dua kader Posyandu Lansia yang bertugas, yaitu Lina Septiningsih dan Sri Wahyuningtyas. Kader Lina akan melakukan registrasi bagi mereka yang melakukan pendaftaran dengan mengisikan bidodata mereka ke dalam Kartu Pemantauan Faktor Risiko PTM, Riwayat Kesehatan, dan Self-Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29). 

Ketiga lembar form ini akan disuruh bawa mereka untuk pemeriksaan berikutnya. Usai menerima ketiga form tersebut, mereka akan diukur berat dan tinggi badan serta lingkar perut oleh kader Sri Wahyuningtyas. Hasil pengukurannya akan dituliskan dalam lembar Kartu Pemantauan Faktor Risiko PTM dan Riwayat Kesehatan.

Dalam pengukuran berat dan tinggi badan, kader Sri menggunakan timbangan SMIC OneMed OD205 milik SMALOKA, yaitu timbangan badan injak model analog jama sekaligus pengukur tinggi badan dengan pipa berskala untuk segala usia.

Pengukuran tekanan darah di meja 2

Setelah itu, mereka akan bergeser ke meja 2 yang digunakan untuk pengukuran tekanan darah. Ada dua kader SMARThealth yang memberikan layanan pengukuran tensi, yaitu Yuli Prastyorini dan Umi Hanik. Hasil pengukurannya juga dicatatkan dalam kedua lembar form seperti hasil pengukuran antropometri sebelumnya.


Dari meja 2, mereka akan bergeser ke meja 3 yang berada di sebelah utaranya. Di meja 3 ini, mereka akan mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah dan kolesterol oleh kader SMARThealth Ana Dwityaningsih dan perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep. Hasil pengukuran gula darah maupun kolesterol dimasukkan dalam kedua lembar form juga.

Selesai di meja 3, mereka akan lanjut ke meja 4 yang berada di sebelah utara meja 3. Di  meja 4 ada dua dokter insternship Puskesmas Sumberpucung, yaitu dr. Cindy Priskila Panjaitan dan dr. Sari Marlina Sudin, yang bertugas melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus memberikan konseling maupun edukasi bagi mereka dari hasil pengukuran dan pengisian ketiga form yang dibawanya. Kedua dokter tersebut dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI) Jakarta.

Skrining dokter, konseling dan edukasi di meja 4

Dari meja 4, mereka akan melanjutkan ke meja 5. Meja 5 ini meja terakhir dari pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM yang diadakan di SMALOKA. Meja 5 itu merupakan meja pemeriksaan mata. Petugas yang melakukan pemeriksaan mata adalah dr. Dian Rosalia dan dr. Herisa Rahmasari. Keduanya merupakan PPDS (Prodi Pendidikan Dokter Spesialis) Mata RSSA (RSUD Dr. Saiful Anwar)  Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Dalam pemeriksaan mata, kedua PPDS itu memakai tes ketajaman mengintip (peak acuity test). Peak acuity adalah aplikasi penglihatan berbasis smartphone yang dikembangkan oleh para ahli mata untuk memungkinkan siapa saja memeriksa ketajaman visual hanya dengan menggunakan smartphone Android.

Mengutip dari laman peekvision.org, Peak acuity membantu menyaring dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pemeriksaan rinci dari ahli kesehatan yang berkualifikasi.

Pemeriksaan mata oleh PPDS Mata RSSA FKUB

Usai dari meja 5, mereka bisa meninggalkan tempat dan lembar form yang telah dibawa berkeliling dalam pemeriksaan, diserahkan kepada kader SMARThealth Parlindaning Rahayu untuk dimulai input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Kendati sinyalnya lemot, namun terlihat kader masih bisa melakukan input data.


Setelah kader yang berada di meja 2 dan 3 longgar, mereka langsung membantu input data di sisi utara meja 5. Sepintas terlihat seperti lomba dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Acara giat Posbindu PTM di SMALOKA ditutup pada pukul 12.00 WIB. Tim SMARThealth UB yang mengikuti jalannya giat Posbindu tersebut, turut menyaksikan penghitungan rekapitulasi di meja 1. Dari target sasaran sekitar 110 orang di SMALOKA, berhasil diperiksa sejumlah 70 orang dengan rincian 34 laki-laki dan 36 perempuan. Dari semua yang terperiksa, ada 20 orang yang terindikasi memiliki faktor risiko hipertensi dan 1 orang diabes mellitus. *** [300822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Minggu, 21 Agustus 2022

Ada Posbindu PTM dalam Safari Sholat Subuh Berjamaah Bersama Bupati Malang di Masjid Al-Ishlah Sumberpucung

Sholat Subuh dianggap sebagai waktu terberat bagi sebagian umat Islam untuk menunaikannya. Banyak orang memilih melanjutkan tidur ketimbang menunaikan sholat Subuh tepat waktu. Namun tidak halnya dengan petugas kesehatan Puskesmas Sumberpucung (Endah Eko, Heny, Herlis, Bayu, Asri, Tutik, Yunanik, Sri Handayani, Heri, Evi, Gandi, Aris), perawat dan bidan desa se-Kecamatan Sumberpucung (Feby, Prianto, Bima, Novita, Rachmad, Edwin, Yeni, Nur Khus, Istanti, Dewi Rima, Ikrima Iik, Atriyani), kader SMARThealth Desa Sumberpucung (Susana, Endah Prasetyaningsih, dan Fitri Fajariani), serta petugas kesehatan dari Rumah Sakit (RS) Ben Mari Kendalpayak, yang ikut safari sholat Subuh bersama Bupati Malang beserta pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang di Masjid Besar Al-Ishlah yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 256 Dusun Krajan RT 12 RW 01, Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Ahad (21/08/2022).

Mereka sudah berkumpul di halaman Masjid Al-Ishlah sejak pukul 04.00 WIB untuk mempersiapkan alat-alat kesehatan guna pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dalam giat Posbindu Masjid Al-Ishlah Sumberpucung.

Perawat Puskesmas Sumberpucung, kader SMARThealth dan perawat RS Ben Mari Kendalpayak, berpose dengan Bupati Malang

Saat adzan Subuh berkumandang pada pukul 04.18 WIB, mereka pun ikut melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah. Setelah selesai sholat Subuh, mereka bergegas untuk menuju ke tempat pemeriksaan yang telah disiapkan oleh takmir masjid. 

Ada 10 meja yang diatur memanjang dari utara ke selatan di bawah terpal terop yang diuntai dengan bendera merah putih bergelombang sebagai pelisirnya. Di ujung selatan dari terop, terparkir mobil ambulance Public Safety Center (PSC) Puskesmas Sumberpucung.

Mereka siap mengadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis dalam skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) untuk jamaah dan umum yang digelar Puskesmas Sumberpucung mulai dari mentari masih suram hingga semburat.

Bupati Malang meninjau tahapan pemeriksaan dan pengobatan gratis dalam giat Posbindu PTM Masjid Al-Ishlah Sumberpucung

Pada kesempatan itu, Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M berkenan meninjau setiap tahapan dalam pemeriksaan dan pengobatan gratis tersebut, yang dipandu oleh pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners.

Diakhir inspeksinya, pemegang program (PP) Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Sumberpucung, Farida Azizah Nur, S.Kep.Ners, berhasil mewawancarai Bupati Malang terkait dengan giat Posbindu PTM yang digelar di halaman Masjid Al-Ishlah ba’da Subuh ini.

Bupati Malang memberikan apresiasi yang tinggi atas giat Posbindu PTM ini, dan meminta agar kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin, tidak usah menunggu event seperti ini. Jika perlu bisa menyasar ke pasar-pasar yang ada.

Pemeriksaan mata terhadap jamaah Masjid Al-Ishlah Sumberpucung oleh petugas kesehatan dari RS Ben Mari Kendalpayak

Selain itu, Bupati Malang juga menghimbau kepada petugas kesehatan dan kader SMARThealth agar perlu menindaklanjuti giat ini selain pemeriksaan dan pengobatan dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.

Kemudian PP Promkes juga berhasil mewawancarai drg. Arbani Mukti Wibowo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlndungan Anak sehubungan dengan adanya giat Posbindu PTM ini. Sama dengan Bupati Malang, drg. Arbani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, juga memberikan apresiasi terhadap giat ini.

Sekitar pukul 06.00 WIB, Bupati Malang beserta sejumlah pejabat Pemkab Malang meninggalkan Masjid Al-Ishlah. Pemeriksaan pun masih berlanjut hingga pukul 06.26 WIB. Terperiksa terakhir adalah istri seorang Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat  Sekretariat Daerah, yang dicek kadar gulanya oleh perawat Desa Senggreng Bima di terop sebelah utara.

Perawat Desa Senggreng sedang melakukan cek gula darah terhadap istri pejabat Pemkab Malang

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir dalam giat Posbindu PTM ini menyaksikan banyak apresiasi yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan kader SMARThealth dalam gelaran giat Posbindu PTM.

Camat Sumberpucung Yateno, S.H., M.Si, yang diwawancarai oleh PP PTM Puskesmas Sumberpucung juga memberikan aplaus kepada Puskesmas Sumberpucung dan kader SMARThealth yang sukses mengadakan giat Posbindu PTM di halaman Masjid Al-Ishlah. Camat Sumberpucung juga berkeinginan agar giat semacam ini digalakkan di 7 desa yang ada di Kecamatan Sumberpucung.

Tak hanya itu, Tim SMARThealth UB juga mendengar sejumlah aplaus dari takmir Masjid Al-Ishlah atas terselenggaranya giat Posbindu PTM ini yang tergolong sukses.

Takmir Masjid Al-Ishlah Sumberpucung foto bersama perawat Puskesmas Sumberpucung maupun RS Ben Mari Kendalpayak

Selain pejabat Pemkab Malang, turut hadir pula Kepala Puskesmas Sumberpucung drg. Rahmawati Daha, Kepala TU Sugianto, S.Kep.Ners, M.Kes, dokter fungsional Puskesmas Sumberpucung dr. Mentari Indah Bramanti, dan jajaran Muspika Sumberpucung serta sejumlah kepala desa di wilayah Kecamatan Sumberpucung.

Hingga lapak giat Posbindu PTM ini diberes-beresin pada pukul 07.00 WIB, jumlah yang bersedia dilakukan skrining PTM ada sebanyak 74 orang di mana dari skrining itu terindikasi ada yang memiliki faktor risiko hipertensi sejumlah 48 orang dan diabetes mellitus sebanyak 10 orang. *** [210822]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 02 Agustus 2022

Puskesmas Sumberpucung Dan Kader SMARThealth Adakan Skrining PTM Bulan Merdeka Di Aula Kantor Kecamatan

Puskesmas Sumberpucung mengajak kader SMARThealth mengadakan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di Aula Kantor Kecamatan Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman No. 277 Dusun Pakel RT 13 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (02/08/2022).

Sesuai surat undangan yang dikeluarkan Camat Sumberpucung bernomor 005/349/35.07/12/2022 tertanggal 28 Juli 2022 ini ditujukan kepada Kapolsek beserta anggota, Danramil 0818/06 Sumberpucung beserta anggota, dan Komandan Detasemen TNI AU Senggreng beserta anggota, untuk ikut pelaksanaan skrining faktor risiko PTM.

Giat skrining faktor risiko PTM di Aula Kantor Kecamatan Sumberpucung ini sebenarnya merupakan pembukaan dari rangkaian giat skrining faktor risiko PTM dalam rangka Gebyar PTM di Bulan Merdeka ini.

Camat Sumberpucung foto bersama kader SMARThealth dan PP PTM Puskesmas Sumberpucung

Untuk menyasar skrining faktor risiko di tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung ini, Muspika mengawalinya dengan pemeriksaan deteksi dini bagi Aparatur Pemerintah Kecamatan, 7 Kepala Desa, Koramil dan Polsek beserta jajarannya.

Karena banyak perawat dan bidan desa yang terlibat dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Pemegang Program PTM (PP PTM) Puskesmas Sumberpucung menggandeng para kader SMARThealth dari sejumlah desa yang ada di Kecamatan Sumberpucung untuk melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM.

Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali briefing dari PP PTM Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners kepada para kader perihal pembagian tugas dan alur pemeriksaan ala Posbindu PTM. Begitu selesai briefing, para kader langsung mengatur posisi mereka masing-masing dengan dibantu perangkat kecamatan dalam mengatur meja untuk alur pemeriksaannya.

PP PTM Puskesmas Sumberpucung menjelaskan pada Camat dari hasil skriningnya

Camat Sumberpucung Yateno, S.H., M.Si juga terlihat antusias dalam menggerakan perangkatnya untuk membantu mengatur meja dan kursi selaras dengan tata laksana alur pemeriksaan skrining sesuai yang diinginkan pihak Puskesmas dan kader SMARThealth guna memudahkan bagi kelancaran giat ini.

Mengawali pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM adalah anggota Pos AU Senggreng dan Camat Sumberpucung. Mereka melakukan registrasi di meja pendaftaran, dan kemudian diikuti dengan perangkat kecamatan/desa maupun anggota Koramil/Polsek lainnya. 

Di meja itu ada mahasiswi magang Poltekkes Kemenkes Malang di Puskesmas Sumberpucung, yaitu Alviona Azzuhrotus Firdausi dan Ika Amalia, yang bertugas melayani pendaftaran dan sekaligus input berkas ke ePuskesmas.

Anggota Pos AU Senggreng melakukan cek kolesterol

Saat registrasi, mereka akan mendapat lembar form skrining faktor risiko PTM dan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ-29). Lembar form dan kuesioner tersebut diseteples dengan fotokopi KTP dan diberikan kepada mereka untuk terus mengikuti alur pemeriksaan.

Dari meja pendaftaraan, mereka akan diukur lingkar pinggangnya oleh kader SMARThealth Karangkates, Siti Khotimah. Hasil pengukurannya akan ditulis pada lembar form skrining yang dibawa oleh mereka.

Setelah itu, mereka lanjut menuju ke kursi visus mata untuk tes ketajaman penglihatannya oleh kader SMARThealth Sambigede, Dwi Puji Astutik. Tes visus mata dilakukan dengan bantuan Snellen chart atau bagan Snellen.

Kapolsek Sumberpucung jajal CO Analyzer untuk mengetahui kadar karbon monoksida di dalam tubuh

Usai visus mata, mereka akan diukur berat dan tinggi badannya oleh kader SMARThealth Jatiguwi, Ana Dwityaningsih. Karena yang diukur tadi umumnya lebih tinggi dari pengukurnya, kader tersebut menggunakan kursi untuk melihat hasil pengukuran tinggi badannya, dan kemudian disalin ke dalam lembar form skrining.

Selesai ukur berat dan tinggi badan, mereka bergeser ke sebelah utara dan disambut oleh kader SMARThealth Jatiguwi, Umi Hanik, yang melakukan tes garputala. Tes garputala adalah pemeriksaan pendengaran yang digunakan untuk membantu menentukan jenis gangguan pendengaran dengan bantuan garputala.

Alur pemeriksaan berikutnya usai tes garputala adalah pengukuran tekanan darah. Di meja pengukuran tensi ada dua kader yang bertugas, yaitu kader SMARThealth Sambigede, Titik Nur Eka Putri, dan kader SMARThealth Ternyang, Ranni Tia Andriani.

Kader melakukan pengukuran tekanan darah

Setelah diukur tekanan darahnya, mereka bergeser ke meja sampingnya yang berada di sebelah baratnya. Meja itu untuk pengecekan kadar gula darah. Di meja itu terlihat ada dua kader yang bertugas, yaitu kader SMARThealth Ternyang, Titik Yuliati, dan kader SMARThealth Ngebrug, Fita Maisaroh.

Dari situ, mereka akan bergeser ke meja di sebelah baratnya lagi. Mereka akan menjumpai kader yang bertugas melakukan pengecekan kolesterol. Ada dua kader yang melakukan pengecekan kolesterol, yaitu kader SMARThealth Ngebrug, Dias Marta Safitri, dan kader SMARThealth Karangkates, Titik Mudjatiningsih.

Kemudian meja berikutnya yang harus dilalui anggota Muspika yang ikut skrining faktor risiko PTM adalah CO Analyzer yang dilayani oleh mahasiswi magang Poltekkes Kemenkes Malang Nayla Yuli Faradila. CO Analyzer adalah perangkat skrining Karbon Monoksida untuk membantu setiap orang yang ingin mengetahui seberapa banyak tingkat CO ada di tubuh mereka atau di lingkungan mereka yang dapat membahayakan kehidupan.

Kader SMARThealth lakukan tes garputala untuk periksa pendengaran

Dari cek CO Analyzer, mereka akan menuju ke meja konseling. Di meja itu PP PTM Puskesmas Sumberpucung akan membantu para Muspika yang ikut skrining faktor risiko PTM untuk mengetahui hasil pemeriksaannya, dan bisa berkonsultasi dengannya.

Acara ini selesai pada pukul 11.51 WIB. Dari giat skrining PTM Bulan Merdeka di Aula Kantor Kecamatan Sumberpucung ini berhasil diperiksa sebanyak 57 orang dengan rincian 49 laki-laki dan 8 perempuan.

Hasil skriningnya itu belum bisa diinput dengan aplikasi eKader karena pada waktu diaktifkan hanya muyer-muyer saja. Para kader mengeluhkan hal ini kepada Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang mengikuti giat ini dari awal hingga akhir. Kata mereka, sebenarnya kader sudah semangat mengerjakan input data, akan tetapi setelah terbentur dengan aplikasi yang muyer-muyer terus akhirnya kader jadi melas mengentri.

Bila kader mengukur tinggi badan orang yang lebih tinggi darinya

Dari jumlah 57 orang itu, yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi hipertensi ada sebanyak 30 orang. Kemudian dari 30 orang tersebut yang mengetahui hipertensi hanya 3 orang saja. Yang lainnya tahu setelah mengikuti skrining faktor risiko PTM ini.

Mereka semua mendapatkan resep pengobatan yang bisa diambil pada hari Senin dan Rabu di Poli Pandu PTM Puskesmas Sumberpucung.

Hasil pemeriksaan ini juga langsung dilaporkan kepada Camat Sumberpucung untuk mendapatkan perhatian terkait hipertensi. Setelah itu diakhiri dengan melakukan foto bersama dengan Camat Sumberpucung di Aula tadi. *** [020822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 05 Juli 2022

Puskesmas Sumberpucung dan Kader SMARThealth Gelar Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates

Pagi itu, Selasa (05/07/2022), mentari bersinar cerah. Gemercik air selokan dan sawah yang masuk musim tanam, melingkungi Kampus 3 SMK Brantas Karangkates. Tenaga kesehatan dari Puskesmas Sumberpucung, perawat Ponkesdes Karangkates, dan lima kader SMARThealth berkunjung ke Kampus 3 SMK Brantas Karangkates yang terletak di Jalan Lolaras No. 14 RT 21 RW 03 Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dalam rangka menggelar Posbindu Institusi.

Sekitar 100 meter dari pagar sekolah di pinggir jalan hingga Pos Satpam, pengunjung bisa melihat pajangan piala di sisi selatan dan absen sidik jari di sisi utara yang berjajar dengan rapi. Pajangan piala itu pertanda bahwa SMK Brantas Karangkates adalah sekolah yang punya prestasi dan reputasi.

Dari Pos Satpam, barulah terlihat bangunan sekolah berlantai 4 nan megah menghadap selatan. Lingkungan sekolah yang banyak ditumbuhi pohon trembesi itu menambah keasrian lingkungan sekolah yang halamannya cukup bersih, teratur, dan rapi.

Tenaga kesehatan, kader SMARThealth dan staf SMK Brantas Karangkates foto bersama

Di ruangan dengan kode R.3.1.10, penyelenggaraan Posbindu Institusi diadakan. Ruangan tersebut berada di pojok sisi barat laut dari lingkungan Kampus 3. Ruangannya tepat berada di belakang prasasti SMK Brantas Karangkates berbentuk batu bercat hitam, atau tepat berada di bawah ruang guru.

Posbindu Institusi merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di institusi/tempat kerja. Posbindu ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM dan pencegahannya sehingga menciptakan tenaga kerja sehat dan produktif.

Oleh karena itu, Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates ini merupakan peran serta SMK Brantas Karangkates sebagai bagian dari masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.

Kepala dan Wakil Kepala SMK Brantas Karangkates melakukan skrining paling awal

Acara giat Posbindu Institusi ini menyasar semua karyawan/pekerja yang ada di SMK Brantas Karangkates, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf TU, satpam maupun tukang kebun yang mengabdi di SMK Brantas Karangkates. Ada sekitar 200 orang, namun giat ini dibagi dua jadwal. Jadwal pertama diadakan hari ini, sedangkan jadwal kedua akan dilanjutkan pada hari Kamis (07/07/2022).

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Setiap karyawan yang duluan longgar bisa langsung menuju ke ruangan pemeriksaan. Mereka dipandu untuk mengikuti alur pemeriksaan. Diawali dengan melakukan registrasi di meja pendaftaran yang berada di selasar ruang pemeriksaan, dekat tangga menuju ruang guru.

Petugas pendaftaran, Esti Puji Rahayu, S.Pt (staf TU bidang sarana), memberikan layanan pendaftaran dengan memberikan lembar skrining faktor risiko PTM dan Self-Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29) untuk diisi terlebih dahulu dengan mencantumkan fotokopi KTP.

Wakasek pantau jalannya Posbindu Institusi

Selesai mengisi, mereka akan mendapatkan layanan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut oleh Esti Puji. Hasilnya dicatatkan dalam lembar skrining tadi, dan kemudian mempersilakan menunggu panggilan dari petugas yang melakukan absen melalui microphone.

Petugas absen, Ratna Septya Sundari, S.IP (staf Perpustakaan), akan memanggil sesuai dengan nomor urut yang diberikan oleh petugas di bagian pendaftaraan. Yang dipanggil akan segera memasuki R.3.1.10 untuk mulai mengikuti skrining faktor risiko PTM.

Mereka langsung menuju petugas yang melayani pemeriksaan visus (ketajaman penglihatan), yaitu Zahroh Shoumi Indriyani, S.Pt., M.Pd (staf sarana prasarana). Zahroh akan mengetes mereka untuk melihat huruf mulai besar hingga kecil dengan jarak enam langkah kaki.

Kader SMARThealth duduk berjajar melayani pemeriksaan terdapat karyawan/staf SMK Brantas Karangkates

Dari visus, mereka akan lanjut melakukan pengukuran tekanan darah di meja berikutnya. Ada tiga meja pengukuran tensi yang dilayani oleh tiga kader SMARThealth, yakni Lovie Oktaviea Adie Putri, Deni Setyawati, dan Peni Muji Rahayu. Hasil tensinya akan dituliskan dalam lembar skriningnya.

Usai diukur tensinya, mereka bergeser ke meja di sebelah baratnya untuk menerima layanan pengecekan kadar gula darah. Terdapat tiga meja dengan satu orang perawat dan dua kader SMARThealth yang siap melayani, yaitu perawat desa Karangkates Edwin Irfansyah, A.Md. Kep., dan kader Siti Khotimah serta Titik Mudjatiningsih. Hasil pengecekannya juga dicatatkan dalam lembar skriningnya.

Selesai pengukuran kadar gula, mereka lanjut ke meja konsultasi hasil pemeriksaan tadi. Di meja itu ada perawat yang menangani Promkes Puskesmas Sumberpucung, Farida Azizah Nur, S.Kep. Ns. Bila dari diagnosis skrining memperlihatkan faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat Farida akan memberikan resep untuk diambil di Poli Pandu PTM Puskesmas Sumberpucung, yang bukanya setiap hari Senin dan Rabu.

PP PTM Puskesmas Sumberpucung pandu karyawan/staf SMK Brantas Karangkates jajal CO Analyser

Dari meja konsultasi, mereka yang merokok aktif atau sering bersinggungan dengan perokok di lingkungannya, maka perawat Farida memintanya untuk melakukan cek CO Analyser untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuhnya. Pengecekan ini dilakukan oleh PP PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., S.Kep. Ns. Setelah hasilnya muncul, Istitik akan langsung menjelaskan kepada mereka yang menjajal CO Analyser.

Ketika ruang pemeriksaan mulai sedikit pengunjungnya, beberapa kader SMARThealth akan langsung melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya yang turut hadir dari awal hingga akhir, sempat menanyakan ke sejumlah kader yang sedang melakukan entry data. Apakah aplikasi eKader sudah stabil, dan menurutnya sudah bisa untuk entry dengan lancar, tidak muyer-muyer lama lagi.

Acara giat Posbindu Institusi di SMK Brantas Karangkates selesai pada pukul 11.13 WIB, dan berhasil melakukan deteksi dini faktor risiko PTM sebanyak 82 orang yang bekerja di SMK Brantas Karangkates. Dari 82 orang tersebut terdiri atas 45 laki-laki dan 37 perempuan. *** [050722]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 19 Oktober 2021

Tahun 2021, Puskesmas Sumberpucung Lakukan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth

Kader kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama yang berkenaan dengan penyakit tidak menular (PTM). Sementara itu, dalam upaya penurunan angka kesakitan dan angka kematian penyakit jantung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan replikasi SMARThealth dengan penguatan Posbindu SMARThealth.

Posbindu SMARThealth adalah tempat dilaksanakannya kegiatan secara terintegrasi untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung berbasis masyarakat sesuai sumber daya dan kebiasaan masyarakat.

Salam CERDIK peserta pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Sumberpucung

Posbindu SMARThealth umumnya lebih kepada meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur dan lebih dikedepankan terhadap pengendalian penyakit kardiovaskular maupun pembuluh darah lainnya pada khususnya.

Dengan adanya kegiatan Posbindu SMARThealth di masyarakat maka mereka bisa melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit jantung. Deteksi dini di sini dimaksudkan untuk melakukan skrining dengan melalui pemeriksaan dengan menggali riwayat penyakit diri sendiri, riwayat penyakit keluarga, riwayat pola hidup, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, maupun cek kolesterol.

Sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Untuk meningkatkan kualitas kader kesehatan yang telah ada di setiap desa, Puskesmas Sumberpucung melakukan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada Senin (27/10/2021).

Pelatihan kader ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Sumberpucung yang terletak di Jalan TGP No. 2 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Aula Puskesmas Sumberpucung

Kegiatan ini dihadiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Sumberpucung, dan 35 kader kesehatan dari 7 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung, yaitu Jatiguwi, Karangkates, Ngebruk, Sambigede, Senggreng, Sumberpucung, dan Ternyang. 

Personil yang hadir dari Dinkes Kabupaten Malang terdiri atas Paulus Gatot Kusharyanto (Kasi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb. (Pemegang Wilayah), Kristina Dewi, A.Md. Keb. (staf PTM) dan 3 narasumber dari Seksi PTM.

Pemaparan Materi 1

Sedangkan yang datang dari Puskesmas Sumberpucung terdiri dari dr. Nur Eko Muhamad Samsudi (Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung), Istitik Wahyuni, A.Md. Keb. (Penanggung Jawab Program PTM), 7 perawat desa serta 7 bidan desa.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Farida Azizahnur. MC mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin di Aula Puskesmas Sumberpucung, dan selanjutnya membacakan susunan acaranya.

Pemaparan Materi 2

Setelah itu diteruskan dengan sambutan dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan kegiatan dibuka secara resmi oleh Kasi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan Kecamatan Sumberpucung Ir. Anik Tri Susilowati, M.P., yang mewakili Camat Sumberpucung yang berhalangan hadir.

Usai dibuka, acara disambung dengan pemaparan materi dari 3 narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pemateri pertama disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Pemaparan Materi 3

Dalam paparannya, Nur Ani memulai dengan memutar video mengenai pelaksanaan SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth itu bisa dimengerti oleh kader kesehatan yang hari ini ditingkatkan menjadi kader SMARThealth.

Setelah itu, Nur Ani baru menjelaskan Kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, jantung dan peredaran darah, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penyakit jantung koroner, faktor pemicu serangan jantung, faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM), jangka waktu pemantauan faktor risiko PTM, tindak lanjut dini, dan pencegahan dengan CERDIK.

Selesai materi pertama, diteruskan dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM”. Dalam paparannya, Bastamil menerangkan pengertian-pengertian dan tata cara dalam melakukan pengukuran kesehatan yang akan dilakukan oleh kader SMARThealth, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, serta pengukuran tekanan darah maupun cek gula darah.

Setelah itu, seluruh kader kesehatan diharuskan mempraktekkan secara satu per satu dengan didampingi oleh perawat desa, bidan desa maupun kader SMARThealth dari Jatiguwi dan Karangkates yang telah mendapat pelatihan lebih dulu. Sementara, personil dari Dinkes memantau jalannya praktek pengukuran ini.

Usai praktek pengukuran, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Heranwan, S. Kom dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader”. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi dan mengoperasikan aplikasi eKader.

Setelah itu, Candra mempersilakan para kader mempraktekkan penggunaan aplikasi eKader untuk melakukan input data pribadi masing-masing setelah tadi melakukan pengukuran. Kader harus melakukan skrining sesuai dengan instrumen yang ada dalam aplikasi tersebut.

Bila nanti lupa, kader bisa membaca kembali di Buku Saku Penggunaan Aplikasi eKader Pada Posbindu SMARThealth yang telah dibagikan ke semua kader yang hadir dalam pelatihan ini. Buku Saku ini dibuat sedemikian rupa agar mudah dibawa oleh kader.

Setelah kader melakukan entry data, Candra kemudian mengajari perawat desa maupun bidan desa mengenai bagaimana melihat hasil entrian kader melalui ePuskesmas. Selain itu, tenaga kesehatan tersebut juga diajari untuk menggunakan aplikasi tenaga kesehatan yang terhubung dengan aplikasi eKader.

Dalam pelaksanaan pelatihan kader ini pada umumny aberjalan dengan lancar dari mulai praktek pengukuran maupun entry oleh kader. Kendala yang ditemui hanya berupa handphone satu orang kader yang tidak bisa dilakukan instalasi karena RAM tidak cukup. *** [270921

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 24 Mei 2021

Hadiri Giat Posbindu PTM, Kades Karangkates Beri Pesan Kesehatan Kepada Warganya

Pagi ini, Senin (24/05/2021), Kepala Desa (Kades) Karangkates menghadiri Giat Posbindu PTM yang diselenggarakan di halaman Musholla Baiturrahman yang beralamatkan di Jalan Purworejo No. 67 Dusun Bandung RT 35 RW 05 Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kehadiran Kades Karangkates Sudjono Fakrim memberikan arti tersendiri bagi pegiat Posbindu di Desa Karangkates. Selain wujud bentuk kepedulian terhadap kader Posbindu, juga bisa melihat secara langsung giat Posbindu PTM Desa Karangkates.


Kader Posbindu dan SMARThealth foto bersama Kepala Desa Karangkates dan Kepala Puskesmas Sumberpucung

Pada kesempatan itu, Kades Karangkates memberikan pesan-pesan terkait kesehatan untuk warganya, seperti para warga yang telah mendapatkan jadwal vaksinasi harap datang untuk mengikuti vaksinasi mumpung gratis.

“Jangan takut untuk divaksinasi, tidak sakit koq”, terang Kades Sudjono dalam pesan kesehatannya.

Selain itu, Kades Sudjono juga merasa senang bila para warganya telah berkenan untuk menghadiri setiap ada giat Posbindu PTM di dusunnya masing-masing. Karena, menurut Kades Sudjono, PTM ini bisa dideteksi dini dengan melakukan pemeriksaan rutin ke Posbindu PTM.


Kades Karangkates Beri Pesan Kesehatan dalam Giat Posbindu PTM

Tampak hadir dalam giat Posbindu PTM itu adalah Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi, pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, S.Kep. Ns., dan salah seorang dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Tim SMARThealth UB sempat kebablasan hinggar hampir sampai Waduk Karangkates, tapi untungnya tidak terlambat dalam mengikuti giat Posbindu PTM tersebut. Giat Posbindu PTM di Desa Karangkates ini dimulai pada pukul 08.30 WIB.


Lokasi Giat Posbindu PTM di Halaman Musholla Baiturrahman Karangkates

Para warga silih berganti berdatangan menuju ke lokasi pemeriksaan Posbindu PTM sesuai longgarnya waktu mereka masing-masing. Yang sedang ke sawah, umumnya datang agak siangan. Sedangkan yang lansia umumnya mulai dari giat Posbindu tersebut dibuka.

Ada 5 meja yang harus dilalui oleh warga yang akan melakukan pemeriksaan. Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Begitu warga datang ke Posbindu langsung menuju ke meja 1 ini bila tidak sedang ada antrian. Kader yang ada di meja 1 adalah kader Posbindu Yulaikah. Kader tersebut bertugas mendaftar warga, menentukan sasaran pemeriksaan laborat, dan melakukan skrining awal pasien baru.


Kader Posbindu menuntun lansia yang akan mengukur berat badan

Setelah dari meja 1, warga atau pasien tersebut akan menuju ke meja 2. Di meja 2 ada kader Posbindu Muntik Kinalasari dan kader SMARThealth Siti Khotimah. Di meja 2 itu, kedua kader melakukan pengukuran antropometri, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut, ditambah dengan pengukuran tekanan darah. Alat pengukur tekanan darah (tensimeter) yang digunakan dalam pemeriksaan ini menggunakan tensimeter manual.

Dari meja 2, warga akan melanjutkan ke meja 3. Di meja 3 tersebut terdapat Asisten Bidan Desa Anik Rianti yang siap memberikan layanan pemeriksaan laborat berupa pemeriksaan/pengukuran gula darah, kolesterol maupun asam urat.


Perawat Desa Karangkates memberikan konsultasi dan pengobatan

Usai dari meja 3, warga bergeser ke meja 4 yang berada di sebelah timur meja 3. Di meja 4 ini terlihat perawat Desa Karangkates Edwin Irfansyah, A.Md. Kep yang melayani keluhan tentang kondisi fisik yang dirasakan oleh warga. Bila terindikasi memiliki faktor risiko tinggi dalam pemeriksaan laborat tadi maka perawat desa akan memberikan obat sesuai diagnosanya.

Di meja 4 tersebut, terlihat juga bidan Desa Karangkates Dewi Rimayatul Fuk’anah, S.Tr. Keb., yang membantu perawat Edwin serta terkadang terlihat menyambi sebagai Master of Ceremony (MC).

Setelah berkonsultasi di meja 4, warga akan menuju ke meja 5 yang letaknya di sebelah barat berdekatan dengan serambi Musholla Baiturrahman. Di meja 5 ini terlihat ada kader Posbindu Tatuk Wahyu Prasetyo dan kader SMARThealth Deni Setyawati. Kedua kader itu akan melakukan pencatatan hasil di Lembar Pencatatan Hasil Posbindu, dan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Pada giat Posbindu PTM kali ini berhasil diperiksa sebanyak 52 orang yang rinciannya laki-laki ada 7 orang, dan perempuan 45 orang hingga acara giat Posbindu PTM ini berakhir pada pukul 10.40 WIB. *** [240521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 17 April 2021

Penyuluhan Kesehatan Jantung di Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi

Penyuluhan kesehatan jantung yang ketiga diadakan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Jurusan Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah, pada minggu pertama di bulan puasa. Tepatnya pada Sabtu (17/04/2021).

Penyuluhan ini berbarengan dengan giat Posbindu PTM yang dihelat di rumah Ibu Suparmi yang beralamatkan di Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi giat Posbindu berada di antara Mushola Waqaf Subulus Salam dan rumah Ketua RT 05 RW 01, yang tak lain adalah menantu Ibu Suparmi.


PPDS FKUB, Dinkes, Puskesmas Sumberpucung, Ponkesdes Jatiguwi, Kepala Desa Jatiguwi, Kader, Tim SMARThealth UB

Tampak hadir dalam kegiatan penyuluhan itu adalah Kepala Desa Jatiguwi Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi, Bagian Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., Kader Posbindu, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola M., A.Md. Keb., Tim SMARThealth UB, dan masyarakat yang hadir dalam giat Posbindu PTM.

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.19 WIB. Materi pertama disampaikan oleh dr. Sawitri Satwikajati dengan judul “Penyakit Stroke Akibat Gangguan Jantung”. Menurut dr. Sawitri, stroke adalah suatu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat (otak) yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah maupun sumbatan pada pembuluh darah otak. Stroke ini bisa disebabkan oleh darah tinggi yang tidak terkontrol, gangguan jantung atrial fibrilasi maupun kolesterol tinggi.


dr. Sawitri Satwijati beri penyuluhan jantung dan stroke

Lebih lanjut, dr. Sawitri menjelaskan tentang tanda dan gejala stroke. Stroke biasanya muncul tiba-tiba, bisa didahului oleh keluhan sakit kepala yang diikuti mual muntah nyembur hingga penurunan kesadaran, atau bisa tanpa sakit kepala, namun tiba-tiba didapati sudut bibir asimetris, tangan/kaki menjadi sulit digerakkan, atau tiba-tiba pelo.

Lalu apa yang harus dilakukan jika muncul gejala tersebut? Dr. Sawitri menyarankan segeralah mencari pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat. Karena jika lebih dari enam jam, kecacatan bersifat permanen.


Peserta Penyuluhan Jantung

Setelah paparan materi penyuluhan selesai, dr. Sawitri membuka pertanyaan kepada semua yang hadir dalam penyuluhan tersebut. Ada seorang kader yang bertanya mengenai nyeri dada dan pada umur berapa penyakit jantung itu menyerang seseorang. Dr. Sawitri menjawab dengan gamblang atas pertanyaan dari kader tersebut. Nyeri, tergantung kepada kasusnya. Karena nyeri bisa disebabkan oleh jantung maupun lambung. Sementara itu, mengenai penyakit jantung bisa dari ketika masih bayi belum lahir hingga tutup usia.

Pukul 10.01 WIB, penyuluhan dilanjutkan dengan penjelasan aplikasi Detak. Aplikasi ini diberi nama Detak berasal dari singkatan deteksi jantung secara cepat dan akurat. Aplikasi Detak merupakan aplikasi yang berbasis algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggunakan gawai atau smartphone.


dr. Yuri Afifah mengajari aplikasi Detak

Dengan menggunakan aplikasi ini, masalah keterlambatan penanganan pasien serangan jantung bisa diminimalisir serta bisa menyelamatkan pasien serangan jantung. Pengguna cukup mengisi data diri dan menjawab beberapa pertanyaan tentang nyeri dada yang dialami pada aplikasi tersebut.

Dari beberapa pertanyaan tersebut nantinya akan diketahui apakah nyeri yang dialami pasien adalah serangan jantung atau tidak. Jika kemungkinan besar pasien mengalami sindrom koroner akut (SKA), maka aplikasi akan mengarahkan ke rumah sakit atau dokter jantung yang terdekat dengan tempat tinggal pasien.


Kepala Desa Jatiguwi sedang mencoba aplikasi Detak

Oleh karena itu, untuk mengenal aplikasi Detak ini, peserta penyuluhan menyimak aplikasi tersebut mulai dari instal hingga menjalankannya. Dr. Yuri Afifah, PPDS FKUB lainnya, menyorotkan materi cara instal aplikasi itu dengan LCD ke layar dan kemudian membantu peserta penyuluhan untuk melakukan instal bersama dr. Sawitri. Aplikasinya bisa diinstal dari Play Store.

Karena umumnya yang datang kebanyakan Lansia, maka yang mempraktekkan instalasi aplikasi Detak hanyalah beberapa orang yang belum Lansia, seperti kader Posbindu, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi.


Kasi PTM dan Keswa pantau giat Posbindu di Jatiguwi

Usai penyuluhan kemudian diisi oleh Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto sebagai penutup rangkaian acara penyuluhan. Dalam kesempatan itu, Paulus mengucapkan terima kasih kepada PPDS Jantung FKUB yang telah berkenan memberikan penyuluhan dalam giat Posbindu ini dan berharap kepada hadirin agar melakukan pemeriksaan secara rutin ke Posbindu guna deteksi dini hipertensi, diabetes maupun penyakit jantung.

Setelah itu kemudian dilakukan foto bersama antara PPDS FKUB, Puskesmas Sumberpucung, Kepala Desa Jatiguwi, Dinkes Kabupaten Malang, kader SMARThealth dan kader Posbindu serta Tim SMARThealth UB. Setelah itu, PPDS FKUB, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi meninggalkan tempat.


Staf PTM Dinkes berkeliling meja untuk monitoring

Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola yang sekaligus menjadi penanggung jawab program SMARThealth di Sumberpucung, serta Tim SMARThealth UB pulangnya agak belakangan. Hal ini karena masih melihat giat Posbindu PTM hingga paripurna.

Menurut Istitik Wahyuni, giat Posbindu PTM ini merupakan kolaborasi Posbindu SMARThealth dengan Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi. Perlu diketahui, bahwa di Desa Jatiguwi ini telah ada kader Posbindu di setiap RW. Jadi bila ada giat Posbindu, mereka saling bersinergi.


dr. Ganesa periksa pasien lansia dan terus memberikan obat

Hingga kelar, giat Posbindu ini dihadiri oleh warga sebanyak 49 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 6 orang dan perempuan sejumlah 43 orang. Dari jumlah itu berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 20 orang.

Dalam giat Posbindu itu melibatkan 5 orang kader SMARThealth dan 4 orang kader Posbindu. Mereka menyebar di setiap meja yang jumlahnya ada 6. Meja 1 merupakan meja pendaftaran diisi oleh dua orang kader Posbindu, yaitu Suwanti dan Kasmiatin, dan kader SMARThealth Ana Dwityaningsih.


Kasi PTM dan Keswa sedang bincang-bincang dengan Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung

Meja 2 yang menjadi meja untuk administrasi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut dilakukan oleh kader Posbindu Yuliana dan kader SMARThealth Yuli Prastyorini. Meja 4 yang digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan darah, dilakukan oleh kader Posbindu Ferinda dan kader SMARThealth Parlindaning Rahayu.

Sementara itu, meja 4 merupakan meja cek laborat untuk pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja 4 ini diisi oleh kader SMARThealth Umi Hanik. Lalu, meja 5 merupakan meja untuk melakukan entry data menggunakan aplikasi eKader. Yang melakukan entry data adalah kader SMARThealth Winarsih.

Sedangkan, meja terakhir adalah meja pengobatan. Di meja itu terdapat 3 orang petugas kesehatan, yaitu perawat Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Kep., dan dr. Ganesa, seorang dokter internship Puskesmas Sumberpucung. *** [170421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Senin, 01 Maret 2021

Instal Aplikasi eKader Versi Pascaperbaikan di Puskesmas Sumberpucung

Instal aplikasi eKader versi 1.0.1908 atau pascaperbaikan hari kelima dilaksanakan di Puskesmas Sumberpucung yang terletak di Jalan TGP No. 2 Desa Sumberpucung RT 01 RW 01 Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (01/03/2021).

Kegiatan instalasi ini berbarengan dengan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) bagi pemegang program PTM, Indera, UKS, Lansia, Keswa dan seluruh perawat desa yang ada di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Sumberpucung.

Pada kesempatan ini, rombongan Dinkes dibagi menjadi dua. Tiga orang memberikan materi dalam Bimtek, dan yang tiga orang lagi mengajari dan melatih kader dari dua desa, yaitu Karangkates dan Jatiguwi. Acara Bimtek menempati Ruang Pertemuan Puskesmas yang cukup luas, sedangkan kegiatan instalasi aplikasi eKader diadakan di Ruang Kepala Puskesmas.


Peserta Instalasi aplikasi eKader: Jatiguwi dan Karangkates

Tim Sekretariat lebih banyak mengambil posisi pada pendampingan instalasi eKader. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan diisi langsung mengajarkan cara melakukan instalasi aplikasi, dan mempraktekkan cara memasukkan data (input) ke dalam aplikasi tersebut.

Dengan mengikuti instruksi dari pemandu dari staf PTM yang membidangi IT, Candra Hernawan, S.Kom, kader tidak mengalami kesulitan yang berarti. Umumnya mereka berhasil melakukan instal aplikasi melalui unduhan di Play Store.

Setelah instalasinya berhasil, kader diajak mempraktekkan input data diri kader dengan menggunakan aplikasi eKader tersebut. Berbeda dengan pelatihan instalasi sebelumnya di empat desa yang lainnya, kendala yang dijumpai di pelatihan ini secara kompak menunjukkan hasil input datanya tidak bisa bridging ke ePuskesmas. Sehingga, di ePuskesmas terlihat kosong dari hasil input data para kader tersebut.


Staf PTM mendampingi kader dalam praktek input data

Tetapi data yang diinput oleh kader tersebut semuanya terekam di Health Worker Portal, kendati ada beberapa kader yang mengeluhkan tidak semua yang diinput masuk dengan sempurna semuanya. Seorang kader dari Jatiguwi, Umi Hanik, yang menggunakan handphone (HP) Vivo 12 sudah mengentri dengan hati-hati tapi di Health Worker Portal tidak terlihat di Encounter maupun Encounter Date. Sedangkan, kader Jatiguwi lainnya, Parlindaning Rahayu, melaporkan bahwa pengisian mengalami macet ketika harus mengisi ‘Provinsi’.

Lain halnya dengan yang dialami oleh kedua kader Karangkates. Peni  Muji Rahayu yang menggunakan HP Andromax A16C3H ini, mengatakan bahwa ketika mengisi ‘Provinsi’ juga mengalami macet. Kemudian atas anjuran pemandu agar supaya menginstal ulang aplikasinya terlebih dahulu, tapi kemudian proses download aplikasi eKader malah belum berhasil.

Sedangkan, Deni Setyawati, kader Karangkates yang memakai HP OPPO menemui masalah bahwa setelah isi data secara lengkap tapi pengukuran tekanan darah tidak muncul. Sehingga, pelatihan instalasi di Puskesmas Sumberpucung ini, kader belum bisa menyaksikan hasil input datanya ke dalam ePuskesmas.


Staf PTM dan Tim Sekretariat memberikan arahan

Kegiatan instalasi aplikasi eKader ini dihadiri 4 kader Jatiguwi dan 4 kader Karangkates. Satu kader Jatiguwi tidak bisa hadir karena hari ini menikah, sedangkan seorang kader dari Karangkates absen karena telepon selularnya sedang digunakan anaknya untuk daring dari sekolahnya.

Di penghujung acara, staf PTM yang menjadi penanggung jawa SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Sumberpucung, Fitriayu Dola M., A.Md.Keb., mengatakan bahwa di awal-awal pemeriksaan kader nanti, Dinkes belum memasang target berapa capaian yang harus dikerjakan oleh kader.

“Jadi kerjakan dulu sampai lancar” kata Fifi, panggilan akrab Fitriayu Dola M.

Kemudian Tim Sekretariat menambahkan agar supaya kader tidak perlu merasa bingung karena hasil data inputnya tidak masuk ke ePuskesmas. Itu hanya merupakan hal teknis saja. Kesalahan di awal setiap kegiatan itu merupakan hal yang lumrah. Yang terpenting kader berusaha belajar dan tetap semangat. *** [010321]


Penulis: Budiarto Eko Kusumo   ǀ  Penyunting Naskah: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog