Tampilkan postingan dengan label Posbindu SMARThealth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Posbindu SMARThealth. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 November 2021

Tiga Kegiatan dalam Posbindu SMARThealth di Desa Majangtengah

Hari ini, Selasa (16/11), giat Posbindu SMARThealth Desa Majangtengah sedikit berbeda dengan giat Posbindu SMARThealth sebelumnya. Dalam Posbindu itu terdapat tiga kegiatan yang bersamaan dan saling terkait, yaitu skrining, penyuluhan dan vaksinasi. 

Hal itu dikarenakan pada hari ini kebetulan merupakan jadwal para dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan pembelajaran dalam giat Posbindu tersebut. Pembelajaran dokter muda ini merupakan bagian dari stase yang harus dilalui olehnya, yaitu stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 

Kader, tenaga kesehatan, kepala dusun dan dokter muda FKUB dalam harmoni Posbindu SMARThealth

Keseharian pada stase ini di antaranya mengikuti kegiatan-kegiatan seperti posbindu, penyuluhan, dan program kesehatan lainnya. Seperti dalam rapat koordinasi (rakor) Posbindu SMARThealth secara daring (Rabu, 10/11), acara ini telah dijadwalkan sebelumnya.

Tiga kegiatan dalam Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Bapak Acung di Dusun Lambangsari RT 40 RW 06 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Dalam giat kali ini, alur pemeriksaan warga dalam skrining juga berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Warga yang datang langsung menyerahkan KTP kepada petugas registrasi penyakit tidak menular (PTM), yaitu kader SMARThealth Siani.

Skrining di Posbindu SMARThealth Majangtengah

Kemudian warga dipersilakan duduk di teras memanjang di sisi timur. Mereka akan dipanggil satu persatu sesuai nomor registrasinya untuk menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah dan cek gula darah.

Pada saat menanti panggilan itu, para dokter muda dari FKUB yang terdiri dari Annisa Nurul Qalbi, Michelle Rimbawan, Nabilah Rohadatul Aisy, Ferine Ludytajati, dan Chintyadewi Hesagilang Ramadhani dari Kelompok 1 dalam bimbingan dr. Holipah, Ph.D., melakukan wawancara kepada warga dengan menggunakan kuesioner surveillance penyakit tidak menular (PTM) berdasarkan WHO STEPS instrument for non communicable disease risk factor surveillance.

Warga yang menerima panggilan, akan menuju meja yang ada perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtiyas, A.Md. Kep. untuk diukur tekanan darah/gula darah, dan kader SMARThealth Monica Zayyin yang berada di depan perawat Irma akan melakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer digital infrared atau termometer jidat.

Salah seorang dokter muda FKUB sedang wawancara dengan kuesioner surveillance PTM

Hasil pengukurannya dilaporkan dan dicatat oleh petugas registrasi kedalam form yang menyatu dengan form registrasi. Setelah itu, warga dipersilakan untuk menjumpai kader SMARThealth Hudha Ifiyah dan Gini Ratnawati, untuk diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut. Hasilnya dilaporkan kepada kader Siani untuk ditulis di form registrasi tersebut.

Sementara itu, kader SMARThealth Hariani yang duduknya tepat disamping Siani bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Pada saat melakukan entry data, aplikasinya kerap mengalami error.

Kemudian warga yang diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut, dipersilakan menuju ke dalam rumah Bapak Acung untuk mendengarkan penyuluhan yang akan dilakukan oleh dokter muda dari FKUB itu.

Penyuluhan PTM oleh dokter muda FKUB dalam giat Posbindu SMARThealth

Penyuluhan itu tidak sekaligus untuk warga yang hadir, tapi bertahap sesuai kapasitas dalam ruang tamu rumah Bapak Acung. Tadi terlihat setelah ada 15 orang di dalam ruangan, maka dua dokter muda akan melakukan penyuluhan kesehatan terkait PTM.

Namun sebelum dimulai penyuluhan, kedua dokter muda akan memandu warga untuk melakukan pretest dengan menjawab beberapa pertanyaan. Setelah itu baru dilakukan penyuluhan. Dalam penyuluhan itu, dokter muda menjelaskan masalah faktor risiko PTM seperti hipertensi, diabetes, merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan lain-lain.

Usai mendengarkan penyuluhan, warga akan melakukan posttest dengan menjawab pertanyaan yang sama persis pada saat pretest. Setelah itu, warga boleh meninggalkan ruangan dan sudah boleh pulang ke rumah masing-masing.

Staf PTM menjelaskan Posbindu SMARThealth kepada dua kepala dusun

Sebelum benar-benar meninggalkan lokasi giat Posbindu SMARThealth, warga diingatkan kembali oleh perawat Irma bagi yang belum menerima suntik vaksin dan dalam skrining tadi menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik maka warga dihimbau untuk ikut vaksinasi. Petugas vaksinasi, bidan Indiyah, A.Md. Keb. siap melayani suntik vaksin warga di dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut.

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth ini adalah tiga kepala dusun (Lambangsari, Krajan, Larangan), dua staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Pada pukul 11.02 WIB, staf PTM dan Keswa dan Tim SMARThealth UB serta dua kepala dusun (kasun) dari Krajan dan Larangan yang juga menjadi Satgas COVID-19 Desa Majangtengah diminta tuan rumah untuk berkenan makan lebih dulu di meja makan yang letaknya berada di belakang. Di meja makan, terhidangkan soto daging dan sate ayam.

Suntik vaksin dosis 1 dalam giat Posbindu SMARThealth

Usai makan, kedua staf PTM dan Keswa berpamitan. Sementara, Tim SMARThealth UB masih ingin menyaksikan pelaksanaan vaksinasi dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut dalam suasana mendung yang kian menebal dan menghitam.

Menjelang giat Posbindu itu ditutup, ada warga yang ingin memeriksakan diri. Nama warga ini menjadi kelakar di antara kader SMARThealth. Pasalnya, ketika kader Hariani disuruh membacakan nama warga yang periksa itu oleh kader Siani yang bagian melakukan registrasi terjadi hal yang bikin ngakak bagi yang mendengarkannya.

Mbak, tulung wacakno jenenge iku?” tanya kader Siani kepada kader Hariani.

Kemudian kader Hariani membacakan sesuai yang tertulis di dalam KTP warga tersebut. “Jenenge Businten?” jawab kader Hariani.

Lalu, kader Siani menyahut, “Maksude jenenge ibu iku lho?” Sambil menunjuk ke ibu yang sedang diukur tensinya oleh perawat Irma.

“Lha yo iku jenenge Businten?” jawab kader Hariani sambil menyodorkan KTP warga itu kepada kader Siani.

Acara giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 12.45 WIB, setelah direkapitulasi terhitung ada 72 orang yang ikut skrining dengan rincian 8 laki-laki dan 64 perempuan. Dari 72 orang yang ikut skrining itu, yang berhasil mengikuti suntik vaksin dosis ke-1 itu sebanyak 10 orang karena yang lainnya sudah mendapatkan suntik vaksin sebelumnya. *** [161121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 20 Oktober 2021

Perbup Posbindu SMARThealth: Dari Rancangan Hingga Dapat Tanda Tangan

Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila yang ke-55, Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M. meneken Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 Tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan Dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth.

Peraturan Bupati (Perbup) ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu 1 Oktober 2021. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Perbup ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang.

Rapat Tim Program SMARThealth Dinkes Kabupaten Malang (Foto: 06/10/2020)

Kabar gembira ini diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang pada Senin (11/10/2021) dari Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, dan salinannya langsung diambil oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, staf PTM yang menjadi Koordinator PTM dan SMARThealth, pada pukul 08.30 WIB.

Kegembiraan ini pun kemudian bergaung di Ruang Multimedia Lantai 2 Dinkes Kabupaten Malang, tatkala akan dilangsungkan Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Pelayanan Jantung Terpadu, termasuk terdengar oleh perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hendak menghadiri rakor tersebut.

Ditandatanganinya Perbup ini sebagai klimaks Perbup Posbindu SMARThealth dalam perjalanannya dari rancangan hingga mendapat tanda tangan Bupati Malang.

Rakor Pembahasan Rancangan Perbup SMARThealth di Ruang Pertemuan Bagian Hukum Sekretariat Derah Kabupaten Malang (Foto: 09/03/2021)

Dalam penyusunan rancangan Perbup, Dinkes Kabupaten Malang selaku pemrakarsa melalui Kepala Dinkes membentuk Tim Penyusun Rancangan Perbup yang dikoordinasi oleh Seksi PTM Dinkes. Tim itu mengawali menyusun draft Perbup pada Agustus 2020. 

Lalu, pada saat ada Workshop Kegiatan Penelitian Pencatatan Sipil dan Statistik di Ijen Suites Resort & Covention Malang (8-11 September 2020), Kasi PTM memperlihatkan draft Perbup kepada Tim SMARThealth UB untuk dibantu editing, baik penambahan maupun pengurangan.

Pada 6 Oktober 2020, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang Nomor: 440/61/KEP/35.07.103/2020 tentang Tim Penyelenggara Program Layanan Inovasi SMARThealth Dinkes, diadakan rapat Tim Kerja SMARThealth Dinkes di Ruang Rapat Kadinkes.

Kunjungan ke DPMD Kabupaten Malang konsultasi dan advokasi draft revisi Perbup SMARThealth (Foto: 19/05/2021)

Salah satu agenda rapat yang dihadiri oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan serta Tim SMARThealth UB ini, selain penyampaian program SMARThealth dan perkembangannya selama ini maupun rencana aksi tahun 2020 hingga tahun 2024, juga membahas draft Perbup tentang Program Layanan SMARThealth.

Dalam pembahasan ini cukup mengundang gempita urun rembug dari masing-masing bidang. Mengingat membahas Perbup ini tidak selesai dalam 4 jam, maka Kadinkes memerintahkan pembahasan Perbup dilanjutkan di luar rapat ini.

Esok harinya, dilakukan penyerahan draft Perbup ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Draft tersebut diserahkan oleh staf PTM Wildan Adi Yatma, S.Psi dengan mengisi formulir Berkas Ajuan Produk Hukum terlebih dahulu.

Konsultasi dan advokasi draft revisi PerbupSMARThealth ke Inspektorat Kabupaten Malang (Foto: 19/05/2021)

Berkas itu kemudian diterima oleh staf Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah dengan diberi nomor agenda 10359. Mengenai pembahasan dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah nanti akan diinformasikan selanjutnya. Sejak itu, Kasi PTM berusaha membangun komunikasi dengan Bagian Hukum perihal perkembangan Perbup tersebut.

Tanggal 9 Maret 2021, ketika perjalanan menuju ke Puskesmas Donomulyo dalam rangka Bimtek Program PTM dan Keswa, tiba-tiba mendapat kabar bahwa siangnya akan diadakan Rakor Pembahasan Rancangan Perbup SMARThealth di Ruang Rapat Bagian Hukum Sekretariat Daerah Lantai 4.

Menindaklanjuti kabar itu, akhirnya acara Bimtek dipersingkat guna menghadiri undangan dari Bagian Hukum tersebut. Rombongan Dinkes yang hadir dalam Rakor Pembahasan Perbup tersebut adalah Kasi PTM dan Keswa, 2 staf PTM, staf Umum dan Kepegawaian Dinkes, serta perwakilan dari Tim SMARThealth UB.

Dalam pembahasan rancangan itu sekaligus dilakukan revisi terhadap kata-kata yang termaktub dalam draft tersebut. Ada sebagian kata yang dihilangkan atau diganti, dan ada juga kata yang ditambahkan. Tak hanya itu saja, dalam pembahasan itu juga terdapat pasal tambahan untuk memperjelas dari pasal sebelumnya.

Sejak adanya revisi tersebut, Kasi PTM melakukan dialog secara intens dengan Bagian Hukum. Di kala senggang, Kasi PTM akan kontak dengan Bagian Hukum. Misalnya, pada 20 Maret 2021, Kasi PTM berkonsultasi perihal draft perubahan Perbup SMARThealth ke Bagian Hukum, dan pada 28 April 2021 bertemu lagi dengan Bagian Hukum untuk membahas revisi Perbup SMARThealth.

Pada 19 Mei 2021 Seksi PTM bersama Tim SMARThealth UB berkunjung ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk melakukan advokasi dan konsultasi terkait dengan pengembangan Posbindu SMARThealth.

Usai pertemuan dengan DPMD, rombongan tersebut melakukan kunjungan ke Inspektorat Daerah di Singosari untuk hal yang sama seperti yang dilakukan di DPMD. Dari pertemuan itu, DPMD dan Inspektorat Kabupaten Malang mendukung kegiatan Posbindu PTM berbasis SMARThealth dan akan membantu dalam kegiatan advokasi Perbup tersebut jika sudah mendapat tanda tangan Bupati.

Pada 26 Juli 2021 Kasi PTM yang didampingi 2 stafnya berkonsultasi lagi dengan Bagian Hukum. Kasi PTM ingin tahun perkembangan usai revisi. Oleh Bagian Hukum, rancangan tersebut masih menunggu kabar dari Bupati.

Hampir setiap bulannya, Kasi PTM mengagendakan pertemuan dengan Bagian Hukum untuk mengetahui progres draft Perbup tersebut. Tanggal 19 Agustus 2021, Seksi PTM bersama Bagian staf Bagian Hukum Dinkes melakukan pertemuan dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah dalam rangka pemantauan Perbup SMARThealth, dan hasilnya menunggu tanda tangan dari Bupati.

Tanggal 20 September 2021 diadakan lagi pertemuan Seksi PTM dan Bagian Hukum untuk membahas Perbup SMARThealth. Hasilnya dilakukan revisi lagi perihal redaksi tata naskah tentang Perbup SMARThealth.

Tepat pada hari Jumat, 1 Oktober 2021 Bupati Malang akhirnya berkenan membubuhkan tanda tangan pada Perbup yang telah direvisi beberapa kali, mulai dari judul hingga di dalam beberapa pasal. Perjalanan panjang sebuah Perbup SMARThealth.

Sebuah keberuntungan diteken bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang memudahkan untuk diingat bagi lahirnya sebuah pedoman dalam pelaksanaan program SMARThealth di Kabupaten Malang, dan sekaligus meningkatkan partisipasi semua pemangku kepentingan dan masyarakat dalam penerapan dan pengembangan program SMARThealth di Kabupaten Malang.

Ingat Hari Kesaktian Pancasila, ingat Posbindu SMARThealth! *** [201021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 03 September 2021

SMARThealth Dan Vaksinasi Jalan Bareng di Desa Dadapan

Pagi ini mentari bersinar cerah. Di halaman Balai Desa Dadapan telah tampak antrian warga ikut Vaksinasi Tahap 1 yang digelar untuk ketiga kalinya di desa itu, pada Jumat (03/09/2021). Peserta vaksinasi mengerubuti meja pendaftaran yang berada di areal parkir sebelah timur halaman Balai Desa.

Ada dua meja di sana. Meja sebelah utara diisi oleh staf pamong desa, dan meja di sisi selatan terlihat kader-kader SMARThealth berseragam batik dengan dominasi warna kuning. Kedua meja itu merupakan meja pendaftaran yang saling terkait.

Kades Dadapan ikut vaksinasi disaksikan oleh Camat Wajak

Warga yang menjadi peserta vaksinasi yang berdatangan ke Balai Desa diarahkan menuju ke meja pendaftaran di sisi utara terlebih dahulu. Di meja itu, pamong desa akan melakukan listing warganya yang hadir untuk ikut vaksinasi. Terus ditimbang badannya dan berkasnya yang terdiri atas KTP/Kartu Keluarga dan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 diberi nomor urut.

Dari situ, warga yang telah mendaftar dipersilakan mengantri sesuai nomor urutnya di meja pendaftaran sisi selatan. Di meja ini, warga akan diskrining oleh kader SMARThealth dengan memakai Kartu Skrining Posbindu PTM. Dalam skrining itu juga dilakukan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah.

Meja Pamong Desa untuk melakukang listing dan pendaftaran

Sebelum server di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengalami trouble, biasanya kader SMARThealth akan langsung menginput dengan aplikasi eKader, tapi berhubung ada trouble di servernya aplikasi praksis tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga, kader SMARThealth terpaksa menginput secara manual terlebih dahulu.

Usai diskrining oleh kader SMARThealth, warga akan dipanggil oleh bagian meja skrining yang berada di dalam gedung pertemuan Balai Desa. Meja skrining bagi peserta vaksinasi ini diisi oleh dua orang Koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) dengan berseragam alat pelindung diri (APD) ringan warna hijau muda.

Kader SMARThealth melakukan skrining PTM

Di meja skrining vaksinasi ini, warga akan ditanya oleh kedua Koas dengan menggunakan instrumen yang ada di Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19. Kartu itu berlaku untuk siapa saja, kecuali ibu hamil. Ibu hamil akan memakai Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 Khusus Ibu Hamil.

Dari meja skrining vaksinasi inilah, warga akan mengetahui bahwa dirinya bisa lanjut vaksin atau ditunda. Jadi, warga yang telah mendaftar vaksinasi tidak secara otomatis akan dilayani suntik vaksin manakala petugas kesehatan (nakes) menemukan indikasi alasan kesehatan untuk ditunda. Yang umum ditemui adalah bilamana warga tersebut setelah diukur tekanan darahnya sebanyak 5 kali lebih masih menunjukkan hasil tinggi maka biasanya nakes akan menundanya.

Koas FK UNISMA bantu skrining warga dengan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19

Sedangkan bagi warga yang lolos skrining, maka ia akan disuruh menuju ke meja vaksinasi. Di meja itu ada 3 nakes Puskesmas Wajak, 2 nakes bertugas sebagai penyuntik vaksin dan 1 nakes lagi yang menyiapkan vaksin dan suntikan serta sekaligus mencatat penggunaannya.

Dari meja vaksinasi, warga diminta untuk menuju ke meja observasi. Di meja observasi ada 5 nakes dari Puskesmas Wajak dan 1 nakes Ponkesdes Dadapan dengan 6 laptop yang siap menginput berkas warga yang ikut vaksinasi. Namun karena metode yang digunakan metode cepat mengingat hari Jumat, maka warga cukup memberikan berkasnya dan langsung boleh pulang. Mereka diinformasikan bila menemui gejala yang kurang mengenakan segera menghubungi nakes setempat. Selain itu, nakes juga mengabari bahwa print out Kartu Vaksinasi COVID-19 bisa diambil pada hari Senin mendatang di Balai Desa.

Babinsa mendampingi peserta vaksinasi

Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Camat Wajak Purwoto, S.Sos., M.Si., yang dikawal staf perempuan Kecamatan Wajak, berkesempatan melakukan kunjungan untuk melihat dari dekat pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kebetulan kehadiran Camat Wajak ini selain menyapa seluruh nakes yang bertugas dalam vaksinasi juga ingin melihat Kepala Desa Dadapan Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E. yang menjadi peserta vaksinasi dengan nomor urut 150, ikut divaksin.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini tergolong cepat. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.33 WIB. Dari target sasaran 150 peserta vaksin, berhasil disuntik vaksin sebanyak 148 orang, dan yang ditunda suntik vaksinnya ada 8 orang.

Meja observasi, satu nakes satu laptop

Jadi pas menjelang adzan Jumatan, acara vaksinasi yang bertempat di Balai Desa Dadapan yang beralamatkan di Jalan Raya Pagergunung, Dusun Pagergunung RT 15 RW 05 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, selesai.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang ikut menyaksikan jalannya pelaksanaan Vaksinasi Tahap 1 untuk yang ketiga kalinya ini, terus langsung menuju ke Masjid Sabilil Muttaqin yang tepat berada di sebelah barat Balai Desa Dadapan guna menunaikan salat Jumat. *** [030921]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 29 Juni 2021

Rumah Kader Jadi Tempat Giat Posbindu SMARThealth Desa Sukolilo

Bulan Juni ini, tepatnya Selasa (29/06/2021) penyelenggaraan giat Posbindu SMARThealth Desa Sukolilo diselenggarakan di rumah kader SMARThealth Puput Endang Setiyowati yang beralamatkan di Dusun Pohkecik RT 13 RW 05 Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya rumahnya berada di sebelah timur Musholla Nurul Huda, atau sebelah timur Toko Jamu Angger Waras.

Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan target sasaran warga yang bermukim di RT 13 RW 05. Seperti biasanya, warga yang memeriksakan diri dalam giat Posbindu tersebut akan mengikuti alur pemeriksaan dalam beberapa meja.

Kader SMARThealth dan Lansia berpose bersama

Pemeriksaan akan diawali dari meja 1. Meja 1 merupakan meja pendaftaraan yang letaknya berada di serambi muka rumah sisi timur. Pada jam-jam awal, petugas yang melakukan pendaftaran diisi oleh kader SMARThealth Lailiatul Nikmah dan Wiwin Hidayati. Tapi kemudian selang beberapa saat diganti oleh mahasiswi KKN Universitas Negeri Malang (UM) yang hadir dalam giat Posbindu tersebut.

Sedangkan, kader SMARThealth tersebut kemudian bertugas melakukan entry data ke dalam aplikasi eKader bersama kader SMARThealth Puput Endang Setiyowati, dan tempat duduknya pun pindah ke dalam ruang tamu.

Mahasiswi KKN turut membantu skrining dalam giat Posbindu SMARThealth

Setelah didaftar, warga tersebut akan dilakukan skrining dengan menanyakan sejumlah riwayat PTN keluarga dan diri sendiri, aktivitas fisik, dan faktor risiko PTM. Kemudian setelah itu, warga akan melanjutkan pada pengukuran antropometri, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut. Pengukuran ini dilakukan oleh kader Lansia Rofu’iyah. Hasil pengukurannya dituliskan oleh mahasiswa KKN UM yang membantunya.

Usai diukur, warga akan bergeser ke meja berikutnya yang berada di sebelah barat meja 1. Antara kedua meja itu hanya dibatasi oleh pintu utama sebagai jalur lalu lalang masuk ke dalan ruang tamu. Di situ ada dua kader SMARThealth yang akan melayani pengukuran tekanan darah. Kedua kader tersebut yaitu Khoirutul Lutfi dan Sofi’iyah. Yang satu melakukan pengukuran, dan yang satunya mencatat ke dalam Kartu Skrining Posbindu PTM.

Pengukuran tekanan darah

Setelah itu, warga bergeser ke samping barat untuk mendapatkan layanan pemeriksaan laborat ringan, yaitu gula darah dan kolesterol. Pada layanan pemeriksaan laborat ini, ada dua mahasiswi Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw Malang yang sedang melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), yaitu Noven Titan dan Lailatul M.

Kedua mahasiswi ITSK itu saling berbagi tugas. Yang satu melakukan pengukuran gula darah dan kolesterol, dan yang satunya melakukan pencatatan hasil pengukurannya ke dalam Kartu Skrining Posbindu PTM.

Cek gula darah dan kolesterol

Dari meja pemeriksaan laborat, warga dipersilakan untuk masuk ke ruang tamu untuk melakukan konsultasi dari hasil pemeriksaan tadi kepada perawat Desa Sukolilo Fahazzah Indra Lukmana, A.Md. Kep., yang dibantu oleh pemegang program PTM Puskesmas Wajak Nurul Hidayati, A.Md. Kep.

Kedua perawat tersebut akan melakukan identifikasi faktor risiko penyakti tidak menular (PTM), edukasi, dan tindak lanjut dari pemeriksaan tadi. Bila teridentifikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat tersebut akan memberikan sejumlah obat kepada warga tersebut.

Konsultasi dengan petugas kesehatan

Keluar dari konsultasi di ruang tamu itu, warga akan disambut oleh dua kader Lansia, yaitu Husnul dan Sati. Kedua kader tersebut akan memberikan minuman kacang hijau dikemas dalam gelas plastik yang tutupnya dipress (cup sealer).

Dengan menerima pemberian makanan tambahan (PMT) itu maka rangkaian warga dalam melakukan pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth selesai sudah.

Lokasi giat Posbindu SMARThealth

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth itu adalah Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM yang bertanggung jawab atas program replikasi SMARThealth di Desa Sukolilo. Selain itu, turut hadir juga salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara giat Posbindu ini ditutup pada pukul 12.30 WIB, dan berhasil diperiksa 20 orang warga dengan rincian laki-laki ada 4 orang, dan perempuan ada 16 orang.

Setelah rekapitulasi, kita semua diajak makan bersama oleh tuan rumah di meja makan yang memanjang. Di meja makan itu ada sayur lodeh tewel, sayur sop, balado tongkol, telor ceplok, perkedel, bakwan jagung, dan rambak. Tinggal ambil sesuai selera masing-masing!

Keluar dari meja makan, acara kemudian ditutup dengan foto bersama antara kader SMARThealth, kader Lansia, pemegang program PTM Puskesmas Wajak, perawat Desa Sukolilo, dan staf PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** [290621

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 12 Juni 2021

Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen di Balai RW 01

Sempat ditunda jadwal giatnya, hari ini, Sabtu (12/06/2021), giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen dilaksanakan di Balai RW 01 yang beralamatkan di Jalan Wahidin Sudirohusodo, RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Penundaan itu disebabkan adanya bentrok jadwal dari dokter Puskesmas Kepanjen. Kebetulan dr. Gia Noor Pratami yang secara regular memback up giat Posbindu di Kepanjen berhalangan hadir untuk jadwal sebelumnya. Sedianya, giat akan digelar pada Sabtu (05/06/2021) tapi akhirnya diundur pada hari ini.

Kader SMARThealth, SIMPLI dan Posyandu Balita berpose bersama peneliti Medicine Quality

Giat Posbindu ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Para warga yang rutin ke Posbindu ini telah mengantri. Mereka akan mendapat layanan pemeriksaan seperti biasanya. Mulai dari meja pendaftaran hingga konsultasi.

Sebelum menuju meja 1, warga harus mencuci tangan terlebih dahulu di tempat cuci yang telah disediakan di muka. Kemudian kader Posyandu Balita Sri Handayani yang menyambi among tamu, akan memastikan terlebih dahulu apakah warga telah mengenakan masker yang benar secara protokol kesehatan. Setelah itu, kader Sri Handayani akan memandu warga tersebut menuju ke meja 1 atau meja pendaftaran.

Pengukuran lingkar perut

Di meja 1 terlihat kader SMARThealth Indri Astutik yang bertugas melakukan pendaftaran kepada warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu ini. Kader tersebut akan senantiasa meminta warga untuk menunjukkan KTP. Dari KTP tersebut, kader akan mencatatkan biodata dalam Kartu Skrining Posbindu.

Dari meja 1 yang berada di teras depan Balai RW 01, warga akan diukur lingkar perut oleh kader Sri Handayani sebelum memasuki pintu utama Balai RW 01. Hasil pengukurannya dituliskan dalam Kartu Skrining Posbindu.

Pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali per orang

Setelah itu, warga akan dipersilakan memasuki gedung Balai RW 01. Di depan pintu, telah menanti kader SIMPLI Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. Kader Wiwik akan melakukan pengukuran berat dan tinggi badannya terlebih dahulu sebelum sampai ke meja 2. Hasilnya juga dituliskan dalam Kartu Skrining Posbindu.

Bila di meja 2 tidak ada antrian, maka warga boleh langsung menuju ke meja 2. Di meja 2 ada kader Posyandu Balita Luluk Tamawati (juga dikenal sebagai Ketua RW 01) yang akan melayani warga dalam melakukan pengukuran tekanan darah (tensi) sebanyak 3 kali per orangnya. Hasil pengukurannya dicatatkan di Kartu Skrining Posbindu.

dr. Gia melakukan identifikasi FR PTM, edukasi dan tindak lanjut kepada pasien

Setelah itu, warga akan menuju ke meja 3. Di meja 3 ada kader SMARThealth Agustin Shintowati yang dibantu oleh Shynta Dinar Audia, mahasiswa STIKES Kepanjen yang sedang meneruskan Profesi Ners. Di meja 3 ini, warga akan mendapatkan pelayanan pengukuran gula darah dan kolesterol, dan hasil pengukurannya dimasukkan ke dalam Kartu Skrining Posbindu.

Usai meja 3, warga dipersilakan menuju ke meja 4. Meja 4 merupakan meja konsultasi. Di meja 4 ini ada dr. Gia Noor Pratami yang akan melakukan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi serta tindak lanjut kepada warga. Jika terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), warga diberikan obat yang diambil di meja 5.

Tim Kualitas Obat bantu perawat beri edukasi minm obat ke pasien

Di meja 5 terlihat perawat Kelurahan Kepanjen Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep. Meja 5 merupakan meja bagian obat. Perawat Nurul akan memberikan obat sesuai yang dituliskan dokter dalam lembar pemantauan Posbindu PTM.

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen ini adalah salah seorang Tim Kualitas Obat (Medicine Quality of CVD) Komang Tri Aksari Dewi, S.Farm., M. Farm., dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sari, nama panggilan Tim Kualitas Obat, hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen, ingin melihat prosesinya. Kemudian ia juga membantu perawat Nurul dalam mengedukasi minum obat kepada warga.

Acara giat Posbindu di Kepanjen ini selesai pada pukul 11.36 WIB dan berhasil melakukan pemeriksaan dan edukasi kepada warga sebanyak 37 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan ada 29 orang.

Sebelum dr. Gia meninggalkan tempat untuk segera menuju ke Puskesmas Kepanjen, dilakukan foto bersama dengan kader terlebih dahulu. Kemudian kader yang terlibat dalam giat Posbindu hari ini menghidangkan lontong sayur untuk disantap bersama. *** [120621

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 04 Juni 2021

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan di Dusun Pagergunung

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan yang ke-5 ini telah bergeser ke dusun lainnya. Kalau selama ini dalam 4 kali giat Pobindu SMARThealth dilaksanakan di lingkungan Dusun Dadapan, mulai giat yang ke-5 ini mencoba menyasar warga di Dusun Pagergunung.

Giat Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, As’ari, yang beralamatkan di Dusun Pagergunung RT 19 RW 06 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat siang (04/06/2021).

Kader, perawat, bidan, dan staf PTM

Sesuai namanya, Dusun Pagergunung ini berada di lereng sebelah barat Gunung Semeru dengan ketinggian 525 m di atas permukaan laut. Dusun ini dikelilingi perbukitan yang menyatu dengan lereng Gunung Semeru. Udaranya sejuk, dan mata senantiasa dimanjakan dengan hijaunya pepohonan.

Acara giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 13.00 WIB selepas salat Jumat. Target sasaran warga yang akan diskrining adalah warga dari RT 17, 18, dan 19 di lingkungan RW 06. Kedatangan warga tidak serempak, akan tetapi mengalir sesuai longgarnya warga.

Periksa tekanan darah

Menurut perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep., pelaksanaan giat Posbindu ini dilakukan siang hari karena menurut pengalaman-pengalaman terdahulu, umumnya warga di sini bisa ditemui pada siang hari. Pagi hari kebanyakan pada pergi ke sawah/kebun.

Giat Posbindu ini dihadiri oleh staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom., dan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kedatangan mereka biasanya datang secara bersamaan namun kali ini berangkat sendiri-sendiri mengingat hari ini adalah hari Jumat. Staf PTM berangkat dari Ruang PTM dan Keswa di Kepanjen, sedangkan Tim SMARThealth UB berangkat dari Sekretariat SMARThealth di Dilem. Jarak tempuh dari Dilem sekitar 27 kilometer, dan ditempuh hampir satu jam perjalanan melewati Desa Sukolilo Sentra Rumput Taman.

Pasien konsultasi dengan perawat

Seperti biasa, warga yang datang akan diarahkan menuju ke meja 1 terlebih dahulu. Di meja itu, ada dua kader SMARThealth yang melakukan pendaftaran terhadap warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu tersebut. Kedua kader SMARThealth tersebut adalah Mutmainah dan Suwarni.

Dari meja pendaftaran, warga akan bergeser ke meja 2. Di meja 2, warga akan diwawancara berdasarkan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM (sesuai offline Puskesmas) oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah.

Setelah itu, warga tersebut akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri oleh kader Posbindu Juariyah. Kader tersebut akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut warga. Hasil pengukurannya dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja 3. Meja 3 merupakan meja laborat ringan. Di meja itu ada bidan yang magang di Polindes Desa Dadapan, Elga Roshinta Prodentia Nikmawanti, A.Md. Keb., dan kader SMARThealth Efiana Safitri. Di meja 3 itu, warga akan diukur tekanan darah (tensi), gula darah dan kolesterol. Hasilnya pengukurannya akan dituliskan di Kartu Skrining.

Kemudian setelah itu, warga akan menuju ke meja 4. Meja 4 ini merupakan meja konseling dan obat. Warga akan mendapatkan pemeriksaan oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep., dan setelah itu bisa melakukan konsultasi tentang keluhan fisik yang dirasakan. Bila dalam pemeriksaan itu terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat desa akan memberikan obat.

Selain ada perawat, di samping meja 4 juga terlihat kader SMARThealth Ririn Mafrida yang bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Dalam entry data ini, jika tidak terkendala sinyal umumnya hasil entriannya akan langsung bridging ke ePuskesmas.

Acara giat Posbindu SMARThealth di Desa Dadapan ini selesai pada pukul 15.28 WIB, akan tetapi setelah kader SMARThealth melakukan foto bareng staf PTM Dinkes Kabupaten Malang dan diteruskan dengan makan bersama yang telah disediakan oleh tuan rumah, masih ada dua warga yang akan memeriksakan diri.

Kedua warga tersebut tetap dilayani sebagaimana mestinya, dan akhirnya giat Posbindu SMARThealth ditutup pada pukul 15.39 WIB. Dalam giat itu berhasil diperiksa sejumlah 44 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 12 orang, dan perempuan sejumlah 32 orang. *** [040621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 19 Mei 2021

Dinkes Lakukan Advokasi dan Konsultasi Pengembangan Posbindu SMARThealth ke DPMD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) berkunjung ke kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk melakukan advokasi dan konsultasi terkait dengan pengembangan Posbindu SMARThealth, pada Rabu (19/05/2021).

Dalam kunjungan itu Seksi PTM dan Keswa diterima langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Irina Widiyanti, S.E., M.Si di ruang kerjanya yang beralamatkan di Jalan Merdeka Timur No. 3 Kota Malang. Namun dalam advokasi dan konsultasinya diarahkan ke Kepala Seksi (Kasi) Penatausahaan Aset Desa Kustriadi.

Konsultasi dengan DPMD di Ruang Kerja Bidang Pemerintahan Desa Kabupaten Malang

Di meja Kasi Penatausahaan Aset Desa ini, rombongan Seksi PTM dan Keswa yang terdiri atas Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Koordinator PTM Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, dan staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns serta seorang dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) melakukan advokasi dan konsultasi kepada DPMD.

Tujuan dari advokasi dan konsultasi itu adalah untuk mendengarkan saran dari DPMD yang membawahi Pemerintahan Desa berkenaan dengan partisipasi aktif dari desa dalam pengembangan Posbindu SMARThealth sebagai pengejawantahan replikasi SMARThealth.

Mengecek draft Perbup SMARThealth

Partisipasi aktif itu tidak hanya terkait kepada menggerakkan masyarakat untuk hadir dalam skrining PTM yang diadakan pada giat Posbindu SMARThealth saja tetapi juga membantu menganggarkan untuk keperluan kader kesehatan yang terlibat dalam Posindu SMARThealth, yang meliputi pulsa, uang transport, insentif kader maupun BMHP (Bahan Medis Habis Pakai).

Sasaran dari kegiatan skrining PTM adalah kelompok umur 15 tahun ke atas yang ada di wilayah desa tersebut. Mereka akan mendapatkan pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol dan bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan yang ada.

Pada kesempatan itu, Kasi PTM dan Keswa mengakui bahwa untuk menuju capaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) PTM bila hanya dibebankan kepada Dinkes mungkin tidak akan mampu. Oleh karena itu perlu ada dukungan dari desa juga.

Senada dengan Kasi PTM dan Keswa, Kasi Penatausahaan Aset Desa menyadari bahwa kesehatan itu urgent. Sehingga dalam implementasinya perlu dikonsolidasikan lintas sektor. Tujuannya agar supaya pengendalian PTM bisa tercapai.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan advokasi dan sosialisasi pengembangan Posbindu SMARThealth sebagai manifestasi replikasi SMARThealth ini nantinya, DPMD perlu diajak berkeliling untuk membantu pemahaman kepada desa berkenaan dengan pentingnya program pengendalian PTM melalui Posbindu SMARThealth.

Acara advokasi dan konsultasi ke DPMD yang dimulai pada pukul 09.26 WIB itu berakhir pada pukul 10.03 WIB, dan DPMD menyarankan kepada rombongan Dinkes tersebut agar supaya agenda advokasi dan sosialisasi sebaiknya setelah Perbup SMARThealth diteken oleh Bupati. Selain itu, DPMD juga menghimbau kepada Dinkes untuk berkonsultasi juga kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Malang terkait penganggaran yang dilakukan oleh desa. Hal ini karena Inspektorat Daerah yang memiliki otoritas memeriksa keuangan daerah. *** [190521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 01 April 2021

Langkah Baru Kader Sidorahayu dalam Giat Posbindu SMARThealth

Desa Sidorahayu merupakan salah satu desa intervensi dalam baseline SMARThealth, sehingga segala kegiatannya sudah cukup dikenal oleh masyarakat di sana. Giat Posbindu SMARThealth telah digelar di semua perdukuhan yang ada di Desa Sidorahayu semenjak triwulan akhir di tahun 2016. Namun baru kali ini, giat Posbindu SMARThealth ini tampak berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Giat Posbindu SMARThealth yang diadakan di Gedung Posyandu Cempaka yang terletak di Dusun Tulusayu RT 03 RW 01 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (31/03/2021) ini dengan ditandai entry data secara langsung dengan menggunakan aplikasi eKader.


Giat Posbindu SMARThealth di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir

Selain efisien, kader SMARThealth juga telah menunjukkan bahwa input data yang dilakukan real time. Artinya, pada saat ada kegiatan dilakukan wawancara dengan para warga yang hadir untuk memeriksakan diri di acara Posbindu tersebut. Kader tidak perlu bekerja dua kali.

Jadi, sepengetahuan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) telah ada dua desa yang telah memberlakukan entry data secara langsung ke dalam aplikasi eKader, yaitu Desa Sidorahayu dan Desa Kendalpayak, dan kebetulan giat Posbindunya pada jam dan hari yang sama.

Memang perlu proses dalam mengubah kebiasaan. Dari menulis menjadi ndudul handphone itu diperlukan penyesuaian kebiasaan, dan kader Sidorahayu telah melalui tahapan penyesuaian tersebut.


Meja laborat

Acara giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Setiap warga yang hadir dalam giat itu harus mengikuti alur pemeriksaan yang terbagi ke dalam beberapa meja. Pertama-tama, warga akan menuju ke meja registrasi. Di situ, warga akan melakukan pendaftaran dengan menunjukkan KTP.  Kader SMARThealth Wiwit akan mencatat biodata dan memasukkan ke dalam buku hadir.

Dari meja registrasi, warga ditunjukkan arah untuk menuju ke kader SMARThealth yang memberikan layanan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Biasanya kader SMARThealh bertugas di sini adalah kader satu-satunya yang berjenis kelamin pria, tapi kali ini diganti oleh kader SMARThealth Sri Marianah. Karena kader SMARThealth prianya mendapat tugas baru melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader.


Entry data dengan menggunakan aplikasi eKader

Setelah diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut, warga akan menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah. Di meja itu ada kader SMARThealth Sumartiani yang akan melakukan pengukuran tekanan darah atau tensi warga. Hasilnya akan ditulis di lembar skrining yang telah disediakan oleh perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md. Kep.

Setelah itu, warga tinggal bergeser ke meja pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Di meja itu, kader Beny Yuliaty siap melayani pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Hasilnya juga dicatatkan dalam lembar skrining tersebut.

Dari meja laborat ini, warga dipandu menuju ke meja entry data. Kader SMARThealth Mochamat Sholeh akan melakukan wawancara berdasarkan pertanyaan yang termaktub dalam aplikasi eKader secara langsung kepada warga tersebut, dan hasil inputan data tersebut bisa langsung dilihat di ePuskesmas juga.


Kader SMARThealth dengan APD warna hijau

Setelah diwawancarai, warga baru menuju ke meja konseling dan edukasi. Di meja tersebut terdapat 2 dokter, yaitu dr. Yuanita Faradiba dan dr. Nadia Fara Fadhi dengan dibantu bidan Sartika Arimbi, S.St. Kedua dokter dari Puskesmas Wagir tersebut siap melakukan diagnosa, terapi, konseling dan edukasi terhadap warga. Bagi mereka yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), akan diberikan obat.

Meja konseling ini merupakan meja penutup dari rangkaian alur pemeriksaan warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth. Artinya, setelah dari meja konseling itu, warga dibolehkan pulang ke rumah mereka masing-masing.

Menurut Kristina Dewi, A.Md. Keb., staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut, mengatakan bahwa jumlah warga yang periksa ada sebanyak 51 orang, dan sudah terinput semua ke dalam aplikasi eKader secara langsung dengan mewawancarai warga. Keseluruhan jumlah ini juga langsung bridging ke dalam ePuskesmas pada saat itu juga.

Dalam entry data itu, ada kader yang mengalami kendala. Ada seorang kader SMARThealth yang tidak bisa membuka akun kader sehingga tidak bisa akses. Di samping itu, alat pengukur kolesterol terprogram dengan satuan mmol sedangkan kader SMARThealth pada umumnya familiar dengan satuan mg/dL.

Kendati dijumpai kendala, umumnya kader Sidorahayu merasa senang dengan berhasil melakukan entry data secara langsung dengan aplikasi eKader. Langkah baru kader Sidorahayu dalam giat Posbindu SMARThealth tak hanya menguntungkan kader karena efisien, tapi juga turut andil dalam menjaga “keakuratan data” dengan mewawancarai secara langsung kepada warga yang bersangkutan serta mampu mengubah kebiasaan dari manual menjadi digital. *** [310321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Rabu, 24 Maret 2021

Posbindu SMARThealth Mawar Majangtengah: Perdana, Terlama, Tapi Tetap Ceria

Desa Majangtengah di awal pelaksanaan baseline SMARThealth merupakan daerah kontrol, sehingga para warganya umumnya sudah akrab dengan SMARThealth karena sudah pernah dua kali dikunjungi oleh enumerator SMARThealth dalam pemeriksaan dari rumah ke rumah. Jadi belum ada intervensi dari kader maupun tenaga kesehatan pada saat itu.

Dalam rangka replikasi SMARThealth yang telah dicanangkan Bupati Malang pada 5 Agustus 2019, Desa Majangtengah masuk dalam pelaksanaan replikasi yang dimulai pada tahun 2020. Karena terus dibayangi pandemi COVID-19, giat Posbindu SMARThealth Mawar baru bisa diselenggarakan hari ini, Rabu (24/03/21), di rumah Kepala Dusun Krajan Sutikno yang terletak di Kampung Warak, Dusun Krajan RT 03 RW 01 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya dari pangkalan ojek Supiani ke utara beberapa ratus meter terus kemudian masuk gang.


Kepala Desa Majangtengah usai mengantri pendaftaran

Kendati berada di tengah perkampungan, giat Posbindu ini boleh dibilang cukup ramai dalam giat perdananya di Desa Majangtengah. Dari undangan yang disebar sekitar 100 orang, bisa hadir sebanyak 75 orang, yang terdiri dari 21 laki-laki, dan 54 perempuan. Para warga datang dari 6 RT yang berada di Kampung Warak secara bergantian menuju ke lokasi giat Posbindu tersebut. Lansia umumnya datang di pagi hari, sementara yang usia produktif datangnya agak siangan setelah pulang dari sawah atau kerja serabutan.

Semacam prosedural giat Posbindu, setiap warga yang mendatangi giat Posbindu akan melalui 5 meja yang ada. Selain itu, di dalam undangan yang dikeluarkan Kepala Desa bernomor 005/   /35.07.05.2009/2021 terdapat tambahan catatan yang berbunyi: “Mematuhi protokol kesehatan (memakai masker)”.


Kepala Puskesmas Pamotan sapa warga di Posbindu SMARThealth Mawar

Meja 1 adalah meja pendaftaran. Warga yang hadir langsung menuju ke meja 1. Di meja 1, warga akan ditanya oleh kader Puji Astutik untuk memperlihatkan KTP atau KK. Kemudian namanya dicatat dalam Buku Hadir yang telah disediakan, dan warga disuruh tanda tangan.

Setelah mengisi buku hadir, warga bergeser ke meja 2. Di meja 2, warga akan diwawancarai oleh kader Siani dengan menggunakan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM. Pertanyaannya berisi data pribadi, riwayat penyakit tidak menular pada keluarga, riwayat penyakit tidak menular pada diri sendiri serta pemantaun faktor risiko PTM yang berisi faktor risiko.


Antrian ke meja 5

Dari meja 2, warga akan melanjutkan langkah menuju ke meja 3 yang berada di teras rumah Kepala Dusun Krajan. Di meja 3 itu, warga akan disambut kader Hariani untuk disorot keningnya dengan Lotus Infrared Forehead Thermometer (Non-contact) Model No. BK8005 CE0197 warna putih dengan pelisir warna ungu. Lalu diteruskan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Setelah itu, warga duduk di meja 3 untuk diukur tekanan darahnya oleh kader Hudha Ifiyah. Hasilnya pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan tekanan darah ditulis oleh kader Monica Zayyin yang duduk di antara kader Hariani dan Hudha Ifiyah.

Dari meja 3, warga akan menuju ke meja 4. Di sini, warga umumnya harus mengantri dengan duduk berjajar di depan teras. Mereka akan menunggu giliran panggilan sesuai nomor urut yang telah ditulis oleh kader Siani di meja 2.


Kepala Dusun Krajan turut memeriksakan diri

Di meja 4 ada perawat Majangtengah Irma Yunaningtyas, A.Md. Kep yang siap melakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Kemudian rangkaian pemeriksaan akan berakhir di meja 5 yang lokasinya bersebelahan dengan meja 4. Warga tinggal menggeserkan badan saja.

Di meja 5 ini terdapat perawat Puskesmas Pamotan Ratnawati Rahman, S.Kep.Ners yang siap memberikan konseling kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut, dan sekaligus di meja itu tempat berakhirnya perjalanan Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM.

Kemudian dari meja 5 ini, lembar tersebut bersama hasil diagnosanya akan bergerak ke meja 1 dan 3 untuk dilakukan input data ke dalam aplikasi eKader ketika pengunjung sudah tidak banyak lagi.


Pamong desa turut periksa di Posbindu SMARThealth Mawar

Sekitar pukul 10.00 WIB, giat Posbindu ini mendapat kunjungan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Pamotan drg. Putri Lestari. Dalam giat Posbindu itu, Kapus Pamotan dengan sabar melakukan pemantauan dalam giat perdana Posbindu SMARThealth di Desa Majangtengah selama hampir dua jam lamanya. Mulai dari mendengarkan di meja konseling sampai dengan menyapa para warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut serta berdiskusi dengan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Kapus undur diri untuk kembali ke Puskesmas Pamotan setelah mencicipi nasi rawon buatan tuan rumah bersama Tim SMARThealth UB dan Kepala Desa Abdul Hafi beserta jajaran pamong desa.

Kebetulan Kepala Desa menghadiri giat Posbindu dengan mengajak seluruh jajaran pamong desa yang ada di Kantor Desa untuk melakukan skrining kesehatan faktor risiko PTM. Ada 8 orang pamong desa yang menyertai Kepala Desa dalam kunjungan ke Posbindu SMARThealth Mawar ini.


Tim SMARThealth UB mendampingi kader input data

Setelah warga yang berkunjung tinggal sedikit, kader diminta tuan rumah untuk makan terlebih dahulu secara bergantian. Kemudian lanjut melakukan entry data ke dalam aplikasi eKader. Dalam melakukan entry data ini, Tim SMARThealth UB berusaha mendampingi para kader dan perawat.

Ada permasalahan dalam aplikasi yang cukup menguras waktu. Permasalahanya dijumpai pada 2 kader yang sedang mengentri warga yang memiliki tanggal lahir 1 Januari 1964, karena pada tahun itu tidak terdapat bulan Januarinya di dalam aplikasi tersebut. Kasus ini kemudian dikirimkan kepada Team Leader Replikasi SMARThealth UB yang kemudian diteruskan kepada programmer.

Programmernya kemudian mengirim sejumlah pertanyaan lewat whatsapp kepada Tim SMARThealth UB perihal permasalahan aplikasi tersebut. Berbagai alternatif dikirimkan ke Tim SMARThealth UB untuk dicoba kader. Hingga 4 jam lamanya, hasilnya belum menunjukkan keberhasilan. Sekitar pukul 16.36 WIB, Tim SMARThealth UB meminta kepada programmer untuk dilanjutkan besoknya karena kasihan kepada kader dan perawat yang telah berada di lokasi giat Posbindu semenjak pukul 08.00 WIB.

Selama Tim SMARThealth UB mendampingi giat Posbindu SMARThealth di beberapa desa, baru kali ini mendapat kenangan yang cukup unik di mana Posbindu SMARThealth Mawar Majangtengah ini merupakan giat Posbindu perdana di Desa Majangtengah yang memerlukan waktu cukup lama tapi kader dan perawatnya tetap ceria. *** [240321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 19 Maret 2021

Staf PTM Hadiri Posbindu SMARThealth di Desa Mendalanwangi

Staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Kristina Dewi, A.Md. Keb. menghadiri acara kegiatan Posbindu SMARThealth di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi yang terletak di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Dusun Sekarputih RT 15 RW 05 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (18/03/2021).

Posbindu SMARThealth ini sesungguhnya merupakan Posbindu PTM yang telah mendapat tambahan inovasi berbasis android yang bernama aplikasi eKader yang berasal pengembangan dari aplikasi SMARThealth.

 

Giat Posbindu SMARThealth di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi

Posbindu ini merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu SMARThealth menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).

Acara kegiatan Posbindu SMARThealth yang digelar secara rutin tiap bulannya ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Warga yang berumur 15 tahun ke atas akan berbondong-bondong menuju lokasi kegiatan Posbindu dengan protokol kesehatan.


Pemeriksaan mata dengan menggunakan head lamp oleh kader SMARThealth

Mereka menggunakan masker dalam setiap langkah menuju meja pemeriksaan yang telah disediakan oleh Ponkesdes Desa Mendalanwangi. Diawali dengan meja registrasi, mereka akan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan memperlihatkan KTP atau KK.

Setelah didaftar oleh kader Supangati dan Lianah yang ada di meja registrasi, warga dipandu menghadap kepada kader Siti Muawanah. Kader tersebut akan melakukan pengukuran tinggi badan yang memanfaatkan soko pendopo Balai Desa sebagai penopang statute meter (alat pengukur tinggi badan), dan dilanjutkan dengan penimbangan berat badan serta pengukuran lingkar perut.


Meja edukasi dan konsultasi oleh dokter Puskesmas Wagir

Selesai itu, kader dipersilakan menuju ke meja 1. Di meja 1, warga akan disambut oleh kader SMARThealth Yanti Kusuma dan Olin. Mereka akan melakukan skrining kepada warga dengan menggunakan handphone yang telah terinstal aplikasi eKader. Warga akan menjalani anamnese sesuai panduan pertanyaan yang terdapat di dalam aplikasi eKader tersebut.

Dari meja 1, warga akan meneruskan pemeriksaan ke meja 2. Di meja 2 telah ada dua kader SMARThealth Asriana Rustanti dan Ning Wahyuni. Kedua kader tersebut akan melakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan mata. Pertama, warga akan diukur tekanan darahnya guna mengetahui tinggi rendahnya tensi setiap warga. Kemudian diteruskan dengan pemeriksaan mata dengan menggunakan lampu tindakan (head lamp).


Input data dengan aplikasi eKader yang langsung bisa dilihat di ePuskesmas

Langkah berikutnya, warga akan dituntun menuju ke meja 3. Di meja 3 ini telah siap kader SMARThealth Iin Kamalia Resa, dan pemegang program PTM Puskesmas Wagir Fenny Noviana, A.Md. Kep. yang akan melakukan pemeriksaan laborat berupa pemeriksaan gula darah dan kolesterol.

Usai pemeriksaan gula darah dan kolesterol, warga akan menuju ke meja 4. Meja 4 ini merupakan meja edukasi dan konsultasi. Di meja 4 itu ada dr. Yuanita Faradiba dari Puskesmas Wagir, dan perawat Ponkesdes Chorina Kusbiantoro, A.Md. Kep.


Rekapitulasi dan evaluasi oleh staf PTM

Di tangan dr. Yuanita Faradiba inilah warga yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk) akan mendapatakan ‘pencerahan kesehatan’. Mereka boleh berkonsultasi, dan dokter dengan sabar akan memberikan wejangan. Setelah itu, dr. Yuanita Faradiba akan meresepi kepada pasien highrisk tersebut, dan perawat Ponkesdes akan menyiapkan obat-obatan yang diminta oleh dokter tersebut.

Selama persediaan masih mencukupi, pasien highrisk akan memperoleh obat. Akan tetapi bila persediaannya habis, dr. Yuanita Faradiba akan memberitahukan kepada pasien yang ke meja 4 bahwa obat yang akan diresepkan ternyata stoknya habis, dan menganjurkan kepada pasien untuk membeli sendiri ke apotek dengan menuliskan nama obatnya di secarik kertas.

Setelah dari meja 4 ini, rangkaian pemeriksaan di Posbindu SMARThealth ini purna sudah. Kemudian warga akan dipersilakan menuju ke meja konsumsi yang dijaga oleh kader Kasiati. Dari meja konsumsi, warga sudah boleh meninggalkan tempat untuk pulang ke rumah masing-masing dengan membawa konsumsi bikinan para kader.

Kegiatan Posbindu secara keseluruhan berakhir pada pukul 11.38 WIB, dan berhasil melakukan skrining PTM sebanyak 50 orang dengan rincian 45 perempuan dan 5 laki-laki. Menurut salah seorang kader, sebenarnya kegiatan Posbindu ini bisa dihadiri lebih banyak. Hanya perlu menyiasati waktu saja. Karena karakteristik di Desa Mendalanwangi ini, yang usia muda pada kerja sedangkan yang tua-tua tidak ada yang mengantar. Jadi, Posbindu ini yang datang umumnya hanya warga dari Dusun Sekarputih saja yang sedang tidak bekerja.  *** [180321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog