Tampilkan postingan dengan label Posbindu PTM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Posbindu PTM. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Desember 2022

Di Hari Ibu, Perawat Desa Talangsuko dan Kader SMARThealth Gelar Posbindu PTM di Rumah Kue Calista

Bertepatan dengan Hari Ibu, perawat Desa Talangsuko dan kader SMARThealth menggelar giat Posbindu PTM di rumah Ketua RT 03 RW 02 yang terletak di Jalan Raya Talangsuko, Dusun Krajan, Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi rumah ini berada di depan TK Muslimat Miftakhul Ulum dan Mitra Usaha Beton Cor & Toko Bahan Bangunan, atau sebelah barat daya PT Menara Suci Sejahtera, penyelenggara resmi umroh dan haji khusus.

Pada saat perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menanyakan alamat ini di Kantor Desa Talangsuko yang berjarak sekitar 650 meter dari lokasi rumah tersebut, mereka terlihat sudah hafal. 

Bahkan, mereka memberi tahu kepada perwakilan Tim SMARThealth UB, rumah Ketua RT 03 RW 02 dikenal dengan Rumah Kue Calista. Karena kebetulan istri Ketua RT 03 RW 02 jago bikin aneka kue basah dan senantiasa terima pesanan.

Kader SMARThealth berpose bersama perawat, Pj PTM Puskemas Turen, dan Dokter Muda UNISMA

Maka tak mengherankan bila di ruang tamu tadi terlihat banyak kue basah dalam giat Posbindu PTM. Ada onde-onde basah, bolu kukus, pastel, kue carabikang, kue lapis, dan pudding telor. Rasanya enak dan fresh.

Acara giat Posbindu PTM ini sudah dimulai dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu di meja registrasi sejak pukul 08.00 WIB. Kader Posbindu Lilik Mulyati melayani pendaftaran setiap warga yang datang dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Namun mereka dispersilakan duduk dulu di serambi depan, sambil menunggu staf Promkes Puskesmas Turen, Dwi Agus Irawan, S.Kep. Ners, memberikan penyuluhan Diabetes Mellitus (DM). Staf Promkes tiba di lokasi sekitar pukul 08.34 WIB, dan langsung berdiri dihadapan warga yang telah mengantre guna memberikan promosi kesehatan (promkes).

Dalam penyuluhan itu, Dwi Agus mengatakan bahwa pengidap DM dikatakan sembuh manakala kadar gula darahnya bisa terkontrol. Caranya dengan gaya hidup sehat, beraktivitas fisik, dan minum obat seumur hidup.

Staf Promkes Puskesmas Turen beri penyuluhan DM

Yang ditemui di masyarakat, tambah Dwi Agus, “Kadang kalau badannya sudah enak, mereka umumnya terus tidak minum obat. Ini yang terkadang tanpa disadari menyebabkan komplikasi karena kadar gula darah tidak dikontrolnya.”

“Ada yang salah persepsi dalam mengkonsumi obat DM. Katanya akan menyerang ginjal, padahal tidak,” urai lebih lanjut Dwi Agus kepada warga yang datang dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Selesai penyuluhan, Dwi Agus kemudian berpamitan untuk kembali bertugas di Puskesmas Turen lagi. Acara giat Posbindu PTM langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan sesuai alurnya. Setelah melakukan pendaftaran, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri, seperti pengukuran berat/tinggi badan dan lingkar perut.

Kader SMARThealth Yayuk akan melayani pengukuran berat badan dan lingkar perut di depan rumah Ketua RT 03 RW 02, dan terus dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan oleh kader SMARThealth Firman. Hasil pengukurannya dicatat oleh kader SMARThealth Lisharnanik.

Dokter Muda dari UNISMA berpartisipasi dalam giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko, Turen

Usai mendapat layanan pengukuran antropometri, warga akan mengantre dalam pemeriksaan laborat ringan, seperti pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol.

Di meja itu, pelayanan ditangani oleh dokter muda dari Universitas Islam Malang (UNISMA) yang praktik di Puskesmas Turen. Ada tiga dokter muda yang memberikan layanan tersebut, yaitu Alma Nur Azizah, S.Ked, Zaterapio TS Gagas P., S.Ked, dan Salsabila Sahara, S.Ked.

Pada saat mulai layanan pemeriksaan itu, penanggung jawab PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, berkesempatan hadir dalam giat Posbindu PTM, dan langsung turut memantau jalannya giat Posbindu tersebut yang dipandu oleh perawat Desa Talangsuko, Putri Dhina P., A.Md.Kep.

Dalam pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM ini, warga berdatangan secara mengalir. Tidak datang bersamaan, tapi satu per satu atau berdua bersama tetangga lainnya. Di saat sudah mulai sepi, penanggung jawab PTM Puskesmas Turen mengajak kader untuk melakukan foto bersama terlebih dahulu, dan kemudian ia mengajak meeting dengan perawat maupun kader di ruang tamu rumah Ketua RT 03 RW 02.

Briefing bersama kader dan perawat oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Turen di ruang tamu

Setelah itu, masih ada warga yang selesai menghadiri acara peringatan Hari Ibu di sekolah anaknya, singgah di lokasi giat Posbindu PTM untuk ikut melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Acara giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko ini ditutup pada pukul 11.20 WIB selang 20 menit penanggung jawab PTM Puskesmas Turen berpamitan karena mau ada pertemuan dengan kader di tempat lain.

Dari hasil rekapitulasi di bagian pendaftaran, diketahui dalam giat Posbindu PTM ini berhasil terskrining sebanyak 26 orang, dengan rincian 5 laki-laki dan 21 perempuan. Kedua puluh enam orang itu merupakan pasien baru yang ikut skrining faktor risiko PTM di giat Posbindu PTM.

Giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko yang bertepatan di Hari Ibu itu, seakan mewakili tema Hari Ibu 2022: “Perempuan Berdaya Indonesia Maju.” *** [221222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Desember 2022

Giat Posbindu PTM Majangtengah Jaring Jamaah Suling Bersama Camat Dampit

Hujan sejak dini hari hingga pagi di hari Jumat (16/12/2022), tak menyurutkan semangat tenaga kesehatan (nakes) dari Desa Majangtengan dan Puskesmas Pamotan serta kader SMARThealth berpartisipasi pada acara Subuh Keliling (Suling) bersama Camat Dampit, Kepala Desa se-Kecamatan Dampit dan Forkopincam Dampit.

Agenda Suling berjamaah ini merupakan program Bupati Malang yang dilaksanakan secara rutin dan juga dilaksanakan di tingkat kecamatan maupun desa. Selain untuk memakmurkan masjid, Suling berjamaah ini juga bisa untuk menyerap aspirasi masyarakat secara informal. Suling berjamaah juga bermanfaat bagi kesehatan dan menjalin hubungan kemasyarakatan.

Sambutan Camat Dampat pada acara Subuh Keliling Berjamaah di Masjid Jami' An-Nur Majangtengah

Sejak pukul 03.30 WIB, nakes dan kader SMARThealth sudah berkumpul di Masjid Jami’ An-Nur yang terletak di Kampung Kidul Kali RT 17 RW 02 Dusun Lambang Kuning, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Letak Masjid Jami’ An-Nur ini berada di lingkungan Yayasan Miftahul Ulum Annur, sebuah lembaga yang berbasis pesantren salaf dan lembaga pendidikan formal dari PAUD, RA (Raudhatul Athfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah) hingga MA (Madrasah Aliyah).

Bersama dengan jamaah lain yang jumlahnya mencapai ratusan orang itu, nakes dan kader SMARThealth mengikuti sholat Subuh berjamaah. Setelah selesai, nakes dan kader SMARThealth langsung menyiapkan lapak di serambi depan sisi selatan, dekat tangga menuju lantai dua masjid.

Skrining faktor risiko PTM untuk jamaah perempuan oleh nakes dan kader SMARThealth yang disaksikan Camat Dampit

Sambil mendengarkan sambutan Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M., nakes dan kader SMARThealth langsung memulai giat Posbindu PTM. Pemeriksaan dimulai dari jamaah perempuan (ibu-ibu) dulu, baru disusul oleh jamaah laki-laki (bapak-bapak).

Dalam pemeriksaan itu, baik jamaah perempuan maupun jamaah laki-laki mengikuti alur dalam giat Posbindu PTM pada umumnya. Dimulai dengan melakukan registrasi yang dilayani oleh kader SMARThealth Monica Zayyin.

Usai pendaftaran, jamaah Suling akan menerima layanan pengukuran antropometri. Kader Posyandu Lansia Gini Ratnawati bertugas mengukur berat badan yang berada di depan meja pemeriksaan, dan diteruskan dengan pengukuran tinggi badan maupun lingkar perut oleh kader SMARThealth Siani.

Camat Dampit ikut skrining pada saat giliran pemeriksaan untuk jamaah laki-laki

Sehabis pengukuran antropometri, jamaah akan diukur tekanan darahnya oleh pengelola PTM Puskesmas Pamotan Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep., dan terkadang dibantu oleh kader SMARThealth Hariani.

Dari pengukuran tensi, jamaah bergeser ke kanan atau sebelah barat guna menerima layanan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol. Terlihat ada tiga orang yang melakukannya, yaitu kader SMARThealth Hudha Ifiyah, perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtyas, dan bidan Desa Majangtengah Ayu Putri Karindra, A.Md.Keb.

Tampak dalam skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) itu, Camat Abai turut menyaksikan pemeriksaan kesehatan oleh nakes maupun kader SMARThealth. Baik jamaah perempuan maupun laki-laki, Camat Abai mengikutinya, dan bahkan Camat Abai pun ikut skrining tersebut.

Nakes dan kader SMARThealth berpose bersama panitian Suling, takmir masjid, dan perangkat Desa Majangtengah

Lapak pemeriksaan Posbindu PTM ini ditutup pada pukul 06.18 WIB. Kemudian nakes, kader SMARThealth, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posbindu PTM di acara Suling itu, dipersilakan panitia dan takmir masjid untuk sarapan yang telah disediakan, yaitu nasi rawon Suling.

Usai sarapan, nakes dan kader SMARThealth beres-beres lapak pemeriksaan. Pada saat itu, perwakilan Tim SMARThealth UB melihat hasil rekapitulasi pemeriksaan. Dalam acara Suling itu, giat Posbindu PTM berhasil melakukan skrining sebanyak 57 orang dengan rincian 26 perempuan dan 31 laki-laki.

Setelah itu, nakes dan kader SMARThealth berpamitan kepada panitia dan takmir masjid serta perangkat Desa Majangtengah. Namun sebelum meninggalkan tempat, mereka melakukan foto bersama terlebih dahulu di serambi depan bagian tengah Masjid Jami’ An-Nur. *** [161222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 15 Desember 2022

Sore Hari, Perawat dan Kader SMARThealth Desa Pojok Adakan Giat Posbindu PTM

Menjelang Ashar, Kamis (15/12/2022), pemilik rumah terlihat sedang menyapu selasar depan (serambi) dan halaman. Ibu Tuni, nama sang pemilik rumah itu membantu menyiapkan untuk giat Posbindu PTM yang diadakan oleh perawat Desa Pojok bersama kader SMARThealth.

Ibu Tuni adalah istri almarhum Bapak Muslimin, mantan Modin Desa Pojok. Rumahnya tepat berada di pertigaan isi ulang air minum higienis Surya Water Double Ultraviolet di Jalan Masjid, Dusun Pojok RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Meja pendaftaran dalam giat Posbindu PTM di Desa Pojok

Rumah berlantai dua warna kuning itu menghadap ke selatan, tepat menghadap ke Pos Kamling RT 06. Serambi yang dirancang mengitari rumah itu, yang digunakan untuk giat Posbindu PTM. Sedangkan, halaman depan yang cukup luas dipakai untuk parkir kendaraan warga yang hendak memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 15.30 WIB setelah warga mulai berdatangan ke rumah Ibu Tuni. Kader, pengelola PTM Puskesmas Pamotan, dan perawat Desa Pojok telah mempersiapkan diri setengah jam sebelumnya.

Warga berdatangan secara mengalir. Mula-mula, mereka akan menuju ke meja registrasi yang letaknya berada di sisi barat pintu utama rumah. Di meja itu, ada kader SMARThealth Lilik Endang Rahayu yang bertugas melakukan pendaftaran kepada warga yang akan memeriksakan kesehatannya dengan ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Kader sedang mengukur lingkar perut warga

Dari meja registrasi, warga akan lanjut menerima pengukuran antropometri, seperti berat/tinggi badan dan lingkar perut. Dalam pengukuran antropometri itu dilakukan oleh tiga orang kader SMARThealth sisi timur pintu masuk rumah.

Kader SMARThealth Ella Ayu Rahmawati melakukan pengukuran berat badan. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan oleh kader SMARThealth Ela Astika. Sementara itu, pengukuran lingkar perut dijalankan oleh kader SMARThealth Arienda Wahyu Fitriani.

Usai pengukuran antropometri, warga akan bergeser ke meja yang terletak di serambi sisi timur rumah. Di meja itu, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah. Sebelum perawat Desa Pojok Putri Ayu Dyah Puspita, A.Md.Kep tiba, pengukuran tensi ditunaikan oleh kader SMARThealth Diah Puspitasari. Namun setelah perawat Putri Ayu datang, pengukuran tekanan darah diambilalih. Kader Diah Puspitasari kemudian membantu mengecek buku daftar hadir dan rekapitulasi.

Meja pengukuran tensi dan cek kadar gula darah/kolesterol

Setelah ditensi, warga akan bergeser ke sebelah utara. Di situ ada pengelola PTM Puskesmas Pamotan Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep yang bertindak melakukan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol.

Dalam tahapan pemeriksaan itu, jika dijumpai warga yang terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka baik pengelola PTM Puskesmas Pamotan maupun perawat Desa Pojok akan memberikan obat.

Sekitar pukul 16.30 WIB, Ketua RT 06 Sutaji menyempatkan diri ikut periksa dalam giat Posbindu PTM di wilayahnya. Dari hasil pengukuran dan pengecekan, semua terasa normal. Akan tetapi Ketua RT 06 meminta obat untuk menghilangkan rasa ngethok-ngethok di persendian yang dialaminya beberapa hari ini, dan pengelola PTM Dian Puryaningtyas memberikan satu emplek obat Diclofenac Sodium Tablet salut enterik 50 mg.

Kader SMARThealth berpose bersama pengelola PTM Puskesmas Pamotan dan perawat Desa Pojok

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dari awal hingga akhir itu tertarik ingin tahu kenapa Desa Pojok sering menyelenggarakan giat Posbindu PTM di sore hari. Menurut perawat Putri Ayu, giat Posbindu PTM pernah dilakukan mulai pagi hingga siang tapi yang datang sedikit. “Pernah diadakan mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB, yang datang cuma 12 orang,” jelas perawat Putri Ayu.

Sejak itu, perawat Putri Ayu menjadikan giat Posbindu PTM di sore hari dan digilir per RT tiap bulannya. Alasannya, kalau sore hari umumnya warga sudah banyak yang di rumah, tidak di sawah atau kerja lainnya.

Acara giat Posbindu PTM di Desa Pojok ini ditutup tepat pada pukul 17.00 WIB. Dari hasil giat tersebut berhasil terskrining sebanyak 22 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 19 perempuan, dan acara diakhiri dengan foto bersama antara kader bersama petugas kesehatan di halaman rumah Ibu Tuni. *** [151222

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 29 Oktober 2022

Kompak, Pelaksanaan Giat Posbindu PTM di Desa Pagedangan

Semangat berkelompok dan bersama-sama menyelesaikan masalah dalam berbuat sesuatu yang lebih baik untuk lingkungannya, ternyata eksis dan tertanan kuat di masyarakat Desa Pagedangan, Kecamatan Turen.

Hal ini dibuktikan oleh adanya kerja sama antara Puskesmas Turen, Pemerintah Desa (Pemdes) Pagedangan dan Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Pagedangan dalam giat Posbindu PTM yang dilaksanakan di halaman dan serambi Musholla Al-Latiefuddin yang terletak di Jalan Kramat 2 Dusun Krajan RT 14 RW 06 Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (29/10/2022).

Dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat, mereka bahu-membahu dan kompak. Perawat Desa Pagedangan bersama kader Posbindu/SMARThealth menggelar deteksi dini dengan melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

NU Care-LAZISNU, Banser, staf desa berpose dengan perawat dan kader Posbindu/SMARThealth

Sedangkan, staf desa akan memback-up kegiatannya dengan menggerakan masyarakat sekitar. Sementara itu, Ranting NU melalui Unit Pengelola Zakat Infaq Shadaqah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (UPZIS-LAZISNU) memberikan bantuan strip gula dan obat-obatan yang diperlukan dalam pelaksanaan giat Posbindu PTM itu.

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga akan menuju ke meja pendaftaran di halaman musholla yang dipasangi terop sisi selatan. Dua kader, yaitu kader SMARThealth Aula Ursidatun Nadhifah dan kader Posbindu Azizatul Farida, melakukan registrasi.

Setelah itu, kedua kader tersebut akan mewawancarai dengan menggunakan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu dan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20).

Kamituwo Krajan ikut skrining faktor risiko PTM di halaman Musholla Al-Latiefuddin

Dari meja pendaftaran, warga akan menuju ke serambi depan sisi utara pintu masuk musholla. Di situ, warga akan disambut oleh kader Posbindu Markuwati yang akan memberikan layanan pengukuran berat/tinggi badan dan lingkar perut. Hasil pengukurannya akan dituliskan dalam Kartu Skrining.

Usai pengukuran antropometri, warga akan bergeser ke serambi sisi selatan dari pintu utama musholla. Di meja itu, warga akan menerima pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Nur Yuliana, dan pengecekan kadar gula darah oleh kader SMARThealth Asmaul Khusnah. Hasil pengukuran tensi dan cek kadar gula darah, juga dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Dari serambi sisi selatan, warga akan kembali ke halaman musholla tapi menuju ke meja di sisi utara. Di meja itu, ada perawat Desa Pagedangan Yuni Barokah, A.Md.Kep dan mahasiswi STIKes Kepanjen yang ambil program alih jalur Ners, Danik Arfiani, A.Md.Kep.

Pemeriksaan tekanan darah dan cek kadar gula darah di serambi Musholla Al-Latiefuddin

Dalam rangka diagnosis komunitas di Desa Pagedangan selama dua minggu, Danik Arfiani dalam giat Posbindu PTM ini turut membantu perawat Yuni menyiapkan obat, setelah perawat Yuni mengisyaratkan bahwa warga tersebut terindikasi faktor risiko PTM tinggi (highrisk).

Obat-obatan yang dibelikan UPZIS-LAZISNU itu terdiri dari Cardipin 5 Amlodipine Besilate 5 mg, Omeprazole 20 mg, Alleron Chlorphenamine Maleate, Histigo Betahistine mesilate, Repass Ibuproven 400 mg, Hufadine, Prostanac 50 Diclofenac Sodium 50 mg, Pharmamox 500 Amoxillin Trihdrate, Ambroxol HCL 30 mg, Alerzin 10 Cetirizine Hydrochloride 10 mg, Vastral Thiamine HCL Pyridoksine HCL Cyanocobalamin (suplemen makanan), Anastan Forte mefenamic acid 500 mg, Dexteem Plus Dexchlorpherniramine Maleate Dexamethasone, Glikos Metformin HCL 500 mg, Methlprednisolone 4 mg, Teosal Salbutamol sulphate Theophylline, dan Renabetic Glibenclamide 5 mg.

Sehabis ikut konseling dan pemberian sejumlah obat, warga telah menyelesaikan rangkaian pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM dan boleh meninggalkan tempat. Namun, Kartu Skrining dan SRQ-20 harus diserahkan terlebih dahulu kepada kader SMARThealth Lia Putriana, yang bertugas melakukan pencatatan laporan akhir ke dalam buku besar Posbindu.

Perawat Desa berikan konseling dan pengobatan kepada warga yang hadir dalam Posbindu PTM

Acara ini ditutup layanan pemeriksaan pada pukul 10.36 WIB. Hasil rekapitulasi memperlihatkan warga yang terskrining ada 47 orang dengan rincian 14 laki-laki dan 33 perempuan. Dari 47 orang itu, menurut perawat Yuni, yang terindikasi hipertensi ada 3 laki-laki dan 10 perempuan. Sedangkan, yang terindikasi diabetes mellitus ada 4 orang, yang kesemuanya adalah perempuan.

Begitu selesai pemeriksaan, sahabat NU Care LAZISNU, Banser, dan staf desa bergotong-royong merapikan meja dan kusi, melepas banner, dan terop galvalum, agar supaya kondisi musholla menjadi seperti semula sebelum pemeriksaan Posbindu PTM digelar.

Di sela-sela pembongkaran terop, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) mendapat informasi dari Koordinator Kegiatan Ranting NU Pagedangan Giyanto mengenai giat berikutnya akan menyasar siswa dan guru di Madrasah Aliyah yang berada di Desa Pagedangan. *** [291022).

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Selasa, 25 Oktober 2022

Rumah Kader SMARThealth Jadi Tempat Giat Posbindu PTM di Desa Putat Lor

Seperti halnya desa lain di wilayah kerja Puskesmas Ketawang, dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Putat Lor bersama dengan kader SMARThealth juga menyelenggarakan giat Posbindu PTM di rumah kader SMARThealth Umi Amalia yang beralamatkan di Jalan Mawar, Dusun Baran RT 13 RW 02 Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (25/10/2022). Lokasi rumah itu tepat berada di depan toko bangunan Saripin. Orang setempat menyebutnya toko material.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, akan tetapi banyak warga yang berdatangan sekitar pukul 10.00 WIB. Pada saat ini, di Desa Putat Lor baru sibuk ke sawah. Ada yang baru derep (panen), dan ada pula yang mulai tanam lagi. Biasanya warga akan ke Posbindu sepulang dari sawah.

Sebelum pukul 10.00 WIB ada warga yang datang tapi cuma satu-satu. Namun demikian, nakes dan kader SMARThealth senantiasa siap melayani pemeriksaan kepada warga Dusun Baran yang hadir dalam giat Posbindu PTM.

Nakes Putat Lor ukur tensi dan cek gula darah warga di atas kursi roda yang hadir dalam giat Posbindu PTM

Dalam giat Posbindu PTM itu dibagi dalam dua pelayanan. Di teras rumah, digunakan untuk pendaftaran dan pengukuran antropometri (berat/tinggi badan dan lingkar perut) serta penyuluhan. Sementara yang di ruang tamu rumah kader SMARThealth dipakai untuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan laborat ringan, seperti kadar gula darah dan kolesterol.

Alur pemeriksaannya dimulai dari teras baru kemudian masuk ke dalam ruang tamu. Mula-mula, warga yang datang akan melakukan registrasi yang dilayani oleh kader SMARThealth Siti Kholilah di meja pendaftaran, dan kemudian mendapat penyuluhan dari kader SMARThealth Khusnul Khuluq tentang arti pentingnya melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) secara berkala di Posbindu PTM.

Setelah mendaftar, warga akan mendapat layanan pengukuran berat/tinggi badan lingkar perut oleh kader SMARThealth Umi Amalia. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kader SMARThealth Nadia Adwakul Abida.

Suasana giat Posbindu PTM di teras rumah kader SMARThealth

Usai diukur berat/tinggi badan dan lingkar perut, warga akan dipersilakan masuk ke ruang tamu. Di ruang tamu, warga akan diukur tekanan darahnya oleh perawat Desa Putat Lor Sri Prasetiyo, A.Md.Kep, dan dilanjutkan dengan pengecekan kadar gula darah/kolesterol oleh bidan Desa Putat Lor Devi Fitrianingsih, A.Md.Keb. Hasil pengukuran tensi dan pengecekan laborat ringan tersebut akan ditulis oleh kader SMARThealth Nurul.

Selain itu, kedua nakes tersebut juga akan memberikan konseling kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk). Dalam giat Posbindu PTM ini, semua nakes di enam desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ketawang memang tidak dibekali dengan obat-obatan.

Jika menjumpai warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi maka nakes akan merujuk warga tersebut ke Puskesmas Ketawang untuk mengambil obat. Seperti yang disaksikan oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posbindu PTM tersebut, dalam merujuk warga yang terindikasi highrisk akan mengeluarkan secarik kertas rujukan eksternal untuk ditunjukkan kepada Puskesmas Ketawang ketika warga hendak mengambil obatnya.

Suasana pemeriksaan di ruang tamu rumah kader SMARThealth

Acara giat Posbindu PTM ini ditutup layanan pemeriksaannya pada pukul 11.28 WIB. Selama dua jam dua puluh delapan menit itu, berhasil terperiksa sebanyak 33 warga dengan rincian 4 laki-laki dan 29 perempuan.

Dari total 33 orang itu, menurut nakes yang memiliki faktor risiko tinggi hipertensi ada 7 orang, 2 laki-laki dan 5 perempuan. Sedangkan, yang diabetes mellitus ada 4 orang, yang semuanya adalah perempuan.

Dari 11 orang yang punya risiko tinggi hanya 3 orang yang dirujuk oleh nakes ke Puskesmas Ketawang. Yang lainnya tidak dirujuk karena mereka sudah melakukan pengobatan secara rutin, baik ke Puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya. *** [251022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Senin, 24 Oktober 2022

Diguyur Hujan, Posbindu PTM di Desa Ketawang Tetap Jalan

Desa Ketawang merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Gondanglegi yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Ketawang. Selain dikelilingi perkebunan tebu, Desa Ketawang juga menjadi tujuan untuk mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al-Rifa’ie yang sudah cukup terkenal di berbagai daerah di Indonesia.

Sedari pagi di hari Senin (24/10/2022), cuaca di Kepanjen hingga Gondanglegi mendung. Sesekali terlihat sinar mentari jatuh ke bumi, tapi terus menghilang lagi. Kemudian bersambung dengan hujan yang cukup lama.

Pemeriksaan di ruang tamu dalam giat Posbindu PTM di Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi

Kendati demikian, dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Ketawang bersama kader Posyandu Lansia dan kader SMARThealth tetap bersemangat menggelar giat Posbindu PTM di rumah kader Lansia Isbandiyah yang beralamatkan di Jalan Raya Ketawang, Dusun Krajan RT 15 RW 02 Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi ini berada di gang yang tak jauh dari Jalan Raya Ketawang. Ancer-ancernya berada di sebelah utara SPBU Pertamina 54.651.28 Putat Lor ± 200 meter, atau selatan Musholla Alfiah. Lokasinya juga tak jauh dari bengkel Budiyono (Cak Bud).

Acara pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Antusias warga terlihat sudah duduk mengantre untuk ikut layanan pemeriksaan di Posbindu PTM. Antrean warga ditempatkan di teras depan sisi timur, sedangkan di sisi barat digunakan kader untuk pendaftaran dan sekaligus pengukuran antropometri serta tekanan darah.

Pengukuran tensi di teras sisi barat rumah

Pada pendaftaran, kader SMARThealth Istada melakukan registrasi kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu PTM. Warga cukup memperlihatkan KTP saja untuk didaftar. Setelah itu, warga akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri, seperti tinggi/berat badan dan lingkar perut.

Mula-mula warga akan diukur berat dan tinggi badannya oleh kader SMARThealth Khoirun. Lalu dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia Isbandiyah. Hasil pengukurannya dicatat dalam kertas kecil untuk dibawa warga.

Masih di teras depan, usai diukur berat/tinggi badan dan lingkar perut, warga akan mendapat layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Suhartatik di meja paling barat. Hasil pengukuran tensi juga akan dituliskan dalam kertas kecil yang dibawa oleh warga.

Pengukuran lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia di teras depan

Sehabis ditensi, warga akan dipersilakan kader untuk masuk ke ruang tamu. Di ruang tamu itu, warga akan mendapatkan layanan pengecekan kadar gula darah oleh kader SMARThealth Adelina Altami yang di sampingnya ada perawat Desi Ike Puspita, A.Md.Kep dan bidan Ria Wijayanti, A.Md.Keb.

Kedua nakes itu yang akan bertindak dalam memberikan konseling maupun edukasi kepada warga yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) tinggi (highrisk). Di lingkungan Puskesmas Ketawang ini, nakes tidak membawa obat-obatan.

Namun demikian, ketika ada warga yang terindikasi highrisk, maka nakes akan memberikan lembar rujukan ke Puskesmas Ketawang untuk mengambil obat. Dalam layanan pemeriksaan ini tadi, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dari awal hingga akhir, dan bertemu sebentar dengan penanggung jawab PTM Puskesmas Ketawang Yosha Nasuma Ventanisa, A.Md.Kep sebelum ia melanjutkan ke Desa Sumberjaya untuk acara Posyandu Lansia, sempat menyaksikan bagaimana nakes memberikan konseling dan kemudian menyarankan ke Puskesmas Ketawang sepulang dari Posbindu PTM untuk mengambil obat.

Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku besar oleh kader Posyandu Lansia secara by name, by address

Dalam giat Posbindu PTM ini ada 5 orang (1 tensi tinggi dan 4 gula darah tinggi) yang dirujuk oleh nakes ke Puskesmas Ketawang, akan tetapi hanya 4 orang yang mau langsung pergi ke Puskesmas Ketawang, yaitu 1 tensi tinggi dan 3 gula darah tinggi.

Sekitar pukul 10.00 WIB hujan mulai turun. Warga yang hadir mulai tidak serempak tapi mengalir. Satu orang datang, lalu pulang. Kemudian datang lagi warga, dan pulang dan seterusnya hingga giat Posbindu PTM ini selesai.

Dari rangkaian alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM ini, semua hasilnya akan ditulis oleh kader Posyandu Lansia Fitrotul Azizah yang bertugas melakukan pencatatan warga yang melakukan pemeriksaan, mulai dari nama dan alamat sampai dengan hasil pengukurannya.

Suasana antrean sebelum turun hujan deras

Pos layanan kesehatan di Posbindu PTM ini ditutup oleh nakes pada pukul 12.00 WIB. Dari hasil rekapitulasi, berhasil terperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 28 perempuan. Dari total yang hadir itu, warga yang terindikasi hipertensi ada 10 orang dan diabetes mellitus sebanyak 4 orang.

Menurut perawat Desa Ketawang Desi Ike Puspita, biasanya yang hadir sekitar 50-an orang, karena warga di sini kalau ada pemeriksaan cukup antusian. “Hanya saja mungkin karena turun hujan dan ada yang masih pergi ke sawah, cuma hadir 30 orang,” pungkas perawat Ike. *** [241022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Minggu, 23 Oktober 2022

Kolaborasi Mahasiswa KKN Poltekkes Malang dan Kader SMARThealth Desa Sidorahayu dalam Posbindu PTM

Bulan Oktober ini, Desa Sidorahayu kedatangan mahasiswa D-III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Malang. Ada 47 mahasiswa yang ikut Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorahaya, Kecamatan Wagir. Kesemua mahasiwa itu berjenis kelamin perempuan.

Dalam salah satu kegiatannya, para mahasiswa itu berkolaborasi dengan kader SMARThealth Desa Sidorahayu mengadakan pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di Gedung Posyandu Cempaka yang berada di Jalan Bima, Dusun Tulusayu RT 03 RW 01A Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Ahad pagi (23/10/2022).

Dalam kolaborasi itu, Posbindu PTM yang ditanggungjawabi perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep menyediakan strip gula darah dan kolesterol, sementara mahasiswa KKN membantu strip asam urat dan obat-obatan, seperti Novaxifen 400 mg, Mefenamic Acid 500 mg, Captopril 25 mg, Amlodipine Besilate 5 mg, Simvastatin 10 mg, Allopurinol 100 mg, dan sejumlah vitamin.

Mahasiswa KKN D-III Kebidanan Poltekkes Malang beri penyuluhan Posyandu Lansia

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB. Mahasiswa dan kader SMARThealth bersinergi dalam layanan pemeriksaan warga yang umumnya adalah berusia lanjut (lansia). Warga yang datang akan disambut para mahasiswa menuju ke meja pendaftaran. 

Di meja pendaftaran itu, sejumlah mahasiswa D-III Kebidanan melakukan registrasi dan sekaligus pengukuran tekanan darah. Hasil pengukurannya, mereka catat dalam Lembar Pemeriksaan Gratis Posyandu Lansia.

Dari meja registrasi yang berada di halaman Gedung Posyandu Cempaka, warga akan bergeser ke meja di sebelah utaranya. Di meja itu, warga akan berjumpa dengan dua kader SMARThealth, Sumartiani dan Sri Ribut, yang bertugas melakukan skrining dengan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.

Warga yang ikut penyuluhan Posyandu Lansia di Gedung Posyandu Cempaka Tulusayu

Kemudian setelah skrining, warga dipersilakan memasuki Gedung Posyandu Cempaka. Di dalam gedung itu, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri (lingkar/berat badan dan lingkar perut) oleh mahasiswa KKN D-III Kebidanan Poltekkes Malang.

Usai pengukuran antropometri, warga dituntun menuju ke meja laborat ringan. Di meja yang paling panjang dalam gedung itu, terdapat kader SMARThealth dan mahasiswa D-III Kebidanan Poltekkes yang siap memberikan layanan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat.

Ada dua kader SMARThealth yang bertugas dalam laborat ringan itu, yaitu Beny Yuliati dan Sri Marianah. Kader Beny yang melakukan cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat, dan dibantu penyiapan stripnya oleh kader Sri Marianah. Hasil pengukurannya dituliskan oleh mahasiswa.

Skrining faktor risiko PTM oleh kader SMARThealth Desa Sidorahayu

Demikian pula, mahasiswa D-III Kebidanan Poltekkes yang melakukan pengecekan laborat ringan juga terdiri atas 3 orang. Yang satu melakukan cek kadar gula/kolesterol/asam urat, satunya membantu menyiapkan strip dan yang satunya lagi mencatat hasil pengecekan tersebut.

Dari meja laborat ringan, warga bergeser menuju ke meja konsultasi obat. Di meja itu ada perawat Dimas Kurniawan yang diapit oleh mahasiswa yang bertugas mencatat pemberian obat di sisi barat, dan kader SMARThealth Mochamat Sholeh yang mendemokan aplikasi eKader di sisi timur.

Kemudian warga disuruh duduk di kursi yang telah disiapkan untuk mengikuti penyuluhan Posyandu Lansia. Sekiranya kursi yang telah disediakan terpenuhi, tepat pukul 09.00 WIB Master of Ceremony (MC) mahasiswa Wahyu Widya Hapsari, mengawali pembukaan dengan mengucapkan selamat datang kepada warga yang telah memenuhi undangannya. Terus dilanjutkan dengan membacakan susunan acara serta doa bersama.

Kader SMARThealth dan mahasiswa KKN D-III Kebidanan Poltkekes Malang melakukan pemeriksaan laborat ringan (gula darah, kolesterol dan asam urat)

Pukul 09.08 WIB materi penyuluhan disampaikan oleh mahasiswa Sherly Syeren dengan mengambil judul “Posyandu Lansia.” Dalam penyuluhannya itu, Sherly mengatakan bahwa tujuan Posyandu Lansia itu adalah untuk deteksi dini gangguan kesehatan lansia, memudahkan lansia untuk mendapatkan sarana kesehatan, dan meningkatkan komunikasi antar lansia yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi psikologinya.

Selesai penyuluhan, lalu diadakan evaluasi pengetahuan Posyandu Lansia oleh sejumlah mahasiswa dengan menggunakan kuesioner. Sebelum penyuluhan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan pretest kepada warga usai pemeriksaan.

Usai evaluasi pengetahuan Posyandu Lansia, acara dilanjutkan dengan layanan pemeriksaan lagi. Warga yang tadi datang langsung ikut penyuluhan maupun yang baru datang akan dipanggil satu per satu dengan menggunakan microphone sesuai nomor urut antreannya oleh mahasiswa untuk melanjutkan pemeriksaannya.

Konsultasi faktor risiko PTM dan pemberian obat oleh perawat Desa Sidorahayu

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang menghadiri giat kolaborasi dari awal hingga akhir ini, melihat kolaborasi antara mahasiswa KKN D-III Kebidanan Poltekkes Malang dengan kader SMARThealth Desa Sidorahayu bisa bersinergi. Bahkan, input data dengan aplikasi eKader yang dilakukan oleh kader SMARThealth Mochamat Sholeh dan Sri Ribut mengundang perhatian sejumlah mahasiswa tersebut, yang pada akhirnya turut mencoba melakukan input data dengan aplikasi eKader.

Acara layanan pemeriksaan ditutup tepat pada pukul 12.00 WIB. Dari undangan yang disebar sebanyak 90 orang, berhasil terperiksa sebanyak 54 orang warga dengan rincian 11 laki-laki dan 43 perempuan.

Sehabis rekapitulasi, sebanyak 47 mahasiswa D-III Kebidanan Poltekkes Malang pun ikut pemeriksaan dalam giat Posyandu PTM Desa Sisorahayu secara lengkap seperti alur pemeriksaan yang dilakukan oleh warga tadi. *** [231022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Sabtu, 22 Oktober 2022

Posbindu PTM Desa Urek-Urek Sasar Warga Yang Ikut Praktek Pemicuan Jamban

Desa Urek-Urek merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gondanglegi dan berada di wilayah kerja Puskesmas Ketawang. Desa yang memiliki kondisi geografis dengan wilayah dataran rendah ini, sebagian besar masyarakatnya selain bertani sawah maupun berkebun tebu, banyak juga yang berkarya dalam pembuatan genteng dan batu bata. Ancer-ancer lokasi desa ini berada di sebelah timur Puskesmas Ketawang yang berjarak sekitar 3 kilometer.

Sabtu pagi (22/10/2022) ini, penanggung jawab Kesehatan Lingkungan (Pj Kesling) Puskesmas Ketawang Muhammad Noer Maulidi, A.Md.Kep menggandeng kader kesehatan melaksanakan kegiatan sosialisasi pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau pemicuan jamban kepada warga di Pendopo Balai Desa Urek-Urek yang beralamatkan di Jalan Raya Urek-Urek No. 1 Dusun Baran RT 07 RW 02 Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Perawat sedang melakukan cek laborat ringan terhadap warga yang menghadiri pemicuan jamban di Pendopo Balai Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi

Pemicuan STBM atau jamban adalah suatu kegiatan memunculkan rasa butuh akan sanitasi pada diri indvidu di masyarakat. Dilakukan dengan cara menganalisa situasi lingkungan dan perilaku masyarakat itu sendiri, sehingga muncul kesadaran internal dari masyarakat dan terdorong untuk mewujudkan dalam perilaku yang sehat serta membangun sarana sanitasinya secara mandiri. Tindakan ini untuk meninggalkan kebiasaan buruk mereka Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat.

Pada kegiatan pemicuan ini, perawat dan bidan Desa Urek-Urek bersama dua orang kader SMARThealth memanfaatkan waktunya untuk menyasar warga yang sedang berkumpul di Pendopo Balai Desa tersebut guna dilakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) melalui giat Posbindu PTM.

Giat Posbindu PTM dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB, setengah jam sebelum undangan pemicuan jamban dimulai. Dua kader SMARThealth, Luluk Sunarti dan Sri Kiptiyah, berkesempatan membantu pendaftaran dan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut) sebelum mereka bergabung dalam pemicuan jamban.

Bidan mengukur tekanan darah warga yang hdir dalam pemicuan jamban di Pendopo Balai Desa Urek-Urek

Setelah warga yang hadir di Pendopo Balai Desa didaftar dan diukur tinggi/berat badan serta lingkar perutnya, warga akan diukur tekanan darahnya oleh bidan Desa Urek-Urek Anik Wanayanti, A.Md.Keb. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kader di dalam buku pemeriksaan Posbindu PTM bersama dengan antropometri.

Usai ditensi, warga akan bergeser menuju ke meja sebelah timurnya. Di meja itu ada perawat Desa Urek-Urek Feny Rismawati, A.Md.Kep yang akan memberikan layanan pengukuran kadar gula darah dan kolesterol serta memberikan konseling kepada warga yang terindikasi faktor risiko PTM.

Dari hasil rekapitulasi, berhasil terskrining sebanyak 32 orang. Semuanya berjenis kelamin perempuan. Dari 32 orang itu, diketahui warga yang memiliki faktor risiko hipertensi sebanyak 2 orang dan diabetes mellitus ada 1 orang.

Pj PTM Puskesmas Ketawang bantu ukur berat badan warga terakhir yang periksa di layanan Posbindu PTM

Selesai ikut skrining faktor risiko PTM, warga dan kader langsung bergabung dalam praktek pemicuan jamban. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posbindu PTM itu juga ikut menyaksikan praktek pemicuan jamban yang dilakukan oleh kader kesehatan yang telah mendapat pelatihan STBM.

Dalam praktek itu, dibagi dua kelompok, yaitu kelompok 1 dan 2. Kelompok 1, prakteknya dengan berdiri mengitari meja utama. Sedangkan, kelompok 2, prakteknya dengan duduk lesehan di atas karpet warna hijau muda. Orang Jawa menyebutnya dengan babut.

Kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan STBM akan mempraktekkan di hadapan warga tentang kesanitasian agar warga mendapatkan pengetahuan mengenai sanitasi yang benar dan sehat.

Pj Kesling Puskesmas Ketawang dalam arahan di Kelompok 2 pada praktek pemicuan jamban di Pendopo Balai Desa Urek-Urek

Dalam giat ini, kader kesehatan dilatih Pj Kesling Puskesmas Ketawang mengenai pemicuan, bukan penyuluhan. Pada praktek itu, kader akan memperagakan mengenai BAB sembarangan, air putih yang diberi garam dan membuat burger tanpa daging dan tanpa cuci tangan.

Pada praktek BAB sembarangan, kader kesehatan mengaduk katul yang diberi sedikit air. Katul itu akan diletakkan di atas peta wilayah desa yang telah disiapkan oleh kader. Katul itu sebagai kiasan kotoran manusia. Seandainya kotoran manusia itu masih berserakan di desa ini, apa jadinya terhadap kesehatan warganya.

Sedangkan, pada praktek air putih diberi garam, beberapa warga diminta mencicipi dan semua mengatakan asin. Maksud dari praktek ini memiliki pesan kepada warga bahwa warna air yang jernih belum menjamin bahwa air itu bersih atau sehat.

Kantor Desa/Balai Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi

Sementara itu, pada saat burger selesai dibuat dan meminta warga mencicipinya, ternyata mereka tidak mau. Karena kader yang membuatnya tidak cuci tangan terlebih dahulu. Praktek ini mempunyai pesan jangan mudah tergiur oleh wujud makanan tapi hendaknya juga tahu proses pembuatannya.

Selesai praktek, warga sudah boleh pulang. Akan tetapi kader kesehatannya tetap tinggal dulu karena akan dibriefing oleh Pj Kesling Puskesmas Ketawang. Briefingnya itu untuk mengevaluasi apa yang telah dipraktekkan oleh kader kesehatan agar ke depannya, mereka bisa menjadi lancar dan semakin percaya diri dalam menyelenggarakan pemicuan lagi. *** [221022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Jumat, 21 Oktober 2022

Warga RT 13 RW 03 Desa Sumberjaya Ikuti Pelayanan Kesehatan di Posbindu PTM

Desa Sumberjaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Gondanglegi yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Ketawang. Wilayah ini dikelilingi areal persawahan dan perkebunan tebu warga setempat.

Desa yang memiliki luas lahan 224 Ha ini, sebelah utara berbatasan dengan Desa Gading dan Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gading, Kecamatan Bululawang dan Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ganjaran dan Desa Bulupitu, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang.

Staf PTM Dinkes lihat pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol di ruang tamu

Jumat (21/10/2022), perawat Desa Sumberjaya bersama kader SMARThealth dan Posyandu Lansia mengadakan kegiatan (giat) Posbindu PTM di rumah kader Posyandu Lansia Zaenab yang beralamatkan di Jalan Sunan Kalijaga, Dusun Dawuhan RT 13 RW 03 Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya timur pemakaman atau sebelah barat Dam Bureng ± 250 meter.

Kendati acara giat Posbindu PTM ini molor 15 menit dari yang dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB, warga RT 13 RW 03 masih berantusias untuk mengikuti giat Posbindu PTM. Mayoritas warga yang mengikuti pelayanan kesehatan di Posbindu PTM rata-rata orang Madura (keturunan Madura) sehingga Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir dalam Posbindu PTM tertarik dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan dalam pemeriksaan tersebut.

Meja pendaftaran diletakkan di teras depan rumah sisi barat. Kader Posyandu Lansia Endang Safitri yang bertugas melakukan registrasi warga yang akan ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Perawat sedang melakukan pengukuran tekanan darah di teras rumah

Setelah registrasi, warga akan diukur berat badan oleh kader Posyandu Lansia Zaenab, dan terus dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan oleh Nurlilik, kader SMARThealth yang sekaligus merupakan istri Kepala Desa Sumberjaya.

Namun karena ada kepentingan yang mendesak lainnya, istri Kepala Desa Sumberjaya yang akrab dipanggil dengan Bu Lurah itu pada pukul 09.54 WIB harus meninggalkan giat Posbindu PTM, dan digantikan oleh kader Posyandu Lansia Lasmiati.

Kader Lasmiati meneruskan melakukan pengukuran tinggi badan dan sekaligus melakukan pengukuran lingkar perut warga. Hasil pengukurannya dilaporkan kepada kader SMARThealth Nia Regilia yang bertugas mencatat semua hasil pengukuran antropometri maupun pengecekan laborat ringan.

Kader Posyandu Lansia bantu pengukuran tinggi badan di dinding sebelah barat rumah

Usai pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), warga dipersilakan masuk ke ruang tamu rumah kader Posyandu Lansia Zaenab. Di dalam ruang itu, ada perawat Desa Sumberjaya Yosha Nasuma Ventanisa, A.Md.Kep dan bidan Desa Sumberjaya Nuriyatin Idda Williarsih, A.Md.Keb serta kader SMARThealth Nia Regilia.

Perawat Yosha akan melakukan pengukuran tekanan darah dengan tensi manual, dan bidan Idda akan melakukan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol kepada warga. Hasil pengukurannya juga akan dicatat dalam buku oleh kader Nia.

Dalam giat Posbindu PTM itu, perawat Yosha terkadang juga melakukan pengukuran tensi di teras depan rumah sisi timur sambil lesehan. Staf PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Kristina Dewi, A.Md.Keb, yang hadir pada pukul 09.55 WIB turut menyaksikan pengukuran tensi sambil lesehan.

Suasana pendaftaran di teras depan rumah

Setiap melakukan pemeriksaan, kedua tenaga kesehatan (nakes) baik perawat maupun bidan desa akan memberikan konseling gaya hidup sehat kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk).

Mengingat giat Posbindu PTM di Desa Sumberjaya ini jatuh pada hari Jumat, maka pelayanan kesehatan ditutup pada pukul 11.00 WIB. Dari hasil rekapitulasi berhasil terperiksa sebanyak 36 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 33 perempuan.

Dari total 36 orang itu, menurut perawat Yosha yang juga merupakan penanggung jawab PTM Puskesmas Ketawang, terdapat warga yang terindikasi hipertensi sebanyak 9 orang, diabetes mellitus 4 orang, dan kolesterol tinggi sebanyak 3 orang. *** [211022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Kamis, 20 Oktober 2022

Dalam Satu Gang Ada Dua Giat Pos Pelayanan di Jalan Pasir Desa Rembun

Desa Rembun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dampit yang masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pojok, Kecamatan Dampit, sebelah selatan berbatasan dengan Kali Genteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Sedangkan, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Majangtengan, Kecamatan Dampit. Desa Rembun terdiri atas empat dusun, yakni Rembun, Sentong, Baran, dan Lepur.

Desa dengan kondisi geografis yang memiliki topografi perbukitan ini memiliki luas 474,54 Ha dengan ketinggian 430 meter di atas permukaan laut yang terbelah Jalan Nasional III jurusan Turen-Dampit.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di rumah Ketua RW 01 Rembun

Hari ini, Kamis (20/10/2022), di sebuah gang berpaving block seukuran mobil pick up yang berada di Jalan Pasir ada dua giat pos pelayanan, yaitu Posyandu Balita dan Posbindu PTM.

Posyandu Balita berada di utara gang, dan Posbindu PTM berada di selatan gang. Kedua pos pelayanan itu saling berhadapan. Posyandu Balita menempati rumah Agus Utomo dan menghadap selatan, sedangkan Posbindu PTM berada di rumah Ketua RW 01 Suwandri yang rumahnya menghadap ke utara.

Baik Posyandu Balita maupun Posbindu PTM, letaknya berada di sebuah gang di Jalan Pasir, Dusun Rembun RT 04 RW 01 Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya berada di belakang Rest Area Dhowo Rembun.

Lokasi giat Posyandu Balita di depan lokasi giat Posbindu PTM

Dua giat pos pelayanan itu berjalan berbarengan waktunya. Yang giat Posyandu Balita dikawal oleh bidan Desa Rembun Ika Ariyanti, A.Md.Keb, sedangkan giat Posbindu PTM digawangi oleh perawat Desa Rembun Tri Minarni, A.Md.Kep.

Dalam pelayanan di Posyandu Balita, ada penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan penyuluhan yang yang dilakukan oleh bidan Ika. Terlihat ada empat kader Balita yang bertugas melayani dalam giat Posyandu Balita, yakni Murtasih (pendaftaran), Sugiarti (penimbangan), Sevia Maulana R (pencatatan), dan Henny P (pelayanan). Selain itu, juga terlihat kader Bina Keluarga Balita (BKB) Endang Wahyuni dan kader Pembangunan Manusia (KPM) Erna dan Wiwit.

Sementara itu, dalam giat Posbindu PTM ini digabung dengan Posyandu Lansia mengingat target sasaran dalam giat Posbindu PTM adalah warga yang berumur 15 tahun ke atas. Meja pendaftaran berada di teras dekat pintu masuk. Warga yang akan ikut pemeriksaan dalam Posbindu PTM harus melakukan registrasi dulu di meja tersebut, yang dilayani oleh kader SMARThealth Rina Setyoningsih.

Lokasi giat Posbindu PTM menghadap ke utara, menghadap ke lokasi giat Posyandu Balita

Petugas bagian pendaftaran ini, sangat hafal dengan warga yang berkunjung ke giat Posbindu PTM. Pada saat keliling door to door, ia hafal mana yang sudah diukur kadar gula darahnya maupun yang belum. Jadi, ketika warga yang datang sudah diukur kadar gulanya saat dikunjungi di rumah, maka warga tersebut tinggal periksa kolesterol saja untuk yang bagian laborat ringan.

Dari meja pendaftaran, warga diminta masuk ke dalam rumah Ketua RW 01 untuk mendapatkan layanan pengukuran antropometri. Dalam pengukuran antropometri seperti tinggi/berat badan dan lingkar perut, ada kader yang melakukan pengukuran berdasarkan usianya.

Untuk warga usia produktif akan dilayani oleh kader SMARThealth Herningsih, dan hasilnya pengukurannya dicatat oleh kader SMARThealth Nazila Rahmania. Sedangkan, untuk warga yang berusia lanjut (lansia), pengukurannya dilakukan oleh kader Posyandu Lansia Sulastri, dan hasil pengukurannya ditulis oleh kader Posyandu Lansia Endang Nuryati.

Pengukuran tekanan darah di ruang tamu sisi timur

Baik warga yang berusia produktif maupun lansia, usai pengukuran antropometri akan lanjut ke pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh kader SMARThealth Eny Siswati. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kedua kader tersebut berdasarkan usianya.

Sehabis ditensi, warga akan menuju ke meja perawat yang berada di ruang tamu sisi barat. Di meja itu, ada dua perawat yang melakukan cek laborat ringan. Pengukuran cek gula darah dilakukan oleh perawat Desa Rembun Tri Minarni, A.Md.Kep, dan pengukuran cek kolesterol ditangani oleh penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Pamotan, Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep.

Sambil melakukan cek kadar gula maupun kolesterol, kedua perawat tersebut juga memberikan konseling tentang gaya hidup sehat, dan sekaligus juga memberikan obat kepada orang yang memiliki faktor risiko tinggi (highrisk). Stok obat yang diberikan ada Amlodipine Besilate 10 mg, Metformin 500 mg, Glibenclamide 5 mg, dan Diclofenac Sodium 50 mg.

Pj PTM Puskesmas Pamotan dan perawat Desa Rembun melakukan cek laborat ringan, seperti cek kadar gula darah dan kolesterol

Selesai cek laborat ringan dan konseling, warga akan mendapatkan nagasari, kue tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras dan santan yang berisi pisang. Jajan pasar ini dikenal sederhana tetapi aromanya sangat harum karena ditambah dengan daun pandan dan dibungkus daun pisang.

Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pemeriksaannya pada pukul 10.15 WIB ini berhasil terperiksa sebanyak 47 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 43 perempuan. Dari total 47 orang itu, mereka yang terindikasi memiliki risiko hipertensi ada 7 orang, diabetes mellitus ada 5 orang, dan kolesterol ada 14 orang. *** [201022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog